Anda di halaman 1dari 31

PERANAN POLIMER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Menyelesaikan Studi Di MAN TEMBILAHAN

DISUSUN OLEH :

ANDREAN RAMADHAN

KELAS XII IPA 2

MAN 039 TEMBILAHAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

i
KARYA ILMIAH

PERANAN POLIMER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun oleh :

Andrean Ramadhan

(Kelas : XII IPA 2)

Telah disahkan tanggal,....................

Oleh:

Guru Pembimbing Bahasa Guru Pembimbing Materi

............................................ . …..................................................

JUMRIAH,S.Pd MUHAMMAD HASBI,S.Pd

Kepala sekolah

.........................................................

Drs. H .AFRIZAL, MM

NIP.196704031993031005

ii
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “PERANAN
POLIMER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” dengan lancar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,kerabat serta guru
pembibing sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Tembilahan, April 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Tujuan ..................................................................................................... 1
C. Identifikasi Masalah ................................................................................ 1
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
E. Metode Pendekatan ................................................................................. 2
F. Manfaat Penyusunan Makalah ................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 3

A. Pengertian Polimer .................................................................................. 3


B. Jenis-jenis Polimer .................................................................................. 10
C. Kegunaan Polimer ................................................................................... 20
D. Manfaat Polimer...................................................................................... 23

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 26

A. Kesimpulan ............................................................................................. 26
B. Saran ....................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 27

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai bahan
kimia.Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan-
bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan
sehari-hari memang tidak memberikan akibat secara langsung dan cepat namun,
membutuhkan waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia,
yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, maupun dalam industri.
Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam
tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat,
juga merupakan polimer
.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu proses kegiatan belajar dalam
menyelesaikan pendidikan di MAN TEMBILAHAN yang sedang dipelajari dan
khususnya pada semester II (dua) pada tahun pembelajaran 2016/ 2017 agar
memperoleh pengetahuan dan gambaran tentang materi pembelajaran yang di
pelajari, serta mengenal lebih jauh lagi pemahaman para peserta didik tentang
materi tersebut.

C. Identifikasi Masalah
Mengingat dalam pembahasan materi pada semester II (dua) ini banyak
cakupan pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa
bagian yang dimana akan mempermudah membahas materi Polimer yang
meliputi:
1) Pengertian polimer
2) Jenis-jenis polimer

1
3) Pembuatan polimer
4) Kegunaan polimer

D. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud pengertian polimer?
B. Apa saja jenis-jenis polimer?
C. Apa fungsi dari polimer?
D. Apa manfaat polimer?
E. Bagaimana cara pembuatan polimer?

E. Metode Pendekatan
Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber
materi berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya
sebagai pelengkap penyusunan makalah ini.

F. Manfaat Penyusunan Makalah


Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut :
1) Melatih untuk mengembangkan keterampilan membuat makalah.
2) Menyelesaikan tugas karya ilmiah untuk memenuhi standar kelulusan
sekolah.
3) Melatih untuk menggabungkan hasil karya tulis dari berbagai sumber.
4) Memperluas dan menambah cakrawala ilmu pengetahuan.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN POLIMER

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang


molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak;
mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul
yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer
yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda.
Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.

1. Struktur Polimer

Bila anda ingin memahami struktur polimer, anda dapat mengidentifikasi


monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena
polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan
dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah rantai yang
digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan ulang yang
lengkap.

Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik


yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan
di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh
manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah,
namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna
makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari
beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari sumbernya

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel


tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan
struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat.

3
Dapatkah anda menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang
diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik.
Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa
adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa
yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen.

Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif.


Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer.
Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, agar
dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer.

4
Tabel 1.1 Struktur Umum dan Nama Polimer

5
Jumlah yang sangat banyak dari struktur polimer menuntut adanya sistem
tata nama. Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer vinil yang
didasarkan atas nama monomer (nama sumber atau umum), taktisitas dan isomer:

a. Nama monomer satu kata

Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer

Contoh :

1) Polistirena

2) Polietilena Politetrafluoroetilena (teflon, merk dari du Pont)

b. Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf
atau angka
c. Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli
Contoh :
1) Poli (asam akrilat)

6
2) Poli(a-metil stirena)

3) Poli(1-pentena)

Untuk taktisitas polimer, diawali huruf i untuk isotaktik atau s (sindiotaktik)


sebelum poli. Contoh : i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas
isotaktik)

Untuk isomer struktural dan geometric, ditunjukkan dengan menggunakan awalan


cis atau trans dan 1,2- atau 1,4- sebelum poli. Contoh : Trans-1,4-poli(1,3-
butadiena)

IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit


dasar, atau unit ulang konstitusi (CRU singkatan dari constitutional repeating unit)
melalui tahapan sebagai berikut :

a. Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)


b. Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan
ditulis prioritasnya menurun dari kiri ke kanan (lihat penulisan nama
polistirena)

7
c. Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan
d. Nama CRU (diletakkan dalam kurung biasa) dan diawali dengan poli

Tabel 1.2 Contoh pemberian beberapa nama polimer menurut sumber


monomernya dan IUPAC

Nama Sumber Nama IUPAC


Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Polistirena Poli(1-feniletilena)
Poli(asam akrilat) Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(a-metilstirena) Poli(1-metil-1-feniletilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]

Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya
lebih rumit daripada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai
dengan monomer mula-mula. Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66
atau 6/6), lebih deskriptif disebut poli(heksametilen adipamida) yang
menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin)
dengan asam adipat.

8
Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari
lebih satu jenis monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif
yang ditulis miring antara nama-nama monomer yang dimasukkan dalam kurung
atau antara dua atau lebih nama polimer.

Tabel 1.3 Berbagai jenis kopolimer

Jenis kopolimer Konektif Contoh


Tak dikhususkan -co- Poli[stirena-co-(metil metakrilat)]
Statistik -stat- Poli(stirena-stat-butadiena)
Random/acak -ran- Poli[etilen-ran-(vinil asetat)]
Alternating (bergantian) -alt- Poli(stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Blok -blok- Polistirena-blok-polibutadiena
Graft (cangkok/tempel) -graft- Polibutadiena-graft-polistirena

2. Sifat-sifat polimer
a. Sifat Fisis Polimer
1) Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan
biaya murah.

9
2) Ringan, maksudnya rasio bobot/volumenya kecil.
3) Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
4) Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
5) Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis
dan plastis.
6) Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

b. Sifat Kimia Polimer


1) Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh
senyawanya semakin tinggi.
2) Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimernya, maka
senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit leleh.
3) Rantai polimer yang memiliki cabang banyak akan memiliki daya
regang rendah disertai mudahnya meleleh.
4) Ikatan silang antar molekul menyebabkan jaringan menjadi kaku,
sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh. Semakin banyak
ikatan silang yang dimiliki oleh polimer, maka polimer akan semakin
mudah patah.

B. JENIS – JENIS POLIMER


1. Penggolongan Polimer
a. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam yaitu polimer yang terdapat di alam. Polimer alam
terbentuk karena reaksi polikondensasi dan polimerisasi sendiri.
Polimer alam sukar dicetak sesuai keinginan, mudah menggembung
dan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama terkena bensin atau
minyak, serta tidak tahan terhadap mikroorganisme. Contohnya :
a) Polimer alam yang terbentuk dari reaksi polimerisasi
kondensasi adalah protein. Protein terbentuk dari gabungan
asam-asam amino.

10
b) Polimer alam yang terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi
adalah karet alam/isoprene

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan.


Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak
elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena
karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak
tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan
wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri,
sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer
alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur
dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan
fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2) Polimer sintetis yaitu polimer yang sengaja dibuat di pabrik sesuai


kebutuhan dan tidak terdapat di alam. Polimer sintetis mudah dicetak
sesuai keinginan dan tahan terhadap mikroorganisme.

11
Tabel 1.4 Beberapa contoh polimer alam

Polimer Monomer Polimerasasi Sumber terdapatnya


Protein Asam Amino Kondensasi Wol / Sutera
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, Gandum, Lainnya
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu(Tumbuh -
tumbuhan)
Asam Nukleat Nukleotida Kondensasi DNA, RNA
Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Tabel 1.5 Beberapa contoh polimer sintetis

Polimer Monomer Polimerasasi Sumber terdapatnya


Polietilena Etena Adisi Plastik
PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa
Polipropilena Propena Adisi Tali plastik, botol
plastik
Teflon Tetrafluoroetilena Adisi Panci anti lengket

b. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya


1) Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang
berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.

12
2) Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit
ulang membentuk cabang pada rantai utama.

3) Polimer Berikatan Silang (Cross-linking), yaitu polimer yang terbentuk


karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada
rantai utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka
akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut
polimer jaringan.

2. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi


Peristiwa penggabungan monomer-monomer menjadi polimer disebut
polimerisasi. Polimerisasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah polimer yang terjadi karena reaksi adisi, yaitu
reaksi penambahan molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau
siklis dan biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau
ion.

13
b. Polimerasasi Kondensasi
Polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme
reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi kondensasi senyawa
bobot molekul rendah yaitu : Reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul
monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil.
Atau dapat dikatakan penggabungan monomer-monomer disertai
pelepasan molekul kecil/sederhana. Polimerasasi ini terjadi pada monomer
yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujungnya. Apabila hasil
polimer dan pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi akan terus
berlangsung sampai salah satu pereaksi habis. Contohnya pembentukan
nilon:

14
3. Berdasarkan Jenis Monomer Penyusunnya

a. Homopolimer
Yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis
dengan unit berulang yang sama. Contohnya : Polietilena, Polipropilena,
Teflon
b. Kopolimer
Yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda.
Contohnya : Nilon – 66 dan Dakron. Kopolimer ini dibagi lagi atas empat
kelompok yaitu:
1) Kopolimer acak
Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda
tersusun secara acak dalam rantai polimer.
2) Kopolimer silang teratur

15
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda
berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer.
3) Kopolimer blok
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang
berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya
dalam rantai polimer.
4) Kopolimer cabang/Graft Copolimer
Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang
yang sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.

4. Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas


a. Polimer Termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang melunak jika dipanaskan dan
dapat dibentuk ulang. Contohnya : PVC, Polietilena.
b. Polimer Termoset
Polimer termoseting adalah polimer yang tidak melunak jika dipanaskan
dan tidak dapat dibentuk ulang. Contohya : Bakelit ( Plastik yang di
gunakan untuk listrik )

Perbedaan antara polimer termoplas dan termoset terletak pada


strukturnya. Polimer termoplas terdiri atas molekul – molekul rantai lurus,

16
sedangkan polimer termoset terdiri atas ikatan silang antar rantai sehingga
terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku.

Berbagai macam jenis-jenis plastik yang terdapat pada botol plastik dan
pembungkus makanan :

1. Poly Ethylene (PE)

Barang plastik yang digunakan sebagai packing minuman atau barang


cairan.

2. Poly Propylene (PP)

Bahan plastik yang digunakan untuk dipakai ada packing makanan kering
atau snack.

17
3. Poly Vinly Chlorine (PVC)

Bahan plastik yang dipergunakan untuk packing botol


minyak,daging,pipa air dan jendela plastik.

4. Oriented Polystyrene (OPP)


Sangat bening, kurang tahan panas.

5. High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan plastik yang berwarna putih susu atau putih bersih.

6. Karet Bahan
Adalah karet yang berupa karet gelang bersifat transparant,kuat dan
elastis.

18
7. Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan plastik yang digunakan untuk pelapis kaleng.

8. Polyethylene Terephthalate (PETE)

Adalah polimer jernih dan kuat dengan sifat-sifat penahan gas dan
kelembaban.

9. Polystyrene(PS)

Bersifat berubah bentuk dan berbunyi.

10. Lunchbox Polystyrene


Bahan plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan,nasi,dll.

19
11. Plastik Corm
Adalah bahan plastik yang bisa dipergunakan untuk pengecoran
bangunan.

C. KEGUNAAN POLIMER
1. Polietena

Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau


merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur,
sukar rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila
terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah
untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman,
ember, dsb.

2. Polipropena

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik


yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi,
diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan
karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik,
perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang
kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik,
karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator). Polimer adisi yang terbuat
dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan
yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam.
Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor
"5" : nomor 5 yang dikelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf "PP" di
bawah. Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh
karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari
polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.

3. PVC

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC,


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga

20
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe
plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku
digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang
plastik dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati
urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa
saluran air).

4. Teflon

Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon


merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis
tangki dipabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5. Polibutaena

Polibutadiena adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari


proses polimerisasi dari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang
tinggi terhadap aus dan digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga
telah digunakan untuk melapisi atau merangkum rakitan elektronik,
menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi. Polibutadiena paling banyak
digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada
bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6. Poliester

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus


fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali
poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik
lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat
kimia yang alami, seperti zat kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia
sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat. Dapat diproduksi dalam berbagai
bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik

21
bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu
tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri
sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang
tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang
minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain. Poliester
digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal
cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat
saput buat kabel dan pita penyekat. Kain poliester tertenun digunakan dalam
pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup
tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan
ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain
berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi.
Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut
penghangat.

7. Nilon 66

Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon
terdapat dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil
dan plastik adalah: nilon 6 dan nilon 6,6. Nilon digunakan untuk banyak hal,
seperti serat karpet, pakaian, airbag, ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.

8. Polistirena

Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah


hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu
ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada
suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik. Polistirena padat
murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang
terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil
yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan
fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama
HighImpact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat
menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena banyak

22
dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan
komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari
polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.

9. Fleksiglas

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang


flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer
metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat
dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan
lampu belakang mobil (kaca alkrilik).

D. Manfaat Polimer
1. Manfaat Polimer Plastik
Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer
ikatan rangkap. Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.
a. Polietena
Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena
punya titik didih 110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film,
pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.
b. Polipropilena
Merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya
dengan polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan
untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.
c. Polivinilklorida (PVC)
Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk
membuat saluran air? Pipa itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat
polimer untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan tongkat.
d. Teflon (PTFE)
Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk
pelapis alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak
mudah terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket

23
dan menempel. Dengan ada teflon di alat/panci masak untuk menggoreng
sangat memudahkan kita memasak dan mencucinya.
e. Polivinil Asetat (PVC)
Sebagai bahan pengemulsi cat.
f. Polistirena
Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini
sebagai pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik).
g. Polimetil Metakrilat (PMMA)
Bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat
terbang.

2. Manfaat Polimer Karet


a. Karet Alam

Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat
tahu ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan.
Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan
menambahkan sedikit belerang.

b. Karet Sintesis
1) Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga
banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung
tangan, dan sebagainya
2) Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena
3) Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet
alam kalau yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai
bahan ban motor.

24
3. Serat Sintetis
a. Nilon 66

Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut
nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing
mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak
digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda, dan sebagainya.

b. Orlon (Poliakrilonitril)
Manfaat polimer sebagai bahan karpet dan pakaian.
c. Dacron (Ploetilentreftalat)

Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas


yang baik.

25
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Polimer sangat dibutuhkan bagi kehidupan dan tersebar hampir di
semua kebutuhan kita. Dari sekian banyak polimer yang kita gunakan,
terdapat tiga jenis polimer yaitu polimer plastik, karet dan serat sintetis.
Polimer plastik yang biasa kita gunakan sehari-hari yaitu seperti;
botol air mineral, pembungkus makanan, dan pelapis wajan. Kebutuhan
bangunan dan listrik seperti; Pipa, isolator alat-alat listrik, pelapis lantai ,
cat, dll.
Polimer karet terdiri atas dua tipe yaitu karet alam dan sintetis.
Karet alam yang bahannya terdapat dari alam ini mempunyai manfaat
sebagai ban kendaraan. Sedangkan manfaat karet sintetis yaitu; sarung
tangan,selang karet dan bahan ban motor sintetis.
Polimer serat sintetis ini banyak terdapat pada bahan pembuatan
tali, jala, tenda dan juga terdapat pada bahan pakaian, karet dan kemasan
minuman dengan kualitas yang baik.

B. SARAN
Sebaiknya masyarakat menyadari tentang bahayanya plastik dalam
kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah :
1. Lebih cermat dalam memilih macam macam bahan plastik, bila
memungkinkan pilihlah plastik yang meyantumkan kode 2, 4, 5, dan 7.
2. Mengganti peralatan rumah tangga yang menggunakan plastik, dengan
stainless steel .
3. Tidak menggunakan plastik untuk wadah makanan atau minuman.
4. Menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

26
Daftar Pustaka

Latifah, Retno Kusumaningsih, dan Sulistyaningsih. Kimia. Sekawan Cipta


Pustaka: Solo.

Michael Purba. 1996. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Erlangga: Jakarta.

Nana Sutresna. 2005. Kimia untuk SMA Kelas III. Grafindo Media Pratama:
Bandung.

Parlan dan Wahjudi. 2005. Kimia Organik I. UM Press : Malang.

http://polimer-kimia-iroend.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-polimer-by-
basirun.html

https://eliskomariah.blogspot.co.id/2013/04/karya-ilmiah-bahaya-plastik-
bagi.html

27

Anda mungkin juga menyukai