Iindriastuti Junisetiawati
ZAT DAN PERUBAHANNYA
KELAS X SMK
Untuk Semua Bidang dan Program Keahlian
Iindriastuti Junisetiawati
Mengapa kita menggunakan bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor? Mengapa
tidak menggunakan air, padahal sama-sama berwujud cair? Mengapa sabun yang
digunakan untuk mencuci pakaian tidak boleh digunakan untuk menyabun tubuh kita?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang sering terlintas di benak kita dan membuat
penasaran untuk mencari jawabannya.
Capaian Pembelajaran.
Di akhir fase E, peserta didik menjelaskan aspek meliputi dasar-dasar besaran dan
pengukuran, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan
zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran
dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis.
Tujuan Pembelajaran.
Coba perhatikan sekeliling kamu, apakah ada benda dengan berbagai macam wujud
seperti padat, cair, gas, dan plasma? Bagaimana wujud benda dapat berbeda-beda?
Sumber: https://ilmudasarsekolah.blogspot.com/2020/04/pengertian-dan-ciri-zat-padat-cair-dan.html
Gambar 2.1 Wujud dan susunan molekul zat
Wujud benda antara satu dengan yang lain saling berhubungan dari segi perubahannya.
Kita ambil contoh, kapur barus jika kita biarkan di tempat terbuka maka lama kelamaan
akan habis tak berbekas, cairan alkohol dalam botol yang tidak tertutup rapat akan
menguap begitu saja, minyak goreng di ruang yang bersuhu dingin akan memadat, es
krim akan mencair, pagi hari yang berkabut kita bisa melihat embun, dan berbagai
peristiwa lainnya yang bisa kita lihat di sekitar kita.
Wujud zat dapat berubah dikarenakan peristiwa pelepasan dan penyerapan panas. Pada
saat dimana atom atau senyawa suatu zat mencapai titik tertentu (suhu), maka akan
terjadi perubahan wujud zat. Air menjadi padat jika mencapai titik bekunya dan air
menjadi gas jika mencapai titik didihnya.
Kita sering membicarakan tentang materi, untuk penyebutan selain benda. Lalu apakah
materi itu? Dan apa hubungannya dengan pengukuran?
Materi dikatakan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa atau volume dan
menempati ruang. Besaran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun suatu
materi disebut besaran massa, sedangkan besaran yang menunjukkan besarnya ruang
yang ditempati materi disebut besaran volume.
Besaran yang kita ketahui ada dua jenis, yaitu:
1) Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran dengan satuan yang sudah ditentukan dengan
didefinisikan dan diputuskan.
Tabel 2.1 Besaran pokok dan satuannya
2) Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok, contoh
volume balok dengan satuan m3 diperoleh dari panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t).
Tabel 2.2 Besaran turunan dan satuannya
Massa suatu materi menyatakan ukuran kelembaman suatu benda dengan satuan gram,
kilogram, ton, dan sebagainya. Massa dan berat memiliki pengertian yang berbeda.
Massa suatu benda akan tetap di segala tempat, sedangkan berat benda tergantung pada
tempatnya dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Contoh, berat suatu benda di bulan
hanya sekitar 1
6 dari berat benda di bumi, karena gaya gravitasi bulan adalah sekitar 1
6
gravitasi bumi. Massa suatu benda akan berkurang jika materi penyusun benda itu
bertambah atau berkurang. Berat benda mempunyai satuan newton, dyne, dan
sebagainya.
1. Sifat-sifat materi
Materi memiliki sifat ekstrinsik (ekstensif) dan sifat intrinsik (intensif). Sifat
ekstrinsik merupakan sifat materi yang bergantung pada jumlah zat; misalnya,
massa, bentuk, panjang, volume, ukuran, suhu, dan kandungan energi. Sifat
intrinsik adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat, artinya zat
yang sama mempunyai sifat intrinsik yang sama dalam jumlah kecil atau besar.
Misalnya, rasa, bau, warna, sifat logam dan non logam, sifat asam dan sifat basa.
2. Pengukuran
Berapa tinggi badanmu? Pertanyaan yang biasa dijumpai jika kalian mengikuti
tes kesehatan. Kita akan mengetahui tinggi badan dengan jalan melakukan
pengukuran. Besaran, dimensi dan kapasitas terhadap suatu standar yang
ditentukan disebut pengukuran.
Sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/beberapa-hal-yang-perlu-diperhatikan-
dalam-pengukuran-9482/
Gambar 2.3 Pengerjaan pengukuran yang dilakukan oleh beberapa orang
Sumber: https://www.klikmjm.com/article/91/jenis-alat-ukur-dan-fungsinya/
Gambar 2.4 Alat ukur panjang
Sumber: https://www.doyanblog.com/wp-content/uploads/2022/11/alat-ukur-massa.jpg
Gambar 2.5 Alat ukur massa
c. Alat ukur waktu
Jam dan stopwatch, alat pengukur waktu yang saat ini sering digunakan
digunakan. Jam digital dan jam analog untuk jenis-jenis jam biasa digunakan,
sedangkan stopwatch digunakan untuk menghitung dari skala o dan memiliki
tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan jam.
Sumber: https://loperonline.com/life/macam-macam-alat-ukur-dimensi-dan-fungsinya/34525/
http://www.ilma95.net/edukasi/pengukuran2/pengukuran_waktu.htm
Gambar 2.6 Alat ukur waktu
Sumber: https://www.doyanblog.com/wp-content/uploads/2022/11/alat-ukur-kuat-arus-listrik.jpg
Gambar 2.7 Alat ukur kuat arus
C. Perubahan Materi
Perhatikan pada bungkus makanan dan minuman pasti tertulis tanggal kadaluarsa
(expired date), mengapa? Berdasarkan pengalaman yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari, berbagai materi disekitar kita selalu mengalami perubahan. Contohnya, susu
menjadi masam dan roti yang berjamur.
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1. Perubahan fisika
Perubahan dari suatu materi yang hanya menyangkut perubahan keadaan
(bentuk/wujud dan ukuran) disebut perubahan fisika. Perubahan fisika tidak
menyebabkan perubahan hakekat zat dari suatu materi, artinya tidak terbentuk
zat baru. Karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Pada
perubahan fisika hanya menyangkut perubahan ukuran, warna, rasa, bau dan
wujud; seperti lampu pijar menyala, kapur barus (naphtalena) menyublim,
kawat nikrom dibakar, beras ditumbuk menjadi tepung.
Pada perubahan fisika meliputi proses-proses mencair, menguap, mengembun,
membeku/memadat, dan menyublim. Selain itu proses pelarutan dan
pengektraksian adalah proses perubahan fisika.
2. Perubahan kimia
Perubahan suatu materi yang menghasilkan zat baru disebut perubahan kimia.
Pada perubahan kimia, hakekat zat mula-mula berbeda dengan hakekat zat baru
yang dihasilkan. Zat baru adalah zat yang sifat-sifatnya berlainan dengan zat
asal dan sifat tersebut tidak kembali ke sifat asalnya. Perubahan kimia
selanjutnya disebut reaksi kimia. Pada perubahan kimia, zat baru yang
terbentuk tidak dapat dikembalikan ke zat semula melalui proses fisika, tetapi
dengan reaksi kimia dapat dikembalikan. Contohnya, pembakaran bahan bakar
pada mesin motor/mobil, penguraian air menghasilkan gas hidrogen dan
oksigen, fotosintesis pada tumbuhan, perkaratan pada logam, pembuatan tape
dengan proses fermentasi, pembusukan makanan/minuman, pernafasan pada
manusia atau hewan.
D. Klasifikasi Materi
Pada umumnya materi ditemukan dalam keadaan tidak murni. Materi tersebut
diklasifikasikan seperti bagan di bawah ini berdasarkan komposisi materi.
Sumber: https://gurusekali.com/ipa/klasifikasi-materi-dan-pemisahan-campuran/
Gambar 2.11 Bagan klasifikasi materi
Zat tunggal yaitu zat yang penyusunnya sejenis, dapat berbentuk unsur dan senyawa.
Semua zat tunggal bersifat homogen. Sifat homogen suatu zat adalah sifat zat yang
menunjukkan bahwa tiap bagian dari zat tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang
lain, bahkan dengan mikroskop sekalipun. Sifat heterogen suatu zat adalah
menunjukkan bahwa bagian-bagian dari zat tersebut nampak berlainan.
a. Unsur
Unsur merupakan zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara kimia. Saat ini telah dikenal 118 jenis unsur, dimana 92
unsur merupakan unsur alami dan selebihnya unsur buatan. Unsur mempunyai
tiga fase berdasarkan suhu dan tekanan, yaitu fase padat, fase cair dan fase gas.
Misalnya, pada suhu 25oc dan tekanan 1 atm, besi berwujud padat, oksigen
berwujud gas dan air raksa berwujud cair. Jika berdasarkan sifatnya, unsur
dibagi menjadi logam, non logam dan semi logam (metalloid).
Sumber: https://gurubelajarku.com/tabel-periodik-unsur/
Gambar 2.12 Tabel periodik unsur
b. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang terjadi dari penggabungan dua unsur atau
lebih, dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya yang lebih sederhana
dengan proses kimia sederhana. Senyawa kimia yang sudah diketahui lebih dari
lima juta jenis, baik senyawa alami maupun buatan. Contoh senyawa alami
adalah air, garam dapur dan gula, sedangkan contoh senyawa buatan adalah
plastik, pupuk urea, karet sintesis, nilon dan lain-lain.
2. Campuran
Campuran adalah zat yang penyusunnya tidak sejenis. Campuran terbentuk dari dua
atau lebih zat yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Komposisi campuran sangat
berbeda dengan senyawa. Senyawa terbentuk dari beberapa unsur dengan komposisi
tetap, sedangkan campuran tersusun dari beberapa zat tunggal dengan komposisi tidak
tetap. Zat-zat yang bergabung dalam campuran tidak melalui reaksi kimia. Sifat suatu
campuran dinyatakan sebagai berikut :
1) Tersusun dari beberapa jenis zat tunggal melalui proses fisika.
2) Sifat asal komponen penyusun campuran masih tampak.
3) Susunan komponen campuran tidak tetap atau sembarang.
4) Dapat dipisahkan melalui proses fisika.
Larutan tidak hanya berwujud cair, tetapi ada yang berwujud padat dan gas.
Contoh larutan yang berwujud padat adalah logam-logam paduan (alloy) seperti
kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan
timah), monel (campuran tembaga, nikel dan mangan), dan patri (campuran
timah dan timbal). Contoh larutan yang berwujud cairan adalah larutan gula,
larutan garam, larutan alkohol dan lain-lain. Contoh larutan yang berwujud gas
adalah udara (terdiri atas 78% gas nitrogen, 20% gas oksigen dan 2% berupa
argon, uap air, karbon dioksida dan gas lainnya).
b. Campuran heterogen
Zat-zat pembentuk campuran heterogen masih dapat dibedakan secara fisika,
dan mempunyai bidang batas. Contohnya, besi dengan belerang dan campuran
minyak dengan air.
1) Koloid bidang batas antara komponen-komponen penyusunnya hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra, komposisi komponen-
komponen penyusunnya hampir sama di setiap bagian, ukuran partikel-
partikel koloid sangat kecil sehingga hanya dapat dipisahkan dengan
saringan khusus, komponen zat padat dengan zat cairnya dapat memisah
sendiri dalam waktu lama.
2) Suspensi, komponen-komponen penyusunnya masih tampak jelas dan tidak
sama disetiap bagian, ukuran partikel-partikelnya lebih besar dari partikel-
partikel koloid sehingga masih dapat dilihat dengan mata biasa dan dapat
disaring dengan saringan biasa, komponen zat padat dengan zat cairnya
dapat memisah dalam waktu singkat.
E. Pemisahan Campuran
2. Dekantasi
Dekantasi adalah pemisahan campuran dari zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Contoh dekantasi adalah pasir dalam air dapat dipisahkan dengan cara
penuangan, sehingga pasir yang tidak larut akan tertinggal.
Sumber: http://elearning.smknegeri1stabat.sch.id/assets/materi-
learn/Pemisahan_campuran1874867371.pdf
Gambar 2.14 Proses dekantasi
3. Kristalisasi
Pemisahan campuran dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh proses
kristalisasi adalah pembuatan kristal gula, krsital garam dan industri pupuk.
Sumber: https://www.utakatikotak.com/Pemisahan-Campuran-
Kristalisasi/kongkow/detail/16952
Gambar 2.15 Proses kristalisasi
4. Distilasi
Penyulingan adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih
komponen-komponennya. Distilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu
larutan dengan cara penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi
(pengembunan). Contoh proses distilasi adalah penyulingan minyak bumi,
penyulingan larutan alkohol, penyulingan oksigen dari udara.
Sumber: https://seputarilmu.com/2021/12/destilasi.html
Gambar 2.16 Proses destilasi
5. Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan atas perbedaan
kecepatan perembesan dari zat-zat dalam suatu medium pelarut/zat cair tertentu.
Macam-macam kromatografi, yaitu :
- Kromatografi kertas, digunakan untuk pemisahan zat warna. Bahan yang
dipakai ialah kertas saring yang biasa digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen penyusun campuran.
Sumber: https://pendidikankimiaunivriau.wordpress.com/2016/08/20/kromatografi-kertas/
Gambar 2.17 Kromatografi kertas
Sumber: https://teks.co.id/sublimasi/
Gambar 2.18 Sublimasi iodium