DOSEN PENGAMPU :
Hilma Harmen, SE, MBA
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
MANAJEMEN KELAS A
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kelompok 6, sehingga dapat menyelesaikan tugas
ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Kepemimpinan dalam Organisasi”.
Tujuan saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing
saya “Hilma Harmen, SE, MBA” dalam mata kuliah “Teori dan Perilaku Organisasi”.
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan.................................................................................... 2
C. Sifat-sifat Kepemimpinan.................................................................................... 4
E. Tugas Kepemimpinan........................................................................................... 6
A. Simpulan............................................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka
miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk
suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen
dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja
dipilih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap
kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen
diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya.
B. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. Pemimpin memiliki arti yaitu
seorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lainnya dalam
rangka untuk meraih suatu tujuan yang ditentukan bersama.
Seperti yang diketahui dari penjelasan tersebut dapat berbagai macam defenisi dari
kepemimpinan dalam organisasi. Beberapa penjelasan tersebut adalah :
Berdasarkan berbagai arti kepemimpinan dalam organisasi dan defenisi pemimpin diatas
dapat diketahui perbedaan antara keduanya. Pemimpin lebih merujuk pada orang atau person
sebagai perilaku dari kepemimpinan sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari individu
dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
2
B. TEORI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
1. Teori Genetik
Lahirnya pemimpin berdasarkan teori ini bersumber pada bakat. Bakat yang dimiliki
sejak lahir membawa sifat pemimpin. Dapat disimpulakn pada pembahasan ini bahwa
sifat kepemimpinan berasal dari warisan. Selanjutnya warisan hanya dimiliki orang-
orang tertentu.
2. Teori Sosial
Berbeda dengan teori tentang kepemimpinan sebelumnya. Teori sosial
mengemukakan bahwa sejatinya seseorang memiliki sifat kepemimpinan dalam
mengatur organisasi melalui suatu proses. Proses tersebut dapat berupa pelatihan,
mengenyam pendidikan, atau adanya kesempatan.
Sehingga melalui teori sosial menempis anggapan sebelumnya teori genetik. Teori ini
secara eksplisit berkata bahwa siapapun orangnya dapat menjadi pemimpin suatu
organisasi tanpa melihat adanya bakat atau tidak asalkan kemampuan akan
kepemimpinan terus dilatih dan dikembangkan.
3. Teori Ekologis
Pada teori ekologis menyatakan bahwa kepemimpinan dalam organisasi merupakan
perpaduan antara bakat dan pengembangan diri. Dengan kata lain teori ini adalah
perpaduan antara teori genetik dan sosial dalam mengemukakan asal usul pemimpin
atau kepemimpinan dalam organisasi.
3
C. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
Pada praktik atau contoh kepemimpinan dalam organisasi, banyak ditemui berbagai
macam sifat pemimpin. Berikut sifat-sifat kepemimpinan dalam organisasi yang penting
untuk dimiliki oleh setiap pemimpin.
1. Sebagai Motivator
Fungsi kepemimpinan dalam organisasi selain mengarahkan pada tujuan adalah
mampu memotivasi orang lain. Kemampuan memotivasi dari pemimpin sangat diperlukan
karena melalui kemampuan ini mereka dapat mempengaruhi dan mengarahkan orang lain
untuk berbuat sesuatu. Peran kepemimpinan dalam organisasi ini sangat penting. Tanpa
adanya motivasi yang kuat tidaklah mungkin orang akan tergerak untuk melakukan
sesuatu.
Pemimpin suatu organisasi seharusnya tidak hanya bisa mengarahkan atau mengatur
bawahannya dengan kewenangan yang dimiliki. Namun pemimpin organisasi harus dapat
berkomunikasi denganbawahan dengan secara baik dan lebih manusiawi. Meski tuntutan
profesional tetap digalakkan, kemampuan untuk berkomunikasi agar orang mau
bekerjasama tidak kalah penting.
Contoh kepemimpinan dalam organisasi yang mengedepankan komunikasi adalah saat
pemimpin daerah akan memindahkan pedagang kaki lima dari satu tempat ke tempat lain.
Pemindahan tersebut tidak dilakukan dengan penggusuran namun dengan cara diajak
makan malam. Pada acara makan malam tersebut, pemimpin dapat menjalin komunikasi
dan mengarahkan pedagang untuk pindah tanpa adanya emosi dan paksaan.
Memberikan tugas atau tanggung jawab kepada bawahan dapat membuat bawahan
merasa dirinya dapat dipercayai. Oleh karena itu dalam sebuah kepemimpinan perlunya
pemimpin mendelegasikan tugas kepada para bawahannya. Cara ini dilakukan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri pada bawahan sembari mempersiapkan pemimpin
selanjutnya.
4
4. Bertanggung Jawab Terhadap apa yang Dipimpin
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mempertanggung jawabkan apa
yang dipimpinnya. Kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sejatinya adalah kesalahan
pemimpin apakah dari segi komunikasi atau koordinasi. Oleh karena itu, pemimpin
organisasi perlu benar-benar mengatur apa yang dipimpinnya sebelum terjadi kesalahan
yang lebih besar. Namun apabila kesalahan telah terjadi maka pemimpin siap untuk
mempertanggung jawabkan konsekuensinya tanpa menyalahkan berbagai pihak.
1. Keterampilan Konseptual
2. Keterampilan Komunikasi
5
3. Keterampilan Administratif
4. Keterampilan Teknis
Meski kegiatan operasional tidak terlalu melekat pada pemimpin organisasi namun
pada proses kepemimpinan mengetahui hal teknis tetap diperlukan. Pemimpin organisasi
perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat, prosedur atau metode pada bidang
tertentu seperti akuntansi, permesinan, dan lain-lain agar dapat mengarahkan bawahannya
dengan tepat dan mencapai hasil secara efektif. Tanpa pengetahuan akan hal teknis,
kepemimpinan dalam organisasi akan pincang, karena pemimpinnya akan mengarahkan
organisasi dengan cara yang tidak benar.
E. TUGAS KEPEMIMPINAN
Tugas kepemimpinan (Leader Function), meliput dua bidang utama, pekerjaan yang
harus diselesaikan dengan kekompakkan yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan
pekerjaan disebut Taks Function. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar
pekerjaan kelompok dapat diselesaikan dan kelompok mencapai tujuannya. Tugas yang
berhubungan dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang
bekerjasama menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.
1. Memulai, initiating; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu
2. Mengantar, regulating; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3. Memberitahu, informating; kegiatan memberi informasi, data, fakta dan pendapat
kepada para anggota dan meminta dari mereka informasi, data atau pendapat.
6
4. Mendukung, supporting; usaha untuk menerima gagasan, pendapat dari bawah dan
menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaikan tugas
bersama.
5. Menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau carta kerja
yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-ruginya.
6. Menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan untuk tindakan
lebih lanjut.
7
F. GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Kepemimpinan dalam organisasi memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan gaya
kepemimpinan dalam organisasi sangat tergantung dari latar belakang yang berbeda dari
anggotanya. Apakah perbedaan negara, pendidikan, umur, budaya dan lain-lain. Gaya
kepemimpinan dalam organisasi disini hanya mengikuti kondisi lingkungan organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan secara efektif.
1. Kepemimpinan Birokrasi
Namun kelemahan terbesarnya adalah anggota atau karyawan tidak memiliki ruang
untuk melakukan/menciptakan keaktifitas dalam pekerjaan mereka. Hal tersebut
dikarenakan segala aktivitas telah diatur dalam aturan perusahaan.
2. Kepemimpinan Transaksional
Model kepemimpinan ini dilandaskan dari kontrak kerja antara pimpinan dan calon
bawahan. Kontrak yang merupakan perjanjian atau transaksi antara keduanya biasanya
meliputi reward and punishment.
Apabila bawahan melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan kontrak atau
kesepakatan kerja maka pimpinan akan memberikan penghargaan yang sudah ditentukan.
Sebaiknya apabila bawahan melakukan pekerjaan dibawah standart maka akan ada
hukuman atas apa yang dikerjakan.
8
3. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan ini biasa ditemukan di institusi militer dan kepolisian. Model
kepemimpinan ini memusatkan setiap kebijakan dan pengambilan keputusan organisasi
pada pemimpin. Pemimpin mengatur segala peraturan dan aktivitas serta memberikan
pengaruh tunggal. Gaya kepemimpinan ini tidak terlalu memperhatikan keperluan dari
anggotanya dan komunikasi yang terjalin hanya satu arah yaitu TOP-DOWN.
4. Kepemimpinan Karismatik
Secara naluriah para anggota akan menjadi pengikut dari pemimpin tersebut tanpa ada
paksaan. Lebih jauh anggota akan melaksanakan apa yang diperintahkan pemimpin karena
pesona yang dipancarkan. Sebagai contoh adalah Bung Tomo ketika melakukan orasi
untuk melawan penjajah, para ulama yang mengguncang jiwa para muslimin untuk
melakukan Jihad.
5. Kepemimpinan Melayani
6. Kepemimpinan Partisipatif
Pada gaya kepemimpinan partisipatif ini, segala bentuk gagasan berasal dari bawah
(anggota) yang disamapaikan pada pemimpin. Hal ini dikarenakan pimpinan ingin
melibatkan seluruh komponen dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Lebih lanjut keputusan tersebut juga akan berdampak pada seluruh komponen organisasi.
9
Pemimpin memberikan kebebasan bagi anggota untuk lebih mengutarakan aspirasi dan
berkolaborasi langsung bersama pemimpin tersebut.
7. Kepemimpinan Situasional
Terdapat paling tidak empat gaya yang dapat diaplikasikan dari kepemimpinan
situasional, yaitu :
8. Kepemimpinan Laissez-Faire
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut delegasi. Dalam organisasi, anggota diberikan
kebebasan dalam pelaksanaan aktivitas pencapaian tujuan. Anggota dibiarkan untuk
mengambil keputusan sendiri di dalam organisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan
semangat kerja anggota menurun.
9. Kepemimpinan Tenang
10
10. Kepemimpinan Transformasional
Pimpinan dalam gaya transformasional ini menjabarkan visi misi tujuannya kepada
para anggotanya dengan cara yang menarik minat. Pimpinan sangat memberikan motivasi
besar terhadap anggota. Semangat pemimpin sangat mempengaruhi semangat para
anggota. Selain itu pemimpin sangat peduli terhadap kesejahteraan dan perkembangan
anggota.
11
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang
pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan anggota yang
lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi
suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan-kelehihan
itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalamam. Seorang
pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua anggota merasa
diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana dijalankan dengan
prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin dimana semua tumpuan
dan harapan berada di tanganya.
B. SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri. Jika mampu berhasil memimpin dirinya sendiri akan kelak berhasil juga
menjadi pemimpin dari organisasi yang dijalankan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Fauzia Agustini, dkk, Teori dan Perilaku Organisasi, UISU-Press. Medan 2018.
http://idhaeinsteinnizda.blogspot.com/2017/03/makalah-peranan-kepemimpinan-dalam.html
13