Latar Belakang: Perawatan luka yang baik diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
Salah satu metodenya adalah pemberian obat topikal. Povidone iodine 10% mengandung
antiseptik yang sering digunakan sebagai pengobatan luka. Kunyit (Curcuma domestica)
dapat digunakan untuk perawatan luka alternatif karena mengandung komponen bioaktif
seperti saponin, tanin dan terpenoid yang berperan dalam proses penyembuhan luka
sebagai antiinflamasi, antibakteri dan dapat meningkatkan sintesis kolagen.
Tujuan: Membandingkan efektivitas salep ekstrak kunyit dengan salep povidone iodine
10% terhadap jumlah fibroblast dalam proses penyembuhan luka sayat tikus jantan putih
(Rattus norvergicus ketegangan wistar).
Metode: True Experimental, Post Test Only Control Group Design. Sampel dibagi 3
kelompok. Kelompok 1 kontrol positif (transparent dressing), kelompok 2 (aplikasi salep
povidone iodine 10%), kelompok 3 (aplikasi salep ekstrak kunyit). Hewan uji diberi
perlukaan sayatan pada punggung, dengan ukuran ± 2 cm. Pengambilan sampel jaringan
kulit dilakukan setelah 14 hari. Untuk melihat jumlah fibroblast dilakukan pembuatan
preparat dengan pengecatan Hematoxylin Eosin.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Uji normalitas menunjukkan bahwa distribusi data normal
dengan p>0.05. Uji homogenitas menunjukkan sig=0,065 yang berarti varian data
fibroblast hewan coba homogen. Hasil uji one way anova menunjukkan signifikansi
p=0,000 yaitu terdapat perbedaan bermakna jumlah fibroblast antara kelompok kontrol
dengan kelompok perlakuan.
Kata Kunci: Fibroblast, salep ekstrak kunyit, salep povidone iodine 10%.