Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam
peningkatan kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya
berarti membekali diri dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang
Keperawatan, sehingga bisa dianalisis, dibuktikan dan dikembangkan dengan
parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun secara khusus (ilmu
keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua karakteristik profesi
semuanya ada dalam diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh pengetahuan),
92) penggunaan riset sebagai dasar pengembangan keperawatan, (3) adanya
pendidikan tinggi. Untuk memantapkan diri menjadi sebuah profesi yang kuat maka
perlu mengkokohkan dasar keilmuan/sains, didukung oleh bangunan etika dan moral
yang tersandar, dan dilingkupi oleh jaminan hukum yang pasti. Oleh karena itu,
bangunan keilmuan sains keperawatan harus selalu dikembangkan.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan
menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan
kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan
tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan
dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan
tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara
alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
dan luka. Konsep individu merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial,
dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari
penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan
adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

2
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denganapa
yang terjadi pada suatu saat jugadan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Konsep
keperawatan terus dikembangkan dan diterapkan serta diuji melalui pendidikan dan
praktik keperawatan. Hampir semua model keperawatan yang di aplikasikan dalam
praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang sama,
yaitu:
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan (masyarakat)
3. Kesehatan (sehat/sakit)
4. Keperawatan dan peran perawat
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penilitian dan
pengajaran, oleh karena itu, model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon
perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengoreksi
pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu
dokter. Oleh karena itu,model harus diperkenalkan kepeda perawat atau calon
perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi
pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu
dokter.
Gambaran model konseptual Florence Nightingale.
1. Definisi keperawatan
2. Alasan tindakan keperawatan
3. Konsep individu
4. Konsep sehat
5. Konsep lingkungan.
Berdasarkan hal di atas kami tertarik untuk menyusun gambaran model
konseptual Florence Nightingale tentang model keperawatan yang di aplikasikan
dalam praktik keperawatan professional.

3
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan di atas kita dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?
2. Bagaimana Konsep utama teori Florence Nightingale?
3. Falsafah Florence Nightingale?
4. Paradigma Florence Nightingale?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bibiografi dari Florence Nightingale?
2. Untuk mengetahui konsep utama dari teori Florence Nightingale?
3. Untuk mengetahui falsafah dari Florence Nightingale?
4. Untuk mengetahui paradigma dari Florence Nightingale?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIBLIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE


Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di
London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The
Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang kimea, di Semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti
terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik
sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di
hadapan pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat pekerjaan sebagai
pengawas bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah
rumah sakit kecil yang terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia tekuni hingga
bulan Oktober 1854. Ayahnya memberinya ₤500 per tahun (setara dengan ₤25,000
atau Rp 425 juta pada masa sekaang), sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman
dan meniti karirnya..
Disini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak
pasien yang beragama katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali
bila komite ini mengubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis bahwa
“rumah sakit akan menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga
Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari
pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama untuk orang islam”.
Pada 1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21
Oktober 1854 bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan
termasuk bibinya Mai Smith berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan
terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung bekerja karena cemas, semua ruangan

5
penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus prajurit
bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat.
Florence melakukan perubahan-perubahan yang peting ia mengusahakan agar
penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan
pendirian tenda.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7
Agustus 1857, semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan
ketika ia berada di medan pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan
salah satu tokoh yang paling terkenal setelah Ratu Victoria.
Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi
perawat akan lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-
anak perempuannya untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya
menghadapi seseorang yang terdidik. Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan
rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia kesehatan pun menyambut baik
pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis kalangan baik-baik
mendaftarkandiri, perjuangan Florence di semenanjung Krimea telah menghilangkan
gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat
tersebut telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan dimulailah masa
baru dalam dunia perawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah
Perawat dan Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale School of
Nursing and Midwifery) dan merupakan bagian dari Akademi King College London.

Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on
Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di
sekolah Floence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di
kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini terbit dengan tambahan bagian tentang
perawatan bayi.

6
Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis
Wanita.
Pada tahun 1870-an, Linda Richards, “perawat terlatih pertama Amerika”,
berkonsultasi dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali
ke Amerika Serikat dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk medirikan
sekolah perawat. Linda Richards menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan
Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianuhgrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal
Red Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-
ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The
Order of Merit dan Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang menerima
bintang tanda jasa ini.
pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.

B. KONSEP UTAMA TEORI FLORENCE NIGHTINGALE

1. Teori Umum Florence Nightingale


Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk
dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi
kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk
menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor
kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran alami karena
adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas
dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses
pencegah dari proses penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan empat gaya
adaptif, yaitu:

7
1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh
memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen,
nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan
fungsi endoktrin.
2. Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang mengembangkan
indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal
diri, kosistensi diri dan etika moral diri.
3. Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada
performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.
4. Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa
dalam melakukan sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan
perhatian.

2. Konsep Model Florence Nightingale


Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan
secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan
lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (physical environment)


Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

8
b. Lingkungan psikologi (psychologi environment)
Ninghtingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stres fisik dan berpangaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan
harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.

c. Lingkungan sosial (social environment)


Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan
dengan keadaaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan
sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien
yang secara menyeluruh.

3. Hubungan Teori Florence Nightingale denga Beberapa Konsep


Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan:
a Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.
b Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengatur individu pada kondisi terbaik agar dapat
melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
c Sehat atau Sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
d Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

4. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Proses Keperawatan


a. Pengkajian atau pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi
lingkungan.

9
b. Analisa data
Data dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan
dengan kondisi klien.

c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya.

d. Diagnosa keperawatan
Bebagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
· Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
· Penyesuaian terhadap lingkungan
· Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan

e. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan individu.

f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

5. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori-Teori Lain.


a. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukan penyusuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon
adaptif atau mal adaptif.
b. Teori kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan
dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.

10
c. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat
sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan
penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan
efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan
tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.

6. Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan Florence


Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari
keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs
1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak
memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat
dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860,
Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara
status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986)
mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat
divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan
dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat
Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan

11
pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan
melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses
keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai
informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi mnyelematkan hidup dan
meningkatkan kesehatan dan keamanan.

C. FALSAFAH KEPERWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”

1. Definisi Falsafah Keperawatan


Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh
seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan
bertindak/berperilaku dalam melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam
rentang sehat-sakit.
Florence Nightingale (Modern Nursing)
Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan
keperawatan yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya
tentang interaksi klien dan lingkungannya. Ia melihat penyakit sebagai proses
pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal
perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu melihat
penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari
lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian
dan kesehatan klien.
Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan
adalah lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien.
Faktor – faktor yang menyebabkan para perawat bersikap dan berperilaku
yang mencerminkan ketidak pahaman tentang falsafah keperawatan.
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan
 Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja
 Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan

12
D. PARADIGMA KEPERAWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE”
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan (Kiesterman,197). Paradigma memiliki pola dan cara pandang
dasar, khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih
tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Menurut
Nightingale 4 komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia, keperawatan,
sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.

1. Manusia
Manusia sebagai klien, yakni makhluk bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari
jasad (fisik) dan jiwa (roh). Komponen fisik adalah komponen yang mempunyai
wujud (dapat dilihat dan disentuh) dan membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan
hidup seperti bernafas, makan, minum, eliminasi, berjalan, melihat, mendengar, dan
lain sebagainya. Komponen roh merupakan komponen yang tak terwujud (tersirat,
tesembunyi tapi ada) dan kita wajib meyakini keberadaannya. Manusia mempunyai
sifat yang unik dan berbeda - beda satu dengan yang lainnya, mempunyai kebutuhan
yang berbeda pula serta mengalami tingkat perkembangan dan pertumbuhan.
Manusia sebagai klien yang bersifat keluarga (sekelompok individu) dan saling
berhubungan atau berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan atau
masyarakat. Manusia sebagai klien yang bersifat masyarakat akan memiliki
kemampuan individu yang dipengaruhi oleh fasilitas keseahatan (rumah sakit,
puskesmas, posyandu), pendidikan (sekolah, institusi, universitas), komunikasi
(langsung, tidak langsung, media), dan sosial (keyakinan, pandangan, proses
berubah).

2. Keperawatan
Keperawatan memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial,
spiritual yan komprehensif yang ditunjukan kepada individu, kelompok, dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan

13
manusia. Perawat bertanggung jawab sepanjang kehidupan seseorang. Perawat harus
berpegang pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Bentuk pelayanan yang
diberikan bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Keperawatan
bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

3. Sehat-sakit (kesehatan)
Kesehatan adalah karunia tuhan yang harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan
ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama
untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia.
Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai
umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing. Sehat yaitu individu
yang mampu memanipulasi pengaruh lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan
serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya. Sehat adalah adanya
keseimbangan komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual
individu. Sedangkan sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam
dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan
itu sendiri maupun fungsi tubuh.

4. Lingkungan
Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersihyang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuatsedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.
Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

14
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Tidak boleh memberikan
harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu
lingkungan pasien yang secara menyeluruh.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di
London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu
(bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut
mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai
focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses
penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran.
Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan,
sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan
kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi
proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak
memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat
dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860;
Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak
untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat
orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat
membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa
membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing) yaitu
melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses dan 4
komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit
(kesehatan) dan lingkungan.

16
B. SARAN
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien
seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa.
Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk
melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba


medika:Jakarta.
2. Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
3. http://www.countryjoe.com/nightingale/joe_grave.jpg
4. http://www.countryjoe.com/nightingale/wellow.htm
5. http://www.gambaran-model-konseptual-keperawatan.com
6. www.konsep-dasar-keperawatan-menurut-florence.html
7. Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta
8. Makalah Teori Florence Nightingale

18

Anda mungkin juga menyukai