Anda di halaman 1dari 43

“SOSIALISASI”

“PEDOMAN PENYUSUNAN”
“LAPORAN TUGAS AKHIR”
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Program Diploma III Kebidanan adalah suatu program pendidikan yang berbasis
kompetensi yang bertujuan melahirkan para bidan yang berkualitas dan
berkompeten dalam hal pengetahuan (knowledge, keterampilan (skill) dan sikap
(attitude).
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran
secara komprehensif yang dapat menggabungkan ketiga domain pembelajaran
tersebut. Penerapan metode pembelajaran secara komprehensif dengan
pendekatan manajemen kebidanan dan asuhan berkesinambungan adalah
dengan penerapan mata kuliah Tugas Akhir yang dilaksanakan pada semester
VI Program Pendidikan DIII Kebidanan.
Salah satu dari sistem pembelajaran secara komprehensif tersebut baru bisa
dilaksanakan pada semester akhir masa pendidikan, karena diharapkan
peserta didik telah memiliki kemampuan dan dasar yang cukup untuk mengelola
suatu kasus kebidanan. Laporan tugas akhir mahasiswa bersifat continuity of care
dalam bentuk asuhan kebidanan kepada ibu dan bayi mulai saat kehamilan
sampai masa nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
Laporan tugas akhir mempunyai kedudukan sebagai
mata kuliah pada semester VI yang dilakukan secara
terintegrasi sebagai bagian dari ujian akhir program
untuk menyelesaikan pendidikan dengan bobot
laporan tugas akhir adalah 3 SKS.
Dengan demikian sangatlah penting disusunnya suatu
pedoman pelaksanaan sehingga dapat menjadi
acuan bagi peserta didik dan dosen pembimbing
dalam melaksanakan asuhan tersebut.

LANJUTAN
B. TUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Tujuan penyusunan laporan tugas akhir agar mahasiswa mampu:
Menyusun proposal LTA dalam bentuk laporan pendahuluan asuhan
kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, neonatus, nifas dan KB
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan, dan masa
nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
Menyusun laporan dokumentasi hasil asuhan kebidanan kepada ibu hamil,
melahirkan, neonatus, nifas dan KB.
 Melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen
kebidanan secara tepat pada ibu hamil mulai dari 28-34 minggu,
menolong persalinan, nifas 6 jam hingga 6 hari dilanjutkan dengan
neonatus, BBL, dan KB
Menganalisa kasus yang dihadapi berdasarkan teori-teori yang ada.
C. METODE YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan adalah pendekatan manajemen
kebidanan yang diterapkan dalam memberikan asuhan kebidanan
secara komprehensif dan berkesinambungan (continuity of care)
kepada ibu dan bayi mulai saat kehamilan sampai masa nifas
(ANC, INC, PNC, BBL, Neonatus, KB). Pelaksanaan asuhan
kebidanan didokumentasikan menggunakan pendokumentasian
“SOAP” mengacu pada KEPMENKES No
938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan.

D. DASAR HUKUM LAPORAN TUGAS AKHIR


Permendikbud no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) pasal 46 ayat 5 Laporan Tugas Akhir
diatur berdasarkan ketentuan dan peraturan di PT.KKNI PP 8 tahun
2012.
BAB II
A. KETENTUAN MAHASISWA
 Telah melunasi semua biaya administrasi sampai dengan saat penyusunan laporan
tugas akhir
 Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Program Studi DIII Kebidanan STIKES Al –
Ma’arif Baturaja
 Mahasiswa telah dinyatakan lulus seluruh mata kuliah semester I sampai dengan V
dengan nilai yang mengacu pada ketentuan akademik
 Telah menyelesaikan tugas praktik dan memenuhi target kompetensi pada semester
1 sd V dengan nilai yang sesuai dengan ketentuan akademik.
B. KETENTUAN PEMBIMBING
Selama penyusunan laporan tugas akhir ini, mahasiswa dibimbing oleh:

Setiap mahasiswa dibimbing oleh 1 orang pembimbing

Pembimbing ditunjuk oleh Ka. Prodi DIII Kebidanan dan disahkan dengan surat keputusan
Ketua STIKES Al – Ma’arif Baturaja
Pembimbing adalah dosen yang memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
C. KETENTUAN PENGUJI
Penguji terdiri dari 3 orang penguji yaitu :

Ketua Penguji : Dosen Pembimbing sekaligus menjadi


moderator
Anggota I dan II : Dosen selain pembimbing
Penguji ditunjuk oleh Ka. Prodi DIII Kebidanan dan disahkan
dengan surat keputusan Ketua STIKES Al – Ma’arif Baturaja
Penguji adalah dosen yang memiliki kualifikasi akademik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
D. KETENTUAN KASUS
Kriteria Ibu hamil yang akan dijadikan pasien dalam studi kasus diantaranya adalah :
Usia Kehamilan 28 – 34 minggu

Setiap ibu hamil yang dijadikan pasien dalam studi kasus wajib mengisi surat persetujuan untuk
dijadikan pasien dalam studi kasus ( infomed consent) dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan
mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan selama menjadi pasien dalam studi kasus
Dalam memberikan asuhan kebidanan mahasiswa harus disertai atau didampingi oleh pembimbing dari
institusi pendidikan
Asuhan yang diberikan secara mandiri adalah :

ANC 4x kunjungan terakhir (sesuasi ketentuan)


INC menolong persalinan dipantau dari kala I, kala II, kala III dan kala IV
Asuhan BBL : 1x
Asuhan Neonatus : 2x (6 -8 jam dan 6 hari)
Asuhan Nifas : 2x (6 -8 jam dan 6 hari)
Asuhan KB : 1x
Pasien studi kasus yang mengalami keadaan persalinan patologis dan/atau memerlukan rujukan,
mahasiswa tetap diperkenankan untuk melanjutkan studi kasus pada pasien tersebut dengan catatan
mahasiswa tersebut harus tetap mengikuti segala tindakan yang diberikan terhadap pasiennya sampai
dengan kala I dan mengetahui indikasi rujukan.
E. MEKANISME KETENTUAN BIMBINGAN
Setelah mendapatkan pasien, mahasiswi menghubungi
pembimbing dan mengatur jadwal kunjungan pasien dengan
pembimbing sehingga pembimbing mendampingi mahasiswi
dalam asuhan kehamilan, persalinan, BBL, dan Nifas.
Konsul penyusunan laporan BAB I – BAB III (Asuhan Kehamilan)
minimal 4x konsul baru diperbolehkan mengikuti ujian
proposal.
Konsul penyusunan laporan BAB I – BAB VI minimal 8x konsul
setelah ujian proposal baru diperbolehkan mengikuti ujian LTA.
Apabila mahasiswa tidak memenuhi persyaratan konsultasi
minimal 12x maka mahasiswa dinyatakan belum layak untuk
mengikuti ujian dan diikutkan ujian ulang sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
F. KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Mahasiswa telah menyerahkan naskah proposal dan LTA (dijilid) sebanyak 3 ekslamplar
dimasukkan ke dalam map plastik berwarna biru dan dituliskan nama pembimbing dan
penguji diserahkan kepada koordinator LTA tidak melebihi batas yang telah ditentukan.
Jadwal dan tempat pelaksanaan ujian proposal dan LTA diatur oleh panitia

pelaksanaan ujian berlangsung selama 60 menit dengan pembagian waktu sebagai


berikut :
pembukaan oleh moderator : 5 menit

penyajian oleh mahasiswa : 10 menit


tanya jawab : 45 menit
Mahasiswa dinyatakan lulus jika memenuhi nilai minimal 68 atau nilai mutu B

Bagi mahasiswa yang belum dinyatakan lulus pada ujian sidang, maka disediakan
kesempatan untuk mengulang pada waktu yang telah ditentukan maksimal 2 minggu.
Bagi mahasiwa yang belum mengikuti ujian LTA pada waktu yang telah ditentukan
karena tidak memenuhi persyaratan kelulusan, maka diberikan kesempatan waktu
maksimal sampai semester ke 10 untuk menyelesaikan LTA dengan mengacu pada
ketentuan akademik yang berlaku dan tetap membayar uang BPP semester.
BAB III
TEKNIS PENULISAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Kerangka penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari: bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir.

A. BAGIAN AWAL

Format penyusunan tugas akhir terdiri dari :


Halaman Sampul Depan
Proposal Tugas Akhir
Halaman sampul depan memuat secara berurutan:
Tulisan “PROPOSAL TUGAS AKHIR”
Judul Laporan Tugas Akhir
Logo STIKES Al – Ma’arif Baturaja
Nama Mahasiswa dan NIM
Tulisan Institusi : STIKES Al – Ma’arif Baturaja Program Studi
Diploma III Kebidanan Tahun laporan diselesaikan
Laporan Tugas Akhir
Halaman sampul depan memuat secara berurutan:
Tulisan “LAPORAN TUGAS AKHIR”
Judul Laporan Tugas Akhir
Logo STIKES Al – Ma’arif Baturaja
Nama Mahasiswa dan NIM
Tulisan Institusi : STIKES Al – Ma’arif Baturaja Program Studi
Diploma III Kebidanan Tahun laporan diselesaikan
Tahun laporan diselesaikan
Halaman Sampul Dalam
Halaman sampul dalam dari Laporan Tugas Akhir memuat secara berurutan:
Tulisan LAPORAN TUGAS AKHIR
STIKES Al – Ma’arif Baturaja
Judul Laporan Tugas Akhir
Tulisan:
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Program
Studi Diploma III Kebidanan
Nama Mahasiswa dan NIM
Tulisan Institusi : STIKES AL-MA’ARIF Baturaja
Tahun laporan diselesaikan

Halaman Persetujuan
Halaman ini merupakan lembaran persetujuan oleh pembimbing Laporan Tugas
Akhir (pembimbing utama). Syarat untuk dapat maju seminar proposal dan ujian
sidang LTA harus mendapat persetujuan dari ke dua pembimbing berupa tanda
tangan. Dalam halaman persetujuan dituliskan judul laporan tugas akhir, nama
mahasiswa, NIM mahasiswa, tanda tangan persetujuan pembimbing, tanda tangan
Ketua Program Studi.
Halaman Pengesahan
Dalam halaman pengesahan ditanda tangani oleh ketua
penguji,penguji satu, penguji dua, diketahui oleh Ketua
Program Studi, serta disahkan Ketua STIKES.
Kata Pengantar
Halaman ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan kepada STIKES AL-MA’ARIF
Baturaja, Kaprodi DIII Kebidanan, para pembimbing dan
rekan-rekan atas bantuan dan bimbingannya serta kepada
semua pihak yang telah membantu dalam sampai Laporan
Tugas Akhir selesai.
Kata pengantar ditulis dengan menggunakan bahasa yang
singkat jelas dan lugas.
Kata pengantar tidak melebihi 2 halaman.
Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul
gambar dan nomor halaman yang menunjukkan letak
gambar dalam naskah Laporan Tugas Akhir.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halaman yang
menunjukkan letak lampiran dalam naskah Laporan Tugas Akhir.

Daftar Singkatan dan Istilah


Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan pada naskah
Laporan Tugas Akhir.

DATA PRIBADI
Data pribadi mahasiswa meliputi:
Nama mahasiswa

Tempat/tanggal Lahir

Riwayat Pendidikan

TK masa studi, lulus tahun, tempat pendidikan


SD masa studi, lulus tahun, tempat pendidikan
SMP masa studi, lulus tahun, tempat pendidikan
SMA masa studi, lulus tahun, tempat pendidikan
Prestasi yang Pernah di capai
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Halaman motto dapat berisi motivasi atau pandangan hidup
penulis.
ABSTRAK
Abstrak disajikan dalam bahasa Indonesia, sebanyak-banyaknya
1 halaman, diketik dengan jarak 1 spasi, terdiri dari 4
alinea/paragraf. Paling banyak terdiri dari 250-350 kata.
Uraian dalam abstrak memuat tentang :
Alinea pertama : Latar Belakang atau Background.
Alinea kedua : Metode Penelitian atau Methods.
Alinea ketiga : Hasil Penelitian atau Results.
Alinea keempat : Simpulan Penelitian atau Conclusion.
Kata kunci (keywords) yang dicantumkan pada abstrak minimal 5
kata/frasa.
B. Bagian Inti dan penjelasan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar belakang masalah harus dapat menjelaskan alasan memilih asuhan pada pasien
tersebut secara continuity of care. Untuk itu perlu diuraikan terlebih dahulu, secara singkat
dan jelas, masalah apa yang akan ditulis. Dituliskan secara jelas masalah kesehatan fisiologis
dan patologis yang sering terjadi pada asuhan yang diberikan, didukung oleh fakta empiris
dan bila memungkinkan didukung oleh data-data yang menunjang. Penyusun harus dapat
meyakinkan pembaca/pembimbing bahwa asuhan pada pasien tersebut perlu dilakukan
dengan pendekatan manajemen kebidanan. Pada bagian ini perlu juga diuraikan apa
akibat dari masalah tersebut bila tidak segera ditangani.

Latar Belakang Penyusunan LTA, berisikan :


Alasan pengambilan kasus dan data – data yang menunjang dari kasus yang dibahas,
masalah, penyebab dan upaya yang sudah dilakukan atau akan dilakukan untuk mengatasi
masalah. Pendekatan dengan manajemen kebidanan dan asuhan berkesinambungan
(continuity of care)
Alasan-alasan yang mengemukakan tentang pentingnya masalah yang sedang dibahas

Berisi latar belakang/ data kejadian kasus dengan bentuk piramida terbalik (dari umum ke
khusus)
Ditutup dengan “justifikasi” judul (sama dengan judul pada sampul)
Ruang Lingkup
Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan ditujukan kepada ibu dengan memperhatikan
continuity of care mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Hal ini
mengacu pada KepMenkes RI No. 369/MENKES/SKIII/2007, bahwa
asuhan kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa
hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
Tempat
Lokasi yang dipilih untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu adalah
semua lahan praktek yang telah memiliki MOU dengan Prodi DIII
Kebidanan STIKES AL-Ma’arif Baturaja, atau tempat lain yang terjangkau
atas persetujuan Ketua Prodi DIII Kebidanan
Waktu
Waktu yang diperlukan mulai dari penyusunan proposal sampai
memberikan asuhan kebidanan di semester VI dengan mengacu pada
kalender akademik Prodi DIII Kebidanan STIKES AL-Ma’arif Baturaja .
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan harus ditulis jelas, spesifik, bisa diukur.
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan secara keseluruhan yang ingin
dicapai melalui pemberian asuhan kebidanan secara continuity
of care.
Contoh tujuan umum:
Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada
ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan tahapan untuk mencapai tujuan umum, sifatnya
lebih operasional dan spesifik, sesuai kerangka pikir manajemen yang digunakan. Penulisan
tujuan khusus dimulai dengan kata kerja. Meliputi :
Melakukan pengkajian data pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB
Menegakkan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas pada ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus dan KB
Merencanakanan asuhan kebidanan secara komprehensif dan berkesinambungan (continuity
of care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB
Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dan berkesinambungan (continuity of
care) pada ibu hamil sampai bersalin pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB
Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB
Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan

Manfaat
Mengemukakan tentang pentingnya hasil asuhan dalam aspek pengembangan ilmu
pengetahuan (manfaat teoritis) dan atau sejauh mana hasil asuhan dapat diterapkan untuk
kepentingan masyarakat (manfaat aplikatif/ terapan).
Metode Penulisan
Metode penulisan disini adalah metode yang digunakan oleh penulis dalam
menghimpun data atau informasi, misalnya : wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik, studi kepustakaan, studi dokumentasi, dll.
Diarahkan pada metode deskriptif, karena LTA ini merupakan laporan peserta Ujian
Praktik dalam merawat dan mengamati kasus.

Sistematika Penulisan
Merupakan garis besar isi LTA, dimulai dari bab I sampai dengan bab V, Jelaskan
masing-masing bab secara naratif.

Contoh:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang ................................................... dst
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang .................................................. dst
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian berisikan tentang teori-teori yang relevan dengan judul. Penyusun melakukan
kajian mendalam tentang fakta, teori, konsep atau pendekatan asuhan kebidanan kepada
individu dan keluarga.dan diuraikan telaah pustaka secara sistematik dari ibu hamil yang
akan dilakukan asuhan kebidanan, menggambarkan kesinambungan atau berkelanjutan
(continuity of care) sampai masa nifas, BBL, Neonatus dan kebutuhan KB. Referensi bisa
didapatkan dari berbagai sumber informasi: textbook, jurnal hasil penelitian, jurnal
internet, makalah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Cara penulisan untuk teori yang tercakup dalam BAB ini antara lain :
Konsep Dasar Medis

Menguraikan teori-teori yang berkaitan asuhan kebidanan secara sistematik yang


digambarkan secara berkesinambungan.
Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka/pola pikir yang


digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistimatis
mulai dari pengumpulan data, analisis data untuk diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (KepMenkes RI no.369 th 2007) yang berfokus pada klien dan
diaplikasikan dengan metode SOAP.
BAB III METODE STUDI KASUS
Memuat tentang desain studi kasus, lokasi pengambilan, sasaran/ subjek klien
dalam pengambilan kasus, waktu dan tempat pengambilan kasus, teknik dan
instrumen pengumpulan data.

BAB IV TINJAUAN KASUS

Pendokumentasian atau pencatatan pelaksanaan asuhan kebidanan


menggunakan catatan perkembangan meliputi Subjektif (S), Objektif (O),
Analisa (A) dan Planning (P) yang disingkat SOAP mengacu pada Kepmenkes
RI nomor 938/Menkes/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan.

S: Subjektif
Data subjektif terfokus mencatat hasil anamnesa, autoanamnesa maupun
alloanamnesa sesuai dengan keadaan klien
Data subjektif diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga
(identitas umum, alasan datang dan keluhan utama, riwayat menarche, riwayat
perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, riwayat penyakit
(menular, keturunan, keluarga, kesehatan reproduksi), riwayat psikososial.
Objektif
Data objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan langsung kepada klien
meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan penunjang sesuai dengan keadaan
klien.

Assessment
Hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan, berdasakan
data fokus pada klien
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan

Planning
Mencatat seluruh perencanaan dan pelaksanaan yang sudah dilakukan
seperti: tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/tindak lanjut dan rujukan.
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas untuk membandingkan ada tidaknya
kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan pelaksanaan asuhan
kebidanan yang telah dilaksanakan secara berkesinambungan
(continuity of care), mengacu pada tujuan khusus.Kemudian dikaitkan
dengan teori yang mendasarinya dan opini penulis.
Adapun strategi dalam membuat pembahasan antara lain:
Lihat per tujuan khusus penulisan di bab I

Bandingkan antara bab II dengan bab III, perhatikan apakah ada


kesenjangan (apa yang sama dan tidak sama)
Jelaskan alasan penulisan kenapa kesenjangan itu bisa uncul, apa
saja faktor yang menunjang dan faktor penghambatnya?
Kemukakan alternatif pemecahan masalah dengan memperhatikan
faktor penunjang dan penghambat diatas.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
berisi uraian singkat dan jelas, yang merupakan hasil akhir dari asuhan kebidanan,
pembahasan dan diarahkan secara logis guna menjawab tujuan.
Merupakan jawaban dari tujuan khusus penulisan dan sebagai ikhtisar penting dari BAB III
dan BAB IV
Tidak diperkenankan memasukkan hal-hal baru, diluar yang disajikan pada bab-bab
sebelumnya.

Saran
Saran harus mengacu pada manfaat asuhan kebidanan, berdasarkan simpulan akhir.

Merupakan tanggapan dari butir kesimpulan yang berupa kesenjangan

Saran berupa alternatif pemecahan masalah yang “operasional”, artinya saran dapat
ditindaklanjuti oleh pihak yang diberi saran
Saran berupa masukkan terhadap manajemen pengelolaan kasus berdasarkan literatur
atau pengalaman terbaru (buku/workshop/seminar/pelatihan/studi banding)
Saran dapat ditujukan kepada perawat, pasien, keluarga pasien, tim pemberi pelayanan,
maupun institusi yang terkait dalam kajian.
Saran tidak boleh menjelek-jelekkan dan bukan kritik terhadap institusi.
BAGIAN AKHIR

Bagian akhir dari Laporan Tugas Akhir terdiri dari:


Daftar Pustaka
1. Pada bagian ini harus dituliskan semua kepustakaan yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir: textbook, majalah, jurnal, internet, hasil
skripsi/tesis/disertasi, makalah seminar, koran buletin maupun sumber
kepustakaan yang lain. Kepustakaan yang diambil maksimal 10 tahun terakhir
2. Penulisan daftar pustaka konsisten menggunakan Sistem Harvard (sistem nama
dan tahun). Cara penulisan bisa dilihat dalam subab 1.2 Cara Penulisan
Laporan Tugas Akhir.
3. Bahan rujukan yang dapat dimasukkan ke dalam daftar pustaka adalah
semua bahan yang diterbitkan, seperti : buku, majalah, buletin, koran, internet,
dll.
4. Daftar pustaka disusun berdasarkan alphabet/abjad (bukan nomor urut), dan
di depan daftar pustaka tidak boleh diberi variasi.
5. Daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi, dan bila menyambung dengan
kalimat dibawahnya, diketik maju 5 atau 7 ketuk, dan jarak antar pustaka
adalah 2 spasi.
6. Tentang tata cara pengetikan daftar pustaka dari berbagai sumber
Jurnal / Majalah
Jika terdapat tujuh orang atau kurang penulis dari sebuah penelitian,
sebutkan semua nama penulis. Namun bila terdapat lebih dari tujuh orang
penulis, hanya sampai tujuh nama penulis pertama, selebihnya ditulis et al.
Setelah nama penulis disebutkan tahun penerbitan dalam kurung, berikutnya
judul artikel, cukup huruf kecil semua, kecuali huruf pertama kalimat atau
setelah tanda titik dua (:) ditulis huruf kapital, kemudian tuliskan nama jurnal,
bisa lengkap atau singkatan baku, dengan menggunakan huruf kapital
pada tiap awal kata i nama jurnal, kemudian volume dan nomor jurnal,
diakhiri nomor halaman.
Contoh:
Brown GC, Brown MM, Sharma S, Brown H, Smithen L, Leeser DB,
Beauchamp G (2004). Value-based medicine and ophthalmology: An
appraisal of cost-utility analysis. Trans Am Ophthalmol Soc., 102:177-188.

Argent A, Kissoon N, Devictor D, Madden M, Singhi S, Voort EVD,


Latour JM (2009). Response to: Twenty-three thousand unnecessary death
every day: What are you doing about it? Pediatric Critical Care Medicine,
10 (5): 610-612.
Buku teks
Setelah menuliskan nama penulis dan tahun, sebutkan judul buku dalam huruf kecil
semua, kecuali huruf paling awal dari judul dan inisial merupakan huruf kapital.
Berikutnya ditulis edisi ke berapa, kota penerbitan buku, lalu cantumkan titik dua,
berikutnya nama penerbit dan a halaman yang disitasi dari buku tersebut (p untuk
satu halaman dan pp untuk lebih dari satu halaman).
Contoh:
Taufiqurahman A (2003). Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. Klaten:
CSGF, pp: 15-18.

Fletcher RH, Fletcher SW (2005). Clinical epidemiology. The essentials. Edisi ke 4.


Baltimore, MD: Lippincott Williams & Wilkins.

Contoh jika editor sebagai pengarang buku:


Harijanto PN (ed) (2000). Malaria epidemiologi, pathogenesis, manifestasi klinis,
dan penanganannya. Jakarta: EGC.

Saputra K, Agustin I (eds) (2005). Akupunktur dasar. Edisi ke 1. poltek


:Airlangga University Press, pp: 1-19.
Bab di buku
Contoh:
Sukamto HS (2006). Asma bronkial. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata
M, Setiati S (eds). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. . Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp: 247-252.

Naskah yang diterbitkan di proceedings


Contoh :
Sungkono H (2002). Peningkatan gizi masyarakat melalui budidaya ternak pada lahan
kering. proseding seminar hasil penelitian hibah bersaing. Jakarta: Ditbinlitabmas Ditjen
Dikti, pp: 19-21.

Disertasi atau Thesis


Contoh:
Cairs RB (1965). Infrared spectroscopic studies of solid oxygen. Barkley, California,
University of California. Dissertation. Junaedi Y (1976). Study of brain development in man
and the rat. England University of Surgery. PhD Thesis.

Internet
Sebutkan bulan dan tahun referensi tersebut diakses. Contoh:
WHO (2009). Key strategies for promotion of breastfeeding: Facts and figures. Wordl
Health Organization Western Pacific Region.
www.wpro.who.int/intrnet/resources..../global+facts+and+figures. pdf – Diakses Januari
2010.
Referensi dengan nama penulis dan tahun yang sama
Jika terdapat dua atau lebih referensi dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka di belakang tahun
dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya. Contoh:

Bajus M, Vesely V, Leclercq PA, Rijks JA (1979a). Steam cracking ofhydrocarbons: Pyrolysis of heptane. Ind.
Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18:30-37.

Bajus M, Vesely V, Leclercq PA and Rijks JA (1979b). Steam cracking of hydrocarbons: Pyrolisis of
methylcyclohexane. Ind. Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18:135-142.

Penunjukan Sumber Pustaka di dalam Teks


Nama penulis yang dicantumkan adalah nama belakang (last name). Ketentuan ini berlaku untuk semua
nama orang, tanpa kecuali. Contoh, tulisan Azrul Anwar tahun 2009 adalah (Anwar, 2009), bukan (Azrul,
2009) atau (Azrul Anwar, 2009). Contoh penunjukan sumber pustaka dalam teks, dapat dituliskan sebagai
berikut :
Nama penulis pada permulaan kalimat. Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia
mencakup sejumlah 50 jenis.
Nama penulis pada tengah kalimat. Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar ditemukan
oleh Diers (1963) di dalam buluh serbuk Oenothera hookeri.
Nama penulis pada akhir kalimat. Penggunaan sterilisator autoklaf dapat memberikan pengaruh baik atau
buruk terhadap pertumbuhan, tergantung pada gula yang dipergunakan dalam medium (Supraptopo,
1979).
Penulis 2 orang. Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan.
Philips dan Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis Hereford yang berumur
224 hari.
Penulis lebih dari 2 orang. Kalau penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya
penulis I diikuti dengan et al. Buluh serbuk sari Lilium lingiflorum mengandung sejumlah besar
amiloplas (Rosen et al., 1964).
Yang diacu lebih dari 2 sumber.
Nama penulis masuk dalam uraian/teks, maka semua sumber disebutkan.
Contoh:
Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976), studi
mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik.

Penulis tidak masuk dalam uraian/teks, maka antara sumber itu dicantumkan tanda titik
koma.
Contoh:
Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencoklatan
permukaan irisan jaringan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa polifenol menjadi
quinon yang berwarna coklat (Wereing dan Philips, 1976; Bidwell, 1979; Harisuseno, 1974)

Pengutipan dari sumber kedua Pengutipan harus menyebutkan nama penulis aslinya, dan
nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca, dengan menyebutkan tahunnya
sumber/buku/majalah yang langsung dibaca.
Contoh:
Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandt (Stevess, 1972).

Atau dapat pula ditulis sebagai berikut:


Menurut Vasil dan Hildebrandt dalam Stevess (1972), hasil yang sama telah berhasil
ditunjukkan. Dalam daftar pustaka yang ditulis hanyalah tulisan Stevess (1972). Jadi Stevess
(yang tahun tulisannya adalah 1972) adalah penulis yang tulisannya langsung dibaca. Namun
diusahakan membaca sumber aslinya.

Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama,
maka di belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya.
Contoh:
(Bajus et al., 1979a)
(Bajus et al., 1979b)
(Freeman, 2006a, 2006b)
Lampiran
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang digunakan dalam yang
berguna untuk lebih memahami isi Laporan Tugas Akhir secara rinci. Dipakai untuk
menempatkan data, hasil perhitungan statistik, instrumen maupun keterangan/bahan lain yang
dibutuhkan untuk melengkapi uraian dalam Laporan Tugas Akhir. Juga dilampirkan tentang
Informed Consent, lembar pernyataan permintaan menjadi responden, surat ijin, buku KIA dan
KMS bayi, partograf dan format SOAP.
Teknik Penulisan Laporan Tugas Akhir
Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir adalah Bahasa Indonesia
yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bila diperlukan dan
belum ada istilah yang tepat dalam Bahasa Indonesia, boleh menggunakan bahasa aslinya
dengan memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.
Bahan dan Ukuran Sampul
Sampul luar menggunakan sampul keras (hard cover) dari karton bufallo/linen/yang sejenis
dengan warna dasar biru dongker (biru tua). Sampul dalam menggunakan kertas yang sama
dengan yang digunakan untuk naskah/materi dari Laporan Tugas Akhir.
Materi
Kertas yang digunakan untuk materi Laporan Tugas Akhir adalah kertas HVS 80 gram,
ukuran A4 (ukuran 21 cm X 29, 7 cm), berwarna putih.
Pembatas antar bab menggunakan kertas A4 berwarna biru berisi logo/lambang di bagian
tengah kertas.
Logo/ Lambang
Logo/ lambang STIKES AL-MA’ARIF BATURAJA yang digunakan berwarna, berukuran 5cm x
5 cm ditempatkan di posisi tengah dari baris terakhir judul.
Penulisan judul
Judul diketik 2 cm dari tulisan “PROPOSAL/ LAPORAN TUGAS AKHIR” dengan huruf
kapital semua, BOLD, jarak pengetikan satu spasi, ukuran huruf 14-16, berbentuk piramida
terbalik.
Spasi
Spasi yang digunakan untuk pengetikan Laporan Tugas Akhir berjarak 1,5 spasi kecuali untuk tabel,
gambar, daftar pustaka atau abstrak berjarak 1 spasi.
Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan judul bab adalah 2 spasi
Jarak antara judul bab dengan kalimat pertama yang ditulis atau dengan judul subbab adalah 4 spasi
Jarak antara judul subbab dengan baris pertama adalah 2 spasi.
Jarak antara teks dengan judul tabel dan gambar adalah 3 spasi.

Huruf
Huruf yang digunakan untuk pengetikan Laporan Tugas Akhir adalah jenis huruf Time New Roman
dengan ukuran huruf adalah ukuran 12.
Lambang atau tanda-tanda yang dapat diketik, harus ditulis rapi menggunakan tinta hitam.
Seluruh huruf dalam naskah diketik tegak berukuran sama dengan menggunakan komputer kecuali
untuk hal tertentu dapat dicetak miring, cetak tebal atau diberi garis bawah.
Paragraf
Awal suatu paragraf dimulai pada ketukan ke 5 atau ke 6 atau TAB pada komputer (asalkan
konsisten) dari tepi kiri ke arah dalam.

Cara pengetikan
Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka ketas, tidak boleh diketik bolak balik Tinta yang
digunakan untuk mengetik naskah adalah berwarna hitam.
1. Percetakan harus menggunakan kualitas yang baik agar mudah dibaca.
2. Setiap BAB harus dimulai dengan halaman baru. Penunjuk BAB (misalnya: BAB 1) dan
judul bab (misalnya: PENDAHULUAN) diletakkan ditengah.
3. Bilangan harus ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat bilangan ditulis
ejaannya. Contohnya: Sepuluh tahun yang lalu.
4. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya. Contoh; m,
g, kg dan sebagainya
5. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik. Contoh: 5, 9 kg.
Penomoran
Penomoran bab, sub bab
Penomoran bab pada penunjuk bab menggunakan huruf arab, pengetikan diletakkan
di tengah.
Penomoran sub bab dan sub sub bab menggunakan huruf arab diketik pada margin
sebelah kiri dan menyesuaikan dengan nomor bab. Lihat pada Outline atau kerangka
kategorik.
Untuk keseragaman, penomoran sub sub bab disepakati paling banyak 3 digit. Jika
pada penulisan memerlukan rincian yang harus disusun ke bawah maka penomoran
menggunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai derajat rincian. Penggunaan
garis penghubung (-) di depan rincian tidak diperkenankan. Lihat pada Outline atau
kerangka kategorik.
Penomoran halaman
Nomor halaman untuk bagian awal menggunakan huruf romawi kecil (i, ii, iii, iv dan
seterusnya) yang diletakkan di bagian bawah tengah (footer).
Sampul depan tidak dihitung sebagai penomoran halaman. Perhitungan nomor halaman dimulai dari
sampul dalam, akan tetapi nomor halaman pada sampul dalam tidak dimunculkan.
Bagian inti (mulai Bab 1 dan seterusnya) menggunakan penomoran dengan huruf arab (1, 2, 3, dan
seterusnya).
Pengetikan nomor halaman diletakkan di sudut kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan kertas
dan 2 cm dari tepi atas kertas.
Untuk halaman dengan judul bab, penomoran halaman diletakkan di tengah bawah.
Penomoran halaman dari daftar pustaka dan lampiran melanjutkan nomor halaman sebelumnya dan
diletakkan di sudut kanan atas.

Penulisan Istilah asing dan Singkatan


Istilah atau kata asing yang belum ada istilah atau kata dalam bahasa Indonesia, atau belum masuk
dalam unsur serapan bahasa Indonesia dicetak miring.
Kata-kata yang memiliki singkatan, untuk pertama kalinya ditulis secara lengkap dan diikuti dengan
kata singkatan dalam kurung. Selanjutnya kata tersebut dapat ditulis singkatannya saja.
Contoh: Rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di keluarga menjadi salah satu pemicu
rendahnya status gizi bayi dan balita. Dari hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997,
pemberian ASI Eksklusif adalah sebesar 52% dan rata-rata lamanya pemberian ASI eksklusif adalah 1,
7 bulan.

Tabel dan Gambar


Tabel diberi nomor urut dengan angka arab seperti pada contoh berikut. Contoh: Tabel 2.1. Maksud
dari nomor ini adalah bahwa tabel tersebut berada pada bab 2 dengan nomor urut tabel 1.
1. Tabel diberi judul di atas tabel dengan spasi 1. Jarak antara tabel
dengan judul adalah 2 spasi.
2. Bila tabel mengutip dari literatur, maka sumber dicantumkan di
bagian kiri bawah tabel dengan ukuran huruf 10.
3. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali bila tabel
tersebut ada pada lampiran.
4. Gambar diberi nomor urut dengan angka arab dengan mengikuti
BAB dari yang diberi gambar, seperti pada contoh. berikut.
5. Contoh: Gambar 2.1. Maksud dari nomor ini adalah bahwa gambar
tersebut berada pada bab 2 dengan nomor urut tabel 1.
6. Gambar diberi judul di bawah gambar dengan spasi 1. Jarak antara
gambar dengan judul adalah 2 spasi.
7. Bila gambar mengutip dari literatur, maka sumber dicantumkan di
bagian bawah judul gambar dengan ukuran huruf 10.
THANKS FOR THE ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai