Anda di halaman 1dari 2

PATOGENESIS

1. BLEPHARITIS

• kolonisasi bakteri
• invasi mikroba langsung dari jaringan,
• kerusakan yang dimediasi oleh sistem kekebalan tubuh,
• kerusakan yang disebabkan oleh produksi racun bakteri, produk limbah, dan enzim.

2. EPISKLERITIS

Degradasi enzim dari serat kolagen dan invasi dari sel-sel radang meliputi sel T
dan makrofag pada sklera. Inflamasi dari sklera bisa berkembang menjadi iskemia dan
nekrosis yang akan menyebabkan penipisan pada sklera dan perforasi dari bola mata.
Proses inflamasi bisa disebabkan oleh kompleks imun yang berhubungan dengan
kerusakan vaskular (reaksi hipersensitivitas tipe I II dan respon kronik granulomatous
(reaksi hipersensitivitas tipe IV). kerusakan sklera akibat deposisi kompleks imun pada
pembuluh di episklera dan sklera yang menyebabkan perforasi kapiler dan venula post
kapiler dan respon imun sel perantara.

3. UVEITIS
Spasme otot siliar dan sfingter pupil  nyeri tumpul dan berdenyut serta
fotofobia. Terjadi miosis dan memicu sinekia posterior. Kekeruhan cairan akuos dan
edema kornea  penurunan tajam penglihatanInjeksi siliar akibat vasodilatasi arteri
siliar posterior longus dan arteri siliar anterior yang memperdarahi iris dan badan siliar.
Pelepasan sel radang, pengeluaran protein dan endapan sel radang di entodel kornea
(presipitat keratik kasar).

4. ULKUS KORNEA
Karena kornea memiliki banyak serat nyeri, kebanyakan lesi kornea, baik
superfisial maupun dalam (benda asing kornea, abrasi kornea, fliktenula, keratitis
interstisial), menimbulkan rasa nyeri dan fotofobia.
Rasa nyeri ini diperberat oleh gerak palpebra (terutama palpebra superior) di
atas kornea dan biasanya menetap sampai sembuh. Karena kornea berfungsi sebagai
jendela bagi mata dan membiaskan berkas cahaya, lesi kornea umumnya mengaburkan
penglihatan terutama bila letaknya di pusat.
Fotofobia pada penyakit kornea merupakan akibat kontraksi iris meradang yang
nyeri. Dilatasi pembuluh iris adaiah fenomena refleks yang timbul akibat iritasi pada
ujung saraf kornea. Fotofobia, yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, hanya
minimal pada keratitis herpes karena terjadi hipestesia pada penyakit ini, yang juga
merupakan suatu tanda diagnostik penting. Meskipun mata berair dan fotofobia lazim
menyertai penyakit kornea, sekret biasanya tidak ada, kecuali pada ulkus bakteri
purulen.

Anda mungkin juga menyukai