Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DISIPLIN ILMU

MINERALOGI

Disusun Oleh :

Siti Aisah Nurlatifah 10060316172


Nandhy Agustian 10060316175
Agpirahma Cindera B.A 10060316189
Friska Aulia Hidayat 10060316192
Rizky Febrianti 10060316199

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2019 M / 1441 H
PENDAHULUAN

Mineralogi adalah pengetahuan tentang mineral, yang merupakan unsur-unsur dari


senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk bagian-bagian padat dari alam
semesta. Mineral juga dapat diartikan sebagai bahan padat organik yang terdapat secara alamiah,
yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana ataom-atom
didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Mineral dapat kita jumpai dimana-
mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada
dasar sungai.

Ilmu tentang mineral merupakan salah satu lapangan terpenting dalam kajian sejarah
alam semesta yang mendapatkan dorongan yang kuat dari Al-Qur’an. Ilmu ini amat berkaitan
dengan ilmu kimia dan ilmu logam disatu sisi dan ilmu kedokteran disisi lain. Para ilmuwan
muslim memperoleh inspirasi dan dorongan yang besar dari Al-Qur’an untuk melakukan
penelitian dibidang mineral. Misalnya, Al-Qur’an menunjukkan skema dan bayangan warna
yang ditemukan tidak hanya pada tumbuh-tumbuhan, tetapi tampak jelas pula dalam bebatuan
dan barang-barang tambang. Ilmuwan muslim di dunia sudah yang banyak yang berkiprah di
kancah mineralogi. Sekitar 10 abad yang lalu, ilmuwan muslim sudah mampu mengindentifikasi
beragam jenis mineral dari komposisi kimia dan struktur kristalnya. Salah satu pakar mineralogi
muslim dalam sejarah peradaban islam ialah Abu Raihan Al-Biruni. Sejak dahulu, batu mulia
menjadi lambang kemewahan raja-raja dan para wanita. Hal ini wajar mengingat para ilmuwan
muslim 10 abad lalu sudah menilai batu permata dan batu mulia sebagai jenis mineral yang
istimewa.

2
ISI

1. Pengertian Mineral

Mineral adalah suatu zat (fasa) padat yang terdiri dari unsur atau pesenyawaan kimia
yang di bentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan
fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beeraturan di dalamnya, atau
dikenal sebagai struktur Kristal. Sedangkan mineralogi adalah pengetahuan tentang mineral,
yang merupakan unsur-unsur dari senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk
bagian-bagian padat dari alam semesta.

2. Klasifikasi Mineral

Klasifikasi mineral berdasarkan pada senyawa kimia yang utama, seperti oksida, sulfida,
silikat, karbonat, fosfat dan sebagainya. Hal ini adalah baik karena mineral pada umumnya
mengandung suatu senyawa kimia yang utama. Sistematika dan klasifikasi mineral yang umum
digunakan adalah klasifikasi Dana (dalam Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang mendasarkan
pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal karena analisis struktur kristal dengan sinar
X berdasarkan hukum fyodorov telah membuktikan adanya hubungan anatara komposisi kimia
dengan struktur Kristal. Dana membagi mineral menjadi 8 kelompok sebagai berikut:

a. Elemen native (Unsur Murni)

Elemen native ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau
komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur
pembentuk utamanya. Kelas mineral elemen native ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

1) Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah : Cooper (Cu),
Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt), Nicel-Iron (Ni-Fe), Mercury (Hg).

2) Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah : Arsenic (As),
Antimony (Sb), Bismuth (Bi).

3) Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah : Sulfur
(S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite (C).

3
Tidak boleh memakai emas bagi lakilaki dan termasuk kemungkaran, sama saja yang dipakai
adalah cincin atau jam atas rantai, berdasarkan umumnya sabda Nabi saw:

Emas dan sutra dihalalkan bagi wanita dari umatku dan diharamkan terhadap laki-lakinya.”

Dan karena Rasulullah saw melarang laki-laki memakai cincin emas. Diriwayatkan oleh al-
Bukhari dan Muslim, dari hadits al-Bara bin ‘Azib rad. Dan tatkala Rasulullah saw melihat
seorang laki-laki di tangannya ada cincin dari emas, beliau mencabutnya dan melemparnya ke
bumi seraya bersabda:

‘Seseorang darimu sengaja mencari bara api, lalu ia menjadikannya di tangannya.’ Dari
hadits Ibnu Abbas rad. Cincin perkawinan dari emas sama seperti cincincincin emas lainnya,
harus dilepas bila berasal dari emas, dan tidak ada pengaruh terhadap perkawinan dalam
melepasnya. Siapa yang meyakini bahwa itu memberi pengaruh sungguh ia melakukan
kesalahan, padahal menggunakan cincin perkawinan termasuk perbuatan bid’ah yang tidak
ada dasarnya, sudah semestinya kaum muslimin meninggalkannya. Sekurang-kurangnya
hukumnya adalah makruh. Kami memohon kepada Allah swt untuk semua kaum muslimin
agar mendapat hidayah dan afiyah dari semua yang menyalahi syari’at yang suci.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz – Majalah Dakwah, edisi 1044

Adapun intan maka tidak haram menurut nash yang ada, karena nash hanya menyebutkan
emas, tanpa menyebut yang lain. Akan tetapi makruh bagi laki-laki memakai perhiasan intan
yang mahal, permata dan mutiara yang indah seperti platinum (logam mulia berwarna abu-
abu) dan semisalnya, karena ia adalah perbuatan berlebih-lebihan dan mubazir yang tidak
diperlukan, dan hal itu melukai perasaan orang-orang fakir, seperti yang dijelaskan oleh para
ulama. Wallahu A’lam.

b. Sulfida

Kelas mineral sulfida ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur
(belerang) (S2-). Pada umumnya unsur utamanya adalah logam (metal).

c. Oksida dan Hidroksida

4
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur
tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-).

d. Halida

Halida adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam bersenyawa dengan unsur-
unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine). Umumnya ditemui dalam
sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa diantaranya ditemui dalam sequen evaporite,
seperti Halite (NaCl), hal ini merupakan alterasi dari Lapisan-lapisan batuan sedimen yang
mengandung evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkalium-
Karbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan batuan-batuan seperti
Marl dan Limestone.

e. Karbonat

Karbonat merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,


umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai
mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. karbonat juga
terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit,
dan stalagmite. Dalam kelas karbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite
(CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan borat
adalah niter (NaNO3) dan borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O).

f. Sulfat

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO4)2-. Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion
sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan)
yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat.
Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan
anion-anionnya masing-masing. Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah
barite (barium sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium sulfate), angelsit dan

5
gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate,
selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.

g. Fosfat

Fosfat adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan Phospate(PO4)3-.


Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun keberadaannya tidaklah berlimpah.
Beberapa Phospates, seperti Arsenic merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggota-
anggotanya secara keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides. Sifat dari
golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung lunak, rapuh, sangat berwarna dan
kristalisasinya baik, kekerasan berkisar antara 1,5 – 5 dan 6.

Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan Phospates seperti : Torbenite


[Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O], Lazulite
[(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. Contoh mineral-mineral lain
dalam golongan Phospates adalah Vivianite [Fe+2(PO4)2.8H2O], Wavellite
[Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O], Apatite [Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].

h. Silikat

Silikat adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah satu dari Si –
O tetrahedra (SiO4)4- tunggal atau berantai. Silikat adalah golongan mineral yang paling besar
dan sangat berlimpah-limpah keberadaannya, dalam hal ini silikat adalah unsur pokok penyusun
batuan beku dan batuan metamorf. Mineral-mineral silikat cenderung bersifat : keras, berwarna
transparant (jernih dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya) dan mempunyai
Berat Jenis rata-rata sama. Pada umumnya dalam semua struktur silicat, silicon berada diantara 4
atom oksigen (kecuali yang terbentuk pada tekanan yang ekstrim).

3. Peran Mineral dalam Tubuh Manusia

Secara umum fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut:


1. Berperan dalam tahap metabolisme tubuh. Mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan
pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein tubuh.

6
2. Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam hormon tiroksin; Co dalam vitamin B12; Ca dan
P untuk membentuk tulang dan gigi) dan enzim tubuh/ sebagai kofaktor (Fe terlibat
dalam aktivitas enzim katalase dan sitokrom).
3. Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klor, kalium, natrium).
4. Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsium, kalium, natrium).
5. Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium dan natrium).
6. Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya
(kalsium, fosfor, fluorin dan magnesium

4. Peran Mineral Menurut Islam

Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa penjelasan tentang mineral, diantaranya ssebagai berikut :

a. QS. Al-Hajj

Di surga itu diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian
mereka adalah sutra (QS. Al-Hajj [22]:23).

b. QS. Al-Insan

Dan diedarkan kepada mereka bejana bejana dari perak dan piala piala yang bening laksana
kaca, (yaitu kaca kaca yang terbuat dari perak yang telah diukir dengan sebaik-baiknya (QS.
Al-Insan [76]:15-16).

Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada
mereka gelang yang terbuat dari perak. (QS. Al-Insan [76]:21).

c. QS. Al-Rahman

Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan. (QS. Al-Rahman [55]:22-23).

Ayat diatas mengigatkan manusia bahwa semua bahan tambang dan bahan-bahan material
lainnya yang diperoleh dari perut bumi yang digunakan untuk kepentingan kehidupan manusia
merupakan karunia dan rahmat Allah yang harus disyukuri. Lebih jauh mengenai keharusan
bersyukur ini, ayat Al-Qur’an yang lainnya mengatakan: Seakan-akan bidadari itu permata dan

7
marjan. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. (QS. Al-Rahman [55]:58-
59).

d. QS. At-Taubah

Pada umumnya, orang tertarik kepada benda-benda logam seperti emas dan perak karena
keelokan nya jika dikenakan sebagai perhiasan. Logam-logam ini pun memiliki nilai yang sangat
tinggi. Untuk itu, Al-Qur’an mengemukakan dua jenis logam ini secara khusus sambil
memperingatkan manusia agar tidak berlaku tamak dan rakus:

….Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan menafkahkannya pada jalan Allah,
maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. (QS. At-
Taubah [9]:34).

e. QS. Ali Imran

Dan dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini berupa
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah
tempat kembali yang baik. (QS. Al-Imran [3]:14)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka
tidak lah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepuluh bumi, walaupun ia
menembus diri dengan emas dengan sebanyak itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan
sekali-sekali mereka tidak memperoleh penolong. (QS. Al-Imran [3]:91).

Ayat-ayat yang disebutkan diatas menunjukan parameter nilai yang abadi dalam islam dan
menunjukan bahwa tidak ada pertentangan antara kehidupan material dan spiritual.

f. QS. Al-Kahfi

Dalam ayat lain, Al-Qur’an menyatakan mengenai beberapa jenis logam dengan konteks yang
berbeda beda antara lain: Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar diatas dipan
dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah (QS. Al-
Kahfi [18]:31).

8
g. QS. Al-Zukhruf

Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan didalam surga itu
terdapat segala yang diingini oleh hati dan sedap dipandang mata dan kamu kekal didalamnya.
(QS. Al-Zukhruf [43]:71).

Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam
kekafiran, tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan yang Maha
Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang
mereka menaikinya. Dan kami buatkan pula pintu-pintu perak bagi rumah rumah mereka dan
begitu pula yang mereka bertelekan diatasnya. Dan kami buatkan pula perhiasan perhiasan dari
emas untuk mereka. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia.
Sedangkan kehidupan akhirat itu disisi Tuhan yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa.
(QS. Al-Zukhruf [43]:33-35).

Ayat-ayat diatas berisi pelajaran dan hikmah bagi mereka yang sungguh-sungguh bertakwa
kepada Allah dan bekerja keras untuk memikirkan tanda-tanda kebesarannya serta mengikuti
sunnah Rasul-Nya. Ini semua menjadi petunjuk dan menjadi sumber motivasi yang sangat tinggi
bagi para pencari ilmu pengatahuan dan hakikat kebenaran dalam kerajaan Tuhan. Hal ini juga
dapat dijadikan bukti tentang bagaimana sebagian kaum muslim mendapatkan inspirasi besar
dari Al Qur’an untuk menemukan tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terhampar di alam semesta.
Ayat-ayat itu juga menunjukan dengan jelas bahwa manusia diperbolehkan memanfaatkan segala
sesuatu yang diinginkannya dan boleh mengikatkan diri dalam sebuah pekerjaan untuk
memperoleh keuntungan darinya, seperti bedagang dan melakukan pekerjaan duniawi lainya.
Akan tetapi, semua itu harus dilakukan secara halal dan dengan cara yang baik, karena pada
hakikatnya semua aktifitas yang dilakukannya adalah sebuah perjuangan dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupannya sebagai seorang hamba yang mensyukuri karunia nikmat
yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Jalan terbaik untuk menempuh perjuangan itu adalah dengan mengikuti dan menaati syariat
Tuhan yang ditunkan kepada nabi-Nya. Sikap seperti ini mendorong sebagian ilmuwan muslim
untuk melakukan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk dalam bidang
mineralogi. Beberapa nama yang tersebut dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam sebagai orang

9
yang memberikan kontribusi dalam bidang ini antara lain: Al-Kindi, Al-Jahiz, Nash Ibnu bin
yaqub Al-dinawari, Muhammad Ibn Zakariyya, Al-Razi, Muhammad Ibn Ahmad Al-Tamimi,
Ibnu Sina, Al-Biruni, Maslamah Ibn waddah Al-Qurthubi, Al-Majriti, Abd Qasim Alqazani,
Qazwini, Hamdallah Mustawfi, Syamsuddin Al-Akhfani, Ibn Al-Atsir, Ibn Jauzi dan Daud Al-
Antaqi.

PENUTUP

10

Anda mungkin juga menyukai