Anda di halaman 1dari 33

KMB I

Sistem Respirasi

Ns. Anik Inayati, S.Kep


Anatomi Respirasi
Struktur sistem pernafasan
• Saluran pernafasan atas t/d :
– Hidung, nasofaring, orofaring, laringofaring, dan
laring
• Saluran pernafasan bawah (divisi) t/d :
– Trakea, segmen percabangan bronkus, paru-paru
Anatomi & Fisiologi Respirasi
• Hidung/ Nasal
– Adl bangunan berongga yg terbagi o/ sekat di
tengah menjadi rongga hidung ka/ki, masing-
masing berhubungan dg bagian atas faring
(nasofaring), masing-masing rongga hidung dibagi
menjadi bagian vestibulum yaitu bagian lebih
lebar tepat di belakang nares anterior dan bagian
respirasi.
– Lapisan mukosa hidung adl sel epitel bersilia dg sel
goblet yg menghasilkan lendir
Fungsi hidung:
• Saluran udara pernafasan
• Penyaring udara
• M’hangatkan & melembabkan udara
• M’bunuh kuman & bakteri yg masuk bersama
udara
Lanjutan …..
• Farings/ tenggorok
– Dibagi menjadi nasofaring terletak dibawah dasar
tengkorak, belakang dan atas palatum molle;
orofaring, dibelakang rongga mulut dan permukaan
belakang lidah, dan laringofaring dibelakang laring
– Tuba eustachii bermuara pada nasofaring yang
berfungsi menyeimbangan tekanan udara pada kedua
sisi membran tympani
– Orofaring dipisahkan dari mulut o/ fauces (tempat
terdapatnya macam” tonsila: palatina, faringeal,
lingual) pada daerah ini tempat bertemunya sistem
pernafasan dan pencernaan
Lanjutan …..
• Larings (kotak suara)
– Bukan hanya jalan udara dari farings ke saluran
nafas lainnya, namun jg menghasilkan sebagian
besar suara yg dipakai berbicara dan bernyanyi
– Larings ditunjang tulang rawan diantaranya tulang
rawan tyroid (Adams apple) khas pada pria
kurang jelas pada wanita dan dibawahnya
terdapat tulang rawan krikoid yg berhubungan
dengan trakea
– Epiglotis adl sekeping tulang rawan elastis yg
menutupi lubang kelaring saat menelan.
• Epiglotis atau kartilago epiglotis adl kartilago
yg paling atas bentuknya seperti lidah dan
keseluruhannya dilapisi o/ membran mukosa
– Selama menelan laring bergerak keatas dan
epiglotis tertekan kebawah menutup epiglotis,
• Pita suara terletak di kedua sisi glotis
– Selama bernafas pita suara tertahan di kedua sisi
glotis shg udara dapat masuk dan keluar dg bebas
Lanjutan …..
• Trakea
– Adl tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan
panjang 10-12 cm
– Meluas dari larings sampai kepuncak paru
– Tempat ia becabang namanya bronchus ka/ki
– Tetap terbukanya trakea k/ tunjangan sederetan
tulang rawan (16-20 buah)
– Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia dan
sel gobet
– Sel gobet menghasilkan mukus
– Silia berfungsi menyapu partikel yg berhasil lolos
dari saringan hidung
Lanjutan …..
• Brokhiale dan alveoli
– Ujung distal trakea membagi menjadi dua bronki
primer ka/ki terletak di rongga dada
– Masing-masing bronkus primer sdkt memanjang
dari trakea ke arah paru membentuk cabang
menjadi bronkus sekunder
– Cabang yg menjalar kecil disebut bronkiolus dan
pada dinding ini tidak terdapat kartilago
– Bronkiolus ug paling kecil berakhir dalam
kumpulan alveoli- kantung udara dalam paru-paru
– Alveoli adl tempat pertukaran gas antara
lingkungan eks dan aliran darah
Lanjutan …..
• Paru
– Terletak di kedua sisi jantung di dalam rongga
dada dan dikelilingi dan dilindungi o/ sangkar iga
– Fungsi paru adl tempat terjadinya pertukaran gas
antara udara atmosfir dan aliran darah
– Lapisan yg membatasi lobus disebut fisura
– Lapisan yg mengelilingi paru disebut pleura yg
terdiri dari pleura parietalis (luar) yg melapisi
dinding dada dan mediastinum, dan pleura
viseralis (dalam) yg mengelilingi paru dan melekat
pada permukaan luarnya.
– Rongga pleura terdapat cairan u/ melicinkan
membran
Lanjutan …..
– Pembuluh darah paru
> Darah miskin O2 dari ventrikel kanan masuk ke
paru melalui arteri pulmonalis
> Selain sistem arteri dan vena pulmonalis
terdapat pula arteri dan vena bronkialis yang
berasal dari aorta untuk memperdarahi jaringan
bronki dan jaringan ikat paru dengan darah yg
kaya oksigen
Lanjutan …..
– Jumlah udara dalam paru
• kejadian ventilasi pulmonar membagi udara paru dalam
empat volume dan empat kapasitas
• Alat yang dipakai mengukur udara dalam paru disebut
respirometer
Jml Udara Paru Macam Kapasitas Paru
1. Volume Residu 1. Kapasitas Respirasi
vol udara yg tertinggal dlm = inspiratory vol 2,4 L + Vol
paru sesudah ekspirasi tidal
maksimal adl jumlah udara, sejak
2. Tidal volume ekspirasi n/m lalu inspirasi
vol udara yg masuk dan maksimal
keluar pd pernafasan biasa, 2. Kapasitas residu fungsional
sebanyak 0,5 L setiap = vol cadangan eks + vol
bernafas residu
3. Inspiratory reserve volume adl jumlah udara yg
vol udara yg tersisa stlh tertinggal dalam paru pada
inspirasi maksimal selain akhir ekspirasi n/m
tidal volume
Lanjutan ….
Jml Udara Paru Macam Kapasitas Paru
4. Expiratory reserve volume 3. Kapasitas vital
adalah udara yang tersisa = vol cadangan insp – vol
setelah ekspirasi maksimal, tidal + vol eksp
selain tidal volume adl jumlah udara maksimal
yg dapat dikeluarkan dari
paru, stlh paru dipenuhi
secara maksimal
4. Kapasitas paru total
= kapasitas vital + vol
residu
adl vol maksimal yg dapat
dicapai paru dengan
kekuatan terbesar
Fungsi sistem pernafasan
• Sebagai pendistribusi udara dan penukar gas
sehingga oksigen dapat disuplai dan
karbondioksida dikeluarkan dari sel-sel tubuh
– Pertukaran gas, dimana udara bertukar dengan
darah, darah bersirkulasi dan akhirnya melakukan
pertukaran gas
– Peristiwa ini membutuhkan fungsi sistem
pernafasan dan sistem sirkulasi
• Secara efektif menyaring, menghangatkan dan
melembabkan udara
Fisiologi pernafasan
• Adl serangkaian proses interaksi dan
koordinasi yang komplek yg mempunyai
peranan penting dalam mempertahankan
kestabilan atau homeostasis lingkungan
internal tubuh.
• Sistem pernafasan t/d atas serangkaian proses
teratur & terintegrasi yg mencakup :
– Ventilasi pulmonal (bernafas), pertukaran gas dlm
paru dan jaringan, transport gas o/ darah, regulasi
pernafasan
Ventilasi pulmonal

• Adalah istilah teknis bernafas


• Salah satu fase dari ventilasi pulmonal adl
inspirasi yaitu gerakan perpindahan udara
masuk ke paru – paru dan fase lainnya adl
ekspirasi yaitu gerakan perpindahan udara
meninggalkan paru- paru
Mekanisme ventilasi pulmonal

• Udara mengalir masuk dan keluar dari paru-


paru dengan dasar hukum yg sama seperti
halnya cairan, baik dalam bentuk cair maupun
gas yaitu mengalir dari satu tempat ke tempat
lainnya karena adanya perbedaan tekanan
• Dalam kondisi standar udara atmosfir
mengeluarkan tekanan 760 mm Hg
Inspirasi

• Proses inspirasi adl sebagai berikut; diafragma


berkontraksi, bergerak ke arah bawah, dan
mengembangkan rongga dada dari atas ke
bawah
• Otot interkosta eksternal menarik iga ke atas
dan ke luar yang mengembangkan rongga
dada ke arah samping kiri dan kanan serta
kedepan dan kebelakang
Lanjutan Inspirasi

• Dengan mengembangnya rongga dada pleura


parietalis ikut mengembang, tekanan
intrapleura menjadi makin negatif karena
terbentuk isapan singkat an/ membran pleura
• Perlekatan yg diciptakan o/ cairan serosa
memungkinkan pleura viseralis mengembang
juga dan hal ini juga ikut mengembangkan
paru-paru
Lanjutan Inspirasi …….

• Dengan mengembangnya paru-paru tekanan


intrapilmonal turun di bawah tekanan
atmosfir dan udara memasuki hidung dan
terus mengalir melalui saluran pernafasan
sampai alveoli
• Masuknya udara terus berlanjut hingga
sampai tekanan intapulmonal dg tekanan
atmosfir sama hal ini disebut : inhalasi normal
Ekspirasi

• Dimulai ketika diafragma dan otot-otot


intercosta rileks
• Karena rongga dada menjadi lebih sempit
paru-paru terdesak dan jaringan ikat
elastiknya yang meregang selama inhalasi,
mengerut dan juga mendesak alveoli
• Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal
diatas tekanan atmosfir udara didorong ke
luar paru-paru sampai kedua tekanan sama
kembali
Skema Mekanisme Inspirasi
Kontraksi diafragma Relaksasi otot- otot kontraksi otot-
ekspiratori otot perngkt dada

Peningkatan ukuran peningkatan diameter anterosposterior


Diameter vertikal toraks dan transversal toraks

Penurunan tekanan intratoraks yi 4-6vmmHg kohesi pleura


Lebih rendah dari tekanan atmosfir dalam viseralit /parietalis
Inspirasi normal/ tenang
Pengembangan / ekspansi paru – paru

Penurunan tekanan alveolar (dari tekanan atmosfir ±


760 turun sampai 3 mmHg lebih rendah ± 757)

Terbentuk tekanan gradien ( ± 3 mmHg ) dari tekanan atmosfir terhadap tekanan


alveolar

INSPIRASI
Skema Mekanisme Ekspirasi

Relaksasi otot – otot inspirasi Kontraksi otot ekspirasi

Penurunan ukuran torak Rekoil elastik dari jaringan


paru
Peningkatan tekanan intra
Toraks ± -6 s/d -4 mmHg

Penurunan ukuran paru

Peningkatan tekanan alveolar ± -3 s/d +3 atau +4 mmHg

Gradien tekanan dari tekanan alveoli s/d tekanan atmosfir

EKSPIRASI
Faktor yang mempengaruhi
pernafasan
• Secara tidak langsung pernafasan dipengaruhi
oleh :
– Reflek batuk
– Reflek bersin
– Cegukan dan menguap
Faktor lain yg mempengaruhi
pernafasan
1. Suhu darah dan impuls sensori dari reseptor termal
kulit dan reseptor nyeri profunda atau superfisial (
stimuli nyeri hebat mendadak menghslkan reflek
apnearespirasi lebih cepat dan dalam
2. Stimuli dingin mendadak yg diberikan pada kulit
menyebabkan refleks apneu
3. Stimuli faring dan laring o/ iritan kimia a/ sentuhan
menyebabkan apnea temporar reflek ini sangat
berguna mencegah aspirasi selama menelan
Keseimbangan pernafasan
• Asidosis respiratorik
– Efisiensi pernafasan menurun shg terjadi
penumpukan CO2 dalam cairan tubuh
– Kelebihan CO2 mengakibatkan pembentukan ion
hidrogen lebih banyak pH menurun
• Alkalosis repiratorik
– Frek pernafasan meningkat, CO2 diembuskan
dengan sangat cepat
– Kurangnya CO2 menurunkan pembentukan ion
hidrogen  pH meningkat
Kompensasi pernafasan
• Asidosis metabolik
– Bila konsentrasi ion H+ cairan tubuh meningkat,
kompensasi pernafasan meningkatkan frek dan
kedalaman pernafasan u/ menghembuskan > CO2
 menurunkan pembentukan ion H+  pH
meningkat
• Alkalosis metabolik
– Konsentrasi ion H+ cairan tubuh menurun, terjadi
penurunan kompensasi pernafsan u/ menahan
CO2  meningkatkan ion H+ pH turun
Wassalam….thanks

Anda mungkin juga menyukai