Anda di halaman 1dari 17

KMB I

PENGKAJIAN FISIK
1) INSPEKSI
 Melakukan pemeriksaan dengan cara
pandang
 Manifestasi yg diperhatikan adanya
 Mengap – mengap
 Sianosis
 Mulut terbuka
 Cuping hidung mengembang
 Warna kulit + bibir
 Penggunaan oto- oto aksesori pernapasan
LaNJUTAN…

 Perhatikan rasio inspirasi – ke – ekspirasi


N rasio ekspirasi : inspirasi : 2 : 1
 Amati pola bicara
Berapa banyak kata / kalimat yang dapat
diucapkan sebelum mengambil napas
berikutnya sesak napas hanya
mampu 3 – 4 kata sebelum ambil napas
berikutnya.
 Perhatikan bau napas + adanya sputum
 Amati adanya batuk
 Amati pola napas
Temuan Pada Pmx. Inspeksi Paru

Inspeksi Normal Abnornal


1. Penampilan umum • Pernapasan tenang •Bibir monyong ketika
• Duduk/ bangunbersandar tanpa menghirup napas
kesulitan •Gelisah, condong kedepan,
•Kulit tampak kering tangan diatas lutut
•Kuku merah muda •Kulit berkeringat sedikit pucat
•Membran mukosa merah muda, •Sianosis/ kebiruan pada kuku +
lembab kulit
•Kulit / membran mukosa
kebiruan

2. Trakea • Posisi tepat ditengah leher • Deviasi trakea ( anterior,


posterior)
• Distensi vena jugularis
•Batuk
•Pembentukan Sputum
3. Frekuensi • Erupnea : 12 – 20 x/ mnt • Takipnea : ≥ 20 x/ mnt
•Bradipnea : ≤10 x/ mnt
Inspeksi Normal Abnormal
4. Pola Napas • Rasio inspirasi : • Hiperpnea : peningkatan
ekspirasi : 1 : 2 kedalaman pernapasan
♂ : pernapasan diafragma •Pernapasan menggunakan otot-
♀ : Pernapasan torak otot aksesoris
•Biot : irama ≠ teratur dengan apnea
•Chyne stokes : napas dalam +
dangkal bersiklus diikuti apnea
•Kusmaul : napas cepat,dalam,
tertaur
•Paradok : dinding dada bergerak
kedalam selama inhalasi, keluar
selama ekshalasi
•Stridor : bunti terdengar keras
selama inhalasi – ekshalasi
5. Konfigurasi • Tampak simetris •Ekspansi dada ≠ sama
(bentuk) toraks •Tulang belakang •Perkembangan muskular ≠ simetris
•Kifosis : fleksi ekstensif tulang
belakang
•Skoliosis : peningkatan lg kg lateral
2. PALPASI
Dilakukan dengan menggunakan tangan, sebelumnya
tangan saling digosokkan.
Teknik Palpasi :
 Letakkan kedua telapak tangan pada bagian dada depan
 Pasien diminta tarik napas
 Rasakan gerakan dada, bandingkan kanan + kiri
 Berdiri dibelakang penderita, letakkan telapak tangan (
ibu jari saling berhadapan, pada kedua sisi tulang
belakang spt kupu – kupu), klien diminta menghirup
napas rasakan dan bandingkan gerakan napas kanan +
kiri ( N : telapak tangan bergerak keatas secara simetris.
Lanjut………..
Letakkan tangan pada bagian belakang dada,
pasien diminta ucapkan angka (exp : 8 – 8)
bandingkan gerakan napas dan vokal fremitus
(antara kanan – kiri) Vokal fremitus dirasakan
dengan adanya vibrasi ( vibrasi kuat
menunjukkan adanya konsolidasi paru. Exp :
pneumoni
Ukur lingkar dada dengan midline saat inspirasi
kuat + ekspirasi kuat
Temuan Pada Pmx Palpasi Paru

Palpasi Normal Abnormal


1. Kulit + •Kulit ≠ nyeri tekan lembut, •Kulit lembab
dinding dada hangat •Krepitus : berbunyi tajam ketika kulit dipalpasi
oleh karena kebocoran udara dari paru – paru
kejaringan subkutan

•Tulang belakang + iga ≠ •Nyeri tekan pada area setempat


nyeri tekan

2. Fremitus •Simetris, vibrasi ringan •Peningkatan fremitus : vibrasi mll media padat;
teraba pada dinding dada Ca paru
selama bersuara •Penurunan fremitus vibrasi mll peningkatan
ruang dalam dada ; pneumotoraks
•Fremitus asimetris suatu kondisi yang sll
abnormal
3. Ekspansi •Ekpansi simetris 3 – 8 cm •Ekspansi < 3 cm / nyeri
dada lateral
3. Perkusi
PERKUSI: teknik pengkajian yang menghasilkan
bunyi dengan mengetuk dinding dada dengan
tangan
 Tujuan
 Mendapat informasi batas – batas, ukuran, posisi
kualitas jaringan/ alat yang ada didalamnya
 Mengetahui apakah organ yang diperkusi bersisi
udara, cairan, massa padat
 Perkusi hanya menembus 5 – 7 cm sehingga
tidak dapat mendeteksi lesi yang ada didalamnya
 Teknik Perkusi
 Hipertensikan jari tengah tangan kiri, tekan sendi
intrafalengeal dengan kuat – kuat pada
permukaan yang diperkusi
 Hindari kontak dengan tangan/ jari yang lain
oleh karena akan mengganggu suara yang
dihasilkan
 Dengan kuat, tajam dan dengan gerakan
pergelangan, yang santai, ketok ujung oatau
intrafalangeal jari tengah tangan kiri dengan
ujung jari tengah tangan kanan dengan posisi
dedapat mungkin tegak lurus dengan jari yang
diketok
 Sesudah mengetok cepat angkat tangan kanan
agar ≠ menggganggu getaran
a. Paru Bagian
 Pasien berbaring
Depan
 Bandingkan antara kanan –kiri
 Lakukan perkusi secara sistematis dari atas
kebawah
 Perhatikan posisi jantung bandingkan
perkusinya
 Perkusi secara mendalam daerah fosa supra
klavikula
 Tentukan batas paru – jantung
 Minta pasien mengangkat kedua belah tangan
lakukan perkusi mulai dari ketiak
 Tentukan garis tepi hati

“ Perkusi Batas paru – Hepar “


Tentukan daerah mana batas paru + hepar (suara
sonor berubah menjadi redup / pekak) N, batas
tersebut + letak pada kosta 5 dan ke-6
c. Paru Bagian Belakang
 Posisi pasien duduk/ berdiri
 Penderita diminta duduk tegak
 Lakukan perkusi dari atas – bawah secara
sistematis
 Bandingkan kanan – kiri (daerah perkusi kanan
> cepat hilang dan daerah kiri) karena hati
 Tepi bawah paru umumnya didapatkan setinggi
prossus spinosus vetebra 10 -11
4. AUSKULTASI
Tujuan : menetukan ada tidaknya perubahan
dalam saluran pernapasan maupun paru – paru
Teknik auskultasi :
 Penderita diminta menarik napas pelan – pelan dengan
mulut terbuka
 Dengarkan auskutasi tiap kali secara lengkap satu
periode inspirasi – ekspirasi
 Lakukan auskultasi secara sistematik
 Bandingkan kanan – kiri
 Perhatikan adanya perubahan suara
 Tentukan secara pasti lokasi perubahan suara
 Catat suara – suara yang didapat saat auskultasi
Kedalaman pernafasan
1. Eupnea  pernafasan n/m, irama, dan
kedalaman seimbang
2. Takipnea / polipnea  pernafasan cepat
3. Bradipnea  pernafasan lambat
4. Cheynestokes  berangsur-angsur meningkat
diikuti penurunan kedalaman pernafasan kmdn
masuk periode apnea
5. Biot’s  pernafasan dengan kedalaman yang
sama diikuti dengan periode apnea
Suara nafas
 Stridor
 Pernafasan yg kasar/ keras terdengar melengking
saat inspirasi
 Whezing (besiul)
 Suara nafas yg berdenyit k/ udara bergerak melalui
celah/ adanya obstruksi jalan nafas parssial
 Crackles (rales)
 Suara nafas yg gemericik disebabkan o/ udara mll
sekresi yg encer, umumnya saat inspirasi
 Girgles (ronchi)
 Disebabkan udara mll mukus yg kental, terdengar
saat ekspirasi
Sementara selesai…….
Jangan malu bertanya……….???

Anda mungkin juga menyukai