PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sakit merupakan suatu reaksi tubuh seorang individu kala terserang
suatu penyakit atau patogen, yang dikarenakan banyak hal, mulai dari
cuaca yang tidak menentu (khususnya pada pancaroba), sistem imun tubuh
yang menurun, kebiasaan atau pola hidup yang kurang baik, serta pengaruh
stress yang tinggi kala menjalani kehidupan. Keadaan sakit membuat orang
tidak bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik dan maksimal.
Terlebih lagi jika sakit yang seseorang alami mengharuskannya untuk
menjalani pengobatan serta perawatan di rumah sakit. Dirawat di Rumah
Sakit adalah situasi yang tidak menyenangkan bagi pasien. Dengan masuk
Rumah Sakit semua kebiasaan yang selama ini dilakukan sendiri menjadi
tidak bisa dilakukan dan terbatas. Perasaan stres yang dirasakan oleh pasien
disebabkan karena banyaknya stressor baru yang dihadapi secara
bersamaan; misalnya lingkungan yang asing di rumah sakit, perasaan sakit
yang sedang dirasakan, pasien juga akan menghadapi berbagai prosedur
tindakan keperawatan, tindakan diagnostik, program terapi, perubahan pola
nutrisipada makanan yang diasup, biaya perawatan yang tentunya tidak
sedikit, pekerjaan yang ditinggalkan karena sakit, keluarga yang
ditinggalkan, lingkungan sosial yang ditinggalkan selama dirawat di
rumah sakit, dan faktor faktor stres lainnya yang tentu sedikit demi sedikit
akan mengubah kondisipsikologis yang dalam hal ini kondisi psikologis
pasien.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan perubahan psikologi itu terjadi pada individu
yang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit?
2. Aspek kejiwaan apa saja yang ikut berpengaruh atau berubah akibat
berubahnya kondisi psikologis pada individu yang sakit dan di rawat di
rumah sakit?
3. Apa sajakah perubahan - perubahan Psikologis yang dialami individu
yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit?
4. Mengapa perubahan psikologis yang dialami tiap individu berbeda
antara satu dengan yang lainnya?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan penyebab terjadinya perubahan psikologis pada individu
yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit.
2. Menjelaskan beberapa aspek kejiwaan yang ikut terpengaruh oleh
perubahan psikologis individu yang sakit dan dirawat di rumah sakit.
3. Menjelaskan perubahan psikologis yang dialami individu yang sakit
dan dirawat di Rumah Sakit.
4. Menjelaskan faktor menyebabkan perbedaan perubahan psikologis
pada tiap individu yang sakit dan dirawat di rumah sakit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. psikologi perkembangan merupakan ‘’cabang psikologi yang
mepelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang
proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai
mata’’ (Ross Vasta, dkk.,1992)
4
menimbulkan pandangan bahwa seakan-akan manusia telah
perubahan psikologis akibat sakit dan dirawat di rumah sakit.
Teori Empirisme, menyatakan bahwa perkembangan seseorang
individu akan ditentukan oleh empirinya atau pengalaman yang
diperoleh selama perkembangan individu itu. Menurut teori ini
individu yang dilahirkan sebagai kertas putih yang bersih belum
ada tulisan.
5
datang dari luar, yang dapat menimbulkan kegoncangan pada diri
orang yang bersangkutan. Perasaan lebih erat hubungannya dengan
pribadi seseorang.
a. Teori Perasaan
Perasaan bukanlah suatu proses psikis yang berdiri sendiri
melainkan senantiasa bersangkutan dengan peristiwa lainnya.
Bagaimana hubungan itu terjadi masih banyak perbedaan
pendapat. Ini akan tampak jelas dalam beberapa teori perasaan
sebagai berikut:
a) Teori Sentral
Menurut teori ini, bahwa gejala kejasmaniahan ini
merupakan suatu akibat dari emosi yang dialami seseorang.
Sehingga berdasarkan teori inidapat dikemukakan bahwa akibat
gejala jasmaniah itu merupakan akibat dari emosi yang dialami
oleh seseorang. Teori Sentral ini dikemukakan oleh Cannon.
b) Teori Perifer
Menurut teori ini justru sebaliknya, yaitu gejala
jasmaniah itubukanlah emosi yang dialami oleh seseorang,
tetapi malahan emosi yang dialami oleh seseorang itu
merupakan suatu akibat dari gejala jasmaniah.
c) Teori Kepribadian
Teori ini dikemukakan oleh J. Linschoten, yang
mengatakan bahwa hubungan jasmani dengan rohani itu sangat
erat, sehingga yang menghayati perasaan itu pribadi seseorang.
Berdasarkan teori tersebut dapat dimengerti bahwa baik
jasmani maupun rohani menyebabkan seseorang mempunyai
bermacam- macam perasaan sesuai dengan perangsangnya.
2. Affek Dan Keadaan Hati
Affek ialah perasaan tegang yang berlebih- lebihan dalam
hidup kejiwaan, seperti marah, terkejut, benci, dan sebagainya.
Biasanya disertai dengan peristiwa tubuh, misalnya mencucurkan air
6
mata, mengepalkan tangan, menggaruk- garuk kepala dan sebagainya,
sehingga sering melumpuhkan tenaga pikiran yang menyebabkan
manusia tidak sadar terhadap apa yang diperbuatnya.Wilhelm Wundt
membedakan affel atas tiga golongan yaitu :
1) Affek yang disertai dengan perasaan senang atau tidak senang.
2) Affek yang menggiatkan atau melemahkan pekerjaan jiwa.
3) Affek yang penuh dengan ketegangan jiwa dan kebalikannya.
3. Kebiasaan
Kebiasaan ialah rangkaian perbuatan yang dilakukan dengan
sendirinya,tetapi kadang masih dipengaruhi oleh akal pikiran. Pada
permulaan sangat dipengaruhi oleh pikiran, tetapi makin lama
pengaruh pikiran itu makin berkurang, karena seringkali dilakukan.
4. Keinginan
Keinginan ialah suatu bentuk nafsu atau dorongan yang
disadari, yang tertuju kepada sesuatu benda yang tertentu atau sesuatu
yang konkrit. Contoh: dorongan makan menimbulkan keinginan untuk
makan, keinginan bermain sepak bola, keinginan menikah dengan
gadis cantik, dan sebagainya.
7
1) Adanya perasaan ketakutan
Perubahan prilaku ini dapat terjadi pada semua orang yang
ditandai dengan adanya perasaan takut sebagai dampak dari sakit.
2) Menarik diri
Seseorang yang sakit akan selalu mengalami proses
kecemasan. Tingkat kecemasannya pun akan berbeda. Untuk
mengurangi kecemasan, maka seseorang akan berperilaku menarik
diri seperti diam jika tidak diberi pertanyaan. Hal tersebut sebagai
bentuk upaya menghindari kecemasan.
3) Egosentris
Perilaku ini dapat terjadi pada orang sakit yang ditunjukan
dengan selalu banyak mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau
mendengarkan perasaan orang lain atau memikirkan perasaan
orang lain. Perilaku ini ditunjukan dengan selalu ingin bercerita
tentang penyakitnya.
8
6) Perubahan persepsi
Terjadinya perubahan persepsi selama sakit dapat ditunjukan
dengan timbul persepsi bahwa dokter dan perawat adalah orang
yang dapat membantu untuk menyembuhkan sehingga menaruh
harapan sangat besar pada dokter dan perawat tersebut.
7) Berkurangnya minat
Perubahan perilaku yang ditunjukan pada seseorang yang
mengalami sakit adalah berkurangnya minat karena terjadi stress
yang diakibatkan penyakit yang dirasakan serta menurunnya
kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
9
ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan
karakteristik berbeda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
d. Lingkungan Sosial
yaitu merupakan lingkungan masyarakat, dimana dalam lingkungan
masyarakat ini ada interaksi individu satu dengan individu lain.
Keadaan masyarakat pun akan memberikan pengaruh tertentu terhadap
perkembangan individu lingkungan sosial biasanya dibedakan
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pembahasan mengenai perubahan psikologis akibat sakit dan dirawat di
Rumah Sakit, dapat kami simpulkan bahwa Penyebab perubahan
Psikologis tersebut terjadi karena Faktor endogen dan faktor eksogen
dalam individu Timbul perasaan jenuh sebagai akibat dari rutinitas
kesehatan yang terjadwal yang individu alami selama masa perawatan rasa
khawatir dan cemas pada diri individu. Aspek yang berpengaruh akibat
perubahan psikologis: Perasaan, kebiasaan, keinginan, dan keadaan Hati
dan Affekc.
B. Saran
Setiap manusia dari berbagai lapisan bisa saja mengalami ketegangan
hidup,yang diakibatkan adanya tuntutan dan tantangan, kesulitan,
ancaman,ataupun ketakutan terhadap bahaya kehidupan yang semakin
sulitterpecahkan. Sehingga sering kali didapati seseorang mengalami
ketegangan
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13