SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH SOSIALISASI PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS
PELAYANAN DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PAJAK
KENDARAAN BERMOTOR
(Studi pada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sleman)
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat SarjanaStrata-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua dan adik-adik saya yang telah memberikan doa dan
2. Untuk seluruh teman-teman saya yang selalu ada untuk menghibur dan
memberikan dukungan.
dan bantuan.
vi
MOTTO
vii
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sosialisasi pajak,
pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sleman.Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang dihitung berdasarkan rumus
Slovin dengan metode penentuan sampel adalah metode simple random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner.Terdapat beberapa metode
penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini di antaranya
adalah analisis regresi linear berganda, uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi
klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), dan pengujian
hipotesis (uji t dan uji koefisien determinasi (R2)).Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan pajak dan sanksi pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten
Sleman.Sedangkan sosialisasi pajak dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sleman.
Abstract
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam serta junjungan besar kami
Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
kendala. Salah satunya adalah pada proses pengolahan data yang membutuhkan
waktu yang cukup lama. Namun penulis tetap semangat dalam menyelesaikan
Skripsi ini dan tetap memohon pertolongan-Nya agar diberi kemudahan, serta Ibu
Umi selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing dengan baik dan sabar
maka dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada :
ix
3. Kedua orang tua penulis yaitu Jito dan Lailatur Rohmah, terima kasih
atas doa, semangat dan dukungan, serta kasih sayang yang telah
diberikan.
5. Semua keluarga besar penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu
skripsi.
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis
Selanjutnya apabila terdapat kesalahan baik materi yang tersaji maupun teknik
x
semoga apa yang terdapat dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
xi
DAFTAR ISI
................................................................................................................ Halaman
BAB I PENDAHULUAN
xii
2.1.3 Sosialisasi Pajak ..................................................................... 12
xiii
3.3.4.1 Uji Normalitas ................................................................ 34
BAB IV PEMBAHASAN
xiv
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 64
LAMPIRAN ............................................................................................ 68
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
2. Kuisioner .......................................................................................... 69
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
selain penerimaan negara lainnya seperti migas. Hal ini terjadi dikarenakan pajak
merupakan sumber pasti dalam memberikan kontribusi dana kepada negara dan
dan Dewantara (2016), pajak merupakan sumber utama dari penerimaan negara
dibiayai dari pajak. Kegiatan negara akan sulit dilaksanakan jika tidak ada
penerimaan dari sektor pajak. Sedangkan menurut Dharma dan Suardana (2014)
pajak ialah sumber pendanaan dalam melaksanakan tanggung jawab negara untuk
pajak dapat dibedakan menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak daerah sendiri
memiliki peranan yang sangat penting sebagai sumber pendapatan daerah dan
salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (Sari dan Susanti, 2013).
Pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang sangat
penting untuk membiayai pembangunan daerah agar tercipta otonomi daerah yang
1
nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab. Dengan dikeluarkannya Undang-
kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi daerah, diharapkan dapat lebih
asli daerah (PAD), khususnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBNKB) yang merupakan salah satu pajak
daerah yang memiliki potensi yang cukup besar untuk membiayai pembangunan
pemungutan yang sudah lama dilakukan oleh pemerintah. Pajak ini sangat
membiayai pelaksanaan tugas rutin pemerintah daerah (Putri dan Jati, 2012).
Pajak Kendaraan bermotor dikatakan sebagai salah satu pajak daerah yang
yang diperoleh dari daerah mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun
membeli kendaraan bermotor yang tinggi, alat transportasi yang sekarang telah
terutama sepeda motor memiliki syarat yang sangat mudah dan juga banyak
2
Pajak memiliki peran penting terhadap pendapatan negara, tetapi masih
banyak wajib pajak yang tidak patuh untuk membayar pajak.Hal ini dapat dilihat
dari jumlah wajib pajak yang semakin meningkat dari tahun ke tahunnya, namun
penerimaan pajak di Indonesia masih cukup rendah, maka dari itu dapat
pajak sendiri diartikan sebagai suatu keadaan yang mana wajib pajak patuh dan
sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan (Sari dan Susanti, 2013). Menurut
Cahyadi dan Jati (2016), kepatuhan dalam hal perpajakan merupakan suatu
mewujudkan wajib pajak yang patuh pajak, masyarakat harus terus diajak untuk
tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari jumlah tunggakan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) di Kabupaten Sleman yang mencapai Rp 470 juta seperti yang
saat ini masih menyisakan tunggakan pembayaran sebesar Rp 470 juta. Kepala
langsung ke rumah-rumah para penunggak pajak. Para wajib pajak yang terlambat
3
(www.jogjatv.tv). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak wajib pajak
juga dapat dilihat dari jumlah tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di
Tabel 1.1
Data Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman
Unit yang
Tahun
Menunggak
2011 296
2012 946
2013 887
2014 709
2015 1478
Sumber : Samsat Kabupaten Sleman (2016)
wajib pajak yang tidak patuh dalam melakukan pembayaran pajak.Hal itu
pajak.
wajib pajak. Sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dapat melalui
media sosial, media cetak maupun media visual. Menurut Cahyadi dan Jati (2016)
sosialisasi melalui berbagai media serta berbagai seminar pajak yang dilakukan
4
pentingnya pajak bagi negara dan bukan hanya dapat meningkatkan pengetahuan
wajib pajak tentang peraturan perpajakan yang baru, tetapi juga diharapkan dapat
Peningkatan kepatuhan wajib pajak dapat dicapai dengan adanya sosialisasi yang
dilakukan secara intensif dan efektif oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kurangnya
pajak tentang peraturan perpajakan akan membuat wajib pajak menjadi patuh
tentang pajak dan manfaatnya mungkin orang akan merasa ragu untuk membayar
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak karena wajib pajak tidak ingin pajak yang
pengetahuan wajib pajak kendaraan bermotor dapat meningkat, fiskus juga harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang akan membayar pajak.
Kualitas pelayanan yang baik diharapkan wajib pajak dapat merasa nyaman, puas
5
dan merasa mudah dalam membayar pajak.Sehingga wajib pajak dapat patuh
pajak, kualitas pelayanan dari fiskus yang memuaskan akan membuat wajib pajak
pada kenyataannya masih ada wajib pajak yang merasa menemui hambatan dalam
secara transparan dan terbuka, hal tersebut dapat mempengaruhi sumber potensi
6
Mangoting (2013) sanksi harus diberlakukan secara tegas untuk mencegah dan
mendorong wajib pajak kendaraan bermotor yang tidak patuh dalam memenuhi
wajib pajak tentang perpajakan yang masih sangat rendah.Sehingga banyak wajib
pajak yang dikenakan sanksi karena tidak patuh dalam membayar pajak, dan juga
karena pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan yang masih sangat rendah.
sosialisasi pajak. Pada penelitian Cahyadi dan Jati (2016) menyatakan bahwa
penelitian Putri dan Suandy (2015) menyatakan bahwa sosialisasi pajak tidak
pada penelitian Putri dan Jati (2012) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
kepatuhan pajak. Selanjutnya variabel keempat ialah sanksi pajak, dimana pada
penelitian Cahyadi dan Jati (2016) serta Jotopurnomo dan Mangoting (2013)
7
sedangkan pada penelitian Andinata (2015) menyatakan bahwa sanksi perpajakan
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Cahyadi dan Jati (2016).
independen.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dibahas adalah:
8
3. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan pajak.
di Kabupaten Sleman.
3. Bagi pihak akademisi dan peneliti lain yang tertarik untuk melakukan
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
disebabkan secara internal atau eksternal (Robbins dan Judge, 2008). Perilaku
eksternal merupakan perilaku yang dianggap sebagai akibat dari sebab-sebab luar,
yaitu individu tersebut dianggap telah dipaksa berperilaku demikian oleh situasi.
kepatuhan wajib pajak yang digunakan dalam model penelitian ini. Kepatuhan
wajib pajak dapat dikaitkan dengan sikap wajib pajak dalam membuat penilaian
terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seseorang untuk membuat penilaian mengenai
orang lain sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal orang lain
10
berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi dan teori ini
objektif itu sendiri. Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model pada
1. Proses perhatian
Individu belajar dari sebuah model hanya ketika mereka mengenali dan
2. Proses penyimpanan
Proses mengingat tindakan suatu model setelah model tersebut tidak lagi
ada.
4. Proses penguatan
11
membayar pajak. Seseorang akan taat membayar pajak tepat pada waktunya, jika
lewat pengamatan dan pengalaman langsungnya yaitu jika hasil pungutan pajak
kendaraan bermotor agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik
dilakukan dengan media-media yang lain yang lebih diketahui masyarakat. Peran
pelatihan secara intensif, agar kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dapat
meningkat atau dengan kebijakan perpajakan dapat digunakan sebagai alat untuk
wawasan, dan pembinaan kepada wajib pajak agar mengetahui tentang segala hal
12
mengenai perpajakan. Sosialisasi tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan
tentang pajak yang nantinya dapat berdampak pada peningkatan kesadaran wajib
kepatuhan wajib pajak sehingga jumlah penerimaan pajak dapat bertambah sesuai
target. Peningkatan kepatuhan wajib pajak dapat dicapai dengan adanya sosialisasi
yang dilakukan secara intensif dan efektif oleh petugas samsat. Kegiatan
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang
wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia
pajak. Tanpa adanya pengetahuan tentang pajak dan manfaatnya mungkin orang
akan merasa ragu untuk membayar pajak. Keraguan masyarakat dalam membayar
pajak disebabkan oleh maraknya kasus yang sering terjadi di bidang perpajakan.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak karena wajib pajak
tidak ingin pajak yang telah dibayarkan disalahgunakan oleh aparat pajak (Arum,
2012).
13
Menurut Widyaningsih (2011), pengetahuan peraturan perpajakan dalam
yaitu :
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
14
dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak. Disamping itu
tugasnya.
pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak oleh petugas samsat untuk
melakukan sesuatu mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam
sanksi, yaitu:
15
Pertama, Sanksi Administrasi yang terdiri dari:
3. Sanksi Administrasi berupa kenaikan. Sanksi ini bisa jadi sanksi yang
paling ditakuti oleh wajib pajak. Hal ini karena bila dikenakan sanksi
tersebut, jumlah pajak yang harus dibayar bisa menjadi berlipat ganda.
1. Pidana kurungan. Sanksi ini biasa terjadi karena adanya tindak pidana
ialah 1 (satu) tahun, pekerjaan yang harus dilakukan oleh para tahanan
16
negara, dalam kasus terentu diizinkan menjalaninya di rumah sendiri
banyak, pada dasarnya tidak ada pembagian atas kelas-kelas, dan dapat
2. Pidana penjara. Sanksi ini biasa terjadi karena adanya tindak pidana
tergolong berat sampai dengan yang teringan, dan tidak dapat menjadi
negatif kepada orang yang melanggar peraturan, sehingga dapat dikatakan bahwa
Kepatuhan pajak menurut Sari dan Susanti (2013) diartikan sebagai suatu
keadaan dimana wajib pajak patuh dan mempunyai kesadaran dalam memenuhi
17
Hal tersebut dapat terjadi karena menurunnya tingkat kepatuhan pajak secara tidak
Kepatuhan pajak diartikan sebagai suatu keadaan yang mana wajib pajak
memenuihi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai dengan isi dan jiwa
undang-undang perpajakan.
fondasi official assessment system. Yang mana sistem ini dapat dicapai apabila
elemen-elemen kunci telah diterapkan secara efektif. Dan berikut adalah elemen-
elemen kuncinya :
18
b. Prosedur yang sederhana dan memudahkan wajib pajak.
Idealnya untuk mewujudkan wajib pajak yang patuh pajak, masyarakat harus terus
kendaraan bermotor agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik
kepatuhan wajib pajak sehingga jumlah penerimaan pajak dapat bertambah sesuai
target. Peningkatan kepatuhan wajib pajak dapat dicapai dengan adanya sosialisasi
yang dilakukan secara intensif dan efektif oleh Direktorat Jenderal Pajak.
19
Teori pembelajaran sosialmenyatakan bahwa orang-orang dapat belajar
sosialisasi yang diberikan oleh petugas samsat diharapkan wajib pajak memiliki
Dengan pemahaman yang dimiliki, wajib pajak menjadi mengerti tentang pajak
sosialisasi.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Cahyadi dan Jati (2016)
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang
wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia
pada sistem ini yaitu wewenanang untuk menentukan besarnya pajak terutang
20
berada pada tangan fiskus, wajib pajak bersifat pasif dan utang pajak timbul
setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus (Sari dan Susanti, 2013).
mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam membayar pajak. Jika wajib pajak
pentingnya membayar pajak dan manfaat yang dapat dirasakan secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan begitu tingkat kepatuhan pajak dapat meningkat.
Budiartha (2013), Inasius (2015) dan Saad (2014) yang menunjukkan bahwa
pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak oleh petugas samsat untuk
21
Berdasarkan teori atribusi, kualitas pelayanan merupakan penyebab
eksternal karena dilakukan oleh pihak aparat pajak sehingga dapat mempengaruhi
perilaku yang disebabkan oleh akibat dari sebab-sebab luar. Yang berarti semakin
baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas samsat, maka wajib pajak
akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan sehingga wajib pajak akan
Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Putri dan Jati (2012),
Pratiwi dan Setyawan (2014) dan Susilawati dan Budiartha (2013) yang
pajak. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :
pajak diberikan kepada wajib pajak agar patuh terhadap kewajibannya dalam
yaitu sanksi administrasi berupa denda terhitung dari pajak yang dikenakan pada
kendaraan yang dimiliki wajib pajak lewat dari jatuh tempo tertera di Surat Tanda
22
Berdasarkan teori atribusi, sanksi pajak merupakan penyebab eksternal
yang dapat mempengaruhi persepsi wajib pajak dalam membayar pajak. Pengaruh
situasi. Yang berarti wajib pajak mau membayar pajak karena merasa sanksi pajak
akan memberatkan dalam membayar pajak. Jadi dengan begitu masyarakat akan
lebih patuh dalam membayar pajak karena wajib pajak akan condong untuk
(2016), Putri dan Jati (2012) dan Susilawati dan Budiartha (2013) yang
patuh pada ajaran. Dalam perpajakan kita dapat memberi pengertian bahwa
yang akan dibahas adalah kepatuhan pajak. Menurut Sari dan Susanti (2013)
kepatuhan pajak diartikan sebagai suatu keadaan yang mana wajib pajak patuh
23
dan mempunyai kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Wajib pajak
kepatuhan pajak.
yang tidak konsisten, yaitu terdapat peneliti yang menyatakan bahwa variabel
kepatuhan pajak. Pada variabel sosialisasi pajak menurut penelitian Cahyadi dan
bahwa variabel sosialisasi pajak berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak,
sedangkan pada penelitian Putri dan Suandy (2015) menunjukan bahwa sosialisasi
dan Budiartha (2013), Inasius (2015) dan Saad (2014), pengetahuan pajak
berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak. Sedangkan pada penelitian yang
menurut penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Jati (2012), Pratiwi dan
24
Setyawan (2014) dan Susilawati dan Budiartha (2013), kualitas pelayanan
kepatuhan wajib pajak. Selanjutnya pada variabel sanksi pajak, menurut penelitian
yang dilakukan Cahyadi dan Jati (2016), Putri dan Jati (2012) dan Susilawati dan
pajak. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Andinata (2015) dan Oladipupo
dan Obazee (2016), variabel sanksi pajak tidak memiliki pengaruh secara
bahwa Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Pajak
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Sosialisasi Pajak
(SOP)
Pengetahuan Pajak
(PP) Kepatuhan Pajak
(KWPKB)
Kualitas Pelayanan
(KP)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek penelitian (Wirenungan, 2013). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua individu yang tergolong dalam wajib pajak kendaraan bermotor
yang masih aktif dalam melakukan pembayaran kewajiban pajaknya dan terdaftar
bermotor yang terdaftar di Kantor Samsat Kabupaten Sleman dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
Data Jumlah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman Tahun 2015
26
Berdasarkan data dari tabel 3.1, tercatat sebanyak 587.918 wajib pajak
kendaraan bermotor yang ada di Samsat Kabupaten Sleman dan sebagian besar
wajib pajak kendaraan bermotor adalah sepeda motor. Dalam penelitian ini tidak
jumlahnya sangat besar dan guna efisiensi waktu dan biaya. Untuk menentukan
ukuran sampel wajib pajak kendaraan bermotor yang ada di Kantor Samsat
Kabupaten Sleman digunakan rumus Slovin, Saragih (2013) yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
sampel
Sampel yang memenuhi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak
kendaraan yang memiliki kendaraan roda dua yang ada di Kabupaten Sleman.
random sampling karena data primer yang digunakan dalam penelitian ini dipilih
secara acak. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang
27
dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan
Kepatuhan pajak menurut Sari dan Susanti (2013) diartikan sebagai suatu
keadaan yang mana wajib pajak patuh dan mempunyai kesadaran dalam
Indikator kepatuhan pajak dalam penelitian ini adalah pembayaran tepat waktu,
pembayaran sesuai peraturan pajak yang berlaku, hak dan kewajiban wajib pajak.
dari penelitian Purnamasari, Pratiwi dan Sukirman (2016) yang terdiri dari 5
28
3.2.2 Sosialisasi Pajak
kendaraan bermotor agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik
dilakukan dengan berbagai cara yaitu dapat melalui media sosial, media cetak
maupun media visual. Menurut Cahyadi dan Jati (2016) sosialisasi melalui
berbagai media serta berbagai seminar pajak yang dilakukan Direktorat Jenderal
Pajak diharapkan dapat membawa pesan moral terhadap pentingnya pajak bagi
negara dan bukan hanya dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang
kepatuhan dari wajib pajak sehingga otomatis penerimaan pajak juga akan
pajak dalam penelitian ini adalah peraturan perpajakan yang baru, media yang
digunakan, kesadaran wajib pajak, pemahaman wajib pajak, efektif dan tepat
(2015), Patandean (2013) dan Suherman (2013) yang terdiri dari 5 pertanyaan
29
3.2.3 Pengetahuan Pajak
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang
wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia
pajak. Tanpa adanya pengetahuan tentang pajak dan manfaatnya mungkin orang
akan merasa ragu untuk membayar pajak. Keraguan masyarakat dalam membayar
pajak disebabkan oleh maraknya kasus yang sering terjadi di bidang perpajakan.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak karena wajib pajak
tidak ingin pajak yang telah dibayarkan disalahgunakan oleh aparat pajak (Arum,
2012). Indikator kepatuhan pajak dalam penelitian ini adalah hak dan kewajiban,
(2015) yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan menggunakan skala interval 1-4.
pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak
30
rangka pelaksanaan undang-undang dan tidak berorientasi pada profit atau laba
yang tersedia, keramahan dan kesopanan petugas, respon petugas samsat, standar
Saragih (2013), Sari dan Susanti (2013) dan Dewi (2015) yang terdiri dari 5
negatif kepada orang yang melanggar peraturan dengan cara membayar uang
untuk memberikan pelajaran atau efek jera kepada wajib pajak yang tidak patuh
ketentuan dan peraturan yang berlaku, wajib pajak yang terlambat membayar
pajak, wajib pajak yang lalai membayar pajak, alat pencegah, menciptakan
penelitian dari Sari dan Susanti (2013) dan Dewi (2015) yang terdiri dari 5
31
3.3 Alat Analisis
Keterangan:
α : Konstanta
PP : Pengetahuan Pajak
KP : Kualitas Pelayanan
e : Standar error
validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara
32
Menurut Saragih (2013), koefisien korelasi yang diperoleh masih harus
1. Bila t hitung > dari t tabel atau r hitung > dari r tabel, maka nomor
pertanyaan tersebut valid atau Jika koefisien korelasi r > 0.50 maka
2. Bila t hitung < dari t tabel atau r hitung < dari r tabel, maka nomer
pertanyaan tersebut tidak valid atau jika r ˂ 0.50 maka instrumen yang
Pelayanan (KP), Sanksi Pajak (SAP) dan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor (KWPKB).
33
(KP), Sanksi Pajak (SAP) dan Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
(KWPKB).
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Ghozali (2009) menjelaskan uji normalitas data dapat juga menggunakan
uji one sample kolmogrov-smirnov test untuk mengetahui signifikansi data yang
a. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas <0.05, distribusi adalah
tidak normal.
b. Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas >0.05, distribusi adalah
normal.
variabel yang dilibatkan dalam model. Jika terjadi gejala multikolinearitas yang
tinggi, standard error koefisien regresi akan semakin besar dan mengakibatkan
34
terbuka kemungkinan terjadi kekeliruan, menerima hipotesis yang salah. Uji
Nilai tolerance yang lebih besar dari 10% dan VIF kurang dari 10 pada uji
pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
dari hasil meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas lebih dari 0,05
(Pratiwi, 2014).
35
terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial.
3.4.1 Uji t
independen dengan taraf sig α = 0,05. Apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih
determinasi antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif
36
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai
tambahan satu variabel independen, maka (R2) pasti meningkat tidak peduli
nilai adjusted (R2) pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Nilai
adjusted (R2) dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke
37
HA4; β4 > 0 : Pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
HA3; β3 > 0 : Sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
Responden dalam penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang
responden telah diisi secara lengkap dan benar sehingga layak untuk
Tabel 4.1
Presentase Jenis Kelamin Responden
Frekuensi
Jenis Kelamin Persentase (%)
(orang)
Laki-Laki 36 36 %
Perempuan 64 64 %
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
4.1 di atas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang berjenis
39
responden terendah adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu
Tabel 4.2
Presentase Usia Responden
Frekuensi
Usia Persentase (%)
(orang)
≤ 20 tahun 10 10 %
21 – 30 tahun 42 42 %
31 – 40 tahun 36 36 %
≥ 40 tahun 12 12 %
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
atas, maka jumlah responden terbesar adalah responden yang berusia 21-30
21 – 30 tahun.
40
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Presentase Pendidikan Terakhir Responden
Frekuensi
Pendidikan Persentase (%)
(orang)
SMA 27 27 %
Diploma 3 3%
S1 67 67 %
S2 2 2%
S3 0 0%
Lainnya 1 1%
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
tabel 4.3 di atas, maka jumlah responden terbesar adalah responden S1 yaitu
terakhir S3. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah
regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada tabel coefficients
41
Berikut adalah hasil dari regresi linier berganda sehingga diperoleh nilai
Tabel 4.4
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.315 1.932 4.821 .000
T_SOP .067 .074 .091 .907 .367
T_PP .210 .088 .254 2.395 .019
T_KP -.140 .079 -.187 -1.775 .079
T_SAP .349 .102 .332 3.426 .001
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber: Hasil olah data, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 maka model regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan model regresi dan tabel di atas maka hasil regresi berganda
42
2. Koefisien variabel SOP adalah 0,067 yang artinya jika SOP
sebesar 0,067%.
0,210%.
sebesar 0,140%.
0,349%.
kuesioner dapat dikatakan valid maka nilai r hitung > r tabel. Dalam
penelitian ini, jumlah data yang dapat digunakan sebanyak 100 kuesioner,
(α=5%), maka nilai (dF) dari 98 adalah 0.1348. uji validitas ini
43
Tabel 4.5
Uji Validitas
Corrected
Correlation
44
KP.4 0.853 0.1654 Valid
tabel sebesar 0,1654 (r hitung > r tabel). Maka dari itu dapat disimpulkan
penelitian selanjutnya.
dikatakan reliable jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,5 atau 50%.
45
Uji reliabilitas ini menggunakan aplikasi SPSS versi16. Berikut adalah
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
alpha lebih besar dari 0,6. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa butir-
selanjutnya.
46
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dan variabel bebas
lebih besar dari 0,05. Model analisis regresi yang bagus hendaknya
Tabel 4.7
Uji Normalitas
47
nilai probabilitasyang dihasilkan yaitu 0,414 lebih besar dari 0,05.
besar dari 10% dan VIF kurang dari 10 pada uji multikolinearitas
48
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
T_SOP .855 1.170
T_PP .760 1.316
T_KP .767 1.304
T_SAP .905 1.105
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber : Hasil olah data, 2017
dlihat bahwa tolerance dan VIF dari variabel SOP adalah sebesar
0,855 dan 1,170, untuk variabel PP adalah sebesar 0.760 dan 1.316,
variabel SAP adalah sebesar 0,905 dan 1.105. Oleh karena itu
49
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari satu
aplikasi SPSS versi 16. Berikut ini adalah hasil dari uji
Tabel 4.9
Uji Heterokedastisias
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.895 .979 3.978 .000
T_SOP -.017 .037 -.048 -.446 .657
T_PP -.037 .044 -.094 -.827 .410
T_KP -.057 .040 -.162 -1.434 .155
T_SAP -.031 .052 -.062 -.596 .552
a. Dependent Variable:
RES2
Sumber: Hasil olah data, 2017
50
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada tabel 4.9,
KP sebesar 0,155 dan SAP sebesar 0,552 yang lebih besar dari 0,05
4.6 Uji t
berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 atau 5% dan menunjukkan arah negatif maka hipotesis yang diajukan
ini:
51
Tabel 4.10
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.315 1.932 4.821 .000
T_SOP .067 .074 .091 .907 .367
T_PP .210 .088 .254 2.395 .019
T_KP -.140 .079 -.187 -1.775 .079
T_SAP .349 .102 .332 3.426 .001
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber : Hasil olah data, 2017
Pengetahuan Pajak (PP), Kualitas Pelayanan (KP) dan Sanksi Pajak (SAP)
terhadap KWPKB dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikan
KWPKB yaitu PP dan SAP, karena signifikannya lebih kecil dari 0,05,
52
1. Pengaruh Sosialisasi Pajak (SOP) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
53
menunjukkan arah yang positif. Dikarenakan p-value lebih kecil dari
54
H1 ; β4 > 0 Sanksi Pajak (SAP) berpengaruh positif terhadap
diperoleh hasil p-value hasil uji-t dari variabel Sanksi Pajak sebesar
55
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .437a .191 .157 2.113
a. Predictors: (Constant), T_SAP, T_PP, T_SOP, T_KP
Sumber : Hasil olah data, 2017
Square sebesar 0,157 hal ini berarti Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak,
4.8 Pembahasan
Kendaraan Bermotor
56
kendaraan bermotor, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib
pengetahuan yang dimiliki wajib pajak maka wajib pajak semakin tahu
57
semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan pajak
wajib pajak maka tingkat kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak
pajak tentang perpajakan akan membuat wajib pajak merasa ragu untuk
pelayanan dari petugas samsat yang masih kurang baik. Hal tersebut akan
58
membuat wajib pajak merasa malas untuk membayar pajak, sehingga
pajak terhadap wajib pajak semakin baik, maka akan membuat keinginan
sebab luar. Yang berarti semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan
oleh petugas samsat, maka wajib pajak akan merasa puas dengan
59
4.8.4 Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor
Sanksi Pajak berpengaruh positif karena wajib pajak akan berpikir bila
tidak membayar pajak akan mendapat sanksi pajak berupa denda yang
membayar pajak. Jadi dengan begitu masyarakat akan lebih patuh dalam
sanksi pajak.
(2016), Putri dan Jati (2012) dan Susilawati dan Budiartha (2013) bahwa
60
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pajak (PP), Kualitas Pelayanan (KP) dan Sanksi Pajak (SAP) terhadap Kepatuhan
berikut :
sebagai berikut:
variabel dependen.
(KWPKB).
61
c. Variabel Kualitas Pelayanan (KP) tidak memiliki pengaruh yang
(KWPKB).
(KWPKB).
sedangkan sisanya sebesar 84,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
variabel dependen.
5.2 Saran
hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut:
62
seringnya sosialisasi diadakan akan menghilangkan mindset negatif wajib
2. Bagi Pemerintah
dapat memberikan efek jera bagi masyarakat selaku wajib pajak, agar
kewajibannya.
dalam penelitian ini dan secara umum mempengaruhi, seperti Tarif Pajak,
Kesadaran Pajak dan variabel lainnya, secara fokus dan aplikatif dengan
63
memberikan gambaran kondisi Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
DAFTAR PUSTAKA
64
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Samsat Kota
Malang). JEJAK, 8(1).
Inasius, F. (2015). Tax Compliance of Small Medium Enterprises in Indonesia : a
Case of Retailer. Global Conference on Business and Finance Proceedings,
10(1), 87–93.
Irmawati, A. S. (2015). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan
Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu). Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Darma Persada.
Jatmiko, A. N. (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi
Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap kepatuhan
Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota
Semarang). Tesis Prascasarjana Universitas Diponegoro.
Jotopurnomo, C., & Mangoting, Y. (2013). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak
Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya. Tax and
Accounting Review, 1(1).
Julianti, M. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Untuk Membayar Pajak dengan Kondisi Keuangan dan
Preferensi Resiko Wajib Pajak Sebagai Variabel Moderating. Semarang ,
Universitas Diponogoro.
Mas, I. G. A. M. A., & Pratiwi, A. (2014). REKLAME DI DINAS
PENDAPATAN KOTA DENPASAR Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia melakukan tindakan
penghindaran , pengelakan dan pelalaian pajak yang pada akhirnya akan oleh
beberapa faktor , salah satunya adalah kesad, 1, 139–153.
Nugroho, R. A. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk
Membayar Pajak dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan
Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama Semarang Tengah Satu).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Oladipupo, A. O., & Obazee, U. (2016). Tax Knowledge , Penalties and Tax
Compliance in Small and Medium Scale Enterprises in Nigeria, (March), 1–
9.
Patandean, Y. R. (2013). Pengaruh Sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan
Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
Kabupaten Tana Toraja. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Hasanuddin.
Pratiwi, I. G. A. M. A. M. A., & Setyawan, P. E. (2014). Pengaruh Kesadaran
65
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisis Keuangan Perusahaan, dan
Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame
di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntasi Universitas
Udayana, 1, 139–153.
Purnamasari, A., Pratiwi, U., & Sukirman. (2016). Pengaruh Pemahaman, Sanksi
Perpajakan, Tingkat Kepercayaan pada Pemerintah dan Hukum, Serta
Nasionalisme Terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar PBB-P2
(Studi pada Wajib Pajak PBB-P2 di Kota Banjar, Jawa Barat). Simposium
Nasional Akuntansi XIX, 1–20.
Putri, A. R. S., & Jati, I. K. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Denpasar. E-
Jurnal Akuntasi Universitas Udayana, 661–677.
Putri, C. P. R., & Suandy, E. (2015). Analisis Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan dan Pelayanan Fiskus
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hotel Melati di Kota Yogyakarta. E-
Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, (3), 1–14.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi (12th ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Rohmawati, L., Prasetyono, & Rimawati, Y. (2013). Pengaruh Sosialisasi dan
Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan Wajib
Pajak (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan
Usaha dan Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama Gresik Utara). Prosiding
Simposium Nasional Perpajakan, 4(1), 1–16.
Saad, N. (2014). Tax Knowledge , Tax Complexity and Tax Compliance :
Taxpayers ’ View. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 109(1), 1069–
1075. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.590
Saragih, S. F. (2013). Analisis Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Kualitas
Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di Kantor Perlayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.
Tesis Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Sari, R. A. V. Y., & Susanti, N. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
di Unit Pelayanan Pendapatan Prvinsi (UPPP) Kabupaten Seluma. Ekombis
Review, 63–78.
Suherman, R. (2013). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Penerapan Self
Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada
KPP Pratama Pasar Rebo. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
Supadmi, N. L. (2006). Meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui kualitas
66
pelayanan ni luh supadmi. E-Jurnal Akuntasi Universitas Udayana, 1–14.
67
LAMPIRAN
68
2. Kuesioner
DATA RESPONDEN
Bapak/Ibu/Saudara/i cukup memberi tanda () pada kolom yang sudah diberikan
1. Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
2. Usia
3. Pendidikan Terakhir
SMA Diploma S1 S2
ITEM PERTANYAAN
Jawablah dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah diberikan
69
Saya telah melakukan pembayaran sesuai dengan
3
prosedur
Saya telah melakukan pembayaran sesuai dengan
4 peraturan yang berlaku
Saya menjalankan hak dan kewajiban saya sebagai
5
wajib pajak kendaraan bermotor
Sosialisasi Pajak
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Kantor Samsat memberikan informasi terkait
1 adanya pemberlakuan peraturan pajak kendaraan
bermotor yang baru
Sosialisasi diberikan petugas melalui seminar,
2
brosur, media sosial dan penyuluhan
Sosialisasi pajak menyadarkan saya akan
3
pentingnya pajak
Sosialisasi pajak sangat membantu saya dalam
4
memahami ketentuan pajak kendaraan bermotor
Sosialisasi pajak yang dilaksanakan sudah efektif
5
dan tepat sasaran
Pengetahuan pajak
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Saya mengetahui hak dan kewajiban saya di
1
bidang perpajakan
Saya mengetahui peraturan pajak kendaraan
2
bermotor
Saya mengetahui tata cara pembayaran pajak
3
kendaraan bermotor
Saya memperoleh informasi perhitungan pajak
4
kendaraan bermotor dengan jelas
Saya memahami batas waktu pembayaran pajak
5
kendaraan bermotor
70
Kualitas Pelayanan
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Petugas Samsat melakukan pelayanan dengan
1
cepat, tepat dan cermat
Fasilitas yang tersedia (ruang tunggu, tempat
2
parkir, dll) di Kantor Samsat memadai
3 Petugas Samsat melayani dengan ramah dan sopan
Petugas Samsat merespon setiap wajib pajak yang
4
ingin mendapat pelayanan
Petugas Samsat memiliki standar pelayanan yang
5
jelas
Sanksi Pajak
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS S SS
Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan
1
ketentuan dan peraturan yang berlaku
Sanksi/denda dikenakan pada wajib pajak
2 kendaraan bermotor yang terlambat membayar
pajak
Sanksi/denda dikenakan pada wajib pajak
3
kendaraan bermotor yang lalai membayar pajak
Sanksi pajak merupakan alat pencegah (preventif)
4 agar wajib pajak tidak melanggar norma
perpajakan
Pengenaan sanksi pajak diberlakukan untuk
menciptakan kepatuhan wajib pajak kendaraan
5
bermotor dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan
71
3. Hasil Kuesioner
72
34 4 4 4 4 3 19
35 3 3 4 4 4 18
36 3 3 3 3 3 15
37 3 4 2 3 3 15
38 3 2 3 3 3 14
39 3 4 3 3 3 16
40 4 4 4 4 4 20
41 3 3 4 4 4 18
42 4 4 4 4 4 20
43 3 3 3 3 3 15
44 3 4 3 4 4 18
45 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 4 4 20
47 3 3 4 4 3 17
48 3 4 4 4 4 19
49 4 4 4 4 4 20
50 3 3 2 2 4 14
51 3 4 4 4 3 18
52 4 4 4 4 3 19
53 4 4 4 4 4 20
54 3 3 3 2 3 14
55 3 4 3 3 4 17
56 4 4 4 3 4 19
57 4 4 4 4 4 20
58 2 3 3 4 3 15
59 3 4 4 4 4 19
60 2 4 4 3 3 16
61 3 4 4 4 3 18
62 4 4 3 3 4 18
63 4 4 4 4 4 20
64 3 4 4 4 4 19
65 3 3 3 3 3 15
66 4 4 4 4 4 20
67 4 4 4 4 4 20
68 2 2 3 3 3 13
69 4 4 4 4 3 19
70 4 4 4 4 4 20
71 3 3 3 3 3 15
72 3 3 3 3 3 15
73
73 4 3 3 3 3 16
74 3 3 3 3 3 15
75 4 4 4 4 4 20
76 2 3 4 4 2 15
77 3 4 4 4 4 19
78 4 4 4 4 4 20
79 3 3 3 3 3 15
80 3 3 3 3 3 15
81 4 4 4 4 4 20
82 3 4 4 4 4 19
83 2 4 4 4 3 17
84 4 4 4 4 4 20
85 3 4 4 3 4 18
86 3 3 3 3 3 15
87 3 3 3 3 3 15
88 2 4 4 4 4 18
89 4 4 4 4 4 20
90 4 4 4 4 4 20
91 3 3 3 3 3 15
92 4 4 3 3 4 18
93 4 4 4 4 3 19
94 3 3 3 3 3 15
95 3 3 4 4 3 17
96 3 3 3 3 3 15
97 3 3 3 3 3 15
98 3 3 3 3 3 15
99 3 3 4 3 3 16
100 4 4 3 3 4 18
74
Sosialisasi Pajak
Sosialisasi Pajak
No Jumlah
SOP 1 SOP 2 SOP 3 SOP 4 SOP 5
1 3 3 3 4 2 15
2 3 3 3 4 3 16
3 3 2 2 3 2 12
4 3 3 3 4 2 15
5 4 4 4 4 4 20
6 3 3 4 3 3 16
7 4 4 4 4 4 20
8 2 2 2 3 1 10
9 3 4 4 4 2 17
10 2 2 2 2 2 10
11 3 2 2 2 2 11
12 2 2 2 2 1 9
13 4 1 3 3 3 14
14 4 3 3 3 3 16
15 4 4 4 4 2 18
16 3 2 3 3 1 12
17 3 3 4 3 2 15
18 3 3 4 4 3 17
19 3 2 2 3 2 12
20 3 3 3 3 3 15
21 3 3 3 4 2 15
22 2 2 2 2 2 10
23 2 2 2 2 1 9
24 3 2 3 3 2 13
25 2 2 3 2 1 10
26 2 2 3 3 2 12
27 3 3 3 3 3 15
28 3 2 3 4 3 15
29 2 2 2 2 2 10
30 4 4 3 3 4 18
31 3 3 3 3 2 14
32 3 2 3 3 2 13
33 3 3 3 3 3 15
34 3 3 4 4 2 16
35 2 4 3 4 3 16
36 2 1 3 3 3 12
75
37 3 1 2 2 2 10
38 3 2 3 3 2 13
39 2 2 3 3 2 12
40 3 3 3 3 2 14
41 3 3 3 3 3 15
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 2 18
44 1 3 3 4 3 14
45 3 3 4 4 3 17
46 2 1 3 3 1 10
47 4 3 3 3 3 16
48 2 2 3 3 3 13
49 4 4 4 4 4 20
50 2 3 3 3 3 14
51 2 2 2 2 2 10
52 4 3 4 4 4 19
53 4 3 4 3 2 16
54 2 2 3 2 3 12
55 2 1 2 2 1 8
56 3 2 3 3 3 14
57 3 3 3 3 3 15
58 4 3 2 3 3 15
59 1 1 1 1 1 5
60 3 3 3 3 3 15
61 2 2 2 2 2 10
62 4 2 3 3 3 15
63 4 4 4 4 3 19
64 4 3 4 2 2 15
65 3 3 3 3 3 15
66 3 3 4 4 3 17
67 3 3 3 3 2 14
68 2 1 2 2 1 8
69 3 2 3 3 2 13
70 2 1 4 4 4 15
71 3 3 3 3 3 15
72 3 2 2 2 3 12
73 4 3 3 3 3 16
74 3 3 3 3 3 15
75 3 3 4 4 4 18
76
76 3 2 2 2 2 11
77 1 1 3 4 2 11
78 3 3 2 2 2 12
79 3 3 3 3 3 15
80 3 2 3 3 3 14
81 4 4 4 4 4 20
82 4 4 4 4 4 20
83 3 3 3 4 3 16
84 3 3 3 4 2 15
85 3 2 2 2 1 10
86 3 3 3 3 3 15
87 2 2 2 2 2 10
88 2 1 3 3 3 12
89 2 3 3 3 2 13
90 2 2 2 2 2 10
91 3 2 3 3 3 14
92 2 3 1 1 1 8
93 3 3 3 3 3 15
94 3 3 3 3 3 15
95 3 3 4 4 3 17
96 3 3 3 4 3 16
97 3 2 2 2 2 11
98 3 3 3 3 3 15
99 4 3 3 3 3 16
100 2 3 4 3 4 16
77
Pengetahuan Pajak
Pengetahuan Pajak
No Jumlah
KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 KP 5
1 2 2 2 3 3 12
2 3 4 3 3 3 16
3 1 1 2 1 1 6
4 3 2 3 4 3 15
5 1 1 1 2 2 7
6 3 2 3 3 3 14
7 3 3 3 4 4 17
8 2 3 3 3 3 14
9 4 4 3 3 3 17
10 3 3 3 3 3 15
11 3 3 3 3 3 15
12 2 1 2 2 2 9
13 2 2 2 2 2 10
14 3 3 4 4 4 18
15 3 3 3 3 3 15
16 2 2 1 2 2 9
17 3 3 3 3 3 15
18 4 4 3 4 4 19
19 3 3 3 3 3 15
20 1 2 2 2 2 9
21 1 1 2 1 1 6
22 3 3 3 3 2 14
23 2 2 3 3 3 13
24 2 2 2 2 2 10
25 4 3 3 3 3 16
26 3 3 3 3 3 15
27 3 2 2 2 2 11
28 3 3 3 3 3 15
29 2 2 2 2 2 10
30 4 3 4 4 4 19
31 3 2 3 3 3 14
32 3 3 3 3 3 15
33 3 2 3 3 3 14
34 2 2 1 3 2 10
35 3 4 4 3 4 18
36 3 3 3 2 2 13
78
37 2 2 3 3 2 12
38 3 3 3 3 3 15
39 3 3 3 3 3 15
40 3 3 3 3 3 15
41 3 3 3 3 3 15
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 2 4 4 18
44 2 2 2 3 3 12
45 3 3 3 3 3 15
46 2 1 2 3 3 11
47 4 4 4 4 4 20
48 3 2 2 3 2 12
49 3 3 3 3 4 16
50 2 4 4 3 3 16
51 3 3 3 3 3 15
52 4 3 3 3 4 17
53 3 3 3 3 3 15
54 3 3 3 3 2 14
55 2 3 3 2 2 12
56 4 3 3 4 3 17
57 3 3 3 3 3 15
58 3 3 3 3 3 15
59 1 2 2 2 2 9
60 3 3 3 3 3 15
61 3 3 3 3 3 15
62 4 4 4 4 4 20
63 3 3 3 3 3 15
64 3 2 4 3 3 15
65 3 3 3 3 3 15
66 3 3 3 4 3 16
67 3 3 3 4 3 16
68 3 3 3 3 3 15
69 3 3 3 3 3 15
70 2 2 2 2 2 10
71 3 3 3 3 3 15
72 3 3 3 3 3 15
73 3 3 3 3 3 15
74 2 3 3 3 2 13
75 4 4 4 4 4 20
79
76 1 3 4 3 4 15
77 3 3 3 4 2 15
78 3 4 3 3 3 16
79 3 3 3 3 3 15
80 3 3 4 4 4 18
81 4 4 4 4 4 20
82 1 2 1 2 1 7
83 4 4 3 4 4 19
84 2 2 2 2 2 10
85 4 3 4 4 4 19
86 3 4 3 3 3 16
87 3 3 3 3 3 15
88 4 4 3 3 4 18
89 2 3 3 3 3 14
90 3 3 3 2 2 13
91 3 2 3 3 3 14
92 4 3 4 3 4 18
93 3 3 3 3 3 15
94 3 3 3 3 3 15
95 3 3 3 3 3 15
96 3 3 3 3 3 15
97 2 2 3 3 3 13
98 3 3 3 3 3 15
99 3 3 3 4 3 16
100 4 3 4 3 3 17
80
Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan
No Jumlah
PP 1 PP 2 PP 3 PP 4 PP 5
1 1 3 3 3 3 13
2 3 3 3 4 4 17
3 3 2 2 3 2 12
4 3 3 4 3 2 15
5 4 3 3 2 4 16
6 4 2 3 3 3 15
7 4 3 4 4 4 19
8 3 2 3 2 3 13
9 4 4 4 3 4 19
10 3 3 3 3 3 15
11 3 3 3 3 3 15
12 2 2 2 2 2 10
13 3 3 3 3 3 15
14 2 2 3 2 4 13
15 3 3 3 3 3 15
16 4 2 2 2 4 14
17 3 3 3 3 3 15
18 4 3 4 3 4 18
19 2 2 4 2 4 14
20 3 3 3 3 3 15
21 3 3 3 2 3 14
22 3 3 2 3 3 14
23 3 3 3 3 3 15
24 1 1 1 1 1 5
25 3 3 4 3 4 17
26 4 4 4 4 4 20
27 3 3 3 3 3 15
28 2 3 3 3 4 15
29 3 2 3 2 3 13
30 4 3 3 4 4 18
31 3 2 2 2 3 12
32 3 3 2 2 3 13
33 3 3 3 3 4 16
34 3 1 2 2 2 10
35 4 3 4 3 4 18
36 2 2 3 2 4 13
81
37 2 1 2 1 3 9
38 3 2 2 3 3 13
39 3 3 3 3 3 15
40 4 4 4 3 4 19
41 2 1 1 1 1 6
42 4 4 4 4 4 20
43 3 2 4 4 3 16
44 3 3 3 3 3 15
45 3 3 3 3 4 16
46 2 3 3 1 4 13
47 3 3 3 3 3 15
48 3 3 2 2 2 12
49 4 4 4 4 4 20
50 4 2 3 4 4 17
51 2 3 3 2 3 13
52 3 2 3 3 3 14
53 3 3 3 3 4 16
54 3 2 4 2 4 15
55 3 3 3 3 4 16
56 3 3 3 3 3 15
57 3 3 3 3 3 15
58 3 3 3 3 4 16
59 3 2 4 2 4 15
60 3 3 3 3 3 15
61 2 2 3 1 2 10
62 3 3 3 4 4 17
63 3 4 3 3 4 17
64 3 4 3 3 3 16
65 3 3 3 3 3 15
66 4 3 4 4 4 19
67 3 3 3 3 3 15
68 3 4 4 2 4 17
69 4 3 4 4 4 19
70 4 4 4 4 4 20
71 3 3 3 3 3 15
72 3 2 3 3 2 13
73 3 3 3 3 3 15
74 3 2 3 3 3 14
75 4 3 4 4 4 19
82
76 1 1 2 1 3 8
77 1 1 4 3 4 13
78 4 4 4 2 3 17
79 3 3 3 3 3 15
80 3 3 3 3 3 15
81 4 4 4 4 4 20
82 3 3 4 2 4 16
83 3 4 3 4 3 17
84 3 3 2 3 4 15
85 4 4 3 3 4 18
86 3 3 3 3 4 16
87 3 3 3 3 3 15
88 4 3 4 4 4 19
89 3 3 3 2 3 14
90 4 3 3 3 3 16
91 3 3 3 3 3 15
92 3 4 4 4 4 19
93 3 3 3 3 4 16
94 2 2 3 3 3 13
95 3 3 3 3 3 15
96 3 3 3 3 3 15
97 3 3 3 2 3 14
98 3 3 3 3 3 15
99 3 3 4 3 3 16
100 4 4 3 4 3 18
83
Sanksi Pajak
Sanksi Pajak
No Jumlah
SAP 1 SAP 2 SAP 3 SAP 4 SAP 5
1 4 4 4 4 3 19
2 3 3 4 4 4 18
3 3 3 3 3 3 15
4 3 2 4 4 4 17
5 3 3 3 2 4 15
6 3 3 3 3 3 15
7 4 4 4 4 4 20
8 3 2 3 3 3 14
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 3 3 3 3 3 15
12 2 3 3 3 3 14
13 3 3 3 3 3 15
14 4 2 2 2 4 14
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 2 2 16
17 4 4 4 3 3 18
18 4 4 4 4 4 20
19 3 4 4 4 4 19
20 3 3 3 3 3 15
21 4 3 4 3 3 17
22 3 3 3 3 3 15
23 3 3 3 3 3 15
24 4 4 4 4 4 20
25 4 3 4 3 3 17
26 4 4 4 3 4 19
27 3 2 3 3 3 14
28 3 3 3 4 4 17
29 3 3 3 3 3 15
30 4 3 3 4 4 18
31 4 4 4 4 4 20
32 3 3 3 3 3 15
33 3 4 3 3 4 17
34 3 3 3 3 3 15
35 3 3 4 3 3 16
36 4 4 4 4 4 20
84
37 3 4 4 3 2 16
38 3 3 3 3 3 15
39 2 3 4 4 4 17
40 4 4 4 4 4 20
41 4 4 4 4 4 20
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 4 20
44 4 4 3 3 4 18
45 3 4 4 4 4 19
46 3 3 4 3 3 16
47 3 3 3 3 3 15
48 3 3 3 3 3 15
49 3 3 3 4 4 17
50 3 3 3 3 3 15
51 3 3 3 4 3 16
52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 3 4 4 19
54 2 3 3 4 4 16
55 3 3 3 3 3 15
56 4 4 3 4 4 19
57 4 2 2 2 2 12
58 3 3 3 3 3 15
59 4 4 4 4 4 20
60 3 3 3 3 3 15
61 4 3 3 4 4 18
62 4 4 4 4 4 20
63 4 4 4 4 4 20
64 4 3 3 2 3 15
65 3 3 3 3 3 15
66 3 4 4 4 4 19
67 4 3 4 4 3 18
68 4 4 4 4 4 20
69 4 3 4 4 3 18
70 4 4 4 4 4 20
71 4 3 3 4 3 17
72 3 3 3 3 3 15
73 3 3 3 3 3 15
74 3 3 3 4 3 16
75 4 4 4 4 3 19
85
76 4 4 4 4 4 20
77 4 4 4 4 4 20
78 4 4 4 3 3 18
79 3 3 3 3 3 15
80 3 3 3 3 3 15
81 4 4 4 4 4 20
82 3 3 3 3 3 15
83 4 3 4 4 3 18
84 3 3 3 3 3 15
85 4 3 3 2 2 14
86 3 3 3 3 3 15
87 3 3 3 3 3 15
88 4 4 4 4 4 20
89 3 4 3 3 4 17
90 3 3 3 3 3 15
91 3 3 4 4 4 18
92 3 4 4 1 1 13
93 4 4 4 4 4 20
94 3 3 3 3 3 15
95 3 3 3 3 3 15
96 4 4 3 3 3 17
97 3 3 3 3 3 15
98 3 3 3 3 3 15
99 3 4 3 3 4 17
100 3 3 4 4 4 18
86
4. Data Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman
Tabel 1.1
Data Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman
Unit yang
Tahun
Menunggak
2011 296
2012 946
2013 887
2014 709
2015 1478
Sumber : Samsat Kabupaten Sleman (2016)
Tabel 3.1
Data Jumlah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kabupaten Sleman Tahun 2015
87
6. Data Responden
Tabel 4.1
Presentase Jenis Kelamin Responden
Frekuensi
Jenis Kelamin Persentase (%)
(orang)
Laki-Laki 36 36 %
Perempuan 64 64 %
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
Tabel 4.2
Presentase Usia Responden
Frekuensi
Usia Persentase (%)
(orang)
≤ 20 tahun 10 10 %
21 – 30 tahun 42 42 %
31 – 40 tahun 36 36 %
≥ 40 tahun 12 12 %
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
Tabel 4.3
Presentase Jenis Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Pendidikan Persentase (%)
(orang)
SMA 27 27 %
Diploma 3 3%
S1 67 67 %
S2 2 2%
S3 0 0%
Lainnya 1 1%
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
88
7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.4
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.315 1.932 4.821 .000
T_SOP .067 .074 .091 .907 .367
T_PP .210 .088 .254 2.395 .019
T_KP -.140 .079 -.187 -1.775 .079
T_SAP .349 .102 .332 3.426 .001
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber: Hasil olah data, 2017
Tabel 4.5
Uji Validitas
Corrected
Correlation
89
SOP.1 0.731 0.1654 Valid
90
9. Hasil Uji Reabilitas
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Tabel 4.7
Uji Normalitas
91
11. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
T_SOP .855 1.170
T_PP .760 1.316
T_KP .767 1.304
T_SAP .905 1.105
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber : Hasil olah data, 2017
Tabel 4.9
Uji Heterokedastisias
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.895 .979 3.978 .000
T_SOP -.017 .037 -.048 -.446 .657
T_PP -.037 .044 -.094 -.827 .410
T_KP -.057 .040 -.162 -1.434 .155
T_SAP -.031 .052 -.062 -.596 .552
a. Dependent Variable:
RES2
Sumber: Hasil olah data, 2017
92
13. Hasil Uji T
Tabel 4.10
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.315 1.932 4.821 .000
T_SOP .067 .074 .091 .907 .367
T_PP .210 .088 .254 2.395 .019
T_KP -.140 .079 -.187 -1.775 .079
T_SAP .349 .102 .332 3.426 .001
a. Dependent Variable: T_KWPKB
Sumber : Hasil olah data, 2017
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .437a .191 .157 2.113
a. Predictors: (Constant), T_SAP, T_PP, T_SOP, T_KP
Sumber : Hasil olah data, 2017
93