Anda di halaman 1dari 8

LKAN MONOPOLI

:|adnya pasar (perusah.ut. ■


1. Perusahaan n ■ • .nin\,u >natu sumber daya tertentu yang unik •••iak
dimiliki oleh p
2. Perusahaan n :• :apat menikmati skala tkonomi (tcoaomit ■ ■ :<k)

hingga kc ting;: .: nr< i ,:.g sang:.: :;nggi.


3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak .up. d k.” i :a pens -.haan tcrscbut.
Uraian berikut akan secara lebm tetpcrinc: menerangkan ketiga-tiga faktot yang baru dinyatakan di atas.
Memiliki Sumber Da. a yang Unik
Salah satu sumber periting dad adanya monopoli adalah pemihkan suattysumbet daya yang unik (istimewa) yangtidak dimiliki ole'n orang atau
perusahaan lain. Satu contohyang jelas dalam h.J ini
adalah "stum emu" dan nenvanv rerkenal atau kemampuan bermain yang s:.m>" Aar
biasa oleh seorang pemain sep.tk bola. Hanya merekalah yang mempu.*yai kepatidaian tersebut dan harus dibayai ' :h :. : .rl biasa apabila masyarakat
ingin menikmadnya.
Di dalam suaru perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu perusahaan menguasai seluruh atau sebaguta besar hahan mentah
yang tersedia. Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih mempunvai si fat seperd ini adalah perusahaan pernrata De Beers Company di
Atrika Seku.m b.inp:r emua p<*rtambangan permata yang ada di dunia ini dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada permulaan abad yang lalu
perusahaan Standard Oil Company di Amerika Serikac menguasai hampir seluruh sumber minyak vang ada di negara tersebut. Sampai sebelum
Penn: Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of America juga mempun :: kekuas1 noli. Pada waktu itu hampir semua tadangan bauxite
utu
bahan mental: . :k menghasilkan aluminium, dimiliki'oleh perusahaan it'; • >ieh
sebab itu Aiumhumi Conn . • Amelia dapat menghasilkan barangnya tanpa ada persamgan.
Perusahaan air minum di suau; kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya yang unik.
Dapat Menikmati Skala Ekonomi
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkar teknologi adalah sedemikian
inodernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinva sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi
yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati
Terdapat tig
faktor tersebut
... dun skala ekonomi . ani'
.tiinva setungga |>crustn.i.i! e terlebih dahulu berkembane
Suatu industri yang skala ekm: • wperti yang diterangkan di atas
.uialah perusahaan yang dikutakan n -mp- >'niah atau natural monopoly.
perusahaan listrik, perusahaan air mir,i. - Ian perusahaan angkutan kereta
api. Di heberapa jenis industri ikan monopoli, tetapi satu atau
beberapa perusahaan memproduksika ... - sama jumlahnya dengan yang
ditawarkan di pasar. Perusahaan baja, p ndustri pembuat mobil adalah
contoh-contoh dari industri semacam ■
Kekuasaan Monopoli yang Dipt fok l Mtia.ui i\ aturan Pemerintah
Di dalam undang-undang pemerintah \ ■■■ wontm kei. - n perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mew. noli. Peraturan-
peraturan yang
.perti itu adalah (1) peraturan paten dan tk ;p: Ian (2) hak usaha eksklusif
itxlusive franchise) yang diberikan kepad-.i ' n.
4. Peraturan patent dan hak cipta w ..rngpesatterutamaditimbulkan
oleh perkembangan teknologi. Unse! ! ogi kadang kadang diperlukan
waktu bertahun-tahun dan bia..; v.Mg ■. itu kegiatan dan pengeluaran
untuk mengembangkan teknologi tidal: akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih pavah merekadenganmudahsajadicontoh atau 1 •• ! <
; lam. Apabilaridak ada peraturan
yang melarang penjiplakan, tidal, .id- *MU untuk menciptakan barang-
barang yang lebih baik mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kem.wun
teknologi akan terhambat, dan ini selanjumya melambatkan jalannya pertumlu'hun ek‘ . b u-ai mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk
menciptakan barang bar:; ■ n mcmbe-i keuntungan kepada perusahaan, itamslah pemerintah melarang dan memy •iltun m ikw ■■ hut. I.angkah seperti
ini dilakukan
dengan memberikan hak paten kepadu , . ng mengembangkan barang baru
Hak cipta atau copy rights mcrupakan bentuk lain dari hak paten, yaitu ia merapakan suatu jaminan hukum untuk menghindari pctijtp . le !.m:
tuKcip'.: ichusus diberikan kepada penults buku dan penggubah lagu Dengan adanv.t hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu saja yang
mempunvai hak ke atas pcnerbit.et ottKu rang dituns dan lagu yang digubah.
5. Hak usaha eksklusif Apabila a/, a; :: . . . . a : ; , perusahaan setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi vang sangat tinggi,
kepentingan khalayak ramai akan dimaksimum- kan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada
nkan harga barangnya ga adalah sedemikian lg dengan perus.iha.m
;asa umum (utilities) seperti
Monopoli alamiah pada umur
iikiu.iiiuaaii seperu mi attaint!
angkutan kercta api.
■ngai perusahaan monopoli akan ;::i. Scbag.il akibatnva setiap per;.' ihaan rasa yangdihasilkannva. Keadaau seperti • ka hams membayar pn iduksi
perusahaan amin adanva perusahaan tunggnl dalam , kat yang rcndah. Walaupun perusahaan ■a '! hnva, yang menvebabkan biaya produksi ; p
rusahaan akan mcnjual hasil produksmva • • i- • sahaan tidak mengambil tindakan vang hak monopoli, akan menetapkan harga/tanf e .-but. Dengan
cara ini dapadah kepentingan ■ .it im-ribeli barang vang dihasilkan perusahaan
PEMAKSIMUMAN K E L N I l ••(. W DALAM MONOPOLI
Dalam menggambarkan pr n.„; kcuntungan dalam monopoli dua
cara akan digunakan, yam. uengan ia-.r i ingka dan secara grai'ik. Untuk ma-'ing-
masing ura ini akan din mm k.ar. ;■••• .mi p. maksimuman kcuutungan berdasarkan
pendekatan (i) biaya total dan usii pe.. . .. umi ■ :ii biaya marjinal da*« hasil penjualan
marjinal. Sebelum melak 1 lahulu akan dilihat nubungan di antara
harga dan jumlah barang d ra ;., dan implikasi dari sifat L..bungan
tersebut kepada hasil pen]../.; nmil
PRODUKSI, HARGA DA X PPM AL IV
Tclah dinyatakan bahwa d m - i i perusahaan dalam pasar. Ole). ■
permintaandalamindustriad; baann. tersebut. D
Empat telah diterangka in rang-barang. vaitu: makin t. harga
sesuatu boning, makin seiHsr ' m ^ < ■- nvebabkan kurva permintaan .-.e atas
suatubarangadalah bersitar '••-•niir>-: ; ■ luv.ab. Permintaan ke atas pn iwksi
monopoli tidak menvimpang dan si rat im d r ini ; itu monopoli akan dapat mem,pen rich, harga penjualan yang tim.m maima - ■■
dan harga penjualan semakin rcndah
apabila produksi semakin banvak.
Dalam menerangka . .. rna telah dijelaskan bahwa permintaan
bersihtt elastis sempurna [yaitu kuna permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar) dan sebabnya adalah karena berapa pun produksi
vang dijunl perusahaan, harga tidak berubah. Sebagai
perusahaanair mmim
halangaiumtui - mi ■ akan mcnetapkan barge • ini menimbulkan kcrugmn i •; - ma m..: . itu dengan harga vang tin . I l;.:r ,• pasar belum menjamin :
terscbut dapat mengecap k.i,.-. ek, berada pada tingkat vang sang.it rcnum pada harga vang rcndah n.t.ik me seperti itu pemcrintah, di ..tmpint
penjualan dari barang/jasa. d: . : para konsumendilindungi, vaitu para k monopoli pada tingkat i vang
♦ Anoka
• T. memahami sitae hubungan di antara jumlali produksi. h. rga, hasil penjulan total, dan tl.tn marjinal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan ... :n. c :.a ■!:
hipotetis mengenai hal •TV i >.-suai dengan sifet permintaan kc atas produksi mors •poll yang telah diterangkan . i:am label 2.1 ditunjukkan bahwa
semakir besar jumlah produksi (perhatikan kolom 1), ema.-un rcndah harga barang (perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan tersebut
sc atas nasil penjualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4). Hasil penjualan total, seperd telah ketahui, adalah
jumlah produksi x harga, maka nilainva diperoleh dari ■:;cngn!:k;tn angka dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Scsuai dengan definisi
hasil ; . marjinal, vaitu tambahan hasil penjualan total apabiia penjualan bcrtarr.bah sebanyak 1
unit, angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR - TR Sebagai contoh TR 'TR uada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah
Rp 18000, sedangkan TR, adalah = R.o 32in't*' Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari 1 menjadi 2 unit adalah Rp 32000 - Rp .18000 - RD
14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
Pcrhadkanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil p-njualan total yang terdapat dalam kolom (3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil
penjualan total mrus menerus bertambah, tetapi ■ i r p '••annva adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkutumg .4ihi dari pertambahan basil
pc:vtpi! m total yang semakin berkurang tersebut ditunji.!-:, an dalam kolom (4). Sesudah unit
TABEL 12.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan (ribu rupiah)
Produksi Harga Hasil penjualan Hasil penjualan
(0 (2) total marjinal (4)
(3)

-
0 20 / 10
1 18 18 18
2 16 32 14
3 14 42 10
4 12 € 6
5 10 50 2
6 8 48 -2
7 6 42 -6
8 4 32 -10
91 2 18 -14
10 0 0 -18
tferdasarkan kepada gambaran yang ditunjc sfcan dalam ' : 12.1 dapat dibuat dua kesimpulan
penring sepertt . ang dinyatakan di bawah - Apabila • u.:.i barang menjadi semakin menurun pads waktu jumlah produksi semakin merarigkat, maka:
6. Basil penjualan total akan mersgaiami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila produka bertambah banyak.
Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu pertambatannya akan menjadi negatif.
7. Pada umumnya basilpenjualan mrnjml nilainyci adalah Isbih rendab daripada harga. Hanya pada waktu produksi
mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produkst jangka
pendek yang telah diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifatpermintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjualan
marjinal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk menerangkan tentang
prinsin penentr.an tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Terlebih dahulu had itu akan diuraikan
dengan menggunakan contoh dalam angka-angka. Contoh angka yang dimaksud dikemukakan dalam label 12.2 dan Tabel 12.3.
Pendek?. tan Hasil Penjualan Total-Biaya Total
P^ndekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 12.2, yrng membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui
perbandingan tersebut dapadah ditentvkan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada bcrbagai tingkat pioduksi.
Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 12.2 adalah sama dengan dalam Tabel 12.1. Berturut-turut data tersebut
ditunjukkan dalam kolom (1), (2) dan (3). Dalam kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yanghipotetis tersebut dibuat dengan menggunakan
pemisalan berikut:
8. Biaya tetap total adalah Rp 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak beroperasi—yang berarti iumlah produksi
adalah 0, biaya total adalah Rp 4000.
9. Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya marjinal semakin rendah, apabila
produksi ditambah. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 12.2 jelas menunjukkan keadaan
tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0 ke-1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3 dan dari 3 ke-4.
10. Hasil penjualan Biaya Keuntuni
total total
(3) (4)

0 4
2
1 18 16
2 ■6 32 26 8
3 i4 42 3t 8
4 48 40 8
5 50 46 4
6 8 48 54 -6
7 42 54 -22
8 4 32 76 M4
9 2 18 90 -72
10 0 106 -106
• Sesudah. produksi mencapa' 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang beriaku. Sebagai akibatnva biaya marjinal meningkat dan ini dapat
dilihat dari pertambahan biava total v-mg semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
Dengan adnnya data mengerhasil penjualan total dan biaya total seperti yang diterangkan cn atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang
akan mcmaksimumkan keuntungan.
Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil penjualan total dikitrangi biaya total. Data
dalam kolom (5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8000.
Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan seialu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit
untuk memaksimumkan keuntungan. Se'oab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan dilihat kembali dalan. pendekatan
penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: MC = MR.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal - Biaya Marjinal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal dan biaya marjinal. Data tersebut dikemukakan dalam
Tabel 12.3.
Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang sama dalam kolom (4) dari Tabel 12.1. Data dalam kolom (3)
dihitung dengan formula berikut: MC = TC2- TC Data mengenai biaya total (TC) diambil dari Tabei 12.2, kolom (4). Berdasarkan kepada data
dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan
barang, biaya yang ditanggung
jumian proauKSi Hasil 9taya marjinal (MC - Tambahan
keuntungar
Jumlah
keuntungan/
penjulan TC2- TC,)
marjinal 14!
(3!
(2)

-
- 4 -4
i 18 16-4=12 6 2
2 14 26-16=10 4 6
3 10 34-26=8 2 8
4 6 40-34=6 0 8
5 2 4640=6 -4 4
6 -2 5446=8 -10 -6
7 -6 6454=12 -16 -22
8 -10 W-12 -22 -44
9 -14 90=76=14 -28 -72
10690=16 -34
10 -18 -106

perusahaan adaiah Rp 4000 dan ini melipud biaya tetap yang mempengaru'ni keuntungan. Oleh sebab iiu dalam kolom (3) data tersebut dihitung
sebagai “biaya marjinal”.
Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keunt....gan pada berbagai dr.gkat produksi. Data dalam kolom (3) jek: menunjukkan
bahwa L-antungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analis;., dtkatakan perusahaan itu akan
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bemilai Rp 6000.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK
Dalam bagian ini akan diterangkan pemafoimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti
dalam analisis sebelumnya, penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil
penjualan total-biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marjinal—hasil penjualan marjinal. Sebelum cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu
dilihat ciri perkaitan di antara kurva permintaan (D=AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan marjinal (MR). Untuk membuat
analisis ini perhati'un Gambar 12.1.
Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) dalam Gambar 12.1 dibuat
berdasarkan data dalam Tabel 12.1. Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan
tersebut adaiah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit
53
Q.

~d
3
2
co
U?
cn
X

TR akan >•' ,-pcrti itu di dalam keadaan di mana kurva :•■■■ mt > •' DD -.itl.il.ih
seperti van Gambar 12.1 (ii), yaitu yang menggambarka
semakin re vang diminta semakin banyak. Dalam Bab l.ana telah diterangkan
bahwa sepanpng kui ntaan berlaku sifat bcrikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1
maka pcnurunan ha:. ikan mengurangi hasil penjualan dan (ii) apabila elastisitas permintaan > 1 maka penurunan ha g akan tnenambah hasil
penjualan. Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara kurva permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 2.1, dapat
dibuat kesimpulan yang berikut
11. Karena 0\ menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva
permintaan DD yang terletak di bagian ...as titik C (lihat yrafikii) mempunyai elastisitas permintaan > 1.
12. Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yung semakin berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva
permintaan yang terletak di bagian yang lebih kc bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1.
13. Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.
Menentukan Keumungan Maksirvtum
Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli secan grafik. Di dalam Gambar
12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam Gambar
12.3 keuncungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal
Kurva TR dakm Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya totai. Di sebelah kiri dari titik A,
dan di sebelah kanan dari titik B, kurva TC berada di ams kurva TR. Keadaan Lit berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan
yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan diuikmati apabila TR - TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR
dan TC adalah paling maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR dengan TC adalah yang paling panjang. Oleh karena CD merupakan jarak
TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan
hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk kurva -kurva
tersebut seperti yang diterangkan dalam bab-bab yang lalu dan uraian sebelum ini. Seterusnya relah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat
ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat
produksi sebanyak Q unit Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama
TR akan >•' ,-pcrti itu di dalam keadaan di mana kurva :•■■■ mt > •' DD -.itl.il.ih
seperti van Gambar 12.1 (ii), yaitu yang menggambarka
semakin re vang diminta semakin banyak. Dalam Bab l.ana telah diterangkan
bahwa sepanpng kui ntaan berlaku sifat bcrikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1
maka pcnurunan ha:. ikan mengurangi hasil penjualan dan (ii) apabila elastisitas permintaan > 1 maka penurunan ha g akan tnenambah hasil
penjualan. Berdasarkan kepada sifat ini, kalau diperhatikan sifat perhubungan di antara kurva permintaan DD dan kurva TR pada Gambar 2.1, dapat
dibuat kesimpulan yang berikut
14. Karena 0\ menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva
permintaan DD yang terletak di bagian ...as titik C (lihat yrafikii) mempunyai elastisitas permintaan > 1.
15. Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yung semakin berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva
permintaan yang terletak di bagian yang lebih kc bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1.
16. Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter.
Menentukan Keumungan Maksirvtum
Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli secan grafik. Di dalam Gambar
12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam Gambar
12.3 keuncungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal
Kurva TR dakm Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya totai. Di sebelah kiri dari titik A,
dan di sebelah kanan dari titik B, kurva TC berada di ams kurva TR. Keadaan Lit berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan
yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan diuikmati apabila TR - TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR
dan TC adalah paling maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR dengan TC adalah yang paling panjang. Oleh karena CD merupakan jarak
TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan
hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk kurva -kurva
tersebut seperti yang diterangkan dalam bab-bab yang lalu dan uraian sebelum ini. Seterusnya relah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat
ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat
produksi sebanyak Q unit Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama
l KEUNTUNGANNYA BERLEBIH '
yangnegatif terhadap perusahaan nun•• ■: ■
selalu mengans pcru ihaan dalam pasar monopoli dapat menetaj irga
dengan sekehendak am oleh karena itu akan selalu mendapat keuntungan van, sangat
berlebihan. Mereka met i 1 ■van keuntungan luar biasa merupakan suatu fenomena penring perusahaan mom ; ' : ipakan
pandangan yang kurang tepat. Dalam bab yang lain telah
diterangkan bahwa <i: d.t. : mgka pendek ada empat kemungkinan dari keadaan vang d'hadapi oleh suatu p e r u s a l . . i ; > a s a r
persaingan sempurna: mendapat untung mekbibi normal, atau untung normal, rugitetap: masih dapat membayar kembali sebagian
dari biaja tetap, dan mengalami kerugian sebingga biaja berubabnya pan tidak dapat ditutupnya. Keempat kemungkinan tersebut
juga dapat berlaku dalam suatu perusah,-..in monopoli.
Dalam Gambar 12.3 tetah ditunjukkan keadaan di mana monopoli memperoleh keuntungan, keadaan lainnya ditumuievin dalam Gambar 12.4.
Gambar 12.4 (i) menunjukkan keadav.n di mana monopoli tidak mendapat keunningan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapat
untung normal), yaitu hash peniualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan sepcrti ini akan ber!aku apabila kurva biaja total
memvtggung kurva permir.taan pada tingkat produksi di mana has’/ penjualan marjinal - biaja marjinal. Dalam Gambar 12.4 (i)
kurva AC menyinggung kurva DD - AR di titik E dan titik singgung "it re:me di atas perpoto«gan kurva MR dan MC Maka adalah paling
GAMBAR 12.4
Monopoli yang Memperoleh Untung Normal dan Kerugian
p
. UVfll l ;V1
Banyak menu mm
P
P
0
MC:
AC
.Q
0
Q,
(i) Untung normal
Q,
(ii) Rugi
Q
Gambar 12.4 (ii menggamb•••' la:;; man.-, monopoli mengalami kerugian.
Kerugian-adahth yang paling mininnm; a; :-cruaa:: ran nr .nopoli memproduksikan scbanyak
0 , karena pada tingkat produksi tersebut MR = MCt. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ x OP Dengan demiktan kerugian yang d'derita
oleh perusahaan monopoli tersebut adalah seperti yang ditunjukkan oleh kotak P ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila peru1
haan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q kerugian yang akan dialami akan lebih besar lagi.
MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN
Dalam bab yang lalu telah dijelaskan bahwa dalam pasaran persaingan sempurna, di dalam jangka pendek sebagian dari kurva NiC, yaitu bagian yang
terletak di atas kurva AVC, dapat juga dipandang sebagai kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping menunjukkan biaya
marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukkan pula jumiah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga.
Mariiuh kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran. Kurva Unawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat harga dan jumiah
barang yang ditawark i. Pada setiap dngkat harga hanya terdapat
GAMBAR 12.5
Pembuktian ter,tana K.etiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli
l
- r . .™r«i uuw mcnunjuKKan sitat kurva penawaran
seperd yang diterangkan if atas. Sc'--;. krinva perhatikanlah Gambar 12.5. Misalnva pada mulanya permintaan adaiak D D !a:
oenjualan marjinal adalah MR sedangkan biava
marjinal adalah MC. Maka keuntungan niaxsimuin akan dicapai apabila produksi adalah sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga akan
ipai P . Selanjutnya misalkan permintaan berubah menjadi dan hasil penjualan marjinal adalah MR f Biaya produksi tidak bembah, berarti
biaya marjinal adalah tetap seperti yang ditunjukkan oleh MC. Dalam keadaan yangbaru ini, untuk memaksimumkan keuntungan,
perusal..tan sekali lagi harus memproduksikan sebanyak Q. Tetapi sekarang tingkat harga telah mencapai P.. Dengan demikian sekarang kita
mendapad ada dua tingkat harga (Pu dan P), tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q). Keadaan ini menyebabkan kurva penawaran
untuk suatu perusahaan monopoli ddak dapat digambarkan/ ditunjukkan.
Dari uraian yang baru dilakukan di atas dapat dibuat kesimpulan berikut: Di dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya png
kurva permintaan he atas hasil produksinya bersifat menurun dan kin atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat
bubunganyang tetap di antara harga danjumlah yang ditawarkan/ diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA
Adakalanya tcrbuka kemungkinan kenada perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasat (misalnya pasar dalam dan luar
negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan
keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan di kriminasi harga.
PENENTUAN HARGA DI SETIAPPASAR
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan kebijakan diskriminasi harga, persoalan yang pertama yang harus dipecahkan
adalah: berapakah harga yang akan ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkanl Jawabannya diterangkan dengan
menggunakan Gambar 12.6. Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data berikut: (i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat
permintaan di setiap pasar—untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 12.6 (iii).
Seterusnya misalkan pula hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu:
17. Pasar dalam negeri, yang kurva permintan (D j) dan hasil penjualan marjinalnya (MR,) adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i).
18. Pasar luar negen, yang kurva permintaan (D J dan hasil penjualan marjinalnya (MRJ adalah seperti dalam grafik (ii).
19. GAMBAR 12.6
20. Kebijakan Diskriminasi Harga
Perusahaan monopoli tersebut > an keuntungan apabila MR = MC, dan
dalam Ciambar 12.6 (iii) ditunjukkan in |.t ' • a] >ai apabila perusahaan memproduksi
sebanvak Q. Biava marjinal pada ju. nr. •u.mM icm • -.it aiialah UM. Berapa banyaklah yang akan dijual ke pasar luar negeri? Supa\. ill aap-uap pasar
diperolch keuntungan yang maksimum (dan selanjumya memaksimumkan kesehiruhan keuntung.a. perusahaan), di dap-nap pasar penjualan harus
mencapai keadaan di mana biaya marjinal OM adalah sama dengan hasil penjualan marjinal di masing-masing pasar. Beraru syarat pemaksimuman
keuntungan di pasar dalam negeri adalah OM = MR j dan syarat pemaksimuman keuntungan di pasar luar negeri adalah OM = MR^. Dengan
demikian keuntungan maksimum di kedua pasar akan dicapai apabila di pasar dalam negeri dijual sebanyak Q dan di pasar luar negeri dijual sebanyak
Qw. Perlulah diingat bahwa Q = Qj + Qw. Harga pasar di dalam negen adalah P ( dan harga pasar di luar negeri P^. Oleh karena biava total rata-rata
adalah OC (lihat grafik iii), maka jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut adalah P^CAB (di pasar dalam negeri) tambah P^CMN (di
pasar luar negeri). Dapatkah anda menghitung biaya totai dan hasil penjualan total?
SYARAT-SYARAT DISKRIMINAS1 HARGA
Tidak semua perusahaan monopoli dapat melaknkan diskriminasi harga. Hanya dalam keadaan- keadaan tertentu diskriminasi harga dapat uijalankan
dengan sukses. Di bawah ini clijeiaskan beberapa keadaan yang merr.ungkinkan perusahaan monopoli melakukan diskriminasi harga.
21. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke Dasar lain Sekiranya terdapat kemungkinan barang dapat dibawa dari
pasar yang lebih munh ke pasar yang lebih mahal, maka kebi]akan diskriminasi harga tidak akan efekdf. Barang dari pasar yang lebih murah akan
dijual lagi di pasar yang lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi barang yang disediakan untuk pasar tersebut.
22. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga Barang- barang atau jasa-jasa tertentu dapat dengan
mudah dijual dengan harga yang berbeda. Barang seperti itu biasanya betbentuk jasa perseorangan seperti jasa seorang dokter, ahli hukum, penata
rambut, dan seuagainya. Mereka dapat menetapkantarif mereka berdasarkan kepada kemampuan langganan untuk membayar, orang kaya dikenakan
tarif yang tinggi, sebaliknya orang miskin diberi diskon.
23. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat.berbeda Kalau permintaan dan
elastisitas permintaan adalah sangat bersamaan di kedua pasar tersebut, keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan tersebut. Biasanya
diskriminasi harga dijalankan apabila elastisitas permintaan di masing-masing pasar sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis, harga akan
ditetapkan pada tingkat yang relatif tinggi, sedangkan di pasar
24. Kebijyukan diskriminasi harga tidak memerlukari biava yang melebihi tambahan
keuntungan vang diperoleh tersebut Adakalanv rsanakan minasi
harga har is nrengeluarkan biaya. Apabila kebijakan tersebut dilakukan di dua daerah vang berbeda, maka biava untuk mengangkut barang harus
dikeluarkan. Dan sekiranya dilakukan di daerah yang sama biaya yang dikeluarkan mungkin dalam bentuk lklan. Apabila biaya yang dikeluarkan adalah
melebihi pertambahan keuntungan yang diperoleh dari diskriminasi harga, tidak ada manfaatnya untuk menjalankar.kebijakan tersebut.
25. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen Ini
misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan pembungkusan, merek/cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini
produsen dapat menjual barang yang dikmakanr i bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan s.^anya kepada golongan masyarakat lainnya. Cara
vang lain adalah menjual barang yang sama. tetapi dengan harga berbeda pada daerah pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokoan orang kaya
harganya lebih dimahalkan daripada di daerah pertokoan orang miskin.
CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA
Tidak small untuk mencari contoh-contoh kebijakan diskriminasi harga di dalam kchidupan sehari-han, karena hal itu banyak dilakuk.an. Di bawah
ini ditunjukkan beberapa contoh dari kebijakan semacam itu.
• Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan lisnik negara misalnya menggunakan tarif yang berbeda untuk listrik yang dipakai rumah tangga dan yang dipakai perusahaan.
• Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasaprofesioaal. pokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hnkum dan guru kursus privat adaldh
beberapa golongan profesional yang sering menjalankan diskriminast harga dari jasa yang mereka berikan. Mereka biasanya mempunyai tarif yang
flekstbel. Kepada orang yang relatif tak mampu mereka mengenakan tarif yang rendah, sedangkan kepada orang kaya tarif nya ditinggikan.
• Kebijakan diskriminasi harga di pasar intemasional. Dalam aspek ini perusahaan membedakan di antara harga yang dijual di dalam negeri
dengan harga untuk penjualan ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negen pada umumnya lebih rendah karena di pasaran intemasional terdapat
banyak saingan, dan untuk mempertinggi kemafnpuannya untuk bersaingan perusahaan perlu menekan harga hingga ke tingkat yang serendah
mungkin.
• it-rus menerus mentkmati skalaekonomi hingga pada tingkat produksi yangsangat banyak jumlahnya, berarti AC taus
menerus turun hingga ke tingkat produksi sangat tinggi. Pada waktu biaya nta-rata mencapai minin it produksi telah
• meliputi sebagian besar dari kebutuhan masyarakat. Keadaan sepcrti ikan menghambat kemasukan perusahaan lain, karena
'mat sukar bagi perusahaan baru untuk melakukan usaha seefisien seperti perusahaan yang lama yangmenikmati skala ekonomi vang lebih
besar.
• MONOPOLIALAMIAH DAN PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
• Apabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan, kegiatan yang seperti itu akan
menimbulkan kerugian yang besar kepada masyarakat. Mereka harus membayar barang/jasa yang dihasilkan perusahaan itu pada barga
yang relatij tinggi, Di samping itu jmlah barang/jasa yang ditavarkannya adalab leb'h rendab dari jumlah barang yang dapat
diproduksikannja secara optimal. Sebagai akibatnya, masyarakat hanya memperoleh sebagian s.ija barang yang mungkin dihasilkan oleh
perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat menjadi bertambah serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah pada
umumnya menghasilkan barang yang penting sekali artinya dalam kehidupan masyarakat. Seperti telah diterar.gkan, monopoli alamiah
terutama teydiri dan perusahaan jasa umum seperti perusahaan listrik, perusahaan air, dan pemsahaan jasapos dan telepon
• GAMBAn 12.7
• Kebijaxan Pemerintah dalam Mengatur Monopoli Alamiah
• . vans' dihasilkan perusahaan monopoli. Adakakv i
• r.dah, pemerintah memberikansubsidi kepada pa: ,.
• ungan vang akan dilakukan pemerintah ev
• lebih )e..ss dm. : a mcnggunakan Gambar 12.7.
• Sekuanv.i pcru>.m.ian monopoli ingin memaksimumkan keuntungannva, yang harus dilakukan olch pcrus. ... a adalah
mencapai tingkat produbi di mana MC = MR. lv. iaan itu ak berlaki. .; i. ian memproduksikan sebanyak Q# dan pada tingkat produksi
ini
• harga barang adalah I5. lumlah keuntungan yang diperoleh monopoli adalah CP PA dan keuntui gan tersehut ad.a.tn
keuntungan yang paling maksimum yang dapat diperoleh perusahaan monopoli. Maka, sekiranv.; ncmerintah tidak mengatur kegiatan
monopoli, perusahaan monopoli hanva akan memproduksi sebesar Q Ini merupakan tingkat produksi yang relatif rendah kalau
dibandingkan dengan kan.-Mras optimal dari perusahaan monopoli tersebut, yaitu sebanyak Q (Kapasitas optimal adalah penggunaan
kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat 1 mana biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum).
• CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
• Apa'oila perusahaan mom >; oli hanya memproduksi sebanyak Qn, tindakan seperti itu adalah sangat merugikan majvarai.at
karena jumlah barang yangdinikmatimasyarakat relatif »ed:kit dan harganya terlalu tinggi. Untuk menymndari kerugian ini pemerintah
pedu campur tangan, yaitu dengan menetapkan harga vang rv.gar, dan dengan itu rneringankan beban para konsnmen barang yang
dihasilkan monopoli tersehut.
• Dalam bab yang lain telah dircrangkan bahwa penggunaan Gktor-faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah p ding
efisien apabila biaya marjinalsama dengan harga (P=MC). Sekiranya tujuan ini gang akan dicapai pemerintah. vaitu menghamskan
perusahaan monopoli untuk bekerja seensien mungkin, dalam keadaan seperti yang dimnjukkan dalam Gambar 12.7, tingkat produksi
haruslah mencapai Q . Pada tingkat produksi tersebut harga yang akan berlaku di pasar adalah P m. Jelas kelihatan bahwa Q adalah jauh
lebih besar daripada QI1 dan P adalah lebih rendah dari P(). Ini berarti masyarakat memneroleh manfaat apabila kegiatan perusahaan
monopoli mencapai tingkat van- seperti itu. Akan tetapi, untuk perusahaan monopoli, ini bukanlah keadaan yang paling
menguntnngkan. Walaupun biaya produksi rata-rata hanya mencapai sebesar OC, - yaitu lebih rendah dari OC dan masih memperoleh
keuntungan, tetapi jumiahnya tidak sebanyak pada produksi Q. Monopoli hanva memperoleh untung sebanyak CjPJpB. Adakalanya,
apabila pemerintah menetapkan produksi pads, keadaan di mana biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan mengalami
kerugian. Dalam keadaan seperti ini pemerintah akan memberi subsidi.
• Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah di dalam usaha untuk menetapkan harga yang vvajar dan jumlah penawaran
barang yang mencukupi adalah menetapkan harga pada tingkat di mana harga = biaya rata-rata (P = AC). Dalam Gambar 12.7 keadaan
itu dicapai pada titik E,, yang berarti harga yang ditetapkan haruslah mencapai tingkat P 2 dan monopoli akan memproduksi
• menctai
• alamiah bcnr
iilihat sampai di mana baik buruknya per.:.-..
■ !> ;da efisiensi kegiatanperekonomian dan kesev TV bcrikut akan diperhatikan.
d: manakah efisiensimonopoli di dalam menggun.il. :.*.smber-sumberdaya, a dalam menghasilkan barang, dan dalam meminimumkan biava per unit?
26. Sampai di manakah monopoli memberikan perangsang raelakukan inovasi pembaruan) dan perkembangan teknologi?
27. Apakah irnplikasi dari adanya monopoli terhadap distribusi pendapatan?
EFISIES S l KEG IA TAN MONOPOLI
Telah ; • kk.m dalam bab yang lalu bahwa persaingan sempurna mengalokasikan sumber- sumber daw. sccara ideal, yaitu di dalam jangka panjang
perusahaan dalam persaingan sempurna akan : . . an! wh produksinya sehingga tercapai keadaan di mana harga - bniya marjinal.
Monopud : .kit menghentikan kegiatan produksinya sebelum rial tersebut tercapai. Di samping itu di dalam iangka panjang, uleh karena ridak adanya
persaingan, perusahaan monopoli rr.asih dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari keuntungan normal dan in dicapai pads waktu : .il.
lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti penggunnan sumber-sumber
daya ad a' di delate efisien dalam monopoli kalau dibandingkan dengar. da! im persaingan sempurna K-nggunaan sumber-sumber daya yang tidak
optimum ini menimbulkan dua «kibat yang tidak menguntungkan, yaitu: (i) produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan ini meningeikan
harga, dan (ii) biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata-rata yang optimum.
Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu: (i) apabila biaya produksinya sarna, dan .rabubiaya produksinya berbeda.
1. Bi 'ya produksi sarna Perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli daiam menggunakan sumber-sumber daya,
memproduksikan barang, dan meminimumkan biava produksi per unit, ditunjukkan dalam Gambar 12.S, D dam Gambar 12.8 (i) ditunjukkan
permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam pasar persaingan sempurna. Dengan demikian h.trea adalah P dan jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar adalah Q Telah diterangkan bahwa (i) kurva penawaran pasar persaingan sempurna adalah gabungan kurva biaya marjinal
perusahaan-perusahaan, dengan demikian SS = EMC, dan (ii) setiap perusahaan memperi del. keuntungan normal, beraru harga adalah sarna
dengan biaya produksi per "nit yang paling minimum.
. dilihat ... L’ntuk
D:

Setcrusnya misalkan seluruh perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung dan menjad' satu perusahaan monopoli. Dalam gabungan ini
dimisalkan juga bahwa biaya produksi tidak mengalami oerubahan. Oleh sebab itu kurva SS sarna dengan IMC dari pasar persaingan sempurna
sekarang berubah menjadi kurva biaya marjinal perusahaan monopoli (SS = MCJ. Perubahan ini ditunjukkan dalam Gambar 12.8 (ii). Gambar
tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah perusahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum
perusahaan-perusahaan bergabung bermrut-turut adalah P dan Qs.
Sesudah perusahaan-perusahaan itu menjadi perusahaan monopoli harga tidak sarna dengan hasil penjualan marjinal. Dengan permintaan pasar
seperti DD, hasil penjilalan marjinal adalah MR Maka perusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila'-jumlah produksi adalah Q .
Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai Pm.
Berdasarkan perbandingan antara keadaan di pasar persaingan sempurna dan monopoli, yang diterangkan dengan menggunakan Gambar 12.8,
dapatdiambil beberapa kesimpulan seperti yang dinyatakan di bawah ini:
Persaingan sempurna menggunakan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dan monopoli.
Dalam monopoli P lebih besar dari MC sedangkan dalam persaingan sempurna P. = MC.
28. Harga dalam monopoli lebih tinggi. dari harga dalam pasar persaingan sempurna
29. Jumlah produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi daripada dalam monopoli.
30. Biaya produksi per unit dalam monopoli adalah lebih tinggi dari dalam persaingan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai