Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kasus Kedokteran Keluarga

TUBERKULOSIS PARU KASUS KAMBUH/ RELAPS


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Penyusun:
Besta Arum Bela, S. Ked.
Titip Elia Gustami, S. Ked.

Pembimbing :
dr. RA. Yeni Warningsih
dr. Hamzah, MM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BERKAS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Pasar Ikan
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis :
Data Administrasi : Rabu, 10 Oktober 2018
Diisi Oleh : Besta Arum Bela, S. Ked. NPM: H1AP13043
Titip Elia Gustami, S.Ked. NPM: H1AP13030

Pasien Keterangan
Nama Tn. A Pasien
Umur / tgl. Lahir 33 Tahun / 15 Agustus 1985
Alamat Jalan Pari RT 05, kelurahan
Berkas, Bengkulu
Jenis kelamin Laki – laki
Agama Islam
Pendidikan SMP
Pekerjaan Swasta (Distribusi Barang)
Status perkawinan Belum Menikah
Telah diobati Ya / tidak OAT kategori 1
Vit B6 1x1 tab
ssebelumnya
Alergi obat Ya/tidak
Jaminan Kesehatan Ya BPJS

DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (subyektif)
(Dilakukan secara: Autoanamnesis )
A. Alasan kedatangan/ keluhan utama

2
Alasan kedatangan : Batuk berdahak bercampur darah sejak 2 bulan yang
lalu
Kekhawatiran : Batuk bertambah berat dan mengganggu aktivitas
Harapan : Batuk berkurang dan dapat melakukan kegiatan
sehari-hari lagi tanpa terganggu.
Persepsi : Pasien merasa bahwa penyakit ini dapat disembuhkan
dengan rutin minum obat dan penyakit TB ini
ditularkan dari makanan dan kondisi tubuh yang
lemah

B. Keluhan lain /tambahan:


Badan terasa lemas dan nafsu makan menurun.
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :
Sejak + 2 tahun yang lalu pasien sering mengeluhkan batuk-batuk terus
menerus yang hilang timbul. Awalnya hanya batuk-batuk biasa tanpa dahak, lama
kelamaan pasien mengeluhkan batuk berdahak. Pasien pergi berobat ke
puskesmas tetapi hanya hilang sebentar, kemudian timbul kembali.
Kemudian + 2 bulan yang lalu pasien mengeluhkan batuk berdahak.
Mulanya dahak berwarna putih yang lama kelamaan berubah menjadi kekuningan
dan bercampur darah. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak disertai
dengan campuran sisa makanan. Setiap kali batuk kurang lebih sebanyak satu
sendok makan. Batuk dirasakan semakin memberat terutama pada saat malam
hari. Pasien juga mengeluhkan sering berkeringat di malam hari sehingga pasien
lebih senang tidur di lantai tanpa menggunakan alas.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan demam yang hilang timbul sejak 2
bulan yang lalu. Demam tidak disertai dengan menggigil. Demam akan turun jika
pasien mengkonsumsi obat penurun panas dari puskesmas. Pasien juga
mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 2 bulan terakhir sehingga pasien
merasa badannya semakin kurus. Selain itu, pasien juga sering merasa mual
namun tidak sampai muntah. Pasien menyangkal adanya nyeri pada ulu hati.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Sejak + 1 minggu yang lalu, pasien mengeluhkan batuk semakin memberat
dan pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari sehingga pasien berobat ke
puskesmas Pasar Ikan dan dilakukan pemeriksaan dahak, didapatkan hasil

3
pmeriksaan dahak BTA (+). Kemudian pasien diminta lagi untuk datang ke
puskesmas pada pagi hari untuk dilakukan pemeriksaan dahak lanjutan, dan
didapatkan BTA (+). Terakhir pasien diminta datang ke puskesmas untuk diminta
pemeriksaan dahak ketiga dan didapatkan BTA (-). Kemudian pasien dirujuk ke
RS M. Yunus untuk dilakukan pemeriksaan lanjut.
Saat ini pasien rutin berkunjung ke puskesmas untuk mengambil obat dan
mendapatkan suntikan yang ke ????

D. Riwayat Penyakit Dahulu


 ± 13 tahun yang pasien pernah didiagnosis TB paru oleh dokter serta telah
mendapatkan terapi OAT selama 6 bulan kemudian dinyatakan sembuh. Saat
itu pasien mendapatkan terapi di puskesmas Pasar Ikan.

E. Riwayat Penyakit Keluarga:


 Ada anggota keluarga yang pernah memiliki keluhan serupa dengan pasien,
yaitu kakak kandung dan ayah pasien yang tinggal serumah pernah
didiagnosis TB, telah selesai melakukan pengobatan 3 tahun yang lalu dan
sudah dinyatakan sembuh.

F. Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


 Pasien tinggal bersama 5 orang di dalam satu rumah (Ayah, Ibu, 1 orang
kakak perempuan, dan 1 orang keponakan perempuan yang berusia 10 tahun).
 Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan dirumah yang
sederhana dengan kebersihan rumah yang kurang, dinding rumah berupa
beton. Rumah pasien lembab, kurang pencahayaan matahari, dan kurangnya
sirkulasi udara. Kamar mandi terletak di sebelah dapur dan sumber air dari
sumur. Di teras dan sekeliling rumah pasien memelihara beberapa burung.
 Aktivitas pasien sehari-hari yaitu sebagai distribusi makanan ringan ke
warung di lingkungan Jalan pari, Berkas. Pasien memiliki kebiasaan merokok
sejak usia 15 tahun. Pasien dapat menghabiskan 2 bungkus rokok kretek
dalam satu hari. Namun, pasien sudah berhenti merokok sejak 2 tahun yang
lalu.
 Jarak sumber air (sumur bor) dari septik tank + 6 meter.

4
 Pasien memiliki jaminan kesehatan, berupa BPJS
 Jarak dari rumah pasien ke puskesmas Pasar Ikan sekitar 1 km.
 Penghasilan pasien ± Rp. 1.500.000,- .

II. PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)


1. Tanda Vital
a. Nadi : 88 x/menit c. Suhu Badan: 36,8o C
b. Pernafasan : 20x/ menit d. Tekanan Darah : 120/80 mmHg

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 170cm b. Berat Badan : 43,1 Kg c. Status Gizi : kurang
Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak  Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi


- Leher : Normal Tidak Normal
- Submandibula Normal Tidak Normal
- Ketiak : Normal Tidak Normal
- Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata Mata Kanan MataKiri


- Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
- Kelopak Mata Normal Edema periorbital Normal Edema periorbital
- Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
- Kesegarisan / gerak bola mata Normal Strabismus Normal Strabismus
- Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik
- Lensa mata tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruh
- Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Serumen Tidak ada Ada serumen Tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
d. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya…… lainnya …..
e. Test berbisik (Tidak dilakukan)
f. Test Garpu tala (Tidak dilakukan)
g. Rinne (Tidak dilakukan)
h. Weber (Tidak dilakukan)
i. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus masilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..

5
e. Penciuman : tidak dilakukan
8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
- Tonsil : Kanan : Kiri :
Ukuran To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
- Palatum Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

9. Leher
- Gerakan leher Normal Terbatas
- Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
- Pulsasi Carotis Normal Bruit
- Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
- Trachea Normal Deviasi
- Lain-lain : …..

10. Dada
- Bentuk Simetris Asimetris
- Lain – lain

11. Paru- Paru dan Jantung


a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal ,


sebutkan.............
Batas Jantung : Normal Tidak Normal ,
sebutkan………
c. Auskultasi :
- Bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular
- Bunyi Napas tambahan Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing
- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

12. Abdomen
Tidak Normal (tampak
- Inspeksi Normal
cembung)
- Perkusi Timpani Redup
- Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
- Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
- Limpa Normal Teraba shcufner …..

Kanan : Normal Kiri : Normal


- Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan : Normal Kiri : Normal


- Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
- Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

13. Genitourinaria Tidak diperiksa

14a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas Kanan Kiri


- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal

6
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah Kanan Kiri


- Gerakan Normal tidak normal Normal Tidak normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14c. Otot Motorik Kanan Kiri


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik) Tidak ada
Tic Ataxia Lainnya ..
14d. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis patella, Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


lainnya
b Refleks Patologis:
Babinsky Negatif Positif Negatif Positif
Chaddock Negatif Positif Negatif Positif
Oppenheim
Negatif Positif Negatif Positif
Schaefer
Negatif Positif Negatif Positif

15. Kulit
- Selaput Lendir Normal Tidak Normal
- Kuku Normal Tidak Normal
- Kulit Normal Tidak Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sputum S/P/S : (+)/(+)/(-)

7
III. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

8
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)
A. Aspek personal :
Alasan kedatangan : Batuk berdahak bercampur Anamnesis
darah sejakyang menunjang:
2 bulan yang
Demam hilang timbul
lalu Keringat dingin malam hari
Penurunan berat badan
Kekhawatiran : Batuk bertambah berat.
Lemas
Harapan : Batuk berkurang dan dapat melakukan kegiatan
Pemeriksaan :
Sputum S/P/S : (+)/(+)/(-)
sehari-hari lagi tanpa terganggu.
Keluhan :
Persepsi
Batuk berdahak bercampur: Pasien merasa bahwa penyakit ini dapat disembuhkan
darah + 2 bulan
dengan rutin minum obat dan penyakit TB ini
ditularkan dari makanan dan kondisi tubuh yang
lemah

Tn. A, 33 tahun dengan TB paru kasus


kambuh

Faktor Internal : Faktor Eksternal :


Riwayat TB sebelumnya Riwayat keluarga dengan
Higine personal yang kurang. penyakit TB yang sama
Kebersihan lingkungan yang
Alasan Pembinaan: kurang baik
Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga mengenai penyakit yang dialami
pasien dan pentingnya kepatuhan minum
obat.
Pentingnya memperhatikan kebiasaan
makan dan memperbaiki pola hidup yang
lebih bersih untuk mencegah keluhan yang
dialami.
Tingginya risiko pasien untuk menderita
penyakit yang sama berulang kali.
Tingginya angka penularan penyakit pasien.

9
B. Aspek klinik :
 Didapatkan keluhan batuk berdahak bercampur darah sejak + 2 bulan yang
lalu, keluhan disertai dengan demam yang hilang timbul, keringat dingin
malam hari, penurunan berat badan, dan badan terasa lemas.
Diagnosis kerja : Tuberkulosis Paru Kasus Kambuh
Prognosis : Dubia ad bonam

C. Aspek risiko internal :


Faktor Internal :
 Riwayat Tuberkulosis Paru sebelumnya
 Higine personal yang kurang.

D. Aspek psikososial keluarga :


 Riwayat keluarga yang mengalami penyakit TB yang tinggal bersama
 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit yang dialami
pasien.
 Kepatuhan berobat sangat diperlukan untuk pemantauan dan pengobatan
rutin.
 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap pentingnya kebersihan.

E. Derajat fungsional : 1 (Pasien mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-


hari di dalam dan luar rumah)

V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)


No Kegiatan Sasaran Hasil yang
diharapkan
Kunjungan Pertama
14 Oktober 2018
1 Aspek Personal
a. Pasien dan
a. Konseling dan Pasien dan
keluarga paham
edukasi keluarga
mengenai
mengenai
Tuberkulosis

10
penyakit Paru dari
Tuberkulosis definisi, faktor
Paru mulai dari resiko, gejala
definisi, faktor klinis,
resiko, gejala tatalaksana, dan
klinis, komplikasi.
b. Pasien rutin
tatalaksana, dan
meminum obat
komplikasi
serta datang ke
b. Memberikan
puskesmas
edukasi kepada
untuk
pasien untuk
mendapatkan
rutin berobat.
obat suntikan
c. Menyampaikan
sesuai prosedur
kepada pasien
sehingga
untuk
keluhan batuk
pentingnya
berkurang.
menggunakan
c. Pasien
masker saat
menggunakan
beraktivitas
masker saat
sehari-hari.
beraktivitas
d. Mengajarkan
sehari-hari
cara batuk dan
sehingga
membuang
mengurangi
dahak dengan
resiko
benar.
penularan
kepada
keluarga dan
masyarakat.
d. Pasien batuk
dan membuang
dahak dengan
benar sehingga

11
mengurangi
resiko
penularan
kepada
keluarga dan
masyarakat.
2 Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan Pasien a. Keluhan pasien berkurang
pasien b. Tanda-tanda vital pasien
b. Memeriksa tanda-tanda
dalam batas normal.
vital pasien
c. Berat badan pasien
c. Memeriksa BB pasien
mengalami peningkatan
Farmakologi :
d. Pasien memperbaiki pola
Meneruskan terapi obat
makan dan asupan makanan
dari Puskesmas OAT
yang bergizi.
kategori 2
e. Pasien paham mengenai
(2RHZES/1RHZE/5(H3R3)
menu-menu makanan sehat
E3).
dan manfaat dari makanan
Non farmakologi
sehat tersebut.
- Memberikan contoh menu
makanan sehat dalam satu
minggu dan edukasi gizi
dari manfaat makanan
sehat
3. Aspek Psikososial Keluarga
dan Lingkungan
a. Konseling mengenai Pasien dan a. Keluarga paham pentingnya
pentingnya dukungan keluarga untuk menjadi PMO
dari keluarga terkait sehingga pasien rutin minum
pendamping minum obat obat.
untuk pasien. b. Pasien dan keluarga paham
b. Menyampaikan tentang pentingnya menjaga
kepada pasien dan kesehatan diri.
keluarga untuk menjaga c. Pasien dan keluarga paham

12
kesehatan diri. untuk menjaga kebersihan
c. Menyampaikan lingkungan di sekitar rumah,
kepada pasien untuk serta membuka pintu dan
membersihkan jendela agar cahaya matahari
lingkungan rumah, serta dapat masuk sehingga rumah
membuka pintu dan tidak lembab dan sirkulasi
jendela agar tidak udara baik.
lembab dan cahaya
matahari dapat masuk
Kunjungan Kedua

1 Aspek Personal
a. Pasien dan
a. Evaluasi Pasien dan
keluarga
pemahaman keluarga
mengerti
pasien
mengenai
mengenai
Tuberkulosis
penyakit
Paru dari
Tuberkulosis
definisi, faktor
Paru, dari
resiko, gejala
defenisi, faktor
klinis,
resiko, gejala
tatalaksana, dan
klinis,
komplikasi
tatalaksana, dan
b. Pasien
komplikasi
sudah rutin
b. Evaluasi
minum obat
mengenai
serta datang ke
kepatuhan
puskesmas
berobat pasien
c. Evaluasi atau bidan
penggunaan setempat untuk
masker saat mendapatkan
pasien obat suntikan
beraktivitas sehinga pasien
sehari-hari. tidak

13
d. Evaluasi mengalami
mengenai cara putus obat.
c. Pasien
batuk dan
sudah
membuang
menggunakan
dahak
masker saat
beraktivitas
sehari-hari.
d. Pasien
sudah batuk
dan membuang
dahak sesuai
dengan tata cara
yang benar
2 Aspek Klinis
a. Keluhan pasien
a. Mengevaluasi keluhan Pasien
berkurang
pasien
b. Tanda-tanda vital dalam
b. Memeriksa tanda-tanda
batas normal.
vital pasien
c. Berat badan pasien
c. Memeriksa BB pasien
meningkat
Farmakologi :
d. Pasien termotivasi dalam
- Meneruskan terapi obat
mengkonsumsi makanan-
dari Puskesmas OAT
makanan sehat dan bergizi
kategori 2
sehari-hari.
(2RHZES/1RHZE/5(H3
R3)E3).
Non farmakologi
- Memberikan contoh
menu makanan sehat
dalam satu minggu dan
edukasi gizi dari manfaat
makanan sehat tersebut.
3. Aspek Psikososial Keluarga
dan Lingkungan

14
a. Evaluasi Pasien dan a. Keluarga sudah
pengetahuan pasien dan keluarga mengetahi dan menjalakan
keluarga mengenai fungsi PMO sehingga pasin
pentingnya dukungan rutin minum obat.
dari keluarga terkait b. Pasien dan keluarga
pendamping minum obat sudah termotivasi menjaga
untuk pasien. kesehatan dan kebersihan diri
b. Evaluasi kesehatan c. Pasien dan keluarga
dan kebersihan diri sudah termotivasi menjaga
pasien dan keluarga. lingkungan di sekitar rumah
c. Evaluasi kebersihan, dengan pencahayaan yang
sirkulasi, dan cukup.
pencahayaan lingkungan d. Pemeriksaan sputum
dan rumah. dapat dilakukan sesegera
d. Merencanakan untuk mungkin, sehingga dapat
screening TB satu dilakukan pencegahan atau
keluarga (pemeriksaan terapi.
sputum).
Kunjungan Ketiga

1 Aspek Personal
a. Pasien dan
a. Evaluasi Pasien dan
keluarga
pemahaman keluarga
mengerti
pasien
mengenai
mengenai
Tuberkulosis
penyakit
Paru dari
Tuberkulosis
definisi, faktor
Paru, dari
resiko, gejala
defenisi, faktor
klinis,
resiko, gejala
tatalaksana, dan
klinis,
komplikasi.
tatalaksana, dan
b. Pasien
komplikasi
sudah rutin

15
b. Evaluasi minum obat
mengenai serta datang ke
kepatuhan puskesmas
berobat pasien atau bidan
c. Evaluasi
setempat untuk
penggunaan
mendapatkan
masker saat
obat suntikan
pasien
sehinga pasien
beraktivitas
tidak
sehari-hari.
mengalami
d. Evaluasi
putus obat.
mengenai cara
c. Pasien
batuk dan
sudah
membuang
menggunakan
dahak
masker saat
beraktivitas
sehari-hari.
d. Pasien
sudah batuk
dan membuang
dahak sesuai
dengan tata cara
yang benar.
2 Aspek Klinis
a. Keluhan pasien
d. Mengevaluasi keluhan Pasien
berkurang
pasien
b. Tanda-tanda vital dalam
e. Memeriksa tanda-tanda
batas normal.
vital pasien
c. Berat badan pasien
f. Memeriksa BB pasien
g. Memeriksa hasil sputum meningkat
d. Hasil pemeriksaan
BTA
sputum S/P/S: (-/-/-).
Farmakologi :
e. Pasien tetap menjalankan
- Meneruskan terapi obat
kebiasaan mengonsumsi
dari Puskesmas OAT
makanan yang bergizi.

16
kategori 2
(2RHZES/1RHZE/5(H3
R3)E3).
Non farmakologi
- Memberikan contoh
menu makanan sehat
dalam satu minggu dan
edukasi gizi dari manfaat
makanan sehat tersebut.
3. Aspek Psikososial Keluarga
dan Lingkungan
a. Evaluasi Pasien dan a. Keluarga sudah
pengetahuan pasien dan keluarga mengetahi dan tetap
keluarga mengenai menjalakan fungsi PMO
pentingnya dukungan sehingga pasin rutin minum
dari keluarga terkait obat.
pendamping minum obat b. Pasien dan keluarga tetap
untuk pasien. menjalankan kebiasaan
b. Evaluasi kesehatan menjaga kesehatan dan
dan kebersihan diri kebersihan diri
pasien dan keluarga c. Lingkungan di sekitar
c. Evaluasi kebersihan, rumah pasien sudah cukup
sirkulasi, dan bersih bersih serta sirkusai
pencahayaan lingkungan dan pencahayaan sudah
dan rumah cukup baik.
d. Evaluasi hasil d. Hasil pemeriksaan
pemeriksaan sputum sputum negatif sehingga
keluarga dilakukan perilaku
pencegahan.

Persetujuan Ka. UPTD PKM. Pasar


Ikan
Tanda tangan : Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan : 17
Nama Jelas : dr. RA Yeni
Warningsih Nama Jelas : dr. Hamzah, MM
Tanggal : Oktober 2018 Tanggal : Oktober 2018
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT DI
PUSKESMAS DAN KEDATANGAN DI RUMAH PASIEN

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK


DAN RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan Intervensi yang dilakukan :
pertama di a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Penegakan diagnosis
Puskesmas
c. Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien
10 Oktober 2018 d. Penetapan Pengawas Menelan Obat

Hasil :
a. Pasien mengeluh batuk berdahak disertai darah + sejak 2 bulan
yang lalu.
b. Pasien sering mengeluh demam yang hilang timbul, berat badan
berkurang, berkeringat pada malam hari, dan badan terasa lemas.
c. Pasien memiliki riwayat minum obat Tuberkulosis 13 tahun yang
lalu dan dinyatakan sembuh.
d. Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit,
frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,8 C, dan BB 43,1 kg.
e. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan ronkhi basah di kedua
lapang paru.
f. Hasil BTA sputum S/P/S : (+)/(+)/(-)
g. Pasien mengerti mengenai penyakit Tuberkulosis Paru.
h. PMO adalah Ny. R, yaitu ibu pasien.

Penatalaksanaan
Farmakologi :
a. Pemberian OAT kategori 2 (2RHZES/1RHZE/5(H3R3)E3)
b. Vit B6 1x1 tab

Rencana selanjutnya
 Kunjungan rumah
Kedatangan I Intervensi yang dilakukan
ke rumah pasien Aspek personal

18
14 Oktober 2018 a. Konseling dan edukasi mengenai penyakit Tuberkulosis Paru
mulai dari definisi, faktor resiko, gejala klinis, tatalaksana, dan
komplikasi.
b. Memberikan motivasi kepada pasien untuk rutin berobat.
c. Menyampaikan kepada pasien untuk menggunakan masker saat
beraktivitas sehari-hari.
d. Mengajarkan cara batuk dan membuang dahak dengan benar.
Aspek Klinis
a. Mengevaluasi keluhan pasien
b. Memeriksa tanda-tanda vital pasien
c. Memeriksa berat badan pasien
Farmakologi :
- Meneruskan terapi obat dari Puskesmas OAT kategori 2
(2RHZES/1RHZE/5(H3R3)E3).
Non farmakologi
- Memberikan contoh menu makanan sehat dalam satu minggu dan
edukasi gizi dari manfaat makanan sehat tersebut.
Aspek psikososial keluarga dan lingkungan
a. Konseling mengenai pentingnya dukungan dari keluarga
terkait pendamping minum obat untuk pasien serta menciptakan
hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
b. Meminta pasien dan keluarga untuk menjaga kesehatan diri.
c. Meminta pasien untuk membersihkan lingkungan rumah,
menghindari rumah dari lembab serta membuka pintu dan
jendela agar sirkulasi di dalam rumah baik.
Hasil
Aspek Personal
a. Pasien dan keluarga paham mengenai Tuberkulosis Paru dari
definisi, faktor resiko, gejala klinis, tatalaksana, dan komplikasi.
b. Pasien paham pentingnya rutin minum obat sesuai prosedur
sehingga keluhan batuk berkurang.
c. Pasien paham pentingnya menggunakan masker saat
beraktivitas sehari-hari sehingga mengurangi resiko penularan
kepada keluarga dan masyarakat.

19
d. Pasien paham cara batuk dan membuang dahak dengan
benar sehingga mengurangi resiko penularan kepada keluarga
dan masyarakat.

Aspek Klinik
a. Pasien masih mengeluhkan batuk berdahak, namun batuk
berdarah sudah berkurang.
b. Tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
frekuensi nafas 15 x/menit, suhu 36,5 C, dan BB 43,1 kg.
c. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan ronkhi basah di kedua
lapang paru.
d. Tatalaksana :
Farmakologi
Meneruskan obat dari puskesmas OAT kategori 2
(2RHZES/1RHZE/5(H3R3)E3)
Nonfarmakologi
Pasien paham menu makanan sehat makan sehat dan bergizi yang
harus dikonsumsi secara teratur dan manfaatnya bagi kesehatan
tubuh.

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


a. Pasien dan keluarga sangat menjaga kesehatan diri.
b. Lingkungan di sekitar rumah pasien terjaga kebersihannya dan
sirkulasi berjalan dengan baik.
c. Ny R konsisten menjadi PMO.

VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM


BINAAN PERTAMA
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan ketiga
Aspek personal :
Alasan kedatangan : Batuk berdahak bercampur darah sejak 2 bulan yang
lalu
Kekhawatiran : Batuk bertambah berat.
Harapan : Batuk berkurang dan dapat melakukan kegiatan

20
sehari-hari lagi tanpa terganggu.
Persepsi : Pasien merasa bahwa penyakit ini dapat disembuhkan
dengan rutin minum obat dan penyakit TB ini
ditularkan dari makanan dan kondisi tubuh yang
lemah
Aspek klinik :
 Anamnesis sesuai dengan gejala TB paru.
 Pemeriksan tanda vital dalam batas normal.
 Pemeriksaan fisik paru didapatkan ronkhi basah.
 Hasil pemeriksaan sputum S/P/S : (+)/(+)/(-)

Aspek psikososial keluarga :


 Pasien mulai mengerti TB paru, penyebab, pencegahan, dan komplikasi.
 Keluarga pasien bersedia mengawasi pasien minum obat dan menemani
pasien kontrol secara berkala.
 Keluarga bersedia selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar rumah.
 PMO adalah Ny. R, yaitu ibu pasien.

21
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan
Penatalaksanaan
Target
Coping
Hasil yang Coping
No Kegiatan Sasaran Waktu score
diharapkan score
awal
akhir
1 Konseling dan edukasi Pasien 5 Pasien dan 3 5
kepada keluarga dan minggu keluarga
mengenai penyakit keluarga memahami lebih
tuberkulosis, gejala, jauh tentang
penyebab, pencegahan, penyakit
penularan, pengobatan tuberkulosis,
dan komplikasinya gejala, penyebab,
pencegahan,
penularan,
pengobatan dan
komplikasinya
2 Edukasi dan konseling Pasien 5 Pasien kontrol 3 5
anggota keluarga dan minggu secara berkala
mengenai pentingnya keluarga dan keluarga
kontrol secara berkala bersedia
mengingatkan dan
menemani pasien
3 Edukasi dan konseling Keluarga 5 Keluarga ikut 3 5
mengenai pentingnya minggu serta dalam
dukungan keluarga dan mendukung
adanya pengawas keberhasilan
minum obat terapi dan
mampu menjadi
pengawas minum
obat
4 Edukasi dan konseling Pasien 5 Pasien makan 3 5
mengenai makan dan minggu makanan yang
makanan bergizi keluarga bergizi

5 Edukasi dan konseling Pasien 5 Pasien dan 2 5


mengenai pentingnya dan minggu keluarga rutin
untuk berolahraga keluarga berolahraga
rutin setiap minggu selama 30 menit
setiap 2
kali/minggu

6 Edukasi tentang cara Pasien 5 Pasien mampu 2 5


batuk dan membuang minggu menerapkan cara
dahak yang benar membuang dahak
dengan benar dan
cara batuk yang
benar
7 Edukasi tentang Pasien 5 Rumah dan 3 5
pentingnya untuk terus dan minggu lingkungan
menjaga kebersihan keluarga sekitar rumah
rumah dan lingkungan selalu bersih dan
sekitar. rapi.
8 Edukasi tentang Pasien 5 Pasien dan 3 5
pentingnya sirkulasi dan minggu keluarga rutin
udara dan pencahayaan keluarga membuka pintu
di dalam rumah dan jendela
sehingga Sinar
matahari dapat
masuk ke dalam
rumah
9 Edukasi untuk sering Pasien 5 Pasien dan 3 5
menjemur tempat tidur dan minggu keluarga rutin
Keluarga menjemur tempat
tidur dibawah
sinar cahaya

23
matahari langsung

Derajat fungsional : 1 Persetujuan Pembimbing


Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. RA Yeni


Tanggal : Oktober 2018

BERKAS KELUARGA BINAAN

24
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Pasar Ikan
No Berkas : 02/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis :
Data Administrasi : Rabu, 10 Oktober 2018
Diisi Oleh : Besta Arum Bella (H1AP11043)
Titip Elia Gustami (H1AP13030)

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


 Pasien menderita penyakit TB paru, dimana penyakit ini adalah penyakit
kronis yang butuh pengobatan lama dan teratur sehingga sangat dibutuh
dukungan keluarga untuk mengatasi hal ini.
 Pasien pernah menjalani pengobatan TB selama 6 bulan dan dinyatakan
sembuh, namun keluhan batuk berdahak bercampur darah muncul kembali.
Hal ini menandakan bahwa pasien dan keluarga pasien tidak memiliki
pengetahuan mengenai penularan penyakit yang cukup.
 Penyakit yang diderita pasien merupakan kondisi yang memerlukan
pemantauan ketat untuk menghindari gagal pengobatan, putus pengobatan dan
atau bahkan meninggal akibat penyakit.
 Diperlukan adanya pembagian peranan anggota keluarga dalam penanganan
pasien ini, seperti pelaku rawat, memantau minum obat dan pengantar pasien
kontrol.

Data Demografi Keluarga

25
Alamat: Jalan Pari RT V, Kelurahan Berkas, Kota Bengkulu.
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Keterangan
dalam keluarga (tahun) dalam Tambahan
pembinaan
1 Tn. N Ayah Pasien L 68 SLTP Nelayan Ya Sehat
2 Ny. R Ibu Pasien P 56 SLTA Tidak Ya Sehat
Bekerja
3 Tn. AT Pasien L 33 SD Distributor Ya Sakit
makanan
ringan
4 Ny. YG Kakak Pasien P 48 SLTA Tidak Ya Sehat
Bekerja
5 An. YS Keponakan P 10 SD Siswa Tidak Sehat

Diagram 1. Genogram

26
Keterangan :
 Laki – laki
 Perempuan
 Pasien
 Tinggal serumah
 Meninggal
 Pernah terinfeksi TB
 Bercerai

Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga extended
Tahapan siklus hidup keluarga : Keluarga lansia dengan anak dan satu
orang cucu

27
Diagram 2. Family Map

Keterangan :

: Pasien

: Laki Laki

: Perempuan

: Hubungan baik

: Hubungan Kurang baik

Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam Keluarga


Kesimpulan pembina
Fungsi
Penilaian untuk fungsi keluarga
Keluarga
yang bersangkutan
Biologis Pasien adalah pasien TB paru + 13 tahun yang lalu, telah Berdasarkan penilaian
mengonsumsi obat rutin dan dinyatakan sembuh namun terhadap komponen
keluhan serupa muncul kembali. pada keluarga, maka
Keluarga masih belum mengerti tentang penyakit yang pembina dapat
diderita pasien, komplikasi dan tatalaksana penyakit menyimpulkan bahwa
tersebut, serta apa yang harus diterapkan. fungsi biologis kurang
baik.

28
Psikologis Pasien memiliki anggota keluarga yang cukup peduli Berdasarkan penilaian
dalam pengontrolan penyakit pasien. Keadaan pasien terhadap komponen
memerlukan dukungan dari keluarga. Komunikasi pada keluarga, maka
sangat dekat dengan keluarga. pembina dapat
menyimpulkan bahwa
fungsi psikologis
berjalan baik.
Sosial Hubungan dengan masyarakat terjalin cukup baik. Fungsi sosial berjalan
Pasien memiliki pekerjan sebagai seorang distributor dengan baik.
makanan ringan di Kelurahan Berkas dan memiliki
banyak teman.
Ekonomi & - Kebutuhan primer terutama papan cukup terpenuhi, Fungsi ekonomi
Pemenuhan pasien tinggal di rumah sendiri. kurang

kebutuhan - Pasien makan teratur tiga kali sehari, dengan lauk


pauk yang paling sering dikonsumsi berupa ikan telur,
tempe, dan sayuran.
- Penghasilan total keluarga dianggap cukup untuk
kebutuhan sehari-hari.
- Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan
prioritas penggunaan uang sesuai kebutuhan primer,
sekunder, dan tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan cukup. Pasien
memiliki jaminan kesehatan.
Adaptif Keluarga kurang mengerti bagaimana hieginisitas Fungsi adaptif
yang harus diterapkan dirumah. keluarga terhadap
keadaan pasien berjalan
dengan kurang baik.

29
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina
menggambarkan perilaku tersebut untuk perilaku yang
bersangkutan
Kebersihan pribadi  Penampilan keluarga cukup bersih dan cukup Kebersihan diri dan
dan lingkungan sederhana. keluarga cukup baik.
 Keluarga dan pasien mandi 2x/hari. Tata letak Kebersihan lingkungan
barang-barang didalam rumah tidak teratur. sekitar kurang baik.
 Pencahayaan dan ventilasi didalam rumah
kurang baik.
 Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
pemukiman yang padat penduduk.
 Rumah pasien memiliki jamban.
 Kamar mandi bersih.
 Pasien memelihara banyak burung di rumah.
Pencegahan spesifik  Aktivitas pasien menditribusikan makanan Perilaku pencegahan
ringan ke lingkungan sekitar. spesifik baik.
 Pasien dan keluarga pergi ke pelayanan
kesehatan jika merasa ada keluhan kesehatan.
Gizi keluarga  Kebutuhan pangan tercukupi Kualitas dan kuantitas
 Pasien memasak sendiri makanan sehari-hari makanan keluarga cukup

 Penyediaan makanan dilakukan sendiri baik.

 Pola makan keluarga teratur, biasanya 2-


3x/hari
Asah asih asuh  Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh
 Orang tua pasien peduli dengan pasien. dalam keluarga ini baik.

 Kegiatan keagamaan baik, pasien rajin


beribadah.
Kesehatan  Pasien belum menikah. Kesehatan reproduksi
reproduksi tidak ada keluhan.

30
Latihan jasmani/  Pasien dan keluarga tidak memiliki aktivitas Aktivitas fisik dalam
aktivitas fisik fisik khusus yang rutin dijalankan. keluarga cukup baik.
 Aktivitas pasien pada pagi hari kadang
berolahraga, siang harinya bekerja dan
mengikuti kegiatan di lingkungan tempat
tinggalnya.
 Pasien sering duduk di depan televisi.
Penggunaan  Pasien sering berobat ke puskesmas apabila Perilaku kesehatan
pelayanan kesehatan sakit. keluarga bersifat kuratif.
 Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
(puskesmas) sekitar 1 KM. Pasien biasa pergi
dengan motor
Kebiasaan / perilaku  Semenjak sakit pasien tidak lagi melakukan Perilaku kesehatan
lainnya yang buruk kebiasaan buruk seperti merokok dalam keluarga cukup
untuk kesehatan baik.

31
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan Pasien berobat ke UPTD Puskesmas Secara umum baik, untuk
kesehatan yang Pasar Ikan karena dekat rumah. pusat pelayanan kesehatan
digunakan oleh primer sendiri tidak terlalu
pasien dan jauh, hanya rumah sakit
keluarga rujukan yang agak jauh.
Cara mencapai Pasien pergi sendiri dengan motor Pasien juga merasakan
pusat pelayanan untuk menuju ke puskesmas keringanan dalam hal biaya
kesehatan tersebut karena pasien peserta BPJS,
dari segi pelayanan, pasien
Tarif pelayanan Karena pasien menggunakan kartu merasa puas dengan
kesehatan tersebut BPJS maka pasien merasakan ada pelayanan kesehatan yang
dirasakan keringanan saat pasien berobat. didapat.

Kualitas Untuk kualitas pelayanan, pasien


pelayanan merasa selalu dilayani dengan baik
kesehatan tersebut oleh petugas kesehatan setempat.
dirasakan

32
Tabel 5. Tempat Tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri


Daerah perumahan : padat dan kumuh/ padat dan bersih / mewah

Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina untuk


tempat tinggal

Luas rumah sekarang : 6 x 13 m2 Pasien tinggal di rumah bersama

Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang orang tua, kakak dan
keponakannya. Tinggal di
Bertingkat / tidak bertingkat
perumahan yang padat penduduk,
Lantai rumah dari : tanah / semen /keramik / lain-lain*
dengan lingkungan yang cukup
Dinding rumah dari : papan / tembok /kombinasi kebersihannya. Penerangan di
Penerangan di dalam rumah rumah baik baik. Ventilasi cukup.
Jendela:Ada Terdapat kipas angin untuk
Listrik : Ada/tidak membantu sirkulasi udara rumah.
Kebersihan rumah cukup, tata letak
Ventilasi
barang dalam rumah teratur.
Kelembaban rumah : lembab/tidak
Sumber air minum dari air Sumur,
Bantuan ventilasi di dalam rumah : Ada/tidak
limbah dialirkan ke got, memiliki 1
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin / exhaust fan
kamar mandi dan memiliki
Kebersihan di dalam rumah
jamban.
Kurang Bersih
Kondisi rumah secara keseluruhan
Tata letak barang dalam rumah Cukup Baik.
Tidak Teratur

Sumber air
Air minum dan masak dari :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM /belidari
tukang air
Air cuci :
Sumur/pompa tangan / pompa listrik/ PAM / beli dari
tukang air
Jarak sumur dengan septic tank : 6 meter

33
Kamar Mandi Keluarga
Ada / Tidak Ada
Dalam Rumah / Luar Rumah
Jumlah : 1 buah, ukuran 3 x 3 m2

Jamban
Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk

Limbah & sampah


Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah : Ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik / cukup / kurang

34
Diagram 3. Denah Rumah

JL. PARI RT 5

TERAS
KAMAR
PAK A
RUANG TAMU

RUANG
KELUARGA KAMAR
KELUARGA I
RUANG
MAKAN
KAMAR
II
WC

KAMAR DAPUR
MANDI KELUARGA

PKM PASAR
IKAN
Jl. Pasar Ikan
Diagram 4. Peta Rumah dicapai dari Puskesmas

Kel. Sumur Meleleh


Jl. Arraw
Jl. Pari RT 5

RUMAH
PASIEN
Kel. Berkas

35
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Life style :
- Aktivitas fisik/latihan jasmani kurang

Lingkungan Psikososial
Perilaku kesehatan:
ekonomi:
- Latihan jasmani kurang
Pengetahuan keluarga
- Kebersihan diri cukup
yang kurang tentang
penyakit tuberkulosis
FAMILY

Sistem Pelayanan Pasien :


kesehatan: Usia 33 th, dengan Pekerjaan:
Memiliki jaminan Tuberkulosis paru kasus wiraswasta
kesehatan
kambuh

Biologi Manusia: Lingkungan fisik:


Pasien sebelumnya pernah Tidak terdapat masalah
menjalani terapi tuberkulosis dengan kondisi
dan dinatakan sembuh lingkungan keluarga

 Keadaan rumah bersih dan rapi, ventilasi dan


pencahayaan kurang
 Lingkungan rumah cukup padat dan lembab

36
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga
 Masalah biologis : Pasien sebelumnya pernah menjalani terapi tuberkulosis dan
dinyatakan sembuh, namun keluhan serupa muncul kembali ± 1 bulan yang
lalu.
 Masalah psikososial :
- Kekhawatiran pasien jika batuk bertambah berat
- Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien.

Masalah eksternal keluarga


Masalah life style :
 Pasien dan keluarga tidak memiliki latihan fisik khusus yang rutin
dilakukan.
 Pasien dan keluarga belum menerapkan pola makan yang sehat sebagai
upaya memberikan asupan yang cukup untuk nutrisi bagi tubuh pasien.
Masalah psikososial :
 Pasien tinggal bersama ibu, ayah, kakak serta keponakan pasien. anggota
keluarga kurang mengerti terhadap penyakit yang diderita pasien, dan
komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik. Namun pasien belum
memiliki istri.
Masalah lingkungan rumah :
 Tidak ada masalah pada lingkungan rumah pasien.

37
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan
Skor Akhir yang Diharapkan

Coping
Copin
Hasil yang score akhir
No Kegiatan Sasaran Waktu g score
diharapkan yang
awal
diharapkan
1. Konseling dan Keluarga 3 Keluarga memahami 2 5
edukasi kepada dan minggu lebih jauh tentang
keluarga mengenai pasien penyakit
penyakit Tuberculosis, Tuberculosis
penyebab, pencegahan penyebab,
dan komplikasinya pencegahan dan
komplikasinya
2. Edukasi dan konseling Keluarga 3 Keluarga bersedia 3 5
anggota keluarga dan minggu selalu mengingatkan
mengenai pentingnya pasien pasien untuk minum
pencagahan penularan obat secara teratur
penyakit Tuberculosis
3. Edukasi tentang Pasien 3 Pasien bersedia 1 5
program pengelolaan dan minggu menjadi anggota
penyakit kronis keluarga prolanis dan keluarga
(prolanis) bersedia untuk
membantu pasien
dalam proses
pendaftaran prolanis
tersebut
4. Edukasi dan konseling Pasien 3 Keluarga terus 2 5
mengenai pentingnya dan minggu menerapkan
dukungan dari keluarga mengenai pentingnya
keluarga tentang menjaga asupan
pengobatan, pola makanan diet pada
makan sehat pada pasien Tuberculosis
pasien Tuberculosis

38
5. Edukasi tentang Pasien 3 Rumah dan 3 5
pentingnya untuk dan minggu lingkungan sekitar
minum obat keluarga rumah selalu bersih
Tuberculosis secara dan rapi.
teratur
6. Edukasi tentang Pasien 3 Pasien dan keluarga 3 5
pentingnya latihan dan minggu mulai rajin berolah
fisik untuk membantu keluarga raga, seperti jalan
meningkatkan sistem pagi 3 kali seminggu
imun dan mengikuti senam
di puskesmas 1 kali
seminggu

Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing


Tanda tangan : Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. RA. Yeni Warningsih Nama Jelas : dr. Hamzah, MM
Tanggal : Tanggal :

39
Dokumentasi Kegiatan Kedokteran Keluarga

Dokumentasi saat Kunjngan Rumah

40
Gambar 1. Rumah Pasien

41
Gambar 2. Kamar Pasien

Gambar 3. Kunjungan ke-1 ke Rumah Pasien

42
Gambar 4. Tampak depan rumah pasien dengan banyak sarang burung

Gambar 5. Gambaran rongent foto thorax AP, Tampak gambaran infiltrat di


seluruh lapangan paru

43
Gambar 6. Hasil expertise Rontgen Thoraks Pasien (Gambaran TB Paru)

44
Gambar 7. Hasil Gene Expert Pasien

45
Gambar 8. Brosur menu makanan sehat

46

Anda mungkin juga menyukai