Anda akan memiliki dua pilihan. Akankah motivasi Anda untuk membangun dan memperoleh
berkat-berkat Tuhan demi gratifikasi pribadi, demi pengakuan dari manusia, dan demi kekuasaan,
pengaruh, serta kebanggaan diri? Atau akankah motivasi Anda untuk memuliakan Allah, untuk
bekerja menolong menghantarkan pertumbuhan dan perluasan Gereja-Nya?
Mereka yang mencari kekayaan untuk membangun ego mereka sendiri akan menemukan harta
mereka menjadi licin dan mudah hilang dalam cara-cara yang tidak bijaksana (lihat Helaman 13:31).
Kesejahteraan jiwa-jiwa mereka akanlah dalam bahaya besar. Yakub, adik Nefi yang patuh,
memperingatkan kita:
“Dan tangan pemeliharaan telah tersenyum kepadamu dengan paling menyenangkan, sehingga
kamu telah mendapatkan banyak kekayaan; dan karena sebagian dari kamu telah mendapatkan
lebih berlimpah daripada yang dari saudara-saudaramu kamu terangkat-angkat dalam kesombongan
hatimu, dan menjenjangkan leher dan mendongakkan kepala karena mahalnya busanamu, dan
menganiaya saudara-saudaramu karena kamu mengira bahwa kamu lebih baik daripada mereka.
“… Apakah kamu mengira bahwa Allah membenarkanmu dalam hal ini? Lihatlah, aku berkata
kepadamu, Tidak. Tetapi Dia menghukummu, dan jika kamu bersikeras dalam hal-hal ini
penghakiman-Nya mestilah selekasnya datang kepadamu.
… Janganlah biarkan kesombongan dari hatimu ini menghancurkan jiwamu!” (Yakub 2:13, 14, 16).
Yakub kemudian menempatkan motivasi kita untuk memperoleh kekayaan dalam perspektif yang
benar dengan janji:
Dan setelah kamu mendapatkan harapan di dalam Kristus kamu akan mendapatkan kekayaan, jika
kamu mencarinya; dan kamu akan mencarinya untuk maksud “melakukan yang baik—memberi
pakaian yang telanjang, dan memberi makan yang lapar, dan membebaskan yang tertawan, dan
memberikan pertolongan kepada yang sakit dan yang sengsara” (Yakub 2:18–19).
Tuhan tidak mengatakan kepada kita bahwa kita hendaknya jangan makmur atau bahwa
kemakmuran itu dosa. Sebaliknya, Dia telah senantiasa memberkati anak-anak-Nya yang patuh.
Namun Dia memberi tahu kita bahwa kita hendaknya mencari kemakmuran hanya setelah kita
mencari, menemukan dan melayani-Nya. Kemudian, karena hati kita benar, karena kita mengasihi
Dia pertama dan terutama, kita akan memilih untuk menginvestasikan kekayaan yang kita peroleh
dalam membangun kerajaan-Nya.
Jika Anda memilih untuk mencari kekayaan demi kepentingan kekayaan, Anda akan gagal. Anda
tidak akan pernah merasa puas. Anda akan menjadi hampa, tidak pernah menemukan kebahagiaan
sejati dan sukacita yang langgeng.
Pencobaan iman Anda dalam beberapa tahun ke depan mungkin bukan bahwa Anda kekurangan
hal-hal materi dari dunia ini. Melainkan itu akanlah dalam memilih apa yang harus dilakukan dengan
berkat-berkat duniawi yang Anda terima.
Mengenai generasi muda zaman sekarang, Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994) menuturkan:
“Selama hampir enam ribu tahun, Allah telah menunggu agar Anda dilahirkan di zaman akhir
sebelum Kedatangan Kedua Tuhan .…
… Allah telah menyimpan untuk hari kiamat beberapa dari anak-anak-nya … yang terkuat, yang akan
membantu memimpin kerajaan dalam kejayaan.”3
Presiden Thomas S. Monson berkata, “Anda adalah beberapa dari anak-anak terkuat Bapa Surgawi,
dan Dia telah menyimpan Anda untuk datang ke bumi ‘untuk saat yang seperti ini’ [Ester 4:14].”4
Untuk menjadi bagian penting dalam “pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban” (2 Nefi
25:17) di zaman akhir ini, Anda harus menyerahkan kehendak Anda kepada kehendak Allah,
membiarkan itu ditelan dalam kehendak-Nya. Sewaktu Anda “maju terus dengan ketabahan di
dalam Kristus, memiliki kecemerlangan harapan yang sempurna, dan kasih bagi Allah dan bagi
semua orang … mengenyangkan diri dengan firman Kristus” (2 Nefi 31:20), mencari dengan tekun,
berdoa selalu, kemudian sebagaimana yang Tuhan janjikan, “segala sesuatu akan bekerja bersama
demi kebaikanmu” (A&P 90:24).