Anda di halaman 1dari 103

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

PPK BLUD PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH

DISAMPAIKAN SEBAGAI PERSYARATAN ADMINISTRASI


MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) PENUH

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK


DINAS KESEHATAN
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) PPK BLUD Puskesmas
Rawat Inap Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak ini dapat tersusun.
Dokumen SPM ini dibuat sebagai persyaratan Administratif diterapkannya
PPK-BLUD. Dokumen ini memuat tentang apa saja yang harus dilakukan dengan
target indikator pencapaiannya. SPM PPK BLUD Puskesmas meliputi Upaya
Kesehatan Dasar, Pengembang dan Penunjang. Upaya Kesehatan Dasar terdiri dari
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, perbaikan Gizi masyarakat,
upaya Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular, Upaya Kesehatan
Lingkungan, promosi Kesehatan dan pengobatan. Upaya Kesehatan Pengembangan
terediri dari kesehatan sekolah, perawatan kesehatan masyarakat dan kesehatan gigi
dan Mulut. Sedangkan Upaya Kesehatan penunjang terdiri dari upaya farmasi,
pemeriksaan Laboratorium sederhana san SP2TP tingkat PPK BLUD Puskesmas.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan dokumen ini. Semoga dengan dokumen ini merupakan langkah awal
bagi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh untuk menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Sehingga dalam
menjalankan fungsi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh sebagai pemberi pelayanan
mempunyai target serta indikator pencapaian yang dipenuhi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Pontianak, 30 juni 2014

Pemimpin PPK BLUD


Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh

Dr. Hj. NOVITASARI NURLAILA


NIP. 196711892005022001
DAFTAR ISI

hal
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN

I PENDAHULUAN 1
II STANDAR PELAYANAN MINIMAL PPK BLUD
PUSKESMAS 2

III INDIKATOR DAN TARGET SPM 3

IV PERANAN PEMERINTAH KABUPATEN


PONTIANAK
4.1. Pengorganisasian.................................................. 12
4.2. Pelaksanaan dan Pembinaan................................. 12
4.3. Pengawasan.......................................................... 12
V URAIAN STANDAR PELAYANAN UPAYA KES.DASAR
5.1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta KB............ 13
5.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat....................... 23
5.3. Upaya Pencegahan dan pemberantasan................ 32
5.4. Upaya Kesehatan Lingkungan............................... 51
5.5. Upaya promosi kesehatan...................................... 58
5.6. Upaya Pengobatan................................................. 64
VI URAIAN SPM KESEHATAN PENGEMBANGAN
6.1. Upaya Kesehatan Sekolah..................................... 73
6.2. Upaya Kesehatan Khusus...................................... 76
6.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.............. 82
6.4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut......................... 85
VII URAIAN SPM UPAYA KESEHATAN PENUNJANG
7.1. Upaya Farmasi....................................................... 92
7.2. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana........ 97
7.3. Upaya pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK BLUD 99
(SP2TP )
VIII PENUTUP 107

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PONTIANAK


NOMER :
TANGGAL :
TENTANG STANDAR MINIMAL (SPM) PADA POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK BLUD
PUSKESMAS) RAWAT INAP SUNGAI PINYUH TAHUN 2014 – 2019

I. PENDAHULUAN
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah
menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran
berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa
yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input).
Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional
untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap
terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai
bagian dalam pembaharuan menejemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan setandar pelayanan pemerintah kepada masyarakat disebut dengan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD
Puskesmas) yang dulunya disebut Puskesmas, merupakan instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
sehingga PPK BLUD Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk
dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
yaitu persyaratan teknis, substantive dan administratif. Salah satu persyaratan
administratif yang harus dipenuhi oleh PPK BLUD Puskesmas adalah adanya
Standar Pelayanan Minimal (SPM).

II. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PPK BLUD


PUSKESMAS DI KABUPATEN PONTIANAK
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan
minimum PPK BLUD Puskesmas di Kabupaten Pontianak yang memuat
tentang pelayanan apa saja yang harus dilakukan dengan target dan indikator
pencapaianya. SPM PPK BLUD Puskesmas meliputi upaya Kesehatan Dasar,
pengembangan, dan penunjang.

2.1. Upaya Kesehatan Dasar

Upaya Kesehatan Dasar PPK BLUD Puskesmas adalah upaya yang


ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta
yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Upaya Kesehatan Dasar ini harus diselenggarakan oleh setiap
PPK BLUD Puskesmas.
Adapun Upaya Kesehatan Dasar tersebut meliputi :
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
c. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
d. Upaya Kesehatan Lingkungan;
e. Upaya Promosi Kesehatan; dan
f. Upaya Pengobatan.

2.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan PPK BLUD Puskesmas adalah upaya


yang ditetapkan berdasarkan permasalahan serta yang disesuaikan dengan
kemampuan PPK BLUD Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok PPK BLUD Puskesmas yang
telah ada.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah;
b. Upaya Kesehatan Khusus;
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat;
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.

2.3. Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan dasar dan Upaya Kesehatan Pengembang yang
meliputi:
a. Upaya farmasi;
b. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana; dan
Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK BLUD Puskesmas (SP2TP).
III. INDIKATOR DAN TARGET SPM
3.1. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Dasar
No Jenis Pelayanan Indikator Target
1. Upaya Kesehatan a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100%
Ibu dan anak serta b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95%
KB c. DO K1 –K4 <10%
d. Cakupan Deteksi Dini Resiko Tinggi
20%
(DDRT) ibu hamil
e. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
f. Cakupan kunjungan neonatus 100%
g. Cakupan persalinan oleh tetanga 90%
kesehatan 90%
h. Cakupan kunjungan bayi
i. Cakupan BBLR(Bayi Berat Lahir Rendah) 90%
yang ditangani 100%
j. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra
sekolah 90%
k. Cakupan Peserta KB baru
l. Cakupan Peserta KB Aktif
80%
70%
2. Perbaikan Gizi a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki 100%
Masyarakat KMS
b. Tingkat partisipasi Balita Datang nimbang 80%
ke Posyandu satu bulan sekali(D/S)
c. Balita yang naik Berat Badannya(N/D) 80%
d. Balita Garis Merah (BGM)
5%
e. Balita Gizi kurang tertangani
f. Balita Gizi Buruk tertangani 100%
g. Balita mendapat Vit A 2 kali pertahun 100%
90%

h. Pelaksanaan PSG Posyandu 10%


i. Pemantauaan KADARSI 65%
j. Ibu hamil yang diukur LILA (Lingkaran 100%
Lengan Atas)
k. Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi
Kronik) tertangani 100%
l. Ibu Nifas dapat Vitamin A
m. Ibu hamil dapat tablet Besi (Fe) 90 tablet 100%
n. MP-ASI pada Bayi BGM dari Maskin
90%
90%
3. Upaya a. Imunisasi
Pemeberantasan 1) Cakupan Imunisasi HB-0 Bayi < 7hari 90%
dan Pencegahan 2) Cakupan Imunisasi BCG 100%
3) Cakupan Imunisasi HB-DPT1
Penyakit Menular 100%
4) Cakupan Imunisasi HB-DPT3
5) Cakupan Imunisasi Polio-4 90%
6) Cakupan Imunisasi Campak 90%
7) DO HB-DPT1-Campak 90%
8) Desa/Kelurahan UCI(Universal child <10%
imunization) 100%
9) Status T5 Ibu Hamil
10) Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD 95%
11) Cakupan BIAS DT Kls 1TT Kls 2-3
100%
SD
100%
12) Kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi)
b. Pemberantasan Penyakit (P2) 0%
1) Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
ditangani < 24jam
2)Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 100%
3) Acute Flacid paralysis(AFP) rate per
100.000 penduduk < 15tahun 80%
4) Penemuan Suspek TB paru ≥1
5) Penemuan TB paru BTA+
6) Kesembuhan pendertita TB paru +
60%
7) Pemeriksaan kontak serumah TB paru
10%
BTA+
85%
100%

8) Cakupan balita dengan Pneumonia 100%


yang ditangani
9) Klien yang mendapat penanganan HIV- 100%
AIDS
10) Penderita DBD yang ditangani 80%
11) Balita dengan diare yang ditangani
12) Penderita Malaria yang diobati 100%
13) Penderita Kusta yang selesai berobat 100%
(RFT) 100%
14)Infeksi Menular Seksual yang diobati
15)Kasus gigitan hewan menular rabies
100%
ditangani
100%

4. Upaya Kesehatan a. Institusi yang dibina 70%


lingkungan b. Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk 95%
Aedes
c. Tempat Umum (TTU/TPM) yang diawasi 85%
d. Tempat Umum (TTU/TPM) yang
85%
memenuhi syarat
e. Cakupan Sarana Air Bersih:
1) Perkotaan
2) Pedesaan 100%
f. Cakupan Jamban Keluarga: 90%
1) Perkotaan
2) Pedesaan 100%
g. Cakupan SPAL: 84%
1)Perkotaan
2)Pedesaan
h. Cakupan Klinik Sanitasi 95%
i. Tata kelola limbah non medis: 85%
1)TPS I tiap ruangan dan tempat lain yang 80%
strategis
2) Mobilisasi harian ke TPS II(pusk) 100%
3) Mobilisasi harian ke TPA(DKP)
100%
100%

4) Pembuangan limbah non medis ke TP 100%


5) Pengangkutan limbah non medis oleh 100%
truk sampah DKP
j. Tata kelola limbah medis:
1)TPS limbah medis padat dengan tempat
100%
khusus dan strategis
2) Tempat limbah medis cair dengan
septic tank 100%
3) Mobilisasi dari jejaring ke TPS khusus
setiap hari 100%
4) Mobilisasi/packing dari masing-masing
ruang pelayanan ke TPS khusus tiap hari 100%
5)Mobilisasi ke tempat
pemusnahan(incrernator) minimal 1
100%
kali/minggu
6)Pembakaran limbah medis di
Incenerator
100%
5. Upaya Promosi a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan 65%
Kesehatan Sehat (Rumah tangga sehat)
b. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan 80%
Sehat (Bayi yang mendapat ASI
Eksklusif)
c. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan 90%
Sehat(Desa dengan garam beryodium
baik)
d. Penyuuhan Prilaku Hidup Bersih dan
40%
Sehat(Posyandu Purnama)
e. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan
15%
Sehat(Penyuluhan NAPZA oleh petugas
kesehatan)
f. Cakupan jaminan pemeliharaan Kesehatan
Pra bayar 80%
g. Cakupan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Keluarga Miskin (Jamkesmas) 100%

6. Upaya a. Rawat Jalan:


Pengobatan 1) cakupan Rawat Jalan 15%
2) Pemberian pelayanan medis poliklinik
rawat jalan Tingkat Puskesmas:
a) Dokter umum(12 jam)
100%
b) Dokter gigi(pada hari kerja)
3) Pemeberi pelayanan medis poliklinik 100%
rawat jalan tingkat putsu 50%
4)Pemberian pelayanan mediis rawat jalan
dengan puskesmas keliling 30%
5) Jam Buka pelayanan
6) Kepuasan Pelanggan
24jam
7) Pelayanan Konseling (Pojok Gizi, 80%
Pojok Laktasi, Pojok Oralit)
b. Rawat Darurat tingkat pertama : 1unit
1) Jam Buka
2) Pemberi pelayanan Medis Rawat
Darurat Tingkat Pertama 24jam
3) Waktu tanggap pelayanan 12jam

5menit
4) Penanganan rujukan setelah
5) Ketersediaan sarana, prasarana dan pasien
penunjang life saving dtng
6) Kematian pasien <24jam 100%
7) Kepuasan Pelanggan 100%

0%
80%

3.2. Indikator dan Target Upaya kesehatan Pengambangan


No. Jenis Pelayanan Indikator Target
1. Upaya Kesehatan a. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan 100%
Sekolah setingkat oleh tenaga kesehatan/Guru
UKS/Dokter kecil
b. Pembentukan Dokter kecil tingkat SD 50%
c. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja
100%
2. Upaya Kesehatan a. Upaya Kesehatan Pralansia dan Lansia
Khusus 1) Cakupan Pelayanan
2) Puskesmas Santun Lansia 70%
3) Posyandu Lansia 100%
b. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
4 Klp
1) Pendataan gangguan jiwa berat di
masyarakat
2) Pelayanan gangguan jiwa di PPK BLUD 80%
puskesmas
c. Upaya Kesehatan Mata 15%
1) Screning (Hunting) penderita mata
katarak
2) Penemuan penderita mata katarak 10%
3) Penderita mata katarak yang dioperasi
d. Upaya Kesehatan Kerja 10%
1) Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada
80%
pekerja formal
e. Upaya Kesehatan Olah raga
f. Upayya Pengobatan Tradisional
80%

3. Upaya Perawatan a. Perkesmas untuk Bumil Resti 100%


Kesehatan b. Perkesmas untuk Neonatal Resti 100%
Masyarakat(Perk c. Perkesmas Untuk Balita Resti 100%
d. Perkesmas Untuk penderita TB paru
esmas) 100%
4. Upaya Kesehatan a. Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan 3%
gigi dan Mulut kesehatan gigi dan mulut
b. Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan 80%
kesehatan gigi dan mulut
c. Cakupan Desa binaan UKGMD 10%
d. Ratio penambahan dan pencabutan gigi
2:1
e. Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di PPK BLUD puskesmas:
1) Perawatan
2) Pencabutan 10 mnt
3) Scaling 30 mnt
4) Curatage 60 mnt
5) Pencabutan sulung 10 mnt
6) Penambalan permanen 10 mnt
7) Pengobatan oral 30 mnt
10 mnt

5. Upaya Pelayanan a. Rawat Inap Tingkat pertama:


Rawat Inap 1) Cakupan rawat Inap 1,5%
2) Rata-rata BOR 80%
3) Rata-rata hari rawat
2 hari
4) Penanganan rujukan
5) Pemberi pelayanan Dokter Umum 100%
6) Pemberi pelayanan Paramedis 12 Jam
Bidan/perawat 24 Jam
7) Jam visite Dokter Umum 08.00
s/d
8) Kematian pasien 13.00
9) Kejadian pulang paksa 0%
10) Kepuasan Pelanggan 0%
b. Persalinan (PONED) 80%
1) Pemberi Pelayanan Persalinan Normal -Dokter
2) Pemberi Pelayanan Persalinan dengan umum
Penyulit -Bidan
3) Penanganan Rujukan TIM
4) Kejadian Kematian Ibu Karena PONED
Persalinan 100%
5) Kepuasaan pelanggan
0%

80%

3.3. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Penunjang


No. Jenis Pelayanan Indikator Target
1. Upaya Farmasi a. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90%
b. Ketersediaan Obat esensial 100%
c. Ketersediaan Obat Generik 80%
d. Tata kelola Obat sesuai standar
100%
e. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
f. Waktu tunggu pelayanan obat racikan 5mnt
g. Penulisan resep sesuai formularium 7mnt
h. Tidak adanya kejadian kesalahan 100%
pemberian obat 100%
i. Tata kelola dokumen resep
5thn
(100%)
2. Upaya a. Durasi waktu pemeriksaan spesimen
Pemeriksaan Laboratorium sederhana:
Laboratorium 1) Spesimen sputum 30mnt
Sederhana 2) Spesimen darah malaria 45mnt
3) Hb sahli
10mnt
4) Spesimen faeces cacing
5) Gula darah kapiler 15mnt
6) Spesimen urine 5mnt
7) Cholesterol darah kapiler 10mnt
8) Uric Acid darah kapiler 5mnt
b. Hasil Lab terkonfirmasi kepada petugas 5mnt
medis/berkompeten 100%
3. Upaya a. Tepat waktu laporan Tanggal
Pencatatan dan 1) Laporan kegiatan KIA & KB 5
Pelaporan 2) Laporan kegiatan GIZI 5
3) Laporan kegiatan Imunisasi
Tingkat PPK 3
4) Laporan kegiatan P2PM
BLUD 5) Laporan kegiatan Promkes 5
Puskesmas 6) Laporan kegiatan Kesling 5
(SP2TP) 7) Laporan SP2TP 5
8) Laporan Obat(LPLPO) 10
9) Laporan surveilan(EWARS) 5
10) Laporan kegiatan lansia Senin
11) Laporan kegiatan jiwa 5
12) Laporan kegiatan Perkesmas 5
13) Laporan kegiatan Gigi/UKGS 5
14) Laporan kegiatan UKK Mg1Tw
b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik Mg1Tw
1) Lama waktu pendaftaran pasien
2) Waktu pembuatan dan penemuan
5mnt
catatan medik
10mnt
3) Lama waktu distribusi catatan medik ke
poli-poli pelayanan
4) Kelengkapan pengisian dan penataan 1mnt
kembali rekam medik 24 jam setelah
100%
selesai pelayanan
5) Kelengkapan informed concent setelah
mendapatkan informasi yang jelas 100%
6) Waktu tunggu pasien dirawat jalan
7) Kenyamanan ruang tunggu
5mnt
8) Tata kelola rekam medik
80%
5Thn
(100%)

IV. PERANAN PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

Peranan pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) di PPK BLUD Puskesmas adalah sebagai berikut:

4.1. Pengorganisasian
4.1.1 Bupati bertanggungjawab dalampenyelenggaran pelayanan PPK BLUD
puskesmas sesuai SPM yang dilaksanakan oleh PPK BLUD Puskesmas di
Kabupaten Pontianak.

4.1.2 Penyelenggaran pelayanan PPK BLUD Puskesmas sesuai SPM


sebagaiman dimaksud dalan butir 4.1.1 secara operasional dikoordinasikan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten.

4.2 Pelaksanaan dan Pembinaan

4.2.1 PPK BLUD Puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan


sesuai dengan SPM yang disusun dan disahkan oleh Bupati.

4.2.2 Pemerintah daerah wajib menyediakan sumber daya yang dibutuhkan


dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan SPM.

4.2.3 Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi memfasilitasi


penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM dan mekanisme kerjasama
antar daerah kabupaten/kota.

4.2.4 Fasilitasi dimaksud dalam butir 4.2.3 adalah dalam bentuk pemberian
standar teknis, pedoman, bimbingan teknis, dan pelatihan yang meliputi:
a. Perhitungan kebutuhan pelayanan PPK BLUD Puskesmas sesuai
SPM.
b. Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target
SPM.
c. Penilaian pengukuran jinerja.
d. Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pemenuhan
SPM PPK BLUD Puskesmas.

4.3 Pengawasan

4.3.1 Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan


kesehatan sesuai SPM PPK BLUD Puskesmas di Kabupaten Pontianak.

4.3.2 Bupati menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan PPK BLUD


Puskesmas sesuai SPM yang ditetapkan.
V. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA
KESEHATAN DASAR

5.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


5.1.1 Cakupan K1 Ibu Hamil
Judul Cakupan K-1Ibu Hamil
Dimensi Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan PPK BLUD Puskesmas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 adalah ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal
satu kali pada triwulan pertama di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal satu kali pada triwulan
pertama di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Pemegang Progran. KIA-KB
pengumpul data

5.1.2 Cakupan K4 Ibu Hamil


Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan PPK BLUD Puskesmas dalam
mengakses pelayanan ibu hamil
Definisi Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal
empat kali sampai dengan triwulan keempat di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar, minimal empat kali sampai dengan
triwulan keempat di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh swasta
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, Pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monev, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.3 Drop Out (DO) K1-K4


Judul DO (Drop Out) K1-K4
Dimensi Mutu Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Agar ibu hamil memenuhi standar antenatal minimal empat
kali selama kehamilan
Definisi DO K1-K4 adalah ibu hamil yang telah mencapai(K-1)
Operasional dikurangi ibu hamil yang telah mencapai (K4) dibagi dengan
kunjungan ibu hamil K1 di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu

Frekuensi Setiap Bulan


Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
jumlah kumulatif standar minimal satu kali pada triwulan
pertama (K1) dikurangi jumlah kumulatif ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar, minimal yang
ke empat sampai dengan triwulan ke empat (K4), di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar minimal satu kali pada triwulan
pertama (K1) di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan oleh swasta
Target < 10%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, Pembuatan kantong persalinan, pelayanan
antenatal, pencatatan dan pelaporan, monitoring dan evaluasi,
PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.4 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi


Judul Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terdeteksinya faktor resiko yang menyertai ibu hamil
Definisi Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi adalah cakupan
operasional deteksi ibu hamil yang mempunyai fator resiko tinggi(Hb < 8
gr %, tekanan darah tinggi sistole > 140mmHg, diastole >
90mmHg, oedema nyata, ekslampsia, peredarahan
pervagianm, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, persalinan premature) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang dideteksi resiko tinggi di
satu wilayahh kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 20%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, detekksi bumil restii/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.5 Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk


Judul Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselamatkanya ibu hamil resiko tinggi dari ancaman
komplikasi yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayinya
Definisi Ibu hamil resiko yang dirujuk adalah ibu hamil resiko
Operasional tinggi/komplikasi yang dirujuk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
dirujuk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Denominator Jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ditemukan/dideteksi
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenattal, pertolongan
persalinan, deteksi bumil resti/komplikasi, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.6 Cakupan Kunjungan Neonatus


Judul Cakupan Kunjungan Neonatus
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehtan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Cakupan kunjungan neonatus adalah cakuan neonatus yang
Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai denan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetisi klinis kesehatan
neonatal, paling sedikit 3 kali (KN I umur 6-48 jam, KN II
umur 3-7 hari dan KN III umur 8-28 hari), di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif neonatus yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar, paling sedikit 3 kali, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakuakn oleh swasta
Target 90%
Langkah Kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus di dalam gedung dan diluar gedung,
pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan kematian
neonatus, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA- KB
pengumpul data

5.1.7 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga kesehatan


Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan
Definisi Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu
Operasional bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisis Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu, yang persalinannya memperoleh pertolongan
dari tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Denominator Jumlah seluruh sasaran persalinan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 90%
Langkah Kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan
evaluasi, PWS
Penanggung jawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.8 Cakupan Kunjungan Bayi


Judul Cakupan Kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Menurunkan angka kejadian kesakitan dan kematian bayi
akibat BBLR(Berat Badan Lahir Rendah)
Definisi Cakupan BBLR yang ditangani adalah cakupan BBLR (BBL
Operasional < 2500gr) yang ditangani sesuai standar oleh dokter, bidan
dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan
neonatal dan penanganan BBLR, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisis Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif BBLR yang ditangani sesuai standar oleh
tenaga kesehatan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kumulatif BBLR yang ada di satu wilayah kerja pada
kurunwaktu tertentu
Sumber data SIMPUS dan KOHORT IBU, KOHORT BAYI, termasuk
pelayanan yang dilakukan oleh swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan BBLR yang ditangani melalui KN di dalam
gedung dan di uar gedung, pelayanan rujukan BBLR,
pembahasan melalui Audit
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.10 Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Para Sekolah


Judul Cakupan Deteksi Dini Balita dan Anak Pra Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan dan kntinuitas
Tujuan Untuk menemukan secara dini gangguan kesehatan dan
kelainan tumbuh kembang yang terjadi pada balita dan pra
sekolah
Definisi Cakupan deteksi dini balita dan anak pra sekolah adalah
Operasional cakupan kumulatif bayi umur 29 hari- 11 bulan yang
dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan
standar oleh dokter, bidan dan perawat, ppaling sedikit 4 kali
per tahun, dan cakupan deteksi dini anak umur 12-72 bulan
yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat, paling sedikit
2 kali per tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif bayi umur 29-11 bulan yang dideteksi
kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali per tahun dan
cakupan deteksi dini anak umur 12-72 bulan yang dideteksi
kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 2 kali per tahun, di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah balita dan anak prasekolah yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber Data SIMPUS dan KOHORT Balita, termasuk pelayanan yang
dilakukan oleh swasta
Target 90%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi kesehatan balita (MTBS, DDTK),
pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah di dalam
gedung maupun di luar gedung, pelayanan rujukan
Penangungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data

5.1.11 Cakupan Peserta KB Baru


Judul Cakupan Peserta KB Baru
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk menjarangkan dan atau menunda kehamilan diantara
para Pasangan Usia Subur (PUS)
Definisi Cakupan peserta KB baru adalah cakupan kumulatif PUS yg
Operasional baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk
mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau
pasca istirahat minimal 3 bulan, di satu wilayah kerja kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB Baru, di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, hasil pendataan KB
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas,
PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data
5.1.12 Cakupan Peserta KB Aktif
Judul Cakupan Peserta KB Aktif
Dimensi Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk menunjukan berapa besar Pasangan Usia Subur (PUS)
yang berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian
kehamilan dan untuk menilai kinerja program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama
Operasional yang masih aktif memakai Alkon terus menerus saat ini untuk
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB aktif di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah PUS yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Hasil pencatatan dan pelaporan KB, hasil pendataan KB
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas,
PWS
Penanggungjawab Pemegang Program. KIA-KB
pengumpul data
5.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5.2.1 Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memiliki KMS
Judul Cakupan Balita Terdaftar di Posyandu dan Memiliki KMS
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar diketahui jumlah balita yang ada di setiap posyandu
untuk akses pemantauan tumbuh kembangnya.
Definisi Cakupan balita terdaftar di posyandu dan memiliki KMS
Operasional adalah balita (0-5 tahun) yang ada di setiap posyandu tercatat
dalam kohort balita dan memiliki KMS/buku KIA
Frekuensi Setiap Bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang terdaftar di posyandu dan
memiliki KMS/buku KIA
Denominator Jumlah seluruh balita (0-5 Tahun) yang ada dan tinggal tetap
di wilayah posyandu
Sumber Data Data kelahiran, buku catatan dasa wisma
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita, pengadaan KMS/buku KIA dan
distribusinya
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.2 Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang BB ke Posyandu (D/S)


Judul Cakupan Partisipasi Balita Datang Nimbang BB ke Posyandu
(D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan partisipasi balita datang nimbang BB ke posyandu
Operasional adalah jumlah balita (0-5 tahun) yag hadir nimbang setiap
bulan di posyandu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang hadir nimbang di posyandu
Denominator Jumlah balita (0-5 Tahun) yang ada dan tercatat di posyandu
Sumber data Kohort balita, data kelahiran, buku catatan dasa wisma
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.3 Cakupan Balita Naik Berat Badannya Setiap Bulan (N/D)


Judul Cakupan Balita Naik Berat Badannya Setiap Bulan (N/D)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Cakupan balita yang naik BB nya setiap bulan adalah jumlah
Operasional balita (0-5 tahun) yang naik BB nya setiap bulan di Posyandu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita (0-5 tahun) yang naik berat badanya
Denominator Jumlah balita (0-5 tahun) yang datang nimbang
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.4 Balita yang Berat Badanya pada KMS/Buku KIA di Bawah Garis Merah (BGM)
Judul Balita yang Berat Badanya pada KMS/Buku KIA di Bawah
Garis Merah (BGM)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan balita
Definisi Balita yang BB nya pada KMS/buku KIA di bawah garis
Operasional merah adalah jumlah balita (0-5 tahun) yang BB nya berada di
Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS/Buku KIA
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) yang berat badanya di
bawah garis merah pada suatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah rerata balita (0-5 tahun) yang datang nimbang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 5%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.5 Balita Gizi Kurang Tertangani


Judul Balita Gizi Kurang Tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi kurang tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun)
Operasional gizi kurang yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan atau intervrensi dengan PMT
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang tertangani di
satu wilayah dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi kurang di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Vertifikasi status gizi, KIE, Intervrensi dengan PMT
pemulihan
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.6 Balita Gizi Buruk Tertangani


Judul Balita Gizi Buruk Tertangani
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita menjadi gizi baik
Definisi Balita gizi buruk tertangani adalah jumlah balita (0-5 tahun)
Operasional gizi buruk (bb/tb) yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan intrevensi dengan PMT
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk tertangani
dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif balita (0-5 tahun) gizi buruk dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Vertifikasi status gizi, KIE, Intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggungjawab Pemengang Program Gizi
pengumpul data

5.2.7 Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali Per Tahun


Judul Balita Mendapat Vitamin A 2 Kali Per Tahun
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada
balita
Definisi Balita mendapat Vit A 2 kali setahun adalah pemberian Vit A
Operasional dosis tinggi pada tinggi pada balita (6-11 bulan) dan balita
(12-59 bulan) setiap Bulan Februari dan Agustus.
Frekuensi 2 kali Setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali Setahun
Numerator 1. Jumlah balita umur 6-11 bulan yang mendapatkan Vit A
100.000 IU(biru).
2. Jumlah balita umur 12-59 bulan yang mendapatkan Vit A
200.000 IU(merah).
Denominator 1. Jumlah balita (6-11 bulan) yang ada
2. Jumlah balita (12-59 bulan) yang ada
Sumber data Kohort balita, KMS/buku KIA
Target 90%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
sweeping
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.8 Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) Posyandu


Judul Pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) Posyandu
Dimensi Mutu Kualitas dan kuantitas
Tujuan Untuk memantau ketat status tumbuh kembang balita di
posyandu
Definisi Pelaksanaan PSG posyandu adalah suatu upaya pemantauan
Operasional status gizi balita yang dilakukan di posyandu oleh petugas
kesehatan dan kader
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah psyandu yang melaksanakan PSG
Denominator Jumlah posyandu
Sumber data Data UKBM
Target 10%
Langkah Kegiatan Penentuan sampel posyandu, pelaksanan PSG, analisa data
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.9 Pemantauan Keluarga Sadar Gizi (KADARSI)


Judul Pemantauan KADARSI
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Pemantauan KADARSI (Keluarga Sadar Gizi) adalah suatu
Operasional upaya pemantauan perilaku akan pola konsumsi melalui
survey keluarga yang dilakukan oleh petugas kesehatan
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah keluarga sadar gizi
Denominator Jumlah keluarga yang di survey
Sumber data Data keluarga(KK)
Target 6%
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, Pelaksanan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.10 Ibu Hamil yang Diukur LILA


Judul Ibu Hamil yang Diukur LILA
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memantau tingkat pemenuhan kalori ibu hamil
Definisi Pengukuran LILA bumil adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Operasional oleh tenaga kesehatan dengan mengukur lingkar lengan atas
ibu hamil (biasanya kiri) agar diketahui tingkat pemenuhan
kalori.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang diukur LILA nya dalam satu
wilayah kerja pada kurun watu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data keluarga (KK)
Target 100%
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanaan kadarsi, analisa data
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.11 Ibu Hamil KEK Tertangani


Judul Ibu Hamil KEK Tertangani
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatakan pemenuhan kalori selama kehamilan
Definisi Ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah jumlah
Operasional Ibu hamil KEK yang ditangani dengan melakukan KIE,
diagnostik, dan intervensi dengan PMT.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ditangani dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif ibu hamil KEK yang ada dalam satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi.
Target 100%
Langkah Kegiatan Vertifikasi status gizi, KIE intervensi dengan PMT pemulihan
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.12 Ibu Nifas yang Mendapat Vitamin A


Judul Ibu Nifas yang Mendapat Vitamin A
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu
danbayinya sehingga dari gangguan penyakit akibat dari
difisiensi Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin A yang diberikan
Operasional pada ibu nifas(0-42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul
Vit A (200.000 IU) warna merah dan satu kapsul lagi
diberikan selang waktu 24 jam
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu nifas yang mendapatkan Vit A (200.000
IU) dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu hamil, F III Gizi
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi Vit A melalui kunjungan
neonatus
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.2.12 Ibu Hamil Mendapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet


Judul Ibu Hamil Mendapat Tablet Besi (Fe) 90 Tablet
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil
sehingga terhindar dar gangguan penyakit akibat dari
defisiensi zat besi (anemia)
Definisi Ibu hamil dapa tablet besi (Fe) 90 tablet adalah ibu hamil yang
Operasional selama kehamilanya telah mengkonsumsi tambahan zat besi
dengan meminum tablet Fe minimal 90 tablet
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe 90
tablet dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada dalam satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Ibu Hamil, F III Gizi.
Target 90%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab Pemegang Program gizi
pengumpul data
5.2.14 MP – ASI pada Bayi BGM dari Maskin
Judul MP – ASI pada Bayi BGM dari Maskin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari
maskin sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam
kekurangan gizi
Definisi MP-ASI pada bayi BGM dari maskin adalah pemberian
Operasional makanan pendamping ASI pada bayi (6-11 bulan) BGM dari
maskin dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah Kumulatif bayi BGM dari maskin yang mendapatkan
MP-ASI dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Bayi BGM dari Maskin yang ada dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, F III Gizi, pendataan miskin
Target 90%
Langkah Kegiatan Pengukuran BB Bayi, KIE, perencanaan dan intervrensi
dengan MP-ASI
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

5.3 Upaya Pencegahan dan Imunisasi Penyakit Menular

5.3.1 Pelayanan Imunisasi

a. Cakupan Imunisasi HB - 0 Bayi Baru Lahir Hidup < 7 Hari

Judul Cakupan Imunisasi HB - 0 Bayi Baru Lahir Hidup < 7 Hari


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Hepatitis B
Definisi Cakupan Imunisasi HB-0 bayi baru lahir adalah imunisasi
Operasional Hepatitis B yang diberikan pertama kali (HB-0) kepada bayi
lahir hidup (dengan indikasi) sebelum berumur 7 hari, dengan
cara menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-0 < 7 hari di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, Buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

b. Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sendiri mungkin kepada bayi
lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat
penyakit Tubercolosis
Definisi Cakupan Imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang
Operasional diberikan satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan Indikasi)
seawal mungkin (satu paket dengan HB-0, Polio-1) dengan
cara menyuntikan di lengan kanan atas, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi BCG di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Kohort Ibu Hamil, Kohort Bayi, buku Catatan
Imunisasi termasuk pelayanan Imunisasi kesehatan swasta.
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

c. Cakupan Imunisasi HB-DPT 1

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT 1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B (HB) dan
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-1)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT1 adalah imunisasi kombinasi HB
Operasional dan DPT yang diberikan pertama saat bayi berumur 2 bulan
(dengan Indikasi) (satu paket dengan Polio-2) dengan cara
menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi HB-DPT1 di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Buku catatan imunisasi termasuk pelayanan kesehatan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

d. Cakupan Imunisasi HB-DPT 3

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT 3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B
(HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-3)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi kombinasi HB
Operasional dan DPT yang diberikan pertama saat bayi berumur 4 tahun
(dengan Indikasi) (satu paket dengan Polio-4) dengan cara
menyuntikan di salah satu paha bayi, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif imunisasi HB-DPT3 di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

e. Cakupan Imunisasi Polio 4

Judul Cakupan Imunisasi Polio 4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Polio
Definisi Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio lanjutan
Operasional yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan Indikasi)
(satu paket dengan HB-DPT3) dengan cara meneteskan 2 tetes
dosis di mulut bayi, di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-12 bulan) yang ada di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

f. Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit campak
Definisi Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan Indikasi) dengan
cara menyuntikan di lengan kiri bayi, pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Campak pada suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-12 bulan) yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Target 90%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta.
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

g. DO HB-DPT1-Campak

Judul DO HB-DPT1-Campak
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk mengetahui kelengkapan dan intensitas imunitas yang
di dapatkan terhadap seluruh sasaran Bayi(0-12 bulan)
Definisi DO HB-DPT1-Campak adalah Drop Out (DO) yang terjadi
Operasional dari pemberian imunisasi kotak II pada bayi dengan
kelengkapan pemberian imunisasi (Campak) sebelum bayi
berumur 12 bulan, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi HB-DPT1 dikurangi dengan
Jumlah kumulatif Imunisasi Campak di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kumulatif Imunisasi HB-DPT1 yang ada di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta
Target < 10%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

h. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization)

Judul Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh sasaran
Bayi (0-12 bulan)
Definisi Desa/Kelurahan UCI adalah Desa atau Kelurahan dimana
Operasional tercapai target untuk Indikator imunisasi yaitu BCG 100%,
DPT1 100%,DPT3 90%, Campak 90%, pada masing-masing
Desa/Kelurahan
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di suatu wilayah pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, Buki Catatan Imunisasi termasuk pelayanan
Imunisasi kesehatan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

i. Status T5 Ibu Hamil

Judul Status T5 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk Memberikan kekebalan seumur hidup pada ibu usia
subur dari ancaman penyakit tetanus yang menyerang
neonatus yang dikandung dan dilahirkan
Definisi Status T5 ibu hamil adalah wantia sampai dengan usia subur
Operasional dan selama kehamilan mendapat imunisasi TT sesuai standar
(TT)
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil yang sudah berstatus T5, di satu
wilayah kerja pada waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Imunisasi saat bayi, Usia Sekolah (BIAS), WUS, PUS,
hamil
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dan penyimpanan data Imunisasi dasar, data
BIAS, data WUS, PUS, PWS, hamil, pendataan sasaran,
perencanaan, pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data
j. Cakupan BIAS Campak Kelas I SD

Judul Cakupan BIAS Campak Kelas I SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster Campak kepada anak usia 6 tahun
sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari
penyakit Campak maupun komplikasi Campak
Definisi Cakupan BIAS Campak kls 1 SD adalah kegiatan imunisasi
Operasional anak sekolah Dasar Negeri dan sederajat (biasanya pada
Bulan September) dengan memberikan suntikan Campak di
lengan kiri pada anak kelas I Sekolah Dasar
Frekuensi Setiap Tahun(September)
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Tahun(September)
Numerator Jumlah Murid kls I SD yang mendaptkan suntikan Campak, di
satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Murid kls I SD yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kls I, Absensi kelas
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls I SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi
pengumpul data

k. Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II-III SD

Judul Cakupan BIAS DT Kelas I, TT Kelas II-III SD


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan Boster DT, TT Kepada anak usia 6-8
tahun sehingga menambah kekebalan anak dan terhindar dari
penyakit Difteri dan Tetanus maupun komplikasinya
Definisi Cakupan BIAS DT kelas I, TT kelas II-III SD adalah kegiatan
Operasional imunisasi Anak Sekolah Dasar Negeri dan sederajat (biasanya
pada Bulan Nopember) dengan memberikan suntikan DT
pada Murid Kelas I, TT pada Murid Kelas II-III
Frekuensi Setiap Tahun (November)
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Tahun (November)
Numerator 1. Jumlah murid kelas I SD yang mendapatkan suntikan DT,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang mendapatkan suntikan
TT, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator 1. Jumlah murid kelas I SD yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
2. Jumlah murid kelas II-III SD yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Anak Sekolah kelas I,II,III Absensi kelas.
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kelas I SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

l. Kejadian KIPI

Judul Kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui apakah terjadi ikutan setelah pemberian
imunisasi (Bayi, BIAS, Bumil).
Definisi Kejadian KIPI adalah kejadian dimana terjadi gejala atau
Operasional tanda yang diakibatkan langsung maupun tidak langsung
karena proses pemberian imunisasi.
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kejadian (KIPI), di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran imunisasi yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Buku Catatan Imunisasi termasuk pelayanan kesehatan swasta
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompontensi petugas kesehatan, peningktan
SOP, penyeledikan epidemologi
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data
5.3.2 Pemberantasan Penyakit

a. Desa/Kelurahan yang Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam

Judul Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa/Kelurahan mengalami KLB Yang ditangani < 24 jam
Operasional adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada suatu desa/kelurahan di satu wilayah kerja tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
pada suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, media masa
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan
mata rantai, pengamatan pasca KLB
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

b. Desa/Kelurahan Bebas Rawan gizi

Judul Desa/Kelurahan Bebas Rawan gizi


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <
15%
Definisi Desa/Kelurahan bebas rawan gizi adalah desa/kelurahan
Operasional dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada Balita <
15 % pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan dengan prevalensi gizi kurang dari
gizi buruk pada < 15% pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada waktu
yang sama
Sumber data Data PSG, SKDN, W1, EWARS
Target 80%
Langkah Kegiatan PSG, PE gizi, penanggulangan KLB gizi.
Penanggungjawab Pemegang Program Gizi dan Pemegang Program P2PM
pengumpul data

c. Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun

Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100.000 Penduduk <
15 Tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio
Operasional yang ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 tahun di
satu wilayah kerja kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilans
Target ≥ 1%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen,
kunjungan ulang, pencarian kontak (teman bermain)
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data
d. Penemuan Suspek TB Paru

Judul Penemuan Suspek TB Paru


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan gejala batuk
berdahak/berdarah > 2 minggu
Definisi Operasional Penemuan suspek TB Paru adalah Jumlah penderita dengan
gejala batuk berdahak/berdarah > 2 minggu pada penduduk >
15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita dengan gejala batuk berdahak/berdarah > 2
minggu pada umur > 15 tahun yang diperiksa dahaknya
sebanyak 3 kali (SPS) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur
> 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB
Target 60%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen.
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

e. Penemuan TB Paru BTA+

Judul Penemuan TB Paru BTA+


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus Paru TB Paru dengan BTA + pada
penderita Suspek TB paru
Definisi Operasional Penemuan TB Paru BTA+ adalah jumlah penderita dengan
BTA + pada penderita dengan gejala batuk berdahak /
berdarah > 2 minggu pada penduduk > 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita BTA + yang ditemukan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita dengan gejala batuk > 2 minggu pada umur
> 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB
Target 10%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan spesimen.
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

f. Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

Judul Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar penderita TB paru BTA + secara mikroskopis minimal 2
kali berturut-turut negatif
Definisi Operasional Kesembuhan penderita TB Paru BTA + adalah penderita baru
TB Paru BTA + yang sembuh diakhir pengobatan 85% di satu
wilayah kerja pada kurun tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang sembuh di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang diobati di satu
wilayah kerja pada kurun yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 85%
Langkah Kegiatan Penemuan penderita
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

g. Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA+

Judul Pemeriksaan Kontak Serumah TB Paru BTA+


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui rantai penularan dalam keluarga terutama
bagi anggota keluarga yang rentan
Definisi Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA+ adalah
Operasional pemeriksaan yang dilakukan terhadap semua anggota
keluarga sesuai standar pada penderita TB Paru BTA+
Frekuensi Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Ada Kasus TB Paru BTA +
Numerator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang dilakukan
pemeriksaan kontak serumah di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TB 08
Target 100%
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

h. Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani

Judul Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pneumonia mendapatkan
tatalaksana penanganan sesuai standar.
Definisi Operasional Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani adalah
cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus pneumonia yang ditangani di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah perkiraan kasus Pneumonia balita yang ada di satu
wilaah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 ISPA, LB-1, termasuk pelayanan swasta
Target 100% (10% dari populasi balita)
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah, promkes,
monev, kemitraan
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

i. Klien Yang Mendapat Penanganan HIV-AIDS


Judul Klien Yang Mendapat Penanganan HIV-AIDS
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar Klien mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar.
Definisi Operasional Klien mendaptkan penanganan HIV-AIDS adalah klien yang
mendaptakan penanganan HIV-AIDS sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS di
satu wilayah kerja pada kurun yang sama
Denominator Jumlah seluruh klien HIV-AIDS yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan khusus Rumah Sakit/ Dinas Kesehatan
Target 100%
Langkah Kegiatan Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS, peningkatan
SDM
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

j. Penderita DBD yang Ditangani

Judul Penderita DBD yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tatlaksana
penanganan sesuai standar.
Definisi Operasional Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD yang
penangannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita DBD yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP, pelayanan swasta
Target 80%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, PSN, monev, promkes
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

k. Balita Dengan Diare Yang Ditangani

Judul Balita Dengan Diare Yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat dehidrasi
Definisi Operasional Balita dengan diare yang ditangani adalah balita dengan diare
yang penangananya sasuai standar di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah balita dengan diare yang ditangani sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita dengan diare yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev,promkes
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

l. Penderita Malaria Yang Diobati

Judul Penderita Malaria Yang Diobati


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita malaria mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak berakibat wabah
Definisi Operasional Penderita malaria yang diobati adalah penderita malaria yang
mikroskopis positif yang penanganannya sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita malaria mikroskopis + yang ditangani sesua
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita malaria mikroskopis plus + yang ada
di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Malaria , EWARS, SP2TP, Pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penengakan diagnosis, tatalaksana, pemeriksaan kontak
serumah, monev, promkes
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

m. Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)

Judul Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT)


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak relaps, menimbulkan kecacatan
Definisi Operasional Penderita kusta yang selesai berobat (RFT) adalah penderita
kusta PB/MB yang penangannya sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap Bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita kusta PB/MB yang ditangani sesuai standar
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta PB/MB yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 Kusta, SP2TP, Pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, pemeriksaan kontak,
serumah, monev, promkes
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

n. Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati

Judul Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan resistensi
obat
Definisi Operasional Infeksi menular seksual (IMS) yang diobati adalah penderita
IMS yang penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesuai standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, perilaku seksual aman,
monev, promkes
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

o. Kasus Gigitan Hewan Menular Rabies Ditangani

Judul Kasus Gigitan Hewan Menular Rabies Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita gigitan hewan menular rabies mendapatkan
penanganan sesuai standar.
Definisi Operasional Kasus gigitan hewan penular rabies ditangani adalah penderita
yang digigit hewan penular rabies (anjing, kera, kucing)
mendaptakan penanganan sesuai dengan standar di suatu
wilyah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gigitan hewan penular rabies yang di
tanganisesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gigitan hewan penular rabies yang
ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan gigitan
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi protap, persiapan VAR, investigasi, pencatatan dan
pelaporan, monev
Penanggungjawab Pemegang Program P2PM
pengumpul data

5.4 Upaya Kesehatan Lingkungan

5.4.1 Institusi Yang Dibina

Judul Institusi Yang Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar institusi yang ada didalam memberikan pelayanan/ jasa
tidak menimbulkan dampak resiko kesehatan
Definisi Operasional Institusi yang dibina adalah institusi yang dibina sesuai
standar kesehatan lingkungan di satu wilayah kerja tertentu
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Institusi yang dibina sesuai standar kesehatan
lingkungan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Institusi yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspeksi Sanitasi (IS), laporan laboratorium
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, kemitraan, pengawasan (Inspeksi Sanitasi/IS),
sosialisasi/advokasi
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Judul Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menekan kepadatan jentik nyamuk Aedes sehingga
siklus penularan penyakit melalui vektor bisa
dikurangi/diminimalisir
Definisi Operasional Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes adalah
rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Inspeksi Sanitasi (IS), Laporan laboratorium
Target 95%
Langkah Kegiatan Survelians, pengendalian vektor, promkes, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.3 Tempat Umum (TTU/TPM) yang Diawasi

Judul Tempat Umum (TTU/TPM) yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akeses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Operasional Tempat umum (TTU/TPM) yang diawasi adalah tempat
umum yang diawasi sesuai dengan standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi sesuai standar hygiene di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah tempat umum yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85%
Langkah Kegiatan Pengawasan bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.4 Tempat Umum (TTU/TPM) yang Memenuhi Syarat

Judul Tempat Umum (TTU/TPM) yang Memenuhi Syarat


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Operasional Tempat umum yang memenuhi syarat adalah tempat umum
yang diawasi yang memenuhi persyaratan hygiene sanitsai
sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah tempat umum yang diawasi yang memenuhi syarat
hygiene sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah tempat umum yang diawasi di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan TTU/TPM, laporan laboratorium
Target 85%
Langkah Kegiatan Pengawasan bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.5 Cakupan Sarana Air Bersih

Judul Cakupan Sarana Air Bersih


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Operasional Cakupan sarana air bersih adalah sarana air untuk kebutuhan
rumah tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses air untuk kebutuhan rumah tangga
yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan: 100%
Pedesaan: 90%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.6 Cakupan Jamban Keluarga

Judul Cakupan Jamban Keluarga


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap jamban
keluarga
Definisi Operasional Cakupan jamban adalah sarana jamban untuk kebutuhan
rumah tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jiwa yang terakses jamban untuk kebutuhan rumah
tangga yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jiwa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil banja/rdesa
Target Perkotaan: 100%
Pedesaan : 84%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.7 Cakupan SPAL

Judul Cakupan SPAL(Saluran Pembuangan Air Limbah)


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Operasional Cakupan SPAL adalah sarana SPAL, untuk kebutuhan rumah
tangga yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sesuai
dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah KK/rumah tangga yang terakses SPAL untuk
kebutuhan rumah tangga yang memenuhi syarat hygiene
sanitasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumllah KK/rumah tangga yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Kesling, Profil Banjar/Desa
Target Perkotaan: 95%
Pedesaan : 85%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.8 Cakupan klinik Sanitasi

Judul Cakupan klinik Sanitasi


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit yang
timbul
Definisi Operasional Cakupan Klinik sanitasi adalah cakupan kunjungan penyakit
yang terkait sanitasi yang diberi pelayanan konseling sesuai
standar pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiapn bulan
Numerator Jumlah kunjungan karena terkait sanitasi yang diberikan
pelayanan konseling di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah kunjungan karena terkait sanitasi yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan penyakit terpadu, laporan kesling
Target 80%
Langkah Kegiatan Penyedian sarana, ruang fasilitas lainya
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data

5.4.9 Tata Kelola Limbah Non Medis

Judul Tata Kelola Limbah Non Medis


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan penampilan PPK BLUD Puskesmas
dan jejaringnya
Definisi Operasional Tata kelola limbah non medis adalah pengelolaan limbah
yang dihasilkan dari aktifitas non medis baik organik
maupun anorganik yang bersumber dari lingkungan,
pegawai, pengunjung dan alat non medis
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi limbah non medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah non medis
Sumber data Tempat penampungan limbah non medis
Target 1. TPS I tiap ruangan dan tempat lain yang strategis : 100%
2. Mobilisasi ke TPS II (PPK BLUD Puskesmas) tiap hari :
100%
3. Mobilisasi ke TPA (DKP) tiap hari : 100%
4. Pembuangan limbah non medis ke TP : 100%
5. Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah DKP :
100%
Langkah Kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara
limbah non medis, peningkatan kegiatan jumat bersih,
koordinasi dengan DKP
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data
5.4.10 Tata Kelola Limbah medis

Judul Tata Kelola Limbah medis


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk menghindari dampak yang diakibatkan oleh limbah
medis baik terhadap petugas, pengunjung, lingkungan, dan
masyarakat
Definisi Operasional Tata kelola limah medis adalah pengelolaan limbah yang
dihasilkan dari aktifitas medis (cair, padat, biologis,
kimiawi) baik bersumber dari kegiatan medis teknis atau
alat penunjang medis
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Kondisi limbah medis yang dikelola
Denominator Kondisi limbah medis
Sumber data Tempat penampungan semantara limbah medis padat,
tempat penampungan limbah medis cair
Target 1. Tempat penampungan semantara limbah medis padat
dengan tempat khusus dan strategis : 100%
2. Tempat penampungan limbah medis cair dengan septik
tank : 100%
3. Mobilisasi dari jejaring ke TPS PPK BLUD Puskesmas
minimal 1 (satu) kali/minggu : 100%
4. Mobilisasi/packing dari masing-masing ruangan
pelayanan PPK BLUD Puskesmas ke TPS khusus tiap hari :
100%
5. Mobilisasi ke tempat pemusnahan (incenerator) minimal
1 (satu) kali/minggu (Setiap hari jumat) : 100%
6. Pembakaran limbah medis di Incenerator : 100%
Langkah Kegiatan Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara
limbah medis, packing harian, pemusnahan di Incenerator
Penanggungjawab Pemegang Program Kesling
pengumpul data
5.5 Upaya Promosi Kesehatan

5.5.1 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Rumah tangga


PHBS)

Judul Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Rumah


tangga PHBS)
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar diketahui tatanan tentang indikator rumah tangga
sehat
Definisi Operasional Ruang tangga PHBS adalah proporsi rumah tangga yang
memenuhi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, timbang bayi
dan balita, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap
hari, tersedia air bersih, tersedianya jamban, berantas jentik,
cuci tangan dengan sabun
Frekuensi 1 tahun sekali
pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun sekali
Numerator Jumlah rumah tangga PHBS di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di survey di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Pengkajian kuantitatif survei rumah tangga PHBS, hasil
pemetaan rumah tangga PHBS.
Target 65%
Langkah Kegiatan Penentuan RT yang di survey (210 RT), kunjungan rumah,
pengkajian, analisa, tindak lanjut.
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.2 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Bayi yang


mendapatkan ASI Eksklusif)

Judul Penyuluhan PHBS (Bayi dengan ASI Eksklusif)


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar Diketahui manfaat pentingnya pemberian ASI
Eksklusif
Definisi Operasional Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif adalah bayi yang
hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai dengan usia 6
bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir
sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort bayi, R1 Gizi,SP2TP
Target 80%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.3 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Desa dengan Garam
Beryodium baik)

Judul Penyuluhan PHBS (Desa dengan Garam Beryodium baik)


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar diketahui pentingnya manfaat garam beryodium
Definisi Operasional Desa/Kelurahan dengan 21 sampel garam beryodium yang
diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari satu sampel
garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30
ppm pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 2 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah desa/kelurahan dengan garam beryodium baik di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang diperiksa
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan
lapangan(tenaga gizi, guru, kader)
Target 90%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.4 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Posyandu Purnama)

Judul Penyuluhan PHBS (Posyandu Purnama)


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar diketahui keberadaan dan perkembangan status
posyandu
Definisi Operasional Posyandu yang melaksanakan kegiatan hari buka dengan
frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata kader yang
bertugas 5 orang atau lebih, cakupan program utama (KIA,
KB, Gizi, Imunisasi lebih dari 50% dan sudah ada 1 atau
lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50%
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah posyandu purnama di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh posyandu di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan pemantauan Gayo, hasil pencatatan lapangan
(tenaga gizi, kader)
Target 40%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data, sosialisasi, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.5 Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (Penyuluhan NAPZA


oleh petugas Kesehatan)

Judul Penyuluhan PHBS NAPZA Oleh Petugas


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar Diketahui dampak dari pada penyalahgunaan
NAPZA
Definisi Operasional Suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana
yang dilakukan untuk memperbaiki prilaku manusia sesuai
prinsip-prinsip pendidikan yakini pada tingkat sebelum
seseorang menggunakan NAPZA
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kegiatan PHBS NAPZA di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Promkes, SIMPUS, Dinkes Kab/Kota
Target 15%
Langkah Kegiatan Identifikasi sasaran, penyuluhan, advokasi
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.6 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Pra bayar)

Judul JPKM (Pra Bayar)


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar masyarakat (diluar maskin) terlindungi dari
pembiayaan kesehatan sebagai peserta JPKM
Definisi Operasional Cakupan JPKM Pra Bayar adalah proporsi penduduk
(diluar Maskin) terlindungi JPK (Askes, Jamsostek, Bapel
JPKM, Kartu sehat, Dana Sehat, Askes Komersial) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk yang memiliki kartu peserta JPK di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan Komersial.
Target 80%
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/advokasi,
pelaksanaan
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.5.7 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin


(Jakesmas)

Judul JPKM (Jamkesmas)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan
kesehatan sebagai peserta JPKM
Definisi Operasional Cakupan JPK Gakin adalah proporsi penduduk gakin
terlindungi JPK (Subsidi Pemerintah dan Pemda) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta JPK
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk gakin di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan JPK Kab/Kota, Asuransi kesehatan komersial
Target 100%
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/advokasi,
pelaksanaan
Penanggungjawab Pemegang Program Promkes
pengumpul data

5.6 Upaya Pengobatan

5.6.1 Rawat Jalan


a. Cakupan Rawat Jalan

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan Kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Definisi Operasional Cakupan rawat jalan adalah kunjungan kasus baru rawat
jalan di sarana pelayanan kesehatan dalam kurun waktu 1
tahun
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien baru dirawat jalan di sarana
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumalah seluruh penduduk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK, PPK BLUD
Puskesmas
Target 15%
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Pemengang Program Promkes
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat PPK


BLUD Puskesmas

Judul Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


PPK BLUD Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga
dokter umum dan dokter gigi
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat PPK
BLUD Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis (dokter umum) sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum,
gigi yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum,
dokter gigi) di tingkat PPK BLUD Puskesmas pada kurun
waktu yang sama
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi di tingkat PPK BLUD Puskesmas pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan kunjungan, SIK PPK BLUD
Puskesmas
Target Dokter umum: 100% (12 jam/hari)
Dokter gigi : 100% (pada hari jam kerja)
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab Pemengang Program Pengobatan.
pengumpul data

c. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu

Judul Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga
dokter umum di tingkat pustu
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu
adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
dasar.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayanan oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di
tingkat pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK BLUD
Puskesmas
Target 50%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

d. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Jalan dengan Puskesmas


Keliling
Judul Pemberi Pelayanan Medis Rawat Jalan dengan Puskesmas
Keliling
Dimensi Mutu Akses, Kompetisi
Tujuan Untuk menjangkau wilayah banjar/dusun terhadap
pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter umum
di wilayah kerja yang jauh dari fasilitas kesehatan
Definisi Operasional Pemberi pelayanan rawat jalan dengan puskesmas keliling
adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) dengan puskesmas keliling sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan dasar di wilayah
banjar/dusun
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah banjar/dusun yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar dengan puskesmas keliling oleh tenaga
medis (dokter umum) pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh banjar/dusun yang ada pada kurun waktu
yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK BLUD
Puskesmas
Target 30%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik,pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

e. Jam Buka Pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, Kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan
selama 24 jam
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan
untuk poliklinik umum dan kedaruratan yang diberikan
secara terus menerus selama 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlam jam yag ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK PPK BLUD
Puskesmas.
Target 24 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim jaga, pengaturan jadwal, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

f. Kepuasaan pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang presepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat
jalan yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei (n=50)
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembentukan TIM Gugus Kendali Mutu, Pembuatan
kuisioner, pengambilan sampel
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan dan Tim Pengendalian
pengumpul data Mutu

g. Pelayanan Konseling (Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok Oralit)

Judul Pelayanan Konseling (Pojok Gizi, Pojok Laktasi, Pojok


Oralit)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedia pelayanan konseling yang terkait dengan
Gizi, Laktasi, dan Penanganan Rehidrasi Oral.
Definisi Operasional Pelayanan unit konseling adalah unit pelayanan yang
menyediakan pelayanan konseling untuk pasien yang
perilakunya
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyediaan unit pelayanan konseling pada unit
pelayanan tingkat PPK BLUD Puskesmas
Denominator 1 (satu) unit pelayanan konseling
Sumber data Tata ruang pelayanan PPK BLUD Puskesmas
Target 1 Unit
Langkah Kegiatan Penataan ruang, kelengkapan ruang, konselor
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan dan Promkes
pengumpul data

5.6.2 Rawat Darurat Tingkat Pertama

a. Jam Buka Pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, Kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan rawat darurat tingkat
pertama selama 24 jam
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan
untuk kedaruratan yang diberikan secara terus menerus
selama 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jam buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan
Target 24 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data
b. Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat Pertama

Judul Pemberi Pelayanan Medis Rawat Darurat Tingkat


Pertama
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat darurat oleh tenaga dokter
umum
Definisi Operasional Pemberi pelayanan rawat darurat tingkat pertama adalah
pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam/Hari pelayanan rawat darurat yang diberikan
pelayanannya oleh kompotensi dokter umum PPK BLUD
Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Jam/Hari buka pelayanan rawat darurat PPK
BLUD Puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, laporan kunjungan
Target 12 jam/hari
Langkah Kegiatan Pembentukan Komite Medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

c. Waktu Tanggap Pelayanan

Judul Waktu Tanggap Pelayanan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap,
responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Operasional Waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu
sejak pasien itu datang sampai mendapatkan penanganan
sesuai dengan standar kegawatan daruratan
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang disampling secara acak
sampai dengan mendapatkan pelayanan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=25)
Sumber data Data sampling pasien UGD
Target 5 menit terlayani setelah pasien datang
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Jaga, pengaturan jadwal tugas,
melengkapi sarana dan prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

d. Penaganan Rujukan

Judul Penanganan Rujukan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselnggaranya mekanisme rujukan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyalamatkan
pasien
Definisi Operasional Penanganan rujukan adalah pasien yang karena diagnosa
dan indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat
PPK BLUD Puskesmas yang selanjutnya di reveral ke
pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang karena diagnosa dan
indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah pasien yang ada karena diagnosa dan indikasi di
rujuk
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 100%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

e. Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Penunjang Life saving

Judul Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Penunjang Life


saving
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Agar sarana dan prasarana dan obat life saving tersedia
setiap saat di UGD sebagai pertolongan pertama untuk
penyelamatan
Definisi Operasional Ketersediaan sarana, prasarana, dan obat life saving
adalah tersedia dan siap pakainya sarana, prasarana dn
obat untuk tindakan pertolongan pertama kasus kegawat
daruratan dalam rangka penyelamatan kehidupan pasien
dan atau mencegah kondisi pasien ke keadaan yang lebih
buruk
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat life saving
tersedia dan siap pakai
Denominator Jumlah dan jenis sarana, prasarana, obat life saving
yang ada
Sumber data LPLPO Unit UGD, LPLPO PPK BLUD Puskesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan Penyediaan sarana, prasarana, dan Obat life saving,
seterilisasi, monev (simulasi)
Penanggungjawab Pemengang Program Pengobatan
pengumpul data

f. Kematian Pasien < 24 jam

Judul Kematian Pasien < 24 jam


Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan di UGD yang kompoten,
cepat, tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Operasional Kematian pasien < 24 jam adalah kematian pasien di UGD
sejak periode datang sampai mendapatkan penanganan
yang komprohesif < 24 jam dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang meninggal < 24 jam di UGD
sejak periode datang pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kumulatif pasien yang ditangani di UGD pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompetensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program Pengobatan
pengumpul data

g. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselengaranya pelayanan di UGD yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang presepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien UGD
yang di survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien di UGD yang disurvey (n minimal-
50) pada kurun waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80%
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pengambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

VI. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA


KESEHATAN PENGEMBANGAN

6.1 Upaya Kesehatan Sekolah


6.1.1 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh
tenaga kesehatan /Guru
Judul Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat
oleh tenaga kesehatan /Guru
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan
setingkatnya adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan
setingkatnya yang diperiksa kesehatanya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil)
melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatnya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil) di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Pemegang Program UKS
pengumpul data

6.1.2 Pembentukan Dokter kecil tingkat SD

Judul Pembentukan Dokter kecil tingkat SD


Dimensi Mutu Kualitas dan Kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompetensi siswa di bidang
kesehatan sehingga mampu meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah
Definisi Operasional Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya
berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkatnya yang telah
mendapat pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah SD setingkat yang siswanya dilatih dokter kecil di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkatnya yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 50%
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana
dan prasarana pelatihan, pengaturan jadwal dan materi
pelatihan
Penanggungjawab Pemegang Program UKS
pengumpul data

6.1.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat anak remaja yang berada di sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah cakupan
siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas 1
SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatanya pleh
tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/Kader
kesehatan remaja) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 kali setahun
pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah Murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatnya melalui
penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1
SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaan dan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan, dan
pelaporan
Penanggungjawab Pemegang Program UKS dan KIA-KB
pengumpul data

6.2 Upaya Kesehatan Khusus

6.2.1 Upaya Kesehatan Pralansia dan Lansia


a. Cakupan Pelayanan

Judul Cakupan Pelayanan


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan pra lanjut usia dan lanjut
usia adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada
pada pedoman, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk pra usila dan usila yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam pedoman di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk pra usila dan usila yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
pedoman di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Catpor pra usila dan usila, data kependudukan (BPS,
Camat, Desa)
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi
LS
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data
b. Posyandu Lansia

Judul Posyandu Lansia


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup sehat pra usia lanjutr dan usia lanjut
Definisi Operasional Posyandu Lansia adalah posyandu yang melakuakan
pelayananmkepada usila, yang mengutamakan aspek
promotif dan preventif disamping kuratif dan rehabilitatif,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Posyandu Lansia yang dibentuk di masing-masing
Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data desa/kelurahan, data posyandu
Target 4 kelompok (1 desa minimal ada 1 kelompok)
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia,
pembentukan posyandu lansia, pelayanan lansia, monev
Penanggungjawab Pemengang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa Kesehatan

a. Pendataan Ganguan Jiwa Berat di Masyarakat

Judul Pendataan Ganguan Jiwa Berat di Masyarakat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat
yang ada di masyarakat
Definisi Operasional Pendataan gangguan jiwa berat adalah suatu upaya yang
dilakukan dengan cara pendataan (informasi masyarakat,
kunjungan rumah, data RS umum atau khusus, untuk
mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita gangguan jiwa berat yang didata di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita gangguan jiwa berat yang ada
di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Profil Desa, informasi masyrakat, SIMPUS, data RS
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi
LS
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data

b. Pelayanan Gangguan Jiwa di PPK BLUD Puskesmas

Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di PPK BLUD Puskesmas


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang
meliputi, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
pada gangguan mental emosional, psikosomatik, dan
psikotik
Definisi Operasional Pelayanan gangguan/kesehatan jiwa di PPK BLUD
Puskesmas adalah kasus gangguan jiwa yang dilayani di
PPK BLUD Puskesmas dan jejaring di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa yang terlayani di
PPK BLUD Puskesmas, jejaring, di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan PPK BLUD Puskesmas dan
jejaring di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data SIMPUS, SIK, laporan medik, laporan program jiwa
Target 15%
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
pencatatan dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjawab Pemegang Program kesehatan Khusus
pengumpul data

6.2.3 Upaya Kesehatan Mata

a. Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak

Judul Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata
karena katarak
Definisi Operasional Screening (Hunting) penderita mata katarak adalah
kegiatan penjaringan yang dilakukan di PPK BLUD
Puskesmas dan jejaring kepada pasien rawat jalan yang
beresiko, sesuai dengan standar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif kunjungan baru yang discrening dalam
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan baru dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Indra Denpasar
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data

b. Penemuan Penderita Mata katarak

Judul Penemuan Penderita Mata Katarak


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata
karena katarak
Definisi Operasional Penemuan penderita katarak adalah ditemukanya katarak
mature pada kegiatan screening(hunting)
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak mature ditemukan
dalam screening di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita yang di screning dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 10%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Indra Denpasar
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data

c. Penderita Mata Katarak Yang Dioperasi

Judul Penderita Katarak Yang Dioperasi


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka kebutaan akibat gangguan
mata karena katarak
Definisi Operasional Penderita katarak yang dioperasi adalah penderita karena
indikasi medis dilakukan operasi oleh RSUP maupun RS
Khusus (RS Indra) di PPK BLUD Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan
tindakan operasi di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah penderita katarak yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medik
Target 80%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompetensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan RS Indera
Denpasar
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data
6.2.4 Upaya Kesehatan Kerja

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja


Formal
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan formal pekerja
formal baik yang menyangkut Penyakit Akibat Kerja
(PAK) maupun Penyakit Akibat Hubungan Kerja
(PAHK)
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan kerja adalah Pekerja
formal (Instansi/unit usaha yang mempunyai izin dan
terstruktur : karyawan pemerintah
/BUMN/BUMD/TNI/POLRI, karyawan perusahaan)
yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja baik
kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif sesuai
standar di satu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Satu tahun sekali
pengumpulan data
Periode Analisa Satu tahun sekali
Numerator Jumlah pekerja formal yang mendapatkan pelayanan
kesehatan kerja di poliklinik, atau dikontrakan pada
pihak ketiga dan atau di puskesmas/balai kesehatan kerja
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah pekerja formal yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan ketenagaan instansi/unit usaha, SIMPUS,
laporan kegiatan kerja
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan,
monev
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Khusus
pengumpul data

6.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


` 6.3.1 Perkesmas untuk Bumil Resti
Judul Perkesmas Untuk Ibu Hamil Resiko Tinggi
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif) kepada Bumil resti melalui
kunjungan rumah
Definisi Operasional Perkesmas untuk Bumil resti adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada bumil resti dengan
cara perawatan kesehatan melalui kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil resti yang dilakukan pelayanan dengan
perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh ibu hamil resti yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort ibu, laporan PWS KIA, dan catatan lain
termasuk swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Pemegang Program Perkesmas
pengumpul data

6.3.2 Perkesmas untuk Neonatal Resti

Judul Perkesmas untuk Neonatal Resti


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif) kepada neonatal resti melalui
kunjungan rumah
Definisi Operasional Perkesmas untuk neonatal (0-28 hari) resti adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada neonatal
resti dengan cara perawatan kesehatan melalui
kunjungan rumah.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatal resti yang dilakukan pelayanan dengan
Perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh neonatal resti yang ada di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort Balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk
swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan, Perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Pemengang Program Perkesmas
pengumpul data

6.3.3 Perkesmas untuk Balita Resti

Judul Perkesmas untuk Balita Resti


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif) kepada balita resti melalui
kunjungan rumah
Definisi Operasional Perkesmas untuk balita (0-5 tahun) resti adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada balita resti
dengan cara perawatan kesehatan melalui kunjungan
rumah
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita resti yang dilakukan pelayanan dengan
Perkesmas di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh balita resti yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Kohort balita, PWS KIA, dan catatan lain termasuk
swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Pemegang Program Perkesmas
pengumpul data

6.3.4 Perkesmas untuk Penderita TB Paru

Judul Perkesmas untuk Penderita TB Paru


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif) kepada Penderita TB paru
melalui kunjungan rumah
Definisi Operasional Perkesmas untuk penderita TB Paru adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada penderita TB Paru
(BTA+) dengan cara perawatan kesehatan melalui
kunjungan rumah
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah seluruh penderita TB Paru BTA+ yag ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Denominator Jumlah seluruh penderita TB paru BTA+ yang ada di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan program TB dan catatan lain termasuk swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, rujukan
Penanggungjawab Pemegang Program Perkesmas
pengumpul data

6.4 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


6.4.2 Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut

Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan


Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi
dan mulut kepada penduduk
Definisi Operasional Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut adalah kunjungan baru penduduk umum
yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sesuai standar di PPK BLUD Puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk
Target 3%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas,
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Pemengang Program Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpul data

6.4.2 Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan


Mulut

Judul Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Kesehatan


Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap
ibu hamil baru yang berkunjung ke PPK BLUD
Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kimulatif ibu hamil baru berkunjung ke PPK
BLUD Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan
mulut dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru berkunjung ke PPK BLUD
Puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan Kunjungan KIA, SIK, laporan kesehtan gigi
dan mulut
Target 80%
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpul data

6.4.3 Cakupan Desa Binaan UKGMD

Judul Cakupan Desa Binaan UKGMD


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di masyarakat (posyandu)
Definisi Operasional Cakupan desa binaan UKGMD adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan
terhadap masyarakat melalui kegiatan posyandu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah desa (posyandu) yang melakukan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah desa (posyandu) yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan posyandu, laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 10%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpul data

6.4.4 Ratio Penambahan dan Pencabutan Gigi

Judul Ratio Penambahan dan Pencabutan Gigi


Dimensi Mutu Kualitas dan Kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas gigi sehingga meningkatkan
derajat kesehatan dan penampilan
Definisi Operasional Ratio penambalan dan pencabutan gigi adalah
kemampuan untuk mempertahankan kualitas
keberadaan gigi sesuai standar
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah gigi yang dilakuakn penambalan dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah gigi yang dicabut dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 2:1
Langkah Kegiatan KIE, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpul data

6.4.5 Lama Waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di PPK BLUD
Puskesmas

Judul Lama Waktu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di


PPK BLUD Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan Kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut
Definisi Operasional Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di PPK BLUD
Puskesmas adalah waktu yang ditetapkan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk mewujudkan
pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang disampling
secara acak sejak pasien mulai ditangani sampai selesai
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk
setiap tindakan
Sumber data Laporan medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan : 10 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Curretage : 10 menit
Pencabutan sulung : 10 menit
Tambal permanen : 30 menit
Pengobatan per oral : 10 menit
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan
Penanggungjawab Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut, Tim
pengumpul data Pengendalian Mutu

6.5.1 Persalinan (PONED)


a. Pemberi Pelayanan Persalinan Normal

Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan normal yang
dilakukan oleh tenaga dokter umum dan bidan
Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan normal adalah persalinan
normal yang dilakukan oleh tenaga dengan kopotensi
dokter umum dan bidan trampil
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan normal yang ditolong
dokter umum dan bidan trampil pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan normal pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target Dokter umum dan bidan trampil : 50%
Bidan Trampil : 50%
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program KIA-KB
pengumpul data

b. Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit

Judul Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan dengan penyulit yang
dilakukan oleh tenaga dengan kompotetif PONED
(secara Tim)
Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah
persalinan dengan penyakit yang dilakukan oleh tenaga
dengan kompotensi PONED
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan dengan penyulit yang
ditolong oleh tenaga dengan kompotensi PONED pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target 100% Tim PONED
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program KIA-KB
pengumpul data

c. Penanganan Rujukan

Judul Penanganan Rujukan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan persalinan
yang cepat, tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Operasional Penanganan rujukan adalah pasien persalinan yang
karena diagnose dan indikasi tidak mampu ditangani di
pelayanan tingkat PPK BLUD Puskesmas yang
selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang karena
diagnose dan indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang ada karena
diagnose dan indikasi di rujuk
Sumber data Laporan rawat inap, SIMPUS, SP2TP
Target 100%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program KIA-KB
pengumpul data

d. Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan

Judul Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang
kompoten, cepat, tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Operasional Kematian pasien karena persalinan adalah kematian
pasien yang terjadi selama periode persalinan sampai
dengan meninggal dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang meninggal
selama periode persalinan, pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang bersalin yang meninggal
pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediann sarana dan
prasarana
Penanggungjawab Pemegang Program KIA-KB
pengumpul data

e. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan pasien persalinan adalah
pernyataan tentang presepsi pelanggan terhadap
pelayanan persalinan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
persalinan yang di survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang di survey pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80%
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pengambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data
VII. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA
KESEHATAN PENUNJANG

7.1 Upaya Farmasi


7.1.1 Ketersedian Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersedian Obat sesuai kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kebutuhan
Definisi Operasional Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan
obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat
PPK BLUD Puskesmas
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan unit pengelola obat
Kabupaten
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di PPK BLUD Puskesmas dan
jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 90%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data
7.1.2 Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan
kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Operasional Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling
banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan
oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat
Kabupaten
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di PPK BLUD Puskesmas
dan jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data

7.1.3 Ketersediaan Obat Generik

Judul Ketersediaan Obat Generik


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik adalah ketersediaan item
obat generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Definisi Operasional Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item
obat generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap 3 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola kabupaten
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di PPK BLUD Puskesmas
dan jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 80%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data
7.1.4 Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Operasional Tata kelola obat sesuai standar adalah proses
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan
dan distribusi sesuai dengan standar tata kelola obat dan
aturan perundangan yang berlaku untuk kategori obat
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata
kelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data SIK, register obat, LPLPO, laporan Farmasi B
Target 100%
Langkah Kegiatan Stok opname obat, kartu stok obat, gudang
penyimpanan obat, almari obat
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data

7.1.5 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan
obat jadi
Definisi Operasional Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang
diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya
obat jadi yang terinformasi dengan jelas dengan aturan
pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan resep obat jadi
Sumber data SIK, resep.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan,
sampling survey, monev
Penanggungjawab Tenaga Farmasi dan Tim Penegndalian Mutu
pengumpul data

7.1.6 Waktu Tunggu pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan
obat racikan
Definisi Operasional Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang
diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya
obat racikan yang terinformasi dengan jelas dengan
aturan pemakaian obat
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan resep obat racikan
Sumber data SIK, resep
Target 7 menit
Langkah Kegiatan Optimalisasi SIK, pengadaan resep, pelayanan,
optimalisasi sarana peracikan obat, sampling survey,
monev
Penanggungjawab Tenaga Farmasi dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

7.1.7 Penulisan Resep Sesuai Formularium

Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada
pasien
Definisi Operasional Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai
pedoman dalam pemberian resep kepada pasien di PPK
BLUD Puskesmas dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel dalam 1
bulan (n minimal 50)
Sumber data SIK, Resep
Target 100%
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data

7.1.8 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan obat kepada
pasien dan memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Operasional Tidak adanya kejadian keselahan epmberian obat adalah
kejadian dimana petugas obat tidak salah dalam
memberikan jenis obat, jumlah obat, dosis obat, aturan
pemakaian obat, orang yang menerima obat, dan
mengganti jenis obat tanpa konfirmasi kepada patugas
pembuat resep dan pengeluaran obat harus berdasarkan
resep
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
dikurangi jumlah pasien yang mengalami keselahan
pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei, SIK, resep.
Target 100%
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling, survei
Penanggungjawab Tenaga Farmasi dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

7.1.9 Tata Kelola Dokuman Resep

Judul Tata Kelola Dokuman Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan Kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku`
Definisi Operasional Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan yang
berlaku
Frekuensi Setiap tahun
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan
dimusnahkan sesuai aturan perundangan yang berlaku,
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder, SIK
Target 5 Tahun (100%)
Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
pemilihan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Tenaga Farmasi
pengumpul data

7.2 Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana


7.2.1 Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


Sederhana
Dimensi Mutu Kualitas, Keselamatan, Kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam
memberikan pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Operasional Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata
waktu yang diperlukan untuk melakukan proses
pemeriksaan specimen laboratorium sederhana yang
meliputi persiapan, KIE, memperoses specimen,
membaca, dan menginformasikan kepada pasien.
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pemeriksaan setiap jenis spesimen
Denominator Jumlah jenis spesimen yang diperiksa
Sumber data Register Laboratorium, SIK
Target 1. Spesimen sputum : 30 menit/sputum
2. Spesimen darah malaria : 45 menit/slide
3. Hb sahli : 10 menit/orang
4. Spesimen feces cacing : 15 menit/orang
5. Gula darah kapiler : 5 menit/orang
6. Spesimen Urin : 10 menit
7. Cholesterol darah kapiler : 5 menit/orang
8. Uric Acid darah kapiler : 5 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan
kompotensi petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjawab Tenaga Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.2.2 Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas Medis/Berkompeten

Judul Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas


Medis/Berkompeten
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar hasil pemeriksaan laboratorium segera
terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten
Definisi Operasional Hasil laboratorium terkonfirmasi ke petugas
medis/kompotem adalah semua jenis hasil pemeriksaan
laboratorium segera terkonfirmasi secara tertulis ke
petugas medis/kompoten
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera
terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten secara
tertulis
Denominator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ada dan
tercatat
Sumber data Register laboratorium, SIK
Target 100%
Langkah Kegiatan Pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Tenaga Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.3 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat PPK BLUD Puskesmas (SP2TP)
7.3.1 Tepat Waktu laporan

Judul Tepat Waktu laporan


Dimensi Mutu Kualitas, Kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara
berjenjang
Definisi Operasional Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil
kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan
tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan
dengan tanda bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang
lebih tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi surat keluar, agenda surat
Target 1. Laporan Kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan Kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan Kegiatan imunisasi : tanggal 3
4. Laporan Kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan Kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan Kegiatan Kesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 7
8. LPLPO (obat) : tanggal 5
9. Laporan Survelians (EWARS) : Setiap senin
10. Laporan Kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan Kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan Kegiatan perkesmas : tanggal 5
13. Laporan Kegiatan Gigi/UKGS :minggu I(Triwulan)
14. Laporan UKK :minggu I(Triwulan)
Langkah Kegiatan Pengadaan administrasi surat menyurat, koordinasi
lintas program
Penanggungjawab Tenaga Laboratorium Sederhana
pengumpul data

7.3.2 Registrasi Pasien dan Catatan Medik


a. Lama Waktu Pendaftaran Pasien

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar teregestirasinya pasien adalah waktu yang
ditetapkan (cepat,tepat,akurat)
Definisi Operasional Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang
dibutuhkan mulai dari pasien di identifikasi sampai
selesai sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi
sesuai standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga,
sampling survei
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

b. Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan


Medik
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan(cepat,
tepat, akurat)
Definisi Operasional Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik
pasien adalah waktuyang di butuhkan mulai dari
pasien teridentifikasi sesuai dengan standar SIK
sampai mempunyai lembar catatan medik
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk
pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregrasi dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Family folder, regestrasi kunjungan (SIK)
Target 10 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana, pra sarana,
pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

c. Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli-Poli Pelyanan

Judul Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli


Pelyanan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan (Cepat,
tepat, akurat)
Definisi Operasional Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli
pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari
teridentifikasinya catatan medik pasien sampai catatan
tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi
catatan medik pasien ke poli pelyanan dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan
medik dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan
Target 1 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir),
sampling survey
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

d. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam


setelah selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan/Penyimpanan


Rekam Medik Dalam Waktu 24 jam
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi
yang bisa dipertanggung jawabkan secara teknis medis
dan dijaga kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Operasional Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan
laporan medis dalam waktu 24 jam adalah catatan
medis pasien yang sudah teridentifikasi secara teknis
medis dan didata kembali dalam family folder dalam
waktu maksimal 24 jam setelah pasien mendapat
pelayanan
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan medisnya terisi lengkap
sesuai standar dan tertata/tersimpan sesuai standar
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan
medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan
Target 100%
Langkah Kegiatan Kompotensi tenaga sosialisasi tentang catatan medik,
penataan family folder, sampling survei
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data
e. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang
jelas

Judul Kelengkapan informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar didapatkanya informasi yang jelas dan tertulis
serta dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga
dengan petugas yang berkompoten tentang persetujuan
jenis tindakan medis yang dilakukan
Definisi Operasional Kelengkapan informed concent adalah persetujuan
tertulis yang dijelaskan kepada pasien/keluarga
terhadap jenis tindakan medis yang kemudian hari
dibubuhi tanda tangan pihak pasien/keluarga dengan
petugas kesehatan yang berkompoten
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis
sesuai standar yang dilengkapi dengan informed
concent dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis
sesuai standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan,
penyimpanan
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

f. Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu
sampai mendapatkan pelayanan
Definisi Operasional Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang
dibutuhkan oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan
pemanggilan mendapatkan pelayanan
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari
adanya catatan medik di unit pelayanan sampai
panggilan untuk dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling
survey
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

g. Kenyamanan Ruang Tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar Pasien/Keluarga/pengantar merasakan
kenyamanan selama proses pelayanan.
Definisi Operasional Kenyamanan ruang tunggu adalah presepsi/pernyataan
nyaman yang dirasakan oleh
pasien/keluarga/pengantar selama menunggu proses
pelayanan di ruang tunggu
Frekuensi pengumpulan Setiap 3 bulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa
nyaman menunggu di ruang tunggu selama proses
pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada
di ruang tunggu selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK), sampling survei
Target 80%
Langkah Kegiatan Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan
quisioner, pelaksanaan sampling survei
Penanggungjawab Pengelola SP2TP dan Tim Pengendalian Mutu
pengumpul data

h. Tata Kelola Rekam Medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Operasional Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan
pemusnahan rekam medik sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi pengumpulan Setiap tahun
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan
dimusnahkan sesuai aturan perundangan yang berlaku,
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder, SIK
Target 5 Tahun (100%)
Langkah Kegiatan Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan,
pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Pengelola SP2TP
pengumpul data
VIII. PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) PPK BLUD Puskesmas di Kabupaten


Pontianak merupakan standar pelayanan minimum untuk memberikan batasan
layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh
PPK BLUD Puskesmas di Kabupaten Pontianak
BUPATI PONTIANAK

Anda mungkin juga menyukai