Oleh :
Kelompok 1A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
SOAL DENGAN RESEP
RESEP 10A
1. Berikan komentar anda terkait aspek administratif dari masing-masing resep atau
salinan resep tersebut!
Aspek administratif pada resep 10a meliputi:
Data dokter
Nama dokter : dr. Ashar Suryansyah
Alamat praktek dokter : Jl. Ramayana 8 Surabaya
SIP : 990.657/1234/0075/IP.DU/432.1.1/III/2015
Paraf : ada
Spesialisasi : tidak ada
Tanggal penulisan resep : 31/08/2018
Simbol R/ (superscriptio) : ada
Data obat
Inscriptio : Salbutamol 2 mg No. X
Subscriptio : sediaan tablet berjumlah 10
Signatura : S 3dd tab I prn
Data pasien
Nama pasien : An. Salsabila
Alamat pasien : Jl. Indrapura No.4 Surabaya
Usia : 7 tahun
Jenis kelamin : perempuan
BB/TB : tidak ada
Aspek administratif pada resep 10a tidak lengkap, tidak menyantumkan spesialisasi dokter
dan berat badan pasien. Namun resep dokter masih bisa dilayani karena penilaian kesesuaian
obat dengan pasien tidak membutuhkan data BB/TB.
2. Apakah persamaan dan perbedaan obat-obat yang tertera pada resep atau salinan
resep tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)?
Resep 10a :
Salbutamol 2mg tab
Kandungan bahan aktif : salbutamol 2mg
Rute pemakaian : oral
Bentuk sediaan : tablet
Golongan obat : keras
Ketersediaan : ada
Resep 10b :
Salbron 4mg tab
Kandungan bahan aktif : salbutamol 4mg
Rute pemakaian : oral
Bentuk sediaan : tablet
Golongan obat : keras
Ketersediaan : ada
Resep 10c :
Salbuven 4mg tab
Kandungan bahan aktif : salbutamol 4mg
Rute pemakaian : oral
Bentuk sediaan : tablet
Golongan obat : keras
Ketersediaan : ada
Ventolin inhaler
Kandungan bahan aktif : salbutamol 0,1mg per puff
Rute pemakaian : inhalasi
Bentuk sediaan : inhaler
Golongan obat : keras
Ketersediaan : tidak ada
Persamaan obat dari resep 10a, 10b, dan 10c adalah sama-sama untuk tujuan terapi yang
sama, untuk saluran nafas (antiasma). Salbron 4mg tab dan salbuven 4mg tab mengandung
bahan aktif obat yang sama yaitu salbutamol 4mg. Salbutamol 2mg tab, salbron 4mg tab, dan
salbuven 4mg tab tersedia dalam bentuk tablet, ketiga obat tersebut dikonsumsi secara oral.
Semua obat didalam resep termasuk golongan obat keras
Perbedaan dari ketiga resep tersebut diantaranya, salbutamol 2mg tab dan ventolin inhaler
memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda dibandingkan dengan obat pada resep lainnya.
salbutamol 2mg tab mengandung salbutamol 2mg, ventolin inhaler mengandung salbutamol
0,1mg per puff. Bentuk sediaan dan rute pemakaian ventolin inhaler juga berbeda, yaitu
dalam inhaler dan rute pemakaiannya adalah inhalasi. Obat ini tidak tersedia dalam daftar
obat terlampir.
3. Apakah obat-obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) dapat
saling menggantikan?, mengapa?
Bisa, karena ketiga resep tersebut mengandung bahan aktif yang sama yaitu salbutamol dan
tujuan terapi yang sama. Tetapi jumlah bahan aktifnya yang berbeda. Hal tersebut dapat
disesuaikan dengan dosis dan aturan pemakaian kepada pasien. Untuk penggantian obat harus
meminta persetujuan pasien dan dokter yang menulis resep.
4. Mengacu pada skenario yang tersedia, sebutkan aspek klinis dari obat-obat yang
tertera pada resep atau salinan resep tersebut (cek ketersediaan obat pada daftar obat
terlampir)!
Efek farmakologi : Salbutamol merupakan simpatomimetik yang beraksi
langsung terutama dalam aktivitas beta-adrenergik dan bertindak selektif pada
reseptor beta2 (beta2 agonist)
Indikasi : obat untuk saluran pernapasan (antiasma)
Kontraindikasi : Hipersensitivitas pada salbutamol atau obat agonis
adrenoreseptor beta2
Dosis : salbutamol oral dapat diberikan dalam dosis 2 – 4 mg
sebanyak 3 atau 4 kali dalam sehari. Tetapi beberapa pasien membutuhakan dosis
sampai 8 mg sebanyak 3 atau 4 kali dalam sehari, untuk peningkatan dosis ini tidak
baik bagi kesehatan.
Aturan pemakaian : tiga kali sehari satu tablet bila perlu
Lama pemakaian : selama asma kambuh
Efek samping : nyeri dada, denyut jantung cepat, tremor terutama pada
tangan, kram otot, sakit kepala dan gugup.
Interaksi : Penggunaan salbutamol dan agonis beta2 lainnya dengan
kortikosteroid, diuretik, atau xanthines meningkatkan risiko hipokalemia
5. Jika ketersediaan obat untuk melayani resep atau salinan resep tersebut adalah
seperti tampak pada daftar obat terlampir, buatlah salinan resepnya!
APOTEK MAHASISWA FF UNAIR
Jl. Dharmawangsa Dalam, Sby
031-5343710
Apoteker : Dewi Lestari, S.Farm, Apt.
SIA : 051711133013
SALINAN RESEP
Dokter : dr. Ashar Suryansyah (u/sp…./g/h/…)
Tertulis tgl. : 31-08-2018 Iter : -
Dibuat tgl. : 31-08-2018 No. : 10a
Untuk : An. Salsabila Usia : 7 tahun
Alamat : Jl. Indrapura No.4 Surabaya
R/ Salbutamol 2 mg No. X
S 3dd tab I prn
det
Surabaya, 31-08-2018
p.c.c APOTEK
MAHASI
SWA FF
UNAIR
6. Sebutkan tahapan yang diperlukan untuk melayani resep atau salinan resep tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)!
Mengecek kelengkapan resep (skrinning resep)
Mengecek ketersediaan obat di apotek
Mengecek kelayakan obat (kondisi fisik bagus, ED : Agustus 2021)
Mengambil obat dan menuliskan pengambilan pada kartu stok
Membuat etiket putih
Menyerahkan obat kepada pasien, disertai informasi mengenai obat tersebut
7. Dengan memperhatikan skenario dan ketersediaan obat, buatlah etiket sesuai dengan
permintaan resep atau salinan resep tersebut!
9. Jika dari permintaan resep atau salinan resep tersebut terdapat obat yang tidak
dapat dilayani (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir), informasi apakah
yang harus disampaikan kepada pasien?
Apabila dalam resep terdapat obat yang tidak bisa dilayani maka apoteker memberikan
penjelasan mengenai sebab obat tersebut tidak bisa dilayani. Apoteker juga dapat
menyarankan untuk menebus obat ke apotek lain apabila di apotek sendiri tidak tersedia obat
yang diminta pada resep.
10. Dimanakah tempat penyimpanan obat-obat yang dapat dilayani tersebut (mengacu
pada skenario dan daftar obat terlampir)?, mengapa?
Salbutamol 2mg tablet merupakan golongan obat keras sehingga disimpan di lemari umum
(rak golongan obat keras) pada suhu 25˚C – 30˚C. Salbutamol 2mg tablet tidak boleh
disimpan pada OTC dan tidak boleh terlihat langsung oleh pasien agar dapat mencegah
penyalahgunaan obat.
11. Jika obat-obat yang diperoleh pasien sesuai resep atau salinan resep tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) sudah habis tetapi pasien masih
merasakan keluhannya, saran apakah yang dapat diberikan apoteker?
Apoteker tidak dapat melayani resep tersebut karena semua obat dalam resep tersebut sudah
diambil pasien dan resep tersebut tidak memiliki iter (pengulangan) sehingga apoteker tidak
bisa memberikan obat lagi dalam resep tersebut. Apoteker dapat menyarankan pasien untuk
memeriksakan kondisinya kembali kepada dokter.
12. Saran apakah yang dapat diberikan apoteker jika keluhan sudah dapat teratasi tapi
obat-obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) masih tersisa?
Apoteker dapat menyarankan untuk menyimpan obat tersebut dengan baik (sesuai dengan
tempat penyimpanan yang diharuskan). Obat tersebut dapat digunakan lagi apabila belum
melewati batas kadaluarsa obat dan obat masih dalam kondisi fisik yang bagus.
13. Dengan mengacu pada skenario, resep dan informasi ED yang tertera pada
kemasan obat (cek daftar obat terlampir), kapan dan bagaimana obat-obat tersebut
sudah harus dimusnahkan?
Obat tersebut dapat dimusnahkan apabila telah melewati batas kadaluarsa obat dan obat
sudah dalam kondisi fisik yang tidak bagus. Pemusnahan salbutamol 2mg tablet dengan cara
tablet dikeluarkan dari kemasan, kemudian dihancurkan, lalu dilarutkan dengan air kemudian
dibuang di air yang mengalir deras.
RESEP 10b
1. Berikan komentar Anda terkait aspek administratif dari masing – masing resep atau
salinan resep tersebut!
Untuk data dokter : nama, SIP, Alamat, dan paraf sudah ada, tetapi untuk spesialisasi
dokter tidak ada. Sedangkan untuk data pasien : nama, alamat, jenis kelamin ada, tetapi
untuk usia dan BB/TB tidak ada. Resep dokter masih bisa dilayani karena penilaian
kesesuaian obat dengan pasien tidak membutuhkan data BB/TB.
2. Apakah persamaan dan perbedaan obat – obat yang tertera pada resep atau salinan
resep tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)?
a. Persamaan :
Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh
memiliki kandungan bahan aktif yang sama yaitu Salbutamol.
Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh
memiliki tujuan terapi yang sama yaitu mengobati penyakit saluran pernapasan yaitu
asma.
Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh
memiliki golongan obat yang sama yaitu obat keras.
b. Perbedaan
Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh walaupun
memiliki bahan aktif yang sama, namun untuk mencapai tujuan terapi ke empat obat tersebut
memiliki kekuatan obat yang berbeda – beda.
3. Apakah obat – obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)
dapat saling menggantikan?Mengapa?
Obat Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh dapat
saling menggantikan, karena memiliki kandungan bahan aktif yang sama dan tujuan
terapi yang sama, tetapi untuk penggantian antara obat satu dengan yang lain harus
sesuai dengan dosis pasien penderita. Untuk penggantian obat yang memiliki bahan aktif
sama harus atas persetujuan pasien, dan tugas apoteker selanjutnya adalah menjelaskan
informasi scara rinci tentang obat baru kepada pasien tersebut.
4. Mengacu pada skenario yang tersedia, sebutkan aspek klinis dari obat – obat yang
tertera pada resep atau salinan resep tersebut (mengacu pada skenario dan daftar
obat terlampir)?
Aspek klinis obat Salbron 4 mg tab
Efek farmakologi : Salbron 4mg tablet mengandung Salbutamol yang bekerja
simpatomimetik dengan Beta adrenergik dan bekerja selektif pada reseptor beta2
(beta2 agonist) sebagai bronchodilator pada gangguan pernapasan, seperti pada asma
dan pasien penderita gangguan pernapasan.
Indikasi : untuk mengobati penyakit saluran pernafasan yaitu asma.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas pada salbutamol atao obat agonis adrenoreseptor
beta2
Dosis : Ketika inhaler tidak efektif, Salbron dapat diberikan dengan dosis 2 – 4 mg
sebanyak 3 atau 4 kali dalam sehari. Tetapi beberapa pasien membutuhakan dosis
sampai 8 mg sebanyak 3 atau 4 kali dalam sehari, untuk peningkatan dosis ini tidak
baik bagi kesehatan.
Aturan pakai : Salbron 4 mg tab digunakan tiga kali sehari, satu kali pemakaian 1
tablet (bila perlu) diminum setelah makan.
Lama pemberian : bila asma
Efek samping obat : efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Salbron
4mg tab seperti nyeri dada, denyut jantung cepat, tremor terutama pada tangan, kram
otot, sakit kepala dan gugup.
5. Jika ketersediaan obat untuk melayani resep atau salinan resep tersebut adalah
seperti tampak daftar obat terlampir, buatlah salinan resep!
APOTEK MAHASISWA FF UNAIR
Jl. Dharmawangsa Dalam, Sby
031-5343710
Apoteker : Bunga Izzatul Lutfiyah, S.Farm, Apt.
SIA : 051711133036
SALINAN RESEP
Dokter : Ashar Suryansyah (u/sp - /g/h/…)
Tertulis tgl. : 31/08/2018 Iter : -
Dibuat tgl. : 31/08/2018 No. : 10b
Untuk : Ny.Hilda Usia : -
Alamat : Jl. Gub. Airlangga I/5 Surabaya
p.c.c
APOTEK
MAHASI
SWA FF
UNAIR
Bunga Izzatul Lutfiyah, S.Farm, Apt.
6. Sebutkan tahapan yang diperlukan untuk melayani resep atau salinan resep
tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)!
Tahapan untuk melayani resep di atas :
a. Mengecek ketersediaan obat di apotek
b. Mengecek kelayakan obat (ED : Mei 2021 Kondisi fisik : baik)
c. Mengambil obat
d. Melengkapi kartu stok
e. Menyiapkan etiket
f. Menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi terkait obat
9. Jika dari resep atau salinan resep tersebut terdapat obat yang tidak dapat dilayani
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir), informasi apa yang harus di
sampaikan kepada pasien?
Apabila dalam resep terdapat obat yang tidak bisa dilayani maka apoteker memberikan
penjelasan mengenai sebab obat tersebut tidak bisa dilayani. Apoteker juga dapat
menyarankan untuk menebus obat ke apotek lain apabila di apotek sendiri tidak tersedia
obat yang diminta pada resep.
10. Dimanakah tempat penyimpanan obat – obat yang dapat dilayani tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)? Mengapa?
Tempat menyimpan obat salbron 4 mg tablet adalah di lemari umum bukan di Counter
OTC pada suhu 25˚C – 30˚C karena salbron 4 mg tablet adalah obat golongan keras
sehingga untuk menhindari penyalahgunaan obat tidak boleh disimpan di Counter OTC.
11. Jika obat – obat yang diperoleh pasien sesuai resep atau salinan resep tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) sudah habis tetapi pasien masih
merasakan keluhannya, saran apakah yang dapat diberikan apoteker?
Apabila pasien masih merasakan keluhan tetapi obat sudah habis, maka apoteker harus
menyarankan pasien pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya, hal ini
terjadi karena resep yang diresepkan oleh dokter tidak ber – iter, sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan selanjtnya.
12. Saran apakah yang dapat diberikan apoteker jika keluhan sudah dapat teratasi tapi
obat – obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)masih
tersisa?
Apabila obat masih tersisa tetapi keluhan pasien sudah teratasi, apoteker dapat
memberikan saran untuk menyimpan obat tersebut, kemudian jika obat tersebut disimpan
dan sudah melewati batas ED ataupun obat sudah dalam kondisi fisik tidak bagus maka
obat dapat dimusnahkan.
13. Dengan mengacu pada skenario, resep dan informasi ED yang tertera pada
kemasan obat (cek daftar obat terlampir), kapan dan bagaimana obat tersebut
sudah harus di musnahkan?
Obat dapat dimusnahkan jika sudah melewati batas ED ataupun kondisi fisik obat tidak
bagus sebelum batas ED, untuk pemusnahannya obat Salbron 4mg tablet dapat
dikeluarkan dari kemasan, kemudian dihancurkan, setelah itu dapat dicairkan dengan air
kemudian dibuang di air yang mengalir deras.
RESEP 10c
Surabaya, 31/08/2018
R/ Salbuven 4 mg No. X
S 3dd tab I prn
AsharS
1. Berikan komentar anda terkait aspek administratif dari masing-masing resep atau
salinan resep tersebut !
Aspek administratif pada resep 10c meliputi :
Data dokter
Nama dokter : dr. Ashar Suryansyah
Alamat praktek dokter : Jl. Ramayana 8 Surabaya
SIP : 990.657/1234/0075/IP.DU/432.1.1/III/2015
Paraf : ada
Spesialisasi : tidak ada
Tanggal penulisan resep
Simbol R/ (superscriptio)
Data obat
Inscriptio : Salbuven 4mg No.X dan Ventolin inhaler No.I
Subscriptio : sediaan tablet berjumlah 10 dan sediaan inhaler
berjumlah 1
Signatura : S 3dd tab I prn untuk Salbuven dan S prn puff I
untuk Ventolin inhaler
Data pasien
Nama pasien : Ny.Karina
Alamat pasien : Jl. Indrapura No.4 Surabaya
Usia : tidak ada
Jenis kelamin : perempuan
BB/TB : tidak ada
Aspek administratif pada resep 10c tidak lengkap karena tidak mencantumkan spesialisasi
dokter, umur, dan berat badan pasien. Namun resep dokter masih dapat dilayani karena
penilaian kesesuaian obat dengan pasien tidak membutuhkan data BB/TB.
2. Apakah persamaan dan perbedaan obat-obat yang tertera pada resep atau Salinan
resep tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)?
Persamaan obat dari resep 10a, 10b, dan 10c adalah sama-sama untuk tujuan terapi yang
sama, untuk saluran nafas (antiasma). Salbron 4mg tab dan salbuven 4mg tab mengandung
bahan aktif obat yang sama yaitu salbutamol 4mg. Salbutamol 2mg tab, salbron 4mg tab, dan
salbuven 4mg tab tersedia dalam bentuk tablet, ketiga obat tersebut dikonsumsi secara oral.
Semua obat didalam resep termasuk golongan obat keras.
Perbedaan dari ketiga resep tersebut diantaranya, salbuven 4mg tab dan ventolin inhaler
memiliki kandungan bahan aktif yang berbeda dibandingkan dengan obat pada resep lainnya.
salbutamol 4mg tab mengandung salbutamol 4mg, ventolin inhaler mengandung salbutamol
0,1mg per puff. Bentuk sediaan dan rute pemakaian ventolin inhaler juga berbeda, yaitu
dalam inhaler dan rute pemakaiannya adalah inhalasi. Obat ini tidak tersedia dalam daftar
obat terlampir.
3. Apakah obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) dapat
saling menggantikan? Mengapa?
Obat Salbutamol 2 mg tab, Salbron 4 mg tab, Salbuven 4 mg tab , dan Ventolin inh dapat
saling menggantikan, karena memiliki kandungan bahan aktif yang sama dan tujuan terapi
yang sama, tetapi untuk penggantian antara obat satu dengan yang lain harus sesuai dengan
dosis pasien penderita. Untuk penggantian obat yang memiliki bahan aktif sama harus atas
persetujuan pasien, dan tugas apoteker selanjutnya adalah menjelaskan informasi scara rinci
tentang obat baru kepada pasien tersebut.
4. Mengacu pada skenario yang tersedia, sebutkan aspek klinis dari obat-obat yang
tertera pada resep atau Salinan resep tersebut (cek ketersediaan obat pada daftar obat
terlampir)!
Aspek klinis Penjelasan
5. Jika ketersediaan obat untuk melayani resep adalah seperti tampak pada daftar obat
terlampir, buatlah Salinan resepnya!
APOTEK MAHASISWA FF UNAIR
Jl. Dharmawangsa Dalam, Sby
031-5343710
Apoteker : Lu’lukul Ilma Nabila.,S.Farm, Apt.
SIA : 051711133074
SALINAN RESEP
Dokter : Ashar Suryansyah (u/sp…./g/h/…)
Tertulis tgl. : 31 Agustus 2018 Iter : -
Dibuat tgl. : 31 Agustus 2018 No. : 10c
Untuk : Ny.Karina Usia :
Alamat : Jl. Indrapura No. 4 Surabaya
nedet
Surabaya, 31-08-2018
p.c.c
APOTEK
MAHASISW
A FF UNAIR
6. Sebutkan tahapan yang diperlukan untuk melayani resep atau Salinan resep tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir)!
Tahapan melayani resep
Salbuven 4 mg tablet
Mengecek ketersediaan obat
Mengecek kelayakan obat (ED : April 2020), kondisi fisik : bagus
Mengambil obat
Melengkapi kartu stok
Menyiapkan etiket berwarna putih
Ventolin inhaler
Mengecek ketersediaan obat
Ternyata Ventolin inhaler tidak tersedia, membuat salinan resep dengan keterangan
Ventolin inhaler yang belum ditebus.
Ny. Karina
Diminum 3 kali sehari 1 tablet bila perlu
9. Jika dari permintaan resep atau salinan resep tersebut terdapat obat yang tidak
dapat dilayani (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir). Informasi apakah
yang harus disampaikan kepada pasien?
Apabila dalam resep terdapat obat yang tidak bisa dilayani maka apoteker memberikan
penjelasan mengenai sebab obat tersebut tidak bisa dilayani. Apoteker juga dapat
menyarankan untuk menebus obat ke apotek lain apabila di apotek sendiri tidak tersedia obat
yang diminta pada resep.
10. Dimanakah tempat penyimpanan obat-obat yang dapat dilayani tersebut (mengacu
pada skenario dan daftar obat terlampir)?
Salbuven 4mg tablet merupakan obat dengan golongan obat keras sehingga disimpan di
lemari umum (rak golongan obat keras) pada suhu 25˚ – 30˚C. Salbuven tidak boleh terlihat
langsung oleh pasien agar dapat mencegah penyalahgunaan obat. Ventolin inhaler
merupakan obat dengan golongan obat keras sehingga disimpan di lemari umum (rak
golongan obat keras) pada suhu 25˚ – 30˚C. Salbuven tidak boleh terlihat langsung oleh
pasien agar dapat mencegah penyalahgunaan obat.
11. Jika obat-obat yang diperoleh pasien sesuai resep atau salinan resep tersebut
(mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) sudah habis tetapi pasien tetapi
pasien masih merasakan keluhannya, saran apakah yang dapat diberikan oleh
apoteker?
Apoteker tidak dapat melayani resep tersebut karena semua obat dalam resep tersebut sudah
diambil pasien dan resep tersebut tidak memiliki iter (pengulangan) sehingga apoteker tidak
bisa memberikan obat lagi dalam resep tersebut. Apoteker dapat menyarankan pasien untuk
memeriksakan kondisinya kembali kepada dokter.
12. Saran apa yang dapat diberikan apoteker jika keluhan sudah dapat teratasi tapi
obat-obat tersebut (mengacu pada skenario dan daftar obat terlampir) masih tersisa?
Apabila obat masih tersisa tetapi keluhan pasien sudah teratasi, apoteker dapat memberikan
saran untuk menyimpan obat tersebut, kemudian jika obat tersebut disimpan dan sudah
melewati batas ED maka obat dapat dimusnahkan.
13. Dengan mengacu pada skenario, resep dan informasi ED yang tertera pada
kemasan obat (cek daftar obat terlampir), kapan dan bagaimana obat-obat tersebut
sudah harus dimusnahkan?
ED : April 2020, obat tersebut dapat digunakan hingga April 2020 jika dalam penyimpanan
yang baik dan dalam kondisi fisik bagus
Cara pemusnahan : obat harus dikeluarkan dari kemasan dah dihancurkan, bila perlu
dilarutkan terlebih dahulu sebelum dibuang
SOAL TANPA RESEP
Skenario : Seorang klien datang ke apotek Anda untuk membeli Natur E Caps setelah melihat
iklan di televisi bahwa obat tersebut dapat menghaluskan kulit.
2. Bagaimana menentukan waktu obat masih bisa digunakan dan memastikan klien
dapat mengetahuinya?
Waktu obat masih bisa digunakan dapat dilihat dalam tanggal kadalursa obat (selama obat
belum melewati batas kadaluarsa dan masih dalam kondisi fisik yang bagus, maka obat
tersebut masih bisa digunakan). Cara klien dapat mengetahuinya yaitu apoteker dapat
memberikan obat yang kemasan obatnya (dalam strip atau box obat) masih tertera tanggal
kadaluarsa obat dan apoteker dapat memberikan penjelasan mengenai ciri-ciri obat yang
masih bisa digunakan atau tidak melalui kondisi fisik obat.
3. Sesuai skenario yang tersedia, sebutkan aspek klinis (indikasi, dosis, cara, dan lama
penggunaan) dari obat berikut!
Indikasi : Natur – e 100 IU Caps mengandung vitamin E yang membantu memelihara
kesehatan kulit.
Dosis : Natur – e 100 IU Caps dapat diminum tiga kali sehari.
Cara Penggunaan : Natur – e 100 IU Caps digunakan dengan cara oral.
Lama Penggunaan: Terapi jangka panjang.
4. Berapakah jumlah obat yang diserahkan untuk memenuhi permintaan sesuai
skenario tersebut? Mengapa?
Untuk jumlah obat yang diserahkan oleh apoteker kepada pasien merupakan wewenang dari
pasien itu sendiri. Apoteker hanya bisa memberikan saran untuk pemakai pertama, sebaiknya
membeli Natur – e 100 IU Caps 1 strips yang berisi 4 kapsul karena untuk menghindari hal –
hal yang tidak inginkan, seperti alergi dll. Apabila sudah dipastikan aman, maka pasien dapat
membeli 1 box Natur – e 100 IU yang berisi 32 kapsul untuk menghemat biaya.
DAFTAR PUSTAKA