Bab 4
Bab 4
Harga akuisisi atas 80% ekuitas tersebut adalah Rp 5,6 miliar (80% x Rp 7
miliar). Kertas kerja konsolidasi dapat disusun dengan metode biaya (cost) dan
metode ekuitas , di mana kedua metode tersebut menghasilkan laporan
konsolidasi yang sama. Jika hubungan induk-anak telah terjadi, entitas induk tidak
boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri (laporan keuangan individu),
kecuali laporan tersebut digunakan sebagai pelengkap bagi laporan konsolidasi.
Jika perusahaan menyajikan laporan individu sebagai pelengkap, maka laporan
individu tersebut harus disajikan dengan metode biaya (cost), seperti yang
PERAGA 4-1
Disyaratkan dalam PSAK 4 revisi 2009 paragraf 35. Pembahasan kertas kerja
konsolidasi dalam buku ini dilakukan dengan metode ekuitas.
Kertas kerja laporan arus kas konsolidasi dapat disusun dengan metode
langsung maupun tidak langsung, yang akan dibahas dalam bagian akhir bab ini.
Pada tanggal akuisis, hanya neraca konsolidasi yang dapat disajikan. Laba
rugi entitas induk dan anak hanya dapat konsolidasi berdasarkan pegumuman
laba-rugi entitas anak pada periode setelah hubungan induk-anak, karena hak
entitas induk atas laba dan dividen entitas anak didasrkan pada masa kepemilikan
entitas induk.
PERAGA 4-3
PT Intiseka PT Andaika
Kas Rp 1.200.000 Rp 750.000
Piutang usaha 1.000.000 1.250.000
Persediaan 2.000.000 1.500.000
Bangunan 4.200.000 3.500.000
Tanah 6.000.000 2.000.000
Investasi dalam saham PT Andaika 5.600.000
Total Aktiva Rp20.000.000 Rp 9.000.000
Utang usaha Rp 2.000.000 Rp 500.000
Utang bank 4.000.000 2.000.000
Modal saham 10.000.000 5.000.000
Agio saham 2.000.000 500.000
Laba ditahan 2.000.000 1.000.000
Total Pasiva/kewajiban Rp 20.000.000 Rp9.000.000
Goodwill didebetkan untuk menambah nilai aset pada laporan konsolidasi,
sedangkan selisih yang overvalue dikreditkan untuk mengurangi nilai aset atau
menambah utang konsolidasi.Jurnal eliminasi pada kertas kerja konsolidasi adalah
sebagai berikut :
Bangunan 500.000.000
Tanah 800.000.000
Goodwill 200.000.000
Persediaan 350.000.000
Investasi 5.600.000.000
PERAGA 4-3
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi PT Intiseka dan Entitas Anak per 1/1/2012
Hubungan induk-anak setelah tanggal akuisisi memberikan hak pada entitas induk
atas laba entitas anak. Salah satu laba-rugi entitas induk setelah tanggal akuisisi
adalah pendapatan investasi atas entitas anak.
Pendapatan investasi ini telah meningkat nilai investasi sebesar Rp 390 juta, tetapi
dividen yang diterima merupakan peguranga nilai investasi sehingga nilai
investasi diturunkan sebesar dividen yang diterima dengan ayat jurnal berikut:
1. Pendapatan dari Entitas Anak (Induk) dan laba yang dibagi (Anak)
Pendapatan investasi sebesar Rp 390 juta yang tercatat dalam pembukuan entitas
induk merupakan pendapatan yang berasal dari entitas anak, sehingga harus
dieliminasi. Lawan dari pendapatan dari entitas anak adalah laba yang dibagi oleh
entitas anak.
Peraga 4-5
Kertas kerja Konsolidasi
PT Intiseka dan Entitas Anak PT Andaika
Per 31/12/2012
Keterangan PT PT Eliminasi Laporan
(dalam ribuan) Intiseka Andaika Debet Kredit Konsolidasi
Laporan laba-
rugi 1.500.000 1.000.000 2.500.000
Penjualan 390.000 390.000 -
Pendapatan dari
PT Andaika ( 690.000 ) ( 600.000 350.000 (940.000)
HPP ( 300.000 ) ) 62.500 (562.500)
Beban operasi ( 200.000 97.500 ( 97.500)
Laba kepentingan )
nonpengendalian 900.000 900.000
Laba bersih 2000.000 1.000.000 2.000.000
Laba ditahan 200.000
1/1/2012 (400.000) 1.000.000 80.000 (400.000)
Dividen 20.000
2.500.000 2.500.000
Laba ditahan (100.000)
31/12/2012
Neraca 510.000 1.100.000 1.060.000
Kas 80.000 80.000 -
Piutang dividen 1.000.000 500.000 2.000.000
Piutang usaha 1.500.000 550.000 350.000 350.000 3.650.000
Persediaan 5.910.000 310.000
Investasi dalam 1.500.000 5600.000 -
PT Andaika 2.150.000
4.000.000 500.000 50.000 7.600.000
Bangunan 6.000.000 800.000 8.800.000
Tanah 200.000 12.500 187.500
Goodwill 19.000.000 3.150.000 23.297.500
Total aktiva 2.000.000 80.000 20.000
Utang dividen - 150.000 300.000
Utang pajak 1.500.000 9.350.000 2.000.000
Utang usaha 3.000.000 100.000 5.000.000
Utang bank 10.000.000 150.000 5.000.000 10.000.000
Modal saham 500.000
(nom Rp 1.000) 2.000.000 2.000.000 500.000 2.000.000
Agio saham 2.500.000 5.000.000 2.500.000
Laba ditahan 77.500
Kepentingan 500.000 1.400.000 1.477.500
nonpengendali 1.100.000
19.000.000 8.980.000 8.980.000 23.297.500
Total
Pasiva/Kewajiban
9.350.000
(dividen yang diumumakan entitas anak). Entitas anak mengumumkan ddividen
sebesar Rp 100 juta, sehingga hak entitas induk terhadap dividen tersebut adalah
Rp 80 juta. Jurnal eliminasinya adalah:
Dividen Rp 80 juta
Dividen Rp. 20
juta
Kepentingan Nonpengendali
77,5 juta
Selisi investasi dalam nilai buku kekayaan entitas anak pada awal tahun
sebesar Rp 500 juta disajikan agar nilai investasi seimbang dengan nilai kekayaan
yang dieliminasi. Selisi investasi sebesar Rp 500 juta dalam jurnal tersebut dapat
langsung dialokasikan keakun-akun yang menyebabkan selisi bersangkutan
dengan jurnal sebagai berikut:
Bangunan 500.000.000
Tanah 800.000.000
Goodwill 200.000.000
Persediaan 350.000.000
Persediaan Rp 350.000.000
HPP Rp 350.000.000
Bangunan 50.000.000
Goodwill 12.500.000
Dividen yang di umumkan entitas anak sebesar Rp 100 juta belum dibayar
sehingga menimbulkan hutang dividen dalam laporan keuangan entitas anak.
Entitas induk berhak atas 80% dividen entitas anak sesuai dengan persentase
kepemilikan saham entitas anak, sehingga dalam laporan keuangan entitas induk
terdapat piutang dividen sebesar Rp 80 juta. Utang piutang dividen ini merupakan
akun antar perusahaan, sehingga harus dieliminasi dengan jurnal sebagai berikut:
Setelah entitas anak mengumumkan laba, maka laba bersih entitas induk adalah
laba individu ditambah dengan pendapatan investasi.
Laba individu PT Intiseka tahun 2012 adalah Rp 510 juta dan pendapatan
investasi Rp 390 juta sehingga laba bersih menjadi Rp 900 juta. Bagi PT Intiseka,
laba bersih ini merupakan laba gabungan atau laba konsolidasi.
Laba konsolidasi yang dihasilkan dari kertas kerja apabila komponen pendapatan
investasihanya berasal dari laba entitas anak (tidak ada amortisasi selisih
investasi) pada dasarnya merupakan:
- Persediaan Rp 350.000.000
- Bangunan ( 50.000.000 )
- Goodwill ( 12.500.000 ) Rp 287.500.000
- Laba entitas anak Rp 200.000.000
- Laba kepentingan nonpengendali (Rp
97.500.000
- Laba konsolidasi Rp 900.000.000
Misalkan pada tahun 2013 perusahaan anak mengumumkan laba sebesar Rp 400
juta. Pada tanggal 1 november, dividen diumumkan sebesar Rp 100 juta yang
akan dibayar tanggal 20 desember. Dalam tahun berjalan, utang pajak yang
tercatat pada tanggal akuisisi (1 januari 2012) telah dilunasi, piutang telah ditagih,
dan tanah telah dijual. Goodwill kombinasi bbisnis mengalami penurunan nilai
sebesar Rp 37,5 juta. Karena itu pendapatan investasi dihitung sebagai berikut:
Investasi 31/12/2013 Rp
5.910.000.000
Investasi 31/12/2013 Rp
5.960.000.000
Laporan keuangan individu entitas induk dan anak pada tanggal 31/12/2013
disajikan dalam Peraga 4-6. Kertas kerja konsolidasi disusun dengan eliminasi
akun antarperusahaan:
1. Pendapatan dari entitas anak dan laba dibagi entitas anak. Pendapatan investasi
sebesar Rp. 130 juta dieliminasi pada dividen entitas anak yang menjadi hak
entitas induk sebesar Rp 89 juta. Kemudian, kenaikan investasi selama tahun
berjalan sebesar Rp 50 juta dikreditkan.
Dividen Rp 80 juta
2. Laba kepentingan nonpengendali. Laba entitas anak tahun berjalan adalah Rp 400
juta, sehingga laba kepentingan nonpengendali harus dialokasikan sebesar 20% x
Rp 400 juta = Rp 80 juta dan disesuaikan dengan perubahan nilai wajar serta
goodwill bagian kepentingan nonpengendali, dengan perhitungan sebagai berikut:
Kepentingan nonpengendali juga mendapat dividen sebesar 20% dari Rp 100 juta
yang diumukan. Jurnal alokasi laba kepentingan nonpengedali adalah:
Dividen Rp
20.000.000
Kepentingan Nonpengendali
12.000.000
3. Eliminasi saldo Awal. Pengkreditan kenaikan investasi sebesar Rp 50 juta pada
jurnal eliminasi (1) mengembalikan posisi investasi ke nilai awal tahun, yaitu Rp
5,91 miliar. Jumlah ini harus dieliminasi dengan saldo awal kekayaan pemegang
saham entitas anak. Posisi nilai wajar dan goodwill per 1 januari 2013 merupakan
saldo yang terbawa dari posisi per 31/12/2012, dengan perhitungan sebagai
berikut:
Kepentingan nonpengendali per 1/1/2013 juga merupakan saldo yang terbawa dari
tahun lalu (31/12/2012). Jurnal eliminasi saldo awal adalah sebagai berikut:
Kepentingan nonpegendali
1.477.500.000
Tanah 800.000.000
Goodwill 187.500.000
Kepentingan nonpengendalian
1.477.500.000
Piutang usaha
500.000.000
Utang pajak
150.000.000
Bangunan Rp
50.000.000
Tanah
800.000.000
Goodwill
37.500.000
Dividen ( 80.000.000 )
Kertas kerja laporan konsolidasi dengan diskon pembelian disajikan dalam peraga
4-7. Jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut:
PERAGA 4-6
Dividen Rp
20.000.000
Saldo Awal Investasi dan kekayaan Entitas Anak Awal. Saldo awal investasi
dalam hari ini adalah harga akuisisi dgn diskon Rp 20 juta, yakni Rp 5,42 miliar.
Hasil penilaian berdasarkan nilai wajar aset dan liabilitas yg totalnya jumlah Rp
300 juta (penjumlahan antara kondisi undervalue dan overvalue aset dan
liabilitas) juga merupaka bagian dari akuisisi. Jurnal eliminasi saldo awal adalah
sebagai berikut:
Bangunan 500.000.000
Tanah 800.000.000
Persediaan 350.000.000
PERAGA 4-7
Persediaan Rp 350.000.000
HPP Rp
350.000.000
Beban Rp 350.000.000
Bangunan Rp
350.000.000
Penjualan persediaan dan penyusutan bangunan pada tahun berjalan oleh entitas
anak juga mengharuskan entitas induk mengamortisasi selisih investasi yg
disebabkan penilaian atas kewajaran pd tanggal akuisisi.
Laporan arus kas dapat diketahui dgn membandingkan neraca tahun berjalan
dan tahun lalu berdasarkan laporan operasi pd tahun berjalan. Topik ini aka
menyajikan laporan arus kas konsolidasi PT Intiseka untuk tahun yg berakhir
31/12/2013. Neraca konsolidasi per 31/12/2012 serta laporan laba-rugi periode
2013 yg dihasilkan dari kertas konsolidasi pada peraga 4-5 dan 4-6 akan dijadikan
dasar penyusunan kertas kerja arus kas konsolidasi.misalkan informasi
menyangkut akun-akun laporan konsolidasi adalah sebagai berikut:
1. Tdk ada pembelian dan peralatan dlm tahun berjalan
2. Pengurangan nilai buku tanah tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 disebabkan
penjualan tanah senilai Rp800 juta. Penjualan dilakukan pada harga yang sama
dgn nilai bukunya.
3. Beban operasi meliputi bebabn perusahaan nilai goodwill sebesar Rp 12,5 juta dan
beban penyusutan.
1. Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terkait dgn aktivitas utama entitas yg dapat
ditelusuri dari laporan laba-rugi. Aktivitas utama setiap entitas usaha adalah
menghasilkan laba operasi atau laba usaha. Arus kas aktivitas operasi dapat
ditelusuri secara langsung pd aktivitas-aktivitas yg dilakukan selama satu periode
atau berdasarakan hasil aktivitas dlm periode dimaksud. Penelusuran aktivitas
operasi secara langsung ini disebut dengan metode langsung, sedangkan
penelusuran arus kas hasil aktivitas laba-rugi usaha disebut dengan metode tidak
langsung.
Metode langsung
Arus kas pd tahun berjalan ditentukan dari penerimaan dan pengeluaran kas atau
terkait dengan aktivitas utama.
a. Arus kas masuk dlm tahun berjalan berasal dari aktivitas penjualan swlam tahun
berjalan yg telah diterima atau sevara tunai dan penagihan piutang usaha awal
tahun. Laporan laba-rugi tahun 2013 pada peraga 4-6 menunjukkan penjualan
sejumlah Rp 4,1 miliar. Penjualan yg belum dilunasi akan menimbulkan saldo
akun piutang usaha di neraca akhir tahun. Saldo piutang awal neraca per
31/12/2012 sebesar Rp 2,1 miliar pada akhir tahun 2013 yg bertambah menjadi
Rp2,7 miliar menunjukkan adanya penjualan tahun berjalan yg belum dilunasi.
Jadi, arus kas masuk dari penjualan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
b. Arus kas keluar selama tahun berjalan berkaitan dgn aktivitas pembelian barang
dagang (dalam perhitungan HPP) dan berbagai operasi.
- Laporan laba rugi menunjukkan HPP sebesar Rp1,7 miliar. Persediaan dlm neraca
per 31/12/2012 masing-masing sebesar Rp 3.650.000.000 dan Rp 4.500.000.000.
kenaikan persediaan sebsar Rp 850 juta itu menunjukkan adanya aktivitas
pembelian barang dagang sebesar Rp 2.550.000.000 (1.700.000.000 +
850.000.000). aktivitas ini tdk dilakukan secara tunai karena terjadi kenaikan
saldo utang usaha padaneraca per 31/12/2013 dibandingkan neraca per
31/12/2012 sebesar Rp 1 miliar jadi arus kas untuk pembayaran pembelian barang
dagang adalah Rp 1.550.000.000
- Beban operasi tahun 2013 sebesar rp 937,5 juta terdiri dari beban penurunan nilai
goodwill Rp 37,5 juta serta beban penyusutan bangunan dan peralatan Rp 400 juta
(berdasarkan pengurangan nilai buku bangunan dan peralatan dr tahun 2012).
Beban penurunan nilai goodwill dan beban penyusutan merupakan beban nonkas
per 31/12/2012 sebesar Rp 300 juta yg telah dilunasi pada tahun 2013
menunjukkkan adanya pengeluaran kas untuk pelunasan utang tersebut. Selain
utang pajak, uatang dividen sebasar Rp 20 juta telah dilunasi selama tahun 2013,
karena itu arus kas dikeluarkan untuk bebabn operasi pada tahun 2013 adalah
Rp820 juta (Rp 937,5 juta -437,5 juta + 300 juta + 20 juta)
Arus kas masuk dan arus kas dari aktivitas operasi dgn metode langsung adalah:
Apabila seluruh aktivitas operasi entitas dilakukan per kas secara tunai, maka laba
menunjukkkan kelebihan kas masuk dan rugi menunjukkan bahwa kas keluar
lebih besar dari kas masuk. Karena tdk seluruh aktivitas operasi dilakukan per kas,
saldo utang dan piutang yg terkait dgn operasi (aset dan utanglancar menjadi
acuan penerimaan dan pengeluaran kas. Penggunaan sistem akrual, yg mengaku
adanya beban nonkas seperti beban penyusutan dan penurunan nilai goodwill,
menyebabkan diperlukan koreksi dgn mengeluarkan pos-pos tersebut dari
perhitungan laba-rugi sehingga laba-rugi mebcerminkan arus kas. Laba
konsolidasi periode 2013 milik PT Intiseka meliputi beban penurunan nilai
goodwill sebesar Rp 37,5 juta serta beban penyusutan bangunan dan peralatan
sebesar Rp 400 juta, yg berasal dari pengurangan saldo bangunan dan peralatan
dalam neraca per 31/12/2013 dibandingkan neraca per 31/12/2012.
Beban penyusutan
400.000.000
Kenaikan persediaan
(850.000.000)
Kenaikan utang usaha
1.000.000.000
2. Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi pd dasarnya berasal dari pembelian dan penjualan
aset tetap perusahaan. Arus kas investasi PT Intiseka dan perusahaan anak pada
tahun 2013 semata-mata disebabkan oleh penjualan tanah seharga Rp 800 juta.
Penjualan tanah pada harga yg sama dengan nilai buku menunjukkan penerimaan
kas sebesar Rp 800 juta.
3. Aktivitas Pembiayaan
Arus kas masuk aktivitas pembiayaan berasal dari pinjaman pada pihak eksternal
dan atau penjualn saham, sedangkan arus kas keluar disebabkan oleh pembayaran
utang jangka panjang dan pembayaran dividen. Dividen yg diumumkan pada
tahun 2013 adalah Rp 500 juta. Selain itu dividen untuk kepentingan
nonpengendalian sebesar Rp 20 juta juga merupakan aktivitas pembiayaan.
Aktvitas pembiayaan selama tahu 2013 menyebabkan arus kas keluar sebesar Rp
520 juta.
Laporan arus kas dgn metode langsung yg dihasilkan dalm kertas kerja
peraga 4-9 adalah sebagai berikut:
Laporan arus kas dengan metode tidak langsung yg dihasilkan dlm kertas kerja di
peraga 4-9 adalah sebagai berikut:
Beban penyusutan
400.000.000
Kenaikan persediaan (
850.000.000)
Penjualan tanah
800.000.000
Pembayaran dividen
(500.000.000)
PERTANYAAN
Pilihan Berganda
1. Entitas induk menguasai 90% saham biasa entitas anak per 1jan 2012 pada harga
yang sama dengan niali buku yang diperoleh. Laba konsolidasi saham 2012
adalah
a. Gabungan laba individu entitas induk dari laba individu entitas anak dikurangi
10% dari laba gabungan tersebut.
b. Gabungan laba individu entitas dan laba individu entitas anak dikurangi 10% laba
entitas anak
c. Laba bersih entitas induk ditamba pendapatan investasi
d. Semau jawaban benar
2. Entitas induk menguasai 90% saham entitas anak per 1jan 2012 pada harga diatas
niali buku yang dimiliki sebesar Rp300 juta yang disebabkan oleh goodwill.
Goodwill itu diimpair pada tahun 2012 sebesar Rp 30 juta. Laba konsolidasi tahun
2012 adalah:
a. Gabungan laba individu entitas induk dan individu entitas anak dikurangi 10%
dari laba gabungan tersebut
b. Gabungan laba individu entitas induk dan individu entitas anak dikurangi 10%
dari laba entitas anak
c. Laba bersih entitas induk ditambah pendapatan investasi
d. Semua jawaban benar
3. Entitas induk menguasai 100% saham entitas anak per 1 jan 2012 pada harga di
atas nilai buku yg dimiliki Rp 100 juta yg disebabkan oleh goodwill. Goodwill
diimpair Rp 50 juta pada tahun 2012. Laba bersih entitas induk tahun 2012 adalah
Rp1,2 miliar. Pendapatan investasi induk tahun 2012 adalah Rp 650 juta. Pada
akhir tahun 2012.
a. Nilai goodwill akan muncul dalam laporan konsolidasi akhir tahun sebesar Rp100
juta
b. Laba konsolidasi adalah laba entitas induk dikurangi penurunan nialai goodwill
Rp50 juta
c. Nilai investasi dalam saham entitas anak pada akhir tahun 2012 berselisih Rp100
juta dengan kekayaan entitas anak
d. Laba konsolidasi tahun 2012 adalah Rp1,2 miliar
4. Masih dalam soal no 3. Laba entitas anak tahun 2012 adalah
a. Rp640 juta
b. Rp630 juta
c. Rp700 juta
d. Semua jawaban benar
5. Entitas induk menguasai 80% saham entitas anak pada harga yg
memperhitungkan goodwill Rp200 juta per 1jan 2012. Goodwill diimpair Rp20
juta pada tahun 2012. Laba entitas anak tahun 2012 adalah Rp400 juta. Laba
kepentingan nonpengendali tahun 2012 adalah:
a. Rp80 juta
b. Rp60 juta
c. Rp76 juta
d. Semua jawaban benar
Latihan
1. Entitas induk menguasai 90% saham entitas anak dengan niali investasi sama
dengan kekayaan entitas anak yg dimiliki. Informasi mengenai data keuangan
entitas induk dan anak per 31/12/2012adalah:
keterangan induk Anak
Laba tahun 2012(individu) Rp 1.500.000 Rp 500.000
Dividen diumumkan 31 des 500.000 200.000
2012 3.000.000 1.000.000
Modal saham 1.000.000 400.000
Laba ditahan awal tahun 2012
Diminta :
a. Hitunglah laba konsolidasi tahun 2012 dari sudut pandang entitas induk
b. Hitunglah laba konsolidasi dari sudut pandangan kertas kerja konsolidasi
c. Berapakah nilai investasi entitas induk atas saham entitas per 31/12/2012
2. PT Insani menguasai 70% saham PT Arwani pada 1jan 2012 dgn harga Rp2,5 juta
miliar. Selisih investasi dgn nilai buku sebesar Rp 500 juta disebabkan oleh
undervalue tanah sebesar Rp300 juta dan sisanya oleh goodwill. Pada tahun 2012,
goodwill mengalami penurunan nilai Rp50 juta, dan pada tahun 2013 goodwill
mengalami penurunan nilai lagi Rp75 juta. Laba PT Arwani tahun 2013 adalah
Rp800 juta. Cuplikan pasiva/kewajiban di neraca PT Arwani per 31/12/2013
adalah:
keterangan PT Arwani
Utang dividen 500.000.000
Modal saham 5.000.000.000
Laba ditahan 31/12/2013 2.000.000.000
Diminta:
a. Hitunglah pendapatan investasi tahun 2013 dan niali investasi per 31/12/2013
b. Buatlah investasi jurnal eliminasi untuk penyusunan kertas laporan konsolidasi
- Eliminasi pendapatan investasi dan laba yg dibagi entitas anak dividen
- Alokasi laba kepentingan Nonpengendali
- Eliminasi saldo awal
3. PT Inikah menguasai 100% saham biasa PT apakah pada tanggal 1jan 2007 dgn
harga dibawah nialai buku diperoleh sebesar Rp100 juta. Nilai buku kekayaan
entitas anak pada tanggal akuisisi telah embcerminkan nilai wajarnya. Laba entitas
anak tahun 2013 adalah Rp 800 juta. Cuplikan data keuangan entitas anak per
31/12/2013 adalah:
keterangan PT Apakah
Dividen diumumkan 31/12/2013 300.000.000
Modal saham 3.000.000.000
Laba ditahan awal tahun 2013 2.000.000.000
Diminta:
Penjualan Rp 6.000.000.000
HPP ( 3.600.000.000)
Beban operasi
- beban penyusutan (nonkas) (200.000.000)
- penurunan nilai goodwill(nonkas) (50.000.000)
- beban operasi lainnya (750.000.000)
laba kepentingan nonpengendali (400.000.000)
laba konsolidasi Rp 1.000.000.000
Pada neraca per 31/12/2012 dibagi aset dan utang, terdapat informasi sebagai
berikut:
Peningkatan piutang usaha sebesar Rp400 juta dari neraca per 31/12/2011
Peningkatan utang usaha sebesar Rp 250 juta dari neraca per 31/12/2011
Gaji yg harus dibayar muncul sebesar Rp 100 juta
Diminta:
Diminta:
Laporan Keuangan
PT Ina dan PT Ani
Per 31/12/2013
keterangan PT Ina PT Ani
Laporan laba-rugi
Penjualan 2.800.000 1.300.000
Pendapatan dari PT Ani 300.000
HPP (1.000.000) (700.000)
Beban operasi (500.000) (200.000)
Laba bersih 1600.000 400.000
Laba ditahan 1/1/2013 2.500.000 1.100.000
Dividen (500.000) (100.000)
Laba ditahan 31/12/2013 3.600.000 1.400.000
Neraca
Kas 1.470.000 900.000
Piutang usaha 1.150.000 1.700.000
Persediaan 2.000.000 2.500.000
Investasi dalam saham PT 5.980.000
Ani 4.000.000 2.800.000
Bangunan 6.000.000 2.000.000
Tanah 20.600.000 9.900.000
Total aktiva 2.000.000 1.000.000
Utang usaha 3.000.000 2.000.000
Utang bank 10.000.000 5.000.000
Modal saham 2.000.000 500.000
Agio saham 3.600.000 1.400.000
Laba ditahan 20.600.000 9.900.000
Total pasiva/kewajiban
PT Ina menguasai 80% saham PT Ani selisih Investasi pada tanggal akuisis hanya
disebabkan oleh goodwill. Laporan keuangan PT Ina dan PT Ani untuk periode yg
berakhiran 31/12/2013 disajikan sebagai berikut:
Diminta:
Soal II
Laporan Keuangan
PT Idia dan Aldo
Tanggal 31/12/2012
keterangan PT Idia PT Aldo
Diminta:
Soal III
Neraca saldo individu PT Wahana beserta perusahaan anaknya per 31 dese 2013
disajikan berikut ini. Neraca saldo PT Wahana mencakup adjustment atas laporan
keuangan perusahaan anak. PT Lahana dimiliki oleh PT Wahana pada tanggal 1
jan 2013 dengan memiliki seluruh saham biasa PT Lahana. Selisih investasi dgn
niali buku disebabkan goodwill yg pada tahun 2013 nilainnya 20%.
Neraca Saldo
PT Wahana dan PT Lahana
Per 31/12/2013
keterangan PT Wahana PT Lahana
Kas 400.000 100.000
Piutang usaha 1.200.000 700.000
Investasi dlm saham biasa PT 2.900.000
Lahana 9.000.000 3.750.000
Aset tetap (net) 3.000.000 1.700.000
Harga pokok penjualan 1.000.000 800.000
Beban umum dari administrasi 750.000 500.000
Persediaan 18.250.000 7.550.000
Total debet 1.400.000 500.000
Utang usaha 2.000.000 750.000
Utang jangka panjang 6.000.000 2.000.000
Saham biasa - 500.000
Agio saham biasa 8.500.000 300.000
Laba ditahan 1/1/2013 8.000.000 3.500.000
Penjualan 18.250.000 7.550.00
Total kredit
Diminta:
Susunlah kertas kerja laporan konsolidasi serta hitunglah laba konsolidasi tanggal
31 des 2013
Soal IV
Neraca saldo PT Illion beserta anaknya, PT Armen per 31 des 2013
Disajikan berikut ini. Nerca saldo PT Illion belum mencukupi laporan keuangan
perusahaan anak. PT Armeny dimiliki PT Illion pada tanggal 1jan 2013 dgn
kepemilikan 80% atas saham biasa PT Armeny. Selisih investasi dgn nilai buku
disebabkan oleh undervalue total piutang usaha Rp 93.75 juta. Undervalue
bangunan Rp 250 juta umur 20 tahun, overvalue persediaan Rp 218.75 juta dan
goodwill Rp 125 juta tahun 2013 nilainnya diimpair 20%
Neraca Saldo
PT Illion dan PT Armeny
Per 31/12/2013
keterangan PT Illion PT Armeny
Kas 400.000 300.000
Piutang usaha 1.200.000 700.000
Investasi dlm saham biasa 2.600.000
PT armeny
Bangunan dan peralatan 9.000.000 3.750.000
Harga pokok penjualan 3.000.000 1.700.000
Beban umum dan 1.000.000 800.000
administrasi
Persediaan 750.000 500.000
Total debet 17.950.000 7.750.000
Utang usaha 1.100.000 500.000
Utang jangka panjang 2.000.000 750.000
Saham biasa 6.000.000 2.500.000
Laba ditahan 1/1/2013 850.000 500.000
Penjualan 8.000.000 3.500.000
Total kredit 17.950.000 7.750.000
Diminta:
a. Hitunglah pendapatan investasi PT Illion tahun 2013 dan nilai investasi per
31/12/2013
b. Buatlah jurnal penyesuaian (adjustment yg harus dilakukan PT Illion pada
31/12/2013
c. Berdasarkan urnal penyesuaian (adjustment pada permintaan (b), susunlah kertas
kerja laporan konsolidasi per 31 des 2013.