PENDAHULUAN
1.2 Definisi
1.2.1 Tepat lokasi operasi
Lokasi artinya tempat. Tepat lokasi merupakan hal penting yang
melibatkan semua tim operasi dan pasien. Tim operasi dan pasien harus
melakukan komunikasi yang efektif untuk meyakinkan tempat atau lokasi
mana dari tubuh pasien yang akan dilakukan pembedahan. Rumah sakit
menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi
lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam penandaan/ pemberi tanda.
1
kekuatan sebagai suatu petunjuk dalam tindakan pembedahan. Setiap
langkah atau sistem yang baik selalu didasari oleh prosedur pasti atau
terstandardisasi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit melalui
implementasi standar tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Tersusun dan diterapkannya kebijakan dan prosedur untuk
mendukung praktik yang konsisten dari tepat lokasi, tapt prosedur,
tepat pasien operasi
b. Semua staf kesehatan yang terlibat harus mampu melakukan tepat
lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
c. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kepatuhan staf melakukan
tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
d. Mengidentifikasi dan menganalisis akar pemasalahan salah lokasi,
salah prosedur, salah pasien operasi
e. Menurunnya jumlah kejadian merugikan yang disebabkan salah
lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
4. Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana penandaan akan
menyebabkan tato permanen
Dirumah sakit Ibu dan Anak Annisa penandaan lokasi operasi dilakukan
dengan menggunakan skin marker dengan tanda ”YES”.
Selain di kamar operasi proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien juga dilakukan untuk tindakan pengobatan gigi/dental yang dilakukan
diluar kamar operasi. Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa penandaan
dilakukan dengan memberikan tanda “PRO EKSTRAKSI” pada odontogram
di bagian gigi yang akan dilakukan tindakan pencabutan. Apabila pasien
memiliki foto rontgen gigi, maka berikan tanda silang (X) pada bagian gigi di
foto rontgen tersebut sebagai penanda akan dilakukan tindakan pencabutan.
Apabila terdapat bagian gigi yang hilang/tidak tumbuh (missing teeth)
maka berikan tanda silang (X) pada bagian gigi tersebut di odontogram
Apabila terdapat bagian gigi yang berlubang (karies gigi) maka lingkari
odontogram pada bagian gigi yang berlubang tersebut.
Apabila terdapat bagian gigi yang berlubang (karies gigi) maka berikan
tanda lingkar pada bagian gigi yang tersebut di odontogram, sedangkan
untuk sisa akar maka berikan tanda “V” pada gigi yang dimaksud pada
odontogram.
RSIA Annisa juga melakukan penandaan dengan menggunakan tanda
arsiran pada gigi yang akan dilakukan tambalan composit pada odontogram
dan tanda blok pada gigi yang akan dilakukan tambalan amalgam.
Penandaan dilakukan pada status rekam medis pasien di bagian
odontogram. Penandaan juga dapat dilakukan pada rontgen panoramic gigi
apabila tersedia, tetapi tetap melakukan penandaan pada bagian odontogram
di status rekam medis pasien.
4
BAB III
TATALAKSANA
3.1 Tatalaksana
Kesalahan yang terjadi di kamar operasi yaitu salah lokasi operasi, salah
prosedur operasi, salah pasien operasi adalah akibat dari komunikasi yang
tidak efektif atau tidak adekuat antar anggota tim bedah. Kurang melibatkan
pasien dalam penandaan area atau lokasi operasi (site marking), dan tidak ada
prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi, asesmen pasien tidak adekuat,
telaah catatan medis juga tidak adekuat. Oleh karena itu, rumah sakit
menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat
preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen
serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
Langkah yang dilakukan tim bedah terhadap pasien pasien yang akan
dilakukan operasi untuk meningkatkan keselamatan pasien selama prosedur
pembedahan, mencegah terjadinya kesalahan lokasi operasi, prosedur operasi
serta mengurangi komplikasi kematian akibat pembedahan sesuai dengan 10
sasaran dalam safety surgery (WHO 2008), yaitu :
a. Tim bedah akan melakukan operasi pada pasien dan lokasi tubuh yang
benar
b. Tim bedah akan menggunakan metode yang sudah dikenal untuk
mencegah bahaya dari pengaruh anastesia, pada saat melindungi pasien
dari rasa nyeri.
c. Tim bedah mengetahui dan secara efektif mempersiapkan bantuan hidup
dari adanya bahaya kehilangan atau gangguan pernafasan.
d. Tim bedah mengetahui dan secara efektif mempersiapkan adanya resiko
kehilangan darah
e. Tim bedah menghindari adanya reaksi alergi obat dan mengetahui adanya
reaksi alergi pada pasien
5
f. Tim bedah secara konsisten menggunakan metode yang sudah dikenal
untuk meminimalkan adanya resiko infeksi pada lokasi operasi
g. Tim bedah mencegah terjadinya tertinggalnya sisa kassa instrument pada
luka pembedahan
h. Tim bedah mengidentifikasi secara aman dan akurat spesimen (contoh
bahan) pembedahan
i. Tim bedah akan berkomunikasi secaara efektif dan bertukar informasi
tentang hal-hal penting mengenai pasien untuk melaksanakan
pembedahan yang aman
j. Rumah sakit dan system kesehatan masyarakat akan menetapkan
pengawasan yang rutin dari kapasitas, jumlah dan hasil pembedahan.
3.2.1 Sign In
Langkah pertama yang dilakukan segera setelah pasien tiba di ruang serah
terima sebelum dilakukan induksi anastesi. Tindakan yang dilakukan adalah
memastikan identitas, lokasi/area operasi, prosedur operasi serta persetujuan
operasi. Pasien atau keluarga diminta secara lisan untuk menyebutkan nama
lengkap, tanggal lahir dan tindakan yang akan dilakukan. Penandaan lokasi
operasi harus oleh ahli bedah yang akan melakukan operasi. Pemeriksaan
keamanan anastesi oleh ahli anastesi dan harus memastikan kondisi
pernafasan, resiko perdarahan, antisipasi adanya komplikasi, dan riwayat
7
alergi pasien. Memastikan peralatan anastesi berfungsi dengan baik,
ketersediaan alat, dan obat-obatan.
8
SIGN IN
9
TIME OUT
memastikan semua anggota tim bedah memperkenalkan diri dengan menyebut nama
dan peran masing-masing
memastikan nama pasien, prosedur dan dimana lokasi pembedahan
SIGN OUT
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11
BAB V
PENUTUP
Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa Jambi menjamin keselamatan pasien
dikamar operasi dengan menerapkan prosedur tapat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat pasien operasi. Dimana prosedur itu meliputi Sign In (sebelum
anastesi), Time Out (sebelum insisi), dan Sign Out (sebelum pasien keluar
dari kamar operasi). Ketiga langkah tersebut wajib dilakukan kepada seluruh
pasien yang akan menjalani tindakan operasi/pembedahan. Langkah-langkah
tersebut dilakukan dikamar operasi yang melibatkan pasien dan seluruh tim
operasi. Implementasi Sign In, Time Out dan Sign Out diharapkan mampu
meminimalkan risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
12