Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROMOSI KESHATAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN INDIVIDU

KELOMPOK 1

1. ADHE ZULAILA SYAFITRI


2. APRI HANDOYO
3. TRI UTARI
4. RANGGA PRATAMA
5. RIZAL REVANDI
6. SISKA ROYANI
7. ARISKA SOFYANA
8. FITRIYANA
9. ELLIATI
10. HERU DWI PRASETYO
11. NIKE CRISDAYANTI SAPUTRI
12. LAILATUL MUNAWAROH
13. HARRY NUSANTARA

PRORAM STUDI S1 KONVERSI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes)

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2019
CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN INDIVIDU

1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
Ibu B berumur 19 tahun saat ini sedang hamil dua bulan dengan status obstetrik
G1P0A0. Ibu B datang kepuskesmas karena disuruh kader kesehatan dan
suaminya untuk konsultasi mengenai keadaan mual dan muntah yang terus
menerus dialaminya. Ia baru pertama kali ke puskesmas karena sebelumnya ia
tidak pernah ada masalah kesehatan yang serius. Ibu B lulus SD dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Ia tidak banyak tahu tentang kehamilan, persalinan
ataupun nifas. Bapak Abdullah, suaminya tidak dapat mengantar ibu B karena
sedang bekerja sebagai penjual sayur keliling dengan penghasilan bersih kira-kira
Rp. 25.000/hari. Ibu B mempunyai persepsi tentang kehamilanya bahwa
kehamilan sangat merepotkan karena dirasakan tidak nyaman untuk melakukan
apapun. Setiap hari hanya mual dan muntah sehingga letih karena tidak bisa
makan dengan baik. Ibu B seorang penganut agama islam dan tinggal disuatu
wilayah yang masyarakatnya memiliki beberapa kepercayaan yang dapat
merugikan kesehatan. Misalnya ibu hamil tidak boleh makan makanan tertentu
padahal sebenarnya sangat dibutuhkan oleh bumil, tidak boleh keluar rumah
selama 40 hari jika telah melahirkan dan tidak boleh bergerak. Bapak Abdullah
tampaknya tidak begitu mempercayai.
b. Keadaan fisik
BB = 44 kg, ia mengatakan bahwa berat sebelumnya adalah 46 kg, TB = 155, vital
sign : BP = 120/80 mmHg, HR = 84 x/mnt, T = 36 c. Mucosa mulut kering, dan
bibir pecah-pecah, konjungtiva pucat.
c. Kesiapan belajar
Ibu B mengatakan ia tertarik untuk mempelajari mengapa ia selalu mual dan
muntah selama kehamilanya dan ia menyatakan ingin sekali sembuh dari
keadaanya. Pengetahuan ibu B tentang kehamilan, persalinan dan perawatan masa
nifas masih sangat kurang karena belum pernah mendapat info tentang hal
tersebut.
d. Motivasi belajar
Keinginan untuk mengetahui kenapa ia sering mual dan muntah cukup kuat, ia
mengatakan apapun akan dilakukannya asal ia sembuh dari keadaan yang sangat
menyiksa.
e. Kemampuan membaca
Mampu membaca dan menulis cukup baik, ketika diberi bahan bacaan berupa
leaflet tentang makanan sehat bumil dan diminta membacanya, mengatakan lebih
menyukai belajar dengan cara tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang
bergambar karena mudah diingat.

2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data yang dirumuskan diagnosa keperawatan
a. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi
b. Kesiapan mengikuti pengetahuan

3. Rencana tindakan
Berikan penyuluhan mengenai cara perawatan kehamilan yang baik sesya dengan
langkah-langkah dalam perencanaan promosi kesehatan, (hasil pengkajian kebutuhan
pendidikan/ belajar menggunakan kerangka kerja PRECEDE-PROCEED)

Jawaban:
1. Diagnosis sosial
 Tinggal disuatu wilayah yang masyarakatnya memiliki beberapa
kepercayaan yang dapat merugikan kesehatan. Misalnya ibu hamil tidak
boleh makan makanan tertentu padahal sebenarnya sangat dibutuhkan oleh
bumil.
 Tidak boleh keluar rumah selama 40 hari jika telah melahirkan dan tidak
boleh bergerak.

2. Diagnosis epidemiologi
 Banyak masyarakat yang mempunyai kepercayaan yang merugikan
kesehatan.
 Sehingga sebagian besar menolak informasi baru

3. Diagnosis prilaku dan lingkungan


 Prilaku :
- Kebiasaan penduduk yang membatasi makanan untuk ibu hamil
- Keabiasaan penduduk yang memiliki kepercayaan yang membatasi
ruang gerak ibu nifas
- Kurangnya pengetahuan penduduk mengenai kebutuhan nutrisi yang di
butuhkan oleh ibu hmil
- Kurangnya pengetahuan penduduk mengenai kebutuhan mobilisasi ibu
nifas
 Lingkungan
- Masyarakat memiliki beberapa kepercayaan yang sangat merugikan
ibu hamil dengan membatasi makanan yang mestinya di komsumsi ibu
hamil

4. Diagnosis pendidikan dan organisasi


 Predisposing faktor
- Kurangnya pengetahuan ibu B mengenai nutrisi ibu hamil.
- Kurangnya pengetahuan Ibu B mengenai kebutuhan mobilisasi ibu
nifas.
- kurangnya fasilitas kesehtan dalam melakukan penyuluhan mengenai
nutrisi ibu hamil , kebutuhan mobilisasi ibu nifas dan persalinan
 Enabling faktor
- tidak ada sosialisasinya untuk menarik perhatian masyarakat dan ibu B
khususnya ibu hamil untuk datanga ke posyandu
- tidak tersedianya trsportasi ibu B untuk pergi ke puskesmas
 reinforcing faktor
- himbauan yang kurang dari toko masyarakat mengenai kesehatan ibu
hamil.
- Kebiasaan masyarakat terdahulu yang mempunyai kepercyaan untuk
membatasi makanan ibu hamil sehingga di contoh oleh generasi
selanjutnya
 Cause faktor
- Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan dan perasaan yang tidak
nyaman karena mengalami mual muntah
 Educational diagnosis
- Kurangnya penyuluhan terhadap ibu hamil khususnya ibu B
 Evaluation
- Memberikan penyuluhan kepada ibu B dan ibu hamil di desa tersebut

5. Diagnosis kebijakan dan administrasi


 Belum berjalannya penyuluhan mengenai tentang kehamilan, persalinan
ataupun nifas dan nutrisi ibu hamil.

6. Implementasi
a) Masalah yang menjadi prioritas utama berkenaan dengan kurangnya
pengetahuan pada Ibu B mengenai kehamilan, persalinan ,nisaf dan
nutrisi pada ibu hamil serta tingkat pendidikan yang rendah sehingga
berkurangnya kemauan untuk mengetahui informasi baru.

b) Tujuan promosi kesehatan


- Tujuan umum
Meningkatakan pengetahuan ibu B mengenai kehamilan,
persalinan, ibu nifas dan nutrisi ibu hamil

c) Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Ibu B mengenai
kehamilan
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Ibu B mengenai ibu
nifas
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Ibu B mengenai
kebutuhan nutrisi ibu hamil
- Meningkatkan partisipasi Ibu B dalam kegiatan puskesmas dan
posyandu
d) Sasaran promosi kesehatan
- Ibu B dan suaminya bapak abdulah

e) Isi promosi kesehatan


- Pengertian kehamilan
- Penjelasan mengenai proses kehamilan
- Perawatan ibu nifas
- Kebutuhan nutrisi ibu hamil
- Makanan yang dihindari ibu hamil
- Mengajak masyarakat untuk partisipasi dalam kegiatan puskesmas
don posyandu khususnya ibu hamil dan ibu nifas

f) Metode promosi kesehatan


- Pendataan kunjungan puskesmas tentang KIA
- HE:
 Penyuluhan mengenai ibu hamil
 Penyuluhan mengenai ibu nifas
 Penyuluhan mengenai nutrisi ibu hamil dan ibu nifas
- Memberikan kuesioner kepada ibu B sebelum dan sesudah
penyuluhan
- Pemberian leaflet tentang nutrisi ibu hamil
- Membangun kerjasama perangkat desa setempat dan petugas
puskesmas
- Pemasangan poster nutrisi ibu hamil
- Pemasangan poster mengenai pentingnya mobilisasi ibu nifas

g) Media promosi kesehatan


- Leaflet
- Lembar balik
- SAP
- Poster

7. Evaluasi proses
 Evaluasi output
Dilaksanakan sebelum berakhirnya acara dengan cara memberikan angket
atau kuesioner yang berisi pertanyaan sejauh mana peserta memahami materi
yang telah disampaikan.
 Evaluasi outcome
Evaluasi dilaksanakan 1 bulan sekali berdasarkan peningkatan jumlah ibu
hamil di desa tersebut
8. Evaluasi dampak
 Meningkatnya pengetahuan ibu B mengenai kehamilan, ibu nfas dan nutrisi
pada ibu hamil serta ibu nifas
 Meningkatkan kesadaran ibu B untuk mengikuti program yang dilaksanakan
posyandu
 Menilai perilaku ibu B dalam mengkonsumsi makanan khususnya pada ibu
hamil

9. Evaluasi hasil
 Meningkatnya pengetahuan pada Ibu B dan bapak Abdulah tentang
kehamilan, ibu nifas dan nutrisi pada ibu hamil
 Meningkatnya nutrisi pada Ibu B

Jadwal Rencana Kegiatan

No Urutan kegiatan Waktu perencanaan


Mg 1 Mg 2 Mg 3 Mg 4 Mg 5 Mg 6
1 Permohonan  
kerjasama
dengan
posyandu
2 Pengumpulan  
data
3 Pembuatan 
SAP
4 Pendidikan 
kesehatan ke
rumah ibu B
tentang proses
kehamilan, ibu
nifas dan nutrisi
ibu hamil
5 Monitoring 
berat badan dan
mual muntah
ibu B
6 Pemasangan 
poster
7 Evaluasi proses  
8 Evaluasi 
dampak
9 Evaluasi hasil 

Anda mungkin juga menyukai