Anda di halaman 1dari 20

BAB II

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

• Nama : Ny. P
• Usia : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Wanita
• Alamat : Malang
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Tanggal Pemeriksaan : 21 November 2018
Anamnesis
• Keluhan Utama: Flek
• Keluhan Utama: Gatal dikedua lengan
• RPS :
– Pasien datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan utama
gatal pada kedua tangan dan kedua kaki yang dirasakan sudah semenjak
1 bulan yang lalu.
– Awalnya gatal yang dirasakan pasien dimulai dari siku tangan sebelah
kiri kemudian meluas ke bagian lengan bawah.
– Setelah gatal, muncul seperti gelembung kecil-kecil dan sangat gatal.
– Tiap kali pasien menggaruk area yang gatal maka akan muncul seperti
luka baru dan keluar seperti cairan.
– Pasien juga mengatakan tiap kali selesai mencuci pakaian pasien
merasakan panas ditangannya dan sehabis itu muncullah perih dan
gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Menurut pasien hal ini baru pertama kali di alami oleh pasien. Selama ini
pasien belum pernah mengalami sakit pada kulit.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Dirumah tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan pasien. Riwayat
asma, bersin-bersin di pagi hari, dan alergi lainnya baik makanan maupun
obat-obatan dari keluarga disangkal.
Riwaya Kebiasaan
• Pasien mandi 2 kali sehari, memakai handuk sendiri, di lap sampai kering,
dan air di rumah menggunakan air sumur. Pasien sehari-hari melakukan
pekerjaan rumah tangga dan menjemput anaknya sekolah
Riwayat Lingkungan Rumah
• Pasien tinggal di rumah dengan suami dan anaknya. Di dalam rumah
cahaya matahari dapat masuk, dan ventilasi udara baik.
Status Generalis

- Keadaan Umum : Baik


- Kepala/Leher : Dalam batas normal
- Thoraks : Dalam batas normal
- Abdomen : Dalam batas normal
- Ekstremitas atas: Akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis,
terdapat kelainan kulit (sesuai status dermatologis)
-Ekstremitas bawah : Akral hangat, tidak ada edema, tidak
sianosis,
tidak terdapat kelainan kulit (sesuai status dermatologikus).
Status Dermatologis

• Distribusi: Regional
• Ad regio : lengan bawah kiri
(antebrachii sinistra)
• Lesi : Multipel konfluens, berbentuk
numular, ukuran diameter ±3cm,
berbatas tegas,
• Efloresensi : Plak-eritema, erosi-
eksoriasi, krusta
• Distribusi : Regional
• Ad regio :lengan bawah
kanan
(antebrachii dextra)
• Lesi :
Multipel,konfluens, bentuk
bulat berbatas
tegas,berukuran
diameter ±1 cm
PROBLEM LIST
• Gatal, Usia Tua

• Pasien sehari hari mengerjakan pekerjaan rumah sehingga


terpapar oleh bahan iritan
• Plak-eritema, papul, eksoriasi, krusta , Multipel, konfluens,
bentuk bulat berbatas tegas,
Diagnosis & DD
Diagnosis :
• Dermatitis Numularis

DD :
• Dermatitis Kontak
• Dermatitis Atopik
• Neurodermatitis Sirkumskripta
• Dermatomikosis
• DKI : ruamnya terbatas pada daerah
Diagnosis banding
tertentu dan seringkali memiliki batas yang
tegas.
• Sedangkan dermatitis atopi : peradangan
kulit yang kronis dan residif umumnya
terjadi pada masa bayi, dan anak-anak,
sering berhubungan dengan peningkatan
kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi
pada keluarga atau penderita.
• neurodermatitis (liken simpleks kronis) :
peradangan menahun pada lapisan kulit
paling atas yang menimbulkan rasa gatal.
Pemeriksaan Penunjang
• Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan

penunjang.

• Saran : Pemeriksaan Histo-PA dan Tes Tempel.


penatalaksanaan

• Non medikamentosa
– Memberikan penjelasan pada pasien tentang
penyakit yang diderita dan pengobatannya.
– Menyarankan untuk mandi dengan air dingin
dengan menggunakan sabun bayi, sehingga kulit
pasien tidak terlalu kering.
– Pemakaian obat yang diberikan harus diberikan
rutin sesuai aturan agar mencapai penyembuhan
maksimal dan hindari pengunaan minyak gosok dan
semacamnya.
Terapi
•Medikamentosa
Topikal :
» Antibiotik (gentamisin Krim 5 g)
» kortikosteroid ( (clobetasol propionate
0,05%) Krim 10 g )
» Asam salisilat 3%
Terapi
Sistemik :
• Metylprednisolone tablet 8 mg diminum 2 kali
sehari 1 tablet.
• Cetirizin tablet 10 mg 1 kali sehari saat malam
hari
Prognosis

• Dari suatu pengamatan sejumlah penderita


yang diikuti selama berbagai interval sampai
dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25%
pernah sembuh untuk beberapa minggu
sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari
lesi kecuali masih dalam pengobatan.[17]
BAB III

PEMBAHASAN
• Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan dermatologis.
• Berdasarkan anamnesis didapatkan wanita berusia 42 tahun
mengeluh gatal, terdapat lesi kulit pada lengan kiri yang sudah
berlangsung satu bulan di mulai dari papul yang eritema dan terasa
gatal, yang menjadi vesikel, kemudian di garuk mengeluarkan cairan.
Papul yang tadinya hanya sedikit menjadi semakin besar dan menjadi
basah. Pada lesi kulit di lengan kanan berlangsung satu bulan dimulai
dari papul yang eritema dan terasa gatal yang menjadi vesikel di
garuk, mengeluarkan cairan, tadinya papul sedikit tetapi menjadi
melebar berbentuk bulat. Lesi kulit ini kering.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada lengan kiri bawah distirbusi
regional : Lesi multipel, konfluens, berbentuk bulat,ukuran diameter
±3cm, berbatas tegas, efloresensi berupa plak-eritema, erosi-
eksoriasi, krusta. Pada lengan bawah kanan lesi yang konfluens,
bentuk bulat berbatas tegas, berukuran diameter 1 cm, efloresensi
berupa plak-eritema, papul, eksoriasi, krusta.
• Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang, disaran kan melakukan
Teori Kasus
Epidemiologi Dapat terjadi pada semua umur, lebih 42 tahun,
banyak pada usia 50-65 tahun, dimulai
dari usia 5 tahun, semakin bertambah
usia resiko semakin tinggi.
Predisposisi Trauma lokal dengan kontak bahan Sehari hari melakukan
kimia pekerjaan rumah tangga
termasuk mencuci baju
dan piring

DD DKI : ruamnya terbatas pada daerah Riwayat alergi di sangkal,


tertentu dan seringkali memiliki batas Lesi berada di alat gerak
bagian atas dan multiple,
yang tegas. berbentuk numular dan
Dermatitis Atopi : peradangan kulit baru di alami 3 minggu
ini sehingga DD dapat
yang kronis dan residif ada riwayat disingkirkan
atopi pada keluarga atau penderita.
Neurodermatitis (LSK) : peradangan
menahun, plak eritematosa, bagian
tengah berskuama, dan menebal. [11]
Teori Kasus
Tera • Terapi medikamentosa secara topikal • Topikal :
pi seusai dengan teori yaitu lesi diobati -Antibiotik (gentamisin
dengan Krim 5 g)
• obat antiinflamasi kortikosteroid kortikosteroid
dengan clobetasol propionate 0,05% ( (clobetasol
krim 10 g.
propionate 0,05%)
• kemudian karena terdapat luka yang
terbuka maka untuk menghindari Krim 10 g )
infeksi bakterial, diberikan antibiotik -Asam salisilat 3% yang
gentamisin krim 5 g dan Asam salisilat dicampur menjadi satu
3% yang dicampur menjadi satu tempat, dioleskan tipis-
tempat, dioleskan tipis-tipis pada kulit tipis pada kulit yang
yang gatal ( kedua lengan bawah ) 2 gatal ( kedua lengan
kali sehari, segera sehabis mandi pagi bawah ) 2 kali sehari,
dan sore. segera sehabis mandi
• Terapi sistemik sudah sesuai teori yaitu pagi dan sore.
di berikan Sistemik (oral) :
• kortikosteroid sistemik •
metylprednisolone tablet 8 mg -Metylprednisolone
diminum 2 kali sehari 1 tablet dan tablet 8 mg diminum 2
• untuk mengurangi rasa gatal sesuai kali sehari 1 tablet.
teori diberikan antihistamin golongan, -Antihistamin golongan
cetirizin tablet 10 mg 1 kali sehari saat 1, cetirizin tablet 10 mg
• Pasien juga dianjurkan kontrol satu minggu kemudian
untuk mengetahui respon terhadap terapi dan
mengevaluasi keluhan subyektif maupun tanda obyektif
yang masih ada.
• Prognosis pasien ini baik apabila saran pengobatan
tersebut dilakukan dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai