LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Tn. K
Umur : 38 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
II. ANAMNESIS
B. Auto Anamnesis :
22
B : Kamsin
B : 38 tahun
B : Lupa saya
B : Belum
B : (hanya tersenyum)
B : SD tamat.
kali?”
23
B : Mandinya 2-3x. Makannya juga 2-3x
A : “Oh iya, Pak saya mau nanya sekarang pagi atau malam ya? Hari,
B : Tidak tahu kakak saya yang tiba-tiba membawa saya kesini pas
B : Ya saya mangkel kalo nggak dituruti apa gak sreg sama orang
B : Nggak tau
24
B : Suaranya lirih, kaya laki-laki gak begitu jelas. Satu orang.
pak?”
A : “Selain itu mungkin ada hal lain yang bapak takutkan atau bapak
rasakan mengganjal?”
A : “Lho, kenapa bapak kok nggak suka ketemu orang? Apa ada
mengolok-olok saya.
B : Punya 1 tapi sudah lama gak ada hubungan, dia sudah sibuk sudah
punya anak 2.
25
B : Gak ada, semua saudara suka ngatain saya.
B : Lima bersaudara.
bapak?”
A : “Oh iya pak tadi saya lupa mau nanya, pas di gumuk itu kan
A : “Bapak apa ada hobi atau suatu kegiatan yang bapak sukai buat
B : Baca buku jawa kuno, tapi isinya melenceng gitu dari agama.
agama?”
B : Tergantung
26
A : “Oh, yasudah kalau gitu, saya sudah selesai tanya-tanya sama
B : Sama-sama.
bela seperti piring dll, juga sempat membakar kasur dan bantalnya.
bisikan.
3. Gejala prodormal
27
B : Pasien menjadi lebih pendiam, suka menyendiri, diajak
tidak lama setelah itu Tn. K ikut keluar dari pekerjaannya, sejak saat
itu dia lebih sering menyendiri dan lebih pendiam. Kata beberapa
teman kerjanya, beliau terdapat konflik dengan rekan kerja yang lain,
bahwa beliau ditaksir oleh salah satu rekan kerja wanitanya tetapi
beliau tidak berkenan, tapi keluarga juga tidak tahu pasti karena
28
pada umumnya, dan termasuk anak yang lumayan pandai saat di
B : Sdr. K tidak begitu banyak memiliki teman saat sekolah dan lebih
suka di rumah saja dan tidak ada teman yang bermain ke rumah.
kamar sendiri. Pada saat sudah remaja, dia memiliki teman dekat
dalam satu hari bisa habis 3 pack rokok, bahkan saat inipun juga
bersama adiknya, tetapi adiknya keluar dari sana dengan alasan yang
dari bamboo.
9. Faktor keturunan
29
A : apakah ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa?
GCS : 456
30
Refleks Fisiologis : BPR +2 / +2 KPR +2 / +2
TPR +2 / +2 APR +2 / +2
Tromner - / - Chaddock - / -
V. STATUS PSIKIATRIK
Kontak : verbal (+) non verbal (+) mata (+) relevan, lancar
Arus : koheren
Psikomotor : menurun
VI. RESUME
lakinya. Raut wajah sesuai usia, cukup rapi, kooperatif dan komunikatif.
31
Dari autoanamnesis didapatkan pasien dapat menjawab identitas
dengan benar (nama, umur, status marital, agama, pekerjaan, dan alamat).
Pasien orientasi waktu, tempat, dan orang baik. Insight pasien buruk.
bapak ke sawah. Makan, minum dan mandi 2-3x sehari. Pasien juga
bulat yang tidak dilihat maupun didengar oleh orang lain. Di waktu
buku kuno yang isinya menurut pasien melenceng dari ajaran agama dan
Perilaku bertambah parah sejak 1 bulan yang lalu. Faktor pencetus adalah
32
tidak mau meminum obat. Kepribadian premorbid pasien adalah selalu
Axis V : GAF Scale 20 – 11. GAF Scale satu tahun terakhir 80-71
33
tertuju pada Skizofrenia Hebefrenik. Diagnosis Skizofrenia Paranoid
A. Non farmakologi
3. Psikoedukatif
4. Manipulasi lingkungan
rutin
34
5. Rehabiltasi
merawat pasien.
6. Terapi Spiritual
7. Follow up
pengobatan.
B. Farmakologi
MRS
Lorazepam tab 2 mg po 1 x 1
XI. PROGNOSIS
Dubia et malam
35
XII. SILSILAH KELUARGA
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
XIII. PSIKODINAMIKA
menyendiri.
36
Awal pasien mengeluhkan gejala seperti ini yaitu pada awal usia 20
tahunan. Semenjak saat itu pasien sudah tiga kali masuk ke RSJ Lawang
37