Dr. Nugroho B.
SIP No: 2007/123/UP/DINKES
Praktek :
Jl. Pulau Seram No. 8A
Mataram
Tlp : (0370) 640555
R/ Acetosal
Codein HCl
20 mg
CTM
4 mg
GG
50 mg
S.L
q.s
m.f pulv.dtd.No. XV
da in caps
t.d.d.caps.I
Paraf
Pro
: Aminuddin
Umur : 30 tahun
Alamat: Jl. Kelimutu No. 12 Tj. Karang
A. Kelengkapan Resep
Identitas dokter
Superscirptio Nama, alamat,
nomor izin
praktek dokter
Tempat dan
tanggal
penulisan resep
Simbol R/
Nama, umur,
alamat pasien
Inscriptio
R/1
Lengkap/Tidak
Lengkap
Lengkap
Benar (jelas)/Tidak
Benar
Benar
Lengkap
Benar
Lengkap
Lengkap
Benar
Benar
Tidak Lengkap
Tidak Benar
Keterangan
- Jumlah obat
R/2
Tidak lengkap
Tidak benar
R/3
Tidak lengkap
Tidak benar
R/4
Tidak Lengkap
Tidak benar
Subscriptio
R/1
Tidak Lengkap
Tidak benar
R/2
R/3
seharusnya ditulis
dengan angka
Romawi
S.L sebaiknya ditulis
Sacch. Lact.
Jumlah bahan obat
tidak dicantumkan
berapa ml
Jumlah satuan obat
sirup seharusnya
dinyatakan dalam
lag dan ditulis
dengan angka
Romawi
Jumlah bahan obat
tidak dicantumkan
berapa ml
Jumlah satuan obat
sirup seharusnya
dinyatakan dalam
lag dan ditulis
dengan angka
Romawi
Jumlah bahan obat
tidak dicantumkan
berapa ml
Jumlah satuan obat
sirup seharusnya
dinyatakan dalam
lag dan ditulis
dengan angka
Romawi
Penulisan cara
peracikan obat
seharusnya
m.f.l.a pulv.no.XII.
jika, dosis tertera
untuk satu kali dosis,
perlu ditulis d.t.d
dalam ket.peracikan;
Perintah pada pasien
membingunkan
karena aturan minum
tidak jelas.
Signatura
Paraf/Tanda
tangan
R/1
Tidak Lengkap
Tidak benar
R/2
Tidak Lengkap
Tidak benar
R/3
Tidak Lengkap
Tidak benar
R/4
Tidak Lengkap
Tidak Benar
R/1
R/2
R/3
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Benar
Benar
Benar
Tidak benar
Identitas
pasien
Seharusnya ditulis
S.p.r.n t.d.d pulv.I p.c
Seharusnya ditulis
S.t.d.d cth. 3/4 p.c
Seharusnya ditulis
S.t. d.d cth. p.c
Seharusnya ditulis
S.t. d.d cth. p.c
B. Formula resep
1. Macam Formula
R/1
: Formula Magistralis
R/2
: Formula Spesialistis
R/3
: Formula Spesialistis
2. Resep formula Magistralis
Remidium
Cardinale
Triprolidine HCl
2. Sanaflu
Paracetamol
Khasiat/Fungsi
Mekanisme: Merangsang reseptor
, 1 dan 2; efek perifer melalui
kerja langsung dan pelepasan NE
endogen
Indikasi:
untuk
me-
TD
(vasokonstriksi
+
stimulasi
jantung); bronkorelaksasi; stimulasi
SSP.
Mengatasi
gejala
alergi
(antihistamin) mis. urtikaria
Golongan NSAID;
Mekanisme: menghambat COX-
Dextromethorpan HBr
3 di SSP
Indikasi: Antipiretik > analgetik
> antiinflamasi
Phenylpropanolamine
Mekanisme:
ambang
rangsang refleks batuk
Indikasi:
Menekan
batuk
(antitusif)
3. Meptin (Prokaterol)
Dekongestan, mukolitik
4. Epexol (Ambroksol)
Ajuvan
Corrigensia Saccharum lactum
Pemberi rasa manis
Constituent
3. Resep formula Officinalis
(Tidak ada)
4. Resep formula Spesialistis
a) Amoxan forte syr.
Komposisi : Amoksisilin
Fungsi
: Pengobatan infeksi saluran kemih oleh bakteri koliformis Gram
negatif atau infeksi bakteri campuran sekunder pada saluran pernapasan (sinusitis,
otitis, bronkitis).
b) Elkana syr.
Komposisi : multivitamin dan mineral
Fungsi
: melancarkan metabolisme, baik untuk masa pertumbuhan dan
penyembuhan.
c) Bufect syr.
Komposis
: ibuprofen
Fungsi
: NSAID COX-non-selektif; analgetik > antiinflamasi
C. Obat
1. Dosis Obat
a. Dosis obat dalam resep
R/1
Tremenza (1 tablet)
Pseudoefedrine-HCl
Triprolidine-HCl
60 mg
2,5 mg
: 1 x 60 mg
: 1 x 2,5 mg
= 60 mg
= 2,5 mg
Sanaflu (4 tablet)
Paracetamol
Dextromethorpan HBr
Phenylpropanolamine HCl
Meptin (3 tablet)
Prokaterol
Epexol (5 tablet)
Ambroksol
500 mg
: 4 x 500 mg = 2000 mg
15 mg
15 mg
: 4 x 15 mg
: 4 x 15 mg
= 60 mg
= 60 mg
50 mcg
: 3 x 50 mcg
= 150 mcg
30 mg
: 5 x 30 mg
= 150 mg
15 mg/pemberian; 3-4x/hari
2,5mg/pemberian; 3-4/hari
130 200mg/pemberian, maksimal 6x/hari
6 12 mg/pemberian, 3-4x/hari
6 10 mg/pemberian, 3-4x/hari
5,8 mg/pemberian
15 mg/pemberian; 3x/hari
Ibuprofen
: dosis dewasa
anti-inflamasi: 1200-2400mg;
analgetik: 400mg
Interval
Waktu
Durasi
Tremenza
34x
sehari
Sanaflu
Paracetamol
Dextromethorpan HBr
Phenylpropanolamine
Meptin
34x
sehari
Setelah
makan
Setiap 6 8
jam
34x
sehari
Setelah
makan
Setiap 6 8
jam
Keterangan
Setiap 6 8
jam
Seharusnya
diberikan 2 3 x
sehari setiap 8 12
jam
Epexol
34x
sehari
Amoxan forte
34x
sehari
Elkana
3-4x
sehari
Bufect
24x
sehari
Setelah
makan
Setelah
makan
Setiap 6 8
jam
Seharusnya
diberikan 2 3 x
sehari setiap 8 12
jam dan diberikan
setelah makan
Setiap 6 8
jam
Seharusnya
diberikan 3 x sehari
setiap 8 jam dan
dapat diberikan
bersama makanan
agar diabsorpsi lebih
baik
Setiap 8 jam
Seharusnya
diberikan 3 x sehari
setiap 8 jam
Setiap 8 12
jam
Seharusnya
diberikan 3-4 x
sehari setiap 6 8
jam setelah makan
3. Interaksi obat
Pada R/1 dengan formula magistralis, ada kombinasi antara pseudoefedrine dengan
dekstrematheson dimana kedua obat ini memiliki efek yang sama.
Interaksi antar resep antara obat Meptin (Procaterol HCL hemihydrates dapat)
menyebabkan peningkatan suhu dan tekanan darah, berlawanan dengan Paracetamol
dan Ibuprofen. Selain itu, parasetamol dan ibu-profen termesuk golongan yg sama,
meski spesifikasi kerja agak berbeda.
D. Bentuk sediaan obat
1. Bentuk sediaan obat yang dipilih
1. R/1
a. Spesifikasi : puyer
b. Keuntungan :
Penyerapan oleh gastrointestinal cukup baik
Dosis obat secara tepat sesuai kebutuhan
Dapat diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan tablet atau kapsul
Lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
dipadatkan
c. Kerugian
:
Rasa pahit yang tidak enak dan tidak dapat disembunyikan
Dapat terjadi interaksi obat dalam satu resep puyer.
Pencampuran obat dalam puyer menyulitkan penelusuran reaksi alergi.
d. Ketepatan pemilihan
Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah
bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk puyer lebih tepat diberikan
apabila anak mengalami kesulitan menelan.
2. R/2
a. Spesifikasi
: sirup
b. Keuntungan :
rasa lebih enak
cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan
onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi
c. Kerugian
:
bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama
dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet
d. Ketepatan pemilihan
Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah
bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila
anak mengalami kesulitan menelan.
3. R/3
a. Spesifikasi
: sirup
b. Keuntungan :
rasa lebih enak
cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan
onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi
c. Kerugian
:
bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama
dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet
d. Ketepatan pemilihan
Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah
bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila
anak mengalami kesulitan menelan.
4. R/3
a. Spesifikasi
: sirup
b. Keuntungan :
rasa lebih enak
cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan
onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi
c. Kerugian
:
bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama
dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet
d. Ketepatan pemilihan
Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 8 tahun adalah
bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk sirup lebih tepat diberikan apabila
anak mengalami kesulitan menelan.
5. Untuk formula Magistralis
a. Cara persiapan/peracikan BSO
m.f.l.a pulv.d.t.d no.XII (misce fac lege artis pulveres da tales dosis nomero
duodecem) artinya campur dan buatlah sesuai aturan puyer sebanyak dosis
tersebut di atas sebanyak 16 bungkus. 1 tablet Tremenza (Pseudoephedrine HCl
60 mg, Triprolidine HCl 2,5mg), 4 tablet Sanaflu (Parasetamol 2000mg,
Phenylpropanolamine HCl 60mg), 3 tablet Meptin (Procaterol HCl hemihydrates
150mcg), 5 tablet Epexol (Ambroxol HCl 150mg ) dan Saccharum lactum
secukupnya.
E. Diagnosis
1. Rhinitis (common cold)
Anak-anak lebih sering mengalami rhinitis daripada dewasa dengan gejala
demam, sekret pada hidung encer dan jernih (lebih kental dan purulen jika terjadi
infeksi sekunder oleh bakteri), nyeri tenggorok, batuk, rewel, gangguan tidur,
penurunan nafsu makan.
2. Asma Bronkial
Kemungkinan terjadi asma bronchial yang disertai dengan infeksi pada saluran
pernapasan.
F. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Peresepan belum rasional karena:
Terdapat beberapa resep yang memiliki fungsi yang sama sehingga terjadi
penggunaan yang berlebihan (kandungan ibuprofen dalam bufect dan
parasetamol dalam sanaflu memiliki gungsi yang sama yaitu sebagai analgetik
dan antipiretik). Pemberian obat Mukolitik sama antara Phenylpropanolamine
HCl dengan Ambroxol HCl. Pemberian obat dekongestan dengan komposisi
yang sama (Pseudoephedrine HCl dan Phenylpropanolamine HCl).
Dalam peresepan seharusnya hanya boleh ada tiga R/
b. Saran Peresepan