Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MENGUJI LARUTAN REAKSI EKSOTEREM DAN ENDOTEREM


DI
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 2
KELAS X1. MIPA 6

1. KARMILA AYU
2. DZULFAIDAH RAJASA
3. HUSNI
4. WANDA FRENIKA
5. PUSPITA SARII
6. YANRI
7. RESKY ADRIANTO

SMAN 2 LUWU TIMUR

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan ini
ialah laporan praktikum kimia yang di tugaskan setelah melakukan suatu praktikum.

Adapun percobaan yang kami lakukan yakni membedakan reaksi eksoterm dan endoterm.
Semoga laporan ini di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan kami semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih
sangat kurang.

Oleh karena itu kami harap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr. Wb

Wotu,
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam hukum pertama termodinamika, di nyatakan bahwa energi tidak dapat di
ciptakan dan tidak dapat di musnahkan. Pernyataan ini di kenal juga dengan sebutan
hukum kekekalan energi. Energi hanya dpat berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain. Dalam mempelajari perubahan energi, di kenal system dan limgkungan. Sistem adalah
bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian. Lingkungan adalah bagian dari
alam semesta di luar system yang berintersksi dengan system.
Reaksi-reaksi kimia selalu di sertai dengan perubhan energi. Reaksi kimia atau zat-zat
yang bereaksi merupakan system. Tebung, wadah, atau reactor tempat berlamgsungnya
reaksi, dan segalayang ada disekitarnyamerupakan lingkungan. Ada reaksi yang
melepaskan energi ke lingkungan. Ada pula yang sebaliknya reaksi yang menyerap energi
ke lingkungan. Pada sebagian besar reaksi kimia, energi yang di lepas atau energi yang di
serap itu berupa panas atau kalor. Oleh karena itu, ilmu kimia yang membahas khusus
masalah ini di sebut Termokimia.
Reaksi yang melepas panas atau kalor dari system ke limgkungan di sebut reaksi
eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas atau kalor dari limgkungan ke system di
sebut reaksi endoterm.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan data percobaan.

C. MANFAAT
Dapat mengetahui perbedaaan reaksi eksoterm dan endoterm menggunakan indicator
lakmus merah dan lakmus biru.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. REAKSI EKSOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan
reaksi yang di sertai dengan perpindahan kalor dari system ke lingkungan ( kalor di
bebaskan oleh system ke lingkungan ) di tandai dengan adanya kenaikan suhu
lingkungan di sekitar system.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO di masukkan ke
dalam air.
CaO + H2O → Ca ( OH )2
Selai itu, contoh reaksii eksoterm di kehidupan sehari-hari adalah membakar
minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm, system membebaskan energi, sehingga entalpi system
produk lebih kecil dari pada entalpi reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpinya
bertanda negative.
Sehingga p dapat di nyatakan sebagai berikut :
∆H = H produk – H reaktan ˂ 0 ( negative )
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat di nyatakan dengan diagram tingkat
energi seperti berikut ini :
2. REAKSI ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksiendoterm merupakan
reaksi yang di sertai dengan perpindahan kalor dari lingkugan ke system ( kalor di serap
oleh system dari lingkungannya ) dan di tandai dengan adanya penurunan suhu
lingkungan di sekitar system.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan ammonium klorida, NH4Cl.
NH4Cl + Air → NH4Cl
Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tubuhan
dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm system meyerap energi. Oleh karena itu, entalpi system
akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan.
Akibatnya, perubahan entalpi, merupakaan selisih antar entalpi reaktan ( H produk – H
reaaktan ) bertanda positif . Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat
dinyatakan :
∆H = H produk – H reaktan ˃ 0 ( positif )
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat di nyatakan dengan diagram
tingkat energi seperti berikut ini :
Azas Kekekalan Energi

Energi merupakan kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerjayang dimiliki oleh suatu
zat. Suatu proses dapat terjadi karena adanya energi yang dimiliki zat tersebut. Energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat mengalami perubahan dari bentuk energi tertentu
menjadi energi lainnya.

Setiap zat mempunyai energi kinetic dan energi potensial. Jumlah energi kinetic dan energi potensial
dari suatu zat disebut dengan energi dalam ( U ). Energi dalam tidak dapat diukur. Yang dapat
diukur adalah perubahan energi dalam ( ΔU). Perubahan energi dalam sama dengan jumlah
kalor (q) dan kerja (w). Kalor (q) yang dimiliki oleh zat pada tekanan tetap disebutu juga
dengan entalpi ( H).

Perubahan entalpi ( ΔH) terjadi selama proses penambahan atau pelepasan kalor. Besarnya perubahan
entalpi adalah selisih jumlah entalpi hasil reaksi dengan jumlah entalpi pereaksi.

Δ H = H produk – H reaktan

Termokimia

Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan
reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya . Berdasarkan perubahan panas atau suhu yang
mengikutinya, reaksi dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Reaksi eksoterm dan endoterm

Gambar Peristiwa endoterm (kanan) dan eksoterm (kiri)

a. Reaksi Eksoterm

Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut
dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – )

Contoh :

C(s) + O2(g) 􀃆 CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ

b. Reaksi endoterm

Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan
panas.

Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )


Contoh :

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ.

A PERHITUNGAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI

Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dari semua bentuk energi yang dimiliki zat tersebut
yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan entalpi (ΔH) dapat ditentukan dari jumlah kalor yang
dilepaskan atau diserap oleh reaksi kimia.

Istilah yang digunakan pada perubahan entalpi :

1. Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf ):

Simbol f dari kata formation yang berarti pembentukan. ΔHf yaitu ΔH untuk membentuk 1 mol
persenyawaan langsung dari unsure unsurnya yang diukur pada keadaan standar yaitu suhu 25 C (298
K) dan tekanan 1 atm.

Contoh :

H2(g) + 1/2 O2(g) H2O (l) ΔHf = -285.85 kJ

Penjelasan : 1 mol air ( H2O) terbentuk dari 1 mol unsur hidrogen ( H2) dan ½ mol unsur oksigen ( O2).
Unsur hidrogen dan unsur oksigen pada kondisi standar berbentuk gas. Pada reaksi tersebut dibebaskan
energi sebesar 285,85 kJ

Pada pembentukan 1 mol gas asetilena C2H2 dari grafit ( C) dan gas hidrogen diperlukan energi sebesar
226,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah :

2 C(grafit) + H2(g) C2H2(g) Δ Hf = + 226,7 kJ

Penjelasan : C pada kondisi standar berbentuk grafit.

2. Entalpi Penguraian ( Δ Hd, dari kata decompotition atau peruraian).


Δ Hd yaitu ΔH dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (=
Kebalikan dari ΔH pembentukan).

Contoh : H2O(l) H2(g) + 1/2 O2(g) ; ΔH = +285.85 kJ.

3. Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc ).

Subskrip c berasal dari kata combustion atau pembakaran. ΔHc yaitu ΔH untuk membakar 1 mol
persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.

Contoh: CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) ; ΔHc = -802 kJ.

4. Entalpi Reaksi:

ΔH dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi dinyatakan
dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.

Contoh: 2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2 ; ΔH = -1468 kJ

Perhitungan ΔH Reaksi

1 Berdasarkan Hukum Hess

Kalor reaksi yang dilepaskan atau diserap oleh suatu reaksi tidak tergantung pada jalannya
reaksi , tetapi tergantung pada keadaan zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil reaksi.

Jadi hukum Hess dapat digunakan untuk menghitung besarnya perubahan entalpi pada suatu
reaksi tertentu dengan menentukan keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.

Maka reaksinya bisa digambarkan sebagai berikut :

Jadi ΔH3 = ΔH1 + ΔH2

2. Perhitungan Entalpi ReaksiBerdasarkan Harga ΔHf (Entalpi Pembentukan Standar )

Perubahan entalpi reaksi ditentukan berdasarkan selisih dari perubahan entalpi pembentukan
produk dan perubahan entalpi pembentukan pereaksi.

ΔH = ΣΔHf (Produk) – ΣΔHf (Pereaksi)


3. Perhitungan Entalpi Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan

Reaksi kimia pada dasarnya terjadi karena adanya pemutusan dan pembentukan kembali ikatan – ikatan
kimia dalam suatu zat. Zat-zat pereaksi dapat bereaksi antara satu dengan lainnya setelah zat tersebut
mengalami pemutusan ikatan-ikatannya. Sedangkan pada zat hasil ( produk) terjadi pembentukan
ikatan kembali.

ΔH = Σ EIkatan yang putus – Σ E ikatan yang terbentuk


BAB 111
METODE PENGAMATAN
A. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Spatula
4. Termometer
5. Rak tabung
6. Batang pengaduk
7. Labu semprot
8. Tissu
 Bahan :
1. NaOH padat
2. Larutan HCl 0,1 M
3. Akuades
4. Logam Mg
5. Es batu
6. Urea

B. PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur atau langkah-langkah kerja yang harus di ikuti yaitu :
1. Masukkan satu sendok kecil NaOH padat ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml
air. Aduk sambil pegang bagian bawah gelas kimia. Kita akan merasakan panas.
2. Masukkan satu sendok kecil urea ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air.
Aduk sambal pegang bawah gelas kimia. Kita akan merasakan dingin.
3. Masukkan 5 ml larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan
logam magnesium.
BAB 1V
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
B. PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan reaksi eksoterm dan endoterm, dapat di
simpulkan bahwa reaksi eksoterm merupakan reaksi yang melepas panas atau
kalor dari system ke lingkungan . Sedangkan reaksi endoterm merupakan reaksi
yang menyerap panas atau kalor dari lingkungan ke system.

B. Saran
 Dalam melakukan percobaan terlebih dahulu harus memahami konsep
tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
 Setiap pengamatan harus di lakukan dengan teliti untuk untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
 Nugrohodi. 2004 / Reaktor ( Rancangan Aplikasi dan Teori Kimia )Bandung:
Sinergi Pustaka Indonesia
 Madaniachmad.blogspot.com
DOKUMENTASI
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………….
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang…………………………………………………………………………………………..
B. Indikator…………………………………………………………………………………………………..
C. Tujuan percobaan reaksi………………………………………………………………………….
D.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Anda mungkin juga menyukai