Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO

DOSEN PENGAMPU:

Dr. M.Nasir,M.Si

DISUSUN OLEH :

Novi Arika

(7173510052)

MANAJEMEN KELAS A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat

dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Makro”.
Tujuan saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
saya “Dr. M.Nasir,M.Si” dalam mata kuliah “Pengantar Ekonomi Makro”.

Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan

dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya

atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu

evaluasi dalam pembuatan tugas ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat

berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 11 Februari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO.......................................................................2

A. Ruang Lingkup Ekonomi Makro.....................................................................2

B. Aspek Ontologi, Epistolomogi dan Aksiologi.................................................3

C. Permasalahan Ekonomi Makro........................................................................4

a) Masalah Jangka Pendek.......................................................................4

b) Masalah Jangka Panjang......................................................................6

D. Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro...........................................................8

KESIMPULAN................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
“ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”

Ilmu ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi. Mikro ekonomi
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dari
unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti
kehiduan suatu perusahaan, harga dan upah, pembagian pendapatan total di antara berbagai
industri. Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah
ekonomi secara keseluruhan ( totalitet / aggregatif ).

B. Rumusan Masalah

1) Apa itu ekonomi makro ?


2) Apa saja ruang lingkup ekonomi makro ?
3) Apa saja masalah ekonomi makro jangka panjang dan jangka pendek ?
4) Apa tujuan ekonomi makro ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro


2. Agar mengetahui aspek-aspek yang terdapat di ekonomi makro
3. Untuk mengetahui tujuan dan alat ekonomi makro
BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO

Makro ekonomi adalah cabang yang mempelajari “jumlah total kegiatan ekonomi,
berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional
ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak, dll). Ilmu
ekonomi yang mempelajari persoalan ekonomi secara keseluruhan atau nasional, seperti:
pertumbuhan, deflasi, inflasi, pengangguran atau kesempatan kerja.

A. Ruang Lingkup Ekonomi Makro

1. Pengeluaran dan Pendapatan

Pengeluaran nasional adalah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang
sudah ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Oleh
karena itu, pengeluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan 2 istilah tersebut sering
digunakan berganti-gantian. Pengeluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau bisa
dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai barang jadi dan jasa, atau bisa juga
dari penjumlahan seluruh nilai tambah di dalam negeri. Pengeluaran ekonomi makro biasanya
diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah satu akun nasional.

2. Pengangguran

Dalam ilmu ekonomi, jumlah pengangguran diukur dengan angka pengangguran,


yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada di dalam angkatan kerja. Angkatan
kerja hanya memasukkan pekerja yang aktif mencari kerja. Namun orang-orang
pensiunan ataupun orang-orang yang mengejar pendidikan atau yang tidak mendapat
dukungan mencari kerja karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk di dalam angkatan
kerja.

3. Inflasi dan Deflasi

Dalam ilmu ekonomi, kenaikan harga disebut dengan inflasi. Lalu ketika harga
menurun, maka terjadilah deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga ini dengan
menggunakan indeks harga. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas

2
dan tumbuh terlalu cepat. Kemudian ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan
deflasi. Apabila terjadi inflasi maka dapat mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan
konsekuensi negatif lainnya. Sementara itu, apabila terjadi deflasi maka akan menurunkan
pengeluaran ekonomi. Oleh karena itu, Bank sentral akan mengusahakan stabilnya harga
untuk melindungi ekonomi dari akibat negatif atas fluktuasi harga.

B. Aspek Ontologi, Epistolomogi dan Aksiologi

1) Ontologi ilmu ekonomi :


Ontologi ilmu ekonomi berkaitan dengan objek yang ditelah atau sasaran ilmu dan
bagaimana wujud sebenarnya dari objek tersebut. Secara ontologis, sasaran ilmu ekonomi
adalah hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan materialnya. Sedangkan
pemenuhan kebutuhan spiritual tidak termasuk dalam lingkup ekonomi. Inti dari ilmu
ekonomi adalah upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas ditengah-
tengah jumlah sumber daya ekonomi yang ada terbatas jumlahnya. Ada banyak yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi, namun dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu
ekonomi mikro dan makro.

2) Epistemologi ilmu ekonomi :


Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode
dan validitas ilmu ekonomi. Persoalan yang diangkat dalam epistemologi ilmu ekonomi
adalah bagaimana manusia dapat mengetahui ilmu ekonomi, darimana ilmu ekonomi berasal
dan bagaimana mengetahui kebenaran tentang ilmu ekonomi. Secara epistemologis, ilmu
ekonomi dimulai dari pemikiran tentang persoalan ekonomi. Persoalan ekonomi telah
dipikirkan oleh Aristotels pada tahun 300 sebelum masehi dengan menulis tentang harga,
nilai, pasar, keuangan negara, efisiensi tenaga kerja dan sebagainya. Namun pemikiran yang
sistematis mengenai ilmu ekonomi muncul pada abad 18 oleh Adam Smith dalam bukunya
yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations”. Adam Smith dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi karena telah
merumuskan pokok-pokok masalah, pengertian dasar, dan kerangka berfikir yang selanjutnya
menjadi dasar teori ilmu ekonomi modern. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani
“oikos” yang berarti keluarga/rumah tangga dan “nomos” yang berarti peraturan. Jadi
ekonomi dapat diartikan sebagai aturan rumah tangga.

3
3) Aksiologi ilmu ekonomi :
Aksiologi ilmu ekonomi berkaitan dengan kegunaan ilmu ekonomi. Disini nilai
pengetahuan akan terlihat bagaimana peranan ilmu ekonomi dalam mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan aspek aksiologis ilmu ekonomi seperti masalah pengangguran,
tanggung jawab sosial perusahaan, peningkatan mutu dan taraf kehidupan. Dasar aksiologi
membimbing dalam membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan ekonomi. Dalam hal
ini ilmuwan bidang ekonomi harus mampu menilai antara yang baik dan yang buruk,
sehingga ilmuwan harus memiliki moral yang kuat agar kemajuan ilmu yang dihasilkan dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia.

C. Permasalahan Ekonomi Makro

1. Masalah Jangka Pendek atau Masalah Stabilisasi.


a) Inflasi adalah suatu keadaan kecendrungan kenaikan harga - harga secara umum dan
terus menerus. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi
tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan
diantara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan
dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Penyebab Inflasi:
1. Demand Full Inflation, disebabkan karena kelebihan permintaan atas barang / jasa
dan sering disebut sebagai inflasi sisi permintaan.
2. Cost-Push Inflation (Kenaikan Biaya Produksi), terjadi karena kenaikan harga-
harga bahan baku, misalnya karena keberhasilan serikat buruh dalam menaikkan upah
atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan biaya produksi
mengakibatkan harga naik dan terjadilah inflasi.
3. Jumlah Uang Yang Beredar di Masyarakat Bertambah, Bila jumlah barang itu
tetap, sedangkan uang beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik dua kali
lipat.
Cara Mengendalikan Inflasi:
1. Kebijakan Moneter, adalah kebijakan yang berasal dari bang sentral dalam
mengatur jumlah uang yang beredar melalui instrumen - instrumen yang dimiliki bang
sentral. Contohnya, Kebijakan pasara terbuka (menjual surat-surat berharga),
Kebijakan Diskonto (menaikkan suku bunga).

4
2. Kebijakan Fiskal, adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah dengan
mempengaruhi perekonomian melalui perubahanpengeluaran dan penerimaan
pemerintah. Contohnya, Mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif
pajak.
3. Kebijakan Lainnya, seperti menambah hasil produksi, mempermudah masuknya
barang impor, menjaga kestabilan tingkat upah, menetapkan harga maksimun.

b) Pengangguran, Terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi
tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarakan tingkat pengangguran, dapat
diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full
employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat
kesemptatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di
negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui
pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana
merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. hal ini
disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
Sebab-sebab pengangguran:
1. Menganggur karena ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
2. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan
tenaga kerja.
3. Ketidaksesuain diantara keterampilan pekerja yang sebenarnya dgn keterampilan
yang diperlukan dalam industri-industri.
Untuk mengatasi masalah pengagguran, pemerintah melakukan pelatihan bagi
tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja
yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya,
pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.

c) Ketimpangan Dalam Neraca Pembayaran


Adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara
penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, dan
biasanya satu tahun. Neraca pembayaran yang timpang disebabkan adanya
kesenjangan antara jumlah perolehan negara dari ekspor dan pembayaran untuk
impor. Jika kondisi volume impor lebih besar (defisit) mengakibatkan devisa menurun

5
sehingga nilai mata uang lokal akan jatuh. Jika kondisi volume ekspor lebih besar
(surplus) mengakibatkan nilai uang menguat terhadap luar negeri sehingga akan
berdampak makin naiknya impor (ekspor relatif turun). Untuk itu maka neraca
pembayaran harus terkondisi seimbang, dengan demikian apabila terjadi surplus, ada
kekuatan ekonomi yang dapat mengendalikan impor dan mempertahankan ekspor.

2. Masalah Jangka Panjang atau Masalah Pertumbuhan

Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita menyetir perekonomian kita agar ada
keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya
dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari
ketiga penyakit makr di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang lima tahun,
sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun.
a) Pertumbuhan Ekonomi
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Berarti perkembangan kegiatan perekonomian untuk menyediakan barang
dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah, dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Hal ini merupakan masalah ekonomi jangka panjang (lima
tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun). Oleh karena itu, kita harus
menciptakan keserasian atau keseimbangan antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
Setiap Negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai
mengalami peningkatan secara terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut
akan memupuk investasi serta kemampuan teknik dan pendapatan masyarakat
meningkat maka perekonomian mengalami pertumbuhan. Beberapa hal yang dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja
2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara structural.

6
b) Pertumbuhan Kapasitas Produksi
Suatu negara memiliki sumber daya alam, manusia, modal dan keahlian serta
budaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong
pertumbuhan kapasitas produksi. Sumber daya alam seperti tanah dan kekayaan alam
lainnya dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu
negara terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Apabila negara tersebut memiliki kekayaan alam yang dapat dikelola dan
menguntungkan, teknologi atau barang-barang modal yang bertambah jumlahnya dan
modern dapat menyebabkan produktivitas bertambah dan menimbulkan pertambahan
produksi yang lebih cepat. Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk, karena merupakan
pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, dan kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

c) Ketersediaan Dana Investasi


Investasi dalam pertumbuhan ekonomi merupakan pendorong yang sangat
penting. Berkaitan dengan pengelolaan sumber-sumber daya suatu negara sehingga
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dapat dipengaruhi dari
sikap masyarakat antara lain : sikap berhemat bertujuan untuk mengumpulkan lebih
banyak uang untuk investasi, sikap berusaha menambah pendapatan dan keuntungan
dll.
Namun apa yang terjadi apabila jumlah penduduk tidak seimbang dengan faktor-
faktor produksi lain yang tersedia? Produktivitas marjinal penduduk rendah, tidak
akan menimbulkan pertambahan dalam produksi nasional, pendapatan perkapita
menurun. Begitu juga apabila barang-barang modal bertambah tetapi teknologi tidak
mengalami perkembangan, produktivitas barang-barang modal tidak akan mengalami
perubahan. Dan tentunya tidak akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

7
D. Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro

1) Menstabilkan kegiatan ekonomi


Pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut ini :
 Tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi.
 Tingkat harga- harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
 Terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari atau ke
luar negeri.
Tujuan menstabilkan ekonomi berarti pula keinginan untuk menghindari fluktuasi
yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.
2) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi.
3) Menghindari masalah inflasi.
4) Menciptakan pertumbuhan yang teguh.
Ada 2 alasan yang menyebabkan suatu negara harus berusaha mencapai pertumbuhan
ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, yaitu:
 Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang selalu bertambah.
 Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.
5) Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.

Bentuk Kebijakan Makroekonomi


1) Kebijakan Fiskal, meliputi langkah- langkah pemerintah membuat perubahan dalam
bidang perpajakan dan pengeluran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluran
agregat dalam perekonomian.
2) Kebijakan Moneter, meliputi langkah- langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank
Sentral (BI) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau
menbuah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluran agregat.
3) Kebijakan segi penawaran, salah satunya adalah kebijakan pendapatan (income policy)
yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
pekerja.

8
KESIMPULAN

Ekonomi Makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang menggabungkan fungsi unit-
unit ekonomi individual yang bersangkutan dengan agregat (keseluruhan), seperti
pendapatan nasional, konsumsi, dan investasi, subyek nya adalah perekonomian negara dan
bahkan sampai hubungan perekonomian antar negara.

Masalah ekonomi makro jangka pendek, yaitu Inflasi, pengangguran, ketimpangan


dalam neraca saldo. Masalah ekonomi makro jangka panjang, yaitu pertumbuhan ekonomi,
pertumbuhan kapasitas produksi, ketersediaan dana investasi.

Tujuan ekonomi makro, yaitu menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat


penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi, menghindari masalah
inflasi, menciptakan pertumbuhan yang teguh, mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran
dan kurs valuta asing. Bentuk kebijakan ekonomi makro ada 3 yaitu, kebijakan fiskal,
kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.startkampus.net/2016/05/pengertian-dan-permasalahan-pokok.html

https://andrianie.wordpress.com/2009/10/07/masalah-makro-ekonomi-jangka-panjang/

https://www.academia.edu/12664567/MAKALAH_EKONOMI_MAKRO

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/kebijakan-ekonomi-makro

http://www.astalog.com/6095/ruang-lingkup-ekonomi-makro.htm

http://rifalittleduck.blogspot.co.id/2013/03/makalah-ruang-lingkup-makro-ekonomi.html

http://adelaistanto.blogspot.co.id/2013/01/filsafat-filsafat-ilmu-ekonomi.html

10

Anda mungkin juga menyukai