Standar Pelayanan I 3
Standar Pelayanan I 3
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) PPK BLUD Puskesmas
Rawat Inap Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak ini dapat tersusun.
Dokumen SPM ini dibuat sebagai persyaratan Administratif diterapkannya
PPK-BLUD. Dokumen ini memuat tentang apa saja yang harus dilakukan dengan
target indikator pencapaiannya. SPM PPK BLUD Puskesmas meliputi Upaya
Kesehatan Dasar, Pengembang dan Penunjang. Upaya Kesehatan Dasar terdiri dari
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, perbaikan Gizi masyarakat,
upaya Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular, Upaya Kesehatan
Lingkungan, promosi Kesehatan dan pengobatan. Upaya Kesehatan Pengembangan
terediri dari kesehatan sekolah, perawatan kesehatan masyarakat dan kesehatan gigi
dan Mulut. Sedangkan Upaya Kesehatan penunjang terdiri dari upaya farmasi,
pemeriksaan Laboratorium sederhana san SP2TP tingkat PPK BLUD Puskesmas.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan dokumen ini. Semoga dengan dokumen ini merupakan langkah awal
bagi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh untuk menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Sehingga dalam
menjalankan fungsi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh sebagai pemberi pelayanan
mempunyai target serta indikator pencapaian yang dipenuhi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN 1
II STANDAR PELAYANAN MINIMAL PPK BLUD
PUSKESMAS 2
I. PENDAHULUAN
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah
menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran
berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa
yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input).
Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional
untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap
terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai
bagian dalam pembaharuan menejemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan setandar pelayanan pemerintah kepada masyarakat disebut dengan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD
Puskesmas) yang dulunya disebut Puskesmas, merupakan instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
sehingga PPK BLUD Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk
dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
yaitu persyaratan teknis, substantive dan administratif. Salah satu persyaratan
administratif yang harus dipenuhi oleh PPK BLUD Puskesmas adalah adanya
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
5menit
4) Penanganan rujukan setelah
5) Ketersediaan sarana, prasarana dan pasien
penunjang life saving dtng
6) Kematian pasien <24jam 100%
7) Kepuasan Pelanggan 100%
0%
80%
80%
4.1. Pengorganisasian
4.1.1 Bupati bertanggungjawab dalampenyelenggaran pelayanan PPK BLUD
puskesmas sesuai SPM yang dilaksanakan oleh PPK BLUD Puskesmas di
Kabupaten Pontianak.
4.2.4 Fasilitasi dimaksud dalam butir 4.2.3 adalah dalam bentuk pemberian
standar teknis, pedoman, bimbingan teknis, dan pelatihan yang meliputi:
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan PPK BLUD Puskesmas sesuai
SPM.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target
SPM.
c. Penilaian pengukuran jinerja.
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan
SPM PPK BLUD Puskesmas.
4.3 Pengawasan
5.2.4 Balita yang Berat Badanya pada KMS/Buku KIA di Bawah Garis Merah (BGM)
Judul Balita yang Berat Badanya pada KMS/Buku KIA di Bawah
Garis Merah (BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis
Operasional merah adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang BB nya berada di
Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS/Buku KIA
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) yang berat badanya di
bawah garis merah pada suatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah rerata balita (0-5 tahun) yang datang nimbang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data
g. DO HB-DPT1-Campak
Judul DO HB-DPT1-Campak
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk mengetahui kelengkapan dan intensitas imunitas yang
di dapatkan terhadap seluruh sasaran Bayi(0-12 bulan)
Definisi DO HB-DPT1-Campak adalah Drop Out (DO) yang terjadi
Operasional dari pemberian imunisasi kotak II pada bayi dengan
kelengkapan pemberian imunisasi (Campak) sebelum bayi
berumur 12 bulan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 dikurangi dengan
Jumlah kumulatif Imunisasi Campak di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kumulatif Imunisasi HB-DPT1 yang ada di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta
Target < 10%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data
l. Kejadian KIPI
c. Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk <
15 Tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio
Operasional yang ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 tahun di
satu wilayah kerja kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilans
Target ≥ 1%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen,
kunjungan ulang, pencarian kontak (teman bermain)
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data
d. Penemuan Suspek TB Paru
5.5.3 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa dengan Garam
Beryodium baik)
f. Kepuasaan pelanggan
d. Penaganan Rujukan
g. Kepuasan Pelanggan
6.4.5 Lama Waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di PPK BLUD
Puskesmas
c. Penanganan Rujukan
e. Kepuasan Pelanggan
7.3 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK BLUD Puskesmas (SP2TP)
7.3.1 Tepat Waktu laporan