Anda di halaman 1dari 43

SOAL C1

1. Pemancaran suatu radiasi terjadi dengan sendirinya bukan karena faktor luar. Sinar radioaktif
mempunyai sifat yang berbeda dari cahaya biasa, antara lain mempunyai daya tembus yang
tinggi, dapat mengionkan gas yang dilaluinya, serta dapat memendarkan berbagai macam zat.
Fenomena ini disebut keradioaktifan atau radioaktivitas, sedangkan zat yang bersifat seperti
itu disebut zat radioaktif. Pada tahun1896, seorang ilmuwan dari Perancis inilah yang
menemukan keradioaktifan tersebut. Siapakah ilmuwan yang dimaksud?
a. Ernest Rutherford
b. James Chadwick
c. Henri Becquerel
d. W. Bothe
e. H. Becker
Pembahasan :

Pada tahun 1896, seorang ilmuwan Perancis, Henry Becquerel (1852-1908), menemukan
keradioaktifan ketika mempelajari suatu batuan uranium yang disebut pekblende. Becquerel
menemukan bahwa batuan tersebut terus-menerus memancarkan radiasi. Pemancaran radiasi itu
terjadi dengan sendirinya, bukan karena pengaruh faktor luar. Fenomena ini disebut keradioaktifan
atau radioaktivitas sedangkan zat yang bersifat seperti itu disebut zat radioaktif (radio = radiasi, aktif
= spontan).

Sumber : C1-Erlangga

Anorganik-STRUKTUR ATOM

2. Sinar katode merupakan partikel yang bermuatan negatif. Fakta yang mendukung hal tersebut
adalah ................................................................................
a. Massa elektron sangat kecil dan bergerak lurus
b. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub negatif
c. Dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub positif
d. Sifatnya tidak bergantung pada jenis katode yang digunakan
e. Merupakan hasil pancaran dari sinar katode
Pembahasan: Dimana dengan adanya hamburan sinar partikel, apabila bergerak lurus dan
diteruskan maka pada katode akan bermuatan negatif.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.33 dan 73 No. 1)

C1-Anorganik-struktur atom

3. Dari percobaan hamburan sinar  , Rutherford menemukan adanya sebagian kecil sinar  yang
dipantulkan atau dibelokkan. Berdasarkan hal ini, maka Rutherford mengambil kesimpulan bahwa
......................................................
a. Sebagian besar atom merupakan ruang hampa
b. Muatan positif atom terpusat pada inti atom
c. Elektron mengelilingi inti pada lintasan yang melingkar
d. Gaya tarik inti dilawan oleh gaya sentripental elektron
e. Muatan inti sama dengan muatan elektron yang mengelilinginya
Pembahasan: Kesimpulan terhadap percobaan yang dilakukan diantaranya ialah:
 Hampir semua partikel  diteruskan, berarti atom bukan merupakan bola pejal yang
bermuatan positif seperti yang digambarkan oleh J. J. Thomson, tetapi sebagian besar
merupakan ruang hampa (kosong).
 Jika lempengan emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka di
dalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
 Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom. Berdasarkan fakta, 1
dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1 : 20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka akan didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil
daripada ukuran atom keseluruhan.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.33 dan 73 No. 3)

C1-Anorganik-struktur atom

4. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi. Pendapat tersebut
berasal dari ..............................
a. Aristoteles d. Niels Bohr
b. John Dalton e. Ernest Rutherford
c. Joseph John Thomson
Pembahasan: Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton, dimana atom adalah
bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.29 dan 74 No. 10)

C1-Anorganik-struktur atom

5. Elektron ditemukan oleh ...........................


a. J. J. Thomson d. R. A. Milikan
b. Henry Becquerel e. E. Rutherford
c. J. Chadwick
Pembahasan: Pada tahun 1879, Joseph John Thomson adalah seorang ilmuwan yang
menemukan elektron.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.31 dan 75 No. 15)

C1-struktur atom
6. Massa atom hanya dihitung dari massa proton dan neutron sebab ..............................
a. Kedua partikel tersebut terdapat di dalam inti atom
b. Massa elektron terlalu kecil sehingga dapat diabaikan
c. Elektron berada di luar atom sehingga tidak diperhitungkan
d. Massa proton sama dengan massa neutron dan elektron
e. Elektron kehilangan massa karena bergerak melingkar
Pembahasan: Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. Oleh karena
sangat kecil, maka massa elektron dapat diabaikan sehingga massa atom dianggap merupakan
jumlah massa proton dan neutron saja. Jumlah proton dan neutron selanjutnya disebut sebagai
nomor massa (A).
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.35 dan 75 No. 18)

C1-Anorganik-struktur atom

7. Hukum Triad Dobereiner yaitu pengelompokan setiap 3 unsur kimia yang sifatnya mirip
menjadi satu kelompok (Triad) berdasarkan kenaikan berat atomnya. Nama lengkap
ilmuan yang membuat hukum tersebut dalah . . .
a. Johann Wolfgan Dobereiner
b. Johann Wolfgang Dobereiner
c. Johann Wolfgang Doberainer
d. Johann Welldone Doberainer

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta.
Hal 3. (C1-ANORGANIK)-spu

8. Simbol unsur klorin, kalsium, dan tembaga secara berturut-turut adalah . . .


a. Cu, Ca, dan Cl
b. Cu, Ca, dan Fe
c. Cl, Ca, dan Cu
d. Ca, Ca, dan Fe

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(C1-ANORGANIK)-SPU

9. Nama penemu partikel neutron adalah . . .


a. Max Planc
b. J.J Thomson
c. James Chadwick
d. Rutherford

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 16.
(C1-ANORGANIK)-SPU

10. “Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka sifat unsur tersebut
akan berulang setelah unsur kedelapan “. Bunyi hukum tersebut merupakan bunyi
hukum . . .
a. Triade Dobereiner
b. Oktaf Newland
c. Mendelev
d. Mekanika Kuantum

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. (C1-
ANORGANIK)-SPU

11. Unsur X dengan konfigurasi elektron: 2 8 7 dapat mencapai aturan oktet dengan
cara ......................….
A. melepas 7 elektron D. menyerap atau memasang 1 elektron
B. menyerap 1 elektron E. menerima sepasang elektron
C. memasang 1 elektron
Pembahasan: Aturan oktet yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit luar, suatu unsur dapat
mencapai aturan oktet dengan melepas elektron valensinya atau menyerap elektron tambahan.
Pada klorin kekurangan 1 elektron untuk mencapai aturan oKtet, sehingga klorin menyerap 1
elektron.

Sumber: Michael purba. Kimia untuk SMA kelas 1. Hal 79 (C1-ANORGANIK)-IKIM

12. Ikatan ion dapat terbentuk antara unsur ........................…..


A. Halogen dengan golongan oksigen D. Logam dengan nonlogam
B. Gas mulia dengan golongan oksigen E. Logam dengan halogen
C. Halogen dengan gas mulia
Pembahasan: Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur yang direaksikan mempunyai
perbedaan daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup besar. Perbedaan daya tarik
elektron yang cukup besar memungkinkan terjadinya serah terima elektron yang cukup besar
memnungkinkan terjadinya serah terima elektron. Pada kenyataannya, hal ini dapat terjadi apabila
Ikatan antara logam (khususnya golongan IIIA dan IIA) dengan nonlogam (khususnya golongan VIIA
dan VIA). Sumber: Michael purba. Kimia untuk SMA kelas 1. Hal 82 (C1-ANORGANIK)-IKIM
13. Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut:
8X, 9Y, 11Q, 16R, dan 19Z

Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah ……........

A. X dan Q D. R dan X
B. Q dan Z E. Y dan Q
C. Y dan X
Pembahasan: Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya proses serah terima elektron
oleh atom – atom yang berikatan. Konfigurasi elektron dari unsur di atas adalah:

X=26 Q=281 Z=2881


Y = 2 7R = 2 8 6
Unsur Y dan Q dapat membentuk ikatan ion dengan cara unsur Y menangkap 1 elektron dari
Q yang melepas 1 elektron.
Sumber: Michael purba. Erlangga. Kimia untuk SMA kelas X. hal 82 (C1-KIMFIS)-
IKIM

14. Unsur A memiliki nomor atom 15 bereaksi dengan unsur B memiliki nomor atom 35
sehingga membentuk senyawa AB3. Jumlah pasangan elektron bebas yang terdapat pada
atom pusat adalah . . .......................
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
Pembahasan:

Pasangan elektron bebas

Atom A dan B membentuk senyawa AB3 dan mempunyai 1 pasang elektron bebas. Sumber:
Michael purba. Kimia untuk SMA kelas X. hal 87 (C1-ORGANIK)-IKIM

15. Pasangan berikut yang merupakan senyawa kovalen adalah ...................…..


A. HCl dan NH3 D. MgS dan N2O
B. NaBr dan NaCl E. CaCl2 dan Na2O
C. P2O3 dan Al2O3
Pembahasan:

Ikatan kovalen yaitu ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama. Pada pembentukan HCl atom H memerlukan 1 elektron (duplet), sedangkan atom
Cl memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet. Kemudian, kedua atom
memasangkan 1 elektron untuk membentuk molekul HCl. Sedangkan pada pembentukan
NH3 atom N memerlukan 3 elektron dalam mencapai kestabilan (oktet), sedangkan atom H
memerlukan 1 elektron (duplet). Agar jumlah pasangan elektron dapat digunakan bersama-
sama maka 1 atom N memerlukan 3 atom H. Sumber: Kimia SMA dan MA kelas X. hal
58-59 (C1-ORGANIK)-IKIM

16. Molekul XY3 bersifat polar dan mengikuti kaidah oktet. Pernyataan yang benar
adalah ….........................................................................................…
A. Atom pusat X tidak memiliki pasangan elektron bebas.
B. Atom pusat X memiliki satu pasangan elektron bebas.
C. Atom pusat X memiliki dua pasangan elektron bebas.
D. Atom pusat X memiliki tiga pasangan elektron bebas.
E. Atom pusat X memiliki empat pasangan elektron bebas.
Pembahasan:

Pasangan elektron bebas

Atom X dalam XY3 sudah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas

Sumber: Michael purba. Kimia untuk SMA kelas X. hal 87 (C1-ORGANIK)-IKIM

17. Suatu ikatan kovalen disebut nonpolar, apabila PEI tertarik sama kuat ke semua atom. Ada
dua kelompok molekul nonpolar. Yang termasuk molekul nonpolar
adalah…….....................................................
A. Molekul yang atom pusatnya memiliki PEB (pasangan elektron bebas.
B. Molekul-molekul senyawa yang asimetris.
C. Molekul yang atomnya memiliki keelektronegatifannya kebih besar.
D. Moleku-molekul senyawa yang simetris, yaitu molekul yang atom pusatnya tidak
memiliki PEB.
E. Molekul yang antaratomnya ada ikatan hidrogennya.
Pembahasan: Jawaban A, B, C dan E bukan termasuk kelompok molekul nonpolar. Kelompok
molekul nonpolar ada dua yaitu molekul-molekul unsur (atomnya sejenis) dan molekul-molekul
senyawa yang simetris, yaitu molekul yang atom pusatnya tidak memiliki PEB. Sumber: Instan
kimia SMA erlangga. Hal. 18 (C1-ORGANIK)-IKIM

18. Berapakah muatan formal atom O dalam struktur di bawah ini untuk POCl3?

A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
Pembahasan: Untuk unsur Cl; muatan formal = 7-1-6 = 0. Sedangkan untuk unsur P; muatan
formal = 5-5-0 = 0. Kemudian untuk unsur O; muatan formal = 6-2-4 = 0

Sumber: Kimia universitas asas dan struktur jilid 1. Hal 374 (C1-ORGANIK)-IKIM

19. Pada molekul SiF4 adalah termasuk molekul .....................................….


a. Polar d. Kovalen polar
b. Semipolar e. Ion polar
c. Nonpolar
Pembahasan: Langkah pertama adalah menggambar struktur lewis dan kemudian tentukan bentuk
molekulnya menggunakan teori VSEPR. Struktur lewis molekul ini adalah.

Teori VSEPR menunjukkan bahwa molekul ini adalah tetrahedral. Dalam struktur ini semua ikatan
dipol yakni saling meniadakan. Jadi, dapat dikatakan dengan yakin bahwa SiF4 adalah molekul yang
nonpolar.
Sumber: Kimia universitas asas dan struktur jilid 1. Hal. 410 (C1-ORGANIK)-IKIM

20. Berikut ini yang tidak benar mengenai senyawa kovalen adalah, kecuali ..........…
a. Dalam keadaan murni dapat menghantarkan listrik.
b. Titik didih dan titik leleh tinggi.
c. Ada yang padat, cair dan gas.
d. Semuanya padat pada suhu ruangan.
e. Dalam keadaan cair bersifat elektrolit kuat.
Pembahasan: a, b, d dan e tidak benar, karena termasuk senyawa ionik.

Sumber: Instan kimia SMA erlangga. Hal. 17 (C1-ORGANIK)-IKIM

21. Suatu metode untuk menghitung keelektronegatifan relatif dari hampir semua unsur
dicetuskan oleh …
a. Gilbert N. Lewis
b. Linus Pauling
c. Heisenberg
d. de Broglie
e. James Clerk Maxwell
Pembahasan : Satu sifat yang dapat membantu dalam membedakan ikatan kovalen polar
dan ikatan kovalen non polar adalah keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah suatu
konsep relatif, yang berarti bahwa keelektronegatifan suatu unsur dapat diukur hanya dalam
kaitannnya dengan keelektronegatifan unsur-unsur yang lain. Dan seorang kimiawan asal
Amerika bernama Linus Pauling, memperkenalkan suatu metode untuk menghitung
keelektronegatifan relatif dari hampir semua unsur. Metode itu kita kenal sebagai Tabel
Sistem Periodik Unsur. Secara umum, ketika dilihat dalam tabel periodik, keelektronegatifan
unsur-unsur meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dan meningkat pula dari bawah
ke atas dalam satu golongan, tanpa melihat golongan VIIIA, sehingga hnaya sampai pada
golongan VIIA dalam Tabel Sistem Periodik Unsur tersebut.
Sumber: Chang, Raymond., 2005, Kimia Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga, Erlangga; Jakarta, hal.
267 (C1-ANORGANIK)-IKIM
22. Pada proses fotosintesis, energi matahari diubah menjadi energi kimia yang tersimpan
dalam karbohidrat. Proses fotosintesis merupakan contoh reaksi ……………………
a. Eksoterm d. Kesetimbangan
b. Endoterm e. Penetralan
c. Asam basa
Pembahasan: Proses fotosintesis merupakan reaksi endoterm, dimana tanaman mengubah CO2 dan
H2O menjadi molekul karbohidrat dengan bantuan energi matahari, sehingga terjadi proses
penyerapan kalor dari reaksi endoterm.

Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal.59 dan 91 No.2) (C1-KIMFIS)-TERMO

23. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm


adalah ………………………………………
a. Entalpi awal lebih besar dari entalpi akhir dan ∆ 𝐻 > 0
b. Entalpi awal lebih kecil dari entalpi akhir ∆ 𝐻 > 0
c. Entalpi awal lebih besar dari entalpi akhir dan ∆ 𝐻 < 0
d. Entalpi awal lebih kecil dari entalpi akhir dan ∆ 𝐻 < 0
e. Entalpi awal sama dengan entalpi akhir ∆ 𝐻 = 0

Jawaban: b. Entalpi awal lebih kecil dari entalpi akhir ∆ 𝑯 > 𝟎

Pembahasan:

Reaksi Endoterm ialah reaksi penyerapan kalor, dengan reaksi dimana

∑(𝐻𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 ) > ∑(𝐻𝑝𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 )

Sehingga dapat diketahui bila entalpi awal adalah entalpi reaktan dan entalpi akhir adalah entalpi
produk, maka entalpi reaktan lebih kecil dari entalpi produk, atau dengan kata lain Entalpi awal
lebih besar dari entalpi akhir sehingga ∆ 𝐻 > 0.

Sumber: Buku Kimia Erlangga Unggul Sudarmo Kelas XI (Bab 2


Termokimia Hal. 86 No.1)
(C1-KIMFIS)-TERMO
24. Harga tetapan keseimbangan (Kc) untuk reaksi :
𝐴𝑙 3+ (𝑎𝑞) + 3𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3(𝑠) + 3𝐻 + (𝑎𝑞)
Ditentukan oleh persamaan :
[𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 ][𝐻 + ]3
a. 𝐾𝑐 = [𝐴𝑙3+ ][𝐻2 𝑂]2
[𝐻 + ]3
b. 𝐾𝑐 = [𝐴𝑙3+][𝐻 2
2 𝑂]
[𝐴𝑙 ][𝐻2 𝑂]2
3+
c. 𝐾𝑐 = [𝐻 + ]3
[𝐻 + ]3
d. 𝐾𝑐 = [𝐴𝑙3+]
[𝐴𝑙(𝑂𝐻)3 ]
e. 𝐾𝑐 = [𝐻2 𝑂]2

Jawaban : D

Pembahasan :

Untuk mencari harga tetapan keseimbangan semua zat harus berada dalam wujud gas atauoun
[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
aquos. Dengan rumus tetapan kesetimbangan 𝐾𝑐 = [𝐴]𝑎[𝐵]𝑏 sehingga untuk reaksi diatas tetapan
[𝐻 + ]3
yang sesuai ialah 𝐾𝑐 = [𝐴𝑙3+] hal ini dikarenakan 𝐴𝑙(𝑂𝐻)3(𝑠) dan 3𝐻2 𝑂(𝑙) tidak berwujud gas
ataupun aquos.

Sulami Emi dan Anis Dyah Rufaida. 2011. KIMIA. Klaten; Intan Pariwara, hal. 70-KESETIMBANGAN

SOAL C2
25. Dengan penemuan struktur atom, perbedaan tersebut terletak pada jumlah partikel dasar penyusun
atom serta susunan partikel dasar tersebut. Atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai
massa yang berbeda. Fenomena ini disebut isotop. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron
dalam inti atom. Isotop 27
13𝐴𝑙 terdiri dari….
a. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron
b. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron
c. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron
d. 14 proton, 14 elektron, dan 12 neutron
e. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron
Pembahasan :

Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam suatu atom ditunjukkan dengan lambang (notasi)
sebagai berikut :
𝐴
𝑍𝑋

X = lambang atom

Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron


A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

Untuk 27
13𝐴𝑙 , dapat diketahui bahwa :

X = Al

Z = 13 → jumlah proton = jumlah elektron

A = jumlah proton + jumlah neutron

27 = 13 + jumlah neutron

Jumlah neutron = 27-13

= 14

Jadi, isotop 27
13𝐴𝑙 terdiri dari 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron.

Sumber : C2-Erlangga (Anorganik)-struktur atom

26. Unsur 3517X di dalam sistem periodik terletak pada golongan . . .


a. III A, Periode 2
b. IV A, Periode 3
c. VI A, Periode 2
d. VIII A, Periode 3

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(ANORGANIK)-SPU

27. Berikut merupakan unsur-unsur golongan halogen F, Cl, Br, I, At. Dalam golongan
halogen, unsur yang potensial ionisasinya terbesar adalah . . .
a. F
b. Cl
c. Br
d. I

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 36.
(ANORGANIK)-SPU

28. Jika nomor atom unsur-unsur dalam satu golongan bertambah besar adalah . . .
a. Jari-jari atom berkurang
b. Muatan ion bertambah
c. Energi ionisasi berkurang
d. Afinitas elektron bertambah

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 36.
(ANORGANIK)-SPU

29. Berikut merupakan unsur-unsur dalam sistem periodik unsur


Mg, K, Ba, Sr, dan Ca
Unsur yang tidak termasuk golongan alkali tanah adalah . . .
a. Mg
b. K
c. Ba
d. Sr

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(ANORGANIK)-SPU

30. Menurut hukum Oktaf Newland unsur ketiga mempunyai sifat yang sama dengan unsur
ke . . .
a. 8
b. 9
c. 10
d. 11
Penyelesaian:
Hukum Oktaf Newland: jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom,
maka sifat unsur tersebut akan berulang setelah unsur kedelapan.
Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(ANORGANIK)-SPU

31.
Kedua struktur Lewis diatas masing-masing disebut sebagai . . .
a. Struktur Lewis
b. Struktur Ozon (O3)
c. Struktur Resonansi
d. Struktur Identik
e. Ozon (O3)
Pembahasan : Ketika kita menggambarkan struktur Lewis dari Ozon (O3), aturan oktet akan
terpenuhi jika kita menempatkan ikatan rangkap dua di antara atom O pusat dengan salah satu dari
dua atom O ujung. Karena itu kita dapat menggambarkan ikatan rangkap dua baik dengan atom O
pada ujung kiri maupun kanan, dan keduanya merupakan struktur yang identik. Faktanya kedua
struktur ini tidak ada yang benar karena panjang ikatan dua ikatan O ternyata memiliki nilai yang
sama diantara panjang O – O dan O=O, padahal menurut struktur diatas, kedua ikatan pada atom O
pusat akan memiliki panjang yang berbeda dikarenakan ikatan tunggal akan memiliki panjang
ikatan yang lebih panjang dibandingkan dengan ikatan rangkap. Keanehan pada ikatan O3 ini dapat
diatasi dengan menggunakan konsep resonansi, pada struktur resonansi terdapat dua atau lebih
struktur Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan hanya
menggunakan satu struktur Lewis. Istilah resonansi itu sendiri berarti penggunaan dua atau lebih
struktur lewis untuk menggambarkan molekul tertentu. Dalam kasus ozon ini, struktur resonansi
dari molekul O3 dapat digambarkan dengan menggunakan kedua struktur Lewisnya.

Sumber:

Chang, Raymond., 2005, Kimia Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga, Erlangga; Jakarta, hal. 274-275

Lischer., 2015, Struktur Resonansi, https://lischer.wordpress.com/2009/08/21/resonansi-dalam-


struktur-lewis/ , hal.1

(ORGANIK)-IKIM

32. Perhatikan grafik berikut :


Suatu gaya antarmolekul yang kuat antara senyawa-senyawa berikatan H-F, H-O dan H-N
disebabkan oleh
a. Terdapat ketidakpenyimpangan kecenderungan titik didih pada grafik tersebut
b. Terdapat kemiripan unsur satu periode antara F, O dan N
c. Ketiga unsur F, O dan N memiliki keelektronegatifan terbesar dalam tabel
periodic
d. Karena senyawa-senyawa tersebut memiliki gaya tarik menarik yang sedikit kuat
e. Senyawa-senyawa tersebut memang dikehendaki melenceng dari aturan yang telah
ditetapkan
Pembahasan : Suatu gaya antarmolekul yang kuat antara senyawa-senyawa berikatan H-F,
H-O dan H-N disebut sebagai ikatan hidrogen. Ketika diamati melalui grafik diatas, terlihat
bahwa adanya penyimpangan yang cukup signifikan antara ketiga senyawa tersebut.
Seharusnya seiring dengan pertambahan massa molekul relatif suatu senyawa maka titik
didihnya akan semakin besar. Namun, HF, H2O serta NH3 memiliki kecenderungan titik
didih yang lebih tinggi dibanding senyawa-senyawa disekitarnya. Hal ini dikarenakan,
adanya unsur dari ketiga senyawa tersebut yang memiliki keelektronegatifan yang cukup
tinggi dalam Tabel Sistem Periodik Unsur. Sehingga dengan keelektronegatifan yang besar
itu memungkinkan adanya gaya tarik menarik yang sangat kuat yang menyebabkan senyawa
tersebut bersifat sangat polar dan memiliki titik didih yang sangat tinggi.
Sumber: Purba, Michael., 2006, Kimia 2, Erlangga; Jakarta, hal. 42 (ORGANIK)-IKIM
33. Diantara 1 liter gas-gas berikut, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, gas yang
massanya paling besar adalah .................
a. CO2 (Mr = 44) d. CH4 (Mr =
16)
b. SO3 (Mr = 80) e. CO (Mr =
28)
c. NH3 (Mr = 17)
Pembahasan: Apabila suhu dan tekanan yang sama, maka massa yang paling besar ialah
SO3 disesuaikan dengan Massa Molekul relatifnya.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.263 No. 9) (C2-KIMFIS)-
STOIK

34. Bila massa atom relatif Fe = 56, S = 32, O = 16, maka massa rumus relatif Fe2(SO4)3
adalah .................
a. 104 d. 248
b. 152 e. 400
c. 192
Pembahasan:
Mr Fe2 (SO 4 )3  2  ArFe   (3  ArS)  (12  ArO)gram mol -1
Mr Fe2 (SO 4 )3  2  56  (3  32)  (12 16)gram mol -1
Mr Fe2 (SO 4 )3  112  96  192gram mol -1
Mr Fe2 (SO 4 )3  400gram mol -1
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.225 dan 263 No. 14)
(C2-ANORGANI)-STOIK

35. Jumlah partikel sebanyak 1 mol setara dengan jumlah partikel yang terdapat di
dalam ........................................
a. 1 gram atom karbon-12 d. 6,02 × 1023 gram atom
karbon-12
b. 0 gram atom karbon-12 e. 1,99 × 10-26 gram atom
karbon-12
c. 12 gram atom karbon-12
Pembahasan: Satu mol adalah sejumlah partikel yang terkandung didalam suatu zat yang
jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat didalam 12 gram C-12.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.226 dan 263 No. 15)
(C2-ANORGANIK)-STOIK

36. Jika senyawa-senyawa berikut dilarutkan dalam air, maka senyawa yang menghasilkan
titik didih tertinggi adalah ............................
A. 7,1 gram Na2SO4 (Mr = 142) D. 36 gram glukosa (Mr = 180)
B. 11,7 gram NaCl (Mr = 58,5) E. 68,4 gram sukrosa (Mr = 342)
C. 18 gram fruktosa (Mr = 180)
Pembahasan: Titik didih tertinggi yang memiliki Tb tertinggi , Larutan non elektrolit Tb
= m x Kb , Larutan elektrolit Tb = m x Kb x i , Dengan menganggap massa pelarutnya
sama, maka :
Zat Jenis Harga m i Tb

7,1
Na2SO4 Elektrolit = 0,05 3 0,15 Kb
142
11,7
NaCl Elektrolit = 0,2 2 0,4 Kb
58,2

18
Fruktosa Non elektrolit = 0,1 1 0,1 Kb
180
36
Glukosa Non elektrolit = 0,2 1 0,2 Kb
180
68,4
Sukrosa Non elektrolit = 0,2 1 0,2 Kb
342

(C2-KIMFIS)-LARUTAN
37. Yang bukan merupakan pengamatan pada reaksi eksoterm adalah …………………
a. Kalor dilepas d. nilai negatif
b. Adanya cahaya yang dipancarkan e. wadah menjadi hangat
c. ∑(𝐻𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 ) > ∑(𝐻𝑝𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 )
Jawaban: c.

Pembahasan:

Ciri dari reaksi eksoterm bila diamati ialah melepas kalor, adanya cahaya yang dipancarkan, nilai
negatif, dan wadah menjadi hangat. Pada jawaban C menunjukkan reaksi endoterm bukan
eksoterm.
Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal.56 dan 91 No.3) (C2-KIMFIS)-TERMO

38. Tiga faktor penting agar pembakaran dapat terjadi, yaitu …………………………
a. Karbon dioksida, bahan bakar, kalor d. Oksigen, air, kalor
b. Oksigen, bahan bakar, kalor e. Karbon dioksida,
air, kalor
c. Oksigen, karbon dioksida, kalor
Pembahasan: Syarat untuk terjadinya proses pembakaran ialah adanya Oksigen di dalam suatu
reaksi, namun Oksigen saja tidak cukup untuk membakar suatu zat. Oleh karena itu, dibutuhkan juga
bahan bakar berupa minyak bumi, minyak gas, dsb. Yang dimana reaksi pembakaran masuk ke
dalam reaksi eksoterm reaksi yang melepas kalor, karena tanpa adanya kalor maka tidak terbentuk
suatu pembakaran.

Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal.86 dan 92 No.10)
(C2-KIMFIS)-TERMO

39. Suatu proses berlangsung dengan sistem melepas 10 kJ dan menerima kerja sebesar 100
J. Perubahan energi dalam sistem itu adalah ……………………………………
a. 90 kJ d. 11 kJ
b. 9,9 kJ e. 110 kJ
c. 10,1 kJ
Pembahasan: Karena sistem melepas kalor, maka q bertanda negatif, tetapi karena sistem
menerima kerja maka w bertanda positif. Sehingga

∆𝐸 =𝑞 +𝑤

= −10 𝑘𝐽 + 100 𝑘𝐽

= 90 𝑘𝐽

Sumber: Buku Kimia SMA 2A (Michael Purba Bab 2 Termokimia Hal.108 No.2)

(C2-KIMFIS)-TERMO

40. Energi disosiasi ikatan S8 = x Kj/mol, 17nergy sebesar itu digunakan untuk
mengubah ………..
a. Satu mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang gas
b. Satu mol molekul belerang gas menjadi atom-atom belerang gas
c. Satu mol molekul belerang padat menjadi molekul-molekul belerang gas
d. Satu mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang padat
e. Satu mol molekul belerang gas menjadi ion-ion belerang gas

Jawaban: b. Satu mol molekul belerang gas menjadi atom-atom belerang gas

Pembahasan:

Hal ini sesuai dengan pengertian dari 18nergy disosiasi itu sendiri dimana 18nergy disosiasi atau
18nergy ikatan adalah 18nergy yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dalam suatu
molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas. Sehingga jika diganti dengan unsur belerang,
maka perubahan 1 molekul belerang dalam bentuk gas menjadi atom-atom belerang dalam fase gas.

Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal. 78)


(C2-KIMFIS)-TERMO
41. Pada reaksi kesetimbangan heterogen :
𝐵𝑖𝐶𝑙3(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐵𝑖𝑂𝐶𝑙(𝑠) + 2𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞)
Apabila pada suhu tetap dan volume diperkecil maka…
a. Kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc bertambah
b. Kesetimbangan bergeser ke kiri dan harga Kc berkurang
c. Kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc tetap
d. Kesetimbangan bergeser ke kiri dan harga Kc tetap
e. Kesetimbangan tidak bergeser dan harga Kc tetap

Jawaban : D

Pembahasan :

Untuk persamaan diatas dengan perlakukan suhu tetap dan volume diperkecil menyebabkan
kesetimbangan bergeser kesebelah kiri karena ketika suatu reaksi kesetimbangan di perkecil
volumenya maka kesetimbangan akan bergesek ke koefisien reaksi yang kecil. Karena dalam reaksi
diatas koefisien reaksi sebelah kiri adalah 1 sedangkan kanan adalah 2. Akibatnya kesetimbangan
bergeser ke kiri.sedangkan harga kesetimbangan pada reaksi diatas tetap.

Sulami Emi dan Anis Dyah Rufaida. 2011. KIMIA. Klaten; Intan Pariwara, hal. 73-KESETIMBANGAN
SOAL C3
42. Konfigurasi elektron dari unsur 70
31𝐺𝑎 adalah….
a. 2 8 18 2 1
b. 2 8 18 3
c. 2 8 10 8 3
d. 2 18 18 8 3
e. 2 18 32 18
Pembahasan :

Kulit K, L, M, N dapat terisi penuh, masing-masing dengan 2, 8, 18, dan 32 elektron.

Jumlah elektron yang tersisa adalah 31 – (2+8+18) = 3 elektron

Karena jumlah elektron yang tersisa <8, maka kulit berikutnya, yaitu kulit N, akan berisi 2 elektron.

Sekarang jumlah elektron yang tersisa = 3 – 2 = 1 elektron.

Karena jumlah elektron yang tersisa <2, maka semua elektron tersisa ditempatkan pada kulit berikutnya,
yaitu kulit O.

Sehingga, konfigurasi elektronnya adalah 2 8 18 2 1

Sumber : C3-Erlangga (Anorganik)-struktur atom

43. Suatu atom mempunyai nomor atom 53 dan jumlah neutronnya sebanyak 74. Dapat disimpulkan bahwa
atom tersebut mempunyai ....................................
a. 74 elektron d. Nomor massa 127
b. 74 proton e. 127 proton
c. Nomor massa 53
Pembahasan: Nomor atom (Z) = 53, dan neutron (n) = 74, dimana A-Z = n, maka:
A = 53 + 74 p+n=A
A = 127 p = 127 - 74
p = 53 = e
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.35-36 dan 73 No. 7)

C3-Anorganik-struktur atom

44. Perhatikan tabel berikut:


Atom Jumlah proton Jumlah elektron Jumlah neutron

K 7 7 7

L 7 8 8

M 8 8 8

N 8 8 9

Pasangan yang merupakan isotop adalah atom-atom ........................................

a. K dan L d. L dan N
b. K dan M e. M dan N
c. L dan M
Pembahasan: Isotop adalah atom sejenis dengan massa atom yang berbeda, yakni sesuai pilihan
yaitu K dan L, M dan N. Namun K dan L salah, dimana L jumlah proton dan elektronnya tidak
sama, sehingga yang benar ialah M dan N.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X Hal.36 dan 74 No. 9)

C3-Anorgani-struktur atom

45. Berikut ini adalah beberapa atom unsur dengan jumlah partikel dasar penyusunnya:
Atom Proton Neutron Elektron

P 15 16 15

Q 15 15 15

R 14 15 14

S 13 14 13

Atom yang merupakan isoton adalah ...........................

a. P dan Q d. Qdan S
b. P dan R e. R dan S
c. Q dan R
Pembahasan: Isoton adalah atom tidak sejenis yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.37 dan 76 No. 23)

C3-Anorganik-struktur atom

46. Konfigurasi elektron atom 19K39 menurut Niels Bohr adalah .....................
a. 2 8 9 d. 2 8 2 7
b. 2 9 8 e. 2 8 18 8 3
c. 2 8 8 1
Pembahasan: Niels Bohr menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur berdasarkan kulit
elektronnya atau tingkat energinya, yakni sesuai rumus 2n2 (2 8 18 32, dst). Sehingga jumlah
elektron sebanyak 19, dapat dituliskan konfigurasinya yaitu 2 8 8 1
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.38 dan 76 No. 24)

C3-Anorganik-struktur atom

47. Berikut Daftar Unsur Triade Dobereiner


Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

Massa atom Bromin (Br) adalah . . .


a. 35
b. 11
c. 56
d. 17

Penyelesaian :

Massa atm Cl :17 dan I :56, maka massa atom Br adalah:

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶𝑙+𝐼 17+56


Br = 2
= 2
= 35

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 35.
(KIMFIS)-SPU

Perhatikan tabel berikut untuk menjawab soal nomor 23 dan 24


Unsur Lambang Nomor Atom Massa Atom Relatif

Litium Li 3 6,941

Natrium Na 11 ?

Kalium K ? 39,0983

Rubidium Rb 37 ?

Sesium Cs ? 132,90545

Fransium Fr 87 223

48. Unsur-unsur tersebut termasuk golongan . . .


a. IA
b. IIA
c. IIIA
d. IVA

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(KIMFIS)-SPU

49. Nomor atom Cesium adalah . . .


a. 4
b. 19
c. 38
d. 55

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(KIMFIS)-SPU

50. Nomor massa atom unsur M yang inti atomnya mengandung 20 neutron sedangkan ion
X+ mengandung 18 elektron adalah . . .
a. 18
b. 20
c. 38
d. 39

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(KIMFIS)-SPU

51. Unsur-unsur berikut yang termasuk metaloid adalah . . .


a. Natrium, Magnesium, dan Aluminium
b. Boron, Silikon, dan Telurium
c. Barium, Arsen, dan Helium
d. Argon, Klorin, dan Natrium

Source: Sandri Justiana dan Muchtaridi, 2009, Buku Kimia 1 Kelas X. Yudhistira; Jakarta. Hal 34.
(ANORGANIK)-SPU

52. Pasangan Elektron Bebas dalam ikatan senyawa HBr, H2S dan CH4 berturut-turut …
a. 3, 2, 0
b. 1, 2, 3
c. 0, 2, 3
d. 3, 2, 1
e. 2, 2, 1
Pembahasan :
Diketahui : No. atom H = 1; S = 16; Br = 35; C = 4
Ditanya : Pasangan Elektron Bebas pada senyawa HBr, H2S dan CH4 berturut-turut?
Jawab :
1) HBr
1
1H = 1s
2 2 6 2 6 10 1 6
35Br = 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p

Maka terdapat 3 pasang elektron bebas

2) H2S
1
1H = 1s
2 2 6 2 4
16S = 1s 2s 2p 3s 3p
Maka terdapat 2 pasang elektron bebas

3) CH4
1
1H = 1s
2 2 6 2 2
14C = 1s 2s 2p 3s 3p

Maka tidak terdapat pasangan elektron bebas karena semua


elektron tepat berikatan
Sumber: Chang, Raymond., 2005, Kimia Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga, Erlangga; Jakarta,
hal. 283
(ORGANIK)-IKIM
53. Suatu unsur X mempunyai dua isotop stabil di alam, yaitu 20X dan 22X. Jika massa atom
relatif X adalah 20,2; maka kelimpahan isotop 20X dialam adalah .................
a. 1% d. 60 %
b. 10 % e. 90 %
c. 50 %
Pembahasan:
 massa X - 20   massa X - 22
Massa rata - rata atom X 
jumlah seluruh atom X di alam

20,2 
20  x   22  100 - x 
100 %
2020  20 x  2200 - 22 x
- 180  - 2 x
- 180
x
-2
x  90 %

Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.223 dan 262 No. 1) (C3-
KIMFIS)-STOIK

54. Bila massa satu atom C-12 adalah 1,99 × 10-23 gram dan Ar X = 60, maka massa rata-rata
1 atom X adalah ............................
a. 9,95 × 10-23 gram d. 2,39 × 10-24
gram
b. 1,19 × 10-22 gram e. 3,98
× 10-24 gram
c. 3,02 × 10-22 gram
Pembahasan:
Massa rata - rata 1 atom X
Ar X 
1
 Massa 1 atom C - 12
12
Massa rata - rata 1 atom X
60 
1,9910
1  23

12
Massa rata - rata 1 atom X
60 
1,65810
 24

Massa rata - rata 1 atom X  9,94810


 23

Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.223 dan
262 No. 3) (C3-KIMFIS)-STOIK

55. Jumlah atom besi di dalam sepotong besi yang massanya 112 gram adalah ................. (Ar
Fe = 56 gram mol-1)
a. 6,02 × 1024 atom d. 3,01 × 1023
atom
b. 6,02 × 1022 atom e. 1,204 × 1024
atom
c. 3,01 × 1022 atom
Pembahasan:
gram
mol Fe 
Ar
112 gram
mol Fe 
56 gram
molmo
mol Fe  2 mol
massa
mol 
massa molar
massa
2 mol 
6,02  10 atom mol
23

massa  1,204  10 24 atom


Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.228-229 dan 262 No. 5)
(C3-KIMFIS)-STOIK

56. Massa unsur besi yang terdapat di dalam 20 gram Fe2(SO4)3 adalah ................. (Ar Fe =
56, S = 32, O = 16)
a. 5,6 gram d. 112 gram
b. 11,2 gram e. 22,4 gram
c. 2,24 gram
Pembahasan:
Mr Fe 2 (SO 4 ) 3  (2  ArFe)  (3  ArS)  (12  ArO)gram mol -1
Mr Fe 2 (SO 4 ) 3  (2  56)  (3  32)  (12 16)gram mol -1
Mr Fe 2 (SO 4 ) 3  112  96  192 gram mol -1
Mr Fe 2 (SO 4 ) 3  400gram mol -1
gram
mol Fe 
Mr
20 gram
mol Fe 
400gram mol -1
mol Fe  0,05mol
2  Ar Fe  20 gram
massa Fe 
Mr Fe2 (SO 4 ) 3
2  56gram mol -1  20 gram
massa Fe 
400gram mol -1
2240 mol -1
massa Fe 
400gram mol -1
massa Fe  5,6 gram

Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.239 dan 265 No. 32)
(C3-ANORGANIK)-STOIK

57. Gas hidrogen dialirkan melalui tembaga (II) oksida panas, melalui reaksi:
H2 (g) + CuO (s) → Cu (s) + H2O (g)
Massa Cu yang dihasilkan dari 2,0 gram CuO adalah ................. (Ar Cu = 63,5; O =
16)
a. 0,16 gram d. 1,59gram
b. 0,32 gram e. 3,20 gram
c. 0,64 gram
Pembahasan:
Mr CuO  (1  ArCu)  (1  ArO) gram mol -1
Mr CuO  (1  63,5)  (1 16) gram mol -1
Mr CuO  63,5  16  gram mol -1
Mr CuO  79,5 gram mol -1
Ar Cu  2 gram
massa Cu 
Mr CuO
63,5gram mol -1  2 gram
massa Cu 
79,5 gram mol -1
127 mol -1
massa Cu 
79,5 gram mol -1
massa Cu  1,59 gram
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.239 dan 268 No. 45)(C3-
ANORGANIK)-STOIK
58. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai berikut :
Uji Lakmus
Data Larutan
Lakmus merah Lakmus biru
1 NH4Cl Merah Merah
2 KCN Merah Merah
3 CH3COONa Biru Biru
4 NaCl Merah Biru
5 CaF2 Biru Biru

Larutan yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan uji lakmusnya adalah ................
A. 1, 2 dan 3 D. 2,3 dan 4
B. 1,3 dan 5 E. 3,4 dan 5
C. 1,4 dan 5

Pembahasan: Data (1) NH4Cl  HCl (AK) + NH4OH (BK) Sifat Netral
Data (2) KCN  HCN (AL) + KOH (BK) Sifat Basa
Data (3) CH3COONa  CH3COOH (AL) + NaOH (BK) Sifat Basa
Data (4) NaCl HCl (AK) + NaOH (BK) Sifat Netral
Data (5) CaF2  HF (AL) + Ca(OH)2 (BK) Sifat basa
(C3-ANORGANIK)-LARUTAN

59. Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 6 gram urea (Mr = 60) dalam 1 liter air. Larutan
yang lain diperoleh dengan melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 liter air. Pada
suhu yang sama, tekanan osmotik larutan pertama dibandingkan terhadap larutan ke dua
adalah ........................
A. Sepertiga kali larutan kedua D. Sama dengan larutan kedua
B. Tiga kali larutan kedua E. Tiga perdua kali larutan kedua
C. Dua pertiga kali lartan kedua
Pembahasan:
Larutan Urea
6
𝑚𝑜𝑙
M = 601 𝐿 = 0,1 mol/L
1 = M x R x T = 0,1 x R.T
Larutan glukosa
18
𝑚𝑜𝑙
M= 180
= 0,1 mol/L
1𝐿
2 = M x R x T = 0,1 x R.T
Jadi 1 = 2
(C3-ANORGANIK)-LARUTAN

60. Dalam 100 ml larutan terdapat 6,84 gram zat X yang non elektrolit. Pada suhu 27oC,
tekanan osmotik larutan 4,92 atm. Massa molekul relatif (Mr) zat non elektrolit tersebut
adalah .................... (R =0,082 L atm/mol K)
A. 30 D. 106
B. 32 E. 342
C. 34
Pembahasan:

T = 27oC = (27 + 273) K = 300K

Massa molekul relatif larutan non elektrolit


𝑔 1000
 = 𝑀𝑟 𝑥 𝑣
𝑥𝑅. 𝑇

𝑔 1000
Mr =𝑥 𝑣
𝑥𝑅. 𝑇

6,84 1000
= 𝑥 𝑥0,082𝑥300
4,92 100

6,84
= 𝑥246
4,92

= 342

(C3-ANORGANIK)-LARUTAN

61. 1 gram NaOH (Mr = 40) dimasukkan ke dalam 500 mL 0,1 M CH3COOH (Ka = 10-5)
maka akan dihasilkan larutan .........................
A. Buffer dengan pH 5 D. Garam terhidrolisis dengan pH 5
B. Buffer dengan pH 6 E. Basa dengan pH 9
C. Buffer dengan pH 9
Pembahasan: pH = pKa + log = 5 + log = 5 + log 1 = 5 + 0 = 5
CH3COOH + NaOH  CH3COONa + H2O

Mula-mula : 50 25 - -

Bereaksi : 25 25 25 25

Akhir : 25 - 25

Buffer asam
(C3-ANORGANIK)-LARUTAN

62. Jika diketahui Ka HOAc = 1,8 . 10-5, pH dari larutan 0,05 M HOAc adalah….
A. 2,33
B. 3,52
C. 4,32
D. 5,82
E. 6,83
Pembahasan :

[𝐻 + ] = √𝐾𝑎 × 𝑎

[𝐻 + ] = √1,8. 10−6 × 0,05

[𝐻 + ] = √9. 10−8

[𝐻 + ] = 3. 10−4

𝑝𝐻 = 4 −log 3

𝑝𝐻 = 3,52

Waldjinah, 2012, KIMIA, Klaten; Intan Pariwara, hal. 17 (C3-ANORGANIK)-LARUTSN

63. Reaksi dua zat dengan total volume 50 mL dalam kalorimeter menyebabkan penurunan
suhu sebesar 3oC, maka kalor reaksi adalah (asumsi larutan encer seperti
air) …………………….
a. -62,7 kJ d. +627 kJ
b. +62,7 kJ e. -6.270 kJ
c. -627 kJ
Jawaban: c. -627 kJ
Pembahasan:
Kalor reaksi, 𝑞𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝑚 × 𝑐 × ∆𝑇
= − (𝜌 × 𝑉𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 ) × 𝑐 × ∆𝑇
1000 𝑔 4,18 𝐽
= − × (0,05 𝐿) × 𝑜 ×3
𝐿 𝑔 𝐶
= −627 𝑘𝐽
Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal.65-66 dan 91 No.5)
(C3-KIMFIS)-TERMO
64. Perubahan entalpi pembentukan (∆𝐻 𝑜𝑓 ) Kristal Na2SO4 ditunjukkan oleh
reaksi ……………
a. 2NaOH (aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
b. 2NaOH (s) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (Kristal) + 2H2O (l)
c. Na2O (s) + SO2 (g)  Na2SO4 (Kristal)
1
d. 2Na (s) + 8 𝑆8 (𝑠) + 2O2 (g)  Na2SO4 (Kristal)

e. 16 Na (s) + S8 (s) + 16O2 (g)  8Na2SO4 (Kristal)

𝟏
Jawaban: d. 2Na (s) + 𝟖 𝑺𝟖 (𝒔) + 2O2 (g)  Na2SO4 (Kristal)

Pembahasan:

Pembentukan Kristal Natrium Sulfat dapat diperoleh apabila Padatan Logam Natrium direaksikan
dengan Padatan Belerang yang dialiri uap Oksigen sehingga membentuk Kristal natrium sulfat.

Sumber: Buku Kimia Erlangga Unggul Sudarmo Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal. 86
No.2)
(C3-KIMFIS)-TERMO
65.Perhatikan diagram berikut :

A+ B . ∆H1 C+D

∆H2 ∆H4

P+Q . ∆H3 R+S

Persamaan matematika yang tepat menurut hukum Hess adalah...


a . ∆H1 + ∆H2 = ∆H3 + ∆H4
b. ∆H2 + ∆H3 = . ∆H1 + ∆H4
c. ∆H1 + ∆H3 = . ∆H2 + ∆H4
d. ∆H1 = ∆H2 + ∆H3 + ∆H4
e. ∆H4 = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
(Sandi Justiana dan Muchtaridi, Kimia 3 Untuk SMA kelas XII, Yudistira)
(C3-KIMFIS)-TERMO
66. Jika tetapan kesetimbangan reaksi 2𝑆𝑂2(𝑔) + 𝑂2(𝑔) ⇌ 𝑆𝑂3(𝑔) adalah K, tetapan
kesetimbangan reaksi 𝑆𝑂3(𝑔) ⇌ 𝑆𝑂2(𝑔) + 1/2𝑂2(𝑔) adalah……
1
a. 𝐾
b. √𝐾
1
c. √𝐾
d. 𝐾 2
1
e. 𝐾
2

Jawaban : C

Pembahasan :

𝑆𝑂3(𝑔) ⇌ 𝑆𝑂2(𝑔) + 1/2𝑂2(𝑔)

[𝑆𝑂2 ][𝑂2 ]1/2


𝐾𝑐 =
[𝑆𝑂3 ]

[1/𝐾][1/𝐾]1/2
𝐾𝑐 =
[𝐾]

𝐾𝑐 = [1/𝐾]1/2

1
𝐾𝑐 = √
𝐾

Sulami Emi dan Anis Dyah Rufaida. 2011. KIMIA. Klaten; Intan Pariwara, hal.7-KESETIMBANGAN

SOAL C4
67. Klorin terdiri dari 75% isotop Cl-35 dan 25% isotop Cl-37. Jika isotop Cl-35 dianggap bermassa
35 sma dan isotop Cl-37 bermassa 37 sma, berapakah massa rata-rata satu atom klorin?
a. 35,1 sma
b. 35,2 sma
c. 35,3 sma
d. 35,4 sma
e. 35,5 sma
Pembahasan :

Massa rata-rata = (% x massa isotop-1) + (% x massa isotop-2)


75 25
Massa rata-rata 1 atom Cl = ( x 35 sma) + ( x 37 sma)
100 100

= 26,25 sma + 9,25 sma

= 35,5 sma

Sumber : C4-Erlangga (anorganik)-struktur atom

68. Berikut ini adalah deretan bilangan kuantum yang dimiliki oleh suatu elektron. Deretan bilangan
kuantum yang tidak mungkin adalah ........................................
1 1
a. n = 3; l = 0; m = 0; dan s = - d. n = 3; l = 2; m = -1; dan s = +
2 2
1 1
b. n = 3; l = 1; m = +1; dan s = + e. n = 3; l = 2; m = +2; dan s = +
2 2
1
c. n = 3; l = 1; m = +2; dan s = -
2
Pembahasan: Bila diketahui bilangan utama (n) = 3, dengan bilangan azimut (l) = 0, maka
1
struktunya 3s, bilangan magnetik 0 karena orbital s hanya 1 kotak, dengan bilangan spin - jika
2
1
terdapat 2 elektron, dapat juga bernilai + jika terdapat 1 elektron. Sedangkan jika bilangan
2
azimut (l) = 1, maka strukturnya 3p, dengan bilangan magnetik bisa +1, 0, -1, dan bilangan
1 1
spinnya bisa - atau + . Sedangkan jika bilangan azimut (l) = 2, maka strukturnya 3d, bilangan
2 2
1 1
magnetiknya bisa +2, +1, 0, -1, -2. dan bilangan spinnya bisa - atau + . Sehingga yang tidak
2 2
mungkin ialah jawaban C, karena orbital p hanya 3 kotak dan tidak mungkin jika bilangan
magnetiknya +2, karena yang mungkin hanya +1, 0, -1 sesuai jumlah elektronnya.
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 2 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Hal.45-47 dan 77 No. 30)

C4-Kimfis-struktur atom

69. 25 ml KOH 0,02 M dicampurkan dengan larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5).
Berapakah pH pada saat penambahan CH3COOH sebanyak 5 ml ?
A. 6 – log 4 D. 8 – log 4
B. 8 + log 4 E. 6 + log 4
C. 6 – log 8
Pembahasan: Mol KOH = 0,02 M . 25 ml = 0,5 mmol , Mol CH3COOH = 0,1 M . 5 ml = 0,5 mmol

KOH + CH3COOH  CH3COOK + H2O

Mula-mula : 0,5 0,5 - -


Bereaksi : 0,5 0,5 0,5

Setimbang : - - 0,5

𝑚𝑜𝑙
Konsentrasi garam = 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0,5 𝑚𝑚𝑜𝑙
= 30 𝑚𝑙
= 1,6 x 10 -2
Karena garam yang tersisa, maka dipakai rumus hidrolisis

𝐾𝑤
[OH-] = √ 𝐾𝑎 [𝑀− ]

10−14
= √ 10−5 1,6𝑥10−2

= √16 𝑥 10−12

= 4 x 10-6

pOH = - log [OH-] = -log 4 x 10 -6 = 6 – log 4

pH = 14 – pOH = 14 – ( 6 – log 4) = 8 + log 4

(C4-ANORGANIK)-LARUTAN

54. Besar kenaikan titik didih larutan 17,4 gram K2SO4 (Mr = 174) yang mengurai sempurna
dalam 250 gram air dengan kenaikan titik didih molal air = 0,52oC/molal
adalah ..............
A. 0,124oC D. 0,624oC
B. 0,208oC E. 0,676oC
C. 0,444oC
Pembahasan:

K2SO4  2K+ + SO42- n = 3, α = 1 (terion sempurna)


𝑔 1000
Tb = 𝑥 𝑥𝐾𝑏𝑥{1 + (𝑛 − 1)𝛼}
𝑀𝑟 𝑃

17,4 1000
= 174 𝑥 250
𝑥0,52𝑥{1 + (3 − 1)1}

= 0,1 x 4 x 0,52 (3)

= 0,624oC

(C4-KIMFIS)-LARUTAN
55. Diketahui persamaan reaksi H2SO4 (aq) + 2NaOH(aq)  Na2SO4(aq) + 2H2O(l). Jika 75 ml
H2SO4 1 M dicampur dengan 50 ml larutan NaOH 0,2 M, maka yang tersisa
adalah ..........
A. 2,5 x 10 -3 mol H2SO4 D. 5,0 x 10-3 mol NaOH
B. 5,0 x 10-3 mol H2SO4 E. 7,5 x 10-3 mol NaOH
C. 2,5 x 10 -3 mol NaOH
Pembahasan: mmol H2SO4 = 75 ml x 0,1 M = 7,5 mmol, mmol NaOH = 0,2 M x 50 ml =
10 mmol
H2SO4 (aq) + 2NaOH(aq)  Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
M : 7,5 10 - -

B : 5 10 5 10

A : 2,5 - 5 10

Pereaksi yang tersisa adalah 2,5 mmol H2SO4 = 2.5 x 10-3 mol H2SO4

(C4-KIMFIS)-LARUTSN

56. Sebanyak 19,6 gram CH3COOH (Mr = 98) dilarutkan kedalam air hingga volumnya
menjadi 500 mL, jika Ka CH3COOH 1 x 10-5, maka pH larutan CH3COOK adalah…
A. 2 - log 5
B. 4 - log 2
C. 5 - log 2
D. 9 + log 2
E. 10 + log 5

Pembahasan :

𝑔 1000
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑉(𝑚𝐿)

19,6 1000
𝑀= ×
98 500

𝑀 = 0,4 𝑀𝑜𝑙𝑎𝑟

𝐾𝑤
[𝑂𝐻 − ] = √ × [𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐾]
𝐾𝑎
10−14
[𝑂𝐻 − ] = √ −5 × 0,4
10

[𝑂𝐻 − ] = 2 × 10−5

𝑝𝑂𝐻 = 5 − log 2

𝑝𝐻 = 14 − 𝑝𝑂𝐻

𝑝𝐻 = 14 − (5 − 𝑙𝑜𝑔2 )

𝑝𝐻 = 9 + log 2

Ashari hasyim, 2006, KIMIA tips trik, Jakarta; Erlangga, hal. 17 (C4-ANORGANIK)-LARUTAN

57. Manakah perumusan yang benar menurut Hukum Hess untuk diagram dibawah?

∆𝐻1

∆𝐻1

∆𝐻2 ∆𝐻4

∆𝐻3

a. ∆𝐻1 = ∆𝐻2 + ∆𝐻3 + ∆𝐻4


b. ∆𝐻1 + ∆𝐻2 = ∆𝐻3 + ∆𝐻4
c. ∆𝐻1 + ∆𝐻2 + ∆𝐻3 = ∆𝐻4
d. ∆𝐻1 - ∆𝐻2 = ∆𝐻3 + ∆𝐻4
e. ∆𝐻1 = ∆𝐻2 + ∆𝐻3 − ∆𝐻4

Jawaban: e. ∆𝑯𝟏 = ∆𝑯𝟐 + ∆𝑯𝟑 − ∆𝑯𝟒

Pembahasan:

Dari gambar tersebut diketahui bahwa ∆𝐻2 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐻3 satu garis lurus sehingga bisa ditambah,
kemudian ∆𝐻1 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐻4 satu garis lurus sehingga bisa juga ditambah, namun antara ∆𝐻1 dan ∆𝐻4
tidak reaksi bertahap sehingga bila dilihat dari panah maka yang dicari adalah ∆𝐻1, hal itu
dikarenakan ∆𝐻1 garisnya berlawanan dengan ∆𝐻2, kemudian ∆𝐻2 memiliki arah yang sama dengan
∆𝐻3 sehingga dapat dijumlahkan, namun pada ∆𝐻4 arah garisnya berlawanan sehingga dikurang,
maka dapat ditulis rumusnya untuk mencari ∆𝐻1 ialah sebagai berikut: ∆𝐻1 = ∆𝐻2 + ∆𝐻3 −
∆𝐻4

Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal.91-92 No.7)


(C4-KIMFIS)-TERMO
70. Energi disosiasi ikatan S8 = x Kj/mol, 37nergy sebesar itu digunakan untuk
mengubah ………..
f. Satu mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang gas
g. Satu mol molekul belerang gas menjadi atom-atom belerang gas
h. Satu mol molekul belerang padat menjadi molekul-molekul belerang gas
i. Satu mol molekul belerang padat menjadi atom-atom belerang padat
j. Satu mol molekul belerang gas menjadi ion-ion belerang gas

Jawaban: b. Satu mol molekul belerang gas menjadi atom-atom belerang gas

Pembahasan:

Hal ini sesuai dengan pengertian dari 37nergy disosiasi itu sendiri dimana 37nergy disosiasi atau
37nergy ikatan adalah 37nergy yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dalam suatu
molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas. Sehingga jika diganti dengan unsur belerang,
maka perubahan 1 molekul belerang dalam bentuk gas menjadi atom-atom belerang dalam fase gas.

Sumber: Buku Kimia Esis Kelas XI (Bab 2 Termokimia Hal. 78)


(C2-KIMFIS)-TERMO
71. Jika 20 mL larutan KOH 0,1 M dinetralkan dengan 20 mL HCl 0,1 M, hitunglah ∆H pada
reaksi tersebut Dalam reaksi terjadi kenaikan suhu sebesar 3,6 °C. (Diketahui kalor jenis
larutan (c) = 1 kal/°C )....
a. -72.000 kal/mol
b. 72.000kal/mol
c. -36.000 kal/mol
d. 27.000kal/mol
e. 63.000kal/mol
Penyelesaian :
KOH(aq) + HCl(aq) → KCl(aq) + H2O(l)
q = m . c . ∆T
q = (𝜌 × 𝑉𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 ). c . ∆T
q = 1.000 g/L × (0,02 L + 0,02 L) × 1 kal/g°𝐶 × 3,6 °𝐶
q = 144 kal untuk 2 mmol / KCl
Terjadi kenaikan suhu → reaksi eksoterm → . ∆H negatif
Mol KCl = 2 mmol = 0,002 mol
−𝑞 −144 𝑘𝑎𝑙
∆Hp = =
𝑛 0,002
1000
∆H reaksi = - × 144
2

= -72.000 kal/mol
(Sandi Justiana dan Muchtaridi, Kimia 3 Untuk SMA kelas XII, Yudistira)
(C4-KIMFIS)-TERMO

SOAL C5
72. Bila diukur pada keadaan standar (0oC, 1 atm), volume dari 4 gram gas SO3 (Ar S = 32,
O = 16) adalah .................
a. 5,6 liter d. 1,12
liter
b. 11,2 liter e. 0,56 liter
c. 2,24 liter
Pembahasan:
Mr SO3  (1  ArS)  (3  ArO)gram mol -1
Mr SO3  (1  32)  (3 16)gram mol -1
Mr SO3  32  48 gram mol -1
Mr SO3  80 gram mol -1
PV  nRT
4 gram
-1
 0,082 L atm mol -1K -1  273K
80 gram mol
V
1 atm
0,05 mol  0,082 L atm mol -1K -1  273K
V
1 atm
1,1193 L atm
V
1 atm
V  1,1193 L
Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.233 dan 262 No. 7) (C5-
KIMFIS)-STOIK

73. Suatu senyawa yang terbentuk dari unsur karbon dan hidrogen yang massanya 1,12 gram
dibakar sempurna menghasilkan 3,52 gram gas CO2 dan 1,44 gram uap air. Rumus
empiris senyawa tersebut adalah ................. (Ar C = 12, H = 1, O = 16)
a. CH d. CH4
b. CH2 e. C2H
c. CH3
Pembahasan:
C + H → CO2 + H2O
C + 1,12 gram = 3,52 gram + 1,44 gram
C = (4,96 - 1,12) gram
C = 3,84 gram
C:H
3,84 1,12
:
12 1
1 : 3,5
1: 4

Sumber: Buku Kimia K’13 Unggul Sudarmo Kelas X (Bab 6 Stoikiometri Hal.236 dan 265 No. 30)
(C5-ORGANIK)-STOIK
74. Sebanyak 20 gram suatu larutan elektrolit biner dalam 1 liter air menyebabkan titik didih
meningkat sebesar 1,04 0C . Jika Kb air = 5,2 oC/molal, nilai Mr zat elektrolit tersebut
adalah .........................
A. 200 D. 40
B. 108,16 E. 20
C. 400
Pembahasan: Massa zat terlarut 20 gram, Elektrolit biner n = 2

Tb = Kb . molal
∆𝑇𝑏 1,04
Molal = 𝐾𝑏
= 5,2
= 0,2 molal

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
Molal = 𝑥 𝑥𝑖
𝑀𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

20 1000
0,2 = 𝑀𝑟 𝑥 1000 𝑥 2

Mr = 200

(C5-KIMFIS)-LARUTAN

75. 6,4 gram naftalena (C10H8, padat) dilarutkan dalam 500 gram benzena (C6H6, cair). Besar
tekanan uap jenuh benzena dalam larutan ini, jika tekanan uap jenuh benzena murni 77,9
mmHg adalah ........................................
A. 6,410 mmHg D. 6,050 mmHg
B. 0,0077 mmHg E. 5,998 mmHg
C. 71,90 mmHg
Pembahasan:
6,4
6,4 gram naftalena = 128 𝑚𝑜𝑙 = 0,050 mol

500
500 gram C6H6 = 78
𝑚𝑜𝑙 = 6,410 mol

0,050
Xnaftalena = 0,050+6,410 = 0,0077

P = X naftalena . Po

= 00077 . 77,9 mmHg

= 5,998 mmHg

PA = PAo - P
= 77,9 mmHg – 5,998 mmHg

= 71,90 mmHg

(C5-KIMFIS)-LARUTAN

76. Seorang siswa mengukur perubahan entalpi dari reaksi


HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O
Suhu awal larutan HCl dan NaOH masing-masing 25°C dan setelah dicampurkan
menjadi 30 °C. Jika banyaknya zat yang dicampurkan 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NaOH
0,4 M, kapasitas kalor bejana diabaikan dan kalor jenis air 4,2 J.g-1.K-1, maka perubahan
entalpi (∆H) reaksi tersebut adalah...
a. 4,2 kJ
b. 16,8 kJ
c. -21,0 kJ
d. -84,0 kJ
e. -210 kJ
Penyelesaian :
Massa larutan = 50 +50
= 100 mL
= 100 mL x 1 g/mL
= 100 gram
q = m.c. ∆T
= 100. 4,2 . (303-298)
= 2.100 joule
= 2,1 kJ
Mol NaCl = 10 mmol
= 0,01 mol
∆H = -q
= -2,1 kJ / 0,01 mol
= -210 kJ
Jawaban : E
(Untung Tri Haryanto ,2012, Dari buku Kimia SMA, Cabe Rawit : Jogjakarta)
(C5-KIMFIS)-TERMO

SOAL C6
77. Diketahui energi ikatan rata-rata :
C=C : 839 kJ/mol
C-C : 343 kJ/mol
H-H ; 436 kJ / mol
C-H : 410 kJ/mol
Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi :
CH3-C=CH+2H2 → CH3-CH2-CH3
Sebesar...
a. +272kJ/mol
b. -272kJ/mol
c. -1.711kJ/mol
d. -1.983kJ/mol
e. -3.694kJ/mol

Penyelesaian :

Energi pemutusan ikatan

4 × EC-H = 4 × 410 kJ/mol

1 × EC-C = 1 × 343 kJ/mol

1 × EC=C = 1 × 839 kJ/mol

2 × EH-H = 2 × 436 kJ/mol

3.694 kJ/mol

Energi pembentukan ikatan


8 × EC-H = 8 × 410 kJ/mol
2× EC-C = 2 × 343 kJ/mol
3.966 kJ/mol

Sehingga,
∆Hreaksi = ∑ 𝐸𝑝𝑒𝑚𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 - ∑ 𝐸𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛
= 3.694 – 3.966
= -272 kJ/mol
(Untung Tri Haryanto ,2012, Dari buku Kimia SMA, Cabe Rawit : Jogjakarta)
(C6-KIMFIS)-TERMO
78. Entalpi pembakaran asetilena adalah -1.300 kJ. Jika entalpi pembentukan CO2 dan H2O
berturut-turut adalah -395 dan -285 kJ, maka entalpi pembentukan asetilena, C2H2
adalah...
a. -225 kJ
b. +225 kJ
c. -450 kJ
d. +450 kJ
e. 620 kJ
Penyelesaian :
Reaksi pembakaran :
5
C2H2 + O2 → 2CO2 + H2O ∆𝐻 = −1300kJ
2

∆𝐻 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = ∑ ∆H°f hasil - ∑ ∆H°f pereaksi


−1.300 = (2. ∑ ∆H°f CO2 + ∑ ∆H°f H2O) – (∑ ∆H°f C2H2 + 0)
−1.300 = (2(-395)+ (-285)- (∑ ∆H°f C2H2 + 0)
∑ ∆H°f C2H2 = -790 – 285 + 1.300
= +225 kJ

(Sandi Justiana dan Muchtaridi, Kimia 3 Untuk SMA kelas XII, Yudistira)
(C5-KIMFIS)-TERMO

Anda mungkin juga menyukai