Kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) tentang gambaran umum kapabilitas APIP serta Self
Assesment dan QA PK APIP. Peserta mengikuti seluruh pemaparan, dengan uraian sebagai berikut:
Kapabilitas APIP yang diterapkan di Indonesia mengadopsi dari konsep IACM (Internal
Audit Capability Model) yang ditulis oleh Elisabeth Macrae, berisi tentang pemberian level
pada masing-masing kapabilitas APIP. Pada setiap level tersebut memiliki elemen-elemen
yang harus dipenuhi kriteria pernyataannya. Konsep IACM memiliki lima level yang terdiri
dari enam elemen, dimana pada masing-masing elemen tersebut juga memiliki
pernyataan-pernyataan yang menunjukkan tingkat kematangan level APIP. Model tersebut
terdiri dari 5 level (Initial, Infrastructure, Integrated, Managed, Optimizing), semakin tinggi
levelnya semakin baik kapabilitasnya.
Key Proces Area (KPA) merupakan bangunan utama yang menentukan kapabilitas suatu
APIP. Mengidentifikasi apa yang seharusnya ada dan berkelanjutan pada tingkat
kapabilitas tertentu sebelum penyelenggaraan aktivitas pengawasan intern dapat
meningkat pada level berikutnya. Ketika APIP telah melembagakan semua dari KPA terkait
dengan tingkatan tertentu, maka dapat dianggap telah mencapai tingkat itu.
2 Pengelolaan 2. APIP mengidentifikasi dan merekrut 1. SOP Penyusunan Peta Kompetensi Pegawai,
SDM tenaga SDM yang kompeten, sehingga Peta Kompetensi SDM (Data Pegawai termasuk
kegiatan pengawasan dilaksanakan oleh kompetensinya)
SDM yang kompeten. 2. Uraian jabatan (termasuk peraturan
3. APIP telah melakukan pengembangan pemberlakuan-nya)
profesi bagi individu auditor melalui 3. Klasifikasi pemberian tunjangan untuk setiap
Diklat, PKS/PPM, dan bentuk-bentuk posisi jabatan di Unit Kerja APIP
pengembangan profesi yang lainnya. 4. Penghitungan kebutuhan auditor dan SDM APIP
beserta panduan rekrutmen
5. Kebijakan rekrutmen dan staffing pegawai
6. Panduan / Petunjuk penyusunan rencana dan
penyelenggaraan training. Dokumen rencana
/usulan training (diklat, PPM/PKS, dll) bagi setiap
individu
7. Nota dinas / Surat Edaran tentang kesempatan
untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
organisasi profesi
8. Laporan penyelenggaraan training (diklat,
PPM/PKS, dll), dalam rangka memantau pemenuhan
kompetensi setiap individu pegawai terkait dengan
PKPT yang akan dilakukan.
9. Pelaporan pemantauan kompetensi setiap
individu
2. Tanya Jawab/Diskusi
Diskusi berisi tanya jawab dan masukkan oleh peserta PKS sebagai berikut:
N
Nama Peserta Tanya/Masukan Jawab
o
1 Slamet Susanto Mengapa Kabupaten Morowali Di Kabupaten Morowali Utara telaah
Utara belum memiliki auditor ada pegawai yang mengikuti diklat
tapi sudah level 2 ? pembentukan JFA, namun belum
diangkat oleh KDH, walaupun begitu
mereka telah menjalankan tugas
sebagai auditor. Karena elemen-
elemen dan infrastruktur untuk
menjadi level 2 telah memenuhi
walaupun belum ada JFA, tetap saja
level APIP Kab. Morowali Utara telah
menjadi level 2.
2 Tomy Apakah tujuan dari PK APIP ? PK APIP telah ada di RPJMN da
Karena selama ini APIP hanya seharusnya sudah masuk ke dalam
tahu bahwa PK APIP itu tugas RPJMD sehingga menjadi
dari BPKP, bukan untuk program/kegiatan untuk dilaksanakan.
kebaikan APIP itu sendiri. Kebanyakan daerah belum
mencantumkan PK APIP dalam RPJMD
sehingga kurang menjadi perhatian.
Tugas BPKP hanya mengawal APIP
agar menjadi lebih profesional.
3 Widarti APIP dapat mencapai level Tahun 2018 tidak ada KPA yang tidak
tertentu walaupun ada KPA harus dipenuhi. Untuk menjadi level 2
yang belum terpenuhi, KPA atau level 3 seluruh KPA harus
apakah yang tidak wajib untuk dipenuhi.
dipenuhi ?
4 Hendra Cipta Hasil Raker Perwakilan BPKP
Sulteng, PK APIP menjadi salah
satu prioritas utama yang harus
dicapai. Hal tersebut membuat
PK APIP bukan hanya menjadi
target Bidang P3A tetapi
menjadi target Perwakilan
BPKP Sulteng. Untuk itu
diharapkan agar seluruh
pegawai Perwakilan BPKP
Sulteng memahami tentang PK
APIP.
3. Kesimpulan
PKS ditutup dengan kesimpulan peserta telah memahami proses PK APIP dan menambah wawasan
peserta PKS mengenai PK APIP.