Anda di halaman 1dari 2

Batik Pemalang

Batik khas Pemalang dikenal dengan nama Batik Pemalangan. Motif Batik Pemalangan tidak
berwarna-warni seperti pada umumnya motif batik di daerah Pesisir, namun batik ini lebih banyak
menggunakan pewarna alam. Batik Pemalang memiliki kualitas bagus dengan warna alam, namun
daya jual produk tersebut masih kalah dengan daerah lain. Ada beberapa penyebab, yaitu motif
batik relatif monoton atau tidak berkembang, serta harganya lebih mahal. Sementara batik dari
daerah tetangga, seperti Batik Pekalongan mempunyai corak beragam, memenuhi selera pasar, dan
harganya relatif lebih murah.

Kemunculan produk batik warna alam mampu memberi warna tersendiri bagi industri batik di
Pemalang. Batik warna alam dibuat dengan pewarnaan ramah lingkungan, dengan menggunakan
bahan antara lain kayu dan akar. Batik warna alami memiliki sejumlah keunggulan dari pewarnaan
sintetis. Untuk membuat batik alami memang cukup sulit, terutama dalam pewarnaan dibutuhkan
beberapa kali proses celup dan jemur. Dari sini diperoleh warna yang sangat berbeda dari pada
warna sintetis.

Batik Pemalang selama ini kurang menonjol karena masih sedikit perajin setempat yang berani lepas
dari pakem. Sehingga produk yang dihasilkan pun monoton pada motif-motif tertentu, seperti motif
parang curiga, kepedak, gemek setekem atau sawat rante yang sudah diyakini menjadi ciri khas Batik
Pemalang. Padahal jika melihat situasi pasar saat ini, sejumlah motif itu semakin ditinggalkan. Kalau
ada yang masih memakainya, mereka dari kalangan tertentu yang diwajibkan oleh organisasi atau
atasannya. Adapun saat ini pasar lebih suka dengan motif batik yang bebas dan penuh kreativitas.
Guna memecah kebekuan industri batik di Pemalang maka perlu keberanian dalam membuat inovasi
baru dalam motif dan pewarnaannya. Dengan begitu, batik Pemalang bisa terangkat pamornya.

Batik Pemalang Motif Gemek Setekem

Batik Pemalang Motif Parang Curigo


Terdapat juga motif batik dengan ciri khas kota Pemalang yaitu motif grombyang. Grombyang
merupakan makanan khas Pemalang, motif ini dijadikan seragam sekolah untuk murid atau guru di
Pemalang. Di sisi lain produk batik alam kreasinya juga mendapat perhatian sebuah lembaga
bantuan modal dari Jerman. Bahkan, lembaga itu mengirimkan jurnalis untuk melihat dari dekat
proses produksi batik warna alam di Pemalang. Ini membuktikan Batik Pemalang sebenarnya
memiliki peluang untuk berkembang, serta meningkatkan pamor yang selama ini tenggelam.

Para perajin batik tulis di Pemalang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Petarukan, Taman, dan
Comal. Kondisi mereka tidak menentu tergantung pada situasi. Kadang membuat batik kadang tidak.
Jika ada stok produksi dan butuh uang, kain batik bisa dijual tidak sesuai dengan standar. Guna
menggairahkan kegiatan mereka, Diperindag sedang menjajaki untuk mengubah batik tulis menjadi
cap.

Batik Pemalang Motif Kawung

Anda mungkin juga menyukai