Anda di halaman 1dari 10

31

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

UPTD Puskesmas Kemalaraja terletak di Kelurahan Kemalaraja Kecamatan

Baturaja Timur dengan wilayah kerja meliputi empat kelurahan dengan luas wilayah

kerja 36, 79 K2. Kondisi Puskesmas Kemalaraja tidak berbeda dengan wilayah lain di

Kabupaten OKU.

Batas Wilayah Kerja :

1. Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung

Agung

2. Sebelah utara : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya

3. Sebelah selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas

Penyandingan

4. Sebelah timur : Berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas

Martapura

Sebagian wilayah merupakan daerah perkotaan dan sebagian besar merupakan

dataran tinggi dalam bentuk persawahan dan perkebunan.

1. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah buruh dan pedagang

2. Sebagian lagi sebagai pegawai negeri, TNI atau Polri dan Pegawai Swasta dan

hanya sebagian kecil sebagai petani


32

Sarana kesehatan yang ada di Wilayah Kerja UPTD Kemalaraja adalah sebagai

berikut :

a. Puskesmas Induk : 1 buah

b. Puskesmas Pembantu : 3 buah

c. Rumah Sakit : 2 buah

d. Balai Pengobatan Swasta : 3 buah

e. Rumah Bersalin : 2 buah

f. Apotik : 4 buah

g. Praktek Dokter Swasta : 9 buah

h. Posyandu : 24 buah

(Profil UPTD Puskesmas Kemalaraja, 2017)

5.2 Analisa Data

5.2.1 Analisa Univariat

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase

dari variabel independen (Pengetahuan ibu primigravida) dan variabel dependen

(perilaku perawatan payudara pada ibu hamil).


33

1. Perilaku perawatan payudara pada ibu hamil

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Perilaku Perawatan Payudara


Pada Ibu Hamil di UPTD Puskesmas Kemalaraja Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2017

No Perilaku perawatan payudara


Frekuensi %
pada ibu hamil
1 Ya 15 38,5
2 Tidak 24 61,5
Jumlah 39 100

Dari Tabel 5.1 dapat dilihat dari 39 responden yang melakukan

perawatan payudara sebanyak 15 orang (38,5%) dan yang tidak

melakukan perawatan payudara sebanyak 24 orang (61,5%).

2. Pengetahuan ibu primigravida

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu primigravida di


UPTD Puskesmas Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2017

No Pengetahuan Ibu Primigravida Frekuensi %


1 Tinggi 16 41,0
2 Rendah 23 59,0
Jumlah 39 100

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat dari 39 responden yang

memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 16 orang (41,0%) dan tidak

lengkap yaitu yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 23 orang

(59,0%).
34

5.2.2 Analisa Bivariat

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu

primigravida dengan perilaku perawatan payudara pada ibu hamil menggunakan uji

statistik Chi-Square memakai sistem komputerisasi SPSS (Statistic Programme For

Social Science) dengan p value = 0,05. Kedua variabel dikatakan ada hubungan jika

p value ≤ 0,05 dan tidak ada hubungan jika p value > 0,05. Dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Hubungan pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku perawatan payudara


pada ibu hamil
Tabel 5.3 Hubungan Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perilaku
Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil di UPTD Puskesmas
Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017.

Perilaku perawatan
Pengetahuan payudara ibu hamil Jumlah p
No ibu value
Ya Tidak
Primigravida
f % f % f %
1 Tinggi 11 68,8 5 31,2 16 100
0,002
2 Rendah 4 17,4 19 82,6 23 100
Jumlah 15 38,5 24 61,5 39 100

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat dari 15 responden yang melakukan

perawatan payudara yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebesar 11 responden

(68,8%) lebih besar bila dibanding dengan responden yang memiliki pengetahuan

rendah yaitu sebesar 4 responden (17,4%).


35

Dari hasil analisa statistik diperoleh p value = 0,002, artinya ada Hubungan

pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku perawatan payudara pada ibu hamil.

Sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan pengetahuan ibu primigravida

dengan perilaku perawatan payudara pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Kemalaraja

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017 terbukti.


36

BAB VI

PEMBAHASAN

Hubungan pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku perawatan


payudara pada ibu hamil

Dalam penelitian ini variabel pengetahuan ibu primigravida dibagi

menjadi 2 kategori yaitu Tinggi dan Rendah. Pada hasil penelitian ini

menunjukkan 15 responden yang melakukan perawatan payudara yang

memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebesar 11 responden (68,8%) lebih besar

bila dibanding dengan responden yang memiliki pengetahuan rendah yaitu

sebesar 4 responden (17,4%).

Dari hasil analisa statistik diperoleh p value = 0,002, artinya ada

Hubungan pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku perawatan payudara

pada ibu hamil. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan

pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku perawatan payudara pada ibu

hamil di UPTD Puskesmas Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun

2017 terbukti.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Vika

Wulandari (2012) di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo menunjukkan

ada hubungan Antara tingkat pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku

perawatan payudara pada saat hamil dengan p value = 0,002.


37

Faktor yang menyebabkan seorang ibu hamil tidak melakukan

perawatan payudara karena kurangnya informasi yang didapat dari tenaga

kesehatan, adanya rasa takut dan malas dan ketersediaan waktu untuk

melakukan perawatan payudara selama masa kehamilan. Perawatan payudara

sangatlah penting dilakukan supaya tidak terjadi komplikasi pada saat

menyusui bayinya nanti (Maryunani, 2015).

Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara sangat diperlukan

karena perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian

penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI.

Tetapi sebagian besar para ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara

karena kurangnya pengetahuan dalam perawatan payudara itu sendiri.

Walaupun ada ibu yang melakukan perawatan payudara, perilaku dan tehnik

yang di lakukan pun belum benar. Padahal, Selama kehamilan payudara akan

bengkak dan daerah sekitar putting warnanya akan lebih gelap. Dengan

adanya pembengkakkan tersebut, payudara menjadi mudah teriritasi bahkan

mudah luka (Rahayu, 2012).

Dari penelitian ini responden dengan pengetahuan tinggi lebih banyak

melakukan perawatan payudara, menurut peneliti ini karena Semakin tinggi

tingkat pengetahuan seseorang tentang ASI maka akan mempengaruhi pola

pikir dan sikap seseorang sehingga akan menumbuhkan perilaku positif

melakukan perawatan payudara untuk melancarkan keluarnya ASI, mencegah


38

bendungan atau pembengkakkan pada payudara dan memelihara kebersihan

payudara.
39

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di UPTD Puskesmas Kemalaraja

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2017 tentang hubungan pengetahuan ibu

primigravida dengan perilaku perawatan payudara pada ibu hamil, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Dari 39 responden yang melakukan perawatan payudara sebanyak 15 orang

(38,5%) dan yang tidak melakukan perawatan payudara sebanyak 24 orang

(61,5%).

2. Dari 39 responden yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 16 orang

(41,0%) dan tidak lengkap yaituyang memiliki pengetahuan rendah sebanyak

23 orang (59,0%)..

3. Ada hubungan hubungan pengetahuan ibu primigravida dengan perilaku

perawatan payudara pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Kemalaraja Tahun

2016 dengan p value 0,002.


40

7.2 Saran

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya hendaknya menambah variabel yang berhubungan dengan

pengetahuan ASI dengan obyek penelitian yang berbeda dan juga faktor yang

berbeda, sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini untuk menambah

wawasan hasil penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah

pengetahuan, wawasan, dan referensi pada penelitian berikutnya di STIKES

Al- Ma’arif Baturaja.

3. Bagi Ibu Primigravida

Diharapkan ibu tetap mau melakukan perawatan payudara dengan baik sampai

menjelang persalinan. Adanya pemijatan yang baik diharapkan bayinya akan

mendapat kolostrum yang sangat baik bagi kesehatan bayi.

4. Bagi Tenaga Kesehatan

Petugas kesehatan hendaknya berperan dalam memberikan edukasi melalui

penyuluhan guna meningjkatkan pengetahuan. Pengetahuan merupakan sangat

penting dalam mengubah suatu perilaku kesehatan, oleh karena itu bagi tenaga

kesehatan perlu meningkatkan promosi kesehatan tidak hanya dilakukan pada

tempat kesehatan saja, akan tetapi lebih pada masyarakat terutama di desa-

desa terpencil.

Anda mungkin juga menyukai