1. Fungsi dan sifat hukum Islam
Pendekatan Peradilan (Judicative Approach)
a) Fungsi Hukum Islam :
- menciptakan tertib hukum dalam kehidupan
diri manusia dan dalam kehidupannya di
masyarakat;
- menciptakan situasi kedamaian dalam
kehidupan manusia;
- mengantarkan manusia ke jenjang
kebahagiaan.
b) Sifat-sifat hukum Islam:
- Ciptaan Allah
- Universal
- Flexibel
- Memenuhi segala aspek persyaratan hukum
untuk manusia yaitu adil, setimpal, bijaksana.
- Toleran dan mudah dilaksanakan oleh
manusia.
- Mempunyai daya berkembang yang sesuai
dengan kondisi dan situasi masyarakat.
2. Pendekatan2 terhadap hukum Islam:
a. Pendekatan perundangan (legal approach) :
proses menjadikan idea hukum menjadi
peraturan perundangan :
- Mukaddimah UUD’45 : “Atas berkar Rahmat
Allah Yang Maha Kuasa”
- UUD 1945 pasal 29 ayat 1&2
- Peraturan perundang-undangan yang
merupakan hasil positivering Hukum Islam
- UU No. 1/1974 Jo. PP No. 9/1975
- UU No. 5/1960 Jo PP No. 28/1977
- UU No. 14/1970 Jo UU No. 13/1965
- UU No. 7/1980
b.
- Pendekatan dengan praktek peradilan
- Bukti : badan peradilan agama (zaman
penjajahan dan zaman kemerdekaan).
c. Pendekatan Kemasyarakan (Social Aprroach),
melalui usaha :
 Memahami kaidah hukum Syara yang tetap
utuh dan universal;
 Memahami kaidah hukum Syara’ yang sudah
menjadi hukum positive;
 Memahami dan menggali hukum Islam yang
sudah menjadi hukum adat
 Memahami benar kaidah hukum Islam dalam
Usul Fiqh dan kaidah Fiqhiyah.
d. Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach),
melalui usaha : setiap tindakan orang Islam
menunjukkan citra diri yang Islami.
3. Aturan2/mazhab dalam hukum Islam
a. Mazhab Syafi’i
b. Mazhab Hambali
c. Mazhab Hanafi
d. Mazhab Maliki
4. Tolak ukur suatu hadist
a. Jumlah orang yang meriwayatkan
- Hadits Mutawatir : segala sesuatu yang dating
dari Rasulullah yang diriwayatkan oleh sekian
banyak sahabat.
- Hadits Masyhur : segala sesuatu yang berasal
dari Rasul yang diriwayatkan 3-9 orang.
- Hadits Ahad : segala sesuatu yang dating dari
Rasul yang diriwayatkan oleh dua orang atau
lebih sahabat.
b. Kualitas atau integritas pribadi yang
meriwayatkan:
- Hadits Shahih : hadits yang berhubungan
sanadnya, disampaikan oleh orang yang adil,
serta lengkap catatannya, dari awal hingga
akhir tanpa ada cacat dan cela.
- Hadits Hasan : hadits yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil tapi kurang ketelitiannya,
sanadnya bersambung, tidak mempunyai cacat
dan tidak bertentangan dengan periwayatan
- Hadits Dhaif : mempunyai ciri tidak masuk
akal dan bertentangan dengan Al-Qur’an.
5. Pengertian agama Islam, Fiqih dan Syariat
- Islam bukan hanya suatu sitem ajaran
ketuhanan dan bukan pula kumpulan dogma-
dogma ritual, tetapi Islam adalah jalan hidup
yang komplit yang membentuk suatu
kebudayaan yang lengkap dan khas. Islam
mengatur : hubungan antara manusia dengan
Tuhan, hubungan antara manusia dengan
manusia, hubungan antara manusia dengan
makhluk-makhluk Allah lainnya.
- Fiqih
Dalam Bahasa Arab, perkataan fiqh yang
dituliskan fiqih atau kadang fekih setelah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
artinya adalah paham atau pengertian, dengan
kata lain, dapat juga dirumuskan menjadi ilmu
yang bertugas menentukan dan menguraikan
norma-norma hukum dasar yang terdapat
dalam al-quran dan ketentuan- ketentuan
umum yang terdapat dalam sunnah nabi yang
terekam dalam kitab-kitab hadis. Dengan kata
lain, ilmu fiqih adalah imu yang berusaha
mamahami hukum-hukum yang terdapat
dalam al quran dan sunna Nabi Muhammad
SAW.untuk diterapkan pada perbuatan
manusia yang telah dewasa yang sehat,
berakal, dan berkewajiban melaksanakan
hukum islam
- Syariat
Syariat atau syariah merupakan jalan menuju
sumber (mata) air yakni jalan lurus yang harus
diikuti oleh setiap muslim atau bisa juga
dikatakan jalan hidup muslim. Syariat memuat
ketetapan Allah SWT dan ketetapan Rasul-
nya, baik berupa larangan serta suruhan yang
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia
(muslimin). Norma hukum dasar ini dijelaskan
atau dirincikan lebih lanjut oleh Nabi
Muhammad SAW karena terdapat di dalam al-
qur’an dan di dalam kitab kitab hadis. Menurut
sunnah (al-qauliyah atau perkataan) Nabi
Muhammad SAW, umat islam tidak akan
pernah sesat dalam perjalanan hidupnya
didunia ini selama ia mempergunakan pola
hidup, pedoman hidup, tolak ukur hidup, dan
kehidupan yang terdapat di dalam al-qur’an
dan kitab-kitab hadis yang sahih (benar).
6. Sumber2 Hukum Islam:
a) Al-quran
Merupakan sumber hukum Islam pertama dan
utama, yang memuat wahyu Allah, Tuhan
Yang maha Esa, asli seperti yang disampaikan
Malaikat jibril kepada Nabi Muhammad
sebagai rasul-NYA. Merupakan system Tuhan
yang bulat dan utuh
b) As-Sunnah
Merupakan sumber hukum Islam kedua
setelah Al-quran yang berupa perkataan
(sunnah qauliyah), perbuatan (sunnah fi’liyah)
dan sikap diam (sunnah taqririyah).
Melengkapi, menjelaskan dan contoh praktis.
c) Ijtihad
Merupakan sumber hukum ketiga Islam yang
merupakan akal pikiran manusia yang
memenuhi syarat untuk berusaha, berikhtiar
dengan seluruh kemampuan yang ada padanya
memahami kaidah-kaidah hukum yang
fundamental yang terdapat dalam Al-quran,
kaidah-kaidah hukum yang bersifat umum
yang terdapat dalam sunnah nabi dan
merumuskannya menjadi garis-garis hukum
yang dapat diterapkan pada suatu kasus
tertentu (menjawab problema tantangan
zaman).
7. Kategori/klasifikasi hukum Islam:
a. H. A. R Gibb (“Modern Trends of Islam”) :
hukum Islam pada fungsi pertamanya adalah
untuk mengklasifikasikan perbuatan-perbuatan
baik dan buruk. Penetapan hukum atas sanksi-
sanksi pelanggaran dari peratutan itu adalah
masalah kedua.
b. Al-ahkam Al-Khamsah
Klasifikasi hukum atas tingkatan keadaan
hukum antara manusia dengan perbuatannya.
c. Imam Syafii
- Fardu atau wajib : yang harus dikerjakan.
- Sunnah atau Mandzub : dianjurkan untuk
dikerjakan. Pahala bagi yang mengerjakan,
tetapi yang tidak mengerjakan tidak diberi
sanksi.
- Ibahah atau Mubah atau Jaiz : perbuatan yang
mempunyai klasifikasi netral. Boleh
dikerjakan dan boleh tidak.
- Makruh atau Karahah : klasifikasi hubungan
hukum bagi perbuatan yang kalau dikerjakan
tidak mendapat sanksi hukum tertentu,
sedangkan bagi yang sadar dan sengaja
meninggalkannya akan diberi pahala
- Haram atau Tahrim : yang dilarang
artinya hubungan hukum perbuatan itu
harus dijauhkan/ditinggalkan.
d. Klasifikasi hukum Imam Hanafi:
- Fardhu : perintah bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadits Mutawatir.
- Wajib : perintah bersumber Hadits
Ahad.
- Sunnah : dianjurkan karena berkaitan
dengan wajib
- Mandzub : dianjurkan sebagai
perbuatan anjuran tersendiri.