Anda di halaman 1dari 19

KELAS X SMK/MAK

Untuk Semua Bidang dan Program Keahlian

Iindriastuti Junisetiawati
ZAT DAN PERUBAHANNYA

KELAS X SMK
Untuk Semua Bidang dan Program Keahlian

Iindriastuti Junisetiawati

SMK Penerbangan AAG Adisutjipto


2023
PENDAHULUAN

Mengapa kita menggunakan bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor? Mengapa
tidak menggunakan air, padahal sama-sama berwujud cair? Mengapa sabun yang
digunakan untuk mencuci pakaian tidak boleh digunakan untuk menyabun tubuh kita?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang sering terlintas di benak kita dan membuat
penasaran untuk mencari jawabannya.

Sumber: Dokumen pribadi

Capaian Pembelajaran.

Di akhir fase E, peserta didik menjelaskan aspek meliputi dasar-dasar besaran dan
pengukuran, sifat zat yang dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan
zat secara fisika dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran
dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis.
Tujuan Pembelajaran.

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:


1. Mengklasifikasikan zat berdasarkan wujudnya,
2. Mengidentifikasi sifat materi dan pengukurannya,
3. Mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia,
4. Mengklasifikasikan unsur, senyawa, dan campuran,
5. Menganalisis pemisahan campuran.

Profil Pelajar Pancasila.

Gotong royong, berpikir kritis, dan kreatif.


A. Wujud Zat

Coba perhatikan sekeliling kamu, apakah ada benda dengan berbagai macam wujud
seperti padat, cair, gas, dan plasma? Bagaimana wujud benda dapat berbeda-beda?

Sumber: https://ilmudasarsekolah.blogspot.com/2020/04/pengertian-dan-ciri-zat-padat-cair-dan.html
Gambar 2.1 Wujud dan susunan molekul zat

Wujud benda antara satu dengan yang lain saling berhubungan dari segi perubahannya.
Kita ambil contoh, kapur barus jika kita biarkan di tempat terbuka maka lama kelamaan
akan habis tak berbekas, cairan alkohol dalam botol yang tidak tertutup rapat akan
menguap begitu saja, minyak goreng di ruang yang bersuhu dingin akan memadat, es
krim akan mencair, pagi hari yang berkabut kita bisa melihat embun, dan berbagai
peristiwa lainnya yang bisa kita lihat di sekitar kita.

Wujud zat dapat berubah dikarenakan peristiwa pelepasan dan penyerapan panas. Pada
saat dimana atom atau senyawa suatu zat mencapai titik tertentu (suhu), maka akan
terjadi perubahan wujud zat. Air menjadi padat jika mencapai titik bekunya dan air
menjadi gas jika mencapai titik didihnya.

B. Sifat Materi dan Pengukurannya

Kita sering membicarakan tentang materi, untuk penyebutan selain benda. Lalu apakah
materi itu? Dan apa hubungannya dengan pengukuran?

Materi dikatakan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa atau volume dan
menempati ruang. Besaran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun suatu
materi disebut besaran massa, sedangkan besaran yang menunjukkan besarnya ruang
yang ditempati materi disebut besaran volume.
Besaran yang kita ketahui ada dua jenis, yaitu:
1) Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran dengan satuan yang sudah ditentukan dengan
didefinisikan dan diputuskan.
Tabel 2.1 Besaran pokok dan satuannya

No. Besaran Satuan SI Lambang


1 Massa Kilogram kg
2 Waktu Sekon s
3 Panjang Meter m
4 Suhu Kelvin K
5 Intensitas cahaya kandela Cd
6 Kuat arus listrik Ampere A
7 Jumlah zat mol mol

2) Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok, contoh
volume balok dengan satuan m3 diperoleh dari panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t).
Tabel 2.2 Besaran turunan dan satuannya

No. Besaran Satuan SI Simbol


1 Luas m2 L
2 Energi joule (J) E
3 Daya watt (W) P
4 Gaya newton (N) F
5 Usaha kg.m2/s2 W
6 Tekanan pascal (Pa) P
7 Kecepatan m/s v
8 Percepatan m/s2 a
9 Massa jenis kg/m3 ρ
10 Frekuensi hertz (Hz) f
11 Momentum kg.m/s p
12 Potensial listrik volt (V) V
13 Kapasitor farad (F) C
14 Resistensi Ohm (Ω) R
15 Induktansi henry (H) L
16 Medan magnetik Wb/m2 atau tesla (T) B

Massa suatu materi menyatakan ukuran kelembaman suatu benda dengan satuan gram,
kilogram, ton, dan sebagainya. Massa dan berat memiliki pengertian yang berbeda.
Massa suatu benda akan tetap di segala tempat, sedangkan berat benda tergantung pada
tempatnya dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Contoh, berat suatu benda di bulan
hanya sekitar 1
6 dari berat benda di bumi, karena gaya gravitasi bulan adalah sekitar 1
6

gravitasi bumi. Massa suatu benda akan berkurang jika materi penyusun benda itu
bertambah atau berkurang. Berat benda mempunyai satuan newton, dyne, dan
sebagainya.

1. Sifat-sifat materi
Materi memiliki sifat ekstrinsik (ekstensif) dan sifat intrinsik (intensif). Sifat
ekstrinsik merupakan sifat materi yang bergantung pada jumlah zat; misalnya,
massa, bentuk, panjang, volume, ukuran, suhu, dan kandungan energi. Sifat
intrinsik adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat, artinya zat
yang sama mempunyai sifat intrinsik yang sama dalam jumlah kecil atau besar.
Misalnya, rasa, bau, warna, sifat logam dan non logam, sifat asam dan sifat basa.

Pernahkah kalian bertanya-tanya, mengapa bensin dan air sama-sama berwujud


cairan tetapi mempunyai sifat yang berbeda? Kita tahu bahwa bensin mudah
sekali terbakar, sedangkan air tidak. Hal itu disebabkan kedua zat tersebut
mempunyai perbedaan sifat fisika dan sifat kimia. Pembahasannya ada di
penjelasan berikut ini.
a. Sifat fisika
Sifat fisika adalah sifat yang dapat diamati dan yang tidak berhubungan
dengan pembentukan zat baru. Contohnya, massa jenis, warna, wujud, bau,
titik leleh, titik didih, kekerasan, indeks bias, daya hantar panas dan listrik,
kelarutan, koefisien muai, dan kemagnetan. Sifat fisika menyangkut sifat
ekstrinsik dan intrinsik.
b. Sifat kimia
Sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Contohnya, mudah terbakar, mudah berkarat, mudah membusuk, mudah
bereaksi, beracun, bersifat asam atau basa, mudah meledak, dan korosif.
Sifat kimia menyangkut sifat intrinsik.

2. Pengukuran
Berapa tinggi badanmu? Pertanyaan yang biasa dijumpai jika kalian mengikuti
tes kesehatan. Kita akan mengetahui tinggi badan dengan jalan melakukan
pengukuran. Besaran, dimensi dan kapasitas terhadap suatu standar yang
ditentukan disebut pengukuran.

Sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/beberapa-hal-yang-perlu-diperhatikan-
dalam-pengukuran-9482/
Gambar 2.3 Pengerjaan pengukuran yang dilakukan oleh beberapa orang

Ada dua jenis pengukuran, yaitu:


a. Pengukuran langsung
Pengukuran langsung diperoleh dengan membandingkan antara besaran
yang tidak diketahui nilainya dengan standar pengukuran. Contohnya
mengukur suhu dengan termometer, membuat baju diukur dengan meteran,
menakar tepung untuk membuat roti dengan timbangan dan sebagainya.
b. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran tidak langsung diperoleh dengan mengukur kuantitas dari segi
fungsional dan sesuai dengan jenis besaran yang diperlukan. Contohnya
mengukur medan magnet, memperoleh nilai rata-rata, mengukur gaya suatu
benda, dan sebagainya.
Jika akan mengukur suatu benda, kita memerlukan alat bantu ukur yang sesuai
dengan besaran yang akan diukur. Terdapat empat macam alat ukur, yaitu.
a. Alat ukur panjang
Untuk mengukur besaran panjang, lebar, tinggi, dan ketebalan suatu benda
ada beberapa jenis alat ukur yang bisa digunakan, seperti mistar/penggaris,
meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketepatan hasil pengukuran
ditentukan oleh jenis alat yang digunakan.
Suatu jenis alat ukur tertentu yang akan digunakan ditentukan oleh ketelitian
hasil pengukuran, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan
diukur.

Sumber: https://www.klikmjm.com/article/91/jenis-alat-ukur-dan-fungsinya/
Gambar 2.4 Alat ukur panjang

b. Alat ukur massa


Massa suatu benda diukur dengan menggunakan neraca atau yang biasa
disebut timbangan. Jenis-jenis neraca yang digunakan adalah.
1) Neraca pasar yang biasa digunakan di pasar maupun toko adalah
timbangan.
2) Neraca dua lengan biasa digunakan di laboratorium.
3) Neraca tiga lengan digunakan di laboratorium. Penggunaan neraca ini
dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri hingga skala
menjadi nol, kemudian letakkan benda yang akan diukur lalu geser ketiga
penunjuk ke kanan hingga berat beban seimbang.

Sumber: https://www.doyanblog.com/wp-content/uploads/2022/11/alat-ukur-massa.jpg
Gambar 2.5 Alat ukur massa
c. Alat ukur waktu
Jam dan stopwatch, alat pengukur waktu yang saat ini sering digunakan
digunakan. Jam digital dan jam analog untuk jenis-jenis jam biasa digunakan,
sedangkan stopwatch digunakan untuk menghitung dari skala o dan memiliki
tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan jam.

Sumber: https://loperonline.com/life/macam-macam-alat-ukur-dimensi-dan-fungsinya/34525/
http://www.ilma95.net/edukasi/pengukuran2/pengukuran_waktu.htm
Gambar 2.6 Alat ukur waktu

d. Alat ukur kuat arus listrik


Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan, yaitu amperemeter analog dan
amperemeter digital. Alat yang digunakan oleh teknisi elektronik sebagai alat
multi tester disebut avometer yang merupakan gabungan dari fungsi
amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

Sumber: https://www.doyanblog.com/wp-content/uploads/2022/11/alat-ukur-kuat-arus-listrik.jpg
Gambar 2.7 Alat ukur kuat arus
C. Perubahan Materi

Perhatikan pada bungkus makanan dan minuman pasti tertulis tanggal kadaluarsa
(expired date), mengapa? Berdasarkan pengalaman yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari, berbagai materi disekitar kita selalu mengalami perubahan. Contohnya, susu
menjadi masam dan roti yang berjamur.

Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia.
1. Perubahan fisika
Perubahan dari suatu materi yang hanya menyangkut perubahan keadaan
(bentuk/wujud dan ukuran) disebut perubahan fisika. Perubahan fisika tidak
menyebabkan perubahan hakekat zat dari suatu materi, artinya tidak terbentuk
zat baru. Karena pada keadaan awal dan akhir jenis materinya sama. Pada
perubahan fisika hanya menyangkut perubahan ukuran, warna, rasa, bau dan
wujud; seperti lampu pijar menyala, kapur barus (naphtalena) menyublim,
kawat nikrom dibakar, beras ditumbuk menjadi tepung.
Pada perubahan fisika meliputi proses-proses mencair, menguap, mengembun,
membeku/memadat, dan menyublim. Selain itu proses pelarutan dan
pengektraksian adalah proses perubahan fisika.

Sumber: Kumpulan dari Berbagai Sumber


Gambar 2.8 Perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari

2. Perubahan kimia
Perubahan suatu materi yang menghasilkan zat baru disebut perubahan kimia.
Pada perubahan kimia, hakekat zat mula-mula berbeda dengan hakekat zat baru
yang dihasilkan. Zat baru adalah zat yang sifat-sifatnya berlainan dengan zat
asal dan sifat tersebut tidak kembali ke sifat asalnya. Perubahan kimia
selanjutnya disebut reaksi kimia. Pada perubahan kimia, zat baru yang
terbentuk tidak dapat dikembalikan ke zat semula melalui proses fisika, tetapi
dengan reaksi kimia dapat dikembalikan. Contohnya, pembakaran bahan bakar
pada mesin motor/mobil, penguraian air menghasilkan gas hidrogen dan
oksigen, fotosintesis pada tumbuhan, perkaratan pada logam, pembuatan tape
dengan proses fermentasi, pembusukan makanan/minuman, pernafasan pada
manusia atau hewan.

Sumber: Kumpulan dari Berbagai Sumber


Gambar 2.9 Perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari

Perubahan kimia tidak menyebabkan perubahan massa. Massa zat-zat sebelum


dan sesudah reaksi adalah sama. Hukum tersebut yang kemudian dikenal
dengan hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Antoine Laurent
Lavoisier (1717 – 1794) seorang ahli kimia bangsa Perancis.

D. Klasifikasi Materi

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 2.10 Klasifikasi barang di minimarket
Materi yang ada di sekitar kita banyak sekali ragamnya, seperti halnya barang-barang
yang dijual di pasar swalayan atau minimarket. Untuk mempermudah pembeli dalam
mencari barang yang akan dibeli, maka dibuatlah klasifikasi barang-barang dengan
menggolongkannya dalam satu rak yang sama.

Pada umumnya materi ditemukan dalam keadaan tidak murni. Materi tersebut
diklasifikasikan seperti bagan di bawah ini berdasarkan komposisi materi.

Sumber: https://gurusekali.com/ipa/klasifikasi-materi-dan-pemisahan-campuran/
Gambar 2.11 Bagan klasifikasi materi

1. Zat tunggal/zat murni

Zat tunggal yaitu zat yang penyusunnya sejenis, dapat berbentuk unsur dan senyawa.
Semua zat tunggal bersifat homogen. Sifat homogen suatu zat adalah sifat zat yang
menunjukkan bahwa tiap bagian dari zat tidak dapat dibedakan antara satu dengan yang
lain, bahkan dengan mikroskop sekalipun. Sifat heterogen suatu zat adalah
menunjukkan bahwa bagian-bagian dari zat tersebut nampak berlainan.

a. Unsur
Unsur merupakan zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih
sederhana dengan cara kimia. Saat ini telah dikenal 118 jenis unsur, dimana 92
unsur merupakan unsur alami dan selebihnya unsur buatan. Unsur mempunyai
tiga fase berdasarkan suhu dan tekanan, yaitu fase padat, fase cair dan fase gas.
Misalnya, pada suhu 25oc dan tekanan 1 atm, besi berwujud padat, oksigen
berwujud gas dan air raksa berwujud cair. Jika berdasarkan sifatnya, unsur
dibagi menjadi logam, non logam dan semi logam (metalloid).
Sumber: https://gurubelajarku.com/tabel-periodik-unsur/
Gambar 2.12 Tabel periodik unsur

b. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang terjadi dari penggabungan dua unsur atau
lebih, dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya yang lebih sederhana
dengan proses kimia sederhana. Senyawa kimia yang sudah diketahui lebih dari
lima juta jenis, baik senyawa alami maupun buatan. Contoh senyawa alami
adalah air, garam dapur dan gula, sedangkan contoh senyawa buatan adalah
plastik, pupuk urea, karet sintesis, nilon dan lain-lain.

Sifat unsur-unsur pembentuk senyawa sangat berbeda dengan sifat senyawa


yang terjadi. Misalnya, air (H2O) dengan cara elektrolisis dapat diuraikan
menjadi unsur-unsur pembentuknya berupa gas hydrogen yang mudah terbakar
dan gas oksigen yang merupakan zat pembakar, sedangkan air berwujud cair
dan tidak dapat terbakar. Senyawa akan tetap mempertahankan identitasnya
selama perubahan fisika, tetapi tidak dapat terurai menjadi unsur-unsur
penyusunnya melalui perubahan kimia.
Dalam senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum perbandingan tetap oleh Joseph
Louis Proust (1745 – 1826) seorang ahli kimia bangsa Perancis.

Tabel 2.3 Perbandingan massa unsur-unsur dalam beberapa senyawa

Senyawa Unsur penyusun Perbandingan massa


Air Hydrogen dan oksigen 1:8
Karbon dioksida Karbon dan oksigen 3:8
Besi (II) sulfida Besi dan belerang 7:4
Natrium klorida Natrium dan klor 1:1
Etanol Karbon, hidrogen dan oksigen 2:6:1

2. Campuran

Campuran adalah zat yang penyusunnya tidak sejenis. Campuran terbentuk dari dua
atau lebih zat yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Komposisi campuran sangat
berbeda dengan senyawa. Senyawa terbentuk dari beberapa unsur dengan komposisi
tetap, sedangkan campuran tersusun dari beberapa zat tunggal dengan komposisi tidak
tetap. Zat-zat yang bergabung dalam campuran tidak melalui reaksi kimia. Sifat suatu
campuran dinyatakan sebagai berikut :
1) Tersusun dari beberapa jenis zat tunggal melalui proses fisika.
2) Sifat asal komponen penyusun campuran masih tampak.
3) Susunan komponen campuran tidak tetap atau sembarang.
4) Dapat dipisahkan melalui proses fisika.

Berdasarkan sifat fisikanya, campuran dibagi atas :


a. Campuran homogen (larutan)
Zat-zat pembentuk campuran homogen bercampur secara merata, tidak
memiliki bidang batas dan mempunyai sifat sama di seluruh bagian. Contohnya
adalah larutan gula yang jika dicicipi rasanya manis. Larutan terdiri dari
komponen pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Komponen pelarut lebih
besar daripada komponen zat terlarut dan biasanya menggunakan air.

Larutan tidak hanya berwujud cair, tetapi ada yang berwujud padat dan gas.
Contoh larutan yang berwujud padat adalah logam-logam paduan (alloy) seperti
kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan
timah), monel (campuran tembaga, nikel dan mangan), dan patri (campuran
timah dan timbal). Contoh larutan yang berwujud cairan adalah larutan gula,
larutan garam, larutan alkohol dan lain-lain. Contoh larutan yang berwujud gas
adalah udara (terdiri atas 78% gas nitrogen, 20% gas oksigen dan 2% berupa
argon, uap air, karbon dioksida dan gas lainnya).

b. Campuran heterogen
Zat-zat pembentuk campuran heterogen masih dapat dibedakan secara fisika,
dan mempunyai bidang batas. Contohnya, besi dengan belerang dan campuran
minyak dengan air.
1) Koloid bidang batas antara komponen-komponen penyusunnya hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra, komposisi komponen-
komponen penyusunnya hampir sama di setiap bagian, ukuran partikel-
partikel koloid sangat kecil sehingga hanya dapat dipisahkan dengan
saringan khusus, komponen zat padat dengan zat cairnya dapat memisah
sendiri dalam waktu lama.
2) Suspensi, komponen-komponen penyusunnya masih tampak jelas dan tidak
sama disetiap bagian, ukuran partikel-partikelnya lebih besar dari partikel-
partikel koloid sehingga masih dapat dilihat dengan mata biasa dan dapat
disaring dengan saringan biasa, komponen zat padat dengan zat cairnya
dapat memisah dalam waktu singkat.

E. Pemisahan Campuran

Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya secara


fisika dengan cara:
1. Filtrasi
Penyaringan adalah pemisahan campuran berdasarkan atas perbedaan ukuran
partikel komponen campuran. Penyaringan dapat digunakan memisahkan
campuran zat padat dan zat cair dengan menggunakan alat penyaring. Hasil
saringan disebut filtrat dan zat yang tertinggal disebut residu.
Sumber: https://www.inirumahpintar.com/2016/10/cara-cara-pemisahan-campuran-
beserta.html?m=0
Gambar 2.13 Proses filtrasi

2. Dekantasi
Dekantasi adalah pemisahan campuran dari zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Contoh dekantasi adalah pasir dalam air dapat dipisahkan dengan cara
penuangan, sehingga pasir yang tidak larut akan tertinggal.

Sumber: http://elearning.smknegeri1stabat.sch.id/assets/materi-
learn/Pemisahan_campuran1874867371.pdf
Gambar 2.14 Proses dekantasi

3. Kristalisasi
Pemisahan campuran dengan cara menguapkan pelarutnya. Contoh proses
kristalisasi adalah pembuatan kristal gula, krsital garam dan industri pupuk.
Sumber: https://www.utakatikotak.com/Pemisahan-Campuran-
Kristalisasi/kongkow/detail/16952
Gambar 2.15 Proses kristalisasi

4. Distilasi
Penyulingan adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih
komponen-komponennya. Distilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu
larutan dengan cara penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi
(pengembunan). Contoh proses distilasi adalah penyulingan minyak bumi,
penyulingan larutan alkohol, penyulingan oksigen dari udara.

Sumber: https://seputarilmu.com/2021/12/destilasi.html
Gambar 2.16 Proses destilasi

5. Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan atas perbedaan
kecepatan perembesan dari zat-zat dalam suatu medium pelarut/zat cair tertentu.
Macam-macam kromatografi, yaitu :
- Kromatografi kertas, digunakan untuk pemisahan zat warna. Bahan yang
dipakai ialah kertas saring yang biasa digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen penyusun campuran.

Sumber: https://pendidikankimiaunivriau.wordpress.com/2016/08/20/kromatografi-kertas/
Gambar 2.17 Kromatografi kertas

- Kromatografi kolom, digunakan untuk mengetahui komposisi


batuan/mineral.
- Kromatografi gas, digunakan untuk mengetahui komposisi minyak bumi.
6. Sublimasi
Sublimasi adalah pemisahan campuran berdasarkan adanya partikel padatan
dari campuran yang dapat menyublim (berubah dari fase padat menjadi gas).
Cara pemisahan campuran dengan cara sublimasi dipakai untuk memurnikan
zat-zat yang dapat menyublim seperti, kapur barus, iodin dan belerang.

Sumber: https://teks.co.id/sublimasi/
Gambar 2.18 Sublimasi iodium

Link video pembelajaran : https://youtu.be/dDYqEsi7BdQ

Anda mungkin juga menyukai