sedatif,
Meningkatkan anxiolytic,
Benzodiazepin
efisiensi GABA anti konvulsan,
muscle relaxant.
3
LATAR BELAKANG
Benzodiazepin
> Modulator alosterik positif
GABA
Neurotransmiter utama di
CNS
Ditemukan dalam
kosentrasi tinggi di korteks
dan Limbik
4
Beberapa penelitian
Namun penelitian
cohort menemukan
selanjutnya tidak
bahwa BZD
menemukan
meningkatkan faktor
hubungan apa-apa.
risiko demensia.
5
Beberapa penelitian
penggunaan BZD • Gallecher, et all.
2012
jangka panjang • Gray, et all. 2016
dapat meningkatkan • Imfed, et all. 2015
risiko demensia
Beberapa penelitian
lain juga menemukan • Ghom W, et all. 2016
bahwa Benzodiazepin • Shash D, et all. 2016
kerja lambat, juga • Chan TT, el all. 2017
meningkatkan risiko
demensia.
6
TUJUAN PENELITIAN
7
METODE
Metode Pencarian
Seleksi Penelitian
Ekstraksi Data
Penilaian kualitas
Penelitian yang
terpubikasi Keyword mengikuti
22 januari 2018 spesifikasi masing-
(Medline, Embase, masing database.
Cochrane)
Dilakukan pencarian
Guideline Meta- untuk lliterature dari
Analysis: Tidak ada batasan
publikasi lain atau
bahasa
PRISMA yang belum
terpublikasi
9
SELEKSI PENELITIAN
Outcome : Demensia
RR / OR (CI 95 %)
11
EKSTRAKSI DATA
Nama penulis, Tahun Publikasi, Tempat
Desain penelitian
12
PENILAIAN KUALITAS
Tidak ada perbedaan pendapat antar penulis.
NOS (Newcastle-Ottawa Scale)
Digunakan untuk penilaian kualitas:
Cara seleksi (4 poin)
Perbandingan (3 poin)
Skor:
Maksimum : 9 poin
Moderate : 7-8 poin
Low ≤ 6 poin
13
SINTESIS DATA DAN ANALISIS
• Estimasi Efek
• Menggunakan Random effect-Model
RR
• Forest plot
• Chochrane Q test ( p value < 0.01)
Hetero
genitas • I2 value > 50 %
15
HASIL
16
258 > Medline
2551 > Embase
217 > Cochrane
17
KARAKTERISTIK PENELITIAN
171.939 subjek penelitian, 42.025 demensia
Periode follow up 4-22 tahun
Exposure:
Tidak ada penelitian yang fokus terhadap satu
kategori BDZ.
18
KARAKTERISTIK PENELITIAN
Case Control (6
Cohort (4 penelitian)
penelitian)
22
Forest plot dari analisis subgrup untuk pengguna BDZ dan tidak
pernah menggunakan BDZ berdasarkan kualitas penelitian (kualitas
rendah dan medium).
Kualitas medium (RR=1.44, Cochrane Q=302.5, pheterogenity<0.05,
I²=97.7%)
Kualitas rendah (RR=1.87, Cochrane Q=1.2, pheterogenity =0.280,
I²=14.5%) 23
Pinteraction= 0.64
Forest plot dari analisis subgrup untuk pengguna BZD dan
tidak pernah menggunakan BZD berdasarkan jenis
penelitian (case control dan cohort)
CC (RR=1.57, Cochrane Q=294, pheterogenity <0.05, I²=98.3%)
25
Penggunaan Benzodiazepin kerja lambat
Forest plot dari analisis kedua untuk penggunaan BZD
kerja lambat dibandingkan dengan BZD kerja
cepat/medium.
(RR=1.16, Cochrane Q=13.3, pheterogeneity<0.05, I²=77.6%)
26
Funnel Plot secara visual yang menggambarkan tidak ada
asimetris .
Begg’s (p=0.21)
Egger’s (p=0.49)
27
30
KATEGORI BDZ
Tiga kategori benzodiazepin berdasarkan waktu paruh
31
Penggunaan BDZ kerja lambat tidak signifikan meningkatkan risiko demensia jika
Dibandingkan dengan BDZ kerja menengah atau kerja cepat.
HETEROGENITAS
Hasil dari meta analisis harus diinterpretasi
secara hati-hati karena terdapat heterogenitas
yang signifikan pada penelitian.
Heterogenitas tidak didapatkan pada analisis
subgrup
Ukuran sample yang bervariasi
Penelitian dengan sample terkecil memiliki RR<1
BDZ exposure? Metode diagnosis?
32
BDZ MENINGKATKAN RISIKO DEMENSIA?
33
REVERSE-CAUSATION BIAS
Jika pemberian BDZ dilakukan dengan indikasi
untuk insomnia dan gangguan cemas, karena hal
ini merupakan faktor prodromal dari demensia
Salah satu kesulitan dalam penelitian
observasional adalah mengumpulkan data untuk
melihat kemungkinan reverse-causation dalam
jangka panjang.
34
Beberapa penelitian menyarankan untuk
melihat data tahun sebelumnya untuk
menganalisis hubungan yang kuat antara
demensia dan pemberian resep BDZ.
35
KEKURANGAN
Semua penelitian adalah observasional, dimana
cenderung terdapat recall bias.
Sedikit data yang terdapat mengenai durasi
kerja BDZ pada penelitian.
Data yang spesifik mengenai kerja BDZ tidak
dapat ditentukan karena tidak dilaporkan.
36
KESIMPULAN
Meta analisis ini menemukan hubungan yang
kuat antara demensia dan penggunaan BDZ
pada populasi lansia, terutama penggunaan BDZ
dalam jangka panjang (> 3 tahun) dan BDZ kerja
lambat (>20 jam).
Peneliti menyarankan dalam peresepan BDZ,
untuk melakukan tapered-off. Hal ini dilakukan
untuk menghindari ketergantungan dan efek
samping jangka panjang.
Penelitian prospektif jangka panjang
selanjutnya dibutuhkan untuk mengurangi
reverse-causation bias, dan mengkonfirmasi
hubungan antara BDZ dan demensia. 37
DAFTAR PUSTAKA
38
`
39