Anda di halaman 1dari 11

Obat-obat analgesik

Pendahuluan
Berdasarkan International Association for the Study of Pain,
nyeri adalah rasa tidak nyaman secara sensorik dan
emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan.1

Analgesik adalah suatu senyawa atau obat yang dipergunakan


untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri.4
Definisi
• Nyeri timbul akibat oleh berbagai rangsangan
pada tubuh misalnya rangsangan mekanis,
kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan
kerusakan pada jaringan yang memicu
pelepasan mediator nyeri seperti bradikinin
dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi
reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan
ke otak.
Klasifikasi
• Mekanisme nyeri dibagi menjadi nyeri
nociceptive dan neuropati.
• Nyeri nociceptive adalah nyeri akut yang
disebabkan oleh stimulus yang disebabkan cedera
(injurious stimuli).
• Nyeri neuropatik berasal dari sistem saraf yang
normal yang terjadi gangguin sehingga timbul
hiperpatia (disesthesia, allodynia, hiperallodynia,
hiperestesia, atau anesthesia dolorosa)
Patofisiologi Nyeri
• Nyeri nociceptive yang berasal dari stimulus seperti dingin, tekanan, tersayat, panas ekstrim,
peregangan, inflamasi, atau stimulus lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan
yang mengeksitasi nociceptor untuk meneruskan stimulus menjadi potensial aksi di
sepanjang serabut saraf perifer. Potensial aksi akan diteruskan melalui axon aferen ke badan
sel neuron di ganglion dorsalis. Kemudian melalui axon eferen menuju kornu dorsalis medulla
spinalis dimana saraf perifer bersinaps dengan saraf sentral di medulla spinalis. Pemberian
analgesik dibutuhkan sebelum sinyal dibawa ke batang otak dan thalamus melewati jalur
asending atau traktus spinothalamikus. Selanjutnya, sinyal akan diproses oleh batang otak,
thalamus, dan kortex cerebral. Jalur desending dapat mempengaruhi persepsi nyeri dengan
mentrasmisikan sinyal ke ganglia dorsalis. Letak anatomi dimana obat-obatan dapat
mengurangi rasa sakit, yaitu:
– Nociceptor dan jaringan disekitarnya
– Axon A-delta dan serat saraf C di sistem saraf perifer
– Badan sel saraf perifer di ganglia dorsalis
– Sinaps kornu dorsalis, saraf-saraf, mikroglia, dan jairngan disekitarnya
– Jalur asending di medulla spinalis seperti traktus spinothalamikus
– Batang otak, thalamus, kortex cerebral
– Jalur desending seperti traktus kortikospinal
• Berdasarkan International Association for the
Study of Pain nyeri neuropatik disebabkan
oleh lesi primer atau disfungsi dari sistem
saraf. Apabila sekali rangsangan yang
menyebabkan nyeri neuropatik telah berhenti,
kerusakan pada sistem saraf akan terus
berlanjut yang mengakibatkan nyeri kronik.
Klasifikasi
• Obat-obat analgesik dibagi menjadi 2, yaitu,
• non-opioid (non-narkotik), bekerja di perifer,
sifatnya ringan, dan
• antipiretik dan opioid (narkotik), bekerja di
sentral, dan analgetik yang kuat.3
• Analgesik non opioid dibedakan menjadi 2
golongan
• 1) non asam, antipiretik analgesik seperti
pirazolon (metamizol) dan derivat aniline
(paracetamol),
• 2) non steroidal antiinflammatory drugs (NSAID)
seperti, salisilat (asam asetilsalisilat), derivat
asam propionik (ibuprofen, naproxen), asam
asetat (indometacin, diklofenak), asam enolik
(piroxicam, meloxicam), asam antranil
(mefenamin).5
• Analgetik narkotik (opioid) merupakan kelompok obat yang
memiliki sifat seperti opium. Meskipun mempelihatkan berbagai
efek farmakologik yang lain, golongan obat ini digunakan terutama
untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri. Opioum yang
berasal dari getah Papaver somniferum mengandung sekitar 20
jenis alkaloid diantaranya morfin, kodein, tebain, papaverin.
Analgetik opioid terutama digunakan untuk meredakan atau
menghilangkan nyeri meskipun juga memperlihatkan berbagai efek
farmakodinamik yang lain. Opiat atau yang dikenal sebagai narkotik
adalah bahan yang digunakan untuk menidurkan atau melegakan
rasa sakit, tetapi mempunyai potensi yang tinggi untuk
menyebabkan ketagihan. Sebagian dari opiat ,seperti
candu,morfin,heroin dan kodein diperoleh dari getah buah popi
yang terdapat atau berasal dari negara-negara Timur Tengah dan
Asia.
• ANALGETIKA NON OPIOID
• Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki target aksi
pada enzim, yaitu enzim siklooksigenase (COX). COX
berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya
adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik
jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin
dengan jalan menginhibisi enzim COX pada daerah
yang terluka dengan demikian mengurangi
pembentukan mediator nyeri . Mekanismenya tidak
berbeda dengan NSAID dan COX-2 inhibitors.
Daftar Pustaka
• 1. Welch SP, Martin BR. Opioid and Nonopioid
Analgesics.311-16.
• 3. Nonopioid (Non narcotics) Analgesics [cited 2016 23
March]. Available from:
http://www.cabrillo.edu/~sreddy/DH162B/Chapter%20
5%20-%20Pharm.pdf.
• 4. Kamus Saku Kedokteran Dorland. 29 ed. Hartanto
YB, Nirmala WK, Ardy, editors: Elsevier; 2015. 37 p.
• 5. Ladner E, Plattner R, Friesenecker B. Non-opioid
analgesics irreplaceable in cancer pain therapy.
Anasthesiol Intensivmed Notfallmed Schmerzther.
2000;35(11):677-84.

Anda mungkin juga menyukai