Hak Cipta pada Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
2017
Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt
iii
KATA PENGANTAR
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas
dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan
SMK adalah kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis
penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based
learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) yang mencakup
proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah dengan kemampuan mencipta. Bahan
iv
ajar ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum yang digunakan,
peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang
luas di sekitarnya. Bahan ajar ini merupakan edisi ke-1. Oleh sebab itu Bahan Ajar ini
perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi
berikutnya sangat kami harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajian
bahan ajar ini. Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan editor bahasa atas
kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan
dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan Generasi Emas
seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
v
DAFTAR ISI
A. Atom ...................................................................................................................... 1
1. Periode ............................................................................................................ 15
2. Golongan ......................................................................................................... 16
4. Keelektronegatifan .......................................................................................... 19
vi
1. Bilangan Kuantum Utama (n) ......................................................................... 23
G. RANGKUMAN ................................................................................................... 26
1. Larutan ............................................................................................................ 40
2. Koloid ............................................................................................................. 41
3. Suspensi .......................................................................................................... 48
4. Destilasi .......................................................................................................... 49
5. Penyaringan..................................................................................................... 50
6. Sublimasi......................................................................................................... 51
1. Cara Menulis Struktur Lewis Molekul dengan Atom Tidak Bermuatan ........ 61
C. Ikatan Ion ............................................................................................................. 63
E. RANGKUMAN ................................................................................................... 71
vii
BAB 4 LARUTAN DAN SATUAN KONSENTRASI .................................................... 76
D. RANGKUMAN ................................................................................................... 82
B. Asam ........................................................................................................................ 94
C. Basa ...................................................................................................................... 95
D. Garam ................................................................................................................... 95
1. Garam Netral ................................................................................................... 95
E. pH Larutan ........................................................................................................... 96
F. Indikator ............................................................................................................... 97
1. Indikator Buatan.............................................................................................. 97
viii
BAB 6 KOMPOSISI SEL ............................................................................................... 105
A. Difusi.................................................................................................................. 149
ix
C. Metode Ilmiah .................................................................................................... 161
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 3.3 Struktur lewis senyawa BF3 .......................................................................... 59
Gambar 6.10 Retikulum endoplasma (RE) kasar dan RE halus. .................................... 116
Gambar 6.11 Struktur retikumul endoplasma kasar dan halus ....................................... 116
Gambar 6.13 Aparatus golgi dan hubungannya dengan nukleus,retikulum endoplasma dan
lisosom ....................................................................................................... 118
Gambar 6.14 Lisosom ..................................................................................................... 119
xii
Gambar 6.15 Mitokondria ............................................................................................... 120
Gambar 6.18 Peroksisom yang berada pada sel daun ..................................................... 121
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.4 Sistem Periodik Unsur Mendeleev pada tahun 1871 ........................................ 12
Tabel 1.5 Sifat Eka-Silikon yang diramal oleh Mendeleev (1871) dibandingkan
Germanium (1886) ............................................................................................ 13
Tabel 1.4 Skala Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur ................ 20
xiv
BAB 1
SISTEM PERIODIK UNSUR
A. Atom
Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel
dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang
menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton
bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom bukanlah suatu yang tidak dapat
dibagi, melainkan terdiri dari partikel-partikel subatom dengan susunan tertentu. Selain
menjelaskan perberdaan atom unsur, pengetahuan tentang struktur atom merupakan dasar
untuk memahami sifat-sifat unsur dan pembentukan ikatan kimia.
1
Sumber: http://www.kajianteori.com/
Gambar 1.1 Model atom dan molekul dalton
2
• Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia.
• Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang bisa diterapkan antara
partikel dari suatu unsur (atom) dan dari senyawa (molekul).
Sumber: https://www.ilmukimia.org/
Gambar 1.2 Model atom thomson (roti kismis)
Pada gambar di atas, bagian berwarna oranye bermuatan positif, sedangkan berwarna
hijau adalah elektron yang bermuatan negatif.
Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal
layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1987 Joseph John Thomson secara total
merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan teori atom
Thomson.
Teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut:
a. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.
b. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang
berlebihan.
3
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka.
Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif,
sedangkan biji yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang bermuatan negatif.
3. Penemuan Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan tabung sinar katoda. Pada
saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam
aliran berkilau yang terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut
dibelokkan ke arah plat kutub positif. Teori atom Thomson membuktikan bahwa aliran
tersebut terbentuk dari partikel kecil dari atom dan partikel tersebut bermuatan negatif.
Thomson menamai penemuan tersebut sebagai elektron.
Sumber: http://gipeng.blogspot.co.id/
Gambar 1.3 Percobaan tabung sinar katoda
4
yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang
dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan. Perhatikan gambar berikut:
Sumber: http://www.ilmukimia.org/
Gambar 1.4 Percobaan rutherford
Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa
mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan pembelokan atau
pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan muatan atom terpusat pada
inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan inti atom sebanding dengan massa
atom dalam sma( satuan massa atom). Partikel alfa yang mengenai awan elektron tidak
dibelokkan maupun dipantulkan.
Sumber: http://www.zakapedia.com/
Gambar 1.5 Model atom rutherford
Dari penjabaran di atas, maka sekiranya model atom Rutherford dapat disimpulkan
sebagai berikut:
• Sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa.
• Massa atom terpusat di inti atom.
5
• Muatan atom terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang sangat kecil.
Kelipatan muatan ini sebanding dengan massa atom.
• Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.
Sumber: https://socratic.org/
Gambar 1.6 Model atom bohr
Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr
merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia
menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini
mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih mempunyai
kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima. Tidak
seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat
menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu
kelebihan teori atom Niels Bohr.
Sumber: https://en.wikipedia.org/
6
Gambar 1.7 Neil Bohr
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan
peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya
gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb
antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif.
Teori atom Bohr menjelaskan beberapa hal seperti berikut:
a. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-
orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L,
M, N ... dan seterusnya yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dan
seterusnya.
b. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin
besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat terkuantisasi
dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang
terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dan seterusnya.
c. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam
keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh
gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya
sentrifugal dari gerak elektron.
d. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih
tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan
energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke
orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang
teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara
kedua orbit yang bersangkutan.
e. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila
elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi
total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan
energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat
tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam
keadaan tereksitasi.
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom
Bohr yaitu:
7
a. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari dan
lintasan yang telah diketahui.
b. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
c. Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
d. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
e. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
f. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.
1. Penulisan lambang atom model Bohr:
Notasi komposisi atom:
Keterangan :
X = lambang unsur
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A – Z = jumlah neutron
• Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti
atom suatu unsur.
• Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron
dalam atom tersebut.
Berikut adalah pengertian isobar, isotop, dan pengertian isoton :
• Pengertian Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi
nomor atom berbeda.
• Pengertian Isotop adalah atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi
jumlah neutron berbeda.
• Pengertian Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Pengertian Konfigurasi elektron adalah penataan elektron pada kulit atom.
Pengertian Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar atom. Jumlah
maksimal elektron yang dapat menempati suatu kulit dirumuskan 2n2, dimana n adalah
kulit ke-n.
8
Pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kesamaan sifat dengan tujuan
agar mudah dipelajari.
1. Triade Dobereiner
Ilmuwan yang kali pertama mengelompokkan unsur kimia berdasarkan massa
atom adalah Johann Dobereiner. Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat
beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan
sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut
kemiripan sifatnya. Pada 1829, ia mengelompokkan unsur-unsur kimia ke dalam suatu
kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya sama (Triad). Jika unsur-unsur dalam satu
triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata massa atom
maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama
dan ketiga.
Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-
sifat unsur. Dobereiner menamakan pengelompokan unsurnya dengan nama Triade.
Kelompok unsur-unsur tersebut, yaitu: “litium, natrium, dan kalium; kalsium, stronsium,
dan barium”; “belerang, selenium, dan tellurium”; “klorin, bromin, dan iodin”.
Tabel pengelompokan massa atom menurut Dobereiner adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Pengelompokan Sifat Unsur Berdasarkan Triade Dobereiner
Triade Ar Rata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga Wujud
Klorin 35,5 Gas
Bromin 79,9 (35,5 + 127) / 2 = 81,2 Cair
Iodin 127 Padat
Sumber: http://www.nafiun.com/
9
Nomor massa Nomor atom
Sumber: http://www.nafiun.com/
10
1 2 3 4 5 6 7
H Li Be B C N O
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn Fe
Co dan Ni Cu Zn Y ln As Se
Br Rb Sr Cs dan La Zr Bi dan Mo Po dan Ru
11
➢ dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya
Cr = 52,0 bukan 43,3
Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan
ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun
Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4 Sistem Periodik Unsur Mendeleev pada tahun 1871
Sumber: http://dynamic-expansion.blogspot.co.id/
12
➢ Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.
➢ Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh: Te
(128) sebelum I (127).
➢ Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4
sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.
➢ Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.
➢ Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan.
Tabel 1.5 Sifat Eka-Silikon yang diramal oleh Mendeleev (1871) dibandingkan Germanium
(1886)
Sifat Eka Silikon Germanium
Massa Atom (Ar) 72 72,59
Kerapatan (gr cm-3) 1,9 1,88
Titik Lebur (oC) Tinggi 947
Sifat fisik pada suhu kamar Abu-abu Abu-abu putih
Reaksi dengan asam Sangat lemah Bereaksi dengan asam pekat
Reaksi dengan basa Sangat lemah Bereaksi dengan alkali pekat
Jumlah ikatan dalam senyawa 4 4
Rumus klorida EsCl4 GeCl4
Titik didih klorida 100 84
13
Sumber: https://santrinitas.wordpress.com/
Gambar 1.8 Sistem periodik unsur
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
• Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur
• Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode ini
terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakkan pada
bagian bawah
• Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi
jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini
terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor
103 dan diletakkan pada bagian bawah.
Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi.
Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA.
Nama-nama golongan pada unsur golongan A
• Golongan IA disebut golongan alkali
• Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
14
• Golongan IIIA disebut golonga boron
• Golongan IVA disebut golongan karbon
• Golongan VA disebut golongan nitrogen
• Golongan VIA disebut golongan oksigen
• Golongan VIIA disebut golongan halogen
• Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu
unsur-unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut unsur-unsur
aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam. Unsur-unsur lantanida
dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu golongan karena mempunyai
sifat yang sangat mirip.
15
2. Golongan
Di dalam sistem periodik unsur modern, golongan terdiri atas 8 golongan. Setiap
golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi (B). Penomoran
golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Setiap
Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati golongan yang sama pula.
Nomor golongan = Jumlah elektron valensi
Elektron valensi adalah elektron-elektron yang terletak di kulit elektron terluar dari
suatu unsur. Mengetahui cara mencari jumlah elektron valensi dalam atom tertentu adalah
keterampilan penting untuk ahli kimia karena informasi ini menentukan jenis ikatan kimia
yang dapat dibentuknya.
a. Unsur Transisi
Unsur transisi adalah unsur yang terletak pada golongan B, yaitu golongan IIIB hingga
IIB. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu
unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan
sifat dengan golongan IIIA.
Sumber: http://blogmipa-kimia.blogspot.co.id/
Gambar 1.9 Golongan transisi
16
1) Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini
mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoida atau
lntanida.
2) Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur mempunyai
sifat yang sama aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada period
ke-6 dan aktinida pada period ke-7.
Sumber: http://blogmipa-kimia.blogspot.co.id/
Sumber: http://www.temukanpengertian.com/
Gambar 1.10 Jari-jari atom
Kesimpulan: dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin
besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
17
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti
semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya
tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin
kecilnya jari-jari atom.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas
untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1. Misal, jika atom tersebut
melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut
energi ionisasi kedua).
EI1 < EI2 < EI3 ....
➢ Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari
atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil.
Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
➢ Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom
semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat.
Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
3. Afinitas Elektron
Afinitas Elektron (electron affinity) yaitu negatif dari perubahan energi yang terjadi
ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Afinitas elektron
juga dinyatakan dalam kJ mol–1. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur
yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, maka
makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron (kecenderungan
membentuk ion negatif).
Sifat afinitas elektron dalam sistem keperiodikan unsur:
➢ Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah
➢ Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
➢ Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai
afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan
halogen.
18
Dalam pengertian yang lain, afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau
diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk
membentuk ion negatif.
Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut
menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya. Afinitas elektron bukanlah
kebalikan dari energi ionisasi. Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda
negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan
VIIA.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu
unsur menarik elektron dalam suatu molekul senyawa. Keelektronegatifan adalah
kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam
ikatannya). Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7
(keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).Unsur yang mempunyai harga
keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron
dan akan membentuk ion positif.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Lebih jauh tentang keelektronegatifan harus dipahami:
a. Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan
keelektronegatifan unsur-unsur.
b. Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron.
Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar
(semakin negatif) afinitas elektron.
Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas
elektron yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar.
Konsep keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus Pauling (1901-1994)
pada tahun 1932. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah
membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit
membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif. Akan tetapi
perlu diingat bahwa golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan. Hal ini karena
19
sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar berada pada
golongan VIIA.
Tabel 1.4 Skala Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
Sumber: http://www.nafiun.com/
E. Konfigurasi Elektron
Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi elektron adalah susunan elektron-
elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya. Sama seperti partikel
elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika kuantum dan menampilkan sifat-
sifat bak-partikel maupun bak-gelombang.
Secara formal, keadaan kuantum elektron tertentu ditentukan oleh fungsi
gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan waktu yang bernilai kompleks. Menurut
interpretasi mekanika kuantum Copenhagen, posisi sebuah elektron tidak bisa ditentukan
kecuali setelah adanya aksi pengukuran yang menyebabkannya untuk bisa dideteksi.
Probabilitas aksi pengukuran akan mendeteksi sebuah elektron pada titik tertentu pada
ruang adalah proporsional terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik
tersebut.
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang lainnya
dengan emisi atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh karena asas larangan
Pauli, tidak boleh ada lebih dari dua elektron yang dapat menempati sebuah orbital atom,
sehingga elektron hanya akan meloncat dari satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika
terdapat kekosongan di dalamnya.
Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam membantu
pemahaman struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga berguna dalam
menjelaskan ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.
20
Tabel 1.5 Konfigurasi Elektron
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8
Teori atom mekanika kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai
gelombang dan sebagai partikel. Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai
materi dan berperilaku sebagai gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang
partikel).
Sumber: http://creationwiki.org/
Gambar 1.11 Atom sebagai partikel dan gelombang
Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara
bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti.
Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum:
”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat
ditentukan adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.
Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital
digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan
ditemukan elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan
bahwa metode eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu
partikel seperti elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau
keduanya.
21
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom
mekanika kuantum sebagai berikut:
1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.
2. Atom mempunyai kulit elektron.
3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.
Sumber: http://www.nafiun.com/
Gambar 1.12 Kulit atom
23
2. Bilangan Kuantum Azimut (ℓ)
Bilangan kuantum azimut merupakan ukuran momentum sudut orbital elektron.
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit/ sublintasan mana elektron bergerak dan
menentukan bentuk orbital. Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-1). Nilai l = 0, 1,
2, …(n–1′) .
ℓ = 0, 1, 2, 3, .............., n-1
Orbital dengan harga ℓ = 0 disebut orbital s ( sharp)
Orbital dengan harga ℓ = 1 disebut orbital p ( principal)
Orbital dengan harga ℓ = 2 disebut orbital d ( diffuse)
Orbital dengan harga ℓ = 3 disebut orbital s ( fundamental)
Harga selanjutnya mengikuti alfabet (ℓ= 4 disebut orbital g, ℓ=5 disebut
orbital h).
Banyaknya harga ℓ disetiap harga n adalah 0, 1, ....., n-1.
n=1 (kulit K) mempunyai harga ℓ= (1-1) = 0
n=2 (kulit L) mempunyai harga ℓ= 0, (2-1) = 1
n=3 (kulit M) mempunyai harga ℓ= 0, 1, (3-1) = 2
Sumber: http://www.meta-synthesis.com/
Gambar 1.13 Orbital
24
3. Bilangan Kuantum Magnetik (mℓ)
Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Bilangan
kuantum magnetik (mℓ) menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada suatu
subkulit. Bilangan kuantum magnetik juga menyatakan orientasi khusus dari orbital itu
dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai
bilangan kuantum azimuth, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l,
termasuk 0.
Tabel 1.6 Bilangan Kuantum Magnetik
Bilangan kuantum Tanda Bilangan kuantum Gambaran Jumlah
azimut orbital magnetik (mℓ) orbital orbita
0 s 0 1
1 P -1, 0, 1 3
2 d -2, -1, 0, 1, 2 5
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai magnetik (m) diantara – l sampai + l (l = bilangan
kuantum azimut). Nilai bilangan kuantum magnetik suatu elektron tergantung pada letak
elektron tersebut dalam orbital. Nama-nama kotak di atas sesuai dengan bilangan kuantum
magnetiknya. Dan perlu diingat juga dengan mengabaikan tanda -/+ maka nilai m tidak
mungkin lebih besar dari nilai l.
s = +½ s = -½
Sumber: http://safi-tri.blogspot.co.id/
Gambar 1.14 Bilangan kuantum spin
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu.
Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan
25
s = -½ berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua
peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas
adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah 50% .
s = +½ atau ↑
s = -½ atau ↓
G. RANGKUMAN
1. Pengertian Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa
partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron.
2. Maenurut Dalton Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Atom
digambarkan sebagai bola pejal.
3. Teori Atom Thomson mendeskripsikan bentuk atom yaitu seperti bentuk roti kismis.
Atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif di sekelilingnya.
4. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan
pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron
bermuatan negatif.
5. Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil
dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai
orbit.
6. Triad dobereiner mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifatnya. Apabila
unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan
massa atomnya, maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari
unsur pertama dan ketiga.
7. Hukum Oktaf Newland berisi susunan Newland yang menunjukkan bahwa apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama
mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya berjenjang 8 (oktaf).
8. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan
sifat.
9. Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai
dengan kenaikan nomor atom unsur.
10. Periode Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik. SPU Modern terdiri atas 7
periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur
yang menempati periode-periode tersebut.
26
11. Golongan terdiri atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas Golongan Utama (A)
dan Golongan Transisi (B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron
valensi yang dimiliki oleh suatu unsur.
12. Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran
suatu atom. Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin
kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil.
13. Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas
untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1. Dalam satu golongan
(dari atas ke bawah), EI semakin kecil . Dalam satu periode (dari kiri ke kanan),
EI semakin besar.
14. Konfigurasi elektron terdiri dari bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimut (ℓ), dan bilangan kuantum magnetik (m ℓ), dan bilangan kuatum spin (s).
Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum utama (n) Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom
Bilangan kuantum utama paling banyak
ditempati oleh 2n2 elektron (n = jumlah kulit).
Bilangan Kuantum Azimut (l) Menyatakan subkulit tempat elektron berada.
Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-
1). Nilai l = 0, 1, 2, …(n–1′)
Bilangan Kuantum magnetik (m) Menyatakan orbital mana yang ditempati
elektron pada suatu subkulit.
Bilangan Kuantum Spins (s) Menyatakan ke arah mana elektron beredar.
s = + ½ , digambarkan dengan tanda panah Selain mengutari inti elektron berputar pada
ke atas ↑ (searah jarum jam) sumbunya. Ada 2 kemungkinan arah rotasi
s = -½, digambarkan dengan tanda panah ke elektron, yaitu
bawah ↓ (berlawanan arah jarum jam)
Mekanika kuantum (Erwin Schrodinger pada Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan
tahun 1927, seorang ilmuan dari Austria) pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai
”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat gelombang dan sebagai partikel.
ditentukan dengan pasti yang dapat
ditentukan adalah kemungkinan menemukna
elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”
de Broglie: cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan
berperilaku sebagai gelombang (dikenal
dengan istilah dualisme gelombang partikel).
Heisenberg: tidak mungkin menentukan kecepatan dan
posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang
dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti
Orbital Daerah dengan kemungkinan terbesar
ditemukan elektron
27
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan kembali atom-
atom, sehingga atom tidak bisa dibuat atau dimusnahkan. Teori ini dikemukakan oleh...
a. Dalton d. Rutherford
b. Thomson e. Max Planck
c. Niels Bohr
2. Kulit-kulit atom bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, melainkan
hanyalah suatu kebolehjadian elektron. Pernyataan ini dikemukakan oleh....
a. Heisenberg d. Thomson
b. Niels bohr e. Goldstein
c. Rutherford
3. Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau
memancarkan energi. Teori ini merupakan penyempurnaan teori atom Rutherford yang
dikemukakan oleh....
a. Becquerel d. Rontgen
b. Bohr e. Thomson
c. Dalton
4. Kelemahan model atom Rutherford adalah....
a. Tidak dapat menerangkan alasan elektron tidak jatuh ke dalam inti
b. Atom merupakan bola beronggga yang terdiri atas proton
c. Elektron Bergerak mengitari inti dengan menyerap energi
d. Tidak dapat menggambarkan letak dan lintasan elektron
e. Jarak elektron dengan inti terlalu jauh sehingga tidak ada gaya gravitasi
5. Pada percobaan hamburan sinar alfa melalui penembakan lempeng emas tipis,
Rutherford memperoleh hipotesis bahwa . . . .
a. Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
b. Pada anoda terbentuk elektron yang berupa sinar negatif, sedangkan di katoda
terbentuk sinar positif
c. Radiasi partikel yang berdaya tembus tinggi dan bersifat netral mempunyai massa
hampir sama dengan dengan massa proton disebut neutron
d. Atom terdiri atas partikel bermuatan negatif yang dapat dibelokkan ke arah kutub
positif medan listrik
28
e. Atom dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama, sedangkan atom suatu unsur
berbeda memiliki sifat berbeda.
6. Sebuah atom dari suatu unsur memuat nomor yang sama, yaitu. . . .
a. Elektron dan neutron d. Elektron, proton dan neutron
b. Elektron dan proton e. nucleon dan neutron
c. Neutron dan proton
7. Apabila jumlah elektron valensi suatu unsur yang berada pada kulit ketiga adalah 7,
nomor atom unsur tersebut adalah . . . .
a. 8 d. 20
b. 17 e. 25
c. 18
8. Di antara unsur di bawah ini yang mempunyai elektron valensi paling sedikit yaitu unsur
dengan lambang . . . .
a. 13X d. 19X
b. 15X e. 20X
c. 17X
9. Nomor atom unsur Cl = 17. Banyaknya elektron valensi yang terdapat dalam ion Cl-
adalah . . . .
a. 2 d. 10
b. 7 e. 12
c. 8
10. Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah...(nomor
atom Ar = 18)
a. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
b. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
c. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
d. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
e. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2
11. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah...
a. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2 d. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
b. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2 e. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
c. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2
29
12. Nomor atom dari unsur X adalah...
a. 17
b. 18
c. 21
d. 26
e. 30
13. Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan...
a. IIIA, 3
b. IIIB, 4
c. VA, 3
d. VIIA, 3
e. VIIB, 4
14. Konfigurasi elektron dari unsur Q jika membentuk ion ditunjukkan pada gambar......
30
II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Di antara unsur-unsur 12P, 16Q, 19R, 34S, dan 53T yang terletak pada golongan yang sama
dalam sistem periodik unsur adalah...
2. Tuliskan konfigurasi elektron ion Al3+ (Z = 13)?
3. Tentukan letak unsure dengan susunan elektron sebagai berikut dalam sistem priodik
7N ?
4. Diketahui unsur X pada priode 3, golongan VIA tentukan kulit valensinya serta elektron
valensinya?
5. Unsur V, W, X, Y, Z berturut-turut mempunyai nomor atom 2, 3, 8, 13, 16, Pasangan
unsur yang berada dalam satu golongan adalah..
31
BAB 2
UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
A. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan jenis zat yang memiliki satu identitas (murni). Di dalam
kehidupan sehari-hari, akan seringkali ditemui contoh-contoh zat tunggal, antara lain gula
murni, gas oksigen, ataupun gas hidrogen.
Zat tunggal dibutuhkan manusia sebagai reaktan dalam melakukan reaksi kimia.
Selain itu, zat ini juga menjadi bahan dasar dalam pembuatan barang ataupun benda yang
ada di kehidupan manusia, seperti pembuatan gelas dan piring. Dalam membuat air sirup,
dibutuhkan zat tunggal sebagai bahannya.
Secara umum, zat tunggal dibedakan menjadi 2, yaitu unsur dan senyawa. Keduanya
menjadi bagian terkecil yang harus dipelajari sebelum maju dan melangkah ke materi yang
lebih dalam. Untuk itu, harus dimulai mempelajarinya satu per satu. Perhatikan gambar
berikut!
(a) (b)
Sumber: https://id.wordpress.com/tag/cincin-emas/
Gambar 2.1 (a) emas (b) air garam, air minyak
Dapat dijelaskan bahwa emas tersusun oleh partikel-partikel emas yang merupakan
zat tunggal, sedang air garam dan air dengan minyak merupakan campuran. Air garam,
tersusun oleh air dan garam dapur yang keduanya merupakan zat tunggal. Demikian pula
pada campuran yang ada pada gelas kimia ke dua yang berisi air dengan minyak, air dan
minyak juga merupakan zat tunggal.
Zat tunggal merupakan materi yang bersifat tunggal dan homogen. Bersifat tunggal
artinya hanya ada satu zat, tidak ada zat lain, bersifat homogen karena sifat disemua bagian
serba sama, baik sifat fisik maupun sifat kimia. Zat tunggal dapat digolongkan sebagai
32
unsur dan senyawa. Contoh unsur adalah emas, besi, belerang, tembaga, oksigen, nitrogen,
dan lainya, sementara contoh senyawa adalah air, garam dapur, minyak, gula, dan lain-lain.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa emas dan besi termasuk unsur, sedang air, garam
dapur dan minyak termasuk senyawa? Apa unsur itu dan apa senyawa itu?
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi
menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan
menggunakan metode kimia biasa. Unsur merupakan suatu zat yang hanya mengandung
satu jenis atom.
Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Dapat dikatakan bahwa unsur adalah atom
itu sendiri. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti
atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron.
1. Lambang Unsur
Unsur yang ditemukan di alam berjumlah 94 macam, sedang unsur buatan berjumlah
16 macam. Jadi sampai saat ini telah dikenal sekitar 110 macam unsur. Agar unsur-unsur
tersebut lebih mudah untuk dipelajari, seorang ahli kimia Swedia Jons Jacob Berzelius
mengusulkan aturan penulisan lambang unsur.
a. Penulisan Lambang Unsur
Lambang unsur dinyatakan sebagai huruf kapital awal dari nama latin unsur tersebut.
Misalnya, unsur Kalium diberi lambang K, unsur Carbon diberi lambang C, unsur Iodium
diberi lambang I, dan Uranium dengan lambang U. Lambang unsur yang digunakan
sekarang disusun oleh John Jacob Berzellius.
Bagaimana jika beberapa unsur memiliki huruf awal yang sama?
Jika beberapa unsur memiliki huruf awal sama maka diberi tambahan huruf kecil
dibelakang huruf awal tersebut. Contohnya, F untuk lambang Fluor sehingga Ferrum (besi)
tidak mungkin hanya diberi lambang F, tetapi ditambahkan satu huruf yang diambil dari
namanya tersebut, yaitu huruf e. Jadi, lambang Ferrum adalah Fe. Demikian juga halnya
dengan unsur Calsium. Karena lambang C telah dugunakan oleh unsur Carbon, maka
Calsium diberi lambang menggunakan dua huruf, yaitu Ca.
Beberapa contoh penentuan simbol unsur seperti hidrogen adalah H dan Karbon
adalah C terdapat pada tabel 9.1.
Untuk unsur lain yang memiliki huruf kapital awal sama, seperti Helium dengan
Hidrogen, Cobaltum dengan Carbon dan Natrium dengan Nitrogen, maka lambang unsur
33
dinyatakan dengan huruf kapital awal yang ditambahkan huruf latin dari salah satu huruf
dibelakangnya. Jadi untuk Helium lambang unsurnya adalah He, Cobaltum adalah Co dan
Natrium adalah Na. Selain kedua aturan tersebut lambang unsur dapat juga dinamai
menurut bahasa asalnya, contoh Wolfram (W) diturunkan dari bahasa Jerman Wolfram
bukan bahasa latin Tungsten (Latin). Beberapa lambang unsur terdapat pada tabel 9.1.
Tabel 2.1 Beberapa Unsur dan Lambangnya
Nama Unsur
Lambang Atom Unsur
Indonesia Latin
Hidrogen Hydrogenium H
Karbon Carbon C
Nitrogen Nytrogen N
Helium Helium He
Kobalt Cobaltum Co
Natrium Natrium Na
Kalsium Calsium Ca
Berikut adalah daftar lambang unsur yang berlaku secara international, terdapat pada
tabel 9.2.
Tabel 2.2 Beberapa Nama Unsur dan Lambangnya
Nama Unsur Lambang Nama Unsur Lambang
Perak (Argentum) Ag Kalium K
Aluminium Al Litium Li
Argon Ar Magnesium Mg
Arsen As Mangan Mn
Emas (Aurum) Au Nitrogen N
Boron B Natrium Na
Barium Ba Neon Ne
Berelium Be Nikel Ni
Bismut Bi Oksigen O
Bromin (Brom) Br Fosfor P
Karbon C Timbal (Plumbum) Pb
Calsium Ca Platina Pt
Cadmium Cd Belerang (Sulfurium) S
Klorin Cl Antimon (Stibium) Sb
Cobal Co Selenium Se
Krom Cr Silikon Si
Tembaga (Cuprum) Cu Timah (Stanum) Sn
Fluorin (Fluor) F Stronsium Sr
Besi (Ferrum) Fe Titan Ti
Hydrogen H Uranium U
Helium He Vanadium V
Raksa (Hydrargyrum) Hg Wolfram (Tungsten) W
Iodin (Iod ) I Seng (Zingkum) Zn
34
b. Macam-macam Penggolongan Unsur
Unsur dapat digolongkan dalam logam, nonlogam, dan semilogam.
1. Unsur Logam
Sumber: http://images.foobar.cd/gallery/galliumcrystals/dscn0236.png
Gambar 2.2 Unsur logam-gallium
Hampir seluruh unsur adalah logam. Di dalam kerak bumi, banyak ditemukan logam
bercampur dengan unsur lain. Logam ini biasa disebut bijih. Hampir semua benda logam
yang digunakan merupakan gabungan berbagai logam. Contoh, unsur logam besi,
aluminium, tembaga, dan seng.
Tabel 2.3 Unsur-unsur Logam
Nama Indonesia Nama Latin Lambang Unsur Bentuk Fisik
Aluminium Aluminium Al padat, putih keperakan
Barium Barium Ba padat, putih keperakan
Besi Ferrum Fe padat, putih keperakan
Emas Aurum Au padat, berwarna kuning
Kalium Kalium K padat, putih keperakan
Kalsium Calsium Ca padat, putih keperakan
Kromium Chromium Cr padat, putih keperakan
Magnesium Magnesium Mg padat, putih keperakan
Mangan Manganium Mn padat, putih abu-abu
Natrium Natrium Na padat, putih keperakan
Nikel Nickelium Ni padat, putih keperakan
2. Unsur Nonlogam
Unsur-unsur nonlogam ada yang berwujud padat, cair, maupun gas. Karbon, oksigen,
klorin, dan belerang merupakan unsur-unsur nonlogam. Pada umumnya, unsur nonlogam
bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. Contoh, unsur belerang, iodin, klorin, dan oksigen.
35
Tabel 2.4 Unsur Nonlogam
3. Unsur Semilogam
Semilogam merupakan unsur yang menunjukkan sifat logam sekaligus nonlogam.
Boron, silikon, germanium, arsenik, antimon, selenium, dan telurium adalah unsur
metaloid. Silikon banyak dimanfaatkan sebagai komponen elektronika.
Tabel 2.5 Unsur Semilogam
2. Senyawa
Selain unsur, pada contoh di atas kita mengenal air, garam dapur dan minyak yang
tergolong sebagai senyawa. Air merupakan contoh senyawa yang merupakan zat tunggal,
tetapi masih dapat diuraikan dengan reaksi kimia biasa, yaitu dengan cara melewatkan
sejumlah arus listrik pada air tersebut maka air akan terurai menjadi unsur hidrogen dan
36
oksigen. Jadi senyawa merupakan zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa
unsur yang dengan reaksi kimia biasa masih dapat diuraikan menjadi partikel-partikel
penyusunnya.
Sumber: https://www.naturamediterraneo.com/forum/topic.asp?
Gambar2.3 Senyawa air (H2O)
Senyawa dapat berwujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat
padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai
menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu
tertentu (yang disebut suhu penguraian).
Jenis-jenis senyawa antara lain:
a. asam d. garam
b. basa e. oksida
c. senyawa ionik f. senyawa organik
Senyawa disusun oleh atom-atom suatu unsur dengan perbandingan yang tetap.
Beberapa contoh senyawa, rumus kimia dan perbandingan jumlah atom penyusun senyawa
terdapat pada tabel 9.6. Gabungan dari dua senyawa atau lebih akan dapat membentuk
campuran.
Tabel 2.6 Beberapa Macam Senyawa dan Rumus Kimianya
37
Nama Senyawa Rumus Kimia Unsur Penyusun
Gula putih = sukrosa C12H22O11 C : H : O = 12 : 22 : 11
Kapur CaCO3 Ca : C : O = 1: 1: 3
Urea CO(NH2)2 C : O : N : H = 1 : 1 :2 : 4
B. Campuran
Perhatikan kembali gambar 9.1. Dari gambar tersebut tampak bahwa campuran air
dan garam dapur membentuk air garam, suatu campuran yang bersifat homogen, tidak
terlihat batas-batas dari komponen penyusunnya. Tetapi pada campuran air dengan
minyak, campuran tersebut menunjukkan adanya bidang batas diantara kedua komponen
penyusunnya, maka disebut sebagai campuran heterogen. Selain kedua contoh campuran
tersebut masih ada campuran yang apabila dibiarkan akan memisah dengan sendirinya,
contoh air lumpur, campuran ini dinamakan campuran koloid. Jika sifat dari ketiga
campuran tersebut dibandingkan maka akan didapat data sesuai dengan tabel 9.7.
Tabel 2.7 Perbedaan Sifat dari Berbagai Macam Campuran
Campuran
Ciri-ciri
Homogen Koloid Heterogen
Bidang batas komponen
Tidak ada Tidak jelas Tampak jelas
penyusun
Komposisi komponen
Sama Hampir sama Tidak sama
penyusun
Campuran dari komponen Dapat memisah Memisah dengan
Tidak memisah
padat dan cair relatif cepat cepat
Dapatkah dibedakan antara senyawa dan campuran? Suatu senyawa terbentuk sebagai
hasil suatu peristiwa kimia atau reaksi kimia, sedangkan campuran dihasilkan dari proses
perubahan yang sama sekali berbeda, yaitu peristiwa fisika. Jadi, campuran dapat
didefinisikan sebagai materi yang terdiri atas dua jenis zat atau lebih.
Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua
zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (objek tidak menempel satu
sama lain).
Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia suatu
campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat
dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat homogen
atau heterogen.
38
Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti
elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga
masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka materi dapat digolongkan sebagai berikut:
Materi
Unsur Senyawa
Homoge Koloid Heteroge
n
Gambar 2.4 Penggolongan materi n
Perbedaan antara senyawa dan campuran adalah sebagai berkut.
• Senyawa:
1. Terbentuk melalui reaksi kimia
2. Pebandingan komponen yang menyusun senyawa selalu tertentu dan tetap
3. Komponen-komponen senyawa kehilangan sifatnya semula
4. Tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara-cara fisis,
melainkan harus melalui reaksi kimia
• Campuran:
1. Terbentuk karena reaksi fisika
2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tertentu dan dapat
sembarangan
3. Komponen-komponen campuran tetap memiliki sifat masing-masing
4. Dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya melalui cara fisis
39
Sumber: http://thekingslau.blogspot.co.id/
Gambar 2.5 Jenis campuran
40
2. Koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan
dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda
dari sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua
zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid. Sistem koloid sangat
berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju,
nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah
pertanian juga merupakan sistem koloid. Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi
kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat
menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-
1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi
tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya, sehingga
tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun
tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Yang dimaksud efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh
partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris. Oleh karena itu, sifat itu disebut efek Tyndall.
Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat
larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan
cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena
partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat
menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif
kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan
merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel
juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri
karena kepentingannya.
41
Sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi (fase dalam) dan
fase pendispersi (fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi.
Sementara zat yang fasenya berubah merupakan zat terdispensi.
Berdasarkan fase zat terdispersi, sistem koloid terbagi atas tiga bagian, yaitu koloid
sol, emulsi, dan buih. Sol ialah koloid dengan zat terdispersinya fase padat. Emulsi ialah
koloid dengan zat terdispersinya fase cair. Buih ialah koloid dengan zat terdispersinya fase
gas.
Berdasarkan fase mediumnya, dikenak koloid sol, koloid emulsi, dan koloid buih yang
masing-masing masih terbagi atas beberapa jenis:
a. Koloid Sol
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat.
Berdasarkan medium pendispersinya, sol dapat dibagi menjadi:
1) Sol padat (padat-padat)
Sol padat ialah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase padat.
Contoh: logam paduan, kaca berwama, intan hitam, dan baja.
2) Sol cair (padat-cair)
Sol cair ialah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase cair. Hal ini
berarti zat terdispersi fase padat dan medium fase cair.
Contoh: cat, tinta, dan kanji.
3) Sol gas (padat-gas)
Sol gas (aerosol padat) ialah koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase gas.
Hal ini berarti zat terdispersi fase padat dan medium fase gas.
Contoh: asap dan debu.
Koloid sol memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a). Efek Tyndall
Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall. Oleh karena
itu, sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan sistem
koloid dari larutan sejati, contoh dalam kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit
yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye.
Selain itu contoh lainnya adalah pada koloid kanji dan larutan Na2Cr2O7, maka sinar
dihamburkan oleh sistem koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat
dilihat terdapat berkas sinar pada larutan. Larutan koloid kanji memiliki partikel-partikel
koloid relatif besar untuk dapat menhamburkan sinar dan sebaliknya Na2Cr2O7 memiliki
42
partikel-partikel yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit
diamati.
43
koloid. Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem
koloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.
45
Ketika lumpur tersebut sampai di muara (pertemuan sungai dan laut), di laut sudah
tersedia ion-ion seperti Na+ dan Mg2+. Akibatnya, lumpur kehilangan muatannya dan
beragregat satu dengan lainnya membentuk delta. Proses koagulasi dispersi koloid
bermanfaat bagi manusia, terutama pada penjernihan air dan penyaringan udara.
Prinsip koagulasi partikel koloid dengan cara penetralan juga dipakai untuk menyaring
asap yang dibuang melalui cerobong pabrik. Asap industri dan debu jalanan yang terdiri
atas partikel karbon, oksida logam, dan debu dapat diendapkan menggunakan alat yang
disebut pengendap Cottrell.
3). Lapisan Bermuatan Ganda
Pada awalnya, partikel-partikel koloid mempunyai muatan yang sejenis yang
didapatkannya dari ion yang diadsorpsi dari medium pendispersinya. Apabila dalam larutan
ditambahkan larutan yang berbeda muatan dengan sistem koloid, maka sistem koloid itu
akan menarik muatan yang berbeda tersebut sehingga membentuk lapisan ganda. Lapisan
pertama ialah lapisan padat di mana muatan partikel koloid menarik ion-ion dengan muatan
berlawanan dari medium pendispersi. Sedangkan lapisan kedua berupa lapisan difusi di
mana muatan dari medium pendispersi terdifusi ke partikel koloid. Model lapisan berganda
tersebut dijelaskan pada lapisan ganda Stern. Adanya lapisan ini menyebabkan secara
keseluruhan bersifat netral.
4). Elektroforesis
Partikel koloid sol bermuatan listrik, maka partikel ini akan bergerak dalam medan
listrik. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektrofesis. Femonema
elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan partikel koloid.
e). Koagulasi
Partikel-partikel koloid yang bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis.
Apabila muatan listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung
membentuk gumpalan. Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut
koagulasi.
Penghilangan muatan listrik pada partikel koloid ini dapat dilakukan empat cara yaitu:
1. Menggunakan Prinsip Elektroforesis
Proses elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke elektrode
dengan muatan berlawanan. Ketika partikel mencapai elektrode, maka partikel akan
kehilangan muatannya.
46
2. Penambahan Koloid Lain dengan Muatan Berlawanan
Sistem koloid bermuatan positif dicampur dengan sistem koloid lain yang bermuatan
negatif, kedua koloid tersebut akan saling mengadsorpsi menjadi netral, maka terbentuk
kogulasi.
3. Penambahan Elektrolit
Elektrolit ditambahkan kedalam sistem koloid, maka partikel koloid yang bermuatan
negatif akan menarik ion positif dari elektrolit. Partikel koloid yang bermuatan positif akan
menarik ion negatif dari elektrolit. Menyebabkan partikel koloid tersebut dikelilingi lapisan
kedua yang memiliki muatan berlawanan.
4. Pendidihan
Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel
sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Menyebabkan lepasnya elekrolit yang
teradsorpsi pada permukaan koloid.
a. Koloid Pelindung
Sistem koloid di mana partikel terdisperesinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif
besar disebut koloid liofil. Sistem koloid di mana partikel terdisperesinya mempunyai daya
adsorpsi yang relatif kecil disebut koloid liofob. Koloid liofil bersifat stabil, sedangkan
koloid liofob kurang stabil. Koloid liofil yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
b. Koloid Emulsi
Emulsi adalah suatu sistem koloid yang fase terdispersinya dapat berupa zat padat,
cair, dan gas, tapi kebanyakan adalah zat cair (contohnya: air dengan minyak). Pada
umumnya emulsi kurang mantap, kemantapan emulsi dapat terlihat pada keadaannya yang
selalu keruh seperti; susu, santan, dsb. Untuk memantapkan emulsi diperlukan zat
pemantap yang disebut emulgator. Koloid emulsi terbagi ke dalam tiga jenis, yakni sebagai
berikut:
1) Emulsi padat (cair-padat)
Emulsi padat (gel) ilah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase padat.
Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase padat. Contoh: mentega, keju, jeli,
dan mutiara.
47
2) Emulsi cair (cair-cair)
Emulsi cair (emulsi) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase cair.
Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase cair. Contoh: susu, minyak ikan,
dan santan kelapa.
3) Emulsi gas (cair-gas)
Emulsi gas (aerosol cair) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase
gas. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase gas. Contoh: obat-obat
insektisida (semprot), kabut, dan hair spray.
c. Koloid Buih
Kolodi buih erdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Buih padat (gas-padat)
Buih padat ialah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase padat. Hal ini
berarti zat terdispersi fase gas dan medium fase padat. Contoh: busa jok dan batu apung.
2) Buih cair (gas-cair)
Buih cair (buih) ialah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair.
Berarti, zat terdispersi faso gas dan medium fase cair. Contoh: buih sabun, buih soda, dan
krim kocok.
Secara garis besar sistem koloid dibagi kedalam tabel 9.8 berikut:
Tabel 2.8 Sistem Koloid
3. Suspensi
Bilamana kita mencampurkan gula dengan air maka akan didapatkan larutan, namun
jika kita mencampurkan pasir kedalam air, kita akan mendapatkan campuran. Ketika kita
mencampurkan garam dan pasir maka yang akan kita dapatkan juga adalah campuran.
Dengan menggunakan sepasang penjepit tipis akan dimungkinkan untuk memisahkan
48
butiran pasir dari air atau sepotong batubara dari bubuk campuran, tetapi hal ini tidak dapat
dilakukan untuk memisahkan molekul-molekul gula dari air, karena ukurannya yang
sangat kecil. Karena hal itulah yang membedakan suatu campuran dengan larutan. Dalam
suatu campuran partikel-partikelnya berukuran cukup besar, sehingga mungkin untuk
dipisahkan dengan menggunakan metode mekanik.
Misalnya dengan menggunakan ayakan campuran dapat dipisahkan menjadi bagian-
bagian penyusunnya. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan terhadap larutan dikarenakan
ukurannya yang sangat kecil. Untuk memisahkan komponen dalam larutan harus
menggunakan metode fisika seperti destilasi.
Jadi, campuran tersusun dari pertikel-partikel yang berukuran cukup besar, sedangkan
larutan tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Suspensi yang kadang kita temui,
misalnya minuman kopi/ teh tubruk yang ampasnya bisa kita saring.
Sumber: http://www.pelajaransekolah.net/
Gambar 2.6 Jenis campuran
Pada dasarnya campuran merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen
penyusun, maka campuran akan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen
penyusunnya. Kalau komponennya berupa bahan-bahan cair, maka pemisahan dilakukan
dengan cara destilasi. Untuk campuran padat cair maka pemisahan dilakukan dengan cara
penyaringan. Untuk campuran padat-padat, pemisahan dapat dilakukan melalui teknik
sublimasi atau rekristalisasi.
4. Destilasi
Prinsip dasar cara ini adalah bahwa semua benda cair memiliki harga titik didih yang
berbeda-beda, maka campuran yang terdiri dari beberapa komponen akan dapat dipisahkan
berdasarkan perbedaan titik didih zat cair tersebut. Benda yang memiliki titik didih rendah
akan lebih mudah menguap, di mana uap selanjutnya akan dialirkan ke dalam pendingin
49
untuk diembunkan, dan ditampung pada tempat khusus. Cairan hasil destilasi ini disebut
sebagai destilat, karena menetes pada temperatur tertentu maka bersifat murni dan
merupakan zat tunggal (senyawa).
Sumber: http://kliksma.com/
Gambar 2.7 Set alat distilasi
5. Penyaringan
Penyaringan atau filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang
hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat. Proses filtrasi yang
sederhana adalah proses penyaringan dengan dengan media filter kertas saring. Kertas
saring dipotong melingkar jika masih bentuk lembaran empat persegi panjang, jika telah
berbentuk lingkaran dilipat menjadi dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya buka
dan letakkan dalam corong sehingga tepat melekat di tengah corong. Hasil filtrasi adalah
zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat.
Semua benda padat memiliki ukuran volume tertentu, demikian pula untuk
penyaringnya, maka hanya benda padat yang berukuran lebih kecil dari penyaring yang
dapat melewati saringan. Di sini diberikan dua contoh alat penyaring, yaitu corong kaca
dan corong Buchner. Corong kaca digunakan untuk menyaring sampel dengan jumlah tidak
banyak dan partikelnya tidak halus, sedangkan corong Buchner untuk sampel dalam jumlah
banyak atau ukuran partikelnya kecil-kecil. Sebab penyaringan menggunakan corong
Buchner dilakukan dengan menggunakan alat vakum.
50
Sumber: http://kelompok11kimia.blogspot.co.id/
Gambar 2.8 Set Alat penyaring kaca
Sumber: https://id.aliexpress.com/popular/buchner-funnel-filtration-filter.html
Gambar 2.9 Set Alat penyaring buchner
Pada umumnya air tanah (air berlumpur) termasuk koloid dan perlu dijernihkan.
Penjernihan air ini dapat kalian lakukan di rumah. Penjernihan ini berfungsi untuk
mengendapkan lumpur, menghilangkan bau dan warna air, sehingga didapat air yang
bersih.
6. Sublimasi
Sublimasi bertujuan untuk memurnikan benda padat yang mudah menguap, seperti
kamfer. Kamfer bersifat mudah menyublim, yaitu perubahan dari padat menjadi gas tanpa
melalui fase cair.
51
Teknik sublimasi dilakukan untuk memisahkan campuran zat yang mudah menyublim
dengan pengotornya, seperti kamfer dan iodium. Iodium yang tercampur dengan pengotor
dapat dimurnikan kembali dengan teknik sublimasi.
Kristal yang mengandung iodium dan pengotornya disimpan dalam gelas tertutup dan
di atas tutupnya disimpan es batu sebagai pendingin. Kemudian dipanaskan sehingga
menyublim. Uap iodium yang tidak mengandung kotoran akan membeku kembali pada
bagian tutup dan pengotornya tetap berada di bagian dasar gelas. Berikut adalah gambar
set alat sublimasi.
Sumber:http://miftakhulriska.blogspot.co.id/p/sublimasi.html
Gambar 2.10 Alat sublimasi
Rangkuman
➢ Wujud materi tidak selalu tetap. Setiap materi yang mendapat perlakuan tertentu pasti
akan berubah baik wujud maupun bentuknya. Perubahan wujud tersebut dapat
berlangsung secara fisika, kimia, atau biologi.
➢ Unsur merupakan bagian terkecil dari zat tunggal yang sudah tidak dapat diuraikan
menjadi bagian yang lebih sederhana dengan cara reaksi kimia biasa.
➢ Senyawa merupakan zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa masih dapat
diuraikan menjadi partikel-partikel penyusunnya.
➢ Campuran merupakan gabungan dari dua atau lebih komponen penyusun. Campuran
dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya. Jika komponennya
berupa bahan-bahan cair, maka pemisahan dilakukan dengan cara destilasi. Untuk
campuran padat cair maka pemisahan dilakukan dengan cara penyaringan. Untuk
campuran padat-padat, pemisahan dapat dilakukan melalui teknik sublimasi atau
rekristalisasi.
52
Unsur Senyawa Campuran
UJI KOMPETENSI
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
tepat!
1. Besi, air, tanah, dan udara merupakan contoh...
a. Unsur d. Materi
b. Senyawa e. Atom
c. Campuran
2. Berikut adalah contoh beberapa campuran, kecuali...
a. Emas 22 karat d. Amoniak
b. Air mineral e. Cuka
c. Udara
3. Pernyataan yang tepat untuk unsur adalah...
a. Zat tunggal yang sudah tidak dapat dibagi.
b. Zat tunggal yang tidak dapat bercampur dengan zat tunggal lain.
c. Zat tunggal yang tidak dapat bersenyawa dengan zat tunggal lain.
d. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
e. Zat tunggal yang dicampur dengan zat lain.
53
4. Zat tunggal yang masih dapat diuraikan disebut….
a. Campuran d. Materi
b. Senyawa e. Molekul
c. Unsur
5. Suatu zat yang terdiri dari dua unsur atau lebih,yang terbentuk secara kimia
disebut…
a. Unsur d. Molekul unsur
b. Senyawa e. Materi
c. Campuran
6. Berikut ini yang termasuk campuran heterogen adalah...
a. Udara, adukan semen, sirup
b. Es campuran, aliase, air teh
c. Aliase (paduan logam), sirup, larutan gula
d. Minyak dalam air, kolak, adukan semen.
e. Larutan gula, kolak, air teh.
7. Cat, odol, dan jeli rambut berturut-turut adalah contoh campuran yang termasuk...
a. Larutan, campuran homogen, campuran heterogen
b. Campuran homogen, campuran hetorogen, campuran heterogen
c. Campuran homogen, campuran homogen, campuran heterogen
d. Campuran heterogen, campuran homogen, campuran homogen.
e. Campuran homogen, campuran homogen, campuran homogen,
8. Nama yang tepat untuk senyawa KBr adalah…
a. Kalium Brom
b. Kalium Bromida
c. Kalsium Brom
d. Kalsium Bromida
e. Kalsium Bromidia
9. Senyawa berbeda dengan bercampuran dalam hal-hal berikut kecuali…
a. Dalam proses pembentukkan
b. Komposisi zat penyusun
c. Suhu campuranya
d. Teknik pemisahan
e. Sifat komponen
54
10. Jika gas hidrogen dicampurkan dengan gas oksigen akan terbentuk materi yang
berwujud cair dan bening yang sifatnya berbeda dengan gas hidrogen dan gas
oksigen,materi tersebut adalah…
a. Unsur
b. Campuran
c. Senyawa
d. Larutan
e. Molekul
11. Kelompok zat-zat di bawah ini yang merupakan unsur yaitu . . . .
a. raksa, hidrogen, dan udara
b. natrium, karbon, dan fosfor
c. air, besi, dan tembaga
d. alkohol, air, dan minyak
e. karbon, alkohol dan fosfor
12. Lambang unsur nikel, kalsium, dan timah berturut-turut dituliskan . . . .
a. Ni, Ca, dan Pb d. Ni, Ca, dan Sn
b. N, Ca, dan Pb e. N, K, dan Pb
c. N, K, dan Th
13. Zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana disebut....
a. Unsur d. larutan
b. campuran e. atom
c. senyawa
14. Salah satu sifat yang dimiliki unsur logam yaitu . . . .
a. tidak mengilap
b. rapuh
c. umumnya berwujud gas
d. penghantar listrik yang baik
e. elastis
15. Rumus senyawa natrium klorida yaitu . . . .
a. NaBr d. MgCl2
b. MgBr2 e. NCl
c. NaCl
55
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Rumus kimia dari asam bromida dan Kalium klorat berturut-turut adalah…
2. Penamaan yang benar untuk NaF adalah...
3. Sebutkan sifat umum dari logam!
4. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa…
5. Sebutkan masing-masing tiga unsur, senyawa dan campuran!
56
BAB 3
IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN
A. Aturan Oktet
Kaidah oktet (aturan oktet) adalah suatu kaidah sederhana dalam kimia yang
menyatakan bahwa atom-atom cenderung bergabung bersama sedemikian rupa sehingga
tiap-tiap atom memiliki delapan elektron dalam kelopak valensinya, membuat konfigurasi
elektron atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron pada gas mulia. Kaidah ini dapat
diterapkan pada unsur-unsur golongan utama, utamanya karbon, nitrogen, oksigen, dan
halogen. Kaidah ini juga dapat diterapkan pada unsur logam seperti natrium dan
magnesium. Secara sederhana, molekul ataupun ion cenderung menjadi stabil apabila
kelopak elektron terluarnya mengandung delapan elektron. Kaidah ini pertama kali
dikemukakan oleh W. Kossel dan G.N. Lewis.
Aturan oktet adalah aturan yang menyatakan bahwa atom dari kelompok unsur utama
cenderung berikatan dengan atom lain dengan cara memberi ataupun menerima elektron
sedemikian rupa sehingga atom yang berikatan memiliki delapan elektron di kulit
terluarnya. Sehingga konfigurasi elektron yang didapat akan sama dengan gas mulia yang
stabil.
Perhatikan beberapa senyawa berikut: air (H2O), amonia (NH3), asam sulfat (H2SO4),
dan pasir (SiO2). Jika dicari senyawa dari helium, neon, dan argon pasti tidak akan
ditemukan. Unsur gas mulia lain, yaitu kripton, xenon, dan radon dapat membentuk
senyawa dengan unsur tertentu, khusunya fluorin dan oksigen. Di alam tidak ditemukan
satupun senyawa dari gas mulia. Oleh karena itu, unsur gas mulia dikatakan bersifat stabil.
Sedangkan senyawa selain gas mulia akan membentuk senyawa. Unsur-unsur itu dikatan
bersifat reaktif. Unsur-unsur gas mulia membentuk senyawa untuk mencapai kestabilan
seperti unsur pada golongan gas mulia.
G.N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi
elektronya. Gas mulia memiliki konfigurasi penuh, yaitu konfigurasi oktet (mempunya 8
elektron pada kulit luar), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit
luar).
57
Tabel 3.1 Konfigurasi Elektron Unsur Gas Mulia
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan melepas atau menerima
elektron. Hal itulah yang terjadi ketika unsur-unsur tersebut membentuk ikatan. Jadi, dapat
dikatakan bahwa:
1. Gas mulia bersifat stabil karena konfigurasi sudat oktet (duplet untuk helium).
2. Unsur selain gas mulia membentuk ikatan dalam rangka mencapai konfigurasi oktet.
Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronya sama seperti gas
mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet.
Aturan oktet adalah aturan yang menyatakan bahwa atom dari kelompok unsur utama
cenderung berikatan dengan atom lain dengan cara memberi ataupun menerima elektron
sedemikian rupa sehingga atom yang berikatan memiliki delapan elektron di kulit
terluarnya. Sehingga konfigurasi elektron yang didapat akan sama dengan gas mulia yang
stabil.
Contoh:
Sumber: https://brainly.co.id/
Gambar 3.1 Struktur lewis senyawa CO2
58
1. Elektron Valensi Ganjil
Beberapa unsur mempunyai elektron ganjil tetapi mampu membentuk molekul stabil.
Contohnya adalah nitrogen yang membentuk NO. Bagaimanapun caranya oksigen dan
nitrogen berbagi elektron, nitrogen tak akan memenuhi oktet, melainkan hanya mempunyai
tujuh elektron valensi.
Sumber: https://www.ilmukimia.org/
Gambar 3.2 Struktur lewis senyawa NO
Sumber: https://www.ilmukimia.org/
Gambar 3.3 Struktur lewis senyawa BF3
59
Sumber: https://www.ilmukimia.org/
Gambar 3. 4 Struktur lewis senyawa SF6
Ada beberapa cara agar suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron,
misalnya atom gas mulia dengan cara melepaskan elektron, menerima/menangkap
elektron, dan menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama:
1. Pelepasan Elektron
Atom-atom yang memiliki kelebihan konfigurasi elektron (1, 2, atau 3 elektron)
dibandingkan dengan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat, maka cenderung untuk
melepaskan elektronnya. Contoh atom dari golongan IA dan IIA.
2. Penerimaan Elektron
Penerimaan elektron dapat terjadi pada atom yang memiliki kekurangan konfigurasi
(1, 2, atau 3 elektron) dibandingkan dengan konfigurasi elektron gas mulia yang
terdekat.Contoh atom dari golongan VIA dan VIIA.
60
4. Menerima Pasangan Elektron
Elektron-elektron dilepas, ditambah, atau dipasangkan dalam mencapai konfigurasi
elektron yang paling stabil. Berbagai unsur mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil
dengan menerima pasangan elektron dari atom unsur lain. Kemudian, pasangan elektron
tersebut menjadi milik bersama membentuk ikatan kovalen koordinasi.
Contoh:
11Na = 2 8 1 melepas 1 elektron menyerupai Neon (Ne = 2 8)
10Ne = 2 8
17Cl = 2 8 7 menyerap 1 elektron menyerupai Argon (Ar = 2 8 8)
18Ar = 2 8 8
B. Lambang Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinasi. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang
menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih
stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara
menuliskan simbol titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang
terdapat pada kulit valensi atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya
elektron-elektron yang terdapat pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat
dalam pembentukan ikatan ini tidak mengalami perubahan (merupakan jumlah total
elektron valensi dari atom-atom yang berikatan).
61
c. Hitung selisih jumlah elektron yang sesuai aturan oktet dengan jumlah elektron valensi
nyatanya (hasil pada langkah 2 dikurangi hasil pada langkah 1). Selisih ini akan sama
dengan jumlah elektron yang digunakan berikatan dalam molekul. (selanjutnya dalam
tulisan ini disebut total elektron berikatan).
d. Bagilah jumlah elektron berikatan dengan angka dua: Ingat, karena setiap ikatan
memiliki dua elektron, jumlah elektron yang digunakan bersama dua atom yang
berikatan. Hasil bagi ini merupakan jumlah ikatan yang akan digunakan dalam molekul.
(selanjutnya dalam tulisan ini disebut jumlah ikatan)
e. Gambarkan susunan atom untuk molekul dengan jumlah ikatan yang diperoleh pada
langkah 4 di atas: Beberapa aturan berguna untuk diingat adalah ini:
f. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (tak berikatan). Caranya hitung jumlah
elektron valensi – jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan
g. Menguji keberadaan muatan formal, (muatan formal ini adalah muatan semu, hasil
perbandingan antara elektron valensi setiap atom dengan jumlah elektron yang dimiliki
ketika membentuk ikatan dengan atom yang lain).
Contoh:
Penerapan untuk molekul CH2O
Total elektron valensi adalah 12.
2 elektron valensi H (2 atom H × 1 elektron/atom = 2 elektron)
4 elektron valensi C (1 atom C × 4 elektron/atom) = 4 elektron)
6 elektron valensi O (1 atom O × 6 elektron/atom) = 6 elektron)
Jumlah elektron valensi pada CH2O = 2+4+6 = 12 elektron
Total elektron oktet semua atom dalam CH2O = 20, diperoleh dari:
(2 atom H × 2 elektron) + 1atom C × 8 elektron) + (1 atom O × 8 elektron)
= 4 + 8 + 8 = 20 elektron.
Total elektron berikatan sama dengan total elektron oktet dikurangi total elektron
valensi, atau 20 – 12 = 8.
Jumlah ikatan = total elektron berikatan dibagi dua, karena ada dua elektron per
ikatan. Akibatnya, di CH2O, jumlah ikatannya = 4. (Karena 8/2 adalah 4).
Penggambaran struktur Lewis, tuliskan atom C di tengah dan atom lainnya (2 atom
H dan 1 atom O) berada di sekeliling atom C. Cantumkan elektron berikatan (masing-
masing 2 elektron setiap ikatan) di antara atom pusat (C) dengan atom yang ada
disekitarnya, antara atom C dan O yang paling mungkin memiliki ikatan rangkap 2 (double
bond). Lakukan hingga semua (dalam hal ini 8 elektron berikatan terpakai).
62
Sumber: https://urip.wordpress.com/
Gambar 3. 5 Struktur lewis CH2O
Jumlah pasangan elektron bebas = total elektron valensi (dari langkah 1) dikurangi
total elektron berikatan (dari langkah 3), yang dalam contoh ini sama dengan 12 – 8, atau
4. Melihat struktur CH2O, dapat dilihat bahwa karbon sudah memiliki delapan elektron di
sekitarnya. Oksigen, hanya memiliki empat elektron di sekitarnya (lihat gambar pada
nomor 5 di atas). Untuk melengkapi gambar, masing-masing oksigen harus memiliki dua
set pasangan elektron bebas, Tambahkan pasangan elektron bebas pada atom O sehingga
aturan oktet terpenuhi.seperti dalam struktur Lewis berikut:
Sumber: https://urip.wordpress.com/
Gambar 3. 6 Stuktur lewis ikatan CH2O
C. Ikatan Ion
Secara sederhana, definisi ikatan ion adalah ikatan antara dua macam ion (kation dan
anion) oleh gaya-gaya elektrostatik Coulomb. Namun, misalnya untuk senyawa kompleks
[Fe(H2O)6]2+. Ion pusat Fe2+ dengan molekul pengeliling H2O, juga sebagian besar diikat
oleh gaya-gaya elektrostatik antara ion pusat dengan dipol listrik tetap yaitu negatif yang
dihasilkan oleh molekul pengeliling. Oleh karena ikatan ion terjadi dengan cara transfer
elektron, maka dapat diramalkan bahwa unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah
63
dengan karakteristik ns(1-2) mempunyai kecenderungan yang cukup kuat untuk
membentuk ikatan ionik dengan unsur-unsur golongan halogen dan oksigen dengan
karakteristik ns2 np(4-5).
Kenyataannya ditemui berbagai tipe ion dengan konfigurasi elektronik tertentu. Ikatan
ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut
senyawa ionik.
Sumber: http://www.gcsescience.com/
Gambar 3. 7 Contoh serah terima atom pada senyawa NaCl
64
𝑁𝑎 → 𝑁𝑎+ + 𝑒 −
2,8,1 2,8
𝐶𝑙 + 𝑒 − → 𝐶𝑙 −
𝑁𝑎+ + 𝐶𝑙 − → 𝑁𝑎𝐶𝑙
𝑀𝑔 → 𝑀𝑔2+ + 2𝑒 −
2,8,2 2,8
𝑂 + 2𝑒 − → 𝑂2+
3,6 2,8
𝑀𝑔2+ + 𝑂2− → 𝑀𝑔𝑂
𝐶𝑎 → 𝐶𝑎2+ + 2𝑒 −
2.8.8.2 2,8,8
2𝐹 + 2𝑒 − → 2𝐹 −
2,7 2,8
𝐶𝑎2+ + 2𝐹 − → 𝐶𝑎𝐹2
2𝐿𝑖 → 2𝐿𝑖 + + 2𝑒 −
2,1 2
𝑂 + 2𝑒 − → 𝑂2−
2,6 2,8
2𝐿𝑖 + + 𝑂2− → 𝐿𝑖2 𝑂
. 𝐴𝑙 → 𝐴𝑙3+ + 3𝑒 −
2,8,3 2,8
3𝐹 + 3𝑒 − → 3𝐹 −
2,7 2,8
𝐴𝑙3+ + 3𝐹 − → 𝐴𝑙𝐹3
2,6 2,8
Lambang titik elektron Lewis terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang setiap
titiknya menggambarkan satu elektron valensi dari atom-atom unsur. Titik-titik elektron
adalah elektron terluarnya.
65
Tabel 3.2 Contoh-contoh Lambang Titik Elektron Lewis
Sumber: https://www.plengdut.com/ikatan-ion/854/
Untuk membedakan asal elektron valensi penggunaan tanda (O) boleh diganti dengan
tanda (x), tetapi pada dasarnya elektron mempunyai lambang titik Lewis yang mirip.
Lambang titik Lewis untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida tidak dapat dituliskan
secara sederhana, karena mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh. Contoh
penggunaan lambang titik Lewis dalam ikatan ion sebagai berikut.
a. CaCl2
Konfigurasi elektron atom Ca adalah: 2 8 8 2
Konfigurasi elektron atom Cl adalah: 2 8 7
Untuk mencapai kestabilannya, atom Ca harus melepaskan 2 elektron, sedangkan
atom Cl membutuhkan 1 elektron. Jadi, atom Ca memberikan masing-masing 1 elektron
kepada 2 atom Cl sehingga 1 atom Ca mengikat 2 atom Cl. Setelah melepaskan 2 elektron,
66
atom Ca menjadi ion Ca2+. Adapun atom Cl menjadi ion Cl– setelah menerima 1 elektron.
Senyawa yang terbentuk adalah CaCl2.
b. MgO
Konfigurasi atom Mg adalah: 2 8 2
Konfigurasi atom O adalah: 2 6
Untuk mencapai kestabilannya, atom Mg harus melepaskan 2 elektron, sedangkan
atom O membutuhkan 2 elektron. Jadi, atom Mg memberikan 2 elektron kepada atom O
sehingga 1 atom Mg mengikat 1 atom O. Setelah melepaskan 1 elektron, atom Mg menjadi
ion Mg2+ . Adapun atom O menjadi ion O2–, senyawa yang terbentuk adalah MgO.
D. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom
yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan
(PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom
unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut
senyawa kovalen.
Sumber: https://www.slideshare.net/
Gambar 3.8 Ikatan kovalen CO2
67
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis.
Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik
Lewis di mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di
antara kedua atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
Contoh:
68
Sumber: http://www.gcsescience.com/
Gambar 3.9 Ikatan kovalen koordinasi
69
Sumber: https://www.proprofs.com/
Gambar 3.10 Ikatan kovalen polar HF
2). H2O
3). NH3
70
2). CH4
E. RANGKUMAN
➢ Aturan oktet adalah aturan yang menyatakan bahwa atom dari kelompok unsur utama
cenderung berikatan dengan atom lain dengan cara memberi ataupun menerima
elektron sedemikian rupa sehingga atom yang berikatan memiliki delapan elektron di
kulit terluarnya.
➢ Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antaratom dalam
suatu molekul.
➢ Cara unsur mencapai kestabilan seperti gas mulia, yaitu:
a. dengan serah terima elektron;
b. pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan.
➢ Macam-macam ikatan kimia:
71
a. Ikatan ion: ikatan yang terjadi karena serah terima elektron antaratom-atom yang
berikatan.
b. Ikatan kovalen: ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron ikatan oleh atom-atom yang berikatan.
➢ Macam-macam ikatan kovalen:
a. Ikatan kovalen tunggal.
b. Ikatan kovalen rangkap 2.
c. Ikatan kovalen rangkap 3.
d. Ikatan kovalen polar.
e. Ikatan kovalen nonpolar.
f. Ikatan kovalen koordinasi.
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang
tepat!
1. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil dapat dilakukan dengan cara:
i. menangkap elektron menjadi ion positif
ii. serah terima electron
iii. melepas elektron menjadi ion negatif
iv. penggunaan bersama pasangan eleltron
Cara yang benar adalah ....
a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iii
d. ii dan iv
e. iii dan iv
2. Atom Na dengan nomor atom 11 dapat membentuk ion ....
a. +1
b. +2
c. +3
d. –1
e. –2
72
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil dapat dilakukan dengan cara: Suatu
unsur dengan nomor atom 12 dapat membentuk ikatan ion dengan unsur bernomor
atom....
a. 3 d. 18
b. 11 e. 20
c. 17
4. Unsur X dengan konfigurasi elektron 2, 8, 8, 1 dapat membentuk ikatan ion dengan
unsur yang konfigurasi elektronnya ....
a. 2, 8, 1 d. 2, 8
b. 2, 8, 2 e. 2
c. 2, 8, 7
5. Ikatan paling ionik dapat terbentuk antara pasangan unsur ....
a. K dan F d. Na dan Li
b. Li dan C e. K dan Mg
c. Na dan Cl
6. Berikut sifat-sifat senyawa ionik, kecuali ....
a. larut dalam air
b. lunak dan rapuh
c. larutannya dapat menghantarkan listrik
d. lelehannya dapat menghantarkan listrik
e. titik leleh tinggi
7. Senyawa kovalen dapat terbentuk antara unsur-unsur dengan nomor atom ....
a. 11 dengan 3
b. 8 dengan 11
c. 8 dengan 16
d. 11 dengan 17
e. 12 dengan 8
8. Pasangan senyawa-senyawa berikut yang berikatan kovalen adalah ....
a. Na2O dan MgCl2 d. NH3 dan MgCl2
b. Na2O dan H2O e. NH3 dan H2O
c. H2O dan MgCl2
9. Diketahui konfigurasi beberapa unsur sebagai berikut:
P:2
73
Q : 2, 4
R : 2, 8, 2
S : 2, 8, 7
T : 2, 8, 8, 1
Ikatan kovalen dapat terbentuk antara ....
a. P dan Q
b. P dan R
c. Q dan R
d. Q dan S
e. S dan T
10. Pada molekul N2 jumlah PEI (pasangan elektron ikatan) adalah ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
11. Unsur 9Y berikatan bengan unsur 19K membentuk suatu senyawa. Rumus molekul dan
jenis ikatan yang terbentuk secara berurutan adalah…
a. KY – Ionik
b. K2Y – Ionik
c. KY – Kovalen
d. K2Y – Kovalen
e. KY2 – Kovalen
12. Perhatikan tabel sifat-sifat fisik berikut:
Kelarutan Daya hantar listrik
Senyawa Titik didih
dalam air dalam larutan
I Tinggi Mudah larut Elektrolit kuat
II Rendah Tidak larut Non elektrolit
Dari data tersebut, jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa I dan II berturut-turut
adalah…
a. Ion dan kovalen polar
b. Ion dan kovalen non-polar
c. Kovalen polar dan ion
d. Kovalen polar dan hidrogen
e. Kovalen non-polar dan ion
74
13. Perhatikan tabel berikut:
Senyawa Titik leleh Daya hantar listrik dalam larutan
L 801OC Menghantarkan
M -86,8OC Tidak menghantarkan
Jenis ikatan yang terdapat pada senyawa L dan M secara berturut-turut adalah…
a. Ionik dan kovalen non-polar d. kovalen non-polar dan kovalen polar
b. Ionik dan kovalen polar e. Kovalen non-polar dan ionik
c. Kovalen polar dan ionik
14. Berdasarkan sifat periodik unsur-unsur halogen, HF diharapkan mempunyai titik didih
paling rendah dibandingkan dengan HI, HCl, dan HBr. Tapi pada kenyataannya HF
mempunyai titik didih paling tinggi, hal ini disebabkan HF mempunyai ikatan…
a. Ion d. Van der walls
b. Hidrogen e. Kovalen – ion
c. Kovalen
15. Unsur 13X27 dan 17Y35,5 bila kedua unsur berikut berikatan, maka rumus molekul yang
dihasilkan adalah…
a. XY2 d. X2Y
b. X2Y e. X2Y3
c. XY3
b. 12Mg
c. 8O
d. 17 Cl
2. Unsur 19 X dan 35 Y membentuk senyawa. Tentukan:
a. jenis ikatan yang terjadi;
b. rumus senyawa yang terbentuk!
3. Bandingkan kepolaran senyawa CCl4 dan NH3!
4. Buatlah struktur Lewis dari:
a. H2SO4
b. HNO3
5. Sebutkan sifat-sifat fisis senyawa kovalen!
75
BAB 4
LARUTAN DAN SATUAN KONSENTRASI
Sumber: https://konsep-kimia.blogspot.co.id/
76
2. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka dan amonium hidroksida menyebabkan
lampu tidak menyala, tetapi pada elektrode timbul gas. Hal ini menunjukkan bahwa
larutan asam cuka dan amonium hidroksida memiliki daya hantar listrik yang lemah.
3. Arus listrik yang melalui larutan gula dan larutan urea tidak mampu menyalakan
lampu dan juga tidak timbul gas pada elektrode. Hal ini menunjukkan bahwa larutan
gula dan larutan urea tidak dapat menghantarkan listrik.
Berdasarkan keterangan di atas, maka larutan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka, dan amonium
hidroksida.
Sumber: https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/
Gambar 4.1 Larutan elektrolit
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan nonelektrolit.
Contoh: larutan gula dan larutan urea.
B. Pembuatan Larutan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa larutan elektrolit
dapat menghantarkan arus listrik karena dapat mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion
bermuatan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi menjadi
ion-ion bermuatan listrik. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah bagaimana cara
menuliskan reaksi ionisasi larutan elektrolit?
Penulisan reaksi ionisasi suatu larutan elektrolit bisa dilakukan dengan mengikuti
pedoman penulisan reaksi ionisasi larutan elektrolit dan harus memahami pedoman
tersebut jika ingin bisa menuliskan reaksi ionisasinya.
77
Reaksi ionisasi atau proses ionisasi adalah suatu proses perubahan atom atau
kelompok atom netral menjadi atom bermuatan listrik (ion) akibat dari penambahan atau
pengurangan elektron dari atom tersebut. Jika suatu atom menangkap sejumlah elektron
dari atom lain maka atom tersebut akan bermuatan negatif (ion negatif = anion). Namun
apabila atom tersebut melepaskan sejumlah elektron yang dimilikinya, maka atom tersebut
akan bermuatan positif (ion positif = kation). Proses ionisasi merupakan salah satu
penyabab dari suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit), sementara
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan nonelektrolit. Pedoman
penulisan reaksi ionisasi sebagai berikut:
1. Elektrolit Kuat
a. Asam kuat
Rumus umum ionisasi asam adalah:
HxA(aq) XH+(aq) + AX-(aq)
Keterangan :
H : unsur atom hidrogen
X : indeks atau jumah H
A : atom dari unsur lain, misal O, C dsb. A ini dapat terdiri dari satu usur, dua unsur
dan seterusnya.
(aq) : aqueous = larutan
Contoh asam kuat:
➢ HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
➢ H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
➢ HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
b. Basa kuat
Rumus umum ionisasi basa
L(OH)X(aq) LX+(aq) + XOH-(aq)
Contoh basa kuat:
➢ NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
➢ Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
➢ Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
c. Garam
78
Contoh garam:
➢ NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
➢ Ca(NO3)2(aq) Ca2+(aq) + 2NO3-(aq)
➢ Li2CO3(aq) 2Li3+(aq) + 3CO2-(aq)
➢ CH3COONH4(aq) CH3COO-(aq) + NH4+(aq)
2. Elektrolit Lemah
a. Asam lemah
➢ CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
➢ H2SO3(aq) 2H+(aq) + SO32-(aq)
➢ H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
b. Basa lemah
➢ NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
➢ Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)
➢ Fe(OH)2(aq) Fe2+(aq) + 2OH-(aq)
79
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑚= x
𝑀𝑟 𝑝
Keterangan:
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut (gram)
Mr = massa zat terlarut (gram)
Contoh:
Jika dilarutkan 9 gram gula sederhana (C6H12O6) ke dalam 500 gram air, maka berapakah
molalitas glukosa tersebut dalam larutan?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 9 gram
Mr C6H12O6 = 180
p = 500 gram
Ditanya: molalitas (m) …?
Jawab:
m = 9/180 x 1000/500
= 0,1 molal
Jadi, kemolalan glukosa tersebut adalah 0,1 molal.
2. Molaritas (M)
Pada saat kamu di laboratorium kimia, pernahkah menemukan tulisan yang tertera
pada botol wadah larutan kimia misal 0,5 M HCl? Apakah arti 0,5 M tersebut? 0,5 M HCl
berarti bahwa larutan HCl mengandung 0,5 mol HCl dalam air yang cukup untuk membuat
volume total 1 liter. Jadi molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Secara matematik dinyatakan sebagai berikut:
𝑛
𝑀=
𝑉
Keterangan:
M = molaritas
n = mol
V = volume
80
Contoh:
Hitunglah konsentrasi larutan yang dibuat dari 12 gram Kristal MgSO4 yang dilarutkan
dalam 250 mL air (Mr MgSO4 = 120)!
Penyelesaian:
Diketahui:
Massa MgSO4 = 12 gram
Mr MgSO4 = 120
Volume air = 250 mL = 0,25 L
Ditanya: Molaritas (M)…?
Jawab:
Mol (n) = massa MgSO4 / Mr MgSO4
= 12 g/120
= 0,1 mol
𝑛
𝑀=
𝑉
= 0,1 mol / 0,25 L
= 0,4 M
Jadi, konsentrasi larutan MgSO4 adalah 0,4 M.
Keterangan:
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
81
nB = mol zat B
Contoh:
Hitunglah fraksi mol zat terlarut bila 117 gram NaCl dilarutkan dalam 360 air! (Mr NaCl
= 58,7)
Penyelesaian:
Mol NaCl = massaNaCl / MrNaCl
= 117 mol / 58,7
= 2 mol
Mol H2O = massa H2O / MrH2O
= 360 mol / 18
= 20 mol
Fraksi Mol NaCl = 2 / 2 + 20
= 0,091
Jadi, fraksi mol NaCl adalah 0,091.
D. RANGKUMAN
➢ Larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan pelarut.
➢ Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai larutan elektrolit. Dalam
larutan elektrolit terjadi peruraian ion-ion yang dapat bergerak bebas, sehingga mampu
menghantarkan arus listrik.
➢ Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
➢ Keduanya berbeda dalam hal banyak sedikitnya menghasilkan ion.
➢ Senyawa ion dalam larutannya dapat bersifat elektrolit lemah maupun kuat, sedangkan
senyawa kovalen dalam larutan dapat bersifat nonelektrolit, elektrolit lemah, atau
elektrolit kuat.
➢ Konsep reaksi oksidasi-reduksi mengalami perkembangan mulai dari berdasar
penerimaan dan pelepasan oksigen, penerimaan dan pelepasan elektron, serta
perubahan bilangan oksidasi.
➢ Satuan Konsentrasi Larutan
1. Molalitas (m)
Molalitas merupakan satuan konsentrasi yang penting untuk menentukan sifat-
sifat yang tergabung dari jumlah partikel dalam larutan.
𝑛
𝑚 = x 1000
𝑝
82
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑚= x
𝑀𝑟 𝑝
Keterangan:
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut (gram)
Mr = massa zat terlarut (gram)
2. Molaritas (M)
Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Secara
matematik dinyatakan sebagai berikut.
𝑛
𝑀=
𝑉
Keterangan:
M = molaritas
n = mol
V = volume
𝑛𝐵
𝑥𝐵 =
𝑛𝐴+𝑛𝐵
Keterangan:
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
nB = mol zat B
83
UJI KOMPETENSI
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Elektrolit adalah ...
a. zat yang menghantarkan arus listrik
b. garam yang terionisasi menjadi kation dan anion
c. larutan yang memerahkan lakmus biru
d. larutan yang membirukan lakmus merah
e. zat yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik
2. Larutan berikut adalah elektrolit, kecuali ... .
a. NH4OH d. CH3COOH
b. Na2CO3 e Ca(OH)2
c. C6H12O6
3. Suatu larutan merupakan penghantar listrik yang baik, jika larutan tersebut
mengandung...
a. ion-ion yang dapat bergerak bebas
b. logam yang bersifat konduktor
c. molekul-molekul zat terlarut
d. pelarut yang bersifat polar
e. elektron yang bebas bergerak
4. Berikut ini data pengamatan uji daya hantar listrik beberapa larutan.
Yang tergolong elektrolit lemah adalah larutan dengan inisial huruf ... .
a. P, Q, dan R d. U, V, dan W
b. S, dan T e. P, R, dan W
c. P, R, dan T
84
5. Data eksperimen uji daya hantar listrik sebagai berikut.
85
Kekuatan elektrolit yang sesuai data di atas adalah ... .
a. CH3COOH < C12H22O11 d. CH3COOH < HCl
b. CH3COOH ≥ C12H22O11 e. HCl < CH3COOH
c. C12H22O11< HCl
9. Kelompok senyawa yang masing-masing mempunyai ikatan ion adalah ... .
a. SO2, NO2, dan CO2 d. HCl, NaI, dan CH4
b. NH3, H2O, dan SO3 e. NaCl, MgBr, dan K2O
c. KOH, HCN, dan H2S
10. Harga keelektronegatifan beberapa unsur sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, ditafsirkan bahwa ikatan ion paling lemah adalah...
a. BeCl2 d. BaCl2
b. SnCl2 e. CaCl2
c. MgCl2
11. Tentukan molaritas dari larutan yang terdiri atas 17,1 gram gula pasir (C12H22O11)
dalam 0,25 liter larutan...
a. M = 0,2 mol/L d. M = 0,3 mol/L
b. M = 1,2 mol/L e. M = 0,1 mol/L
c. M = 0,5 mol/L
12. Tentukan molaritas larutan etanol 43 % (massa) dalam air dengan massa jenis 0,95
g/mL...
a. M = 6,9 mol/L d. M = 9,9 mol/L
b. M = 7,9 mol/L e. M = 10,9 mol/L
c. M = 8,9 mol/L
13. 12 gram MgSO4 ( Mr = 120 ) dilarutkan kedalam 400 gram air, hitunglah molalitas
larutan yang terjadi?
a. 5 molal d. 2 molal
b. 4 molal e. 1 molal
c. 3 molal
14. Diketahui unsur X dan Z memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut:
X : [Ar] 4s2 3d6
Z : [Ne] 3s2 3p5
86
Apabila X dan Z bersenyawa, rumus senyawa yang terbentuk adalah ….
a. X3Z
b. X3Z2
c. X2Z
d. X2Z3
e. XZ3
15. Jika unsur berikatan dengan unsur maka rumus senyawa dan jenis
ikatan yang terjadi adalah ….
a. XZ dan ion
b. X2Z dan ion
c. XZ2 dan ion
d. X2Z dan kovalen
e. XZ2 dan kovalen
87
BAB 5
ASAM, BASA DAN GARAM
A. Teori Asam
Teori asam basa yang digunakan dalam mempelajari kimia adalah: teori asam-basa
Arrhenius, teori asam-basa Bronsed Lowry, dan teori asam basa G.N. Lewis.
88
d. Oksida asam
Contoh:
Karbon dioksida : CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
Belerang trioksida : SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Dinitrogen pentaoksida : N2O5(g) + H2O(l) → 2HNO3(aq)
Dari persamaan reaksi di atas menunjukan bahwa satu molekul asam dapat
melepaskan satu, dua, atau tiga ion H+. Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+
disebut sebagai asam monoprotik, atau asam berbasa satu, asam yang menghasilkan dua
ion H+ setiap molekulnya disebut asam diprotik atau asam berbasa dua.
Menurut teori asam basa Arrhenius, asam kuat merupakan asam yang derajat
ionisasinya besar atau mudah terurai dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya.
Asam kuat di antaranya HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HClO4.
Menurut teori asam basa Arrhenius, basa adalah senyawa yang di dalam air (larutan)
dapat menghasilkan ion OH–. Umumnya basa terbentuk dari senyawa ion yang
mengandung gugus hidroksida (-OH) di dalamnya. Akan tetapi, amonia (NH3) meskipun
merupakan senyawa kovalen, tetapi di dalam air termasuk senyawa basa, karena setelah
dilarutkan ke dalam air dapat menghasilkan ion OH–.
Beberapa jenis senyawa basa, di antaranya:
a. Senyawa yang mengandung ion hidroksida
Contoh:
Natrium hidroksida : NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
Kalsium hidroksida : Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
Aluminium hidroksida: Al(OH)3(aq) → Al3+(aq) + 3OH–(aq)
b. Oksida basa
Contoh:
Natrium oksida : Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
Kalsium oksida : CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Aluminium oksida : Al2O3(s) + H2O(l) → 2Al(OH)3(aq)
89
Amonia : NH3(aq) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH–(aq)
Metil amina: CH3NH2(aq) + H2O(l) → CH3NH3+(aq) + OH–(aq)
Fenil amina: C6H5NH2(aq) + H2O(l) → C6H5NH3+(aq) + OH–(aq)
Tidak semua senyawa yang mengandung gugus –OH merupakan suatu basa.
Contohnya CH3COOH dan C6H5COOH justru merupakan asam. Sementara itu, CH3OH
tidak menunjukan sifat asam atau basa di dalam air (ini termasuk oksida indiferen).
Menurut teori asam basa Arrhenius, terdapat basa kuat dan basa lemah. Basa kuat
merupakan basa yang mudah terionisasi dalam larutannya dan banyak mengahsilkan ion
OH–. Contohnya KOH, NaOH, Ba(OH)2, dan Ca(OH)2.
90
asam + basa basa konjugat + asam konjugat.
Jika asam ditulis sebagai HA, persamaan di atas dapat disederhanakan menjadi:
HA + B A− + HB+
91
Contoh 2:
HCl(g) + H2O(l) ↔H3O+(aq) + Cl – (aq)
Asam 1 Basa 2 Asam 2 Basa 1
HCl dan Cl– serta H2O dan OH– merupakan pasangan asam basa konjugasi. HCl adalah
asam konjugasi dari ion Cl– dan sebaliknya Cl– merupakan basa konjugasi dari HCl.
Sifat basa dari larutan Na3PO4 dalam air juga dapat dijelaskan dengan teori asam basa
Bronsted Lowry. Dalam larutan tersebut, yang menyebabkan sifat basa adalah ion PO43-.
92
Pada gambar di atas, ditunjukan bahwa ion H+ merupakan asam Lewis karena mampu
menerima pasangan elektron, sedangkan NH3 merupakan basa Lewis. Pada reaksi antara
BF3 dengan NH3, yang merupakan asam Lewis adalah BF3 karena mampu menerima
sepasang elektron, sedangkan NH3 merupakan basa Lewis.
Konsep asam–basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan kovalen
koordinasi. Masih ingat kan ya? Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kimia yang
terbentuk dari pemakaian elektron bersama yang digunakan elektron tersebut berasal dari
salah satu atom atau molekul yang berikatan. Atom atau spesi yang yang memberikan
pasangan elektron di dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi akan bertindak sebagai
basa, sedangkan atom, molekul atau spesi yang menerima pasangan elektron disebut
sebagai asam. Dengan konsep ini dapat dijelaskan terjadinya reaksi asam basa yang terjadi
pada ion logam dengan suatu molekul atau ion.
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)+(aq)
Asam Basa
Cd2+(aq) + 4I–(aq) → CdI4–(aq)
Asam Basa
Ni(s) + 4CO(g) → Ni(CO)4(g)
Asam Basa
Dalam dunia kedokteran dan farmasi dikenal adanya senyawa basa Lewis yang
digunakan sebagai obat keracunan logam berat, misalnya merkuri, timbal, kadmium, dan
sejenisnya. Obat tersebut dikelompokan sebagai British Anti Lewis Acid (BAL).
Kandungan obat tersebut antara lain oksalat dan etilendiamintetraasetat (EDTA). Peranan
BAL dalam obat tersebut adalah mengikat logam berat agar mengganggu kerja enzim.
Hg2+(aq) + 2C2O42-(aq) → [Hg(C2O4)2]2-(aq)
Asam Basa
93
Asam Basa
B. Asam
Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+). Asam umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya gas hidrogen
klorida yang merupakan senyawa kovalen, tetapi apabila dilarutkan ke dalam air akan
terurai menjadi ion-ionnya.
Ion H+ tidak berupa proton bebas akan tetapi terikat pada molekul air, membentuk
H3O+(aq) (ion hidronium). Akan tetapi untuk kepraktisan di sini kita akan menuliskannya
sebagai H+ saja. Perlu diingat bahwa yang menyebabkan sifat asam adalah ion H+. Oleh
karena itu, senyawa seperti etanol (C2H5OH), gula pasir (C12H22O11), meskipun
mengandung atom hidrogen tetapi tidak bersifat asam, sebab tidak dapat melepaskan ion
H+ ketika dilarutkan ke dalam air.
Namun ada senyawa yang tidak mempunyai atom hidrogen tetapi bersifat asam yaitu
beberapa oksida bukan logam, sebab mereka dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion
H+. oksida semacam ini disebut oksida asam.
Pada Tabel 5.1 berikut tercantum nama asam dan reaksi ionisasinya.
Tabel 5.1 Asam dan Reaksi Ionisasinya
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah ion H+ yang dihasilkan untuk setiap
molekul asam dapat satu, dua, atau tiga. Asam yang menghasilkan sebuah ion H+ disebut
94
sebagai asam monoprotik atau asam berbasa satu, sedangkan asam yang menghasilkan dua
ion H+ disebut asam diprotik atau berbasa dua.
C. Basa
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
OH–. Yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH–.
Contoh:
NaOH merupakan suatu basa sebab dapat melepaskan OH– jika dilarutkan ke dalam air.
NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)
Tabel 5.2 Beberapa Basa dan Ionisasinya dalam Air
Rumus Basa Nama Basa Ionisasi Basa
NaOH Natrium hidroksida NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)
KOH Kalium hidroksida KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq)
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq0 + 2OH–(aq)
NH3 Amonia NH3(aq) NH4 (aq) + OH–(aq)
+
Dari tabel di atas NH3 tidak mempunyai gugus OH namun NH3 dalam larutannya
dapat menghasilkan OH–. Namun tidak semua senyawa yang mengandung gugus OH–
merupakan suatu basa. Misalnya, CH3COOH dan C6H5OH justru merupakan
D. Garam
Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa.
Reaksinya disebut reaksi netralisasi. Garam yang dihasilkan dari reaksi ini dapat bersifat
asam, bersifat basa, maupun bersifat netral. Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu garam netral, garam asam dan garam basa.
1. Garam Netral
Garam netral adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. Garam
ini bersifat netral dan mempunyai pH=7. Contoh: NaCl, KCl, K2SO4, NaNO3, MgSO4, KBr,
NaBr, dan lain-lain.
95
2. Garam Asam
Garam asam adalah garam yang terbentuk dari basa lemah dan asam kuat. Garam ini
bersifat asam dan mempunyai pH7. Contoh: NaCN, CH3COONa, K2CO3, KCN, KF,
BaCO3 dan lain-lain. Tabel 3 Berikut garam beserta keberadaannya
Tabel 5.3 Garam Asam dan Keberadaanya
E. pH Larutan
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas
ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0.
Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH
lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting
dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia,
biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi.
H2O(l)+H2O(l)↔ H3O+(aq)+OH-(aq)
[H2O] sangat besar (55.5M) dibanding dengan [H3O+] dan [OH-] sehingga dapat
dianggap konstan. Dengan demikian harga K dapat ditulis sebagai Kw untuk menunjukkan
faktor [H2O].
Kw=[ H3O+][OH-]
96
Untuk air murni [H3O+]=[OH-]
Kw=[ H3O+][OH-]
Kw=[ H3O+][ H3O+]
Kw=[ H3O+]2
[ H3O+]= √𝐾𝑤=√1.00𝑥10−14
[ H3O+]=1.00x 10-7 M
Selanjutnya pH (pH= -log [ H3O+]) dan pOH (pOH= -log [OH-]).
pH= -log 1.00x 10-7= 7
pKw= pH+pOH = 14
Sifat suatu larutan elektrolit ditentukan oleh banyaknya [ H3O+] dan [OH-]. Jika
[ H3O+] = [OH-], pH = pOH = 7 (larutan bersifat netral)
[ H3O+] > [OH-], pH < 7, pOH > 7 (larutan bersifat basa)
[ H3O+] < [OH-], pH > 7, pOH < 7 (larutan bersifat asam)
F. Indikator
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa, salah satunya dapat
menggunakan indikator asam basa. Indikator asam-basa adalah zat yang mengalami
perubahan warna dalam larutan dengan sifat yang berbeda. Indikator asam-basa ada yang
berupa indikator alami dan indikator buatan.
1. Indikator Buatan
Kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru merupakan contoh dari
indikator buatan. Dalam larutan asam, lakmus biru berubah warnanya menjadi merah,
sedangkan lakmus merah tetap merah. Dalam larutan basa, lakmus merah berubah warna
menjadi biru, sedangkan lakmus biru tetap biru. Jika ke dalam suatu larutan kita masukkan
kertas lakmus merah atau lakmus biru dan ternyata tidak terjadi perubahan warna kertas
lakmus, maka larutan tersebut bersifat netral.
97
Sumber: http://purewatercare.com/
Gambar 5.1 Indikator lakmus
Indikator buatan lain yang berupa kertas adalah indikator universal. Indikator
buatan dapat juga berupa larutan indikator seperti indikator phenolftalein dan metil
jingga.Indikator buatan dapat juga merupakan perangkat elektronik seperti pH meter.
Larutan yang bersifat asam memiliki ph < 7, larutan yang bersifat netral memiliki pH = 7
dan larutan yang bersifat basa memiliki ph > 7.
Sumber: https://www.slideshare.net/
Gambar 5.2 Indikator universal
Sumber: https://www.ec.gc.ca/
Gambar 5.3 Skala derajat keasaman
98
Sumber: https://laylakimiapasca.files.wordpress.com/
Gambar 5.4 Rentang Ph indikator
2. Indikator Alami
Indikator alami merupakan indikator yang berasal dari bahan alam. Contohnya kunyit,
bunga sepatu. Berdasarkan pembahasan di atas, secara garis besar dapat dinyatakan bahwa
sifat asam memiliki ciri:
1. Rasa masam
2. Dapat mengubah warna ke merah
3. Mempunyai nilai pH < 7
4. Bersifat korosif. Indikator alami merupakan indikator yang berasal dari bahan alam.
Contohnya kunyit, bunga sepatu, daun bayam merah dan daun kubis ungu.
99
Sumber: http://www.bukupedia.net/
Gambar 5.5 Indikator alami
G. RANGKUMAN
➢ Teori asam-basa Arrhenius asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air
akan menghasilkan ion hidronium (H+). Basa adalah senyawa yang di dalam air
(larutan) dapat menghasilkan ion OH–.
➢ Teori asam-basa Bronsted Lowry asam adalah spesi (ion atau molekul) yang
berperan sebagai donor proton (pemberi proton atau H+) kepada suatu spesi yang lain.
Basa adalah spesi (molekul atau ion) yang bertindak menjadi akseptor proton
(penerima proton atau H+).
➢ Teori asam-basa Lewis yang dimaksud dengan asam Lewis adalah suatu senyawa
yang mampu menerima pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan
elektron, sedangkan basa Lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan
elektron kepada senyawa lain atau donor pasangan elektron.
100
➢ Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidrogen (H+).
➢ Asam dan reaksi Ionisasinya
Rumus Asam Nama Asam Reaksi Ionisasinya
HF Asam flourida HF(aq) H+(aq) + F–(aq)
HBr Asam bromide HBr(aq) H+(aq) + Br–(aq)
H2S Asam sulfide H2S(aq) 2H+(aq) + S2–(aq)
CH3COOH (aq) Asam asetat (cuka) CH3COOH(aq) H+(aq) +CH3COO–
➢ Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
OH–. Yang menyebabkan sifat basa adalah ion OH
➢ Beberapa basa dan ionisasinya dalam air
Rumus Basa Nama Basa Ionisasi Basa
NaOH Natrium hidroksida NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)
KOH Kalium hidroksida KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq)
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq0 + 2OH–(aq)
NH3 Amonia NH3(aq) NH4+(aq) + OH–(aq)
➢ Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa.
➢ Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan menjadi 3 macam, yaitu garam netral, garam
asam dan garam basa.
➢ pH adalah derajat keasamaan suatu larutan
➢ pH= - log [H+]
➢ Indikator asam-basa adalah zat yang mengalami perubahan warna dalam larutan
dengan sifat yang berbeda.
➢ Indikator asam-basa ada yang berupa indikator alami dan indikator buatan.
UJI KOMPETESI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan .. .
a. Asam d. asam asetat
b. ion hidrogen e. natrium hidroksida
c. reaksi kimia
2. Sifat asam memiliki pH … .
a. > 5 d. > 10
b. >3 e. < 3
c. < 7
101
3. Suatu bahan bersifat basa jika mempunyai sifat . . . .
a. dapat menghantarkan arus listrik
b. terasa licin di kulit
c. melepaskan ion hidrogen (H+) dalam air
d. memerahkan lakmus biru
e. tidak dapat menghantarkan arus listrik
4. Pada pelarutan NH3 terjadi kesetimbangan sebagai berikut.
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+ (aq) + OH– (aq)
Yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah ….
a. NH3 dan H2O d. H2O dan NH4+
b. NH4+ dan OH– e. H2O dan OH–
c. NH3 dan OH–
5. Garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat adalah
a. garam dapur d. garam buatan
b. garam asam e. garam netral
c. garam basa
6. Kertas lakmus yang terdiri dari lakmus berwarna … .
a. hijau dan kuning d. putih dan abu-abu
b. merah dan hijau e. hitam dan merah
c. merah dan biru
7. Contoh dari indikator alami adalah … .
a. kunyit dan bunga sepatu d. garam dan pewarna makanan
b. pandan dan daun suji e. lakmus dan pandan
c. pewarna makanan dan soda kue
8. Asam menurut Arrhenius adalah ….
a. spesi donator (pemberi) proton dalam suatu reaksi
b. senyawa yang dapat menerima pasangan elektron (akseptor pasangan elektron)
c. senyawa yang dapat memberikan pasangan electron kepada senyawa lain (donor
pasangan elektron)
d. Suatu zat yang dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+
e. Suatu zat yang dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH–
9. Di bawah ini adalah senyawa yang tergolong suatu basa adalah ….
a. CH3COOH
b. HNO3
102
c. NH3
d. H2O
e. C6H12O6
10. Suatu gas dalam air membentuk larutan. Larutan tersebut dapat mengubah warna
lakmus merah menjadi biru. Gas tersebut adalah ….
a. SO2 d. HCl
b. CO2 e. NH3
c. H2S
11. Ionisasi basa NH3 (ammonia) adalah … .
a. Ba2+(aq0 + 2OH–(aq) d. 2H+(aq) + S2–(aq)
b. NH4+(aq) + OH–(aq) e. Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
c. Na+(aq) + OH–(aq)
12. Sifat basa adalah memiliki rasa … .
a. manis d. pahit
b. pedas e. asin
c. asam
13. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan menambahkan . . .
a. kalsium hidroksida d. magnesium hidroksida
b. natrium hidroksida e. natrium oksida
c. amonium hidroksida
14. Fenolftalein dapat berubah warna dalam larutan yang mempunyai pH . . .
a. 1 d. 5
b. 7 e. 9
c. 2
15. Larutan garam dapur mempunyai nilai pH . . . .
a. 1 d. 14
b. 10 e. 8
c. 7
103
3. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis garam!
4. Sebutkan macam-macam basa beserta nama kimianya!
5. Jelaskan 2 macam indikator!
104
BAB 6
KOMPOSISI SEL
A. Konsep Sel
Saat terdengar kata “sel”, mungkin yang tebersit dalam benak adalah tempat untuk
mengurung penjahat atau pelaku tindak kriminal. Sel diibaratkan sebuah kamar-kamar
kecil yang tersebar di seluruh tubuh. Isi kamar tersebut berupa organela sel yang selalu
beraktivitas. Karena itu, sel dapat diartikan sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup
dan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas kehidupan. Aktivitas kehidupan sel meliputi
sintesis, pengangkutan zat, pernapasan, pengeluaran zat sisa, pertumbuhan dan
perkembangan.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sel karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya, bakteri, archaea,
serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar
bagi hirarki hidup.
Sel adalah jaringan penyusun bagian dalam tubuh manusia yang terdiri atas suatu
membran limitas eksternal sitoplasma dari suatu inti. Berdasarkan penelitian biokomia
diketahui bahwa reaksi kompleks terjadi di dalam sel, tetapi tidak diketahui dengan pasti
karena mikroskop hanya memperlihatkan bahwa sitoplasma mengandung sari sel dan
struktur khusus yaitu organela.
Untuk mengamati struktur sel digunakan mikroskop, yang saat ini dikenal ada dua
jenis yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya jenisnya antara
lain: mikroskop fluoresen, fase kontras, kontras-interferensi, lapang-gelap, dan lapang-
terang. Mikroskop fase-kontras, kontras-interferensi, dan lapang gelap digunakan untuk
mengamati dan mempelajari sel-sel hidup. Mikroskop fluoresen untuk mengetahui tempat
molekul-molekul tertentu di dalam sel hidup maupun yang sudah dimatikan. Zat-zat yang
akan dilihat ditandai dengan fluorokrom, suatu senyawa berpendar, menggunakan cahaya
sinar ultraviolet.
105
Mikroskop elektron ada dua jenis yaitu mikroskop elektron transmisi dan mikroskop
elektron payar (scaning). Mikroskop elektron transmisi memberikan bayangan dua dimensi
dan digunakan untuk mempelajari struktur halus sel dan komponen-komponennya.
Sedangkan mikroskop elektron payar memberikan bayangan tiga dimensi, digunakan untuk
mempelajari bentuk permukaan seperti mikrovili, stereosilia, dan organisme uni sel.
Selain dengan mikroskop mempelajari sel bisa dengan teknik fraksinasi yang
digunakan untuk mengisolasi komponen sel, teknik kultur sel, teknik isolasi DNA dan lain-
lain.
Gambar 6.1 Bentuk mikroskop pertama Gambar 6.2 Irisan melintang gabus batang
tumbuhan oleh hooke
Hooke melihat bahwa di dalam irisan itu terdapat rongga segi enam yang kosong dan
mati. Ia menyebut rongga tersebut dengan nama sel, yang berasal dari kata cellula yang
berarti ‘kamar’. Tahun 1838, dua ahli biologi Jerman, yakni Mathias J. Schleiden yang ahli
botani dan Theodor Schwann yang ahli zoologi, membuktikan bahwa sel itu hidup dan
bukanlah kamar kosong. Namun, di dalam sel tersebut terdapat sitoplasma yang berisi
cairan. Oleh karena itu, muncullah teori terkait sel. Teori ini dinamakan teori sel yang
berbunyi bahwa semua makhluk hidup tersusun atas sel. Sel merupakan bagian terkecil
makhluk hidup yang memiliki aktivitas kehidupan.
106
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan penyusun dasar tubuh makhluk
hidup. Penelitian tentang sel kemudian dilanjutkan oleh Felix Dujardin. Ia menemukan
bahwa sel terdiri atas dinding sel dan isi sel. Isi sel ini meliputi materi yang bersifat hidup
dan termasuk bagian terpenting sel hidup. Isi sel tersebut dinamakan protoplasma dengan
arti zat pertama yang dibentuk. Sebenarnya, istilah protoplasma sudah diperkenalkan
pertama kali tahun 1839 oleh ahli fi siologi J. Purkinye. Protoplasma merupakan bagian sel
yang berisi cairan menyerupai agar-agar.
Pada tahun 1858 Rudolf Virchow melengkapi teori tentang sel tersebut. Ia menemukan
bahwa setiap sel berasal dari sel yang ada sebelumnya (omnis cellula cellula), sehingga
muncul teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan pertumbuhan. Virchow
berperan dalam banyak penemuan penting. Meskipun dia dan Theodor Schwann tidak
disebutkan bersamaan, dia paling banyak diketahui karena theorinya tentang sel. Ia adalah
orang pertama yang menemukan sel-sel leukemia. Dia adalah orang pertama yang
menerima dan menjiplak hasil kerja Robert Remak yang menyatakan asal usul sel adalah
pembagian unsur sebelumnya. Teori ini ia tuangkan dalam epigram Omnis cellula e cellula
(setiap sel berasal dari sel sebelumnya) yang dipublikasikan tahun 1858. Tahun 1880
August Weismann memberikan suatu kesimpulan bahwa sel yang ada saat ini dapat
ditelusuri asal-usulnya hingga makhluk hidup yang paling awal.
Inilah sejarah penemuan sel dari awal hingga abad ke-19. Tentunya, pembahasan sel
saat ini semakin berkembang, dimana dipahami bahwa sel hidup memiliki berbagai ukuran
dan bentuk, yakni bulat, oval, panjang, pendek, berekor, atau lainnya. Untuk mengetahui
berbagai bentuk sel pada makhluk hidup, perhatikan Gambar 6.3.
107
Sumber: http://www.pintarbiologi.com/
Gambar 6.3 Berbagai bentuk sel
Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama akan membentuk sebuah
jaringan. Sekelompok jaringan yang berbeda akan menyusun suatu organ. Kemudian,
organ-organ yangberbeda bekerja membentuk sistem organ. Berbagai sistem organ yang
berbeda akan berkumpul sehingga terbentuk individu.
Seiring perkembangan teknologi mikroskop dan teknik pewarnaan, penemuan bagian
sel pun mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan organel sel
sebagai penyusun sel hidup. Alhasil, komponen sel yang diketahui semakin bertambah. Sel
tidak hanya tersusun atas membran plasma, inti sel dan sitoplasma saja, namun juga organel
sel. Bahkan, pada tahun 1944 telah ditemukan komponen sel yaitu DNA atau gen.
108
Sumber: http://newpcairport.com/study/chromosome-worksheet.html
Gambar 6.4 Gambar DNA
Selain sebagai unit terkecil dalam kehidupan, sel juga sebagai unit fungsional.
Artinya, sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup tersebut dapat melakukan fungsi atau
kegi atan hidup. Selain itu, sel juga berperan sebagai unit hereditas (pewaris), yakni
penurun sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
109
Sumber: http://www.perpusku.com/
Gambar 6.5 Protoplasma
Komposisi protoplasma dalam setiap sel makhluk hidup berbeda. Sebab, protoplasma
tersusun atas berbagai campuran zat. Oleh karena itu, kemungkinan protoplasma yang
menyusun sel penyusun organ tubuh tertentu berbeda dengan sel penyusun organ tubuh
yang lain. Sebagai contoh, protoplasma yang menyusun sel otot berbeda dengan
protoplasma penyusun sel otak.
Berdasarkan asal bahannya, protoplasma memiliki dua bentuk, yakni bagian cair dan
semi cair seperti gel. Kedua bentuk protoplasma ini amat bergantung pada bahan fisiologis
sel. Sekalipun para ilmuwan mengetahui berbagai jenis senyawa dalam protoplasma,
namun tidak satupun yang mampu membuat sebuah campuran sehingga bisa disebut
protoplasma. Kendalanya adalah sifat pasti dari protoplasma masih belum diketahui. Selain
itu, para ilmuwan belum mampu menghasilkan kondisi lingkungan yang hidup dapat mulai.
Ini membuktikan kuasa dari Tuhan Yang Maha Esa.
B. Struktur Sel
Sebuah sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Di dalamnya berisi suatu zat
hidup yang dinamakan protoplasma. Protoplasma merupakan gabungan dua kata yang
berasal dari Yunani, yakni protos artinya pertama dan plasm artinya bentuk.
Secara umum, struktur sel makhluk hidup terbagi dalam dua jenis, meliputi sel
prokariotik dan sel eukariotik. Prokariotik (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, yakni
pro artinya ‘sebelum’ dan karyon artinya ‘kernel’ atau ‘nukleus’. Berdasarkan asal kata
tersebut, sel prokariotik diartikan sebagai sel makhluk hidup yang tidak bernukleus. Ciri-
ciri sel prokariotik adalah materi genetiknya berada di dalam nukleoid; tidak bermembran;
dan tidak memiliki beberapa organel khusus, seperti mitokondria, kloroplas, reticulum
endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, dan peroksisom.
110
Sumber: http://fandy-irfan99.blogspot.co.id/
Gambar 6.6 Sel dan bagiannya
Di samping itu, sel prakoriotik memiliki materi genetik seperti DNA dan RNA, DNA
plasmid, dan beberapa organel sel, semisal ribosom, dinding sel, mesosom, dan kromatofor
yang berfungsi sama dengan kloroplas dan mitokondria. Makhluk hidup yang berjenis sel
prakoriotik, misalnya bakteri dan alga hijau biru.
Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani: eu, berarti sebenarnya) merupakan sel makhluk
hidup bernukleus yang diselaputi membran. Di dalam membran ini terdapat cairan yang
disebut sitoplasma. Contoh sel eukariotik adalah protozoa (seperti amoeba, flagellata,
ciliata), sel hewan, dan sel tumbuhan.
Telah disebutkan di depan bahwa protoplasma sel tersusun oleh membran sel,
sitoplasma, dan organel sel. Kita dapat mengetahui struktur dan fungsinya dengan
menyimak dan memahami uraian berikut.
a. Membran Sel
Membran sel disebut juga membran plasma. Membran sel merupakan bagian sel
yang terletak pada bagian terluar. Sebagian besar bagian sel ini dimiliki oleh sel organisme
eukariotik. Perhatikan Gambar 6.7.
111
Sumber: http://www.nafiun.com/
Gambar 6.7 Struktur membran sel
Membran sel merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan
luarnya. Fungsinya antara lain melindungi isi sel, pengatur keluar-masuknya molekul-
molekul, dan juga reseptor rangsangan dari luar. Bagian khusus membran sel yang
berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein. Glikoprotein merupakan bagian membran
sel yang tersusun atas karbohidrat dan protein. Selain itu, pada membran plasma terdapat
glikolipid yang tersusun atas karbohidrat dan lemak.
Membran sel tersusun atas molekul yang disebut lipoprotein. Lipoprotein merupakan
senyawa kimia yang terdiri atas lemak fosfolipid dan protein. Letak molekul lemak berada
di tengah membran. Karena itu, membran ini dinamakan fosfolipid lapis ganda (bilayer
fosfolipid). Di sebelah luar dan sebelah dalam lapisan lemak pada membrane sel terdapat
dua lapisan protein, yakni protein integral dan protein periferal. Protein membran yang
terbenam di antara lapisan lemak disebut protein integral. Sementara, protein yang
menempel pada lapisan lemak disebut protein tepi (protein periferal).
Pada bagian luar membran plasma terdapat karbohidrat yang melekat pada protein. Di
samping itu, karbohidrat juga melekat pada fosfolipid. Fosfolipid merupakan bagian
membran plasma yang memiliki kepala dan ekor. Bagian kepala fosfolipid bersifat hidrofi
lik atau suka air, sedang kan bagian ekornya bersifat menolak air atau hidrofobik. Membran
sel berbentuk tak simetris. Walau demikian, berbagai zat yang masuk dan keluar dari sel
dapat terseleksi dengan baik. Zat yang masuk melalui fosfolipid lapis ganda meliputi
molekul-molekul hidrofobik. Sementara, zat yang tertolak misalnya saja ion Na+, K+, dan
Cl-. Kemampuan ini dimiliki karena membran sel bersifat selektif permeabel.
112
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengelilingi inti sel dengan membran sel sebagai
batas luarnya. Dasar penyusunnya ialah sitosolyang bersifat koloid. Di dalam sitosol
terdapat ion sederhana misalnya sodium, fosfat dan klorida, molekul organik seperti asam
amino, ATP dan neuklotida, dan tempat penyimpanan bahan. Sitosol dapat berubah dari
fase sol (cair) ke fase gel (semi-padat) atau juga sebaliknya. Cairan sitosol yang lebih pekat
dan berbatasan dengan membran sel dinamakan ektoplasma. Keberadaan sitoplasma bagi
sel amatlah penting. Ini ditunjukkan dengan beragamnya fungsi yang dimiliki, antara lain:
tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang berguna saat proses metabolisme sel (seperti
enzim, protein, dan lemak); tempat berlangsungnya reaksi metabolisme; dan tempat
organel-organel untuk bergerak dan bekerja sesuai fungsinya.
Sumber: https://biologiunwir.wordpress.com/
Gambar 6.8 Sitoplasma
c. Organel Sel
Organel sel menyusun setiap sel makhluk hidup prokariotik dan eukariotik. Organel
sel prokariotik telah kita singgung di depan, sementara sel eukariotik memiliki beberapa
organel sel khusus. Organel sel eukariotik meliputi nukleus, retikulum endoplasma,
mitokondria, plastida, aparatus Golgi/badan Golgi, lisosom, badan mikro, sentriol,
kloroplas, mikrotubulus, dan mikrofi lamen. Sel tumbuhan mempunyai beberapa organel
yang khas seperti adanya dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan tidak
memiliki ketiga organel tersebut. Sel hewan bisa mempunyai vakuola dengan ukuran
sangat kecil. Sel hewan juga bisa memiliki dua vakuola misalnya hewan bersel satu.
113
Organel sel makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni
organel sel bermembran dan tidak bermembran.Mari kita perhatikan ulasan berikut.
1.) Organel Sel Bermembran
Organel sel bermembran dari makhluk hidup antara lain; nukleus, retikulum
endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, vakuola, dan kloroplas.
Sumber: http://www.ilmudasar.com/
Gambar 6.9 Struktur nukleus
Membran inti atau karioteka merupakan lapisan pembungkus inti sel. Pada
permukaannya terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai tempat keluar-masuknya molekul
dari sitoplasma ke nukleoplasma. Membran inti ini berhubungan dengan membrane sel
melalui organel yang disebut retikulum endoplasma.
Di dalam nukleus terdapat cairan yang dinamakan nukleoplasma. Cairan
nukleoplasma tersusun dari air, asam inti, protein, dan enzim. Sifat cairannya adalah gel.
Pada nukleoplasma bisa ditemui benang kromatin. Saat sel mengalami pembelahan, benang
kromatin ini akan mengalami penebalan sehingga membentuk kromosom. Kromosom
merupakan zat yang berisi materi genetik. Nukleoplasma menyelubungi bagian penting sel
yang disebut nukleolus (anak inti). Setiap nukleolus memiliki peran dalam pembentukan
protein, semisal RNA ribosom (disingkat RNAr) dan RNA. RNA ribosom merupakan salah
satu bahan pembentuk ribosom. Saat pembelahan sel secara mitosis, tepatnya saat fase
114
profase, nukleolus lenyap atau hilang. Namun, saat fase interfase, nukleolus terbentuk
kembali.
Di dalam sel, nukleus memiliki peran penting, antara lain: menjadi pusat kontrol sel;
pembawa perintah sintesis protein dalam inti DNA; memperbaiki sel yang rusak dalam
nukleolus; memengaruhi produksi ribosom dan RNA; dan berperan dalam pembelahan sel.
115
Permukaan retikulum endoplasma kasar tertutup oleh ribosom, sedangkan permukaan
retikulum endoplasma halus tidak tertutupi oleh ribosom. Perhatikan Gambar 6.10.
Sumber: http://www.biologi-sel.com/
Gambar 6.10 Retikulum endoplasma (RE) kasar dan RE halus.
RE kasar berfungsi sebagai penampung protein skretoris yang telah disintesis oleh
ribosom. Protein ini akan dimasukkan ke dalam kantong pipih yang disebut lumen RE. RE
kasar juga berperan dalam produksi membran yang ditranspor ke organel lainnya.
Membran yang demikian dinamakan membran RE.
Berbeda dengan RE kasar, RE halus memiliki beberapa fungsi,antara lain: mensintesis
berbagai zat seperti lemak, kolesterol, fosfolipid, dan steroid; metabolisme karbohidrat,
misalnya proses penyimpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen pada sel hati; dan
membantu proses penetralan obat dan racun yang biasa terjadi pada RE sel hati.
Sumber: http://gracertrgg.blogspot.co.id/
Gambar 6.11 Struktur retikumul endoplasma kasar dan halus
116
Namun demikian, RE kasar dan RE halus mempunyai fungsi yang sama, yakni sebagai
alat transpor molekul dari satu sel ke sel lain, memproduksi antibodi, dan berperan dalam
proses glikolasi yaitu penambahan gula pada molekul protein.
117
Sumber: http://woocara.blogspot.co.id/
Gambar 6.12 Aparatus golgi
Pada proses metabolisme sel, aparatus golgi berfungsi sebagai penerima dan pengirim
vesikula transpor yang berisi protein. Selain itu, aparatus golgi dijadikan tempat terjadinya
glikolasi. Glikolasi merupakan suatu proses modifi kasi protein seusai protein disintesis
dengan mereaksikan bersama glikosilat (gula). Hasil glikolasi yang berupa glikoprotein
disimpan dan selanjutnya dikirimkan ke luar sel oleh vesikula transpor.
Di samping fungsi tersebut, aparatus golgi dapat pula berperan dalam pembentukan
lisosom dan berbagai enzim pencernaan yang belum aktif, misalnya enzim zymogen dan
koenzim.
Sumber: http://www.nafiun.com/
Gambar 6.13 Aparatus golgi dan hubungannya dengan nukleus,retikulum endoplasma dan lisosom
Sebagian besar badan golgi terdapat pada sel-sel sekretori, sehingga produknya
banyak disekresikan. Sebagai contoh, sel sekretori pada kelenjar pencernaan yang
mengeluarkan enzimenzim pencernaan, misalnya laktase dan peptidase. Badan golgi juga
118
ada yang terdapat pada sel-sel pankreas yang mengeluarkan tripsin dan lipase, termasuk
juga pada kelenjar air mata yang mengeluarkan antibodi.
d) Lisosom
Lisosom (lysis = pemisahan, pembelahan, soma = tubuh) adalah badan berbentuk
bulat seperti kantong kecil dengan diameter 0,1 sampai 1 m. Di dalam lisosom terdapat 50
enzim dan kebanyakan adalah enzim hidrolitik yang bersifat asam. Enzim hidrolitik
digunakan lisosom untuk mencerna makromolekul saat pencernaan intraseluler. Contoh
enzim hidrolitik adalah lipase, protase, nuklease, dan fosfatase. Sementara, makromolekul
yang dihidrolisis misalnya protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Fagositosis merupakan proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam
memakan organisme atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya. Pada makhluk hidup
uniselluler, proses fagositosis terjadi pada Amoeba. Sementara pada manusia, prosesini
terjadi pada sel makrofaga, yakni suatu sel yang berperan dalam pertahanan tubuh dari
bakteri perusak dan penyerang lainnya.
Selain proses fagositosis, lisosom berperan dalam prosesautofagi. Autofagi adalah
proses daur ulang materi organik oleh enzim hidrolitik secara individual. Di dalam tubuh
manusia, proses autofagi misalnya terjadi pada sel hati. Di dalam sel, lisosom mencerna
partikel-partikel yang masuk secara endositosis dan pengeluaran enzim secara eksositosis
misalnya, saat terjadi pembentukan tulang keras dari tulang rawan. Lisosom dapat
melakukan autolisis, yang termasuk terjadi pada lisosom. Autolisis merupakan proses
penghancuran bagian tertentu makhluk hidup secara mandiri, misalnya perusakan sel ekor
katak saat masih berudu.
Sumber: http://www.sridianti.com/pengertian-pencernaan-intraseluler.html
Gambar 6.14 Lisosom
119
e) Mitokondria
Mungkin kalian pernah melihat sosis, makanan yang bahan bakunya dari daging
berbentuk bulat lonjong. Bentuk mitokondria hampir menyerupai sosis. Perhatikan Gambar
6.15. Di dalam sel, mitokondria berperan dalam proses respirasiaerob yang menggunakan
oksigen. Untuk itu, mitokondria memiliki jumlah lebih dari satu di dalam sel. Variasi
jumlahnya bergantung pada tingkat metabolismenya. Andaikan kebutuhan energi sel besar,
jumlah mitokondria di dalam sel sangat banyak. Sebaliknya, apabila kebutuhan energi sel
kecil, jumlah mitokondria sedikit.
Sumber: http://marlisadarwi.blogspot.co.id/2015/08/
Gambar 6.15 Mitokondria
Mitokondria memiliki membran rangkap. Membran rangkap ini terdiri atas membrane
luar yang halus dan membran dalam yang berlekuk-lekuk.
Membran dalam mitokondria dinamakan krista. Krista memiliki lekukan yang banyak
jumlahnya. Fungsi krista adalah memperluas permukaan saat berlangsung respirasi.
Dengan begitu, hasil respirasi seluler yang diperoleh dapat meningkat. Perhatikan Gambar
6.16.
Sumber: http://www.wikiwand.com/ca/Mitocondri
Gambar 6.16 Struktur mitokondria
120
Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruangan, yaitu ruang inter membran
dan ruang matriks mitokondria. Ruang inter membran adalah ruang sempit yang berada
di antara membrane dalam dan membran luar. Sedangkan ruang matriks mitokondria
diselubungi oleh membran dalam. Pada matriks mitokondria ini terdapat enzim pernapasan
yang disebut sitokrom, sehingga oksidasi asam lemak dapat berlangsung. Enzim sitokrom
ini berfungsi sebagai pengontrol siklus asam sitrat yang mengandung protein.
Sumber: http://hisham.id/2015/08/pengertian-mitokondria.html
Gambar 6.17 Mitokondria di dalam sel
f) Badan Mikro
Sesuai namanya, badan mikro berukuran kecil dengan diameter 0,3 hingga 1,5 m.
Organel ini terbungkus oleh selapis membran yang terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
Perhatikan Gambar 6.18.
Sumber: http://www.nafiun.com/
Gambar 6.18 Peroksisom yang berada pada sel daun
121
berperan dalam metabolisme lemak yakni mengubah lemak menjadi gula. Energi hasil
metabolisme ini digunakan saat perkecambahan biji.
g) Vakuola
Vakuola merupakan organel dalam sel yang berisi cairan. Di dalam vakuola terdapat
membran yang disebut tonoplas. Organel ini banyak terdapat pada sel tumbuhan. Kalau
pun ada pada sel hewan, bentuk vakuolanya amat kecil. Sebuah vakuola tumbuhan berisi
larutan garam mineral, gula, asam amino, bahan sisa dan beberapa pigmen seperti
antosianin. Setiap sel tumbuhan memiliki bentuk vakuola yang amat beragam. Vakuola sel
tumbuhan dewasa berbentuk besar, sedangkan vakuola tumbuhan muda berbentuk kecil.
Semakin tua usia tumbuhan, maka vakuolanya akan bertambah besar,bahkan bisa menjadi
dominan dalam sel.
Pada sel tumbuhan, vakuola memiliki berbagai fungsi,antara lain: sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan danion anorganik, seperti gula, protein, kalium, dan
klorida; sebagai osmoregulator yakni penjaga nilai osmotik sel; dan berperan dalam proses
sekresi hasil sisa metabolisme yang membahayakan sel.
Untuk menarik datangnya serangga penyerbuk, sebagian vakuola sel tumbuhan
memiliki pigmen. Contohnya, pigmen merah dan biru pada mahkota bunga. Sebaliknya,
supaya hewan pemangsa tidak datang mendekat, vakuola sel tumbuhan mengandung
senyawa beracun dan bau tak sedap.
Pada sel hewan, vakuola hanya terdapat pada hewan uni selluler saja, misalnya
protozoa. Fungsi vakuola adalah sebagai vakuola pencernaan makanan (vakuola non-
kontraktil). Selain itu,protozoa juga memiliki vakuola berdenyut (vakuola kontraktil)yang
berperan dalam pengaturan tekanan osmotik sitoplasma.
Sumber: http://www.jendelasarjana.com/2014/03/10-fungsi-vakuola.html
Gambar 6.19 Vakuola
122
h) Kloroplas
Selain vokuola, ciri organel khas yang dimiliki sel tumbuhan adalah kloroplas.
Kloroplas termasuk pada sebuah kelompok organel besar yang disebut plastida. Pada sel
tumbuhan, kloroplas ini tersebar pada cairan sitoplasma. Kloroplas memiliki diameter
sekitar 5 sampai 10 m. Hampir setiap sel tumbuhan mengandung kloroplas dengan jumlah
20 hingga 40 buah.
Secara struktural, kloroplas memiliki membran rangkap yang disebut selubung
kloroplas. Selubung kloroplas ini tersusun atas membran luar dan membran dalam. Untuk
membran dalamnya, memiliki struktur yang sama dengan membran sel.
Kloroplas juga mempunyai dua bagian, yakni bagian grana dan stroma. Grana
merupakan tumpukan sejumlah tilakoid. Tilakoid adalah suatu kantong yang berbentuk
pipih. Adapun stroma merupakan cairan yang berada di luar tilakoid. Di dalam stroma
terkandung pelbagai macam zat, misalnya enzim, asamasam organik, dan karbohidrat hasil
fotosintesis dalam bentuk tepung.
Sumber: http://www.edubio.info/2015/01/struktur-kloroplas.html
Gambar 6.20 Struktur kloroplas
Bagi tumbuhan, kloroplas mempunyai peran penting terutama saat terjadi fotosintesis.
Sebab, di dalam kloroplas terdapat klorofil berpigmen hijau dan pigmen fotosintetik
lainnya. Klorofil dan pigmen fotosintetik ini terdapat pada sistem membran dan stroma.
Pada proses fotosintesis, pigmen fotosintetik khususnya klorofil dan karotenoid akan
menyerap energi cahaya matahari yang selanjutnya diubah menjadi energi kimia. Klorofil
menyerap sinar merah, biru, dan ungu, sementara sinar hijau dipantulkan.
Sehingga, warna yang terlihat pada klorofil adalah warna hijau. Berbeda dengan
klorofil, karatenoid memiliki banyak pigmen, seperti ungu, biru, kuning, oranye, merah
dan coklat. Di antara warna tersebut, warna yang diserap karatenoid hanyalah warna ungu
123
dan biru. Karatenoid ini banyak terdapat pada bunga dan buah tumbuhan. Selain menyerap
warna, karatenoid juga berperan dalam melindungi klorofi l dari sinar matahari yang terlalu
kuat.
Beberapa jenis plastida selain klorofi l adalah sebagai berikut:
(1) Kromoplas, yakni plastida yang berpigmen merah, jingga atau kuning, dan biasanya
terdapat pada buah tomat dan wortel.
(2) Leukoplas, merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen. Plastida ini terletak pada
jaringan yang tidak terkena cahaya. Selain itu, leukoplas terdapat pula pada sel-sel
embrional empulur batang. Kemudian, plastida ini terdapat pula pada bagian tanaman
yang berwarna putih di dalam tanah.
(3) Amiloplas, adalah plastida yang tak berpigmen dan mengandung banyak amilum.
Nah, inilah uraian struktur dan fungsi berbagai organel sel bermembran. Untuk
selanjutnya, kita akan membahas struktur dan fungsi organel sel yang tidak
bermembran.
Sumber: http://www.firdaus45.com/
Gambar 6.21 Struktur ribosom
124
Pada permukaan ribosom, butiran nukleoprotein memiliki dua letak persebaran.
Butiran nukleoprotein yang tersebar bebas pada sitoplasma disebut ribosom bebas.
Sementara, butiran nukleoprotein yang menempel pada permukaan reticulum endoplasma
disebut ribosom terikat. Ribosom bebas berperan dalam proses sintesis enzim. Enzim
yang dihasilkan berfungsi menjadi katalisator di dalam cairan sitosol dan ribosom terikat
berguna dalam sintesis protein.
Sumber: https://melajr.wordpress.com/page/3/
Gambar 6.22 Ribosom bebas dan terikat
b) Sitoskeleton
Salah satu organel yang cukup penting keberadaannya dalam sel adalah sitoskeleton.
Sitoskeleton merupakan struktur rangka sel yang berbentuk jalinan serabut. Strukturnya
membentang dalam sitoplasma. Di dalam sel, sitoskeleton memiliki beberapa fungsi.
Fungsi itu antara lain sebagai pendukung pergerakan sel dan penjaga kestabilan bentuk
sel, atau menjadi rangka sel dan pemberi bentuk sel; pemberi kekuatan mekanik sel dan
pembantu motilitas sel (gerakan substansi dari satu bagian ke bagian lain); menjaga
keseluruhan organel sel supaya tetap pada posisinya; dan membantu gerakan kromosom ke
arah kutub saat pembelahan sel. Berdasarkan fungsinya, sitoskeleton memiliki tiga jenis
serabut, meliputi mikrotubulus, filamen antara (serabut antara), dan mikrofi lamen (filamen
aktin).
(1) Mikrotubulus
Bentuk mikrotubulus adalah tabung berongga dengan diameter 25 nm. Panjang
tubuhnya antara 200 nm sampai 25 μm. Mikrotubulus mempunyai suatu protein yang
disebut tubulin. Tubulin terdiri atas dua macam, yakni alpha-tubulin dan betatubulin.
Mikrotubulus ini berfungsi memperta hankan bentuk sel; berperan saat motilitas sel, seperti
silia atau fl agela; dan membantu pergerakan kromosom saat pembelahan sel.
125
Sumber: https://www.slideshare.net/rilika/biologi-organel-sel-11-sma-semester-1
Gambar 6.23 Mikrotubulus
126
Sumber: http://ellavioletta.blog.unsoed.ac.id/
Gambar 6.24 Mikrofilamen
(3) Mikrofilamen
Serabut sitoskeleton yang terdiri atas bola-bola molekul protein disebut
mikrofilamen. Serabut ini dinamakan pula filamen aktin. Sebab, mikrofi lamen tersusun
dari protein aktin, meskipun sebagian kecil juga terbuat dari miosin. Fungsi utama
mikrofilamen adalah sebagai penahan tegangan (gaya tarik) saat sel bergerak dan
bermanfaat saat proses pengaliran sitoplasma.
c) Sentriol
Sentriol memiliki struktur dasar yang sama seperti tubuh dasar sili, yakni berbentuk
silinder. Sentriol ini tersusun atas mikrotubulus seperti jala. Hanya sel hewan saja yang
memilikinya. Di dalam sel, sentriol memiliki jumlah sepasang yang disebut sentrosom.
Saat terjadi pembelahan sel, sentriol membentuk benang gelondong atau benang spindel.
Kedua ujung benang ini mempunyai tempat pelekatan yang berbeda. Ujung yang satu
melekat pada sentriol, sedangkan ujung yang lain melekat pada kromosom.
127
Sumber: http://evagalag.blogspot.co.id/
Gambar 6.25 Struktur sentriol
d) Dinding Sel
Dinding sel merupakan organel yang berada pada sel tumbuhan,sementara sel hewan
tidak memilikinya. Dinding sel bersifat kaku, sehingga bentuk sel tumbuhan tidak mudah
berubah. Ketebalannyaberkisar 0,1 μm. Bagi sel tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan pencegah dari penghisapan air yang berlebihan sehingga sel tetap utuh.
Berdasarkan jenisnya, dinding sel ada dua, yaitu dinding selprimer dan dinding sel
sekunder. Dinding sel primer terbentuksaat sel membelah, sedangkan dinding sel
sekunder terbentuk setelah sel mengalami penebalan.
Saat masih muda, dinding sel tersusun oleh selulose polisakarida (lignin dan pektin)
yang memiliki daya renggang. Akibatnya, dinding sel berbentuk tipis dan lentur. Antara
dinding sel satu dengan dinding sel lainnya dipisahkan oleh lamela tengah. Lamela tengah
tersusun dari gel yang berisi magnesium dan kalsiumpektat. Antara dinding sel yang satu
dengan lainnya dihubungkan oleh pori-pori yang memiliki benang plasma atau
plasmodermata.
128
Sumber: http://kliksma.com/2015/08/struktur-dan-fungsi-dinding-sel.html
Gambar 6.26 Dinding sel
C. RANGKUMAN
➢ Sel merupakan unit struktural, unit fungsional, dan unit heriditas terkecil makhluk
hidup.
➢ Sel mempunyai komponen kimiawi yang dinamakan protoplasma. Di dalam
protoplasma ini terdapat garam mineral dan senyawa organik/senyawa karbon seperti
karbohidrat, lemak, dan protein.
➢ Sel tersusun atas tiga bagian, antara lain membran sel, sitoplasma, dan organel sel
(termasuk nukleus).
➢ Sel memiliki organel yang bermembran dan tidak bermembran. Organel sel yang
bermembran meliputi nukleus, retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria,
lisosom, badan mikro, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan organel sel yang tak
bermembran meliputi ribosom, sitoskeleton, sentriol, badan mikro, dan dinding sel.
129
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Penemu sel pertama kali adalah ….
a. Antonie von Leeuwenhoek
b. Robert Hooke
c. Mathias J. Schleiden
d. Theodor Schwann
e. Felix Dujardin
2. Orang yang memublikasikan pernyataan omnis cellula cellula adalah ….
a. Antonie von Leeuwenhoek
b. Robert Hooke
c. Rudolf Virchow
d. Theodor Schwann
e. Felix Dujardin
3. Komponen utama protoplasma adalah ….
a. air
b. protein
c. karbohidrat
d. lemak
e. mineral
4. Sel prokariotik memiliki ciri yakni ….
a. tidak bermembran sel
b. tidak berendomembran dan membrane nucleus
c. tidak memiliki reticulum
d. tidak memiliki mitokondria
e. tidak bermembran
5. Robert Brown mengemukakan adanya benda kecil yang terapung dalam cairan sel yang
disebut ....
a. Nukleus
b. Vakuola
c. Lisosom
d. Mitokondria
e. Ribosom
130
6. Berikut merupakan bahan-bahan organik penyusun sel, kecuali ....
a. Karbohidrat
b. Air
c. Lemak
d. Protein
e. Glikogen
7. Menurut Robert Brown, bagian terpenting dari suatu sel hidup adalah ....
a. Kromosom
b. Nukleus
c. Lisosom
d. Sitoplasma
e. Ribosom
8. Organel yang berperan aktif dalam proses pembelahan sel dan hanya terdapat dalam
sel hewan adalah ....
a. Mitokondria d. Vakuola
b. Ribosom e. Kromosom
c. Sentrosom
9. Zat semi cair yang terdapat dalam sitoplasma dinamakan ….
a. Sitosol d. protein perifer
b. fosfolipid ganda e. karioteka
c. protein integral
10. Salah satu fungsi sitoplasma adalah ….
a. menyeleksi zat-zat yang masuk dan keluar sel
b. pengendali metabolism
c. penyimpan informasi genetic
d. pembentuk membran sel
e. memproduksi antibody
11. Berikut yang bukan organel sel adalah ….
a. membran sel
b. ribosom
c. nucleus
d. mesosom
e. mitokondria
131
12. Organel sel yang bertanggung jawab pada proses respirasi adalah ….
a. inti sel
b. ribosom
c. mitokondria
d. reticulum
e. sentriol
13. Tempat pembentukan RNA ribosom berada pada ….
a. ribosom
b. karioteka
c. anak inti
d. nukleoplasma
e. retikulum endoplasma
14. Organel sel yang ditemukan pada sel hewan dan tumbuhan adalah ….
a. dinding sel d. lisosom
b. ribosom e. vakuola kontraktil
c. plastid
15. Perhatikan pernyataan berikut.
(1) Nukleolus adalah tempat sintesis RNA ribosomal
(2) Unit pembawa sifat (gen) terletak di dalam nukleus
(3) Membran plasma merupakan membran permeabel
(4) Sintesis protein terjadi di dalam nukleus
(5) DNA terletak di dalam nukleus dalam bentuk kromatin
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 4 dan 5
b. 1, 2 dan 4 e. 2, 3 dan 4
c. 1, 2 dan 5
132
BAB 7
ENZIM DAN HORMON
A. Enzim
Enzim adalah protein tunggal atau gabungan dari protein dan senyawa nonprotein
yang hanya dapat dihasilkan makhluk hidup.
Struktur enzim:
Sumber: http://artikeltop.xyz/
Gambar 7. 1 Enzim dan cara kerja
1. Apoenzim
Adalah bagian enzim yang berupa senyawa protein yang mengandung binding site:
Sumber: http://academic.pgcc.edu/
Gambar 7.2 Enzim dan bagiannya
a. Sisi aktif
Adalah sisi yang berikatan dengan substrat. Substrat adalah zat yang akan dijadikan
produk.
b. Sisi alosterik
Sisi alosterik dalah sisi yang berikatan dengan kofaktor (aktivator) enzim. Sisi
alosterik dapat diganggu oleh inhibitor nonkompetitif yang berstruktur sama dengan
kofaktor. Inhibitor akan mencegah enzim untuk mengubah-ubah bentuk sisi aktif (kaku).
133
2. Kofaktor/aktivator enzim
Adalah bagian enzim berupa senyawa non-protein. Kofaktor dapat mengubah-
ubahbentuk sisi aktif sehingga dapat ditempelisubstrat tertentu.
Macam-macam kofaktor enzim:
a. Koenzim
Adalah kofaktor berupa senyawaorganik (vitamin) yang berikatan secaranon-kovalen
dengan enzim.
Contoh: koenzim NAD+
b. Gugus prostetik
Adalah kofaktor berupa senyawa anorganik (mineral) yang berikatan secara kovalen
dengan enzim.
Contoh: Cl- dan Ca2+ pada enzim amilase,
Fe pada hemoglobin, dan Mg padaklorofil.
Enzim yang telah berikatan dengan kofaktor disebut holoenzim.
Sisi aktif dapat diganggu oleh inhibitor kompetitif yang berstruktur sama dengan
substrat. Inhibitor akan mencegah substrat untuk berikatan. Sisi alosterik dapat diganggu
oleh inhibitor non-kompetitif yang berstruktur sama dengan kofaktor. Inhibitor akan
mencegah enzim untuk mengubah-ubah bentuk sisi aktif (kaku).
Sifat-sifat enzim sebagai katalis:
1. Terlibat dalam jalannya reaksi, namun jumlahnya tidak berubah.
2. Mempercepat laju reaksi, namun tidak mengubah komposisi produk.
3. Menurunkan energi aktivasi.
4. Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.
5. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
6. Dapat dihambat zat tertentu.
7. Dapat bekerja dalam reaksi bolak-balik.
Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori, yaitu teori gembok dan kunci (lock and
key) dan teori kecocokan terinduksi (induced fit).
1. Teori Gembok dan Kunci
Menurut teori ini, enzim dan substrat dimisalkan sebagai gembok dan kunci.
Menurut teori ini, suatu enzim hanya bekerja untuk satu jenis substrat saja, dengan
berikatan pada sisi aktif.
134
Sumber: https://saylordotorg.github.io/
Gambar 7.3 Teori gembok-kunci enzim
Sumber: http://bionomipa.blogspot.co.id/
Gambar 7.4 Teori kecocokan terinduksi enzim
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain adalah konsentrasi enzim dan
kofaktor, konsentrasi substrat, konsentrasi inhibitor, suhu dan pH. Pengaruh konsentrasi
zat-zat yang berhubungan dengan enzim:
1. Konsentrasi enzim yang lebih besar dari substrat akan mempercepat laju reaksi
(mempercepat pembentukan produk).
2. Konsentrasi substrat yang lebih besar dari enzim akan menimbulkan konsentrasi
substrat jenuh (laju reaksi maksimum), yang menyebabkan ada substrat yang tidak
dikatalisis.
135
3. Konsentrasi inhibitor yang besar akan memperlambat laju reaksi (menghambat
pembentukan produk).
Inhibitor atau penghambat merupakan zat dengan struktur yang mirip substrat dan
dapat bergabung dalam reaksi enzimatik sehingga menyebabkan fungsi enzim terganggu.
Inhibitor berikatan dengan enzim membentuk kompleks enzim-inhibitor. Berdasarkan
posisi kerjanya, inhibitor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif merupakan zat penghambat yang menghambat kerja enzim pada
sisi aktif. Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang mirip dengan substrat dan cocok
dengan bentuk sisi aktif enzim. Inhibitor dan substrat akan bersaing untuk berikatan dengan
enzim.
Sumber: http://indimasia.blogspot.co.id/
Gambar 7. 5 Inhibitor kompetitif
Jika inhibitor berhasil menempel pada sisi aktif enzim lebih dulu, maka substrat tidak
akan bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Hal itu menyebabkan fungsi enzim terhambat.
b. Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor nonkompetitif merupakan penghambat yang bekerja pada sisi pasif enzim.
Inhibitor berikatan dengan sisi pasif enzim dan mengakibatkan bentuk sisi aktif berubah.
Karena bentuk sisi aktif enzim telah berubah, maka enzim tidak dapat mengikat substratnya
lagi.
136
Sumber: https://www.slideshare.net/
Gambar 7.6 (a) Reaksi normal (b) Inhitor menghambar reaksi
137
2. Menambahkan -ase pada nama substratnya.
Contoh: urease (urea), lipase (lipid/lemak), amilase (amilum), protease (protein), lactase
(laktat).
3. Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis.
Contoh: dehidrogenase mengkatalisis reaksi pelepasan hidrogen.
Tata nama enzim diatur oleh International Union of Biochemistry (IUB) mulai
tahun 1961, dan enzim digolongkan menjadi 6 kelompok:
1. Oksidoreduktase
Oksidoreduktase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi redoks biologis.
Contoh: berakhiran oxidase, reductase dan dehydrogenase, seperti sulfit oksidase, nitrat
reduktase, alkohol dehidrogenase.
2. Transferase
Transferase adalah enzim yang memindahkan gugus fungsi suatu substrat ke substrat
lain.
Contoh: transglutaminase, alanin trans-minase, DNA metiltransferase.
3. Hidrolase
Hidrolase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis biologis.
Contoh: enzim-enzim pencernaan seperti amilase, sukrase, tripsin, renin, lisozim, dll.
4. Liase
Liase adalah enzim yang memutuskan ikatan rangkap kimia pada substrat.
Contoh: karbonik anhidrolase, ornitin dekarboksilase.
5. Isomerase
Isomerase adalah enzim yang mengkatalisis pembentukan isomer suatu senyawa
tunggal.
Contoh: protein disulfida isomerase.
6. Ligase/sintetase
Ligase/sintetase adalah enzim yang menggabungkan dua buah molekul secara kovalen.
Contoh: piruvat karboksilase, asetil KoA karboksilase.
B. Hormon
Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang
berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena
hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati
138
saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil
sekresinya melalui saluran khusus.
Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh
sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan
lain sebagainya.
Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus).
Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian
tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin
disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin
disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
Tabel 7.1 Hormon Penting bagi Tubuh Manusia
Nama dan Deskripsi Asal Fungsi Utama
Adiponektin (Acrp30) Jaringan adiposa atau Dia mengontrol beberapa proses metabolisme
(Suatu jenis protein) lemak tubuh seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid,
membantu mencegah penyakit seperti
aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe 2,
penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD),
dll
Hormon (Komponen penting Hal ini meningkatkan penyerapan lipoprotein
adrenokortikotropik dari sumbu ke dalam sel kortikal sehingga lebih banyak
(ACTH) hipotalamus-hipofisis- kolesterol yang tersedia untuk sel-sel dari
adrenal) korteks adrenal. Hal ini mendorong
hipofisis anterior pengangkutan kolesterol ke dalam mitokondria
dan merangsang hidrolisis tersebut. Hal ini
memainkan peran penting dalam sintesis dan
sekresi gluco-dan mineralo-kortikosteroid dan
steroid androgenik.
Aldosteron Bagian luar dari Ini mendorong reabsorpsi natrium di ginjal dan
(Hormon steroid) korteks adrenal di peningkatan volume darah, pelepasan kalium
kelenjar adrenal dan hidrogen melalui ginjal, meningkatkan
retensi air dan kenaikan tingkat tekanan darah.
Androstenedion Kelenjar adrenal dan Hal ini mendorong produksi estrogen dalam sel
(4-androstenedion dan 17- gonad granulosa dengan menyediakan substrat
ketoestosterone) androstenedion.
Angiotensinogen dan Hati Ini mengeluarkan aldosteron dari korteks
angiotensin adrenal dipsogen, dan menyebabkan
(AGT) vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh
darah.
Hormon antidiuretik hipofisis posterior Ini mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior,
(ADH) menyebabkan vasokonstriksi sampai tingkat
(vasopresin arginine menengah, dan menyebabkan retensi air dalam
vasopressin atau) ginjal.
Antimullerian hormone Testis Ini pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari
(AMH) hipofisis anterior, dan menghambat
139
Nama dan Deskripsi Asal Fungsi Utama
(sejenis protein, juga perkembangan saluran Mullerian ke dalam
dikenal sebagai faktor rahim.
penghambat Mullerian
(MIF))
Atrial-natriuretic peptide Jantung Hal ini meningkatkan laju filtrasi glomerulus
(ANP) (Atriopeptin) (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar
natrium dan air, dan meningkatkan pelepasan
asam lemak bebas dari jaringan adiposa.
Brain natriuretic peptide Jantung Ini membantu untuk menurunkan tekanan
(BNP) darah karena membantu mengurangi resistensi
(tipe B peptida natriuretik) pembuluh darah sistemik. Ini juga menurunkan
tingkat darah air, sodium dan lemak.
Calcidiol Kulit / tubulus Hal ini berguna untuk mengetahui status
(25-hidroksivitamin D3 proksimal ginjal vitamin D, dan mendorong penyerapan
atau bentuk tidak aktif dari kalsium dari usus.
vitamin D3)
Kalsitonin (CT) kelenjar tiroid Ini menurunkan kadar kalsium darah dengan
(Bentuk aktif dari vitamin menghambat penyerapan kalsium di usus, dan
D3) juga menghambat penyerapan kalsium oleh
ginjal dan dengan demikian mempromosikan
ekskresi kalsium melalui urin. Ini mencegah
aktifitas osteoklas dalam tulang dan
memainkan peran penting dalam regulasi
vitamin D.
Calcitriol Kulit / tubulus Dia mengontrol transfer kalsium dari darah ke
(1,25-dihydroxy vitamin proksimal ginjal urin oleh ginjal, meningkatkan penyerapan
D3) kalsium dari usus ke dalam darah dan
mempromosikan pelepasan kalsium ke dalam
darah dari tulang. Hal ini juga menghambat
pelepasan kalsitonin.
Cholecystokinin (CCK) Duodenum (bagian Hal ini mendorong pelepasan enzim
(hormon peptida) pertama dari usus pencernaan dari pankreas dan empedu dari
kecil) kantong empedu, memainkan peran penekan
kelaparan, hal ini terkait dengan toleransi obat.
Hal ini bertanggung jawab untuk pencernaan
dan kenyang yang tepat.
Hormon corticotropin- Hipotalamus Hal ini dirilis dalam respon terhadap stres,
releasing (CRH) mempromosikan pelepasan ACTH dari
(corticoliberin, hormon hipofisis anterior, menentukan periode
polipeptida dan kehamilan dan memicu terjadinya nifas dan
neurotransmiter) waktu pengiriman.
Kortisol (hormon steroid) korteks adrenal Hal ini dihasilkan dalam respon terhadap stres
(Glukokortikoid) dan tingkat glukokortikoid darah menurun. Ini
mengatur metabolisme glukosa, dan menekan
sistem kekebalan tubuh. Hal ini mendorong
metabolisme lemak, protein dan karbohidrat,
mengurangi pembentukan tulang. Hal ini juga
mempromosikan pematangan paru-paru janin.
Dia mengontrol kehilangan natrium melalui
usus kecil dan membantu menjaga pH. Ini
adalah hormon diuretik yang membantu
meningkatkan sekresi asam lambung dan
pelepasan enzim tembaga.
140
Nama dan Deskripsi Asal Fungsi Utama
Dehydroepiandrosterone Testis, ovarium, ginjal Hal ini memainkan peran penting dalam
(DHEA) virilisasi (perubahan prenatal yang menentukan
(hormon steroid) jenis kelamin, perubahan postnatal
menyebabkan pubertas laki-laki normal, dan
efek dari terlalu banyak androgen pada anak
perempuan atau perempuan) dan anabolisme
(melibatkan proses yang mengarah pada
perkembangan organ dan jaringan).
Dihidrotestosteron (DHT) Enzim 5α-reduktase Ini bertanggung jawab untuk pola kebotakan
(hormon seks androgen meningkatkan laki-laki. Hal ini memainkan peran penting
atau laki-laki) produksi hormon di dalam pertumbuhan prostat (benign prostatic
prostat, testis, folikel hyperplasia dan kanker prostat) dan
rambut, dan kelenjar diferensiasi.
adrenal.
Dopamin (DPM / PIH / Ginjal dan Ini menentukan perilaku Anda, kognisi dan
DA) hipotalamus. gerakan sadar. Ini meningkatkan denyut
(Prolaktin penghambat jantung dan tekanan darah. Hal ini memainkan
hormon) peran penting dalam fitur psikologis seperti
motivasi, hukuman dan imbalan. Ini
mengontrol pola tidur, mood, konsentrasi,
memori kerja, dan keterampilan belajar.
Endotelin Sel X perut Ini mendorong kontraksi halus otot-otot perut.
(Suatu jenis protein)
Enkephalin Ginjal Hal ini terkait dengan pengaturan nyeri.
(Endorfin)
Epinefrin (EPI) medula adrenal Ini menentukan ‘lari atau melawan’ respon,
(Adrenalin, hormon dan meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke
neurotransmiter) otak dan otot dengan meningkatkan denyut
jantung dan volume stroke, dan meningkatkan
katalisis dari glikogen dalam hati, dll
mendorong relaksasi / kontraksi otot polos
tergantung pada jaringan ia bertindak atas. Hal
ini juga merangsang pemecahan lipid dalam sel
lemak. Ini menekan aktivitas sistem kekebalan
tubuh.
Erythropoietin (EPO) Ginjal Hal ini meningkatkan produksi eritrosit (sel
(hormon glikoprotein) darah merah).
Estradiol (E2) Pada laki-laki: Testis; Pada laki-laki, mencegah apoptosis (kematian
(Hormon seks) Pada wanita: Ovarium sel diprogram) dari sel germinal. Pada wanita,
memainkan peran penting dalam pembekuan
darah, keseimbangan cairan, beberapa jenis
kanker payudara, paru-paru berfungsi,
kesehatan pembuluh darah dan kulit, dll
meningkatkan aktivitas pembakaran lemak,
pertumbuhan rahim dan endometrium,
pembentukan tulang, dll. Hal ini menentukan
tinggi badan Anda, membantu massa otot yang
lebih rendah, dan mengurangi gerakan usus.
Hal mempromosikan sintesis protein dan
meningkatkan kolesterol baik, trigliserida,
kortisol, hormon pertumbuhan, dll
141
Nama dan Deskripsi Asal Fungsi Utama
Estriol (E3) Plasenta selama Ini membantu menjaga rahim diam selama
(hormon seks, jenis kehamilan kehamilan.
estrogen)
Estron (E1) Ovarium dan jaringan Ini membantu menjaga kesehatan secara
(hormon seks, jenis adiposa keseluruhan, khususnya kesehatan wanita
estrogen) menopause dan membuat penyakit tertentu
pergi.
Follicle-stimulating Kelenjar hipofisis Follicle-stimulating fungsi hormon melibatkan
hormone (FSH) anterior pematangan folikel Graafian dalam ovarium.
Itu mempromosikan spermatogenesis dan
merangsang produksi protein androgen-
mengikat dalam testis, pada pria. Ini mengatur
pertumbuhan, pubertas dan proses reproduksi
tubuh lainnya.
Growth hormone-releasing Hipotalamus Ini memicu pelepasan hormon pertumbuhan
hormone (GHRH) dari kelenjar hipofisis anterior.
(faktor pertumbuhan
hormon-pelepas (GRF atau
GHRF))
Insulin Sel beta pankreas Ini mengatur metabolisme karbohidrat dan
lemak, membantu menjaga kadar glukosa
darah dengan meningkatkan penyerapan
glukosa dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan
lemak. Glukosa disimpan dalam bentuk
glikogen di otot dan hati. Insulin menghambat
pelepasan glukagon dan tidak memungkinkan
tubuh untuk menggunakan lemak sebagai
sumber energi. Hal ini terlibat dalam beberapa
proses metabolisme.
Luteinizing hormone (LH) hipofisis anterior Ini mengatur ovulasi pada wanita. Pada laki-
(lutropin) laki, testosteron diproduksi di testis dengan
adanya hormon ini.
Testosteron (hormon seks Testis pada laki-laki Ini menentukan kepadatan tulang, kekuatan
laki-laki) dan ovarium pada dan massa otot. Hal ini memainkan peran
(Hormon steroid) wanita, kelenjar penting dalam pertumbuhan jakun, jenggot dan
adrenal. rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll, dan
dalam perubahan terkait seperti pendalaman
suara, pubertas (pematangan organ generatif),
pengembangan skrotum, libido , dll
Thyroid-stimulating Kelenjar hipofisis Ini mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan
hormone (TSH) anterior triiodothyronine (T3).
(Thyrotropin)
Di dalam tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar
hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar
pencernaan. Simak dan pahami uraian berikut.
142
1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di
dalam tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut
pula sebagai master of gland, sebab hormon yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi
endokrin yang lain. Berdasarkan strukturnya, kelenjar hipofisis terdiri atas tiga bagian,
yaitu bagian depan (lobus anterior), bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang
(posterior). Bagian tengahnya hanya dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah
hilang atau tinggal sisanya aja. Oleh karena itu, pada orang dewasa, kelenjar hipofisis hanya
tersusun dua bagian saja yakni bagian depan dan bagian belakang. Berikut dibahas dua
bagian kelenjar hipofisis tersebut.
Sumber: http://heningteem-fk12.web.unair.ac.id/
Gambar 7.7 Hormon pituitari
143
Hormon yang Bentuk senyawa
Fungsi Diatur oleh
disekresikan Organik
Memulai pembentukan
sperma
pada testis
Luteinizing hormone Glikoprotein Menyebabkan folikel yang Hormon
(LH) sudah hipotalamus
matang pecah, sehingga
ovum
keluar (ovulasi)
Merangsang sekresi
tetosteron
dari testis
Hormon perangsang Glikoprotein Merangsang sekresi kelenjar Tiroksin dalam
tiroid=hormon tiroid Merangsang sekresi darah,
theotrop (Thyroid kelenjar tiroid hormon
stimulating hormone = hipotalamus
TSH)
Hormon Peptida Merangsang dan Glukokortikoid,
adrenokortikotropik mengendalikan hormon
(adrenocorticotrophic sekresi kelenjar korteks hipotalamus
hormone) adrenal
144
D. RANGKUMAN
• Enzim adalah protein tunggal atau gabungandari protein dan senyawa non-protein yang
hanya dapat dihasilkan makhluk hidup.
• Strktur enzim:
1. Apoenzim adalah bagian enzim yang berupa senyawa protein yang mengandung
binding site: sisi aktif dan sisi alosterik
2. Kofaktor/aktivator enzim adalah bagian enzim berupa senyawa nonprotein. Kofaktor
dapat mengubah-ubah bentuk sisi aktif sehingga dapat ditempeli substrat tertentu.
Macam-macam kofaktor enzim:
a. Koenzim
b. Gugus prostetik
• Sifat-sifat enzim sebagai katalis:
1. Terlibat dalam jalannya reaksi, namun jumlahnya tidak berubah.
2. Mempercepat laju reaksi, namun tidak mengubah komposisi produk.
3. Menurunkan energi aktivasi.
4. Hanya dapat mengkatalisis reaksi tertentu.
5. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
6. Dapat dihambat zat tertentu.
7. Dapat bekerja dalam reaksi bolak-balik.
• Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori, yaitu teori gembok dan kunci (lock and
key) dan teori kecocokan terinduksi (induced fit).
• Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh.
• Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin.
• Di dalam tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis,
tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan.
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Bagian enzim yang berupa senyawa protein yang mengandung binding site:sisi aktif
dan sisi alosterik adalah … .
145
a. koenzim
b. apoenzim
c. kofaktor
d. gugus protestik
e. hormon
2. Cara kerja enzim dijelaskan dalam dua teori, yaitu salah satunya teori … .
a. konsentrasi molekul
b. koenzim
c. sistem pencernaan
d. penyempurnaan
e. gembok dan kunci
3. Keseluruhan enzim lengkap yang terdiri dari komponen protein dan komponen non
protein disebut . . . .
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik
4. Bagian dari enzim yang merupakan komponen non protein berupa molekul anorganik
disebut . . . .
a. apoenzim
b. koenzim
c. kofaktor
d. holoenzim
e. gugus prostetik
5. Berikut yang merupakan salah satu sifat enzim adalah . . . .
a. enzim dapat menaikkan energi aktivasi
b. enzim dapat berikatan dan dapat mengenal bermacam-macam substrat
c. enzim dapat menurunkan energi aktivasi
d. enzim ikut bereaksi dan terlibat langsung dengan substrat untuk membentuk
senyawa produk
e. enzim merupakan reaktan dalam reaksi kimia metabolism
146
6. Enzim Oksidase terdiri dari ...
a. Sitokrom oksidase & Oksidase dengan Flavoprotein
b. Oksidase dengan Flavoprotein & Asam L- amio oksidase
c. Asam L-amino oksidase & Xantin oksidsase
d. Xantin oksidase & Glukosa oksidase
e. Oksidase dengan Flavoprotein & Glukosa oksidase
7. Enzim katalase terdapat dalam, kecuali ...
a. Darah
b. sumsum tulang
c. ginjal
d. hepar
e. jantung
8. Katalase dan oksidase terdapat dalam ...
a. Membran mukosa d. Perksisom
b. Hepar e. eroksidase
c. Sumsum tulang
9. PInhibitor kompetitif dalam enzim mempunyai sifat . . . .
a. berikatan lemah dengan enzim pada sisi aktifnya
b. irreversible
c. merupakan zat yang mempercepat reaksi enzimatis
d. salah satu contohnya adalah pestisida DDT
e. strukturnya sangat berbeda dengan substrat
10. Orang yang sedang marah detak jantung, pernafasan, dan gerakannya cepat. Hal ini
disebabkan oleh pengeluaran hormon yang berasal dari kelenjar . . .
a. Tiroid d. Hipofisa
b. Langerhans e. Anak Ginjal
c. Epifisa
11. Hormon paratiroid menyebabkan peningkatan . . . .
a. kadar gula darah
b. badan dalam mengatasi stress
c. permeabilitas tubulus ginjal terhadap air
d. kadar kalsium darah
e. absorbsi asam amino
147
12. Bila kelenjar paratiroid tidak berfungsi, maka tubuh akan berpotensi terjadi...
a. batu ginjal
b. akromegali
c. obesitas
d. kretinisme
e. tetanus
13. Hormon berikut yang dapat mengubah glikogen menjadi glukosa adalah...
a. adrenalin
b. antidiuretik
c. prolaktin
d. insulin
e. tiroksin
14. Tipe penghambat kerja enzim ada berapa jumlahnya
a. 1 tipe
b. 2 tipe
c. 3 tipe
d. 4 tipe
e. 5 tipe
15. Tipe penghambat enzim dengan cara merusak enzim adalah ...
a. Kompetitif
b. Nonkompetitif
c. Feed back efect
d. Menyerupai substrat
e. Bergabung dengan sisi aktif enzim
148
BAB 8
DIFUSI DAN OSMOSIS
A. Difusi
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan
teh tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis. Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat
penting untuk keseimbangan hidup tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2)
diambil oleh tumbuhan dari udara melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam
mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah satunya melalui proses difusi.
Sumber: http://segerahamil.blogspot.co.id/
Gambar 8.1 Difusi
Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan konsentrasi garam
mineral di tanah lebih tinggi daripada didalam sel. Demikian juga gas CO2 di udara masuk
ke dalam tubuh tumbuhan karenakonsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di dalam
sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2
dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel (Loveless, 1991).
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang bersentrasi rendah, sedangkan osmosis adalah
perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat (Kustiyah, 2007). Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah
149
pemberian gula pada cairan teh tawar dan contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam.
Kecepatan difusi ditentukan oleh: Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik
dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
1. Mekanisme Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung
melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran
yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion bychanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul-molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada mmembran secara langsung. Membran sel permeabel
terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan
bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeable
terhadap molekul anorganik seperti O, CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus
yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau
chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter
tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul-molekul berukuran besar seperti asam
amino, glukosa, dan beberapa garam-garam mineral, tidak dapat menembus membrane
secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter
dinamakan difusi difasilitasi.
2. Mekanisme Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasilitasi (facilitated diffusion) adalah perlaluan zat melalui membran
plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau
molekul yang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein
transforter yang khusus, misalnya untuk perlaluan suatu molekul glukosa diperlukan
150
protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter
untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-
sel hati, karena sel-sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,makin
besar proses difusi yang terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya
difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area tempat berlangsungnya difusi, makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.
B. Osmosis
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Jika terdapat dua larutan yang tidak
sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan
seimbang. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan isotonis bentuk sel tetap karena keadaan
seimbang. Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada dalam larutan hipertonis (konsentrasi
larutan lebih tinggi daripada cairan sel), air dalam plasma selakan berosmosis keluar
sehingga sel mengerut/menyusut. Protoplasma yang kekurangan air menenyusut
volumenya mengakibatkan membran sel terlepas dari dinding sel, sehingga terjadi
plasmolysis.
Sumber: http://biologipedia.blogspot.co.id/
Gambar 8.2 Omosis
Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih rendah
daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel membengkak. Pada
151
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan
pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh
molekul terlarut), sehingga lebih banyakmolekul air yang melewati membran (Kustiyah,
2007).
Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih tinggi ke
daerah yang potensial airnya lebih rendah, melalui suatu membran semi permeabel.
Potensial osmotik suatu larutan selalu negatif yang ekuivalen dengan nilai tekanan
osmotiknya yang sebenarnya. Plasmolisis adalah peristiwa melepasnya plasmalemma atau
membran plasma dari dinding sel karena dehidrasi (hilangnya airsel) bila sel berada
dilingkungan larutan yang hipertonis.
Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan fisiologi di
dalam tubuhnya, tumbuhan melakukan beberapa aktivitas, di antaranya adalah absorbsi
(penyerapan), transportasi (pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi
(pelepasan air melalui stomata). Beberapa prinsip yang berhubungan dengan proses
penyerapan pada akar:
1. Penyerapan air tanah oleh akar dapat terjadi melalui mekanisme imbibisi, difusi,
osmosis dan transpor aktif.
2. Pada tumbuhan darat, penyerapan gas-gas (O2 dan CO2) lebih banyak
melalui sedangkan ion-ion dalam larutan tanah melalui akar.
Pada tumbuhan air hampir seluruh permukaan tubuhnya dapat melakukan penyerapan
air beserta gas-gasdan ion-ion yang terlarut di dalamnya. Osmosis adalah proses
perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,dari larutan yang konsentrasi zat
pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasizat pelarutya rendah melalui selaput atau
membran selektif permeabel atau semi permeabel.
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam
suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa
yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. Semi permeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
152
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif
dan masuk ke larutan dengan konsentrasiyang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor
(Keenan, et al,. 1984). Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke
luar sel. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau
hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses
osmoregulasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup:
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat
lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih
cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan
jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar
resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih
cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
C. RANGKUMAN
• Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan
berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis.
• Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
• Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin
besar proses difusi yang terjadi.
153
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya
difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area tempat berlangsungnya difusi, makin luas area difusi, makin cepat proses
difusi.
• Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran.
• Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup:
1. Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya osmosis
akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi
untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membran semi permeable.
2. Tebal membran: semakin tebal suatu membran akan memperhambat terjadinya
osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus
membran tersebut.
3. Luas permukaan
4. Jarak zat pelarut dan zat terlarut
5. Suhu
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Berikut yang bukan termasuk faktor yang memengaruhi proses difusi adalah...
a. konsentrasi zat d. tempat terjadinya difusi
b. ukuran zat e. wujud zat
c. suhu
2. Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut berkonsentrasi tinggi menuju zat pelarut
berkonsentrasi rendah, melalui membran yang bersifat ….
a. selektif permeable d. tipis
b. fertilisasi e. bisa dikontrol
c. tembus pandang
3. Apabila sel dimasukan ke dalam suatu larutan yang hipertonis akan terjadi peristiwa
plasmolisis, yaitu…
a. mengembangnya inti sel
b. rusaknya inti sel
c. mengecilnya sebuah sel
d. mengecilnya ribosom
e. membelahnya sel
154
4. Masuknya garam-garam mineral dan air dari tanah ke dalam sel-sel akar merupakan
suatu contoh proses…
a. Imbisisi d. Adsorpsi
b. Osmosis e. plasmolisis
c. Difusi
5. Gas O2, CO2, dan N2 melewati membran sel dengan cara…
a. transport aktif d. transport pasif
b. osmosis e. mbibisi
c. difusi
d. i6. Transpor molekul melalui membran plasma yang melibatkan dua protein membran
adalah...
a. osmosis d. kontraspor
b. difusi e. pompa ion
c. endositosis
7. Transpor makromolekul seperti polisakarida keluar sel dilakukan dengan cara....
a. osmosis d. ekositosis
b. difusi e. transpor aktif
c. endositosis
8. Apabila larutan gula dan air dimasukkan ke dalam wadah dan dibatasi dengan selaput
yang bersifat permeabel, akan terjadi peristiwa....
a. difusi d. imbibisi
b. osmosis e. tidak ada perpindahan zat
c. difusi dan osmosis
9. Osmosis disebut juga dengan difusi air karena .....
a. hanya air yang melewati selaput permeable
b. hanya air yang berpindah melewati selaput semi permeable
c. hanya air yang berpindah melewati selaput impermeable
d. hanya air yang dapat melarutkan gula
e. air akan menghancurkan dinding sel
10. Konsentrasi larutan lebih tinggi daripada cairan sel terjadi pada larutan … .
a. hipotonis d. asam
b. hipertonis e. basa
c. gula
155
11. Berikut yang bukan termasuk faktor yang memengaruhi proses difusi adalah...
a. konsentrasi zat d. tempat terjadinya difusi
b. ukuran zat e. wujud zat
c. suhu
12. Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut berkonsentrasi tinggi menuju zat pelarut
berkonsentrasi rendah, melalui membran yang bersifat ….
a. selektif permeable d. tipis
b. fertilisasi e. bisa dikontrol
c. tembus pandang
13. Apabila sel dimasukan kedalam suatu larutan yang hipertonis akan terjadi peristiwa
plasmolisis, yaitu…
a. mengembangnya inti sel d. mengecilnya ribosom
b. rusaknya inti sel e. membelahnya sel
c. mengecilnya sebuah sel
14. Transpor membran yang tergolong transport pasif adalah ….
a. Pinositosis d. eksositosis
b. Osmosis e. endositosis
c. Fagosi tosis
15. Peristiwa difusi terjadi pada hal-hal berikut, kecuali ….
a. potongan umbi kentang dalam air
b. parfum yang disemprotkan dalam ruangan
c. tinta yang diteteskan dalam air
d. teh celup dalam air panas
e. asap rokok dalam ruangan
156
BAB 9
METODE ILMIAH
157
Untuk memperjelas pengetahuan kita tentang hakekat IPA perlu dikemukakan istilah-
istilah ”fakta, konsep, prinsip, dan teori” sebagai berikut:
1. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar
ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.
Contohnya fakta; Atom hidrogen mempunyai satu elektron.; markuri adalah planet
terdekat dengan matahari; dan air membeku pada suhu 00C.
2. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta. Konsep merupakan
penggabungan antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu sama lain. Contoh: semua
zat tersusun atas partikel-partikel; benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan;
materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi.
3. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsp IPA.
Contohnya: udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep
udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan.
4. Teori ilmiah merupakan karangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori bisa juga dikatakan sebagai model, atau
gambar yang dibuat oleh ilmuan untuk menjelaskan gejala alam. Contoh, teori
meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut
dan awan terbentuk.
158
b. Logis
Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berfikir logis. Cara berpikir
logis adalah berpikir dengan menggunakan logika dan ajek. kesimpulan yang diambil
berdasarkan logika-logika tertentu, baik seccara induktif atau deduktif.
c. Objektif
Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari
maksud-maksud tertentu pelaku (Subjektif), baik itu berupa kepentingan seseorang
maupun golongan, Hasil dari kajian ilmu pengetahuan alam harus sesuai dengan fakta dan
bukti kebenaran ilmiah secara apa adanya tanpa ditambah ataupun ditutup dengan mitos
dan perasaan.
d. Empiris
Ilmu pengetahuan alam atau sains dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris,
yaitu suatu pengalaman konkret yang dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat
dibuktikan secara ilmiah.
e. Sistematis
Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian atau kajuan ilmiah,
didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan. Urutan tersebut berupa
langkah-langkah metode ilmiah sehingga ketika orang lain ingin melakukan hal yang sama,
akan mendapatkan hasil yang sama pula.
f. Teori-teorinya berlaku umum
Begitu banyak teori-teori sain yang lahir dari ilmuwan yang mengkaji gejala-gejala
alam. Teori -teori itu berlaku umum dan dapat diketahui oleh orang lain tanpa batas. ketika
seorang ilmuwan mengeluarkan terori tertentu, orang lain dapat mengoreksi atau mengkaji
ulang kesesuaian teori tersebut. Bahkan ilmuwan lain yang tidak sependapat dapat
mengeluarkan teori baru yang melengkapi atau membantah teori yang tidak sesuai tersebut.
159
Menurut Dimyati (2009), kelebihan KPS adalah:
1. KPS dapat memberikan rangsangan ilmu pengetahuan, sehingga siswa dapat memahami
fakta dan konsep ilmu pengetahuan dengan baik.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar
menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Hal ini
menyebabkan siswa menjadi lebih aktif.
3. KPS membuat siswa menjadi belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
KPS terdiri dari sejumlah keterampilan tertentu. Klasifikasi KPS adalah sebagai berikut:
a. Mengamati
Mengamati adalah proses pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa dengan
menggunakan inderanya. Untuk dapat menguasai keterampilan mengamati, siswa harus
menggunakan sebanyak mungkin inderanya, yakni melihat, mendengar, merasakan,
mencium, dan mencicipi. Dengan demikian dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
dan memadai.
b. Mengelompokkan/Klasifikasi
Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk menggolongkan
sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses mengklasifikasikan tercakup beberapa
kegiatan seperti mencari kesamaan, mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri,
membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.
c. Menafsirkan
Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan tentatif dari data yang
dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak ditafsirkan. Karena itu,
dari mengamati langsung, lalu mencatat setiap pengamatan secara terpisah, kemudian
menghubung-hubungkan hasil-hasil pengamatan itu. Selanjutnya siswa mencoba
menemukan pola dalam suatu seri pegamatan, dan akhirnya membuat kesimpulan.
d. Meramalkan/ memprediksi
Meramalkan adalah memperkirakan berdasarkan pada data hasil pengamatan yang
reliabel (Firman, 2000). Apabila siswa dapat menggunakan pola-pola hasil pengamatannya
untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamatinya,
maka siswa tersebut telah mempunyai kemampuan proses meramalkan.
e. Mengajukan pertanyaan
Keterampilan proses mengajukan pertanyaan dapat diperoleh siswa dengan
mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, pertanyaan untuk meminta penjelasan
atau pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.
160
f. Merumusakan hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian
atau pengamatan tertentu.
g. Merencanakan percobaan
Agar siswa dapat memiliki keterampilan merencanakan percobaan, maka siswa
tersebut harus dapat menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
Selanjutnya, siswa harus dapat menentukan variabel-variabel, menentukan variabel yang
harus dibuat tetap, dan variabel mana yang berubah. Demikian pula siswa perlu untuk
menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara dan langkah-
langkah kerja. Selanjutnya siswa dapat pula menentukan bagaimana mengolah hasil-hasil
pengamatan.
h. Menggunakan alat dan bahan
Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan, dengan sendirinya
siswa harus menggunakan secara langsung alat dan bahan agar dapat memperoleh
pengalaman langsung. Selain itu, siswa harus mengetahui mengapa dan bagaimana cara
menggunakan alat dan bahan.
i. Menerapkan konsep
Keterampilan menerapkan konsep dikuasai siswa apabila siswa dapat menggunakan
konsep yang telah dipelajarinya dalam situasi baru atau menerapkan konsep itu pada
pengalaman-pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.
j. Berkomunikasi
Keterampilan ini meliputi keterampilan membaca grafik, tabel, atau diagram dari hasil
percobaan. Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel, atau diagram juga termasuk
berkomunikasi. Menurut Firman (2000), keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan
menyampaikan gagasan atau hasil penemuannya kepada orang lain.
C. Metode Ilmiah
Sebelum ditemukan yang namanya metode ilmiah, pengetahuan diperoleh dengan
berbagai cara yaitu intuisi, prasangka, dan coba-coba (trial and error). Intuisi adalah
pengetahuan yang didasarkan pada pengetahuan seseorang yang terdahulu melalui proses
yang tidak disadari atau muncul begitu saja, istilah orang jawa mengatakan “wangsit” atau
ada juga yang menyebutnya “ilham”.
161
Pengetahuan semacam ini kadang-kadang memang ada yang benar, namun biasanya
sangat sulit untuk dibuktikan. Sedangkan prasangka merupakan pengetahuan yang
didasarkan pada anggapan yang diyakini namun masih belum tentu kebenarannya. Namun
kadang juga salah, dan pastinya masih belum bisa dibuktikan secara logis dan ilmiah.
Sedangkan trial and error merupakan pengetahuan yang diperoleh dari jalan melakukan
coba-coba atau untung-untungan. Jadi sama saja, kadang-kadang menemukan hal yang
benar, dan sebaliknya kadang juga salah.
Pengetahuan yang diperoleh dari cara-cara di atas tentunya sudah tidak relevan lagi
dengan keadaan zaman sekarang, karena kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara
ilmiah. Karena pengetahuan dikatakan ilmiah bila memenuhi beberapa syarat, di antaranya:
• Memiliki objek kajian
• Memiliki metode
• Bersifat sistematis
• Bersifat universal (berlaku umum)
• Bersifat objektif (apa adanya)
• Bersifat analitis
• Bersifat verifikatif
Sikap-sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti yaitu :
• Berani dan bersikap santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
• Mengembangkan keingintahuan pada sesuatu
• Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan
• Berpendapat secara ilmiah dan kritis
• Berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan-usulan yang
diajukan
• Mau bekerja sama
• Jujur terhadap fakta
• Disiplin dan tekun
162
Langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Sumber : https://dhaniguci.wordpress.com/
Gambar 9.1 Sikuls metode ilmiah
1. Mengidentifikasi Masalah
Melakukan pengamatan di sekitar kita, dan menemukan masalah yang memang benar-
benar ada atau memunculkan permasalah yang awalnya tidak ada.
2. Rumusan Masalah
Masalah yang diperoleh dirumuskan dalam sebuah pertanyaan, seperti apakah,
mengapa, bagaimana, tentang permasalahan yang ingin diteliti.
3. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan (jawaban) sementara dari rumusan masalah yang diteliti.
Hipotesis ini masih sebatas kemungkinan-kemungkinan yang belum pasti dan perlu diteliti
lebih lanjut nantinya.
4. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan penelitian perlu ditentukan secara detail mengenai metode
penelitian yang digunakan, variabel penelitian (kontrol & bebas), alat dan bahan, teknik
analisis data, waktu dan tempat, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian
dilaksanakan
163
5. Eksperimen
Eksperimen atau percobaan yang dilakukan harus sesuai dengan rancangan atau
langkah-langkahnya. Dalam prosesnya juga akan diperoleh data-data percobaan.
6. Analisis
Data-data eksperimen yang telah diperoleh bisa berupa data kuantitatif (berupa angka-
angka) seperti berat, tinggi, dst. Atau juga dapat berupa data kualitatif seperti warna,
tekstur, dan seterusnya. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara statistik.
7. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil adalah berdasar dari data yang telah dianalisis, apakah
mendukung hipotesis ataukah menolak hipotesis.
8. Laporan
Semua proses dari awal hingga akhir penelian disusun dalam sebuah format laporan
penelitian atau percobaan yang nantinya dapat digunakan untuk publikasi atau
penyampaian data ke masyarakat.
D. RANGKUMAN
• IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam
yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan
keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
• Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar
ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.
• Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta. Konsep merupakan
penggabungan antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu sama lain.
• Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsp IPA.
• Teori ilmiah merupakan karangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip yang saling berhubungan.
• Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Alam
a. Konkret
b. Logis
c. Objektif
d. Empiris
e. Sistematis
f. Teori-teorinya berlaku umum
164
• Keterampilan proses sains
a. Mengamati
b. Mengelompokkan/Klasifikasi
c. Menafsirkan
d. Meramalkan/ memprediksi
e. Mengajukan pertanyaan
f. Merumusakan hipotesis
g. Merencanakan percobaan
h. Menggunakan alat dan bahan
i. Menerapkan konsep
j. Berkomunikasi
• Pengetahuan dikatakan ilmiah bila memenuhi beberapa syarat, di antaranya:
a. Memiliki objek kajian
b. Memiliki metode
c. Bersifat sistematis
d. Bersifat universal (berlaku umum)
e. Bersifat objektif (apa adanya)
f. Bersifat analitis
g. Bersifat verifikatif
UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Lima pokok data ilmiah: 1). Hasil eksperimen 2). Merumuskan masalah 3). Menyusun
hipotesis 4). Mengadakan eksperimen 5). Menarik kesimpulan.
Dari data di atas urutan metode ilmiah yang benar adalah ….:
a. 2, 1,4,3,dan 5
b. 2,3,4,1.dan 5
c. 3.4,1,2,dan 5
d. 5,4,1,2,dan 3
e. 2 1,3, 5,dan 4
2. Seorang siswa kelas X hendak meneliti pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi suatu
enzim. Yang tergolong variabel bebas adalah…
165
a. kecepatan reaksi
b. jenis enzim
c. tabung reaksi
d. banyak enzim
e. suhu
3. Manakah yang merupakan hasil observasi kuantitatif?
a. apel malang berwarna hijau
b. kain sutra halus
c. jeruk keprok rasanya manis
d. kadar gula 5%
e. suara kokok ayam jantan nyaring
4. Perkembangan makhluk hdup mulai dan zigot sampai tahapan tertentu dalam
perkembangannya dipelajari dalam ….
a. Entomologi
b. Embriologi
c. Zoologi
d. Genetika
e. Sitologi
5. Omne vivum ex vivo, berarti...
a. makhluk hidup berasal dan telur
b. makhluk hidup berasal dari benda mati
c. telur berasal dari makhluk hidup
d. makhluk hidup terjadi secara spontan
e. makhluk hidup berasal dan makhluk hidup
6. Teori abiogenesis runtuh karena percobaan yang diakukan oleh…
a. Aristoteles
b. Harold Urey
c. Louis Pasteur
d. Alexander Oparin
e. Anthonie van Leeuwenhoek
7. Ciri-ciri berikut, yang menentukan bahwa suatu benda termasuk makhluk hidup
adalah….
a. memiliki bahan genetik
b. mampu pindah tempat
166
c. memiliki mitokondra
d. mampu bereaksi
e. memiliki bentuk
8. Charles Laveren secara tekun dan terus menerus memeriksa darah penderita penyakit
demam tinggi. Gejala aneh tersebut diperkirakan ada hubungannya dengan penyakit
malaria. Perkiraan ini merupakan….
a. hasil observasi
b. hasil eksperimen
c. suatu hipotesa
d. suatu teori
e. hasil penelitian
9. Ronald Ross memastikan bahwa anopheles merupakan vektor penyakit malaria.
Kepastian tersebut diambil berdasarkan …..
a. Teori
b. Hipotesa
c. Observasi
d. Eksperimen
e. Pengenalan
10. Jawaban atau kesimpulan sementara dari rumusan masalah yang perlu diuji
kebenarannya adalah …..
a. Identifikasi masalah
b. Observasi di lapangan
c. Hipotesa
d. Melakukan percobaan
e. Menganalisis kesimpulan
11. Pengaruh pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman Leguminoca, sebagai variabel
bebasnya adalah …..
a. Kadar pupuk urea
b. Pertumbuhan tanaman
c. Perlakuan di tempat terang
d. Perlakuan di tempat gelap
e. Perlakuan tanpa pupuk urea
167
12. Pengetahuan tentang makhluk hidup mulai dikenal sejak …..
a. Sejak jaman purba d. Sejak manusia dilahirkan
b. Sejak manusia mengenal kehidupan e. Sejak jaman peradaban Yunani kuno
c. Sejak manusia dihadapkan pada masalah
13. Langkah awal yang dilakukan seorang ilmuwan bila akan mengadakan penelitian
adalah ….
a. mengambil kesimpulan d. mencari literatur
b. merumuskan masalah e. membuat desain penelitian
c. membuat hipotesa
14. Kegiatan dengan menggunakan panca indera untuk mendapatkan informasi tentang
sesuatu disebut....
a. Observasi d. mencari literatur
b. mengumpulkan informasi e. meramal
c. bertanya
15. Seseorang siswa mampu mengedit obyek gambar dengan mengunakan program
komputer. Ia membuat gambar orang di mana badannya diambilkan dari seorang foto
model sedangkan wajahnya ia ganti dengan wajah temannya. Hasilnya adalah foto
temannya yang mirip foto model. Sikap siswa tadi tidak ilmiah karena........
a. tidak teliti d. Tidak konsisten
b. tidak fantastis e. tidak jujur
c. tidak tekun
Atom: partikel terkecil penyusun materi, terdiri atas beberapa partikel dasar: elektron,
proton, dan neutron
Muatan atom: elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron tidak
bermuatan
Sistem periodik Mendeleev: merupakan tabel sistem periodik unsur pendek yang disusun
berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat
Periode: lajur-lajur horizontal pada tabel periodik
Golongan pada sistem periodik unsur modern: terdiri atas 8 golongan, dan setiap
golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi (B)
Penomoran golongan: berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur yang
memiliki elektron valensi sama dan menempati golongan yang sama
Jari-jari atom: jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom
Pengukuran jari-jari atom: dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom
yang berikatan sesamanya
Energi ionisasi: energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk
melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1
Afinitas Elektron: negatif dari perubahan energi yang terjadi ketika satu elektron diterima
oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas
Keelektronegatifan: suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik
elektron dalam suatu molekul senyawa
Konfigurasi elektron: susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur
fisik lainnya
Orbital: digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya
kemungkinan ditemukan elektron di daerah tersebut
Mekanika kuantum: energi itu tidak kontinyu, tetapi diskrit-berupa 'paket' atau 'kuanta'
Bilangan kuantum: bilangan yang menyatakan kedudukan atau posisi elektron dalam
atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis
Bilangan kuantum azimut: ukuran momentum sudut orbital elektron yang menunjukkan
di subkulit/sublintasan mana elektron bergerak dan menentukan bentuk orbital
169
Kuantum Magnetik: menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu
subkulit dan menyatakan orbital khusus yang ditempati elektron pada suatu
subkulit
Bilangan kuantum spin: menyatakan momentum sudut suatu partikel
Zat tunggal: jenis zat yang memiliki satu identitas (murni)
Penggolongan unsur: logam, nonlogam, dan semilogam
Larutan: campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul)
Koloid: suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi
(campuran kasar)
Destilasi: pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya
Penyaringan: proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan
partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan
cairan dan menahan partikel-partikel padat
Ikatan ion: ikatan antara dua macam ion (kation dan anion) oleh gaya-gaya elektrostatik
Coulomb
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik: larutan elektrolit
Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik: larutan nonelektrolit
Reaksi ionisasi atau proses ionisasi: suatu proses perubahan atom atau kelompok atom
netral menjadi atom bermuatan listrik (ion) akibat dari penambahan atau
pengurangan elektron dari atom tersebut
Atom bermuatan negatif: jika suatu atom menangkap sejumlah elektron dari atom lain
(ion negatif = anion)
Atom bermuatan positif: atom melepaskan sejumlah elektron yang dimilikinya (ion
positif = kation)
Molalitas: satuan dari konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat pada
1000 gram pelarut
Molaritas: jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
Fraksi mol: menyatakan perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol
semua komponen-komponen
Asam: suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+)
Basa: suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH
Garam: adalah suatu senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa dan
reaksinya disebut reaksi netralisasi
170
pH: derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu larutan
vakuola: merupakan organel dalam sel yang berisi cairan
Mikrotubulus: tabung berongga dengan diameter 25 nm dengan panjang tubuh antara 200
nm sampai 25 μm
Enzim: protein tunggal atau gabungan dari protein dan senyawa non-protein yang hanya
dapat dihasilkan makhluk hidup
Hormon: hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang
dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi
hormon dinamakan kelenjar endokrin
Difusi: merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan
berkonsentrasi rendah
Osmosis: adalah perpindahan air melalui membrane permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat
171
DAFTAR PUSTAKA
Kamaludin, Agus. Cara Cepat Kuasai Konsep KIMIA dalam 8 Jam SMA Kelas X.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.
http://www.softilmu.com/2013/04/pengertian-unsur-kimia.html
https://medlinkup.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-perbedaan-atom-molekul-ion-
unsur-senyawa-campuran/
https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/1-larutan-elektrolit-
dan-non-elektrolit/3-teori-ionisasi/
http://safi-tri.blogspot.co.id/2011/08/struktur-atom-bilangan-kuantum-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr
http://www.nafiun.com/2013/03/teori-hukum-triade-dobereiner-sistem-periodik-
kelemahan.html
http://kelompok11kimia.blogspot.co.id/2012/08/penyaringan-dan-pengkristalan.html
http://fandy-irfan99.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dan-bagian-bagian-sel.html
http://images.foobar.cd/gallery/galliumcrystals/dscn0236.png
http://kliksma.com/2015/04/proses-penyulingan-air.html
http://www.maribelajarbk.web.id/2015/03/jenis-jenis-koloid-dan-contohnya.html
http://dynamic-expansion.blogspot.co.id/2016/04/perkembangan-sistem-perodik-
unsur.html
http://sapakabar.blogspot.co.id/2015/01/reaksi-ionisasi-dan-rumus-umum-reaksi-
ionisasi.html
http://xsact.blogspot.co.id/2011/12/unsur-logam-non-logam-semi-logam.html
https://www.naturamediterraneo.com/forum/topic.asp?TOPIC_ID=159260
172
http://www.pelajaransekolah.net/2016/05/pengertian-campuran-dan-macam-macam-
jenis-campuran-serta-contoh-campuran-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
http://hisham.id/2015/08/pengertian-mitokondria.html
http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-Inti-Sel-Nukleus-
adalah.html
http://woocara.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-badan-golgi-dan-fungsi-badan-
golgi.html
http://www.biologi-sel.com/2013/02/retikulum-endoplasma-re.html
http://www.nafiun.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.html
http://www.perpusku.com/2015/12/pengertian-sel-dan-bagian-bagiannya.html
http://www.pintarbiologi.com/2014/11/sejarah-penemuan-sel.html
http://www.nafiun.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-badan-mikro-gambar.html
Atkins' Physical Chemistry, 7th Ed. by Julio De Paula, P.W. Atkins ISBN 0-19-879285-9
http://gracertrgg.blogspot.co.id/2014/11/retikulum-endoplasma.html
http://newpcairport.com/study/chromosome-worksheet.html
http://thekingslau.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-dan-macam-macam-campuran.html
https://melajr.wordpress.com/page/3/
https://konsep-kimia.blogspot.co.id/2016/08/penggolongan-larutan-berdasarkan-daya-
hantar-listrik.html
https://www.slideshare.net/rilika/biologi-organel-sel-11-sma-semester-1
http://www.firdaus45.com/2015/11/pengertian-dan-fungsi-ribosom-menurutu.html
http://www.nafiun.com/2012/11/struktur-sel-eukariotik-gambar-fungsi-organel.html
https://www.plengdut.com/ikatan-ion/854/contoh-contoh-lambang-titik-elektron-lewis/
https://id.aliexpress.com/popular/buchner-funnel-filtration-filter.html
http://miftakhulriska.blogspot.co.id/p/sublimasi.html
http://marlisadarwi.blogspot.co.id/2015/08/
173
http://segerahamil.blogspot.co.id/2012/11/transpor-pasif-difusi-osmosis.html
http://biologipedia.blogspot.co.id/2010/12/osmosis.html
174
BIODATA PENULIS
175
Rusiyanto Lahir di Banyumas 1974. Menjadi dosen di Program Studi
S-1 Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (Unnes)
sejak 1999.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di Banyumas.
Lulus S1 dari Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang tahun 1998
dan lulus S2 dari di Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada
(UGM) tahun 2005.
176
177