Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Puisi Jati Diri

    Diunggah oleh

    Ahmad Asy-syahru
    192 tayangan2 halaman
    Sang penulis merenungkan identitas dirinya sebagai manusia. Ia merasa bingung dan bertanya-tanya tentang agama mana yang sesuai untuknya. Ia merasa berbeda dengan orang lain dan merasa tidak dihargai. Sang penulis bertanya-tanya tentang sifat kemanusiaannya.

    Deskripsi Asli:

    Judul Asli

    puisi jati diri.docx

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Sang penulis merenungkan identitas dirinya sebagai manusia. Ia merasa bingung dan bertanya-tanya tentang agama mana yang sesuai untuknya. Ia merasa berbeda dengan orang lain dan merasa tidak dihargai. Sang penulis bertanya-tanya tentang sifat kemanusiaannya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    192 tayangan2 halaman

    Puisi Jati Diri

    Diunggah oleh

    Ahmad Asy-syahru
    Sang penulis merenungkan identitas dirinya sebagai manusia. Ia merasa bingung dan bertanya-tanya tentang agama mana yang sesuai untuknya. Ia merasa berbeda dengan orang lain dan merasa tidak dihargai. Sang penulis bertanya-tanya tentang sifat kemanusiaannya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 2

    MANUSIA MACAM APA AKU INI?

    “Muhammad ulil abshor”

    Seribu tanya tergambar dalam rayuanku

    Tanyaku mungkin jadi fatamorgana yang bias

    Meluas bak samudra

    Meninggi laksana everest

    Kadang memanas bagai padang mahsar

    Tak jarang pula hanya hitam dan kosong

    rayuanku dan tanyaku masih membebaniku

    asap nalpot dunia ku terjang

    Membekaskan ragaku ke masjid untuk sholat?

    Mengijakkan bayang kaki ke gereja untuk sembahyang?

    Dan bahkan menanggaklan rambutku ke kuil

    Hanya demi pencarianku

    Ketika ku tanya dari jawabku pada manusia

    Semua bisu padahal membuka mulut

    Melihat diriku macam orang gila yang waras badanya

    Ribuan airmata selalu ku cucurkan saat hening

    Duhai tuhan semestaku

    Aku ini siapa?

    Kusamakan dengan yang lain bentuk manusiaku

    Suci tentu saja bukan!

    Di puja dan hargai pun tidak!

    Lalu bentuk manusia seperti apa ku ini

    Wonogiri, 09 Februari. 2018

    Anda mungkin juga menyukai