Tujuan : Penggunaan Agonis Gonadotropin Releasing Hormon ( GnRHa) dapat menyebabkan efek
samping pada mood dan vasomotor. Add back therapy, penambahan hormon dosis rendah,
menurunkan efek samping tersebut namun penelitannya hanya dilakukan pada dewasa. Peneliti
mencari karakteristik kualitas hidup remaja dengan endometriosis sebelum terapi dan
membandingkannya dengan menambahkan regimen norethindrone acetate ( NA) dan conjugated
estrogens ( CEE) dengan norethindrone acetate ( NA) saja untuk mencegah efek samping GnRHa.
Participants : 50 perempuan ( 15-22 tahun) dengan endometriosis yang akan memulai terapi dengan
GnRHa
Intervensi : Subjek diacak, kemudian dibagi ada yang menerima NA ( 5 mg/hari) + CEE ( 0,625
mg/hari) atau NA ( 5 mg/hari) + plasebo. Seluruh subyek menerima leuprolide acetat depot setiap 3
bulan.
Pengukur hasil : The short form 36-v2 Health survey, Beck Depression Inventory-II dan Menopause
Rating Scale
Hasil : Pada awalnya, subjek dilaporkan mengalami gangguan kesehatan fisik yang berhubungan
dengan kualitas hidup dibandingkan subjek yg sehat ( p < 0,0001). Selama 12 bulan, terdapat
perubahan yang membaik pada SF-36 scores (p < 0,05). Subyek yang menerima NA + CEE
menunjukan perubahan yang lebih besar pada indikator nyeri, vitalitas, dan kondisi fisik (p < 0,05)
daripada yang menerima NA saja. Tidak ada perubahan pada depresi atau gejala menopause pada
kedua kelompok.
Kesimpulan
Remaja dengan endometriosis yang memulai terapi GnRH mengalai gangguan kualitas hidup. Terapi
dengan GnRHa ditambah add back terapi dapat memperbaiki kualitas hidup, tana memperburuk
mood atau efek menopause. NA + CEE lebih superior daripada NA saja untuk memperbaiki
kesehatan fisik yang berhubngan dengan kualitas hidup.
Kata kunci : endometriosis, remaja, agonis gonadotropin releasing hormon, add back therapu,
kualitas hidup.
Latar Belakang