Anda di halaman 1dari 34

Journal reading

Efikasi analgetik pada blok ganglion stellata terhadap


nyeri pasca operatif

Oleh : Riskia Eka Putri


H1AP12010

Pembimbing : AKBP. dr. Yalta Hasanuddin, Sp.An

Kepaniteraan Klinik Stase Anastesi RS Bhayangkara TkII Bengkulu


Fakultas kedokteran Universitas Bengkulu
2016
Pendahuluan (1)
Manajemen nyeri yang tidak adekuat dapat
menyebabkan ketidakstabilan otonom, dan jika
Template
tidak ditangani dapat berkembang menjadi nyeri
kronik

Penggunaan opiod dosis tinggi selama operasi


fraktur humerus dapat menyebabkan nausea,
muntah, sedasi, dan depresi pernapasan

Penggunaan blok saraf diyakini dapat


menurunkan sensasi taktil dan fungsi motoris
sehingga dapat menghambat fungsional saraf
Pendahuluan (2)
McDonnell et al. Menyatakan adanya
Template
penurunan skor nyeri VAS pasca operasi
pada 4 pasien fraktur yang mendapatkan
blok ganglion saraf dituntun ultrasound
dengan konsumsi morfin

Penelitian ini bertujuan untuk


membandingkan efektivitas lidokain atau
normal salin pada blok ganglion stellata
dengan konsumsi tramadol selama 24jam
terhadap nyeri pasca operasi ortophedi
ekstremitas atas
Jenis Penelitian
• Prospective
• Randomised
• double blinded
• placebo controlled study
Lokasi dan Waktu
• Lokasi  Goverment medical college and
hospital, Chandigarh, India
• Waktu  April 2012 – September 2013
Populasi dan Sampel
• Pasien operasi orthopedi ekstremitas
atas di Goverment Medical College
Populasi And Hospital, Chandigarh

• Pasien yang memenuhi kriteria inklusi


dan eksklusi
Sampel
Kriteria Inklusi
1. Pasien dengan ASA 1-2
2. Berusia 18-60 tahun
3. Operasi fraktur ekstremitas atas dengan
rencana general anestesi
Kriteria Eksklusi
1. BMI > 30kg/m2
2. Riwayat konsumsi obat-obatan
3. Tidak memahami visual analog scale (VAS)
4. Tidak mampu menggunakan patient
controlled analgesia (PCA)
5. Alergi terhadap lidokain
6. Memiliki sindrom nyeri kronik yang dapat
mempengaruhi ekstremitas atas
Cara Kerja (1)
Pengecekan ulang keadaan dan informed
consent terhadap pasien sehari sebelum
operasi

Pasien diajarkan cara menggunakan PCA


dan VAS

Pasien puasa 8 jam sebelum operasi

Pasien diberikan alprazolam oral 0,25mg


dan ranitidine 150 mg semalam sebelum
operasi
Cara Kerja (2)
Pasien menjalani operasi

Pasien diberikan 500ml NS 0,9% dan


Midazolam 1-2 mg

Dilakukan randomisasi dengan


menggunakan sistem komputer

Blok stellata ganglion dengan guide


ultrasound
Cara Kerja (3)
Lidocaine grup: diberikan lidocaine 2%
Saline grup: saline 0,9%

Evaluasi efek samping blok selama 10 menit

Pemberian GA: fentanyl 2µg/Kg, propofol 2-3


mg/kg, vecuronium 0,1mg/kg

Rumatan setelah intubasi: NO2:O2= 60:40 dan


isoflurane 1-2 %
Cara Kerja (4)
Cara Kerja (5)
Analisis Data
• Data dianalisis menggunakan SPSS ver. 15.0
• Data berdistribusi normal  uji t tidak
berpasangan
• Data Skewed  uji Mann Whitney
• Variable yang berhubungan dengan waktu 
uji Anova
• Data proporsi  uji X2 atau fisher exact
• Nilai signifikansi  95% atau 0,05
Hasil
Hasil (1)
Hasil (2)
Hasil (3)

c
Hasil (4)
Hasil (5)
cc
Pembahasan (1)
• Nyeri pasca operatif berhubungan dengan
komponen neuropati dan komponen inflamasi
• Blok ganglion stellata dapat meghambat
komponen neuropati
• Obat analgesik dapat menghambat komponen
inflamsi
• Kakazu dan Julka menemukan adanya
penurunan skor nyeri VAS dari 10-0 dalam 5
menit pasca blok ganglion stellata
Pembahasan (2)
• McDonnell et al. Membuktikan bahwa durasi
analgesik pada blok ganglion stellata adalah
72 jam pada pasien dengan nyeri kronik
• Namun pada penelitian ini tidak dilakukan
observasi lanjutan lebih dari 24 jam, karena
peneliti hanya bermaksud mengetahui peran
blok simpatis pada terapi awal pasca operasi.
Pembahasan (3)
• Selama adanya cedera atau pembedahan,
sistem saraf simpatis yang semula tidak aktif
akan menjadi aktif.
• Blok ganglion stellata akan mengganggu
siklus nyeri, menurunkan irama simpatis,
mencegah sensitisasi sentral, dan
menormalkan sensasi somatis sehingga
mampu menurunkan skor nyeri VAS istirahat
pada kelompok lidokain.
Pembahasan (4)
• Blok ganglion stellata dapat menimbulkan
berbagai komplikasi seperti sindrom horners,
cedera arteri vertebralis, sakit kepala, mual
muntah, pandangan kabur, disfagia, dan nyeri
pada tempat tusukan.
Pembahasan (5)
• Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya
komplikasi karena jumlah obat yang
dimasukkan tidak lebih dari 5ml, penggunaan
ultrasound sebagai guidance, induksi GA
langsung setelah blok saraf.
Pembahasan (6)
• Kelebihan penelitian ini adalah belum adanya
penelitian yang serupa sebelumnya
• Kekurangan penelitian adalah lidokain
memiliki durasi yang pendek, serta sedikitnya
sampel penelitian yang digunakan.
Kesimpulan
• Blok ganglion stellata dan konsumsi tramadol
pasca operasi dapat diberikan untuk
mengurangi nyeri pasca operasi orthopedi
ekstremitas atas dengan general anestesi
Critical Appraisal
• Level of evidence  Level 1
Critical Appraisal (2)
A. Apakah distribusi pasien terhadap terapi/ ya
perlakuan dilakukan secara random ?

B. Apakah antara subyek penelitian dan peneliti ya


‘blind’ terhadap terapi/perlakukan yang akan
diberikan ?
Critical Appraisal (3)
C. Apakah semua subyek yang ikut serta dalam ya
penelitian diperhitungkan dalam hasil/kesimpulan?
(Apakah pengamatannya cukup lengkap?)

D. Apakah pengamatan yang dilakukan cukup tidak


panjang?

E. Apakah subyek dianalisis pada kelompok ya


dimana subyek tersebut dikelompokkan dalam
randomisasi ?
Critical Appraisal (4)
Importance
Seberapa besar efek Berdasarkan kesimpulan yang telah
terapi dan seberapa disampaikan, didapatkan bahwa :
tepat estimasi efek Blok ganglion stellata dengan lidokain
terapi? diikuti konsumsi tramadol dapat diberikan
untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien
pasca operasi fraktur ekstremitas atas
Critical Appraisal (5)
Applicable
Apakah pasien kita terlalu berbeda Tidak
dengan pasien dalam studi sehingga hasil
studi tidak dapat diterapkan?

Apakah mungkin kita lakukan perlakuan Tidak


(terapi) tersebut dalam konteks kita?

Anda mungkin juga menyukai