Cover 1
PROGRAM STUDI S1
DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2018
i
leiii
INTERNSHIP REPORT
Cover 2
UNDERGRADUATE PROGRAM
DEPARTEMENT OF ENGINEERING PHYSICS
FACULTY OF INDUSTRIAL INSTITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOPEMBER
2018
iii
lev
Lembar Pengesahan
v
levii
ABSTRAK
Telah dilakukan kerja praktek sebagai salah satu mata
kuliah wajib dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Serpong bidang optoelektronika selama satu bulan. Selama
pelaksanaan kerja praktek dilakukan penelitian mengenai sensor
berat berbasis serat optik. Sensor Weigh-In-Motion (WIM)
merupakan sensor pengukur berat berbasis microbending pada
serat optik. Metode pengukuran pada sensor ini memungkinkan
pengukuran beban kendaraan dalam kondisi bergerak, tidak
seperti pengukuran yang selama ini dilakukan secara statis. Untuk
melindungi sensor agar tidak mudah rusak dibutuhkan pelapis
yang kuat menahan beban lebih dari 1 ton. Pada penelitian ini
digunakan bahan polimer silicone rubber jenis RTV nomor 48,
768, 586 dan Cements SC 2000 dan pasir ukuran 20 mesh yang
divariasikan dengan perbandingan 2:3, 2:1, dan 3:2. Campuran
bahan polimer dan pasir yang sudah kering dilakukan uji tekan
dan didapatkan silicone rubber nomor 586 memiliki ketahanan
lebih kuat dibandingkan jenis lain. Beban terbesar yang mampu
ditahan adalah 850 kg pada perbandingan 3:2 (pasir : polimer),
dan beban terendah adalah 600 kg pada perbandingan 3:1 (pasir :
polimer).
vii
viii
leix
ABSTRACT
ix
x
lexi
KATA PENGANTAR
xi
Saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan
mengingat laporan ini masih jauh dari sempurna. Semoga laporan
ini bermanfaat dan dapatmenjadi refensi untuk pembaca.
xii
lexiii
DAFTAR ISI
Cover 1 ..................................................................................... i
Cover 2 ...................................................................................iii
Lembar Pengesahan................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................. ix
KATA PENGANTAR............................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................... 2
1.3 Manfaat ....................................................................... 3
1.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..................................... 3
BAB II PROFIL INSTANSI ................................................... 5
2.1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ............ 5
2.1 Strukur Organisasi ...................................................... 7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA.......................................... 11
3.1 Serat Optik ................................................................ 11
3.2 Struktur Dasar Fiber Optik ....................................... 11
3.3 Macam-macam Atenuasi dalam Serat ...................... 13
3.4 Karet Silikon (Silicone Rubber) ............................... 15
3.5 Sumber Optik .............................................................. 17
BAB IV TUGAS KHUSUS .................................................. 19
4.1 Metode Penyelesaian Tugas Khusus ........................ 19
4.1.1 Alat dan bahan .......................................................... 21
4.1.2 Karakterisasi alat ukur .............................................. 22
4.2 Hasil dan Pembahasan .............................................. 29
BAB V KESIMPULAN ........................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 39
xiii
xiv
lexv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 4.14 Plot karakterisasi optical light source (λ =
1550 nm) ............................................................ 31
Gambar 4.15 Plot karakterisasi photodetector dengan gain 0
dB ....................................................................... 32
Gambar 4.16 Plot karakterisasi photodetector dengan gain
20 dB .................................................................. 32
Gambar 4.17 Plot karakterisasi photodetector dengan gain
60 dB .................................................................. 33
Gambar 4.18 Perbandingan output sensor WIM dengan variasi
komposisi bahan ................................................ 34
xvi
lexvii
DAFTAR TABEL
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek yang dilaksanakan di
bidang optoelektronika Pusat Penelitian Fisika (P2F) LIPI
Serpong ini adalah sebagai berikut :
le3
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagi peserta didik, mendapat pengetahuan mengenai
pengaruh microbending loss dalam proses pembuatan sensor
berbasis serat optik.
b. Bagi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong,
memberikan kontribusi terhadap proses pembuatan sensor
berbasis microbending loss pada serat optik sebagai
perkembangan teknologi alternatif di Indonesia.
c. Bagi Departemen Teknik Fisika mendapat referensi untuk
melakukan kerja praktek maupun tugas akhir ke depannya
5
6
Visi
Visi Pusat Penelitian Fisika sama dengan Visi LIPI yaitu:
”Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang
mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur,
cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang humanis.”
Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi P2F-LIPI
ditetapkan sebagai berikut:
a. Menciptakan great science (terobosan ilmiah) di bidang
fisika.
b. Meningkatkan invensi dan inovasi di bidang IPTEK
berbasis fisika untuk memperkuat daya saing industri dan
ekonomi nasional.
c. Meningkatkan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dalam
memberikan solusi terhadap masalah-masalah aktual
nasional.
d. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan nasional
bidang IPTEK berbasis fisika.
e. Meningkatkan kinerja manajemen penelitian dan pelayanan
masyarakat.
Tujuan
a. Meningkatkan kapasitas dan kualitas penelitian ilmu
pengetahuan dan teknologi berbasis fisika.
b. Meningkatkan invensi dan inovasi
c. Meningkatkan penyebaran dan pemanfaatan hasil kegiatan
penelitian.
d. Meningkatkan kesiapan dalam merumuskan kebijakan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Meningkatkan kegiatan penelitian yang mendukung
terciptanya lingkungan yang berkwalitas dan berkelanjutan.
7
Sasaran
a. Meningkatnya kualitas pengetahuan peneliti di bidang
kompetensi fisika.
b. Meningkatnya kualitas hasil penelitian bidang fisika
(produk HAKI).
c. Meningkatnya keterlibatan peneliti dalam kegiatan ilmiah
internasional.
d. Meningkatnya hasil litbang yang dipakai masyarakat.
e. Meningkatnya jumlah kerjasama ilmiah
f. Tersedianya dokumen kajian ilmiah/rancangan kebijakan
nasional dalam memajukan IPTEK
g. Terwujudnya manajemen organisasi yang efektif, efisien,
dan taat azas
h. Terbinanya sumber daya manusia penelitian dan seluruh
jajaran pendukungnya.
2.4 Lokasi
Pusat Penelitian Fisika (P2F) LIPI berada di kawasan
PUSPITEK Serpong dengan alamat : Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jl. Raya Puspiptek - Serpong - Kota
Tangerang Selatan – Banten, Telp. 62-21-7560562 ext 4064,
Fax.62-21-7560191, 62-21-7560051. Pada kawasan PUSPITEK
Serpong, terdapat 5 unit LIPI, yaitu :
a. Pusat Penelitian Metrologi (P2M)
b. Pusat Penelitian Fisika (P2F)
c. Pusat Penelitian Kimia (P2K)
d. Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian
(P2SMTP)
e. Pusat Penelitian Material dan Metalurgi (P2MM)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
11
12
Satu atom silikon di- peroleh dengan cara mereduksi SiO2 dengan
karbon melalui peristiwa pe- manasan listrik.
Jika dilihat dari sifatnya, silicon rubber mempunyai sifat tolak
air (hydrophobicity) yang tinggi, bahkan mampu memindahkan
sifat hidrofobiknya ke lapisan polutan sehingga polutan ikut
bersifat hidrofobik. Dalam keadaan basah atau lembab tidak akan
terbentuk lapisan air yang kontinyu, sehingga permukaan isolator
tetap memiliki konduk tivitas yang rendah, akibatnya arus bocor
sangat kecil. Kelebihan lain yang dimiliki oleh karet silikon
adalah mempunyai sifat dielektrik yang sangat baik, ringan, tahan
gempa, serta mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
(Afandi, 2012). Karet silikon merupakan bahan isolasi yang tahan
terhadap suhu tinggi. Secara garis besar karet silikon dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
a. High Temperature Vulcanizing (HTV)
Bahan ini dapat digunakan pada suhu 55 oC – 200 oC, biasanya
digunakan untuk isolasi kabel dan bahan isolator tegangan tinggi.
Sifat yang dimiliki karet silikon jenis HTV ini adalah tahan terha-
dap alkohol, garam dan mi nyak, memiliki tahanan yang baik
terhadap ozon, korona dan air.
b. Room Temperature Vulcanizing (RTV)
Bahan ini dibuat pada suhu 25 oC – 80 oC dan biasanya digunakan
untuk melapisi isolator keramik.
a. Detektor Optik
Detektor optik berfungsi untuk mengubah sinyal informasi
optik menjadi sinyal informasi elektrik. Detektor tersebut
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Henry Zanger,
1991)
Memiliki sensitivitas yang tinggi
Memiliki waktu respon yang cepat
Memiliki noise internal yang kecil
18
Mesin pressing
sensor
Photodetec-
Laser tor dan
Mesin pressing Voltmeter
Gambar 4.1 Skema uji tekan sensor WIM berbasis serat optik
19
20
(a)
(b)
Gambar 4. 3 Skema karakterisasi DFB laser dan optical light
source (a) skematik pengukuran (b) alat yang
digunakan
Photodetector
Selain laser, photodetector yang digunakan juga perlu
dikarakterisasi dengan gain 0, 20 dan 40 dB. Pengambilan data
dilakukan dengan memberikan variasi arus pada DFB setiap
kenaikan 25 mikro Watt lalu dilihat nilai tegangannya. Hasil
karakterisasi dapat dilihat pada gambar grafik 4.15, 4.16 dan 4.17
sehigga diketahui bahwa grafik yang dihasilkan cukup stabil dan
linier, sehingga photodetector dapat digunakan untuk penelitian
ini.
25
(a) (b)
2,2
2,19
2,18
Tegangan (V)
2,17
2,16
2,15
2,14
2,13
2,12
2,11
0 50 100 150
Waktu (menit)
2,35
2,3
2,25
Tegangan (V)
2,2
2,15
2,1
2,05
2
0 50 100 150
Waktu (menit)
900
800
Tegangan (mV)
700
600
500
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600
Power Meter (mikro Watt)
3000
2500
Tegangan (mV)
2000
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600
Power Meter (mikro Watt)
9000
8000
7000
Tegangan (mV)
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 100 200 300 400 500 600
Power Meter (mikro Watt)
Gambar 4.17 K Plot karakterisasi photodetector dengan gain
60 dB
300
250
Tegangan (mV)
200
150
Komposisi 3:2
100
Komposisi 3:1
50 Komposisi 2:1
0
0 200 400 600 800 1000
Beban (kg)
Gambar 4.18 Perbandingan output sensor WIM dengan variasi
komposisi bahan
37
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN A
HASIL DATA KARAKTERISASI ALAT UKUR
A-1
A-2
B-1
B-2
Hari
Deskripsi pekerjaan
ke-
Membuat adonan menggunakan SC Cement 2000
15
dengan perbandingan 5:1 dan 6:1
Membuat adonan rubber jenis 586 dengan
16 perbandingan 5:1 , 6:1 , serta campuran semen pasir
dan rubber.
Membuat adonan rubber jenis 768 dengan
17
perbandingan 5:1 dan 6:1
18 Mempelajari jurnal tentang WIM
Mengecek keadaan adonan rubber dan membuat
19
adonan dengan ukuran yang berbeda
20
LIBUR
21
Menyambung fiber optik dengan kabel konektor
22
dan uji tekanan.
Membuat adonan rubber jenis 586 dengan
23
perbandingan 9:1 dan2:1.
Membuat adonan rubber jenis 586 dengan
24 perbandingan 2:1 dan 2:3 dan adonan pasir dengan
ukuran 20 mesh, 100 mesh, dan 300 mesh
Menyambung fiber otik dengan kabel konektor dan
25 uji tekanan. Membuat adonan rubber jenis 586
perbandingan 2:1 dan 2:3 lagi.
Menyambung fiber otik dengan kabel konektor dan
26
uji tekanan.
27
LIBUR
28
29 Menyerahkan form penilaian
30 Melakukan penyusunan laporan
31 Melakukan penyusunan laporan
32 Melakukan penyusunan laporan
33 Melakukan penyusunan laporan
LAMPIRAN C
ALAT DAN BAHAN PENYELESAIAN TUGAS KHUSUS
(a)
(b)
(c)
(d)
C-1
C-2
(a)
(c) (d)
Gambar 2. Alat penyelesaian tugas khusus (a) DFB laser, (b)
voltmeter, (c) optical light source
C-3
(d) (e)
Gambar 3. Bahan yang digunakan; silicone rubber jenis
C-4 (a) 586,
(b) 768, (c) 48, (d) Cement SC 2000, (e) Pasir
C-5
Gambar 6. Peletakan adonan karet silika pada cetakan