Anda di halaman 1dari 6

Kedatangan Islam di Indonesia

- Teori Pertama: Ahli sejarah menyatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-
13. pernytaan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah d Baghdad (1258
M), berita dari Marco Polo (1292 M), berita dari Ibnu Batiuttah (abad ke-14), dan Nisan
Kubur Sultan Malik as-Saleh (1297 M) di Samudra Pasai. Dan pendapat ini diperkuat
juga dengan masa penyebaran ajaran tasawuf.

- Teori Kedua: Islam masukke indonesia sejak abad ke-7 atau abad ke-1 Hijriyah. Pendapat
ini didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti Tang yang menyebutkan adanya
orang-orang Ta Shih yang mengurungkan niatnya untul menyerang Ho Ling di bawah
pemerintahan Ratu Sima(674).

Uraian dari isi perjanjian bahwa:

1. Masuknya Islam ke Indonesia dimungkinkan terjadi pada abad ke-7 sampai dengan abad
ke-8 M

2. Penyebaran islam di indonesia ke berbagai penjuru pulau di Nusantara mulai abad ke-13
sampai ke abad ke-16 M

3. Perkembangan Islam di Indonesia mulai abad ke-15 M dst melalui kerajaan-kerajaan


islam.

Jalur- jalur Masuk Islam Ke Indonesia

• Jalur Perdagangan • Jalur pendidikan

• Jalur Perkawinan • Jalur Seni Budaya

• Jalur Tasawuf • Jalur Dakwah dan Politik

Kerajaan – Kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Pada akhir abad ke-12, di
pantai timur Sumatera terdapat negara Islam bernama Perlak. Negara Islam perlak
didirikan oleh para pedagang asing dari Mesir, Maroco, Persi, dan Gujarat yang menetap
di wilayah itu sejak abad ke-12. Perndirinya adalah orang Arab suku Quraisy. Pedagang
Arab (Sayid Ali) itu menikah dengan puteri (Makhdum Tansyuri) pribumi, keturunan raja
perlak. Dari perkawinan tersebut ia mendapat seorang anak bernama Sayid Abdul Azis,
Sayid Abdul Azis inilah sultan pertama Negeri Perlak.
2. Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudra Pasai Didirikan Oleh Maurah Selu dengan gelar Sultan Al-
Malikus Shalih (1261-1289M). Maurah Selu masih keturunan Raja Perlak, Makhdum
Sultan Malik Ibrarhm Johan Berdaulat. Samudra Pasai mengalami puncak kejayaan pada
masa Sultan Malikuzh Zahir pada tahun 1345M , dan berakhir pada tahun 1524M ketika
direbut oleh Kerajaan Aceh Darussalam dibawah pimpinan Sultan Ali Mughhayat Syah.

3. Kerajaan Aceh Darussalam


Kerajaan Aceh Darussalam Didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah Pada tahun
1524M, Peletak dasar Kerajaan Aceh Darussalam adalah Sultan Alaudin Riayat Syah.
Kerajaan ini mencapai puncaknya pada masa Sultan Iskandar Muda (1608-1637M). Pada
masanya, Aceh menguasai seluruh pesisir timur dan barat Sumatra. Setelah itu,
kedudukannya digantikan oleh Sultan Iskandar Tsani yang memerintah lebih liberal. Pada
masanya, perkembangan ilmu pengetahuan islam mengalami masa keemasannya. Akan
tetapi setelah ia meninggal, semua penguasanya dari kalangan perempuan (1641-1699M),
yaitu Sultanah Shafiyatuddin Syah, Zakiyatuddin Syah, dan Naqiyatudddin Syah
sehingga kekuasaan mengalami kelemahan, yang pada akhirnya pada abad ke -18
kebesarannya mulai menurun.

4. Kerajaan Siak (Islam)


Kerajaan Siak terletak di kepulauan Riau Selat Malaka. Raja Islam pertama
adalah Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746M). Kerajaan Siak, yaitu di zaman
Islam memiliki wilayah yang cukup luar dan bernaung di bawah kekuasaan Kerajaan
Siak, baik dalam penyebaran agama Islam maupun alam menghadapi imperialisme
Portugis dan Belanda . Kerajaan Siak memiliki peran yang sangat besar.

5. Kerajaan Islam Palembang Darussalam


Pada awalnya Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan
kesultanan Demak. Sultan Pertama sekaligus pendiri kesultanan ini adalah Ki Gendeng
Suro (1539-1572M). Pengetahuan dan keilmuan Islam berkembang sangat pesat dengan
hadirnya ulama Arab yang menetap di Palembang. Kesultanan Palembang menjadi transit
ekspor lada karena letaknya yang strategis. Salah satu peninggalan Kesultanan
Palembang adalah Masjid Agung Palembang yang didirikan pada masa kepemimpinan
Sultan Abdur Rahman.

6. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh para walisongo di bawah pimpinan Sunan Ampel
Denta. Walisongo bersepakat mengangkat Raden Fatah sebagai raja pertama kerajaan
Demak. Ia mendapat gelar Senopati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang
Sayidin Panatagaama. Masa pemerintahan Raden Fatah berlangsung kira-kira akhir abad
ke-15 hingga awal abad ke-16, Raden Fatah raja pertama Demak yang sangat berjasa
dalam pengembangan agama islam diwilayah daerah kekuasaannya.

7. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari kerajaan Islam Demak. Kerajaan
Pajang didirikan oleh Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging. Ia adalah menantu Sultan
Trenggono yang diberi kekuasaan di Pajang. Ia bergelar Sultan Hadi Wijaya. Pada masa
kekuasaan Sultan Hadiwijaya, ia berusaha memperluas wilayah kekuasaannya ke
pedalaman ke arah timur sampe ke Madiun. Pada tahun 1581M, ia mendapat pengakuan
dari raja-raja di Jawa sebagai Raja Islam.

8. Kerajaan Mataram Islam


Kerajaan Islam Mataram didirikan oleh panembahan Senopati. Senopati berkuasa
sampai tahun 1601M. Sepeninggalnya, ia digantikan oleh putranya yang bernama Mas
Jolang yang terkenal dengan Sultan Seda Ing Krapyak yang memerintah sampai tahun
1613M. Sultan Seda Ing Krapyak kemudian digantikan oleh Sultan Agung yang bergelar
Sultan Agung Hanyokrokusuma Sayidin Panataagama Khalifatullah ing Tanah Jawi
(1613-1646M).

9. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon merupakan Kerajaan Islam pertama di daerah Jawa Barat.
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunungjati. Dari Cirebon, Gunungjati
mengembangkan ajaran Islam ke daerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti Majalengka,
Kuningan, Galuh, Sunda Kelapa dan Banten. Setelah Sunan Gunungjati wafat, ia
digantikan oleh cicitnya yang bergelar Pangeran Ratu atau Panembahan Ratu.
Panembahan Ratu wafat pada tahun 1650 M dan digantikan oleh putranya yaitu
Panembahan Giriliya. Sepeninggalnya, kesultanan Cirebon diperintah oleh dua orang
putranya, yaitu Martawijaya atau Panembahan Sepuh yang memerintah Kesultanan
Kesepuhan dengan gelar Syamsuddin, dan Kartawijaya atau Panembahan Anom yang
memerintah Kesultanan Kanoman dengan gelar Badrudin.

10. Kerajaan Banten


Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sunan Gunungjati. Setelah Sunan
Gunungjati menaklukan Banten pada tahun 1525 M, ia kembali ke Cirebon dan
kekuasaannya diserahkan kepada anaknya yaitu Sultan Hasanuddin. Pada tahun 1568 M,
ketika kekuasaan Demak beralih ke Pajang, Sultan Hassanudin memerdekakan Banten.
Ketika Ia meninggal pada tahun 1570 M, kedudukannya digantikan oleh putranya yaitu
Pangeran Yusuf. Setelah Pangeran Yusuf meninggal pada tahun 1580 M, ia digantikan
oleh putranya, yaitu Maulana Muhammad yang masih muda. Maulana Muhammad
bergelar Kanjeng Ratu Banten. Mulana Muhammad meninggal pada tahun 1596 M dalam
usia 25 tahun. Setelah itu, kedudukannya digantikan oleh anaknya yang masih kecil
bernama Abdul Mufakir Mahmud Abdul Qadir. Ia memerintah secara resmi pada tahun
1638 M.

11. Kerajaan Sukadana ( Kalimantan Barat )


Berdiri Sekitar tahun 1590 M , Sukadana berada di bawah pengaruh Kerajaan
Demak. Raja-raja Sukadana yang banyak berjaa dalam penyiran islam dikalimantan
adalah : Giri Kusuma yang menjadi raja pada tahun 1590 M dan Sultan Muhammad
Safrudin yang meninggal pada tahun 1677 M. Pada tahun 1725 M, Kerajaan Islam
Sukadana melepaskan diri dari pengaruh Kerajaan Demak. Sukadana runtuh ketika
penjajah Belanda mulai menguasai Kalimantan tahun 1787 M . Kerajaan Sukadana
berdiri selama 1 abad.

12. Kerajaan Banjar ( Abad ke-16)


Kesultanan Banjar berdiri pada tahun 1595 M dengan penguasa pertama Sultan
Ardiansyah. Islam masuk ke ke wilayah ini pada tahun 1470 M, bersamaan dengan
melemahnya kerajaan Majapahit di Pulau Jawa. Kesultanan Banjar mengalami
kemunduran dengan terjadinya pergolakan masyarakat yang menentang pengangkatan
pangeran Tamijidillah (1857-1859 M). Sebagai Sultan oleh Belanda. Pada tahun 1859-
1905 M , terjadi perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari ( 1809-1862 M )
melawan Belanda. Akibat perang ini, Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada
tahun 1860 M. Peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan Masjid
di Desa Kuin, Banjar Barat (Banjarmasin) yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Tamjildillah.

13. Kerajaan Goa (Makassar)


Kerajaan Goa awalnya merupakan kerajaan Non-islam. Raja Goa yang pertama
masuk Islam adalah Karaeng Toniggalo. Setelah masuk Islam, ia bergelar Sultan Alaudin
Awwalul Islam, kemudian Kerajaan Goa dinyatakan sebagai kerajaan Islam Makassar
pada tahun 1603 M. Sultan Alauddin Awwalul Islam sejak 1591-1638 M. Kerajaan
Makassar berdiri kurang lebih 65 tahun, sejak diproklamirkan oleh Sultan Alaudin
Awwalul Islam tahun 1603- 1669 M.

14. Kerajaan Bugis


Raja bugis yang pertama masuk Islam adalah Lamdu Sadat. Setelah ia mangkat
digantikan oleh putranya bernama Apu Tanderi. Kerajaan Bugis meliputi Wajo, Sopeng,
Sindenrengi, Tanette. Ibukotanya adalah Luwu. Kerajaan ini berdiri semasa dengan
Kerajaan Islam Goa yang berpusat di Makassar.
15. Kerajaan Ternate
Raja Ternate yang pertama masuk Islam adalah Raja Gapi Bugana atas ajakan
Maulana Husain. Raja Gapi Baguna memerintah dari tahun 1465-1486 M. Setelah ia
mangkat, namanya dikenal sebagai Raja Marhum. Setelah Raja Marhum meninggal,
digantikan oleh putranya bernama Zainal Abidin Sultan Ternate. Pada tahun 1459 M, ia
merantau ke Jawa belajar agama Islam kepada Sunan Giri dan urusan memerintah
diserahkan kepada wakilnya.

16. Kerajaan Tidore


Wilayah kerajaan Tidore meliputi sebagian Harmahera , pantai barat Irian Jaya,
dan sebagian Kepulauan Seram. Raja Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah Cirali
Lijtu, yang kemudian berganti nama menjadi Jamaludin. Setelah Sultan Jamaluddin
meninggal, digantikan oleh putranya Sultan Mansur.

17. Kerajaan Bacan


Pada tahun 1521 M, Raja Bacan yang memerintahkan negeri ini masuk Islam,
namanya diganti menjadi Sultan Zainul Abidin. Wilayah Kerajaan Bacan meliputi
kepulauan Bacan, Obi, Waigeo, Salawati dan Misol.

18. Kerajaan Jailolo


Raja Jailolo yang pertama masuk Islam adalah Raja yang ke-9. Setelah masuk
Islam namanya berganti menjadi Sultan Hasanuddin. Kerajaan Islam Jailolo ini berdiri
pada tahun 1521.

19. Kerajaan Buton


Kesultanan Buton merupakan kerajaan Islam yang terletak di pulau Buton,
Sulawesi Tenggara. Penyebaran Islam secara luas dilakukan oleh Syaikh Abdul Wahid
bin Syarif Sulaiman Al-Pathani, seorang ulama dari kesultanan Johor asal Pathani.

20. Kesultanan Kutai


Kesultanan Kutai terletak di sekitar Sungai Mahakam Timur. Islam berkembang
pada kepemimpinan Aji Raja Mahkota (1525-1600 M). Penyebaran Islam dilakukan oleh
seorang mubaligh bernama Said bin Muhammad bin Abudullah bin Abu Bakar Al-Wars.
Kesultanan ini mengalami puncak kejayaan pada masa Kesultanan Aji Sultan
Muhammad Salehuddin (1780-1850 M).

21. Kesultanan Bima


Kesultanan Bima adalah kerajaan Islam yng terletak di Pulau Sumbawa Timur.
Kesultanan Bima berubah menjadi Kesultanan Islam pada tahun 1620 setelah Rajanya La
Ka’I memeluk Islam dan mengganti namanya Sultan Abdul Khair. Pada masa
pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682), Kesultanan Bima menjadi
pusat penyebaran Islam kedua di Timur Nusantara setelah Makassar. Kesultanan Bima
berakhir pada masa 1951, ketika Muhammad Salahuddin , sultan terakhir wafat.

Perlawanan Umat Islam terhadap Kaum Penjajah

• Fase persaingan dagang • Fase penindasan

• Fase penetrasi dan agresi • Masa pendudukan Jepang

• Fase perluasan daerah jajahan

Gerakan Pembaharuan di Indonesia

Pembaharuan di era modern di kalangan umat Islam dimulai dengan sosok Jamal al-Din
al-Afghani (1839-1897) yang melakukan perjalanan panjang semasa hidupnya sejak dari
Afghanistan, India, Mesir, Syria, Paris, Turki dan Iran. Adapun gerakan pembaharuan di tanah
Jawa dipelopori oleh K.H Ahmad Dahlan dengan mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912
M di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan ingin memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan di
Indonesia berdasarkan ajaran Islam serta meningkatkan kehidupan beragama dikalangan
anggotanya. Selain K.H Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyah ada tokoh lain yang cukup
berperan dalam pembaharuan Islam dipulau Jawa yaitu Syekh Ahmad Soorkati berasal dari
Sudan, ia melancarkan pembaharuannya melalui organisasi Jamiah Khair, yang kemudian pada
tahun 1913 M mendirikan organisasi baru bernama al-Irsyad. Kemudian di Bandung, H.
Zamzam bersama H. Muhammad Yunus pada tahun 1923 M mendirikan Persatuan Islam.

Pasca Kemerdekaan

• Membangun negara dalam bidang ekonomi,sosial,budaya dan keamanan

• Mendirikan dan meresmika masjid Istiqlal

• Membentuk Badan Amil Zakat (BAZ)

• Mendirikan Yayasan amal bakti muslim pancasila

• Ikut serta membina kerukunan hidup umat beragama

• Memberlakukan yuridis formal sebagai hukum islam

• Mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan

Anda mungkin juga menyukai