DoubilngTime
DoubilngTime
tumbuh mencapai ukuran 2 kali lipat. Ditentukan ukuran tumor saat pemeriksaan
pertama dan kedua dalam volume, dan ditentukan interval waktu antara pemeriksaan
pertama dan kedua.
DT = 0,69315
α
dimana
α = ln V1 – lnV0
T1 – T0
DT = Doubling Time
V0 = volume tumor pada saat pemeriksaan pertama
V1 = volume tumor pada saat pemeriksaan kedua
T1 – T0 = interval waktu antara pemeriksaan pertama dan pemeriksaan kedua (dalam
hari), biasanya adalah 30 hari.
Volume tumor diukur dengan rumus :
V = 4/3 πabc
a, b, dan c adalah radius tumor diukur dari tiga aksis tumor
Karsinogenesis
Kanker adalah suatu penyakit dimana terjadi proleferasi sel yang tidak
terkontrol (Devita). Kanker terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur
pertumbuhan dan deferensiasi sel. Adanya mutasi ini dapat menimbulkan salah atur
( lebih atau kurang aturan). Gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel itu
disebut protoonkogen dan supersor gen. Protoonokogen yang telah mengalami mutasi
sehingga dapat menimbulkan kanker disebut onkogen.
Pada kanker terjadi tranformasi protoonkogen dan supresor gen sehingga terjadi
perubahan dalam cetakan protein dari yang telah diprogramkan semula, sehingga
terjadi kekeliruan transkripsi dan translasi gen dan tebentuklah protein abnormal
yang lepas kendali dari pengaturan normal, koordinasi pertumbuhan dan deferensiasi
sel.
Proses karsinogenesis adalah proses bertahap (multi-step proses), sedikitnya ada
3 tahapan, yaitu :
1. Inisiasi
Dimana sel normal berubah menjadi premaligna. Pada tahapan ini karsinogen
bereaksi dengan DNA, sehingga terjadi amplifikasi gen (Contoh : gen HER2 sering
mengalami over ekspresi sehingga terjadi amplifikasi gen pada payudara).
2. Promosi
Promotor adalah zat non mutagen tetapi dapat menaikkan reaksi karsinogen dan
tidak menimbulkan amplikasi gen. Suatu promoter yang terkenal adalah eter-phorbol
terdiri atas TPA (Tetradecanoyl Phorbol Acetate) dan RPA ( 12 Retinol Phorbol
Acetate) yang terdapat pada minyak kroton. Dapat mengubah ekspresi gen seperti :
hyperplasia, induksi enzim dan induksi deferensiasi.
3. Progresi
Pada proses ini dapat terjadi Mutasi atau hilangnya gen. Saat progresi ini timbul
perubahan dari binigna menjadi pra-maligna dan maligna.
Dalam karsinogenesis ada 3 mekanisme yang terlibat :
a. Onkogen yang dapat menginduksi timbulnya kanker
b. Tumor supresor gen yang dapat mencegah timbulnya kanker.
c. Gen modulator yang dapat mempengaruhi ekspresi karakteristik gen dan
mempengaruhi penyebaran kanker.
Bila ada kerusakan gen, tubuh berusaha mereparasi atau memperbaiki
transkripsi gen yang rusak itu. Kerusakan transkripsi itu mungkin dapat atau tidak
dapat diperbaiki lagi. Bila transkripsi itu dapat diperbaiki dengan sempurna maka
pada replikasi berikutnya terbentuklah sel baru yang normal. Tetapi bila tidak dapat
diperbaiki dengan sempurna dengan sempurna akan terbentuklah sel baru yang
defektif. Walaupun sel itu defektif masih tetap ada usaha memperbaiki kerusakan
transkripsi. Bila berhasil akan terbentuk pula sel yang abnormal, yaitu sel yang
mengalami mutasi, yang lama-kelamaan dapat menjadi sel kanker yang ganas.
Karsinogen
Metabolisme
Ultimate Karsinogen
Reaksi dengan DNA
Kontraindikasi BCT
Kontraindikasi Absolut :
- kehamilan adalah kontraindikasi absolut karena akan dilakukan radioterapi
adjuvant. Namun, dalam banyak kasus dapat dilakukan BCS pada kehamilan
trimester ke tiga dan memberikan radioterapi adjuvan sesudah persalinan
- pasien dengan dua atau lebih tumor primer pada kuadran yang berbeda pada
payudara atau dengan mikrokalsifikasi bukanlah kandidat untuk BCT
- riwayat terapi radiasi terdahulu pada regio payudara yang akan membutuhkan
terapi ulang dengan dosis total radiasi yang sangat tinggi bukanlah kandidat
untuk BCT
- batas operasi yang masih persisten postif mengandung sel tumor setelah upaya
operasi yang dirasa cukup, suatu batas operasi yang masih positif secara
mikroskopis membutuhkan peneriksaan lebih jauh.
Kontraindikasi Relatif :
- riwayat penyakit vaskular kolagen merupakan kontraindikasi relatif karena
pasien dengan penyakit ini menoleransi iradiasi dengan buruk. Penyakit
scleroderma dan lupus eritematosus juga merupakan kontraindikasi.
- adanya tumor yang multiple pada kuadran yang sama dan kalsifikasi
indeterminate haruslah dipertimbangkan dapat menjadi kandidat untuk BCT
- ukuran tumor bukanlah kontraindikasi absolut untuk BCT, meskipun sangat
jarang dilaporkan BCT dilakukan pada tumor berukuran lebih dari 4 cm. Yang
harus dipertimbangkan adalah proporsional ukuran tumor yang besar terhadap
payudara yang kecil, dimana operasi yang adekuat akan membutuhkan
rekonstruksi untuk keperluan kosmetik. Pada kasus seperti ini, dapat
dipertimbangkan kemoterapi neoadjuvan
- ukuran payudara bisa menjadi kontraindikasi relatif. Terapi iradiasi pada
payudara yang besar dapat dilakukan bila terdapat alat dan tehnik untuk
mendapatkan dosis radiasi yang adekuat.