NIM :
• Hsin-Hua Lee1,2, Ming-Feng Hou3,4,5, Shu-Yi Wei6,7, Sin-Daw Lin3,4,5, Kuei-Hau Luo8,
Ming-
• Yii Huang1,3, Fu Ou-Yang4, Chih-Jen Huang1,3*
• 1 Division of Radiation Oncology, Department of Radiation Oncology, Kaohsiung Medical
University
• Hospital, Kaohsiung Medical University, Kaohsiung, Taiwan, 2 Department of Radiation
Oncology, Antai
• Tian-Sheng Memorial Hospital, Pingtung, Taiwan, 3 Faculty of Medicine, College of
Medicine, Kaohsiung
• Medical University, Kaohsiung, Taiwan, 4 Department of General Surgery, Kaohsiung
Medical University
• Hospital, Kaohsiung, Taiwan, 5 National Sun Yat-Sen University-Kaohsiung Medical
University Joint
• Research Center, Kaohsiung, Taiwan, 6 Department of Internal Medicine, Kaohsiung
Municipal United
• Hospital, Kaohsiung, Taiwan, 7 Yuh-Ing Junior College of Health Care & Management,
Kaohsiung, Taiwan,
• 8 Department of Occupational and Environmental Medicine, Kaohsiung Medical University
Hospital,
• Kaohsiung Medical University, Kaohsiung, Taiwan
PENDAHULUAN
•
Rekonstruksi postmastektomi dapat dilakukan baik segera atau setelah penundaan, dan
bisa gunakan jaringan pasien sendiri, implan payudara, atau kombinasi keduanya. Pasien
yang punya MRM dibiarkan dengan kehilangan satu payudara yang menyebabkan
gambar tubuh yang merugikan dan tidak menguntungkan kualitas hidup. Namun
abdominoplasty sebagai bagian dari rekonstruksi flap TRAM segera berimbas Citra diri
positif dari lingkar pinggang yang menurun. Selain itu, payudara direkonstruksi
terbentuk oleh jaringan autogenous menghasilkan tampilan yang paling alami [8]. Pasien
dengan TRAM rekonstruksi flap seringkali memerlukan lebih sedikit kunjungan kantor
tindak lanjut daripada perluasan jaringan dan memerlukan lebih sedikit prosedur bedah
berikutnya [8].
• Weichman dan rekannya melaporkan bahwa pasien dengan indeks massa tubuh kurang
dari 22 kg / m2 Memiliki kepuasan lebih tinggi dengan payudara mereka, bila
dibandingkan dengan mereka yang memiliki prostetik rekonstruksi dengan jaringan
expander atau implan [18]. Wong dan rekannya mengulas 62 pasien, tidak satu pun dari
38 pasien non-implan yang menjalani operasi korektif dalam 6 bagian
GAMBAR 1. KELANGSUNGAN HIDUP BEBAS PENYAKIT PADA 492 PASIEN KANKER PAYUDARA. KURVA KAPLAN-
MEIER MENUNJUKKAN PENYAKIT YANG BEBAS KELANGSUNGAN HIDUP PADA 492 PASIEN STUDI. GARIS
HIJAU MENUNJUKKAN KELOMPOK FLAP FLAP (N = 213) SEDANGKAN GARIS BIRU MEWAKILI PASIEN TANPA
REKONSTRUKSI (N = 279). SINGKATAN: TRAM: RECTUS ABDOMINAL MELINTANG MYOCUTANEOUS.
GAMBAR 2. SECARA KESELURUHAN BERTAHAN HIDUP PADA 492 PASIEN KANKER PAYUDARA. KURVA
KAPLAN-MEIER MENUNJUKKAN KELANGSUNGAN HIDUP SECARA KESELURUHAN 492 PASIEN STUDI.
GARIS HIJAU MENUNJUKKAN KELOMPOK FLAP FLAM (N = 213) SEDANGKAN GARIS BIRU MEWAKILI PASIEN
DENGAN NO REKONSTRUKSI (N = 279). SINGKATAN: TRAM: RECTUS ABDOMINAL MELINTANG
MYOCUTANEOUS.
KESIMPULAN
•
Segera rekonstruksi TARM flap sebelum PMRT tidak membahayakan
kanker payudara kelangsungan hidup pasien. Hasil jangka panjang ini
memberikan implikasi bagi kedua dokter dan pasien yang sampai pada
keputusan mengenai rekonstruksi flap TRAM segera diikuti oleh
CT dan PMRT.
TERIMA KASIH