Anda di halaman 1dari 3

KONSULTASI DI MEJA OPERASI

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


PAB.SPO.016 - 1/3
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
Direktur RS Stella Maris Makassar
STANDAR
PROSEDUR 4 Mei 2015
OPERASIONAL

Dr. Thomas Soharto, M.Kes


PENGERTIAN 1. Bila pada tindakan operasi ditemukan penyulit dan memerlukan
penanganan oleh disiplin lain, maka dilakukan konsultasi dengan
dokter dari SMF yang sama (SMF A) atau SMF lain (SMF B).
2. Konsultasi dapat dimintakan kepada dokter yang sedang bertugas
di OK atau kepada anggota SMF yang berada diluar lingkungan
OK.
3. Bila dari hasil konsultasi ditemukan masalah SMF B lebih banyak
dari pada SMF A, maka operasi dilanjutkan bersama dan setelah
operasi tanggung jawab pasien diserahkan kepada dokter konsultan
dari SMF B. Dokter SMF A wajib menjelaskan kepada pasien dan
keluarga. Slip pembayaran dibuat atas jasa operator SMF A, jasa
operator SMF B dan jasa anestesi dihitung berdasarkan jumlah
kedua jasa operator tersebut.
TUJUAN Tindakan operasi gabungan yang berhasil dan paripurna.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
NO :837A.DIR.SM.SK.PAB.IN.IV.2015 Tentang Kebijakan Pelayanan
Anestesi dan Bedah Rumah Sakit Stella Maris Makassar :
“Bila terjadi penemuan diagnosa baru pada pasien selama operasi
berlangsung dan membutuhkan consul cito dimeja operasi dengan
dokter

KONSULTASI DI MEJA OPERASI

No Dokumen: No Revisi: Halaman:

PAB.SPO.016
_ 2/3
koordinator atau perawat sirkuler untuk memanggil dokter konsultan
yang dimaksud, dan selanjutnya bila keadaan telah memungkinkan,
surat konsul dapat dituliskan kemudian dan di dokumentasikan di dalam
status rekam medik pasien”.

PROSEDUR Selama operasi berjalan dan operator memerlukan konsultasi


dimeja operasi, maka operator memutuskan minta konsultasi pada
dokter SMF B dengan menyebutkan masalah dan konsultasi yang
diminta. Permintaan operator dicatat oleh perawat sirkuler.
Perawat sirkuler melapor kepada Penanggung jawab OK dan
Penanggung Jawab OK menghubungi dokter yang dimintai konsul.
Prioritas pertama adalah dokter SMF B yang sedang bertugas di OK.
Bila tidak ada di OK, maka PPJ I menghubungi SMF ybs melalui
telpon dan menjelaskan masalahnya. Tanggung jawab terlaksananya
jawaban konsul ini ada pada dokter SMF ybs dan dapat didelegasikan
kepada sejawat SMF yang ditunjuk.
Bila dalam konsultasi tsb, dokter SMF B hanya memberi saran,
maka dokter SMF B mengisi slip pembayaran jasa konsultasi saja.
Bila dokter SMF B harus ikut operasi bersama ada 2
kemungkinan.
Dokter SMF B ikut operasi sampai masalah yang dikonsulkan selesai
dan operasi dilanjutkan dan diselesaikan oleh dokter SMF A.

KONSULTASI DI MEJA OPERASI

No Dokumen: No Revisi: Halaman:

PAB.SPO.016
_ 3/3
Dokter SMF B dibuatkan slip pembayaran jasa medik operator sama
dengan jasa medik operator SMF A.
Bila dari hasil konsultasi ditemukan masalah SMF B lebih
dominan dari pada SMF A, maka operasi dilanjutkan bersama dan
setelah operasi selesai tanggung jawab pasien diserahkan kepada
dokter konsultan dari SMF B. Dokter SMF A wajib menjelaskan
kepada pasien dan keluarga.
Slip pembayaran dibuat atas jasa operator SMF A, jasa operator SMF
B dan jasa anestesi dihitung berdasarkan jumlah kedua jasa operator
tersebut.
Laporan operasi dibuat dan diisi oleh operator SMF A dan dalam
hal penyerahan kepada dokter SMF B dibuatkan surat konsultasi
penyerahan tanggung jawab pasien.

UNIT TERKAIT KAMAR OPERASI

Anda mungkin juga menyukai