4. Catecholamine theory : Pada mania, konsentrasi norepinefrin dan MHPG dalam cairan
serebrospinal lebih tinggi. Tidak ada bukti yang jelas mengenai peran katekolamin lainnya
pada gangguan bipolar.
5. The HPA Axis theory : terdapat hubungan yang kuat antara hiperaktivitas aksis HPA
dengan gangguan bipolar. Hubungan tersebut terlihat pada episode campuran dan depresi
bipolar tetapi kurang terbukti dalam klasik mania
6. Protein Signaling Theory : Abnormalitas dalam sinyal kalsium berperan dalam gangguan
bipolar, jalur protein G, dan jalur protein kinase C.
7. Calcium signaling theory : pada gangguan bipolar terdapat peningkatan kadar kalsium
intraselular. Obat yang menghambat saluran kalsium berfungsi efektif dalam mengobati
ganguan bipolar
8. Neuroanatomical Theories : terdapat penurunan dalam volume SSP dan jumlah sel,
neuron, dan atau glial dalam gangguan mood. Ditemukan adanya protein sitoprotektif di
korteks frontal. Litium dan stabilisator mood lainnya meningkatkan kadar protein ini.
9. Genetic and Familial Theories : studi anak kembar, adopsi, dan keluarga menunjukkan
bahwa gangguan bipolar adalah diturunkan. Risiko untuk kembar monozigot adalah 50-
60% untuk gangguan bipolar. Faktor risiko pada saudara kandung adalah 4-6 kali lebih
tinggi bila dibandingkan populasi umum. Kromosom 22 terlibat dalam gangguan bipolar.