Materi 4 PDF
Materi 4 PDF
Bent Kolom
Bent kolom [Gambar 10.(c)] biasanya digunakan untuk struktur tanah kering dan
didukung oleh pondasi telapak atau pondasi tiang. Bent berkolom banyak diperlukan
untuk jembatan yang terletak pada zona gempa. Bent berkolom tunggal, seperti bent-T
[Gambar 10.(d)], modifikasi bent-T, bent-C [Gambar 10.(e)], atau outrigger bent
[Gambar 10.(f)] dapat digunakan pada kondisi perletakan kolom terbatas dan tidak
mungkin diubah. Untuk memperoleh tampilan menarik dengan bentuk kolom standar
yang murah, Caltrans mengembangkan ’Standar Kolom Arsitektural’ (Gambar 11).
Bentuk prisma pada kolom tipe 1 dan 1W, mengembang 1 arah pada kolom tipe 2 dan
2W, dan mengembang dua arah untuk kolom tipe 3 dan 3W. Pengembangan model-
model ini dapat digunakan untuk berbagai variasi jembatan jalan raya.
Abutmen
Abutmen merupakan pendukung akhir sebuah jembatan. Gambar 11 menunjukkan
tipikal abutmen yang digunakan untuk jembatan jalan raya. Tujuh tipe abutmen dapat
dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu akhiran terbuka dan tertutup. Pemilihan
tipe abutmen tergantung pada kebutuhan pendukung struktural, pergerakan, drainase,
kedekatan jalan dan gempa bumi.
Gambar 12 Jenis-jenis abutmen:
(a) open end, (b) close end – backfilled, dan (c) close end - cellular
Sumber: Chen & Duan, 2000
– Balok Stringer
Balok stringer mendukung langsung geladak dan menyalurkan beban ke balok
lantai seperti yang terlihat pada gambar sistem lantai (Gambar 13) Balok
ditempatkan ke arah membujur seperti gelagar utama pada jembatan gelagar
datar dan memberikan dukungan yang sama. Balok stringer harus cukup kaku
untuk menahan lentur untuk mencegah retakan pada geladak atau permukaan
jalan. Desain jembatan umumnya memberikan batas ketinggian sesuai dengan
berat kendaraan.
– Balok Lantai
Balok lantai ditempatkan ke arah melintang dan dihubungkan oleh baut
berkekuatan tinggi ke rangka truss atau pelengkung seperti pada gambar sistem
lantai (Gambar 13). Balok lantai mendukung balok stringer dan menyalurkan
beban ke gelagar utama, rangka batang, atau pelengkung. Di sisi lain, rangka
utama utama atau pelengkung menerima pembebanan secara tidak langsung
melalui balok lantai. Balok lantai juga membuat kaku jembatan dan
meningkatkan kemampuan menahan puntir.
Lantai jembatan berfungsi sebagai lantai untuk lalu lintas, merupakan balok
yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendukung beban. Biasanya
dipasang dalam arah melintang jembatan, di atas gelagar (rasuk).
Agar balok lantai jembatan lebih baik, dapat diberi lapisan aus permukaan
berupa aspal atau beton (Gambar 14). Bila diberi aspal maka balok lantai
jembatan harus disusun rapat tanpa spasi, sedang bila menggunakan beton dapat
dikombinasikan dengan seng.
Slab geladak komposit (Gambar 16) dikembangkan menjadi lebih kuat, lebih
daktail,vdan lebih awet tanpa meningkatkan beratnya atau jangka waktu pelaksanaan
maupun pembiayaannya. Pada slab komposit plat dasar baja menjadi bagian dari slab
sekaligus bekesting beton.
– Geladak Orthotropic
Untuk bentang panjang, geladak orthotropic digunakan untuk meminimalkan
berat geladak. Geladak orthotropic merupakan plat geladak baja yang diberi
pengaku rusuk membujur dan melintang seperti yang terlihat pada gambar 16.
Geladak baja juga bekerja sebagai sayap atas untuk menopang gelagar. Jalan
(pavement) pada geladak baja harus diselesaikan dengan hati-hati untuk
mencegah penetrasi air melalui jalan yang dapat menyebabkan geladak baja
berkarat.
Gelagar
Gelagar jembatan akan mendukung semua beban yang bekerja pada jembatan. Bahan
gelagar berupa bahan kayu dan atau profil baja berupa kanal, profil H atau I.
Penggunaan bahan baja akan memberikan kekuatan struktur yang lebih baik
dibandingkan bahan kayu. Akan tetapi, bila kondisi tidak memungkinkan dapat
digunakan bahan kayu, yang berupa balok tunggal atau balok susun tergantung
perencanaannya.
Untuk kontrol, lendutan ijin jembatan tidak boleh dilampaui. Untuk mengurangi atau
memperkecil lendutan dapat dilakukan dengan menambahkan balok melintang sebagai
perkuatan sekaligus untuk meratakan beban. Pada bentang jembatan lebih dari 8 m,
perlu ditambahkan pertambatan angin untuk menahan gaya akibat tekanan angina guna
memperkaku konstruksinya. Letak pertambatan angin biasanya di bagian bawah
gelagar dan dibuat bersilangan.
Gambar 17 Tipe-tipe bangunan atas struktur jembatan yang menggunakan beton bertulang.
Gambar 18 Tipe-tipe bangunan atas struktur jembatan yang menggunakan beton Pratekan.
Gambar 19 Tipe-tipe bangunan atas struktur jembatan yang menggunakan beton Pratekan
(Lanjutan)