a. Program / Kegiatan
1) Program Pelayanan administrasi Perkantoran, melalui kegiatan
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan dinas/ Operasional
d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
i) Penyediaan Makanan dan Minuman
j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
5). Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi usaha mikro kecil
menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi usaha mikro kecil
menengah dengan 2 kegiatan dengan alokasi dana sebesar Rp124.450.000,-
dengan realisasi sebesar Rp124.293.000,- atau 99,87%. Dana tersebut digunakan
untuk kegiatan :
a) Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi UMKM dengan
alokasi dana sebesar Rp96.750.000,- dengan realisasi sebesar Rp96.600.000,-
atau sebesar 99,84%. Dana tersebut digunakan untuk membiayai pengawasan
dan pengendalian dana bergulir pada 64 UKM dan 75 koperasi, serta membiayai
bimbingan administrasi usaha pada 70 koperasi / pra koperasi.
b) Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah dengan alokasi
dana sebesar Rp27.700.000,- dengan realisasi sebesar Rp27.693.000,- atau
sebesar 99,97%. Dana tersebut digunakan untuk mengikuti peringatan hari
koperasi tingkat provinsi serta pameran produk UMKM di Waingapu–Sumba
Timur.
Solusi
Memberikan motivasi secara kontinyu untuk membangun kesadaran dan
pemahaman yang benar terhadap regulasi yang berlaku khususnya Peraturan
Disiplin PNS ( PP Nomor 53 Tahun 2010 ).
Terus menerus mendorong semangat kerja, inisiatif dan kreatifitas untuk
meningkatkan prestasi melalui pengawasan atasan langsung.
Melaksanakan sosialisasi serta meningkatkan efektifitas monitoring dan evaluasi.
Meningkatkan kerjasama dengan para Camat dan Kepala Desa / Lurah dan
berbagai komponen masyarakat dan lembaga dalam rangka pengendalian terhadap
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 88-
aktifitas rentenir yang berpotensi merugikan masyarakat melaui sosialisasi kepada
masyarakat.
Mengusulkan pengalokasian anggaran untuk pelaksanaan Bimtek Pengadaan
Barang / Jasa oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa (LKPP) maupun
Tim Pembina Jasa Konstruksi Tingkat Kabupaten bagi segenap pengurus dan
Manajemen Koperasi dan UMKM.
Urusan penanaman modal diarahkan pada peningkatan investasi dan fasilitasi serta kerja
sama investasi dan penanaman modal melalui :
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan kegiatan
sebagai berikut :
a) Fasilitasi dan Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi
Daerah Tertinggal (P2KPDT).
b) Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan Penanaman Modal
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan kegiatan
sebagai berikut :
a) Penyusunan Sistem Informasi Penanaman Modal,
b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
(Ton)
1. Januari 2.237,086
2. Pebruari 544,236
3. Maret 1.404,401
4. April 561,296
5. Mei 913,945
6. Juni 2.012,846
7. Juli 1.271,915
8. Agustus 811,288
9. September 164,819
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa stok pangan yang ada pada Sub Divisi
Regional Wilayah IV keadaan 31 Desember 2011 adalah sebanyak 2.237,086 ton.
Untuk memenuhi stok pangan daerah dilakukan melalui strategi pasokan pangan dari
luar wilayah kabupaten Sikka guna memenuhi kebutuhan konsumsi pangan wilayah.
Pasokan pangan (beras) yang masuk ke wilayah kabupaten Sikka dapat dilihat pada
tabel berikut :
No Bulan / Tahun Pasokan pangan (beras)
(Ton)
Berdasarkan angka ramalan III tahun 2011 situasi pangan pokok dari bahan
pangan sumber karbohidrat (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sorghum) di
Kabupaten Sikka sampai dengan Desember 2011 menunjukkan jumlah produksi
tersedia setara beras dari produksi dalam daerah sebesar 52.983 ton setara beras,
kebutuhan untuk dikonsumsi penduduk sebanyak 306.215 jiwa sebesar 47.921 ton per
kapita per tahun. Dengan demikian situasi pangan sumber karbohidrat dari produksi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 97-
dalam daerah mengalami kelebihan 5.061 ton setara beras. Situasi pangan dimaksud
secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.31
Situasi pangan sumber karbohidrat kabupaten Sikka keadaan bulan Desember 2011
No. Kecamatan Produksi tersedia (ton Kebutuhan utk Kelebihan (+)/
setara beras) dikonsumsi (ton kekurangan (-)
setara beras) (ton setara
beras)
1. Paga 3.779
2. Mego 1.277
3. Lela 4.691
4. Nita 2.848
5. Nelle 2.852
6. Kewapante 2.133
7. Bola 3.125
8. Talibura 1.447
9. Waigete 2.669
Ubi jalar
No. Kecamatan Potensi / Produksi(ton)
1. Paga 295
2. Mego 205
3. Lela 99
4. Nita 142
5. Nelle -
6. Kewapante 83
7. Bola 221
8. Talibura 45
9. Waigete 167
10. Alok 22
14. Koting 49
15. Kangae 37
18. Hewokloang -
19. Waiblama 53
Jagung
No. Kecamatan Potensi / Produksi(ton)
1. Paga 1.733
2. Mego 888
3. Lela 2.120
5. Nelle 2.388
6. Kewapante 2.541
7. Bola 1.918
8. Talibura 1.676
9. Waigete 2.995
Kacang tanah
No. Kecamatan Potensi / Produksi(ton)
1. Paga 41
2. Mego 56
3. Lela 46
4. Nita 220
5. Nelle 34
6. Kewapante 246
7. Bola 68
8. Talibura 79
9. Waigete 149
10. Alok 87
11. Palue 79
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 101-
12. Magepanda 170
14. Koting 23
15. Kangae 24
16. Doreng 9
18. Hewokloang 51
19. Waiblama 66
Kacang hijau
No. Kecamatan Potensi / Produksi(ton)
1. Paga 35
2. Mego 29
3. Lela 4
4. Nita 3
5. Nelle 185
6. Kewapante 221
7. Bola 33
8. Talibura 52
9. Waigete 195
12. Magepanda 26
13. Tanawawo -
14. Koting 5
15. Kangae -
16. Doreng -
17. Mapitara 38
18. Hewokloang 25
19. Waiblama -
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 102-
20. Alok Timur -
Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu data – data
yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan berkala kondisi ketahanan
pangan daerah tidak selalu tersedia secara terkini sesuai periodisasi analisa
dan penyusunan laporan dan tidak diperbaharui. Data tersebut berupa data
status gizi, data kepala keluarga miskin (KKM) dan data produksi pada sub
sektor pertanian tanaman pangan perkebunan dan peternakan serta
perikanan. Terhadap permasalahan ini, solusi yang diambil yaitu melakukan
koordinasi yang lebih intensif dengan instansi sumber data untuk dilakukan
pemutakhiran data.
a. Program / Kegiatan
3) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan:
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
h) Penyediaan Komponen Instansi Listrik/Penerangan Bangunan
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
j) Penyediaan Makanan dan Minuman
k) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
3) Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani dilaksanakan melalui kegiatan kursus singkat yang
dialokasikan dana Rp12.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp12.000.000,- atau
sebesar 100% yang digunakan untuk pelatihan inseminator dan ATR sebanyak 2
orang.
4) Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani melalui kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis yang
dialokasikan dana sebesar Rp97.980.000,- dengan realisasi sebesar Rp97.880.000,-
atau sebesar 99,90%. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan SL-PHT Kakao.
b) Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak dengan alokasi dana
sebesar Rp. 76.509.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 76.509.000,- atau sebesar
100%. Dana tersebut digunakan untuk honor petugas kandang dan belanja obat-
obatan dan vaksin ayam petelur 1 paket; pakan ayam petelur 2946 Kg, pakan babi
3586 Kg.
Secara umum, penggunaan lahan di Kabupaten Sikka baik lahan basah maupun lahan
kering belum optimal. Lahan basah potensial seluas 3,977 Ha, lahan basah fungsional
seluas 1948 Ha dan lahan basah yang belum di olah seluas 2029 Ha. Lahan kering
potensial seluas 112,692 Ha, lahan kering fungsional seluas 102,831 Ha, dan lahan
kering yang belum di olah seluas 9,861 Ha. Areal pertanian lahan kering, umumnya
ditanami oleh tanaman perkebunan maupun tanaman pangan. Hasil produksi tanaman
pangan dan tanaman perkebunan dapat diamati melalui tabel berikut:
Tabel 4.32
Produksi Tanaman Pangan Pada tahun 2011
No Areal Produksi (Ha) Total Produksi (ton )
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 114-
Satuan Luas
Produksi
1. Padi 9.892 22.039
2. Jagung 11.443 32.040
3. Sorgum 181 8.196
4. Ubi Kayu 7.226 40.665
5. Ubi Jalar 1.023 2.820
6. Kacang Tanah 2.057 1.857
7. Kacang Hijau 2.839 1.502
Sumber Data: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan .
Tabel 4.33
Produksi Tanaman Perkebunan
Total produksi (ton)
No Satuan Produksi
1. Kelapa 6.830
2. Kemiri 71
3. Kopi 349
4. Kakao 6409
5. Cengkeh 145
6. Vanili 61
7. Pala 25
8. Lada 29
Sumber Data: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan.
6) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, air payau dan air tawar dengan
kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 117-
1. Pendampingan Budidaya Rumput Laut
2. Rehabilitasi sarana dan prasarana pengembangan kawasan laut dan
perlengkapan kebun bibit
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur terdiri dari 3 kegiatan dengan
alokasi dana sebesar Rp33.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp24.959.000,- atau sebesar
74,50% dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
8) Program Pengembangan Kawasan Budidaya laut, air payau dan air tawar.
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar dengan
alokasi dana sebesar Rp127.200.000,- dengan realisasi sebesar Rp106.178.500,- atau
sebesar 83,47%. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan pendampingan budidaya
rumput laut.
Penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kelautan dan
perikanan terwujud dari indicator makro pada tahun 2011 yaitu :
a) Meningkatnya Pendapatan nelayan rata-
rata kelompok sasaran program menjadi sebesar Rp6.702.592,- pada tahun 2011
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp5.902.000,-.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 121-
b) Pendapatan masyarakat yang
melakukan budidaya rumput laut tahun 2011 rata-rata sebesar Rp371.951,-
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp1.571.815,-
c) Pada tahun 2011 produksi rumput laut
sebayak 305 ton mengalami penurunan produksi sebesar 144 ton dibanding dengan
tahun 2010 sebesar 449 ton atau mengalami penurunan sebesar 32,07% akibat
adanya penyakit ice-ice.
d) Konsumsi ikan masyarakat kabupaten
sikka tahun 2011 rata-rata sebesar 33Kg/Kapita/Tahun, jika dibandingkan dengan
konsumsi ikan tahun 2010 sebesar 32,05 kg/kapita/tahun atau mengalami
peningkatan 2,96 %. Dan melebihi tingkat konsumsi ikan nasional sebesar 26,5 kg
kg/kapita/tahun (artinya dari segi kebutuhan protein ikani mencukupi).
e) Jumlah Pembudidaya rumput laut
Kabupaten Sikka sampai dengan tahun 2011 sebanyak 1516 RTP (Rumah Tangga
Perikanan).
f) Jumlah Rumah tangga Perikanan (RTP)
Nelayan tahun 2011 sebanyak 4585
g) Meningkatnya produksi Perikanan
Tangkap tahun 2011 sebesar 11.938 ton jika dibandingkan dengan produksi pada
tahun 2010 sebesar 11.923 ton.
Tabel 4.34
Jumlah alat tangkap Kabupaten Sikka :
Tabel 4.35
Jumlah armada perikanan yang ada di Kabupaten Sikka
Tabel 4.36
Rata-rata jumlah konsumsi ikan penduduk Kabupaten Sikka
Tabel 4.37
Rata-rata jumlah pendapatan nelayan Kabupaten Sikka
Tabel 4.38
Jumlah Ijin Usaha bidang perikanan
No Jenis Ijin/Surat Keterangan Jumlah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 123-
1 Surat Keterangan Andon 24
2 SIUP Bidang Penangkapan 25
3 Surat Keterangan Kapal Penangkapan ≤ 5 GT 25
4 SIUP Bidang Pembelian/Pengumpulan Hasil Laut 55
Terdiri dari :
Tuna 11
Layur 4
Tongkol/Cakalang 3
Cumi-cumi & Gurita 10
Rumput Laut 2
Selar, Tembang &Layang 3
Jumlah 129
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan
Tabel 4.39
Jumlah Pelanggaran dibidang kelautan dan perikanan
Jumlah
No Tahun Jenis Pelanggaran
1 2011 1. Pemboman 1 kali 1 kali
2. Potasium - -
3. Penangkapan Ikan Hias - -
4.Penangkapan menggunakan - -
bubu
5. Pengusaha yang tidak - -
memiliki ijin usaha
Tabel 4.40
Produksi Perikanan Tahun 2011
Jumlah
N produksi Harga Nilai PRODUKSI
JENIS IKAN
O Satuan (Rp) (Rp)
ton
1 2 3 4 5
I Perikanan Laut
1 - peperek 45 6.000 270.000
2 - biji nangka 16 6.000 96.000
3 - ikan merah 66 18.000 1.188.000
4 - kerapu 87 18.000 1.566.000
5 - lencam 10 6.000 60.000
6 - kakap 50 18.000 900.000
7 - swangi - - 0
8 - ekor kuning 126 12.000 1.512.000
9 - cucut 35 6.000 210.000
10 - pari 14 6.000 84.000
11 - bawal 26 10.000 260.000
12 - alu-alu 23 10.000 230.000
13 - layang 1.900 10.000 19.000.000
14 - selar 2.000 10.000 20.000.000
15 - kuwe 15 10.000 150.000
16 - tantengkek 5 6.000 30.000
17 - daun bambu 14 5.000 70000
18 - sunghir 6 6.000 36.000
19 - ikan terbang 110 10.000 1.100.000
20 - balanak 20 6.000 120.000
21 - lemuru 150 10.000 1.500.000
22 - julung - julung 140 10.000 1.400.000
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 124-
23 - teri 475 10.000 4.750.000
24 - japuh 10 6.000 60.000
25 - tembang 170 10.000 1.700.000
26 - parang-parang 20 10.000 200.000
27 - kembung 175 10.000 1.750.000
28 - tenggiri 65 10.000 650.000
29 - layur 50 10.000 500.000
30 - tuna 2.500 20.000 50.000.000
31 - cakalang 2.965 12.000 35.580.000
- anak
32 tongkol/tongkol 400 12.000 4.800.000
33 - gerot - gerot 45 6.000 270.000
34 - ikan lainnya 205 6.000 1230000
TOTAL 11.938 151.272.000
1 2 3 4 5
II - Udang 0,50 50.000 25.000
- Cumi – cumi 30 10.000 300.000
- Gurita 50 10.000 500.000
- Japing-Japing 0,40 20.000 8.000
- Teripang 1,0 20.000 20.000
- Rumput Laut 305 9.000 2.745.000
TOTAL 386,9 3.598.000
JUMLAH TOTAL 12.324,9 154.870.000
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka
Tabel 4.41
Hasil Produksi Perikanan 2011
No Tahun Produksi
Penangkapan (ton) Tingkat Kenaikan (%)
1 2000 7.322,6 --
2 2001 7.927,9 8,26
3 2002 8.230,2 3,81
4 2003 8.475,2 2,97
5 2004 9.240,6 9,03
6 2005 9.702,60 4,99
7 2006 9.785,50 0,85
8 2007 9.976,7 1,95
9 2008 10.951 8,9
10 2009 11.394 4,0
11 2010 11.923 4,64
12 2011 11.938 0,13
Budidaya Rumput laut (Ton)
1. 2005 350 --
2. 2006 788,22 125,25
3. 2007 790,10 0,24
4. 2008 725,00 -9
10 2009 325,00 -123
11 2010 449,00 38,15
12 2011 305,00 -32,07
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan
Tabel 4.42
Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kabupaten Sikka Tahun 2011
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 125-
No Status Nelayan Jumlah RTP
1 Nelayan Penuh 2.342
2 Nelayan Sambilan Utama 828
3 Nelayan Sambilan Tambahan 635
4 Buruh Nelayan 780
Jumlah 4.585
b. Pembudidaya Ikan :
N Status Nelayan Jumlah
o
1 Petani ikan air payau 25
2 Petani ikan air tawar 135
3 Pembudidaya Rumput Laut 1.516
4 Pembudidaya Ikan laut 10
Jumlah 1.686
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan
Tabel 4.43
Rumah Tangga Perikanan (RTP)
Pembudidaya Rumput Laut
No Tahun Jumlah
1. 2003 570
2. 2004 890
3. 2005 1.097
4. 2006 1.401
5. 2007 1.464
6. 2008 1.476
7. 2009 1.476
8 2010 1.476
9 2011 1.516
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan
Tabel 4.48
Jenis Komoditi Ikan Antar Pulau
Tabel 4.49
Daftar Pengusaha Perorangan yang Melakukan Kegiatan Pengumpulan Hasil
Perikanan 2011
b. Solusi
a. Program / Kegiatan
Solusi :
Strategi pemecahan masalah dilaksanakan sesuai dengan Program/ Kegiatan Dinas
Kehutanan Kabupaten Sikka yaitu:
1. Perlu dilaksanakan rekonstruksi batas kawasan hutan sehingga dapat
meminimalisir perambahan kawasan hutan oleh masyarakat;
2. Perlu disosialisasikan serta dilaksanakan kegiatan Hutan Kemasyarakatan (HKm)
sehingga merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap keberadaan kawasan
hutan;
3. Perlu dikembangkan budidaya tanaman unggulan dilahan– lahan kritis milik
masyarakat, sehinggga di masa yang akan datang kebutuhan kayu dapat terpunuhi;
4. Adanya sanksi hukum yang tegas terhadap masyarakat yang melakukan tindakan
kriminal di bidang kehutanan oleh Pemerintah dan petugas keamanan (Polisi);
5. Identifikasi pohon induk benih perlu dilaksanakan, sehingga dapat terpenuhi benih
yang bermutu dari tanaman kehutanan;
6. Adanya kegiatan pemutakhiran data Kehutanan, karena validitas data sangat
dibutuhkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang
kehutanan;
7. Pendidikan dan pelatihan teknis untuk aparatur Dinas Kehutanan yang sangat
dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan di bidang kehutanan dimana
perbandingan jumlah tenaga teknis fungsional (PKL, POLHUT) tidak seimbang
terhadap jumlah penduduk dan luas wilayah;
8. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti alat
transportasi, karena medan kera sangat sulit tidak dapat dijangkau dengan
2. Program Pengembangan
Kemitraan dengan kegiatan :
Program Pengembangan Kemitraan dilaksanakan melalui 4 kegiatan dengan alokasi
dana sebesar Rp128.825.000,- dengan realisasi sebesar Rp126.225.000,- atau sebesar
97,98%. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan
pengembangan dan penguatan informasi dan database dengan alokasi dana
sebesar Rp15.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp15.000.000,- atau sebesar
100% yang digunakan untuk penyusunan buku profil pariwisata.
b. Kegiatan pelaksanaan koordinasi
pembangunan kemitraan pariwisata dengan alokasi dana sebesar Rp32.850.000,-
dengan realisasi sebesar Rp32.650.000,- atau sebesar 99,39%. Pelaksanaan
Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata (MUSRENBANG dan Rapat
Kemitraan)
c. Kegiatan Peningkatan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pengembangan Kemitraan Pariwisata dengan alokasi dana
sebesar Rp62.250.000,- dengan realisasi sebesar Rp60.125.000,- atau sebesar
96,59%. Berupa Penilaian Pengelolaan POKDARWIS dan Lomba POKDARWIS
Tk. Provinsi.
d. Kegiatan Monitoring, evaluasi dan
pelaporan dengan alokasi dana sebesar Rp18.725.000 dengan realisasi sebesar
Rp18.450.000,- atau sebesar 98,53%.
e.
- Rata – Rata Lama Tinggal tahun 2011 : 2,50 Hari
Pada pihak lain berdasarkan rasio lama kunjungan dapat disampaikan bahwa rata-rata
lama tinggal wisatawan adalah 2,50 hari bagi wisatawan mancanegara dan domestik.
Data Lain
1. Obyek wisata :
a) Alam : 23 buah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Sikka Tahun Anggaran 2011 - 142-
b) Bahari : 22 buah
c) Budaya : 28 buah
d) Rohani : 13 buah
e) Agro Wisata : 1 buah
5. Pramuwisata
a) Pramuwisata muda 91 orang
Solusi
1) Melakukan Pengelolaan dan penataan obyek Wisata secara baik;
2) Mengusulkan Pembuatan Website;
a. Program/Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
4. Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
7. Penyediaan Barang cetak dan
penggandaan
8. Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
9. Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan
10. Penyediaan makanan dan minuman
11. Penyediaan rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar negeri
12. Monitoring, Evaluasi Program dan
Kegiatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Komputer
2. Pemeliharaan/berkala kendaraan
dinas/operasional
3. Pemeliharaan Rutin/berkala komputer
3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
dengan kegiatannya:
a. Jumlah perusahaan yang memiliki SIUP (PB, PM dan PK) tahun 2010 sebanyak
234 buah dan bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2011 sebanyak 248 buah,
maka terjadi kenaikan sebanyak 14 buah atau naik 5,98 %.
b. Jumlah tenaga yang tercatat tahun 2010 sebanyak 303 orang dan bila dibandingkan
dengan keadaan tahun 2011 sebanyak 994 orang, maka terjadi kenaikan sebanyak
631 orang atau naik 228,05 %.
c. Jumlah nilai investasi tahun 2010 sebesar Rp…19.550.000.000,- dan bila
dibandingkan dengan keadaan tahun 2011 sebesar Rp. 25.676.585.907 maka
terjadi kenaikan sebesar Rp . 6.126.585.907,- atau naik 31,34%.
Tabel 4. 55
Perkembangan Tera dan Tera Ulang UTTP
Tahun
Uraian Ket
2010 2011
Tabel 4. 56
Data Bongkar Muat Barang Tahun 2010 – 2011
Satuan
Ton M³ Lembar Batang Butir Ekor Unit Kilo
No Barang
Liter
Tahun 2010
Masuk 55.155.855 44.186.918 - 12.850 - 1.325 344 18.352
1
Keluar 55.832.116 11.683.122 - - - 3.856 315 -
Tahun 2011
Masuk 78.479,29 1.114.844 32.487 - - - - 91.865
2
Keluar 48.470.621 - - - - 6.617 - -
Dilihat dari tabel di atas bongkar (ton) Pelabuhan L Say tahun 2010 sebesar
99.375.644. dan muat (ton) 64.519.409 serta tahun 2011 bongkar (ton) 41.541.860 dan muat
(ton) 48.477.238 maka terjadi penurunan sebesar bongkar (ton) sebesar 57.833.784 dan muat
(ton) sebesar 16.042.171 atau bongkar (ton) akibat penggabungan dari perhitungan ton dan
meter kubik.
Solusi
Menjawab permasalahan tersebut diatas, kebijakan yang ditempuh sebagai berikut :
1. Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama Investasi
a) Secara bertahap mengupayakan alih pengetahuan dan ketrampilan sambil
mempersiapkan sarana dan prasarana bagi pengalihan tugas dan wewenang
tera/tera ulang alat UTTP.
b) Sesuai dengan Peraturan yang berlaku, semua alat UTTP yang digunakan untuk
kepentingan umum harus di tera. Oleh karena itu pada petugas berusaha untuk
menjemput alat-alat UTTP hingga ke pelosok. Selain itu dinas juga
mengumumkan melalui radiogram perihal dimaksud; untuk kegiatan ini tugas
yang tidak dapat dilakukan adalah pengawasan terhadap alat-alat UTTP
terhadap pengawasan barang dan jasa
c) Meningkatkan volume pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar di
pasar dengan selalu mensosialisasikan / mengkomunikasikan peraturan-
peraturan yang berlaku dalam peredaran barang dan jasa.
3. Program Pengembangan
Industri kecil dan Menengah
a) Pendampingan tetap dilakukan sesuai jadwal kegiatan yang telah ditetapkan
sambil tetap menerima permintaan pendampingan (pelatihan dan bimbingan
penyuluhan produksi) dari masyarakat;
b) Dalam setiap kesempatan pendampingan berusaha mendorong pelaku usaha
untuk mendiversifikasi produk industrinya;
c) Berusaha untuk mendapat sumber dana lain (APBD Provinsi dan APBN) bagi
pembinaan pengembangan IKM.
a. Program / Kegiatan
Program Pengembangan industri Kecil dan Menengah kegiatan Fasilitasi bagi
Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan Sumber Daya
Tabel 4.59
Jumlah Industri Rumah Tangga
Tahun Industri Unit Usaha Tenaga Kerja Nilai Nilai Produksi
(buah) (orang) Investasi (Rp.000)
(Rp. 000)
2009 Formal 416 1.714 9.829.114 43.091.809
Non Formal 2.073 4.243 1.368.452 8.437.718
Sentra 537 1.376 599.648 55.549.551
Non Sentra 1.072 1.893 69.650 8.463.340
Jumlah 4.098 9.226 11.826.864 65.542.416
2010 Formal 429 1.770 10.667.007 47.340.529
Non Formal 2.079 4.255 1.632.739 9.004.718
Sentra 562 1.451 624.210 5.622.769
Non Sentra 1.072 1.893 69.650 8.463.340
Jumlah 4.142 9.369 12.993.606 70.431.384
2011 Formal 433 1.783 11.003.517 48.662.189
Non Formal 2.079 4.243 1.368.452 8.437.718
Sentra 582 1.531 643.085 5.630.369
Non Sentra 1.112 2.013 239.650 9.039.340
Jumlah 4.206 9.570 13.254.704 72.018.336
Sumber Data : Dinas Perindag Kab. Sikka