Anda di halaman 1dari 36

KEGIATAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN


BAGI SISWA KELAS 9 SMP/MTS
KOTA YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ILMU PENGETAHUAN ALAM


(IPA)
Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur
dalam kehidupan sehari-hari.
Ringkasan Materi
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain.
No. Besaran pokok Satuan SI Alat ukur

Mistar, Jangka sorong,


1 Panjang meter (m) mikrometerskrup.

2 Massa kilogram (kg) Neraca

3 Waktu sekon (s) Stopwatch

4 Kuat Arus listrik ampere (A) Ampermeter

5 Suhu kelvin (K) Termometer

6 Jumlah Zat mol (mol) -

7 Intensitas Cahaya candela (Cd) Lightmeter, luxmeter

Cara menghafal dapat dengan metode linking ( jembatan keledai)


Contoh: PApa MAma WAti SUKA INdomie JUga
Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari satuan besaran pokok.
No. Besaran Turunan Satuan SI Alat ukur

1 Luas m2 -

2 Volume m3 Gelas ukur

Speedometer,
3 Kecepatan ms-1 Velocitometer

4 Gaya N (Newton) Neraca Pegas

5 Energi, usaha J (Joule) Dinamometer

6 Tekanan Pa (pascal) Barometer

7 Tegangan Volt Voltmeter

Contoh soal dan pembahasan

1. Perhatikan tabel besaran berikut!


No. Besaran Satuan

1 Waktu Sekon

2 Volume m3

3 Massa Gram

4 Kecepatan m/s
5 Massa Jenis Kg/ m3

Berdasarkan tabel di atas, besaran turunan dengan satuannya dalam Sistem


Internasional yang benar adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (2), (3), dan (4)
C. (2), (4), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)
Jawaban: C
Pembahasan : Karena (1) waktu dan (3) Massa merupakan Besaran pokok.

2. Perhatikan tabel besaran berikut!


No. Besaran Satuan

(1) Volume m3

(2) Kuat Arus Listik Ampere

Intensitas Candela
(3)
Cahaya
Tegangan Volt
(4)
Listrik
(5) Tekanan N/m2

Berdasarkan tabel di atas, yang termasuk besaran turunan dengan satuannya dalam
Sistem Internasional terdapat pada nomor ….
A. (1), (3), dan (4)
B. (1), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)

Jawaban: B
Pembahasan: Karena (2) Kuat Arus Listrik dan (3) Intensitas Cahaya merupakan
Besaran pokok.

3. Tabel berikut ini merupakan beberapa besaran dan satuannya.


No. Besaran Satuan

(1) Massa Gram

(2) Massa jenis kg/ m3

(3) Panjang m

(4) Luas m2
Tegangan volt
(5)
Listrik

Berdasarkan tabel tersebut, yang termasuk kelompok besaran turunan dengan


satuannya dalam Sistem Internasional (SI) adalah nomor ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (2), (4), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)

Jawaban : C
Pembahasan: Karena (1) Massa dan (3) panjang merupakan Besaran pokok.

1. Indikator 2:
Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Ringkasan Materi :
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Menurut wujudnya zat
digolongkan menjadi tiga yaitu :
1. Zat Padat
2. Zat Cair
3. Zat Gas
Ketiga wujud zat tersebut memiliki sifat-sifat seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Susunan dan Gerak Partikel berbagai zat


Zat Padat Zat Cair Zat Gas

Illustrasi

Letak Partikel Berdekatan Agak berdekatan Sangat berjauhan

Susunan Partikel Teratur Kurang teratur Sangat tidak teratur

Gaya Tarik Sangat Kuat Kurang kuat Sangat lemah


Partikel

Gerak Partikel Tidak bebas Kurang bebas Sangat bebas

Massa Jenis Benda ()


Massa Jenis merupakan salah satu ciri suatu benda.
a. Benda Terapung
Jika Massa Jenis Benda lebih kecil dari massa jenis zat cair (benda < cair).
b. Benda Melayang
Jika Massa Jenis Benda sama dengan dari massa jenis zat cair (benda = cair).
c. Benda Tenggelam
Jika Massa Jenis Benda lebih besar dari massa jenis zat cair (benda > cair).

Contoh Soal dan Pembahasan:

1. Perhatikan tabel massa jenis beberapa zat yang wujudnya berbeda berikut ini!
Nama Massa jenis (kg/m3) Wujud zat

1 1000 Cair

2 820 Cair

3 920 Padat

4 2700 Padat

Berdasarkan data tersebut, jika keempat zat dimasukkan ke dalam bejana, maka gambar
yang benar adalah ….

Jawaban : A
Pembahasan: Jika kita melihat table dari 2 macam zat cair yang masa jenisnya lebih kecil
(2) akan berada diatas zat cair yang massa jenisnya lebih besar (2)kemudian untuk zat
padat yang massa jenisnya lebih besar (4) dari masa jenis zat cair (1)akan tenggelam,
sedangkan zat padat (3)karena massa jenisnya lebih besar dari zat cair (2)maka tenggelam
dan lebih kecil dari massa jenis zat cair (1)maka akan terapung atau berada diantara zat
cair 1 dan 2

2. Perhatikan tabel massa jenis beberapa zat berikut ini!


No. Nama Massa jenis (kg/m3)

1 Besi 7900

2 Aluminium 2700

3 Fiberglass 2000

Jika tiga benda tersebut dimasukkan ke dalam bejana berisi zat cair yang memiliki massa
jenis 2700 kg/m3, posisi benda yang benar ditunjukkan gambar ….
Jawaban: C
Pembahasan: Di tinjau dari massa jenisnya, maka besi (1) yang massa jenisnya lebih besar
dari zat cair akan tenggelam, sedangkan aluminium (2) yang massa jenisnya sama dengan
zat cair akan melayang, dan fiberglass(3) yang massa jenisnya lebih kecil dari zat cair
akan terapung.

3. Perhatikan tabel beberapa zat berikut!


No. Nama Zat Massa jenis (g/cm3)

1 Kayu 0,8

2 Es 0,92

3 Seng 7,14

4 Air 1,00

Benda padat dimasukkan ke dalam air, maka gambar yang menunjukkan kedudukan
benda-benda yang paling tepat adalah ….

Jawaban : C
Pembahasan: Di tinjau dari massa jenisnya, maka seng (3) yang massa jenisnya lebih
besar dari air akan tenggelam, es (2) massa jenisnya hampir sama dengan air akan
terapung agak melayang, dan kayu (3) yang massa jenisnya paling kecil akan terapung
atau berada paling atas dalam gambar

2. Indikator 3:
Menentukan konversi suhu pada termometer
Ringkasan Materi:
Ada 4 macam thermometer, yaitu: Reamur, Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin.
Perbandingan skala dari ke-empat thermometer:
R : C : F : K
80 : 100 : 180 : 100
4 : 5 : 9 : 5
1. Dari R ke C 4. Dari F ke C
5 5
R = × F = × ( − 32°)
4 9
2. Dari C ke R 5. Dari C ke K
4 C = + 273
C = ×
5 6. Dari K ke C
3. Dari C ke F C = − 273
9
C = × + 32°
5

Jika ada 2 termometer yang dibandingkan, contoh :


Dari gambar termometer di bawah ini, berapakah suhu yang ditunjukkan oleh termometer
B? A B

60 90

30 ?

0 0

Jawab:
Dicari perbandingan skalanya terlebih dahulu:
A : B = 60 : 90 = 2 : 3
3
30° = × 30 = 45°
2

Contoh soal dan pembahsan


1. Suhu di salah satu ruang kelas adalah 28ᵒC. Jika suhu itu diukur dengan termometer
Fahrenheit, akan menunjukkan suhu ….
A. 26,8ᵒF C. 62,8ᵒF
B. 35,4ᵒF D. 82,4ᵒF

2. Suhu maksimum suatu daerah 68ᵒF. Jika suhu diukur dengan termometer Celcius, maka
besar suhunya adalah ….
A. 20ᵒC C. 95ᵒC
B. 86,5ᵒC D. 117ᵒC

3. Perhatikan gambar pengukuran suhu zat


menggunakan termometer skala Fahrenheit berikut!
Jika suhu zat cair tersebut kita ukur dengan
menggunakan termometer berskala Celcius, maka
akan menunjukkan suhu …
A. 17ᵒC
B. 25ᵒC
C. 45ᵒC
D. 109ᵒC

3. Indikator 4:
Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan
perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari
Ringkasan Materi

Kalor didefinisikan “ energi yang diterima atau dilepaskan oleh suatu zat tersebut
suhunya naik atau turun atau berubah wujud”

Satuan kalor dalam SI Joule (J). 1 J = 0,24 kalori, 1 kalori = 4,2 Joule

a. Kalor dapat mengubah suhu suatu zat / benda


Q = m x c x △T
Q = banyaknya kalor yang diterima atau kalor yang dilepaskan (J)
m= massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (j/kg oC)
△T = T-To = kenaikan/ penurunan suhu zat (oC)
T= suhu mula-mula zat(oC )
T = suhu akhir zat(oC)
b. Kalor dapat mengubah wujud zat
Mencair dan Membeku
catatan pada suhu 0 oC zat H2O mempunyai 2 bentuk bisa zat padat dan zat cair
Banyaknya kalor lebur maupun kalor beku (Q)
Q=mxL
Q= banyaknya kalor lebur/beku (J)
m = massa zat yang melebur/membeku (kg)
L= kalor lebur/ beku (J/kg)
Menguap dan Mengembun
Titik didih air sama dengan titik embun air
kalor uap sama dengan kalor embun
(Uuap =Uembun=U)

Q=mxU
Q= banyaknya kalor uap/embun (J)
m = massa zat yang menguap/mengembun (kg)
U= kalor uap/ embun (J/kg)

c. Perpindahan kalor
i. Konduksi (hantaran)
contoh sendok yang dipanaskan salah satu ujungnya, ujung yang lain
terasa panas juga. Kalor bersifat merambat, partikel tidak berpindah, zat
hantar adalah zat padat
ii. Konveksi
contoh konveksi pada zat cair yaitu peristiwa merebus air, konveksi pada
gas yaitu aliran udara atau angin darat, angin laut

iii. Radiasi
contoh panas sinar matahari sampai ke bumi. Walaupun letak matahari
jauh dari bumi.
d. Pemuaian
i. Pemuaian zat padat (muai panjang)
Zat padat apabila dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang
(△l) bergantung jenis (α) , perubahan suhu (△t) dan panjang awalnya
(lo).
ii. Contoh pemuaian zat padat
Pemasangan roda besi pada roda pedati
Bimetal

e. Penggunaan Grafik
Air (H2O) memiliki tiga wujud yaitu zat padat (es), zat cair (air) dan zat gas (uap
air).
i. Pada air dipanaskan masih berupa air,
misal 1 kg air suhu 20 C menjadi 50 oC ,
digunakan rumus
Q = m x c x △T dengan c air

ii. Pada 5 kg es pada suhu - 10o C sampai -1o C,


digunakan rumus
Q = m x c x △T dengan c es

iii. Pada suhu 0oC merupakan titik lebur atau titik beku air. Misal 2 kg es
bersuhu 0o C menjadi air pada suhu 0oC juga, maka kalor untmelebur Q =
m x L.

iv. Pada suhu 100o C merupakan titik didih atau titik embun. Misal 3 kg air
pada suhu 100 oC menjadi uap air seluruhnya , maka kalor untuk menguap
adalah Q = m x U.

Contoh soal dan pembahasan


1. Perhatikan gambar !

Tutup botol dari logam yang terlalu rapat dapat


dibuka dengan mudah jika disiram dengan air
panas. Hal ini dapat terjadi karena koefisien muai
tutup botol ....
A. lebih besar daripada koefisien muai mulut botol kaca
B. lebih kecil daripada koefisien muai mulut botol kaca
C. lebih besar daripada koefisien muai udara di dalam
botol
D. lebih besar daripada koefisien muai udara di dalam
botol
2. Logam A dan logam B dikeling menjadi keping bimetal seperti gambar di
bawah ini.
Koefisien muai panjang logam B dua kali koefisien muai panjang logam A.
Jika dipanaskan bimetal akan ....
A. tetap lurus
B. melengkung ke arah logam A
C. melengkung ke arah logam B
D. melengkung saling berlawanan
Jawaban : B
Pembahasan : keping bimetal yang dipanaskan akan melengkung ke arah
logam yang memiliki koefisien muai panjang lebih kecil. Logam B memiliki
koefisien muai panjang lebih besar daripada logam A sehingga bimetal
melengkung kearah logam A.

3. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es suhu -10 oC berikut! Jika kalor
jenis es 2100 J/kg oC, kalor jenis air 4200 J/kg oC, dan kalor lebur es
336.000 J/kg. Berapakah kalor yang dibutuhkan pada proses B-C-D?

A. 31.500 J
B. 63.000 J
C. 168.000J
D. 231.000J

4. Perhatikan grafik pemanasan 1kg es berikut ini! Jika kalor jenis es 2100 J/kg
o
C, kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor jenis air 4200 J/kg oC, maka kalor
yang dibutuhkan pada proses P-Q-R adalah...
A. 10.500 J
B. 21.000 J
C. 336.000 J
D. 346.500 J

4. Indikator 5:
Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan
sehari-hari.

Ringkasan Materi

a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut berubah terhadap waktu.

Kelajuan v = =
Kecepatan (v) suatu benda memperhatiakan arah dan tujuan benda bergerak.

Kecepatan v = =
Pada kehidupan sehari-hari benda ber GLB seperti mobil dikendarai tanpa
menaikkan kecepatan dengan digas atau menurunkan kecepatan dengan direm.
Angka pada speedometer alat pengukur kelajuan tetap.

Tetesan oli pada mobil yang ber GLB


Kertas ticker timer pada alat percobaan GLB.

b. Gerak Lurus berubah Beraturan (GLBB)


Dalam kehidupan sehari-hari motor atau mobil yang dikendarai jika bergerak
membentuk lintasan garis lurus dengan kelajuan selalu berubah terhadap
waktu.
Percepatan atau akselerasi merupakan penambahan kelajuan tiap satu satuan
waktu. Percepatan (a) = = =

Tetesan oli pada mobil yang ber GLBB


F arah gaya mobil bergerak
Kertas ticker timer pada alat percobaan GLBB.

c. Gaya
benda dikenainya mengalami perubahan posisi atau kedudukan dan atau
perubahan bentuk.
Gaya merupakan besaran fisika yang memiliki besar dan arah. satuan gaya
dalam SI newton (N) dan dyne ( untuk cgs)
1 Newton (N) = 100.000 dyne
gaya digambarkan dengan garis yang memiliki anak panah
contoh 1 N ke kanan tidak sama dengan 1 N ke kiri karena arahnya berbeda.
Perpaduan dua gaya (resultante)
 yang searah dijumlahkan secara aritmetika arahnya sesuai arah kedua
gaya
 yang berlawanan arah dikurangkan secara aritmetika, arahnya
mengikuti gaya yang lebih besar.
d. Hukum I Newton
Setiap benda jika dalam keadaan diam akan terus diam. Jika dalam keadanan
bergerak akan terus bergerak lurus dengan kecepatan tetap.
⅀F=0
Sifat kelembaman benda atau inersia

e. Hukum II Newton
Jika ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka akan dihasilkan
suatu percepatan dalam arah yang sama dengan resultan gaya . besarnya
pecerpatan tersebut berbanding lurus dengan terhadap resultante gaya dan
berbanding terbalik terhadap massa bendanya.
F=mxa
f. Hukum III Newton
Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua
akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama, tetapi
arahnya berlawanan.
gaya aksi = - gaya reaksi

Contoh Soal dan pembahasan


1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika bola digelindingkan dari titik A, maka
gerak bola dari titik A ke titik B termasuk…..
A. Gerak Lurus Beraturan
B. Gerak Lurus Berubah Beraturan
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan diperlambat
D. Gerak Lurus Berubah Beraturan dipercepat

2. Sebuah motor pada saat berjalan membentuk pola tetes oli seperti gambar di
bawah ini.

Arah motor berjalan dan gerak motor yang benar adalah ....
A. arah searah dengan arah gaya, motor mengalami gerak lurus beraturan
B. arah berlawanan arah dengan arah gaya, motor mengalami gerak lurus
berubah beraturan.
C. arah searah dengan arah gaya, motor mengalami gerak lurus beraturan
beraturan.
D. arah berlawanan arah dengan arah gaya, motor mengalami gerak lurus
beraturan
Jawaban : A
Pembahasan: Pola tetes oli yang jarak antara tetes oli sama maka motor
memiliki pola gerak lurus beraturan. Tetes oli pertama ditinggalkan oleh motor
maka letaknya berlawanan dengan arah gerak motor.
Arah motor bergerak sesuai arah gaya F.

3. Percobaan IPA diatur seperti gambar di samping ini. Jika kertas ditarik dengan
cepat, pulpen menjadi tetap tinggal di atas meja danr tidak berpindah. Hal ini
sesuai dengan hukum Newton bahwa...
A. besar percepatan benda berbanding terbalik
dengan massa benda
B. gaya yang bekerja pada benda sebanding
dengan massa dan percepatan benda
C. setiap benda mempunyai sifat kelembaban
yaitu sifat untuk mempertahankan
kedudukannya
D. besar percepatan benda sebanding dengan
gaya yang bekerja
Jawaban : C
Pembahasan : Hukum I Newton, menyatakan bahwa benda memiliki sifat
kelembaman, artinya benda diam akan tetap diam sedangkan benda bergerak
terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus atau tetap diam, jika gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol

4. Sebuah benda bermassa 1 kg dikenai tiga gaya yang arahnya berbeda seperti
pada gambar. Percepatan benda yang terbesar ditunjukkan pada gambar ....
5. Indikator 6:
Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu

Usaha = gaya . jarak perpindahan


W = F. s

Contoh :
Perhatikan gambar di bawah!

Besar usaha yang dilakukan oleh F1 dan F2 adalah...


W= F.s
= (20+30) N . 20/100 m
= 50.1/5
= 10 joule

Energi kinetik suatu benda adalah energi yang dimiliki karena benda yang bergerak
Energi kinetik = Ek = ½ m.v2

Contoh:
Sebuah benda yang massanya 20 gram ,bergerak dengan kecepatan 50 m/s. Besar energi
kinetik…
1
Ek = . m .v2
2
1 20
= . . 502
2 1000
= 25 joule

Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukkannya
Ener gi potensil = Ep = m.g.h

Contoh :
Sebuah benda massanya 5 kg berada di suatu tempat yang gravitasinya 9,8 m /s2. Supaya
benda mempunyai energi potensial 392 joule.Dimanakah letak benda ?
Ep = m.g.h
392 = 5. 9,8 . h
392
=h
5.9,8
8 = h
Jadi letak (posisi ) benda berada 8 m diatas tanah

Energi mekanik adalah jumlah energi kinetik ditambah energi potensial


Em = Ek + Ep
Em besarnya selalu tetap dimana-mana
Contoh :

Perhatikan gambar buah kelapa yang lepas dari tangkainya, dan jatuh ke tanah.
Pernyataan yang benar tentang energi dari buah kelapa tersebut adalah … .

Pernyataan yang benar tentang energi dari buah kelapa


tersebut adalah … .
A. di titik X1 , energi potensial = 0 , energi kinetik = 0
B. di titik X2 , energi potensial = 0 , energi kinetik
terbesar
C. di titik X3 , energi potensial terbesar, energi kinetik
terbesar
D. di titik X3 , energi potensial terkecil, energi kinetik
terbesar.

6. Indikator 7:
Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Ringkasan Materi
Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan
usaha

1. Tuas

Keuntungan mekanik :
beban m.g
KM = =
kuasa F

lengankuasa R
KM = =
lenganbeban r
2. Katrol
r
Keuntungan mekanik = KM= =1
r
W
KM = =1
F
F=W

Tunggal bergerak
d 2r
Keuntungan mekanik = KM= = =2
r r
= =2
1
=
2

3. Bidang miring

Keuntungan mekanik

= = /

Contoh-Contoh Pesawat sederhana :

Tuas

Katrol

Bidang miring
7. Indikator 8:
Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.

Ringkasan Materi :

Tekanan adalah besaran yang diperoleh dari gaya persatuan luas bidang yang dikenai
gaya tersebut. Secara matematis tekanan dituliskan
F
p
A
Keterangan :
F = gaya (N)
A = luas bidang yang dikenai gaya (m2)
P = tekanan (N/m2 = pa atau pascal)
1. Tekanan benda terhadap bidang
Perhatikan benda 1 dan benda 2 yang terletak pada bidang dengan posisi berbeda
seperti gambar berikut!

Pada gambar tersebut

Tekanan yang ditimbulkan benda pada bidang bergantung pada berat (W) dan luas
bidang sentuh benda terhadap bidang (A). Perlu diingat W = m.g (W = berat benda
(N), m = massa benda (kg), dan g = percepatan gravitasi bumi(m/s2))

2. Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang diberikan zat cair yang diam (zat cair
dalam wadah).
Tekanan hidrostatis tergantung pada massa jenis zat cair (ρ), percepatan gravitasi
(g), dan kedalaman titik yang ditentukan (h).
Tekanan hidrostatis secara matematis dituliskan : Ph   .g .h
Keterangan : ρ = massa jenis zat cair (kg/m3), g = percepatan gravitasi (m/s2), dan h
= kedalaman titik yang ditentukan (m).
Perhatikan bak dan bejana berisi air berikut!

Tekanan hidrostatis air terhadap dasar bak:


Ph   air .g.h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,9 m = 9000 pa
Tekanan hidrostatis minyak tanah terhadap dasar bejana:
Ph   m .g.h
Ph = 800 kg/m3 x 10 m/s2 x 1,4 m = 11.200 pa

3. Tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup


Hukum Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang
diberikan zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar”
Hukum Pascal diterapkan pada alat teknik dengan
dua bejana berpiston/klep dan berhubungan
seperti skema pada gambar.

Tekanan yang diberikan pada bejana/silinder kiri akan diteruskan ke bejana/silinder


F F
kanan dengan sama besar. P1 = P2 atau 1  2 . Karena A1 lebih kecil dari A2
A1 A2
maka F1 lebih kecil dari F2, dengan kata lain dari gaya F1 yang ,ebih kecil dapat
menghasilkan gaya F2 yang lebih besar.

4. Tekanan Udara Luar/Tekanan Atmosfer


Tekanan udara luar/tekanan atmosfer di suatu tempat dipengaruhi oleh ketebalan
lapisan atmosfer di tempat tersebut. Atau tekanan udara dipengaruhi oleh letak
ketinggian suatu tempat dari PAL (permukaan air laut). Tekanan atmosfer
maksimum terjadi di PAL yaitu 1 atm =1 atmosfer = 76 cmHg (Toricelli telah
melakukan penelitian yang menunjukkan 1 atm = 76 cmHg). Setiap kenaikan 100 m
dari Pal tekanan udara berkurang 1 cmHg. Tekanan udara di suatu tempat dengan
ketinggian h m dari PAL adalah :
h
P  (76  ) cmHg
100

Contoh soal dan pembahasan:


8. Indikator 9:
Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang

Ringkasan Materi:
Getaran
Getaran adalah gerak bolak-balik disekitar titik setimbang. Benda yang bergetar misalnya
dawai yang dipetik, pita suara manusia ketika bersuara/berbicara, ayunan, getaran plat
yang dijepit, getaran pegas dengan beban.
Beberapa contoh getaran :

Keterangan :
Q = kedudukan setimbang
A = PQ = QR = amplitudo = simpangan maksimum

Gerak PQRQP = QRQPQ = satu kali getaran


PQR = setengah getaran

Parameter pada getaran :


T = Periode getar = waktu getar (detik = sekon)
= waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran/ satu kali gerak bolak-balik
f = frekuensi getaran (1/detik = hertz)
= jumlah getaran yang terjadi selama satu detik
n = jumlah getaran
t = durasi getaran
Hubungan f dan T pada getaran =
1 t 1 n
T  dan f  
f n T t

Gelombang
Gelombang adalah getaran atau usikan yang merambat dengan kata lain gelombang
merupakan gerak bolak-balik yang merambat. Perambatan gelombang memindahkan
energi dan bukan memindahkan materi. Contoh gelombang yaitu gelombang air laut,
gelombang slinky, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya.
Bentuk-bentuk gelombang:
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
terhadap arah getaran. Contoh gelombang transversal : ombak laut, gelombang tali,
gelombang transversal slinky, dan gelombang cahaya.

2. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambat dan arah getarannya
saling berimpit. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, gelombang
longitudinal pada slinky.

Parameter pada gelombang:


Karena gelombang bersumber dari getaran, maka gelombang juga memiliki besaran-
besaran seperti pada getaran yaitu periode dan frekuensi.

T = Periode gelombang = waktu gelombang (detik = sekon)


= waktu yang diperlukan untuk berlalunya satu gelombang melewati sebuah titik.
f = frekuensi gelombang (1/detik = hertz)
= jumlah gelombang yang merambat selama satu detik
n = jumlah gelombang
t = durasi gelombang
Hubungan f dan T pada gelombang =
1 t 1 n
T  dan f  
f n T t
Parameter pada gelombang (yang tidak terdapat pada getaran)
λ = Panjang gelombang (λ- dibaca lambda) adalah panjang satu gelombang (satu
bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu renggangan) (m).
v = cepat rambat gelombang (m/s)
Persamaan pada gelombang :

v  . f
T
Gelombang sering diilustrasikan sebagai grafik sinusoidal sebagai berikut:

Sumbu vertikal menunjukkan simpangan (y) dan amplitudo (A). Sedang sumbu
horizontal menunjukkan waktu (t,T) atau jarak tempuh perambatan gelombang (x).

Contoh soal dan pembahasan :

Jawaban : D
Pembahasan :
t = 5 detik, n = 100
n 100
maka f    20 hertz
t 5
t 5
T   0,05 detik
n 100
dan amplitudo = 5 cm
Perhatikan salinan gambar dan keterangan berikut:

Dari gambar salinan diketahui A = 0,2 m dan 2,5 λ = 7,5 meter (berarti λ = 3 m).
cepat rambat gelombang (v) = 30 m/s. Frekuensi gelombang dapat dihitung:
 v 30
v    . f atau f    10hz
T  3

Jawaban : B
Pembahasan :

Dari salinan gambar λ= 10 m.


Periode gelombang dapat dihitung :
 10m
T   5s
v m
2
s

9. Indikator 10:
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ringkasan Materi
Bunyi dan sifat-sifat bunyi:
- Bunyi merupakan salah satu jenis gelombang longitudinal.
- Bunyi merupakan getaran yang merambat memerlukan medium. Medum rambat
bunyi dapat berupa udara/gas, zat cair, maupun zat padat. Perambatan bunyi paling
cepat di dalam zat padat, kemudian berturut-turut di dalam zat cair, dan udara. Bunyi
tidak dapat merambat dalam hampa (termasuk di bulan). Di udara kecepatan bunyi
dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu udara/gas bunyi merambat semakin
cepat.
- Bunyi yang dapat didengar manusia normal memiliki daerah frekuensi antara 20 hz
dan 20 khz. Daerah frekuensi (20Hhz-20khz) ini disebut frekuensi audio.
- Bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 hz disebut bunyi infrasonic. Beberapa hewan
dapat menerima/mendengar bunyi infrasonic yaitu jangkrik, anjing, angsa
- Bunyi dengan frekuensi lebih dari 20 kHz disebut bunyi ultrasonik. Bunyi ultrasonik
dipancarkan dan diterima oleh hewan tertentu seperti gajah, paus, lumba-lumba ,
kelelawar.
- Bunyi ultrasonik sering dimanfaatkan dalam kesehatan untuk skanning (diagnosis
tumor, penyakit mata, denyut jantung, struktur tubuh, menghancurkan kanker),
pelubang/bor ultrasonik, kaca mata ultrasonik untuk para tunanetra, pengukur
kedalaman laut, pencampuran susu, pendeteksi lubang kebocoran pipa dalam tanah
- Sebagaimana gelombang, bunyi dapat dipantulkan. Bunyi pantul dan bunyi
asli/sumber bunyi dapat terdengar bersamaan, hampir bersamaan, atau berselang
beberapa saat.
- Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi sli disebut gema. Gema dapat
digunakan untuk mengukur jarak sumber bunyi dan dinding pantul.
- Bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli disebut
gaung/kerdam. Gaung sering terjadi di dalam ruangan yang besar seperti auditorium
dan aula. Untuk mengatasi gaung aula atau auditorium di konstruksi dengan bahan
peredam bunyi yang disbeut pula bahan akustik.. Bahan akustik misalnya spon,
kerpet, gabus, kayu berlubang.
- Resonansi adalah turut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar.
Resonansi terjadi pada frekuensi yang sama.

Contoh soal dan pembahasan :

Pembahasan :
Syarat terdengarnya bunyi adalah telinga pendengar normal, frekuensi bunyi
termasuk frekuensi audio, terdapat zat antara, dan getaran bunyi menggetarkan
gendang telinga. Jadi penyebab tidak terdengarnya bunyi di bulan adalah
karena tidak adanya medium/udara
Jawaban yang benar = C

Jawaban yang benar D (sudah jelas)


Pembahasan :
Jawaban yang benar : B (sudah jelas)

Jawaban yang benar : A (sudah jelas)

Pembahasan :
Jawban yang benar : D (sudah jelas )

10. Indikator 11:


Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan
cermin/lensa atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari

Ringkasan Materi

Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, yaitu


gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan
magnetik. Cahaya merambat sebagai garis lurus.
Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan (refleksi) (oleh W. Snellius) memenuhi aturan-aturan :
(1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar
(2) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Pemantulan cahaya meliputi pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah pembelokan gelombang cahaya yang disebabkan oleh suatu
perubahan dalam kelajuan gelombang cahaya pada saat gelombang cahaya tersebut
merambat dari satu zat ke zat lainnya.
Hukum Pembiasan (refraksi):
(1) Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar
(2) Perbandingan proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias adalah konstan
Dispersi Cahaya
Merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna spectrum, contohnya
pelangi
Cermin
Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya dilapisi aluminium atau perak.
Ada tiga jenis cermin, yaitu :

1. Cermin Datar
Cermin datar adalah sepotong kaca datar yang dilapisi bahan bersifat memantulkan
cahaya pada salah satu permukaannya. Bayangan pada cermin datar kelihatan tegak
dengan ukuran yang sama dengan ukuran benda aslinya dan tampak di belakang cermin
(maya).

2. Cermin Cekung
Cermin yang permukaannya melengkung ke
dalam

3. Cermin Cembung
Cermin yang permukaannya melengkung ke
luar.
Bayangan yang dihasilkan cermin cekung
dan cembung dapat diperoleh dengan
menggambar minimal 2 sinar istimewa.

Sinar Istimewa Cermin Cekung


1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus F
2. Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar dengan sumbu utama cermin
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali
Sinar Istimewa Cermin Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah datang dari titik fokus
2. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali
3. Sinar datang ke arah titik fokus cermin cembung F dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama cermin.
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung selalu maya, tegak, dan lebih kecil .
Cermin cembung banyak digunakan pada toko swalayan, pabrik, dan kaca spion mobil
Persamaan Cermin Cekung dan Cermin Cembung
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin cekung dan
cermin cembung, dapat dinyatakan dengan persamaan:
1 1
= +

Keterangan:
So = jarak benda ke cermin (meter)
Si = jarak bayangan ke cermin (meter)
f = jarak fokus cermin (meter)
Sedangkan jarak fokus cermin cekung maupun cermin cembung dapat dinyatakan dengan
persamaan f = ½R
Sehingga persamaan cermin cekung dan cermin cembung juga dinyatakan dengan:
1 1 2
+ =
dengan R adalah jari-jari kelengkungan cermin

M = Si/ So atau M = hi/ ho, dengan M berharga mutlak (selalu bertanda +)


Dalam menggunakan persamaan cermin cekung maupun cermin cembung, perlu
diperhatikan aturan-aturan tanda berikut ini.
1. Jarak benda (so) bertanda positif (+) untuk benda nyata (terletak di depan cermin)
dan bertanda negatif (-) untuk benda maya (terletak di belakang cermin).
2. Jarak bayangan (si) bertanda positif (+) untuk bayangan nyata (terletak di depan
cermin) dan bertanda negatif (-) untuk bayangan maya (terletak di belakang cermin).
3. Jari-jari kelengkungan (R) dan jarak fokus (f) bertanda positif (+) untuk cermin
cekung dan bertanda negatif (-) untuk cermin cembung.

Lensa
Lensa adalah benda bening yang membiaskan cahaya. Berdasarkan bentuknya, lensa
dibedakan atas :
1. Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi.
Sinar-sinar yang datang sejajar sumbu lensa dibiaskan menuju titik fokus.
Sinar Istimewa Lensa Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus F1
2. Sinar datang melalui titik fokus F2 dibiaskan sejajar sumbu lensa
3. Sinar datang melalui pusat lensa/optic (O) diteruskan tanpa mengalami pembiasan
Untuk melukiskan bayangan benda didapat dengan menggambar minimal 2 sinar
istimewa.
2. Lensa Cekung
Lensa cekung lebih tipis daripada bagian tepi. Sinar-sinar yang datang sejajar sumbu
lensa itu dibiaskan menyebar, sehingga tidak pernah dihasilkan bayangan nyata.
Sinar Istimewa Lensa Cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seolah-olah dari titik fokus F1
2. Sinar datang menuju titik fokus F2 dibiaskan sejajar sumbu lensa
3. Sinar datang melalui pusat lensa/optic (O) diteruskan tanpa mengalami pembiasan
Bayangan yang dibentuk selalu maya, tegak, dan lebih kecil. Bayangan yang dibentuk
lensa cekung mirip dengan bayangan yang dibentuk cermin cembung. Dua-duanya, lensa
cekung dan cermin cembung menyebarkan cahaya dan membentuk bayangan maya.
Lensa berbeda dengan cermin. Lensa membiaskan cahaya, sedangkan cermin
memantulkan cahaya. Lensa dapat ditemukan di dalam teropong, kamera, dan
mikroskop dan pada air.

Contoh soal dan pembahasan :

1. (UN 2008)
Pada lampu senter, bola lampu kecil diletakkan di titik fokus cermin cekung. Hal ini
dimaksudkan agar sinar yang terpantul adalah ....
(A) berkumpul di satu titik
(B) sejajar ke tempat yang jauh
(C) menyebar ke segala arah
(D) membentuk bayangan nyata, diperkecil
Jawaban : B
Pembahasan :
Cermin cekung mempunyai sifat mengumpulkan sinar. Jika kita melihat 3 sinar istimewa
cermin cekung, sinar yang dating melalui focus dipantulkan sejajar sumbu utama,
sehingga karena lampu diletakkan tepat pada focus, maka selalu dihasilkan pantulan sinar
yang semuanya sejajar sumbu utama, maka sifat sinar yang terpantul adalah semua sejajar
ke tempat yang jauh.

2. (UN 2009)
Perhatikan gambar berikut !

Berdasarkan data yang tampak pada gambar, jarak fokus lensa tersebut adalah …
A. 4,5 cm C. 10 cm
B. 7,5 cm D. 12 cm
Jawaban : D
Pembahasan :
Diketahui : so = 20 cm
si = 30 cm
Ditanya : f!
Jawab : Dengan rumus :

Maka : 1/20 + 1/30 = 1/f


(3+2) /60 = 1/f
5/60 = 1/f
f = 12 cm
3. (UN 2010)
Benda diletakkan di depan cermin seperti tampak pada gambar.

perbesaran bayangan yang terbentuk adalah....


(A) 3 kali
(B) 2 kali
(C) 1 kali
(D) 1/2 kali

Jawaban : D
Pembahasan :
Diketahui : so = 60 cm
f = 20 cm
Ditanya : M!
Jawab : Dengan rumus :

Maka : 1/60 + 1/si = 1/20


1/si = 1/20 - 1/60
1/si = (3-1)/60
1/si = 2/60
si = 30 cm
M = Si/ So
M = 30/60
M = ½ kali, Jadi perbesaran bayanagan kali ½ kali (D)

11. Indikator 12:


Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari

Ringkasan Materi
Listrik statis adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Suatu benda
dapat diberi muatan listrik statis dengan cara menggosok dengan benda lain
Atom
Atom merupakan partikel terkecil penyusun suatu unsur yang masih
memiliki sifat unsur tersebut. Atom terdiri dari proton dan netron yang
terdapat dalam inti atom dan elektron yang mengorbit inti dengan
lintasan tertentu. Proton memiliki sifat bermuatan listrik positip dan
elektron memiliki sifat bermuatan listrik negatip, sedang neutron
memiliki sifat yang netral.
Atom yang netral memiliki jumlah proton dan elektron yang sama. Suatu atom akan
memiliki muatan listrik negatif bila atom tersebut kelebihan elektron dan atom akan
bermuatan positip bila kekurangan elektron
Dua buah benda akan bermuatan listrik bila saling digosok, contohnya balon yang
digosok dengan kain wol, kaca dengan kain sutra, mika dengan kain wol dan mika
dengan kain sutra
Balon kita gosok dengan kain wol maka elektron berpindah
dari kain wol ke balon. Sehingga balon menjadi bermuatan
listrik negatif dan kain wol bermuatan listrik positif
Kaca kita gosok dengan kin sutra, elektron berpindah dari
kaca ke kain sutra. Sehingga kaca menjadi bermuatan lisrik
positip dan kain sutra bermuatan listrik negatif.
Dua buah benda bermuatan listrik memiliki sifat:
- jika muatannya sama akan saling tolak menolak
- jika muatannya berbeda akan saling tarik menarik
Benda netral akan selalu ditarik oleh benda bermuatan listrik
Selain dengan menggosok, suatu benda dapat diberi muatan listrik dengan cara
diinduksi dengan benda lain yang telah bermuatan listrik.

Hukum Coulomb
Bunyi Hukum Coulomb :
“Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan listrik sebanding
dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak pisah antara kedua muatan listrik.”
Hukum Coulomb dapat dirumuskan dalam :

Ket: F = gaya coulomb (N) Q = muatan listrik ( c )


r = jarak antara muatan listrik (m ) k = konstanta, besarnya 9 x 109 N m 2/C2

Muatan Listrik dan Beda Potensial Listrik


Daerah di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi gaya tarik disebut sebagai
medan listrik. Untuk mempermudah, medan listrik digambarkan sebagai garis gaya
listrik. Garis gaya listrik merupakan garis khayal untuk menyatakan adanya medan
listrik. Berikut ini merupakan sifat-sifat garis gaya listrik :
1. Pada muatan positif, arah garis gaya listrik keluar dari muatan dan pada muatan
negatif, arah garis gaya listrik menuju ke dalam muatan
2. Arah garis-garis gaya listrik keluar dari muatan positif menuju muatan negatif
3. Jumlah garis yang meninggalkan/memasuki muatan sebanding dengan besar muatan.
Semakin rapat garis gaya, semakin kuat medan listrik di tempat tersebut/sebaliknya
4. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan

+ - + -

Besarnya kuat medan listrik di suatu titik didefinisikan sebagai gaya tarik atau tolak
dibagi besar muatan di titik tersebut. Secara matematis, kuat medan dirumuskan :
E = F/Q
Ket : E = kuat medan listrik (N/C) F = gaya coulomb (N)
Q = muatan listrik (C)

Beda potensial listrik didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan
muatan listrik dari suatu titik ke titik yang lain. Beda potensial dirumuskan :
V = W/Q
Ket : V = potensial listrik (volt, v) W = usaha yang dilakukan (Joule, J)
Q = muatan listrik (coulomb, C)

Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak. Untuk mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik
atau tidak, kita dapat mendekatkan benda tersebut ke elektroskop netral danJenis
muatan listrik suatu benda dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda tersebut ke
elektroskop bermuatan listrik

Beberapa perpindahan muatan listrik yang dapat kita jumpai adalah pada :
- Generator van de graaff adalah generator yang
menghasilkan listrik statis yang sangat besar
- Petir terjadi karena lompatan elektron-elektron dari awan bermuatan negatif ke
Bumi yang bermuatan positif. Penangkal petir merupakan alat pengarah petir agar
petir hanya menyambar kepadanya, bukan ke bagian bangunan lainnya

Contoh soal dan pembahasan :


1. (UN 2009)
Jika mistar plastik digosok dengan rambut yang kering kemudian didekatkan pada
sobekan kertas kecil-kecil maka kertas akan menempel pada mistar. Ini menunjukkan
bahwa mistar bermuatan listrik ….
A. Positif, karena elektron dari rambut mengalir ke plastik
B. Positif, karena elektron dari plastik mengalir ke rambut
C. Negatif, karena elektron dari rambut mengalir ke plastik
D. Negatif, karena elektron dari plastik mengalir ke rambut
Jawaban : C
Pembahasan :
Saat mistar plastik digosok dengan rambut yang kering, terjadi perpindahan muatan
listrik, yang berakibat mistar mampu menarik serpihan kertas. Dalam kondisi tersebut
perpindahan muatan yang terjadi adalah perpindahan elektron. Perpindahan yang terjadi
adalah elektron berpindah dari rambut ke mistar plastik, sehingga mistar menjadi
bermuatan negatif (-).
2. (UN 2010)
Suatu percobaan dengan menggunakan alat dan bahan seperti pada gambar berikut :

Setelah digosok berulang kali dengan kain wool tersebut, penggaris plastik dapat
menarik serpihan kertas kecil seperti pada gambar di atas. Hal ini menunjukkan bahwa
penggaris tersebut bermuatan listrik....
(A) Positif, karena telah melepaskan sebagian dari elektronnya
(B) Positif, karena jumlah proton dalam inti atom bertambah
(C) Negatif, karena telah menerima beberapa elektron dari kain
(D) Negatif, karena jumlah elektron pada orbit terluar berkurang
Jawaban : C
Pembahasan :
Saat penggaris plastik digosok dengankan wool berkali-kali, terjadi perpindahan muatan
listrik, yang berakibat penggaris mampu menarik serpihan kertas. Dalam kondisi tersebut
perpindahan muatan yang terjadi adalah perpindahan elektron. Perpindahan yang terjadi
adalah elektron berpindah dari kain wool ke penggaris plastik, sehingga penggaris
menjadi bermuatan negatif (-) karena menerima beberapa elektron dari kain wool.

3. (UN 2013)
Perhatikan sederet benda-benda bermuatan listrik berkut!

Diketahui benda Q bermuatan listrik positif, benda P tertolak oleh benda Q, benda Q
ditarik oleh benda R, benda R ditolak oleh benda S, dan benda S ditarik T. manakah
pernyataan muatan listrik berikut yang benar?
(A) P dan R negatif
(B) P dan R positif
(C) R dan S negatif
(D) S dan T positif
Jawaban : C
Pembahasan :
Saat Q (+), P tertolak Q, maka P juga (+) Q ditarik oleh R, maka R (-)
R ditolak oleh S, maka S (-) S ditarik T, maka T (+)
Jadi R dan S bertanda negatif

12. Indikator 13:


Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian ( seri/paralel,
hukum Ohm atau hukum Kirchhoff ) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Ringkasan Materi:
Menurut hukum Ohm, kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda
potensial. Perbandingan antara beda potensial ( V ) dengan kuat arus ( I ) merupakan nilai
yang tetap dan disebut sebagai hambatan listrik ( R ). Hukum Ohm dinyatakan dengan
rumus :

= .

Rangkaian hambatan seri adalah hambatan-hambatan yang disusun secara


berurutan/berderet dari ujung ke ujung sehingga membentuk satu jalur arus listrik. Pada
hambatan-hambatan yang disusun secara seri berlaku bahwa kuat arus listrik yang
mengalir di setiap hambatan sama besar. Rangkaian hambatan seri berfungsi sebagai
pembagi tegangan. Hambatan pengganti seri Rs dirumuskan sebagai berikut : Rs = R1 +
R2 + R3 + …

Rangkaian hambatan paralel adalah hambatan-hambatan yang disusun secara


berdampingan (sebelah menyebelah) satu sama lainnya sehingga membentuk lebih dari
satu jalur arus listrik. Pada hambatan-hambatan yang disusun secara paralel berlaku
bahwa beda potensial disetiap ujung hambatan sama besar. Rangkaian hambatan paralel
berfungsi sebagai pembagi kuat arus. Hambatan pengganti paralel Rp dirumuskan sebagai
berikut : 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …

Menurut hukum I Kirchoff dinyatakan bahwa jumlah arus listrik yang masuk pada suatu
titik percabangan sama dengan arus lisrik yang keluar dari titik percabangan itu.Hukum I
Kirchoff yang membahas tentang kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaina listrik
dapat diterapkan pada rangkaian listri tak bercabang (seri) maupun rangkaian listrik
bercabang (paralel). Hukum I Kirchoff dapat dirumuskan sebagai berikut : Imasuk = Ikeluar.

Contoh soal dan pembahasan:


1. Perhatikan gambar !

Kuat arus listrik pada rangkaian di atas adalah ... A.


A. 2
B. 12
C. 8
D. 10

Jawaban : A
Pembahasan :
Kedua hambatan 6 ohm yang terpasang adalah rangkaian secara seri maka keduanya
dapat diganti dengan satu buah hambatan pengganti seri dengan cara :
Diketahui :
R1 = 6 ohm
R2 = 6 ohm
V = 24 V
Ditanyakan : I = ?
Jawab : R = R1 + R2
=6+6
R = 12 ohm
V
Maka sesuai hukum ohm : I 
R

24
I 
12
I  2 A

2. Besar kuat arus ( 1 ) pada rangkaian listrik di bawah adalah ....

A. 1,0 A
B. 2,2 A
C. 2,7 A
D. 4,0 A
Jawaban : D
Pembahasan :
Rs = 4Ω + 2Ω = 6Ω
1/Rp = 1/6 + 1/6 = 2/6
Rp = 3Ω (merupakan hambatan total)
I = V/R = 12 V / 3Ω = 4A

3. Perhatikan gambar !
Besarnya I1 adalah ….
A. 1A
B. 2A
C. 3A
D. 4,5 A

Jawaban : B
Pembahasan :
1/Rp = 1/6 + 1/12 = 3/12
Rp = 4Ω
Rs = 4Ω + 2Ω = 6Ω (merupakan hamabatan total)
I = V/R = 18/6 = 3A
VRP = 3A . 4Ω = 12V
I1 = VRP/6Ω = 12V/6Ω = 2A

13. Indikator 14:


Menentukan besaran fisis energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Ringkasan Materi
Besarnya energi listrik W tergantung pada tegangan V, kuat arus I, dan waktu t. Rumus
energi listrik adalah :
W = V . I . t = I2 . R . t
Daya listrik adalah besarnya energi listrik per satuan waktu. Rumus daya listrik adalah :

P = W/t = V . I = I2 . R = V2/R
Satuan kWh digunakan untuk menghitung rekening listrik berdasarkan energi listrik yang
digunakan dalam rumah tangga.

Contoh soal dan pembahasan :


1. Dalam sebuah rumah terdapat 4 lampu 30 W, 1 lampu 10 W, 2 lampu 60 W, yang
menyala 5 jam setiap hari. Jika harga listrik per kWh Rp 900,- maka biaya yang
harus dibayar dalam 1 bulan (30 hari) adalah ....
A. Rp. 45.500
B. Rp. 28.500
C. Rp. 38.500
D. Rp.33.750

Jawaban : D
Pembahasan :
Satuan energi yang terpakai dalam PLN adalah kWh.
Diketahui :
P lampu : 4 x 30 = 120 w
1 x 10 = 10 w
2 x 60 = 120 w +
= 250 w = 0,25 kW

t : 5 x 30 = 150 jam
harga/kWh : Rp 900

Ditanyakan : biaya energi satu bulan

Jawab :
Energi listrik yang digunakan adalah :
W=Pxt
= 0,25 x 150 = 37,5 kWh

Dengan demikian biaya energi dalam satu bulan adalah


Biaya : W x harga/kWh
: 37,5 x Rp. 900
: Rp 33.750,-

2. Sebuah lampu bertuliskan 60W, 220V dipasang pada tegangan 110V, lampu akan
menyala dengan daya .....
A. 240 W
B. 120 W
C. 30 W
D. 15 W
Jawaban : D
Pembahasan :
Rlampu = V2 lampu/Plampu = 2202/60
Pnyala = V2 nyala/Rlampu = 1102 . 60/2202 = 15W

3. Seterika listrik dinyalakan selama 0,5 jam dan dipasang pada tegangan 220 V dengan
kuat arus 2 A. Energi listrik yang diperlukan sebesar . . . kJ.
A. 110
B. 220
C. 440
D. 792
Jawaban : D
Pembahasan :
W = V . I . t = 220 . 2 . (0,5 x 3600s) =792000 J = 792 kJ

14. Indikator 15:


Menjelaskan cara pembuatan magnet dan menentukan kutub-kutubnya.

Ringkasan materi:
Cara membuat magnet

1. Dengan cara menggosok searah

2. Dengan cara induksi (mendekatkan)


3. Dengan cara elektromagnet (mengaliri arus listrik pada kumparan)

Cara menentukan kutub-kutub elektromagnet dengan kaidah tangan kanan, arah arus
ditunjukkan oleh genggaman jari-jari tangan, dan ibu jari menunjuk arah utara.

Contoh soal dan pembahasan:

1. Batang besi A-B ikut menjadi magnet dengan kutub seperti


pada gambar, karena didekatkan dengan batang P-Q yang
merupakan megnet buatan. Gambar berikut menunjukkan
cara pembuatan magnet batang P-Q yang benar adalah ….

Jawaban : D
Pembansan :
P-Q menyebabkan baja A-B menjadi megnat dengan cara induksi dengan kutub
sebagai P=U dan Q=S. P-Q mungkin dibuat dengan cara sebagai berikut.

2. Batang PQ akan dijadikan magnet dengan cara seperti


gambar! (UN 2012)
Batang PQ yang sudah menjadi magnet kemudian didekatkan dengan magnet tetap
E-F. Kutub magnet yang terbentuk pada ujung PQ dan sifatnya adalah ....
Ujung P Ujung Q Sifat
A Kutub S Kutub U P menarik E
B Kutub U Kutub S Qmenolak F
C Kutub S Kutub U Q menarik F
D Kutub U Kutub S P menarik E

Jawaban : B
Pembahasan :
Kutub elektromagnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan:

Kutub sejenis akan tolak menolak, kutub tak sejenis akan tarik menarik.

15. Indikator 16:


Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada
transformator.

Ringkasan Materi
Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik jika kumparan menerima
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
Faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi:
- jumlah lilitan : semakin banyak jumlah lilitan semakin besar ggl induksinya
- kecepatan gerak magnet : semakin cepat gerak magnet semakin besar ggl
induksinya. Kecepatan gerak magnet menunjukkan besar kecilnya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet yang melingkupi kumparan.
- Kekuatan magnet: semakin kuat magnet semakin besar ggl induksinya.Besar
kecilnya ukuran magnet tidak mempengaruhi ggl induksi.
- Inti besi : adanya inti besi akan memperbesar ggl induksi.

Trafo/transformator
Trafo adalah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.

Trafo terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang memiliki jumlah lilitan yang
berbeda.
Jika lilitan lilitan primer lebih besar dari lilitan sekinder (Np>Ns) maka trafo tersebut
berfungsi sebagai trafo step down atau menurunkan tegangan listrik AC, tetapi jika
sebaliknya (Np<Ns), maka trafo tersebut berfungsi sebagai trafo step up atau menaikkan
tegangan listrik AC.

Pada trafo ideal berlaku persamaan :


= =
Trafo banyak dimanfaatkan untuk proses transmisi listrik jarak jauh. Pada transmisi ini agar
daya yang hilang selama pengiriman listrik tidak terlalu besar, maka transmisi dilakukan
dengan menaikkan tegangan setinggi-tingginya agar kuat arusnya menjadi kecil.

Contoh soal dan pembahasan:

1. Perhatikan gambar trafo berikut!

Jawaban : B
Pembahasan : Gambar 1, tegangan primernya 20 V, dan tegangan sekundernya 5 V,
berarti termasuk trafo step down karena menurunkan tegangan listrik, sebaliknya
gambar 2 tegangan primer lebih rendah dari tegangan sekunder, berarti trafo step up.

2. Perhatikan tabel data berikut!


Transformator I Transformator II

Vp Vs Ip Is Vp Vs Ip Is

200 V 250 V 5A 2A 600 V 250 V 2A 4A

Dapat disimpulkan bahwa transformator ….

Jawaban : D
Pembaasan : Trafo step up adalah trafo yang berfungsi menaikkan tegangan listrik AC,
Vp < Vs, dan Ip > Is. Pada trafo step down Vp > Vs, dan Is < Ip

3. Semakin cepat dinamo sepeda berputar, GGL yang dihasilkan semakin ….


A. besar karena medan magnetnya semakin kuat
B. kecil karena selang waktu perubahan medan magnet semakin lama
C. kecil karena garis gaya magnet semakin banyak
D. besar karena perubahan garis gaya magnet semakin besar

Jawaban : D
Pembahasan : GGL induksi pada dinamo akan semakin besar jika:
- jumlah lilitan semakin banyak
- magnet bergerak semakin cepat sehingga perubahan jumlah garis gaya
magnetnya semakin besar
- kekuatan magnetnya di tambah
- ada ini besi di dalam kimparan
4. Perhatikan gambar!

Np Ns 20 volt

Perbandingan jumlah Np : Ns = 21 : 3, maka besar tegangan input trafo adalah ….


A. 140 volt C. 650 volt
B. 630 volt D. 720 volt

Jawaban : A
Pembahasan :
Diketahui : Np : Ns = 21 : 3
: Vs = 20 V
Ditanyakan: Vp=?
Np Vp 21 Vp
 
Ns Vs 3 20V
21 . 20V
Vp   140 V
3
16. Indikator 17:
Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap
matahari

Ringkasan Materi:

Tata surya terdiri dari Matahari dan Benda-benda langit yang bergerak megelilinginya.
Yang termasuk sistem tata surya antara lain: Planet, Satelit, Meteor, Komet, dan
Asteroid.

Planet
Tata Surya terdiri dari 8 planet antara lain dari yang
terdekat sampai yang terjah dari Matahari adalah :
1. Merkurius 5. Jupiter
2. Venus 6. Saturnus
3. Bumi 7. Uranus
4. Mars 8. Neptunus
Pluto tidak termasuk lagi di dalam deretan Tata Surya karena memiliki orbit yang
berbeda dan terlalu jauh dan kecil.
Planet Terkenal karena
Merkurius Planet terdekat
Nomor dua terkecil
Venus Dikenal dengan bintang fajar
Arah rotasi berlawanan dengan bumi
Sering disebut saudara kembar bumi
Bumi Planet biru
Mars Planet merah
Memiliki 2 sateli phobos dan deimos
Jupiter Planet terbesar
Tersusun atas hidrogen dan helium
Saturnus Terkenal dengan cincinnya
Uranus Planet bercincin
Neptunus Planet terjauh
- akibat rotasi bumi:
o terjadi siang dan malam

Anda mungkin juga menyukai