PEMBAHASAN
A. Dewasa dini
Dewasa Dini, memiliki ciri-ciri yaitu :
Usia berkisar antara 18-25 dan berakhir sekitar 35-40
1. Fungsi Fsikis : fungsi organ-organ berjalan dengan sempurna dan
mengalami masa produktifitas yang tinggi.
2. Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka
dapat menggunakan kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luas.
3. Fungsi psikomotorik :
Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara maksimal,
biasanya atlit yang berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau
klimaknya pada usia dewasa muda.
Kemampuan halus : Mampu menggerakan tangan dan muut secara
maksimal.
Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta
mudah berkomunikasi dengan orang lain.
Intelegensi : Kemampuan berfikir lebih realistis dan berfikir jauh
kedepan, strategis dan selalu bersemangat untuk berwawasan luas.
Emosional : stabilitas emosi masih mengalami naik turun, namun tetap
terkontrol dan cendrung mengarah ketitik ketitik keseimbangan dan
bisa mnerima tanggung jawab. Pada masa ini setiap orang dewasa
muda pria dan wanita diharapkan untuk menerima tanggung jawab
sesuai dengan masing-masing tugas yang dipikulnya. Ketegangan
emosional terjadi pada orang dewasa dini,karena mereka baru
memasuki suatu lingkungan sosial baru dan hal ini merupakan simbol
yang dimunculkan akibat adanya suatu penyesuain diri.
Kepribadian
Beberapa ciri has lain pada perkembangan usia dewasa madya yaitu :
C. Dewasa Akhir
Ciri-ciri Dewasa akhir (usia lanjut)
Usia lanjut ditandai engan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-
efek tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan
penyesuaian diri secara baik atau buruk. Akan tetapi, ciri-ciri usia lanjut
cendrung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk daripada yang
baik dan kepada kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Itulah sebabnya usia
lanjut lebih ditakuti daripada usia madya dalam kebudayaan Amerika.
1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Periode usia lanjut adalah ketika fisik dan mental terjadi secara perlahan
dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat
dilakukan, dikenal sebagai “senescence”, yaitu masa proses menjadi tua.
Seseorang akan menjadi tua pada usia lima puluhan atau tidak sampai
mencapai awal atau akhir usia enam puluhan, tergantung pada laju
kemunduran fisik dan mentalnya.
Istilah “keuzuran” (senility) digunakan untuk mengacu pada periode
waktu selama usia lanjut apabila kemunduran fisik sudah terjadi dan
apabila sudah terjadi disorganisasi mental. Kemunduran itu sebagian
datang dari fakta fisik dan sebagian lagi dari faktor psikologis. Penyebab
fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan
karena penyakit khusus, tetapi karena proses menua.
2. Perbedaan Individual Pada Efek Menua
Dewasa ini, bahkan lebih banyak terjadi daripada dahulu kala bahwa
menua itu mempengaruhi orang-orang secara berbeda. Orang menjadi tua
secara berbeda, karena meeka memilii sifat bawaan yang berbeda,
sosioekonomi dan latar belakang pendidikan yang berbeda, dan pola hidup
yang berbeda.
Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa penuaan fisik lebih cepat
dibandingkan dengan penuaan mental, walaupun hal yang sebaliknya juga
kadang-kadang terjadi, terutama apabila seseorang sangat memikirkan
proses ketuannya dan membiarkan saja penuaan mentalnya terjadnya
terjadi apabila tanda-tanda pertama ketuaan fisik tampak.
3. Perubahan umum fungsi inderawi pada usia lanjut
Terjadi perubahan umum fungsi inderawi pada usia lanjut, muali dari
terjadi kemunduran atau berkurang fungsinya, hingga kehilangan fungsi
inderawi, yaitu: indra penglihatan, indera pendengaran, indera perasa,
indera penciuman, indra perabaan dan indera sensitivitas terhadap rasa
sakit.
4. Perubahan Kemampuan Motorik pada usia lanjut
Kekuatan : penurunan kekuatan yang paling nyata adalah pada
kelenturan otot-otot tangan bagian depan dan otot-otot yang menopang
tegaknya tubuh.
Kecepatan : Penurunn kecepatan dalam bergerak bagi orang usia lanjut
dapat dilihat dari tes terhadap waktu reaksi dan keterampilan dalam
bergerak.
Belajar Keterampilan Baru : Belajar keterampilan baru akan
menguntungkan pribadi mereka.
Kekuatan : Orang usia lanjut cendrung menjadi canggung dan kagok.
5. Perubahan Kemampuan Mental pada Usia Lanjut
Belajar : Orang yang berusia lanjut lebih berhati-hati dalam belajar.
Berpikir dalam memberi Argumentasi: Secara umum terdapat
penurunan kecepatan dalam mencapai kesimpulan.
Kreativitas : Kapasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir
kreatif bagi orang beruasia lanjut cendrung berkurang.
Ingatan : Orang berusia lanjut pada umunya cendrung lemah dalam
mengingat hal-hal yang baru dipelajari dan sebaliknya ingatan kuat
terhadap hal-hal yang telah lama dipelajari.
Mengingat kembali : Untuk membantu kemampuan mereka dalam
mengingat kembali dengan menggunakan tanda-tanda, terutama
simbol visual, dan gerakan (Kinesthetic).
Mengenang : Kecendrungan untuk mengingat sesuatu yang terjadi
pada masa lalu meningkat semakin tajam sejalan dengan
bertambahnya usia.
Rasa Humor : Pendapat umum yang sudah klise tetapi banyak
dipercaya orang, bahwa orang berusia lanjut kehilangan rasa dan
keinginannya terhadap hal-hal yang lucu.
Perbedaan kata : Menurutnya perbendaharaan kata yang dimiliki orang
berusia lanjut menurun sangat kecil.
6. Usia Tua dinilai dengan kriteria yang berbeda
Karena arti luas itu sendiri kabur, tidak jelas, dan tidak dapat dibatasi pada
anak muda, maka orang cendrung menilai tua itu dalam hal penampilan dan
kegiatan fisik. Orang tua mempunyai rambut putih dan tidak lama lagi
berhenti dari pekerjaan sehari-hari. Pada waktu anak-anak mencapai remaja,
mereka menialai usia lanjut dalam cara yang ama engan cara yang sama
dengan cara penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal penampilan diri dan apa
yang dapat dan tidak dapat dilakukannya.
7. Berbagai Stereotipe Lanjut Usia
Dewasa ini, dalam kebudayaan orang Amerika terdapat banyak stereotipe
orang lanjut usia dari banyak kepercayaan tradisional tentang kemampuan
fisik dan mental. Stereotipe dan kepercayaan ini tumbuh dari berbagai
sumber, di antaranya :
Cerita rakyat dan dongeng yang diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya, cendrung melkiskan usia lanjut sebagai usia yan tidak
enyenangkan.
Orang yang berusia lanjut sering diberi tanda dan diartikan orang secara
tidak menyenangkan oleh berbagai media masa.
Beragai humor dan canda yang berbeda juga menyangkut aspek negatif
orang usia lanjut, dengan cara yang tidak menyenangkan dan klise yang
sebagian besar lebih menekankan sikap ketololan seagai orangtua daripada
kebijakan.
Pendapat klise lama telah diperbuat oleh hasil studi ilmiah, karena masalah
pokok dari studi tersebut pada umumnya menekankan masa sbelumnya,
bahwa orang-orang dalam lembaga tertentu yang kemampuan fisik dan
mentalnya telah menurun merupakan orang penting yang
bertanggungjawab terhadap proses perlembagaannya.
8. Sikap sosial terhadap Usia Lanjut
Pendapat klise tentang usia lanjut merupakan pengaruh yang besar terhadap
sikap sosial dan terhadap usia lanjut maupun terhadap orang usia lanjut. Arti
penting tentang sikap sosial terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan
mempengaruhi cara mereka memerlakukan oang usia lanjut. Sebagai
pengganti penghormatan dan penghargaan tehadap orang usia lanjut, dan
sebagai cirri-ciri banyak kebudayaan, sikap sosial di Amerika mengakibatkan
orang usia lanjut merasa tiak lagi bermanfaat bahkan lebih banyak
menyusahkan daripada sikap menyenangkan.
Orang yang berasal dari Negara-negara yang menghargai orang usia
lanjut, mereka sudah terbiasa memperlakukannya dengan lebih
menyenangkan dan lebih horat disbanding mereka yang tinggal di Amerika.
Anggota masyarakat dari kelompok sosial yang lebih tinggi yang tahu bhwa
orang usia lanjut memegang kekuasaan terhadap harta kekayaan yang
menentukan nasib keberuntungan keluarga, cendrung untuk lebih menghargai
dan menghormati orang usia lanjut disbanding mereka yang berasal dari
kelompok masyarakat yang ekonomi menengah dan lebih rendah.
9. Orang Usia Lanjut mempunyai status kelompok-Minioritas
Dewasa ini, di Amerika orang usia lanjut mempunyai status kelompok
minoritas, yaitu kelompok status yang dalam beberapa hal mengecualikan
mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelomok lainnya, dan memberinya
sedikit kekuasaan atau bahkan tidak memperoleh kekuasaan apapun. Hal ini
terjadi sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenagkan tehadap orang
usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan
tentang mereka.
10. Menua membutuhkan perubahan peran
Dalam kebudayaan Amerika dewasa ini, orang berusia lanjut diangap tidak
ada gunanya lagi. Lebuh jauh lagi, orang usia lanjut diharapkan untuk
mengurangi peran akifnya dalam urusan masyarakat dan sosial. Karena sikap
sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum usia lanjut, pujiaan yang mereka
hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan
mereka.
11. Penyesuaian yang buruk merupakan Ciri Usia Lanjut
Karena sikap sosial yang tidak menyengkan bagi orang usia lanjut, yang
nampak dalam seseorang memperlakukan mereka, maka tidak aneh lagi kalau
banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri yang tidak
menyenangkan konsep diri yang tidak menyenangkan. Hal ini cendrung
diwujudkan dalam bentuk peran yang buruk dengan tingkat kekerasan yang
bereda.