Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anyaman
2.1.1 Pengertian Anyaman
Kerajinan anyaman merupakan kerajinan tradisional yang masih ditekuni

sampai saat ini. Di samping banyak kegunaannya juga karena unsur

kemudahaannya. Saat ini anyaman banyak mengalami perkembangan mulai dari

bentuk dan motif yang bevariasi sehingga bentuk dan motif tidak kelihatan

menoton. Dengan demikian maka anyaman adalah suatu kegiatan keterampilan

masyarakat dalam pembuatan barang dengan cara atau teknik susup menyusup,

tindah menindih dan saling lipat melipatantara lungsing dan pakan sehingga saling

menguatkan antara satu dengan yang lainnya, Rosna, (2009: 9).

Anyaman ialah bukan suatu tenunan, tetapi dibuat dari susunan benang

yang dipersilangkan miring dari kiri kekanan dan kembali. Anyaman diajarkan

dengan tangan atau dikerjakan dengan mesin, (Modul 2004: 15).

Dalam kamus bahasa indonesia (1988) anyaman diartikan sebagai

menganyam, mengatur (bilah, daun pandan dan sebagainya) tindih menindih dan

silang menyilang (seperti pembuatan tikar dan bakul).

Anyaman adalah tenunan yang dibuat dari susunan benang, bilaah, daun

pandan dan sebagainya. Dengan tindih menindih, silang menyilang atau

dipersilangkan miring dari kiri ke kanan dan kembali begitu seterusnya, sehingga

didapat hasil anyaman, (Rian 2007: 12).


Menurut Graha dalam Susana Dai, (2009:8) bahwa menganyam

merupakan suatu kegiatan menjalin bahan yang berbentuk pita sehingga satu sama

lainnya saling kuat menguatkan dan karena tekniknya timbullah motif yang

berulang. Anyaman biasannya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-

daunan, anyaman tersebut banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga

sehari-hari.

Dalam Oho Graha (2000:3) anyaman adalah suatu cabang kerajinan yang

telah sangat tua usianya. Menganyam merupakan suatu kegiatan menjalin bahan

yang berbentuk pita sehingga satu sama lainnya saling kuat-menguatkan dan

karena tekniknya, timbulah motif yang berulang.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa anyaman

merupakan ketrampilan tangan dengan teknik susup-menyusup, tindih menindih

dan saling silang menyilang antara satu dengan yang lain.

2.2 Kerajinan
2.2.1 Pengertian Kerajinan
Kerajinan berasal dari rajin yaitu suka dan giat bekerja, selalu berusaha,

getot. Setelah menjadi kata kerja kerajinan maka berarti jenis kesenian yang

menghasilkan berbagai macam alat (peraabotan dan lain-lain) yang dikerjakan

dengan tangan, (www.scibd.com).

Ada pula pengertian kerajinan yang lain yaitu hal yang berkaitan dengan

buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan

melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan), (wikipedia.com). Kerajinan yang

dibuat biasanya dibuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan

hiasan atau benda seni maupun barang pakai.


Kerajinan anyaman merupakan satu usaha / kegiatan keterampilan

masyarakat dalam pembuatan barang-barang dengan cara / teknik susup

menyusup antara lungsing dan pakan.

Menganyam pada dasarnya menyelipkan secara pelan-pelan, diantaranya

lusi-lusi. Lusi adalah bilah-bilah yang posisinya membujur ke atas dan pakan yang

melintang ke samping. Dengan memperhatikan corak anyaman baik, langsung

maupun melalui gambar, siapa pun bisa mencoba menganyam, asal mengikuti

ketentuan atau rumus pada setiap motif anyaman.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Seminar Nasional Seni

Kriya (2005:153) istilah kerajinan berasal dari bahasa jawa yang berarti; (1hal

atau sifat dan sebagainya); (2) kegotalan, industri, perusahaan yang membuat

sesuatu,atau pekerjaan tangan yang bukan dengan mesin melainkan menggunakan

tangan. Kerajinan tersebut di produksi mengutamakan bahan-bahan yang layak

terdapat di daeah sekitarnya dan alat yang digunakan sangat sederhana.dikerjakan

sangat terampil dan penuh hati-hati, (Suptandar, dalam Wahyuningsih, Seminar

Nasional Seni Kriya; 2005:153).

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan

adalah hasil pekerjaan tangan yang bukan dilakukan dengan mesin melainkan

menggunakan tangan yang dibuat dengan penuh hati-hati dan menggunakan

bahan dan alat yang sederhana.


2.3 Jenis-Jenis Kerajinan Anyaman

Setiap produk mungkin saja memiliki jenis anyaman yang sama atau

berbeda. Jenis anyaman memang bermacam-macam. Setiap jenis berbeda cara

mengerjakannya. Anyaman yang sering digunakan adalah anyaman sasag,

anyaman kepang, dan anyaman bersegi. Anyaman sasag banyak digunakan untuk

pembuatan keranjang, anyaman kepang untuk pembuatan bilik, anyaman bersegi

untuk pembuatan kursi rotan.

Gambar 1. Jenis Anyaman sasag


Sumber :http://gambar anyaman sasag.com
(Download : 5 Agustus 20012 pukul 12.00)
Gambar 2. Anyaman kepang
Sumber :http://gambar anyaman kepang.com
(Download : 5 Agustus 20012 pukul 12.00)

Gambar 3. Jenis Anyaman bersegi


Sumber :http://gambar anyaman bersegi.com
(Download : 5 Agustus 20012 pukul 12.00)

Selain jenis-jenis tersebut, masih banyak corak anyaman yang merupakan

pengembangan dari jenis anyaman sasag dan anyaman kepang. Corak-corak


tersebut dapat digunakan untuk pembuatan produk-produk tertentu. Beberapa

diantaranya mata walik, rereng mata walik, pasung, turih wajit, dan bunga

pintuhuang.

2.4 Teknik Menganyam

Cara menganyam keranjang dengan dasar bujur sangkar sama dengan

kopiah keranjang yang dasarnya bulat. Belahan mintu yang disediakan berjumlah

dua kali bilangan genap, misalnya satu mintu di belah menjadi dua kemudian dua

belahan mintu tersebut dibahagi menjadi empat hasilnya menjadi delapan.

belahan-belahan mintu tersebut diatur sedemikian rupa sehingga membentuk

bujur sangkar.

Gambar 4. Cara menganyam


(Titik Mustikowati, Febuari 2012)
Jika belahan mintu telah mencapai ukuran yang dikehendaki,

lengkungkanlah keatas dan tahanlah dengan seutas tali. Setelah ditahan dengan
tali, anyamlah irisan-irisan mintu yang sama lebarnya dengan ukuran irisan mintu

yang dijadikan kerangka kopiah keranjang. Apabila sudah mencapai ketinggian

yang di kehendaki, lipatlah sisa belahan mintu kebawah dan selipkan pada

anyaman yang sudah terbentuk. Tangkai kopiah keranjang dapat dibuat dari

belahan mintu yang dililit dengan rotan halus atau iratan-iratan mintu yang halus.

2.5 Bahan Kerajinan Anyaman

2.5.1 Kerajinan Anyaman Mendong

Mendong adalah sejenis rerumputan yang hidup di daerah berair seperti

sawah atau rawa. Tumbuhan ini seperti tanaman padi yang membutukan seperti

penyianagaan dan pemupukan, umur mendong yang paling baik diarit (disiangi)

berumur 5 bulan. Batang-batang yang baik, lalu dijemur selama 2 atau 3 jam

dalam cuaca yang baik. Setelah dikumpulkan sesuai panjangnya, lalu diikat dan

dijemur lagi selama 2 sampe 3 jam dalam cuaca baik. Setelah itu mendong

disimpan didalam rumah selama satu hari, agar tidak mudah patah. Selanjutnya

mendong dicelup untuk pewarnaan dan dijemur kembali.

Kebanyakan mendong diproses menjadi tikar dengan cara dianyam, pada

saat penganyaman mendong harus dibasahkan dahulu agar tidak mudah putus.

Mendong dapat juga dijalin dibuat rara maupun dianyam. Selain menjadi tikar,

mendong dapat menjadi beberapa jenis kerajinan anyaman seperti tas, topi, dan

ada pula yang dikombinasikan dengan rotan untuk diproduksi kursi dan

perabotan rumah tangga.

2.5.2 Kerajina Anyaman Enceng Gondok


Tanaman enceng gondok adalah tanaman gulma atau sejenis tanaman liar

diair, hidup dirawa-rawa, (Lukito Ari Marianto dalam Seminar Nasional Seni

Kriya: 2005; 151). Orang lebih mengenal enceng gondok (Eichhornia Crassipes)

dari suku Pontederiaceae sebagai gulma air atau tanaman pengganggu yang

mudah tumbuh dan sangat sulit untuk diberantas.

Enceng gondok tidak mempunyai batang, tingginya sekitar 0,4-0.8m.

daunnya tunggal dan berbentuk oval berwarna hijau, bunganya termasuk bunga

majemuk, berbulir, dengan kelopak berbentuk tabung dan mempunyai akar

serabut.

Seperti halnya mendong enceng gondok yang akan digunakan harus dicuci

dan dikeringkan, diberi warna jika perlu dan diberi pengawet agar menjadi tahan

lama. Anyaman enceng gondong dapat dibuat kerajinan, seperti tas, sandal, alas

duduk, tempat tisu, bahkan kursi.

2.5.3 Kerajinan Anyaman Bambu

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang

berongga dan beruas-ruas, banyak sekali jenis dan juga banyak sekali menjadi

manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di

dunia ini bambu adalah tanaman dengan pertumbuhan paling cepat karena

memiliki sistem rhizoma-dependen unik, tergantung pada tanah dan klimatologi

tenpat bambu ditanam.

Kerajinan anyaman dari bambu berarti bahan utamanya adalah bambu.

Bambu yang digunakan biasanya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
sehingga mudah untuk dianyam. Jenis bambu yang bagus untuk dianyam adalah

jenis bambu tali karena tidak mudah patah dan seratnya pun halus.

Agar hasil anyaman bertahan lama, bambu yang telah dipotong dan

dibelah tipis dijemur selama satu minggu agar kadar air dalam bambu berkurang.

Diantara kerajinan anyaman bambu adalah kap lampu, bilik bambu, tampah,

kukusan, dan topic aping.

2.5.4 Kerajinan Anyaman Rotan

Rotan adalah sekelompok palma dari suku Calameae yang memiliki

habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Suku

calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah

perbatasan di bagian tropis Afrika, Asia dan Australia.

Batangnya biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas

panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang,

keras, dan tajam. Duri berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivore,

sekaligus membantu pemanjatan, karena pohon ini tidak dilengkapi dengan sulur.

Suatu batang rotan bisa mencapai panjang ratusan meter. Batangnya

mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup

dialam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan pohon ini sebagai salah

satu menunya.

Sebagian besar pohon ini berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra,

Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan

rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Banglades.

Rotan cepat tumbuh dan relative mudah dipanen serta ditranspotasi. Ini dianggap
membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen pohon

ini dari pada kayu.

Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak.

Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang, Tohiti,

Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak,

Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut.

2.5.5 Kerajinan Anyaman Mintu

Tumbuhan Mintu, adalah tumbuhan merambat banyak tumbuh dihutan

tropis. Tak ubahnya seperti pohon rotan liar. Berbeda dengan rotan yang keras

dan getas, sulur-sulur pohon Mintu tampak lebih lentur dan benyak mengandung

air. Untuk membuat kopiah keranjang terlebih dahulu sulur Mintu dikeringkan di

bawah matahari sampai warna kulitnya kecoklatan. Lalu dengan sangat hati-hati,

kulit tersebut dilepaskan dari batangnya dengan menggunakan pisau khusus.

Sedangkan bagian dalam batangnya yang mirip batang bambu dibelah-belah

sebesar lidi.

Setelah seluruh proses persiapan bahan selesai, barulah penganyaman

kopiah dilakukan. Menggunakan lidi yang terbuat bilah-bilah Mintu, Kopiah

mendapatkan kerangka yang membuatnya tidak mudah berubah bentuk. Lidi

Mintu yang biasanya sangat panjang itu kemudian dianyam dengan kulit

batangnya sehingga terbentuklah kopiah seperti yang dikehendaki pengrajin.

Bentuk Kopiah Keranjangpun bervariasi, ada yang berbentuk seperti kopiah

konvensional ada pula yang berbentuk bulat. Apapun bentuknya, keunikan yang
diciptakan oleh gradasi warna kulit Mintu tak pernah kehilangan pesonanya.

Inilah yang membuat Kopiah Keranjang digemari.

Namun, seperti kebanyakan kerajinan khas daerah, Kopiah Keranjang

Gorontalo ini tidak terlalu mudah ditemui di pertokoan. Di samping tingkat

produksinya sangat tergantung pada semakin sedikitnya jumlah pengrajin, bahan

baku yang berasal dari pohon Mintu. Oleh karenanya, sangat beruntunglah mereka

yang memperoleh kesempatan untuk memiliki Kopiah Keranjang yang unik dan

langka ini.

Di Dusun Diata Desa Pulubala terdapat 44 orang pengrajin dari semua

rumah-rumah di Dusun tersebut bisa menganyam kopiah keranjang, menganyam

kerajinan kopiah tersebut hanya pengisi waktu luang namun ada satu orang yang

memang pengrajin kopiah keranjang sekaligus jadi pengepul kerajinan dari warga

sekitar.

Salah satu Dusun yang cukup terkenal dengan kerajinan anyaman.

Terdapat di Dusun Diata Desa Pulubala hanya memproduksi dan mempasarkan 4

jenis kopiah keranjang, dalam proses produksi anyaman kopiah keranjang

sangatlah tergantung dengan bahan yaitu bahan mintu yang sangat sulit

didapatkan karena bahan tersebut hanya ada di hutan, dalam pemasaran pemesan

harus datang langsung ke Dusun atau ketempat pembuatan kopiah keranjang.

Anda mungkin juga menyukai