Anda di halaman 1dari 57

SKENARIO

PRAKTIK LATIHAN KEMAHIRAN HUKUM PERDATA

1. SIDANG 1 Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 15 Maret 2018)


 Pemeriksaan Identitas
 Mediasi
2. SIDANG II Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 12 April 2018)
 Pembacaan Surat Gugatan
 Pembacaan Jawaban Gugatan
 Rekovensi
3. SIDANG III Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 19 April 2018)
 Putusan Sela
4. SIDANG IV Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 26 April 2018)
 Pembacaan Replik
 Pembacaan Duplik
5. SIDANG V Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 3 Mei 2018)
 Pembuktian Penggugat
 Pembuktian Tergugat
6. SIDANG VI Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 10 Mei 2018)
 Kesimpulan Penggugat dan Tergugat
7. SIDANG VII Perkara No : 15/Pdt.G/2018/PN.Clp (Kamis, 17 Mei 2018)

 Pembacaan Putusan Akhir

1
SIDANG I
PEMERIKSAAN IDENTITAS DAN MEDIASI
Kamis, 15 Maret 2018

Panitera : (Membacakan Grand story)


Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon
berdiri. (majelis hakim memasuki ruang sidang). Hadirin
dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, Panitera siap, Rohaniawan siap)
Baik sebelum sidang dimulai Majelis Hakim peringatkan
kepada seluruh hadirin sidang untuk menon-aktifkan segala alat
komunikasi dan tidak membuat suara-suara gaduh yang dapat
mengganggu jalannya persidangan. Sebelum sidang dimulai
marilah kita berdoa terlebih dahulu agar persidangan berjalan
lancar dan memperoleh keputusan yang seadil - adilnya.
Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
dipersilakan. Berdoa selesai.
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 15 Maret 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 3x).
Hakim Ketua : Apakah para Penggugat hadir dalam persidangan?
KHP : Tidak Majelis Hakim. Tetapi telah mewakilkannya kepada
Saya selaku kuasa hukumnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Tertanggal 5 Maret 2018.

2
Hakim Ketua : Baiklah selanjutnya apakah para Tergugat hadir dalam
persidangan?
KHP : Tidak Majelis Hakim, tetapi telah mewakilkannya kepada saya
selaku kuasa hukumnya berdasarkan surat kuasa kusus
tertanggal 5 Maret 2018.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat silakan
Saudara maju untuk menunjukkan Surat Kuasa Khusus, surat
izin beracara, berita acara sumpah dan kartu advokat saudara ke
Majelis Hakim.
(Kuasa Hukum Penggugat 1 dan Kuasa Hukum Tergugat
maju menunjukkan surat ijin beracara dan surat kuasa
khusus, dan sumpah advokat, dan KHT saling memeriksa)
Ya, silakan kembali ke tempat.
Hakim Ketua : Baiklah, sebelumnya kami akan memeriksa identitas pihak para
Penggugat. Saudara Kuasa Hukum Penggugat, sebutkan
Identitas dari para penggugat.
KHT : Nama penggugat 1 Sukirno, Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan Penggugat sebagai Petani, Agama Islam, alamat di
Dusun Kramasari RT 03 RW 04, Desa Bojong, Kecamatan
Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Nama penggugat 2 Khotijah, Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan Penggugat 2 sebagai Petani, Agama Islam, alamat di
Dusun Kramasari RT 03 RW 04, Desa Bojong, Kecamatan
Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Hakim Ketua : Baiklah, selanjutnya kami akan memeriksa identitas para
Tergugat. Saudara Kuasa Hukum Tergugat, sebutkan identitas
dari para Tergugat
KHT : Nama Tergugat 1 Agus Pujiarto Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan sebagai Pedagang Yang Mulia, Agama Islam, Alamat
di Dusun Jayagiri RT 04 RW 02, Desa Bojong, Kecamatan
Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Nama Tergugat 2 Sulastri Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan sebagai Pedagang Yang Mulia, Agama Islam, Alamat

3
di Dusun Jayagiri RT 04 RW 02, Desa Bojong, Kecamatan
Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan Pasal 130 ayat (1) HIR j.o. Pasal 4
PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan, bahwa sengketa perdata yang diajukan ke
Pengadilan tingkat pertama kecuali perkara yang diselesaikan
melalui prosedur pengadilan niaga, pengadilan hubungan
industrial, keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen, dan Keberatan atas putusan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha, wajib terlebih dulu diupayakan penyelesaian
melalui perdamaian dengan bantuan mediator. Proses mediasi
berlangsung paling lama 40 hari kerja sejak mediator dipilih
dan dapat diperpanjang paling lama 14 hari. Sedangkan untuk
penunjukan Mediator dapat diajukan sendiri oleh para pihak
ataupun oleh penunjukan majelis hakim.
Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara akan
mengajukan mediator sendiri atau menyerahkannya kepada
Majelis Hakim?
KHP : Kami serahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudara Kuasa Hukum Tergugat?
Para tergugat : Kami serahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim.
(Majelis Hakim kemudian Bermusyawarah dan
menentukan mediator)
Hakim Ketua : Baiklah, karena para pihak sudah menyerahkan sepenuhnya
kepada Majelis Hakim untuk menentukan mediator, maka
dengan ini Majelis Hakim menunjuk M. ISMAIL HAMID,
S.H, M.H. sebagai mediator dalam perkara ini. Bagaimana
Kuasa Hukum Penggugat?
KHP : Sepakat Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Sepakat Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Sebelum sidang ditutup apakah ada hal yang perlu
ditanyakan. Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP 1 : Tidak ada Majelis Hakim
4
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT 1 : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, untuk memberikan kesempatan kepada para pihak
untuk menempuh proses mediasi dengan mediator M.
ISMAIL HAMID, S.H, M.H., maka sidang pada hari ini
ditunda dan akan dilanjutkan setelah ada pemberitahuan secara
tertulis dari mediator.
Sidang pada hari ini ditunda dan ditutup. (ketuk palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri.

5
SIDANG II
PEMBACAAN SURAT GUGATAN, JAWABAN GUGATAN, DAN
GUGATAN REKOVENSI
Kamis, 12 April 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon


berdiri. (majelis hakim memasuki ruang sidang). Hadirin
dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, Panitera siap, Rohaniawan siap)
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis 12 April 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Panitera, apakah para pihak hadir dalam persidangan hari
ini?
Panitera : Para Pihak tidak hadir namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan laporan dari mediator M. ISMAIL
HAMID, S.H, M.H tertanggal 27 Maret 2018 hari Selasa,
menyatakan bahwa proses mediasi telah gagal. Maka sesuai

6
dengan ketentuan pasal 18 ayat (2) PERMA No. 1 Tahun
2016, acara persidangan akan dilanjutkan. Namun Majelis
Hakim tetap memberi kesempatan kepada para pihak untuk
mengusahakan perdamaian hingga sebelum putusan.
Hakim Ketua : Baiklah, Agenda persidang pada hari ini adalah pembacaan
gugatan dari pihak penggugat.
Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah ada perubahan
terhadap gugatan saudara?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah sudah
menerima salinan surat gugatan dari Kuasa Hukum Penggugat?
KHT : Sudah Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah sudah siap
dengan surat gugatannya?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Silakan saudara Kuasa Hukum Penggugat untuk membacakan
surat gugatan saudara. Dan kepada Kuasa Hukum Tergugat
silakan saudara dengarkan baik-baik!
KHP : Baik majelis hakim (membacakan surat gugatan)
Cukup Majelis Hakim....
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah ada yang ingin Saudara
jelaskan dari surat gugatan Saudara?
KHP : Tidak Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara mengerti isi Gugatan
yang telah dibacakan oleh Kuasa Hukum Penggugat?
KHT : Mengerti Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan mengajukan
Jawaban Gugatan?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan mengajukan Jawaban
Gugatan dan Gugatan Rekonvensi, dan kami sudah siap.
Hakim Ketua : (Majelis Hakim bermusyawarah)
Baiklah, Kuasa Hukum Tergugat, silahkan saudara maju
menyerahkan Surat Jawaban Gugatan beserta Gugatan
Rekonvensi saudara kepada Majelis Hakim dan salinannya
7
kepada Kuasa Hukum Penggugat. (Kuasa Hukum Tergugat
Menyerahkan Surat Jawaban Gugatan kepada Majelis
Hakim dan Kuasa Hukum Penggugat)
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan merubah
Jawaban Gugatan atau Gugatan Rekonvensi Saudara?
KHT : Tidak Majelis Hakim
Hakim Ketua : Silahkan saudara bacakan Jawaban Gugatan dan Gugatan
Rekonvensi Saudara. Dan Kepada Kuasa Hukum Penggugat
harap disimak baik-baik!
(Kuasa Hukum Tergugat membacakan Surat Jawaban
gugatan dan Gugatan Rekonvensi).
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah ada yang ingin
Saudara jelaskan dari Jawaban Gugatan maupun gugatan
rekonvensi Saudara?
KHT : Tidak Majelis Hakim
Hakim Ketua : (Majelis Hakim bermusyawarah)
Baiklah dikarenakan adanya jawaban gugatan dari Kuasa
Hukum Penggugat maka, guna memberikan kesempatan
kepada majelis hakim untuk menyusun putusan sela maka
sidang akan ditunda dan dilanjutkan satu minggu yang akan
datang .
Hakim Ketua : Panitera, 1 minggu yang akan datang hari apa dan tanggal
berapa?
Panitera : Hari Kamis, 19 April 2018 Hakim Ketua
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah Hari
Kamis, 19 April 2018 siap hadir dalam persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, sebelum persidangan ini ditutup apakah ada hal-hal yang
perlu ditanyakan? Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
8
Hakim Ketua : Baiklah dikarenakan adanya eksepsi atau jawaban gugatan dari
KHT maka , untuk memberikan kesempatan kepada Majelis
Hakim untuk menyusun putusan sela, sidang pada hari ini
ditunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari Kamis, 19
April 2018. Majelis hakim memerintahkan agar para pihak
untuk tetap hadir pada sidang berikutnya, tanpa harus dipanggil
lagi dan perintah ini berlaku sebagai panggilan resmi. Sidang
pada hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup.
(ketuk palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri.

9
SIDANG III
PEMBACAAN PUTUSAN SELA
Kamis, 19 April 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon


berdiri. (majelis hakim memasuki ruang sidang).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, PP siap, Rohaniawan siap)
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 19 April 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Hakim Ketua : Panitera apakah para pihak hadir dalam persidangan?
Panitera : Para Pihak tidak hadir namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan agenda persidangan yang lalu maka
agenda persidangan hari ini adalah pembacaan putusan sela
oleh Majelis Hakim, untuk itu Majelis Hakim perintahkan
kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum
Tergugat untuk mendengarkan dengan seksama.

10
(PUTUSAN SELA DIBACAKAN)
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat mengerti isi dan maksud
Putusan Sela yang dibacakan Majelis Hakim?
KHP : Mengerti Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum tergugat?
KHT : Mengerti Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara
akan mengajukan replik?
KHP : Benar Majelis Hakim kami akan mengajukan Replik, namun
kami mohon waktu untuk menyusunnya.
Hakim Ketua : (Majelis Hakim kemudian Bermusyawarah)
Kuasa Hukum Penggugat apakah satu minggu dari sekarang
cukup untuk menyusun replik?
KHP : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Panitera, satu minggu dari sekarang hari dan tanggal
berapa?
Panitera : Hari Kamis tanggal 26 April 2018 Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah Hari Kamis, 26
April 2018 siap hadir dalam persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, sebelum persidangan ini ditutup apakah ada hal-hal yang
perlu ditanyakan? Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum
Pengugat dalam mempersiapkan Replik, Maka sidang ditunda
dan akan dilanjutkan satu minggu yang akan datang yaitu pada
hari Kamis, tanggal 26 April 2018. Majelis hakim
memerintahkan agar para pihak untuk tetap hadir pada sidang
berikutnya, tanpa harus dipanggil lagi dan perintah ini berlaku
sebagai panggilan resmi. Sidang pada hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup.(ketuk palu 1x)

11
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri.

12
SIDANG IV
PEMBACAAN REPLIK DAN DUPLIK
Kamis, 26 April 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon


berdiri. (majelis hakim memasuki ruang sidang).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua. : (HA1 siap, HA2 siap, PP siap, Rohaniawan siap)
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 26 April 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Hakim Ketua : Panitera apakah para pihak hadir dalam persidangan?
Panitera : Para Pihak tidak hadir namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan agenda persidangan yang lalu, acara
sidang hari ini adalah pembacaan Replik oleh Kuasa Hukum
Penggugat
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat Silahkan Saudara maju untuk
menyerahkan salinan Replik Saudara kepada Majelis Hakim

13
dan Kuasa Hukum Tergugat. (Kuasa Hukum 1 Penggugat
maju menyerahkan salinan Replik kepada Majelis Hakim
dan Kuasa Hukum Tergugat)
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan melakukan
perubahan terhadap Replik Saudara?
KHP : Tidak Majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Kuasa Hukum Penggugat silahkan bacakan
Replik saudara dan kepada Kuasa Hukum Tergugat harap
disimak baik-baik.
(KHPmembacakan repliknya)
Hakim ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah ada yang ingin saudara
jelaskan dari Replik saudara?
KHP : Tidak Majelis Hakim
Hakim ketua : Kuasa Hukum Tergugat apa Saudara mengerti isi Replik yang
telah dibacakan oleh Kuasa Hukum Penggugat?
KHT : Mengerti Majelis Hakim
Hakim ketua : apakah Saudara akan mengajukan Duplik?
KHT : Benar Majelis Hakim kami akan mengajukan Duplik secara
lisan dan kami sudah siap dengan duplik kami.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Kuasa Hukum Tergugat silahkan bacakan
Duplik saudara dan kepada Kuasa Hukum Penggugat harap
disimak baik-baik.
(KHT membacakan Dupliknya)
Hakim ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah ada yang ingin saudara jelaskan
dari Duplik saudara?
KHT : Tidak Majelis Hakim
Hakim ketua : Kuasa Hukum Penggugat apa Saudara mengerti isi Duplik yang
telah dibacakan oleh Kuasa Hukum Tergugat?
KHP : Mengerti Majelis Hakim
Hakim ketua : Baiklah karena agenda pembacaan putusan sela, replik dan
duplik telah selesai, maka acara persidangan akan dilanjutkan
dengan acara pembuktian.

14
Berdasarkan hal tersebut, Majelis Hakim memerintahkan
kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk menyiapkan alat bukti
tertulis dan Saksi.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara telah siap
dengan pembuktian saudara?
KHP : Belum Majelis Hakim, kami mohon waktu untuk
menyusunnya.
(Majelis Hakim melakukan musyawarah, kemudian
menentukan waktunya)
Hakim ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah waktu satu minggu cukup
untuk menyiapkan alat bukti saudara?
KHP : Cukup Majelis Hakim
Hakim ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tenggugat apakah waktu satu
minggu cukup untuk menyiapkan alat bukti saudara?
KHT : Cukup Majelis Hakim
Hakim ketua : Panitera satu minggu yang akan datang hari dan tanggal berapa?
Panitera : Hari Kamis, tanggal 3 Mei 2018 Hakim ketua
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah Hari
Kamis, 3 Mei 2018 siap hadir dalam persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, sebelum persidangan ini ditutup apakah ada hal-hal yang
perlu ditanyakan? Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah untuk memberikan kesempatan kepada para pihak
dalam mempersiapkan alat buktinya, Maka sidang ditunda dan
akan dilanjutkan pada Kamis, 3 Mei 2018. Majelis hakim
memerintahkan agar para pihak untuk tetap hadir pada sidang
berikutnya, tanpa harus dipanggil lagi dan perintah ini berlaku
sebagai panggilan resmi. Sidang pada hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup. (KETUK PALU 1X)
15
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri.

16
SIDANG V
PEMBUKTIAN
Kamis, 3 Mei 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.


(majelis hakim memasuki ruang sidang).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, PP siap, Rohaniawan siap)
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 3 Mei 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Hakim Ketua : Panitera apakah para pihak hadir dalam persidangan?
Panitera : Para Pihak tidak hadir namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan agenda persidangan yang lalu maka
acara persidangan hari ini adalah pembuktian.
Kuasa Hukum Penggugat apakah sudah siap dengan alat bukti
saudara?
KHP : Siap Majelis Hakim, kami mengajukan alat bukti surat berupa
P-1 sampai P-15 berupa fotocopy dan bermaterai cukup.
17
Hakim Ketua : Silakan Kuasa Hukum Penggugat maju untuk menyerahkan alat
bukti surat kepada Majelis Hakim dan kepada Kuasa Hukum
Tergugat silakan maju untuk memeriksanya. (Kuasa Hukum
Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat Maju)
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat mana yang asli dan mana yang
salinan?
KHP : Ini yang asli Majelis Hakim dan ini yang salinan.
Hakim Ketua : Baiklah yang asli dibawa kembali, Silakan duduk kembali.
Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara akan menanggapi bukti
surat dari pihak penggugat?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapi dalam
kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Kepada saudara KHP, apakah saudara masih akan mengajukan
bukti tertulis lainnya?
KHP : Tidak majelis hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kepada Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara akan
mengajukan alat bukti tertulis?
KHT : Benar Majelis Hakim.
Hakim Ketua : apakah sudah siap dengan alat bukti tertulis saudara?
KHT : Siap Majelis Hakim, kami mengajukan alat bukti surat berupa
T-1 sampai T-7 berupa fotocopy dan bermaterai cukup.
Hakim Ketua : Silakan Kuasa Hukum Tergugat maju untuk menyerahkan alat
bukti surat kepada Majelis Hakim dan kepada Kuasa Hukum
Penggugat silakan maju untuk memeriksanya. (Kuasa Hukum
Tergugat dan Kuasa Hukum Penggugat Maju)
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat mana yang asli dan mana yang salinan?
KHT : Ini yang asli Majelis Hakim dan ini salinan.
Hakim Ketua : Ya yang asli dibawa kembali, Silakan duduk kembali.
Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara akan menanggapi
bukti surat dari pihak tergugatt?
KHP : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapi dalam
kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Kepada saudara KHT, apakah saudara masih akan mengajukan
bukti tertulis lainnya?
18
KHT : Tidak majelis hakim.
Hakim Ketua : Baiklah karena Kuasa Hukum Tergugat tidak mengajukan bukti
bukti tertulis lagi, maka kesempatan berikutnya diberikan
kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan alat Bukti
Saksi, Saudara Penggugat apakah akan mengajukan alat bukti
saksi?
KHP : Ya Majelis Hakim, kami akan menghadirkan 2 orang saksi
yaitu saudara Cindy Butar-Butar dan Saudara Yonathan
Karunia dan 1 orang ahli, yaitu saudara Juniar Darma S.H.,
M.H.
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat Apakah para saksi dan ahli
siap dihadirkan pada persidangan hari ini?
KHP : baik Majelis Hakim para saksi dan ahli siap di hadirkan di
persidangan
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat hadirkan saksi
KHP : Siap Majelis Hakim.
Petugas Hadirkan para Saksi ke dalam ruang sidang.
Petugas : Siap (petugas membawa Saksi Cindy Butar-Butar dan
Yonathan Karunia ke dalam ruang sidang.
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat, apa relevansi saksi
dengan perkara ini?
KHP : Bahwa saksi cindy sebagai tetangga dan pembeli tanah
bersengketa milik para penggugat sedangkan saksi yonathan
sebagai mantan kepala desa di desa tempat tinggal penggugat
serta tergugat Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah Saudara saksi, apakah saudara bisa berbahasa
Indonesia?
S1 & 2 P : Bisa.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
S1 & 2 P : Sehat
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti sidang pada hari ini?
S1 & 2 P : Siap Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Sebelum saudara diminta kesaksiannya, Majelis Hakim akan
memeriksa identitas saudara terlebih dahulu, Silahkan saudara
19
maju untuk menunjukkan kartu identitas saudara kepada
Majelis Hakim!
(Saksi maju kedepan menunjukkan kartu identitasnya, dan
hakim mencocokkan)
Silahkan saudara duduk kembali.
Hakim Ketua : Saudara saksi 1 sebutkan nama lengkap saudara?
S1 P : Nama saya Cindy Butar-Butar majelis hakim
Hakim Ketua : Baik, Tempat dan tanggal lahir ?
S1 P : Cilacap, 27 April 1960
Hakim Ketua : Umur Saudara?
S1 P : 58 tahun
Hakim Ketua : Kebangsaan Indonesia, Jenis Kelamin Perempuan, Alamat
Saudara?
S1 P : Jalan Kauman No.121, Desa Karangnangka, Kabupaten cilacap
Hakim Ketua : Agama Kristen, Pekerjaan Saudara?
S1 P : Wiraswasta Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan para pihak?
S1 P : Ya saya kenal dengan Pihak penggugat
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
S1 P : Tidak
Hakim Ketua : Apakah saksi bersedia untuk memberi keterangan?
S1 P : Bersedia majelis hakim
Hakim Ketua : Baik, selanjutnya saudara Yonathan Karunia, benar?
S2 P : Benar Majelis Hakim
Hakim Ketua : Tempat dan Tanggal Lahir Saudara??
S2 P : Cilacap, 9 Januari 1958
Hakim Ketua : Umur Saudara?
S2 P : 60 tahun Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kebangsaan Indonesia, Jenis Kelamin Laki-Laki, Alamat
Saudara??
S2 P : Jalan Kluwih No.29 Cilacap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Agama Kristen, Pekerjaan Saudara?
S2 P : Mantan Kades Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan para pihak?
20
S2 P : Ya saya kenal dengan Para Pihak
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
S2 P : Tidak
Hakim Ketua : Apakah saksi bersedia untuk memberi keterangan?
S2 P : Bersedia
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan ketentuan Pasal 147 HIR, sebelum
memberikan keterangan, saudara akan disumpah terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan saudara.
Apakah saudara bersedia untuk disumpah?
S1 & 2 P : Bersedia
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara saksi silakan berdiri dan kepada rohaniawan
harap dibantu,
Hakim Anggota 1 harap dibantu.
Hakim Anggota 1 : Baik Hakim Ketua
Saudara Saksi Ikuti kata-kata saya.
“Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya sebagai saksi, akan
memberikan keterangan dengan sebenarnya, dan tidak lain
dari pada yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya”
Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan Saudara saksi duduk kembali.
Saudara saksi tadi saudara telah disumpah, maka dari itu
saudara harus memberikan keterangan yang benar, karena jika
tidak saudara dapat dikenai sanksi pidana sesuai dengan
ketentuan pasal 242 ayat (1) KUHP, karena memberikan
keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman pidana
penjara paling lama 7 tahun, apakah saudara mengerti?
S1 & 2 P : Mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah yang akan diperiksa terlebih dahulu adalah saksi Cindy
Butar-Butar. Kepada saksi Yonathan silahkan untuk menunggu
diluar. Petugas harap dibantu.
(Petugas membawa saksi 2 keluar ruang persidangan)

Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara tahu mengapa saudara dihadirkan
pada persidangan ini?

21
S1 P : Tahu Majelis hakim, saya dihadirkan dalam persidangan ini
karena diminta oleh pihak penggugat untuk memberikan
keterngan terkait tanah yang terkena sengketa dengan pihak
tergugat.
Hakim Hakim Ketua : Saudara saksi apakah mengetahui letak tanah sengketa
tersebut?
S1 P : Tahu Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Lalu atas nama siapa sertifikat tanah sengketa tersebut?
S1 P : Sertifikat tanah sengketa tersebut atas nama Bapak Sukirno.
Hakim Ketua : Apakah saudara mengetahui tentang sengketa tanah tersebut?
S1 P : yang saya ketahui penggugat menjual tanahnya kepada 3 orang
termasuk saya, dan yang menjadi masalah adalah terhadap
tanah yang dibeli oleh saya, karena tanah tersebut beserta
rumah diatasnya telah dibeli oleh tergugat.
Hakim Ketua : baik, Hakim anggota 1 ada pertanyaan?
HA1 : Ada hakim ketua
Hakim Ketua : Ya silahkan
HA1 : Terima Kasih Hakim Ketua. Saudara saksi apakah saudara tahu
siapa saja yang membeli tanah milik saudara penggugat?
S1 P : Saya tahu majelis hakim. Tanah tersebut dijual kepada Rasimah
seluas 25 ubin, kemudian kepada warsinah 20 ubin dan kepada
saya 21 ubin.
HA1 : Saudara saksi, sejak kapan saudara mengetahui sengketa tanah
tersebut ?
S1 P : saya mengetahuinya pada tahun 2017 Majelis Hakim, jadi pada
waktu itu saya bersama dengan warsinah dan Rasimah diajak
penggugat pergi ke notaris untuk membalik nama sertifikat
tanah tersebut, namun sertifikat tersebut oleh BPN diblokir.
HA1 : Baiklah, cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota 2 ada pertanyaan?
HA 2 : Ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : Ya Silakan.
HA2 : Terima kasih Hakim Ketua.

22
Baik, saudara saksi apa hubungan antara penggugat dengan
tergugat?
S1 P : mereka adalah orang tua dan anak serta menantunya majelis
hakim.
HA2 : lalu bagaimana hubungan mereka?
S1 P : ya setau saya dulu mereka tinggal serumah, namun sering
terjadi pertengkaran antara mereka.
HA2 : pertengkaran yang seperti apa?
S1 P : Jadi begini majelis hakim, bapaknya suka berjudi lalu anaknya
sering menasehati, tapi si bapak sukirno ini tidak mau
mendengarkan dan disitulah sering terjadi cek cok majelis
hakim yang membuat bapak sukirno dan ibu khotijah memilih
untuk pindah dari rumah itu.
HA2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan Pasal 150 ayat (1) HIR bahwa pertanyaan
kepada saksi harus diajukan melalui Hakim Ketua, akan tetapi
dalam persidangan kali ini pertanyaan kepada saksi dapat
diajukan langsung tanpa melalui Hakim Ketua. Namun apabila
pertanyaan yang diajukan tidak ada relevansinya dengan
perkara ini dan terkesan mengulang-ulang pertanyaan, maka
Hakim Ketua akan menghentikan pertanyaan dan meminta
untuk mengganti pertanyaan.
Kepada Suadara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada
pertanyaan?
KHP : Ada majelis hakim.
Hakim Ketua : Ya Silakan
KHP : Terima Kasih Majelis Hakim.
Baiklah, Saudara saksi bisakah saudara jelaskan bagaimana
kronologis perkara ini?
S1 P : Baik majelis hakim, jadi saya ditawari tanah oleh Taslam
kemudian penggugat bertemu saya untuk menunjukan
sertifikatnya dan saya melihat sertifikat tersebut masih atas
nama penggugat. Setelah saya membeli tanah tersebut, saya
Warsinah dan Rasimah bersama dengan penggugat pergi ke
23
notaris untuk membalik nama sertifikat dan disitulah saya
mengetahui bahwa sertifikat itu telah diblokir oleh BPN.
KHP : Bagaimana dengan kondisi fisik tanah tersebut apakah saudara
tahu?
S1 P : saya tahu majelis hakim, bahwa tanah yang saya beli sempat
diukur oleh BPN dan bahkan disaksikan oleh pihak desa.
ternyata tanah tersebut sudah ditempati oleh pihak tergugat.
Lalu saya menemui para tergugat dan mereka tetap bersikeras
tidak mau menjual tanah tersebut sampai kapanpun.
KHP : Lalu apa alasan pihak tergugat bersikeras untuk tidak menjual
tanah tersebut?
S1 P : Alasannya karena mereka merasa telah membeli tanah tersebut
dengan cara menebus hutang penggugat yang ada di Bank Mega
sebesar Dua Puluh Juta Rupiah dan atas hutang tersebut
penggugat menjaminkan sertifikat tanah itu.
KHP : Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, Kepada Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah ada
pertanyaan?
KHT : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Ya Silakan.
KHT : Terima Kasih Majelis Hakim.
Baiklah saudara saksi, berdasarkan dari keterangan sebelumnya
bukankah saudara seharusnya tahu jika tanah tersebut telah
ditempati oleh pihak tergugat lalu mengapa saudara tetap
membeli tanah itu?
S1 P : Saya memang tau bahwa tanah tersebut ditempati oleh tergugat,
tapi saya kira antara Penggugat dan Tergugat sudah
membicarakan perihal tanah tersebut akan dijual ke saya dan
lagi pula sertifikat tanah tersebut pada saat saya lihat atas nama
Penggugat.
KHT : Tapi saudara tahu kan bahwa tanah tersebut telah dibeli oleh
pihak tergugat?
S1P : Saya tidak tau sebelumnya, tapi saya pernah melihat ada
kwitansi jual beli antara pihak penggugat dengan pihak tergugat
24
pada saat saya berada di Notaris Heni untuk membalik nama
sertifikat tersebut. Dan itu pun saya taunya saat sudah membeli
tanah itu
KHT : Apakah saudara, tidak menanyakan hal tersebut kepada notaris
Heni?
S1 P : Saya tidak menanyakannya ke notaris Heni karena tidak
terpikirkan pada saat itu.
KHT : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah kepada hakim Anggota 1 apakah masih ada
pertanyaan?
HA 1 : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
HA II : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah masih
ada pertanyaan?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada yang ingin
ditanyakan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHP : Keterangan yang saudara saksi sampaikan kami anggap benar
majelis hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya dalam
kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup, silakan
saudara menempatkan diri di kursi yang telah disediakan dan
kartu identitas saudara dapat diambil di bagian kepaniteraan
setelah sidang hari ini selesai.
Kuasa Hukum Penggugat silahkan hadirkan saksi
berikutnya..!!!

25
KHP : Baik, Petugas, hadirkan saksi Yonathan kedalam Ruang
Sidang..!!
Petugas : Siap.
Hakim Ketua : Apakah saudara tahu mengapa dihadirkan dalam persidangan
ini ?
S2 P : Saya Tahu Majelis Hakim, karena saya pernah menjadi Kepala
Desa Bojong pada saat peristiwa jual beli tanah tersebut terjadi,
yaitu tepatnya pada tahun Februari 2003 hingga Januari 2008.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara tahu yang dipermasalahkan
antara Penggugat dengan para Tergugat?
S2 P : Saya tahu yang dipermasalahkan antara Penggugat dan para
Tergugat adalah masalah sengketa jual beli tanah.
Hakim Ketua : Apakah saksi tahu milik siapa tanah sengketa tersebut?
S2 P : Tahu, tanah sengketa tersebut milik Bapak Sukirno Majelis
Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, Hakim anggota 1 ada pertanyaan?
HA1 : Ada hakim ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA1 : Terima Kasih Hakim Ketua, Saudara Saksi, pada saat saudara
menjabat sebagai Kepala Desa bisakah saudara sebutkan
susunan perangkat desa saat itu?
S2 P : Pada saat itu sekretaris desa adalah saudara Sugeng, Kaur
pemerintahan adalah saudara Suyanto, dan Kepala Dusunnya
saudara Mustofa.
HA1 : Baik, Apakah saksi tahu ada transaksi jual beli tanah antara
pihak penggugat dengan tergugat?
S2 P : Saya awalnya tidak mengetahui hal tersebut, karena baik dari
pihak penggugat dan tergugat maupun perangkat desa tidak ada
yang memberitahu kepada saya.
HA1 : Cukup hakim ketua.
Hakim Ketua : Hakim anggota 2 ada pertanyaan?
HA2 : Ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA2 : Terima kasih Hakim Ketua.
26
Apakah pihak desa menyediakan blangko jual beli ?
S2 P : Ada blangko surat jual beli, namun yang mengeluarkan adalah
sekretaris desa dan kepentingan dari blangko surat jual beli
untuk pengurusan SPPT dan harus ada tanda tangan kepala
desa .
HA 2 : Bagaimana tata cara untuk memakai blangko surat pernyataan ?
S2 P : setahu saya tata cara untuk mengeluarkan blangko surat
pernyataan yaitu oleh sekretaris desa, atas laporan dari kepala
dusun atau warga yang datang ke kantor desa untuk
melaporkan peristiwa jual beli, jadi para pihak tidak boleh
mengisi atau membuat sendiri blangko tersebut.
HA2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Kepada Suadara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada
pertanyaan ?
KHP : Ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Ya silakan
KHP : Terima kasih Majelis Hakim
Saudara Saksi, anda tadi telah menjelaskan tata cara untuk
memakai blangko mengenai surat pernyataan. Bukankah
setelah itu seharusnya ada proses pengukuran tanah ?
S2 P : Iya benar
KHP : Baiklah, Saudara saksi apakah ketika para pihak melakukan
perjanjian jual beli tersebut dilakukan pengukuran tanah?
S2 P : Seingat saya pada tahun 2004 tidak ada pengukuran tanah yang
menjadi masalah ini.
KHP : Lalu apakah saudara mengetahui adanya kwitansi jual beli
antara pihak tergugat dengan pihak penggugat?
S2 P : Saya tidak pernah melihat atau mengetahui adanya kwitansi
jual beli tanah antara tegugat dengan penggugat.
KHP : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah kepada Kuasa Hukum Tergugat, apakah ada pertanyaan
yang akan diajukan kepada saudara saksi?
KHT : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Ya Silakan
27
KHT : Terima kasih Majelis Hakim
Baiklah, saudara saksi pernah menjabat sebagai Kepala Desa
pada saat masalah ini terjadi kan? Lalu mengapa saudara tidak
mengetahui adanya jual beli tersebut?
S2 P : karena pada saat itu saya tidak menerima laporan apapun dari
perangkat desa maupun para pihak, padahal seharusnya
perangkat desa memberitahukan hal ini karena dalam blanko
surat pernyataan maupun kuitansi harus ada tanda tangan saya.
KHT : sebagai kepala desa seharusnya anda mencari tahu mengenai
masalah tersebut kan?
S2 P : saya sudah mencari tau dengan bertanya kepada perangkat
desa, namun mereka tetap tidak menyampaikan mengenai
adanya sengketa ini.
KHT : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah kepada hakim Anggota 1 apakah masih ada
pertanyaan?
HA 1 : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
HAII : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah masih
ada pertanyaan?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada yang ingin
ditanyakan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHP : Tidak majelis hakim. Keterangan yang Saudara Saksi kami
anggap benar.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya dalam
kesimpulan akhir nanti.

28
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup,
silakan saudara menempatkan diri di kursi yang telah
disediakan dan kartu identitas saudara dapat diambil dibagian
kepaniteraan setelah sidang hari ini selesai.
Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada saksi yang
ingin dihadirkan?
KHP : Sudah tidak ada saksi, namun ada seorang ahli yang akan kami
hadirkan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan Hadirkan ahli ke dalam ruang sidang.
KHP : Petugas Hadirkan Ahli ke dalam ruang Sidang
Petugas : Siap
Hakim Ketua : Baiklah Saudara Ahli, apakah saudara bisa berbahasa
Indonesia?
Ahli : Bisa.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Ahli : Sehat
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti sidang pada hari ini?
Ahli : Siap Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Sebelum saudara diminta kesaksiannya, Majelis Hakim akan
memeriksa identitas saudara.
Hakim Ketua : Saudara Ahli silakan saudara maju untuk menunjukkan kartu
identitas, saudara kepada Majelis Hakim!
(Ahli maju kedepan menunjukkan kartu identitasnya, dan
hakim mencocokkan)
silahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Nama lengkap saudara?
Ahli : Juniar Darma W
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal lahir ?
Ahli : Purwokerto, tahun 1968
Hakim Ketua : Umur ?
Ahli : 50 tahun
Hakim ketua : Pendidikan terakhir saudara?
Ahli : Doktor/S-3

29
Hakim Ketua : Kebangsaan Indonesia, Jenis Kelamin Laki-Laki, Alamat
saudara?
Ahli : saya tinggal di Jalan Hj Madrani, No.01 Purwoketo Utara
Hakim Ketua : Agama Islam, pekerjaan saudara?
Ahli : Saya sebagai Dosen Hukum Agraria dan Hukum Adat di
Fakultas Hukum Universitas Jendral Soedirman Purwokerto
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah saudara kenal dengan para pihak?
Ahli : saya tidak kenal dengan para pihak
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
Ahli : tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia untuk memberi keterangan?
Ahli : Bersedia
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan ketentuan Pasal 147 HIR, sebelum
memberikan keterangan, saudara akan disumpah terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan saudara.
Apakah saudara bersedia untuk disumpah?
Ahli : Bersedia
Hakim Ketua : Saudara Ahli silakan berdiri dan kepada rohaniawan harap
dibantu,
Hakim Anggota 1 harap dibantu.
Hakim Anggota 1 : Baik Hakim Ketua
Saudara Ahli Ikuti kata-kata saya.
“Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai Ahli
akan memberikan keterangan menurut pengetahuan saya
yang sebenar-benarnya dan tidak lain dari pada yang
sebenarnya”
Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan Saudara Ahli duduk kembali, tadi saudara telah
disumpah, maka dari itu saudara harus memberikan keterangan
yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai sanksi
pidana sesuai dengan ketentuan pasal 242 ayat (1) KUHP,
karena memberikan keterangan palsu dibawah sumpah dengan
ancaman pidana penjara paling lama 7 tahun, apakah saudara
mengerti?
30
Ahli : Mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Apa kegiatan saudara sehari-hari sesuai dengan profesi
saudara?
Ahli P : Saya sebagai dosen pengajar di Fakultas Hukum Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto, yang mengampu mata kuliah
Hukum Agraria dan Hukum Adat, saya juga sering diundang
sebagai pembicara dalam seminar-seminar, kemudian saya juga
menjadi Staf Ahli dalam Biro Hukum di Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dan menjadi Direktur Pusat Kajian Hukum
mengenai Permasalahan Agraria.
Hakim Ketua : Saudara Ahli, Apakah saudara tahu mengapa saudara
dihadirkan dalam persidangan disini?
Ahli : Ya Majelis Hakim, saya dihadirkan disini untuk memberikan
keterangan menurut keahlian saya terkait dengan sengketa
tanah yang menjadi perkara dalam persidangan ini.
Hakim Ketua : Apakah saudara ahli tahu yang dipermasalahkan Penggugat
dengan para Tergugat?
Ahli : setahu saya yang dipermasalahkan Para Penguggat dengan para
Tergugat adalah masalah sengketa tanah milik penggugat tapi
dikuasai oleh tergugat karena menurut tergugat telah dibeli
olehnya.
Hakim Ketua : Baiklah, Hakim anggota 1 apakah pertanyaan?
HA 1 : Ada Hakim ketua
Hakim Ketua : silahkan
HA 1 : Terimakasi hakim ketua saudara.
Apakah ahli tahu letak tanah sengketa yang dipersengketakan
antara pengugat dengan tergugat?
Ahli : Tahu yang mulia, ada di Desa Bojong, Kecamatan
Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
HA 1 : Bisakah saudara jelaskan mengenai surat perjanjian bawah
tangan?
Ahli : Surat atau akta dibawah tangan adalah akta yang dibuat serta
ditanda tangani oleh para pihak yang bersepakat dalam

31
perikatan atau antara para pihak yang berkepentingan saja.
Pengertian akta dapat diketahui pada pasal 1874 KUHPerdata.
HA 1 : Bagaimana pendapat anda pada bukti T-1? (menunjukan alat
bukti tertulis)
Ahli : Menurut saya, perbuatan hukum yang dilakukan oleh
penggugat 1 dan para tergugat masih umum atau biasa
dilakukan dikalangan masyarakat di desa dan tetap diakui
dalam hukum nasional, untuk dapat melakukan jual beli
dibawah tangan harus memenuhi syarat yang dipenuhi yang
mengacu pada hukum adat atau hukum kebiasaan yaitu jual beli
tersebut harus tunai, riil, dan terang.
HA 1 : cukup hakim ketua
Hakim ketua : hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan ?
HA 2 : ada hakim ketua
Hakim Ketua : silahkan di tanyakan
HA 2 : terimakasih hakim ketua. saudara ahli tadi menyebutkan syarat
jual dibawah tangan menurut hukum adat, tolong jelaskan hal
tersebut.
Ahli : yang dimaksud dengan tunai adalah penyerahan hak oleh
penjual dilakukan dengan pembayaran oleh pembeli seketika
itu juga hak sudah beralih, namun harga yang dibayarkan itu
tidak harus lunas, selisih harga dianggap sebagai hutang
pembeli kepada penjual yang termasuk dalam lingkup hukum
hutang piutang. Kemudian yang dimaksud dengan riil adalah
kehendak yang diucapkan penjual dengan pembeli harus diikuti
dengan perbuatan nyata misalnya dengan diterimanya uang
pembayaran oleh penjual dan dibuatnya perjanjian dihadapan
kepala desa. Kemudian yang dimaksud dengan terang adalah
jual beli dilakukan dihadapan kepala desa untuk memastikan
bahwa perbuatan itu tidak melanggar ketentuan hukum yang
berlaku.
HA 2 : Apa ada dasar hukum lain yang mengaturnya?
Ahli : yang saya ketahui ada Yurisprudensi No. 4/ K/ RUP/ 1958
tanggal 13 Desember 1958.
32
HA 2 : Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baiklah, Kuasa Hukum Penggugat apakah ada pertanyaan?
KHP : Ada majelis hakim
Hakim ketua : silahkan di tanyakan
KHP : Terimakasih majelis hakim.
Tadi saudara mengatakan jika terdapat Yurisprudensi No. 4/ K/
RUP/ 1958 tanggal 13 Desember 1958. Bisakah saudara
jelaskan isi dari yurisprudensi tersebut?
Ahli : Inti dari Yurisprudensi tersebut menyatakan bahwa ternyata ikut
sertanya kepala desa diharuskan sebagai syarat mutlak oleh
hukum adat, agar suatu jual beli hak atas tanah dapat
dinyatakan sah.
KHP : Jadi perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pihak tidak sah
menurut hukum adat, karena tidak disaksikan oleh kepala desa.
Dalam hukum adat pada syarat terang, juga tidak terpenuhi.
Bagaimana menurut saudara ahli ?
Ahli : Benar, dalam putusan Mahkamah Agung RI No. 952 K/ SIP/
1975 tanggal 12 Juni 1975 dalam pertimbangan hukumnya
menyebutkan “jual beli menurut hukum adat sah, apabila
dilakukan secara riil dan tunai serta diketahui oleh kepala desa’.
KHP : cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baik. Kuasa hukum tergugat apakah ada pertanyaan yang ingin
saudara ajukan?
KHT : ada majelis hakim
Hakim ketua : silahkan.
KHT : Terimakasih majelis hakim.
Saudara ahli, berdasarkan Yurisprudensi tanggal 13 Desember
1958 No. 4/K/RUP/1958 dan menurut hukum adat menjelaskan
bahwa perjanjian tersebut tidak sah, tetapi jika dilihat dari
prosedur dikeluarkannya surat pernyataan adanya tanda tangan
dari kepala desa tersebut berarti bahwa kepala desa mengetahui
adanya perjanjian antara penggugat dengan tergugat dan itu
sudah sesuai dengan isi yurisprudensi dan hukum adat,
bagaimana pendapat saudara?
33
KHP : Keberatan majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan
KHP : Berdasarkan keterangan saksi yonathan sebelumnya, saksi
merasa tidak mengetahui adanya perjanjian penggugat dengan
tergugat apalagi menandatangani surat pernyataan tersebut.
sehingga kwintansi tersebut tidak sah majelis hakim.
Hakim Ketua : Keberatan diterima, kuasa hukum tergugat apa ada pertanyaan
lain ?
KHT :

Ahli : Saya tahu pak, yaitu sebelah Utara rumah bapak Mare, sebelah
Selatan rumah pak Manggulilin, sebelah Timur Jalanan,dan
sebelah Barat Jalan Sutra Mandura. Dulunya tanah sengketa
hanya tanah kebun namun sekarang jadi tanah sawah;
KHT : cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah kepada hakim Anggota 1 apakah masih ada
pertanyaan?
HA 1 : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
HA II : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada
pertanyaan?
KHP 1 : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum penggugat apakah masih ada yang ingin
ditanyakan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHP 1 : Ya, keterangan yang saudara sampai kan kami anggap benar
majelis hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saudara saksi?
KHT : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya dalam
kesimpulan akhir nanti.

34
Hakim Ketua : Saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup, silakan
Saudara menempatkan diri di kursi yang telah disediakan.
Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara akan
mengajukan saksi lagi?
KHP 1 : Tidak majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah, karena acara pemeriksaan saksi dari pihak Penggugat
telah selesai, selanjutnya adalah Pembuktian dari pihak
Tergugat. Kepada para saksi pihak pengugat di persilahkan
meningalkan ruang sidang.
Saudara Kuasa Hakim Tergugat apakah saudara sudah siap
dengan saksi yang akan saudara hadirkan?
KHT : Siap Majelis Hakim, Kami akan menghadirkan 2 orang saksi
yaitu Nur Hayati dan Sugeng Supriyadi dan 1 orang ahli yaitu
Agung Dwi Budhi S.H, M.H
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Tergugat Apakah para saksi dan ahli
siap dihadirkan pada persidangan hari ini?
KHT : Baik Majelis Hakim para saksi dan ahli siap di hadirkan di
persidangan
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat hadirkan saksi
KHT : Siap Majelis Hakim.
Petugas Hadirkan para Saksi ke dalam ruang sidang.
Petugas : Siap (petugas membawa Saksi Nur Hayati dan Sugeng
Supriadi ke dalam ruang sidang.
Hakim Ketua : Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat, apa relevansi saksi
dengan perkara ini?
KHT : Bahwa saksi Nur Hayati sebagai Kepala Dusun di desa Bojong
tempat tinggal para pihak sedangkan saksi Sugeng sebagai
Sekertaris Desa di desa Bojong tempat tinggal Para Pihak.
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara bisa berbahasa Indonesia?
S1 & 2 T : Bisa.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
S1 & 2 T : Sehat
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti sidang pada hari ini?
S1 & 2 T : Siap Majelis Hakim.
35
Hakim Ketua : Sebelum saudara diminta kesaksiannya, saya terlebih dahulu
akan memeriksa identitas saudara
Hakim Ketua : Saudara saksi silakan maju kedepan untuk menunjukkan kartu
identitas saudara kepada Majelis Hakim!
( Para Saksi maju kedepan menunjukkan kartu
identitasnya, dan hakim mencocokkan)
silahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Saudara Saksi 1 Nama lengkap saudara?
S1 T : Nur Hayati
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal lahir ?
S1 T : Cilacap, 27 July 1968
Hakim Ketua : Umur ?
S1 T : 50 tahun
Hakim Ketua : Kewarganegaraan Indonesia, Jenis Kelamin Perempuan, Alamat
saudara?
S1 T : Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten RT.01/RW.02
Kabupaten Cilacap
Hakim Ketua : Agama Islam, Pekerjaan Saudara?
S1 T : Saya Sebagai Kepala Dusun di Desa Bojong
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan para pihak?
S1 T : Ya saya kenal.
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
S1 T : Tidak ada
Hakim Ketua : Hubungan semenda?
S1 T : Tidak pak
Hakim Ketua : Apakah saksi bersedia untuk memberi keterangan?
S1 T : Bersedia
Hakim Ketua : Selanjutnya, Saudara Saksi 2 Nama lengkap saudara?
S2 T : Sugeng Supriadi
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal lahir ?
S2 T : Cilacap, 17 Desember 1963
Hakim Ketua : Umur ?
S2 T : 55 tahun

36
Hakim Ketua : Kewarganegaraan Indonesia, Jenis Kelamin Perempuan, Alamat
saudara?
S2 T : Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten RT.02/RW.02
Kabupaten Cilacap
Hakim Ketua : Agama Islam, Pekerjaan Saudara?
S2 T : Saya Sebagai Sekertaris Desa di Desa Bojong
Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan para pihak?
S1 T : Ya saya kenal.
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
S2 T : Tidak ada
Hakim Ketua : Hubungan semenda?
S2 T : Tidak pak
Hakim Ketua : Apakah saksi bersedia untuk memberi keterangan?
S2 T : Bersedia
Hakim Ketua : Sebelum saudara dimintai keterangannya, saudara akan
disumpah terlebih dahulu. Apakah saudara bersedia untuk
disumpah?
S1 & 2 T : Bersedia
Hakim Ketua : Saudara saksi silakan berdiri dan kepada rohaniawan harap
dibantu,
Silakan Hakim Anggota 1
HA1 : Baik Hakim Ketua, Saudara Saksi Ikuti kata-kata saya..
“Demi Allah Saya berjanji, bahwa saya sebagai saksi, akan
memberikan keterangan dengan sebenarnya, dan tidak
lain dari pada yang sebenarnya”.
Cukup Hakim Ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan duduk kembali
Saudara saksi, tadi saudara telah disumpah, maka dari itu
saudara harus memberikan keterangan yang benar, karena jika
tidak saudara dapat dikenai sanksi pidana sesuai dengan
ketentuan pasal 242 ayat (1) KUHP, karena memberikan
keterangan palsu dibawah sumpah dengan ancaman pidana
penjara paling lama 7 tahun, apakah saudara mengerti?
S1 & 2 T : Mengerti Majelis Hakim
37
Hakim Ketua : Baiklah yang akan diperiksa terlebih dahulu adalah saksi Nur
Hayati. Kepada saksi Sugeng silahkan untuk menunggu diluar.
Petugas harap dibantu.
(Petugas membawa saksi 2 keluar ruang persidangan)
Hakim Ketua : Baik saudara saksi, saudara mengerti kenapa dihadirkan disini?
S1 T : Ya pak, saya dihadirkan di persidangan pada hari ini
sehubungan dengan perkara antara Bapak Sukirno dengan
Bapak Agus terkait permasalahan jual beli tanah.
Hakim Ketua : Bisakah saudara jelaskan bagaimana kronologis dari jual beli
tersebut?
S1 T : Baik pak, yang saya ketahui pada awalnya bisa terjadi jual beli
tanah antara Bpk Sukirno dengan Bpk Agus, karena Bpk
Sukirno memiliki hutang di bank dengan jaminan sertifikat
tanah yang dibeli oleh Bpk Agus, lalu Bpk Sukirno tidak bisa
melunasi hutangnya jadi oleh pihak bank tanah tersebut hendak
dilelang, tetapi oleh Bpk Agus hutang tersebut dilunasi
sehingga sertifikatnya oleh pihak Bank diserahkan dan dikuasai
oleh Bpk Agus.
Hakim Ketua : Darimana saudara mengetahui terkait dengan jual beli tanah
tersebut?
S1 T : ya saya tahu, karena saya pernah diundang datang kerumah
penggugat untuk menjadi saksi adanya jual beli tanah antara
bapak sukirno dengan bapak agus. Kalau tidak salah pada
pertengahan juni 2004.
Hakim Ketua : Baiklah, Hakim anggota 1 apakah ada pertanyaan?
HA1 : Ada hakim ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA1 : Terimakasih Hakim Ketua.
Berdasarkan keterangan saudara sebelumnya, saudara diundang
dalam perjanjian tersebut, Lalu bisakah saudara sebutkan siapa
saja yang menandatangani perjanjian jual beli tanah itu?
S1 T : Pada saat saya diundang baru ada tanda tangan para pihak dan
tanda tangan saya.
HA 1 : Apa saudara tahu isi dari perjanjian jual belinya?
38
S1 T : Yang saya tahu, isi perjanjian tersebut Bpk Agus membeli tanah
milik Bpk Sukirno seluas 21 Ubin dan terdapat bangunan
berupa rumah yang menjadi tempat tinggal Para Pihak. Tanah
tersebut di beli oleh Bpk Agus seharga 60 Juta Rupiah.
HA1 : Saudara saksi bisakah saudara jelaskan mengenai prosedur jual
beli tanah di desa saudara?
S1 T : setau saya prosedurnya apabila ada warga yang hendak
melakukan jual beli tanah, para pihak tersebut datang ke desa
atau perangkat desa yang datang kerumah para pihak, lalu oleh
pihak desa diserahkan blanko surat pernyataan untuk diisi dan
para pihak menyerahkan fotokopi KTP.
HA1 : Cukup Hakim Ketua
Hakim Ketua : Hakim anggota 2 apakah ada pertanyaan?
HA2 : Ada Hakim ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA2 : Terimakasih Hakim Ketua.
Saudara saksi tadi saudara mengatakan bahwa ikut
menandatangani surat pernyataan itu, lalu apakah saudara tau
dipergunakan untuk apakah surat tersebut setelah ditanda
tangani?
S1 T : Saya diminta tolong oleh Bpk Agus untuk menyerahkan surat
pernyataan tersebut kepada sekertaris desa agar diproses lebih
lanjut dan kemudian dilakukan pengukuran tanah. Selain itu
surat pernyataain itu juga digunakan sebagai proses pengurusan
peralihan nama di SPPT.
HA2 : Lalu apakah saat ini dalam SPPT tersebut telah beralih nama?
S1 T : Saat ini dalam SPPT telah beralih nama dari Sukirno menjadi
Agus.
HA2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah ada
pertanyaan ?
KHT : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Ya silakan
KHT : Terimakasih Majelis Hakim.
39
Saudara saksi apakah saudara mengetahui perihal kwitansi jual
beli tanah tersebut?
S1 T : Ya saya mengetahui, karena saya juga ikut menandatangani
kwitansi jual beli tanah tersebut.
KHT : Lalu kapan saudara menandatangani kwitansi tersebut?
S1 T : seingat saya pada tahun 2009 Bpk Agus datang kerumah saya
untuk memberitahu kepada saya bahwa Ia akan membeli tanah
milik Bpk Sukirno dan pada saat itu juga saya di minta untuk
menandatangani Kwitansi Jual Beli Tanah tersebut.
KHT : Baik, bisakah saudara jelaskan lebih rinci ketika perjanjian
tersebut dibuat?
S1 T : Bahwa dalam jual beli tersebut telah terjadi kesepakatan antara
para pihak, selain itu juga awalnya Bpk Agus menyampaikan
kepada Bpk Sukirno telah melunasi hutangnya, sehingga
SHMnya dikuasai oleh Bpk. Agus. Lalu Bpk. Agus meminta
agar tanah tersebut dijual kepadanya saja dan disepakati oleh
belah pihak tanah seluas 21 ubin beserta rumah yang diatasnya
dijual kepada Bpk Agus seharga 60 juta.
KHT : Baik berdasarkan keterangan yang saudara saksi berikan,
Berarti perjanjian jual beli tersebut telah sesuai dengan syarat
sahnya perjanjian menurut pasal 1320 KUH Perdata.
Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, kepada Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada
pertanyaan ?
KHP : Ada majelis hakim
Hakim Ketua : Ya silakan
KHP : Terimakasih Majelis Hakim,
Apakah saudara mengetahui bahwa didalam blangko surat
pernyataan maupun dalam kwitansi jual beli harus terdapat
tanda tangan dari kepala desa?
S1 T : Saya tahu bahwa didalam blangko surat pernyataan maupun
kwitansi jual beli terdapat kolom tanda tangan untuk kepala
desa, namun setahu saya kolom tersebut dapat diwakilkan oleh
tanda tangan sekertaris desa.
40
KHP : Lalu apakah kepala desa mengetahui adanya blangko surat
pernyataan maupun kwitansi jual beli tersebut?
S1 T : Saya tidak tahu karena setelah saya tanda tangani langsung
diserahkan ke sekertaris desa.
KHP : Baik,Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah kepada hakim Anggota 1 apakah masih ada
pertanyaan?
HA 1 : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
HA II : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada
yang ingin ditanyakan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah masih
ada yang ingin ditanyakan?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan menanggapi
keterangan saksi?
KHT : Tidak Majelis Hakim, keterangan saksi sudah kami anggap
benar.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara akan menanggapi
keterangan saksi?
KHP : Ya Majelis Hakim, kami akan menanggapinya dalam
kesimpulan akhir nanti.

Hakim Ketua : Saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup, silahkan


saudara menempatkan diri di kursi yang telah disediakan.
Kuasa Hukum tergugat hadirkan saksi berikutnya..!!!
KHT : Siap Majelis Hakim. Petugas, hadirkan saksi Sugeng Supriyadi
kedalam Ruang Sidang..!!
Petugas : Siap
Hakim Ketua : Baik, Apa yang saudara saksi ketahui sehubung dengan perkara
ini?

41
S2 T : Setahu saya bahwa telah terjadi sengketa jual beli tanah antara
Bpk Sukirno dengan Bpk Agus.
Hakim Ketua : Darimana saudara mengetahui peristiwa tersebut?
S2 T : jadi sekitar tahun 2004, saya mendapat laporan dari Kadus yaitu
saudara Mustofa mengenai adanya jual beli tanah di desa
Bojong antara Bpk Sukirno dengan Bpk Agus.
Hakim Ketua : Apakah benar Sdr Mustofa menyerahkan Blanko Surat
Pernyataan yang telah ditanta tangani oleh para pihak serta
Kadus kepada saudara?
S2 T : Iya benar Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Hakim anggota 1 ada pertanyaan?
HA1 : Ada hakim ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA1 : Terima Kasih Hakim Ketua.
Baik saudara saksi, apakah saudara tahu kapan jual beli tersebut
dilakukan?
S2 T : Saya tidak mengetahui kapan tepatnya terjadi jual beli tersebut,
namun saya mendapat laporan dari Sdr Mustofa bahwa para
pihak telah sepakat Jual Beli.
HA1 : Lalu apa yang saudara lakukan setelah mendapat laporan dan
menerima Blanko surat pernyataan itu.
S2 T : Setelah saya mendapat Laporan dan menerima Blanko Surat
pernyataan itu, saya berusaha untuk menemui Bpk Agus untuk
menanyakan kebenaran hal tersebut. Dan hal tersebut
dibenarkan oleh Bpk Agus.
HA1 : Baik, Cukup hakim ketua.
Hakim Ketua : Hakim anggota 2 ada pertanyaan?
HA2 : Ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : Ya Silahkan
HA2 : Terimakasih Hakim Ketua.
Saudara saksi sehubung dengan pertanyaan sebelumnya, apakah
saudara juga berusaha menemui Pihak Penggugat?
S2 T : Saya sudah berusaha menemui Bpk Sukirno, namun saya tidak
bisa menemuinya.
42
HA2 : Baik, Lalu apakah saudara Langsung menandatangani surat
pernyataan tersebut?
S2 T : Saat itu saya sempat menunggu 3 bulan untuk memastikan
apakah ada pihak yang keberatan atau tidak, namun selama
waktu tersebut tidak ada yang keberatan. Setelah itu saya ikut
menandatangani surat pernyataan tersebut.
HA2 : Cukup hakim ketua
Hakim Ketua : Baiklah kepada Kuasa Hukum Tergugat, apakah ada pertanyaan
yang akan diajukan kepada saudara saksi?
KHT : Ada majelis halim
Hakim Ketua : Ya Silakan
KHT : Terima kasih Hakim Ketua.
Baik saudara saksi sebagai sekertaris desa, apakah menurut
saudara Blanko surat pernyataan tersebut sah?
S2 T : Menurut saya Blanko Surat Pernyataan tersebut sah, karena
telah disepakati oleh para pihak dan di desa belum ada aturan
yang menyataan jual beli tanah harus di depan kepala desa.
KHT : Bagaimana pendapat saudara saksi mengenai jual beli yang
dilakukan oleh pihak Penggugat dengan Tergugat?
S2 T : Menurut saya sah, karena jual beli yang dilakukan oleh Bpk
Sukirno dengan Bpk Agus biasa dilakukan di desa. Cukup
menyerahkan blanko surat pernyataan jual beli yang telah diisi
oleh para pihak dan tanpa harus diketahui oleh kepala desa. Dsn
belum pernah juga ada warga desa yang melakukan jual beli di
kantor desa.
KHT : Baik, apakah benar saudara berusaha menemui penggugat lagi
setelah menandatangani surat pernyataan tersebut?
S2 T : Ya saya menemui Bpk Sukirno lagi dan bertanya tentang
masalah pembayaran jual beli tanah, lalu Bpk Sukirno
menjelaskan sudah menerima uang dari Bpk Agus.
KHT : Cukup Hakim ketua.
Hakim Ketua : Kepada Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada
pertanyaan ?
KHP : Ada Majelis Hakim
43
Hakim Ketua : Ya silakan
KHP : Terima kasih Majelis Hakim.
Baik sehubung dengan pernyataan saudara diatas, apakah
saudara saksi mengetahui jika dalam Blanko Surat Pernyataan
tersebut tidak terdapat tanda tangan kepala desa?
S2 T : Saya Tahu dalam Blanko Surat Pernyataan itu tidak terdapat
tanda tangan kepala desa, karena menurut saya hal itu tidak
perlu.
KHP : Tapi bukankah seharusnya saudara tetap memberitahu kepada
kepala desa mengenai jual beli tersebut?
S2 T : saya tidak tahu, karena saya kira saudara Mustofa telah
memberitahu masalah ini kepada kepala desa.
KHP : Cukup majelis hakim
Hakim Ketua : Baiklah kepada hakim Anggota 1 apakah masih ada
pertanyaan?
HA 1 : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
HA II : Tidak ada hakim ketua.
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada
yang ingin ditanyakan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada yang ingin
ditanyakan?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saksi?
KHT : Tidak Majelis Hakim, keterangan saksi sudah kami anggap
benar.
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara akan
menanggapi keterangan saksi?
KHP : Benar sekali Majelis Hakim, kami akan menanggapinya dalam
kesimpulan akhir nanti.
Hakim Ketua : Saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup, silakan
saudara menempatkan diri di kursi yang telah tersedia.
44
Saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara akan
mengajukan saksi lagi?
KHT : Sudah tidak ada saksi, namun ada seorang ahli yang akan kami
hadirkan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan Hadirkan ahli ke dalam ruang sidang.
KHT : Petugas Hadirkan Ahli ke dalam ruang Sidang
Petugas : Siap
Hakim Ketua : Baiklah Saudara Ahli, apakah saudara bisa berbahasa
Indonesia?
Ahli : Bisa.
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?
Ahli : Sehat
Hakim Ketua : Apakah saudara siap mengikuti sidang pada hari ini?
Ahli : Siap Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Sebelum saudara diminta kesaksiannya, Majelis Hakim akan
memeriksa identitas saudara.
Hakim Ketua : Saudara Ahli silakan saudara maju untuk menunjukkan kartu
identitas, saudara kepada Majelis Hakim!
(Ahli maju kedepan menunjukkan kartu identitasnya, dan
hakim mencocokkan)
silahkan duduk kembali.
Hakim Ketua : Nama lengkap saudara?
Ahli : Agung Dwi Budhi
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal lahir ?
Ahli : Purwokerto, tahun 1968
Hakim Ketua : Umur ?
Ahli : 50 tahun
Hakim Ketua : Pendidikan terakhir Saudara?
Ahli : Doktor/S-3

Hakim Ketua : Kebangsaan Indonesia, Jenis Kelamin Laki-Laki, Alamat


saudara?
Ahli : saya tinggal di Jalan Siliwangi no. 12 Ciamis Majelis Hakim
Hakim Ketua : Agama Islam, pekerjaan saudara?
45
Ahli : Saya sebagai Dosen Hukum Perdata KUHPerdata dan Hukum
Perjanjian Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah saudara kenal dengan para pihak?
Ahli : saya tidak kenal dengan para pihak
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah dengan para pihak?
Ahli : tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia untuk memberi keterangan?
Ahli : Bersedia
Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan ketentuan Pasal 147 HIR, sebelum
memberikan keterangan, saudara akan disumpah terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan saudara.
Apakah saudara bersedia untuk disumpah?
Ahli : Bersedia
Hakim Ketua : Saudara Ahli silakan berdiri dan kepada rohaniawan harap
dibantu,
Hakim Anggota 1 harap dibantu.
Hakim Anggota 1 : Baik Hakim Ketua
Saudara Ahli Ikuti kata-kata saya.
“Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai Ahli
akan memberikan keterangan menurut pengetahuan saya
yang sebenar-benarnya dan tidak lain dari pada yang
sebenarnya”
Cukup Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan Saudara Ahli duduk kembali, tadi saudara telah
disumpah, maka dari itu saudara harus memberikan keterangan
yang benar, karena jika tidak saudara dapat dikenai sanksi
pidana sesuai dengan ketentuan pasal 242 ayat (1) KUHP,
karena memberikan keterangan palsu dibawah sumpah dengan
ancaman pidana penjara paling lama 7 tahun, apakah saudara
mengerti?
Ahli : Mengerti majelis hakim
Hakim Ketua : Saudara Ahli, Apakah saudara tahu tentang duduk perkara
dalam perkara ini?
Ahli : Saya mengetahuinya setelah mendengar cerita dari Kuasa
46
Hukum Tergugat dan membaca Surat gugatan dari Pihak para
Penggugat Majelis Hakim
.
Hakim ketua : Lalu apa fakta hukum yang bisa saudara temukan dalam
sengketa tanah ini?
Ahli : fakta hukum yang saya temukan adalah inti dari perkara ini
terletak pada sah tidaknya perjanjian jual beli tanah yang
dilakukan para penggugat dan para tergugat majelis hakim.
Hakim Ketua : mengapa saudara bisa menyimpulkan demikian?
Ahli : karena setelah saya mencermati perihal duduk perkara pihak
tergugat menyatakan telah terjadi perjanjian jual beli atas
sebidang tanah yang disengketakan sedangkan dari pihak
penggugat hanya menyatakan bahwa dasar penguasaan
Sertifikat hak milik atas tanah sengketa hanyalah pelunasan
hutang atas hak tanggungan tanah sengketa pihak penggugat
oleh pihak tergugat.
Hakim ketua : Hakim anggota 1 ada pertanyaan?
HA 1 : ada majelis hakim
Hakim ketua : Silahkan
HA 1 : terima kasih Hakim ketua, Baik saudara Ahli tadi saudara
menyatakan bahwa inti permasalahan ini terletak pada sah
tidaknya juakl beli, lalu bagaimana menurut anda perjanjian
jual beli tersebut.
Ahli : menurut saya selama bisa dibuktitan telah terjadi perjanjian
dengan akad jual beli tanah sengketa maka perjanjian jual beli
tersebeut telah sah dan telah sesuai hukum yang berlaku.
HA 1 : lantas bagaimana jika jual beli tersebut tidak dilakukan secara
tunai?
Ahli : Sepengetahuan saya selama hal tersebut telah disepakati oleh
para pihak maka hal tersebut sah sah saja majelis hakim.
HA 1 : Cukup Hakim Ketua
Hakim Ketua : baik selanjutnya HA 2 ada pertanyaan?
HA 2 : ada Hakim Ketua
Hakim Ketua : silahkan
47
HA 2 : Terima kasih Hakim Ketua, Baik Saudara Ahli menurut
sauadara apa bisa pelunasan hutang atas tanah sengketa
menjadi dasar penguasaan tanah tersebut jika sebelumnya tidak
diperjanjikan demikian?
Ahli : menurut saya hal tersebut tidak diperbolehkan Majelis Hakim
dan telah masuk sebagai perbuatan melawan hukum.
HA 2 : lalu jika sebelumnya diperjanjikan sebagai jual beli tanah
sengketa bagaimana saudara Ahli?
Ahli : Sesuai akadnya tentu perjanjian tersebut sah sebagai perjanjian
jual beli atas tanah sengketa Majelis Hakim
HA 2 : Cukup Hakim ketua
Hakim Ketua : Baik selanjutnya Kuasa Hukum Tergugat ada pertanyaan?
KHT : ada majelis hakim
Hakim Ketua : Silahkan
KHT : terima kasih majelis hakim, baik saudara ahli jika perjanjian
jual beli atas tanah sengketa antara penggugat dan tergugat
telah sah secara hukum maka bagaimana status penguasaan
Sertifikat Hak milik atas tanah sengekta yang masih atas nama
penggugat?
Ahli : Selama bisa ada akta jual beli antara pihak penggugat dan
tergugat maka penguasaan tersebut jelas sah secara hukum
namun untuk menghindari adanya sengketa maka sebaiknya
sertifikat hak milik tersebut segera dibalik namakan.
KHT : Jika demikian lantas bagaimana status pihak penggugat yang
masih meminta-minta Sertifikat Hak Milik atas tanah sengketa
tersebut?
Ahli : Menurut saya tindakan tersebut tidak beralaskan hak, dan bisa
termasuk perbuatan melawan hukum jika dilakukan dengan
paksaan.
KHT : lalu bagaimana jika jual beli yang sudah sah, lalu tanah
tersebut dijual lagi oleh pihak penggugat kepada orang lain?
Ahli : berdasarkan pasal 1320 kauhperdata tentang syarat sahnya
perjanjian hal tersebut jelas bertentangan dengan hukum karena
tidak beralaskan hak.
48
KHT : baik terima kasih saudara ahli, cukup hakim ketua.
Hakim Ketua : baik selanjutnya suadara Kuasa Hukum Penggugat, apa ada
pertanyaan?
KHP : ada majelis hakim
Hakim ketua : Silahkan
KHP : terima kasih majelis hakim, saudara ahli bagaimana tanggapan
saudara jika ada suatu transaksi sebut saja transaksi jual beli
yang tidak sesuai dengan adat kebiasaan masyrakat setempat?
Ahli : selama bisa dibuktikan maka jual beli tersebut adalah batal
demi hukum
KHP : apa suadara yakin dengan jawaban suadara?
Ahli : saya yakin, jawaban saya berdasarkan Syarat sah yang umum
di luar pasal 1320 KUH Perdata dalam hal ini jual beli
tidak boleh bertentangan dengan adat istiadat setempat
KHP : lantas jika demikian maka perjanjian jual beli ini yang
dilakukan dengan cara mengangsur pembayaran hutang
penggugat oleh tergugat adalah tidak sah karena bertentangan
dengan adat istiadat di daerah setempat yaitu transaksi jual beli
harus dilakukan secara tunai!
KHT : Mohon maaf Majelis Hakim
Hakim Ketua : Silahkan
KHT : Saya merasa bahwa pertanyaan dari KHP merupakan
penggiringan opini agar ahli membenarkan argumentasi dari
KHP sendiri tanpa menerangkan kejadian secara lengkap
melainkan dengan setengah-setengah.
KHP : Maaf Majelis Hakim saya rasa pertanyaan saya sudah sesuai
karena ada relevansinya dalam perkara ini.
( Majelis Hakim bermusyawarah)
Hakim Ketua : Majelis Hakim berpendapat bahwa pertanyaan dari KHP adalah
sah sehingga dapat diteruskan, dan kepada saudara ahli
silahkan saudara jawab pertanyaan dari KHP sesuai dengan
pengetahuan saudara.
Ahli : Baik Majelis Hakim, selama hukum adat tersebut dapat
dibuktikan maka perjanjian tadi adalah batal demi hukum.
49
Hakim Ketua : Baik, KHP apakah masih ada pertanyaan?
KHP : Masih ada Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan
KHP : terima kasih Majelis Hakim, baik saudara Ahli berarti sudah
jelas ya perjanjian tersebut adalah batal demi hukum?
Ahli : tentu saja jika hukum adat tersebut dapat dibuktikan.
KHP : Saudara Ahli, hukum adat tersebut sudah senyata-nyatanya
terbukti mengapa saudara masih menyatakan jika dan terkesan
tak ada ketegasan dalam jawaban saudara?
Ahli : Maaf KHP keahlian saya adalah dibidang Hukum Perdata
KUHPerdata dan Hukum Perjanjian, maka tidak etis jika saya
menjawab perihal substansi tentang hukum adat karena hal
tersebut memang bukan keahlian saya.
KHP : Saudara Ahli saya terangkan bahwa berdasarkan keterangan
Ahli yang kami hadirkan, bahwa hukum adat tersebut memang
senyata-nyatanya ada.
Hakim Ketua : Saudara KHP Majelis Hakim ingatkan untuk tidak memojokan
Ahli, dan menanyakan sesuai dengan keahlian yang dia miliki,
perihal keterangan ahli sebelumnya biarlah menjadi
pertimbangan Majelis Hakim, Saudara mengerti?
KHP : Mengerti Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Apakah masih ada pertanyaan?
KHP : Cukup Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Hakim Anggota I apakah masih ada pertanyaan?
HAI : Tidak Hakim Ketua
Hakim Ketua : Hakim Anggota II apakah masih ada pertanyaan?
H A II : Tidak Hakim Ketua
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah masih ada pertanyaan?
KHP : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah masih ada pertanyaan?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara Ahli untuk sementara keterangan Saudara dianggap
cukup. Silakan Saudara duduk di kursi saksi di belakang.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah Saudara akan menanggapi
keterangan ahli?
KHT : Tidak Majelis Hakim
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah Saudara akan menanggapi
keterangan Ahli?
KHP : Benar Majelis Hakim, kami akan menanggapinya bersama
50
dengan kesimpulan akhir nanti.

Hakim Ketua : Baiklah, karena acara pembuktian telah selesai maka sidang
selanjutnya adalah kesimpulan dari para pihak, kepada kuasa
hukum Penggugat apakah sudah siap dengan kesimpulannya?
KHP 1 : Belum Majelis Hakim, kami mohon waktu untuk menyusunnya
Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat apakah sudah siap
dengan kesimpulannya?
KHT : Belum Majelis Hakim, Kami mohon waktu menyusunnya
(Majelis Hakim bermusyawarah)
Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah 1 minggu cukup
untuk menyusun kesimpulan?
KHP 1 : Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah 1 minggu
cukup untuk menyusun kesimpulan?
KHT : Cukup Majelis Hakim
Hakim Ketua : Panitera, 1 minggu dari sekarang hari apa dan tanggal berapa?
Panitera : Hari Kamis, tanggal 10 Mei 2018 Hakim Ketua
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara siap
hadir dalam persidangan pada hari, Kamis, 10 Mei 2018?
KHP 1 : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana KHT, apakah saudara bisa hadir dalam persidangan
pada hari, Kamis, 10 Mei 2018?
KHT : Siap majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, sebelum persidangan ini ditutup apakah ada hal-hal yang
perlu ditanyakan? Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP 2 : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum
Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat untuk menyusun
kesimpulannya, maka Sidang pada hari ini ditunda dan akan
dilanjutkan pada hari Kamis, 10 Mei 2018. Majelis hakim
memerintahkan agar para pihak tetap hadir pada sidang

51
berikutnya tanpa harus dipanggil lagi. Dan perintah ini
dianggap sebagai panggilan resmi. Sidang dinyatakan ditunda
dan ditutup. (ketuk palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri....

SIDANG VI
KESIMPULAN PENGGUGAT DAN TERGUGAT
Kamis, 10 Mei 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.


(majelis hakim memasuki ruang sidang).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, PP siap, Rohaniawan siap)

52
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 10 Mei 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Hakim Ketua : Panitera apakah para pihak hadir dalam persidangan?
Panitera : Para Pihak tidak hadir, namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Sesuai dengan agenda persidangan yang lalu maka
acara sidang hari ini adalah Kesimpulan dari para pihak.
Kepada Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat
silahkan Saudara maju untuk menyerahkan kesimpulan Saudara
kepada Majelis Hakim (Kuasa Hukum Penggugat dan
Kuasa Hukum Tergugat Maju untuk menyerahkan
Kesimpulannnya kepada Majelis Hakim)
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat apakah ada yang perlu dijelaskan
dalam kesimpulan Saudara?
KHP1 : Tidak Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Tergugat apakah ada yang perlu dijelaskan
dalam kesimpulan Saudara?
KHT : Tidak Majelis Hakim.

53
Hakim Ketua : Baiklah, Para Pihak sudah menyerahkan kesimpulannya dan
para pihak menyatakan cukup dan tidak akan mengajukan
sesuatu apapun lagi. Maka Persidangan Selanjutnya adalah
Pembacaan Putusan, namun Majelis Hakim memerlukan waktu
untuk menyusunnya. (Majelis Hakim bermusyawarah)
Panitera, satu minggu dari sekarang tanggal berapa?
Panitera : Hari Kamis, tanggal 17 Mei 2018 Hakim Ketua
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara siap
hadir dalam persidangan pada hari, Kamis, 17 Mei 2018?
KHP 2 : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana KHT, apakah saudara bisa hadir dalam persidangan
pada hari, Kamis, 17 Mei 2018?
KHT : Siap majelis Hakim
Hakim Ketua : Baik, sebelum persidangan ini ditutup apakah ada hal-hal yang
perlu ditanyakan? Bagaimana Kuasa Hukum Penggugat?
KHP 1 : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat?
KHT : Tidak ada Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah untuk memberi kesempatan kepada Majelis Hakim
untuk mempersiapkan Putusannya, maka Sidang ditunda dan
akan dilanjutkan pada hari Kamis, 17 Mei 2018. Majelis hakim
memerintahkan agar para pihak tetap hadir pada persidangan
berikutnya tanpa harus dipanggil lagi. Dan perintah ini berlaku
sebagai panggilan resmi. Sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup. (ketuk palu 1x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri....

54
SIDANG VII
PEMBACAAN PUTUSAN
Kamis, 17 Mei 2018

Panitera : Majelis Hakim memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri.


(majelis hakim memasuki ruang sidang).
Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hakim Ketua : (HA1 siap, HA2 siap, PP siap, Rohaniawan siap)

55
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 17 Mei 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 1x).
Hakim Ketua : Panitera apakah para pihak hadir dalam persidangan?
Panitera : Para Pihak tidak hadir, namun telah diwakilkan oleh kuasa
hukumnya Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik, Kuasa Hukum Penggugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHP : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Kuasa Hukum Tergugat apakah saudara siap untuk
mengikuti persidangan?
KHT : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua : Baiklah , Sesuai dengan agenda persidangan yang lalu maka
agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Putusan oleh majelis
hakim.Kepada para pihak harap menyimak dengan baik.
(BACA PUTUSAN)

Hakim Ketua : Demikian Putusan dari Majelis Hakim, sesuai dengan Pasal 123
ayat (1) jo pasal 124 Undang-undang No 5 Tahun 1986 jo
Undang-undang No 9 Tahun 2004 Saudara-saudara mempunyai
hak untuk mengajukan upaya hukum dalam waktu 14 hari
setelah putusan dibacakan. Jika dalam waktu 14 hari Saudara-
Saudara tidak mengajukan upaya hukum, maka putusan ini
akan mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Bagaimana Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah Saudara
akan menggunakan hak Saudara?

56
KHP : Tidak Majelis Hakim. Kami menerima putusan tersebut.
Hakim Ketua : Bagaimana Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah Saudara
akan menggunakan hak Saudara?
KHT : Kami akan mempertimbangkan kembali Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, karena pihak Tergugat masih mempertimbangkannya,
maka putusan ini belum mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.
Baiklah karena acara pembacaan putusan telah selesai, maka
Sidang Pengadilan Negeri Cilacap yang memeriksa dan
mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dengan acara
pemeriksaan biasa dengan nomor register perkara
15/Pdt.G/2018/PN.Clp antara Sukirno sebagai Penggugat I,
dan Khotijah sebagai Penggugat II yang diwakili oleh
kuasanya Inez Febrin, SH., MH., melawan Agus Pujiarto
sebagai Tergugat I, dan Sulastri sebagai TERGUGAT II yang
diwakili oleh kuasanya Rizka Utami, S.H., M.H., pada hari
Kamis, 17 Mei 2018, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum.. (ketuk palu 3x).
Panitera : Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri........

57

Anda mungkin juga menyukai