Anda di halaman 1dari 18

Menyusun perencanaan dan

implementasi dalam praktik


keperawatan mandiri

Kelompok 4
Tingkat 3 reguler 2
1. Anis Ditafariha 1514401043
2. Benny Sutrisno 1514401048
3. Dyah Indah Larasati 1514401052
4. Elvira Fakhrana Razan 1514401053
5. Handika Gayuh Pratama 1514401056
6. Tria Rahmawati 1514401077
Praktik keperawatan mandiri

praktek keperawatan adalah tindakan mandiri


perawat profesional atau ners melalui
kerjasama yang bersifat kolaboratif baik
dengan klien maupun tenaga kesehatan lain
dalam upaya memberikan asuhan
keperawatan yang holistic sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya pada
berbagai tatanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan berkelompok
konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992)
Tujuan Praktik Keperawatan
Mandiri
1. Peningkatan Kesehatan
Peningkatan Kesehatan adalah kerangka aktivitas
keperawatan. Peningkatan kesehatan membantu
masyarakat dalam mengembangkan sumber untuk
memelihara atau meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan mereka
2. Pencegahan Penyakit
Aktivitas pencegahan penyakit secara objektif untuk
mengurangi risiko penyakit, untuk meningkatkan
kebiasaan kesehatan yang baik dan untuk
mempertahankan fungsi individu secara optimal.
Lanjutan...
3. Pemeliharaan Kesehatan (Health maintenance)
Kegiatan keperawatan dalam pemeliharaan
kesehatan adalah kegiatan yang membantu klien
memelihara status kesehatan mereka. Perawat
melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat
mempertahankan status kesehatannya.
4. Pemulihan kesehatan (Health Restoration)
Pemulihan kesehatan berarti perawat membantu
pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien
memiliki masalah kesehatan atau penyakit.
Perencanaan dalam Pelaksanaan
Praktik Keperawatan Mandiri
 Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang
untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat
kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil
yang diharapkan . Intervensi (perencanaan) adalah
kegiatan dalam keperawatan yang meliputi; meletakkan
pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin
dicapai, dan memilih intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan .
Tahap perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting,
diantaranya sebagai alat komunikasi antara sesama perawat dan
tim kesehatan lainnya; meningkatkan kesinambungan asuhan
keperawatan bagi klien; serta mendokumentasikan proses dan
kriteria hasil asuhan keperawatan yang ingin dicapai. Unsur
terpenting pada tahap perencanaan ini adalah membuat prioritas
urutan diagnosis keperawatan, merumuskan tujuan, merumuskan
kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi keperawatan.
Tipe Intervensi
Terdapat tiga kategori intervensi keperawatan yaitu intervensi
yang diprakarsai oleh perawat, dokter dan intervensi kolaboratif.
Kategori pemilihan didasarkan pada kebutuhan klien.
1. Intervensi Perawat
Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan
perawatan kesehatan dan diagnnosa keperawatan klien. Tipe
intervensi ini adalah “Suatu tindakan autonomi berdasarkan
rasional ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan klien dalam
cara yang diprediksi yang berhubungan dengan diagnosa
keperawatan dan tujuan klien”. Intervensi ini tidak membutuhkan
supervisi atau arahan dari orang lain.
2. Intervensi Dokter
Intervensi dokter didasarkan pada respon dokter terhadap
diagnosa medis, dan perawat menyelesaikan instruksi tertulis
dokter
3. Intervensi Kolaboratif
Intervensi kolaboratif adalah terapi yang membutuhkan
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari berbagai
profesional perawatan kesehatan.
Syarat Intervensi
 Aman dan sesuai usia, kesehatan, dan kondisi
individu.
 Dapat dicapai dengan sumber yang tersedia.
 Sesuai dengan nilai, kepercayaan, dan budaya
klien.
 Sesuai dengan terapi lain.
 Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
keperawatan atau pengetahuan dari
ilmu pengetahuan yang relevan.
 Memenuhi standar asuhan baku yang ditentukan
oleh hukum negara bagian, asosiasi profesional
(American Nurses Association), dan kebijakan
institusi.
Faktor-faktor dalam Perencanaan
 Kalimat yang ditulis harus berupa kalimat instruksi,
berfungsi untuk menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan. Instruksi dibuat secara ringkas, tegas,
tepat dan kalimat mudah dimengerti.
 Dapat dijadikan alat komunikasi antar anggota
keperawatan/ tim kesehatan lain untuk
kesinambungan asuhan keperawatan yang
akdiberikan kepada klien.
 Memuat informasi yang selalu baru.
 Didokumentasikan pada tempat / kolom yang
ditentukan sebagai pertanggung-jawaban dan
pertanggunggugatan perawat terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien.
Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan rencana
intervensi keperawatan adalah:
 Mengidentifikasi alternatif tindakan.
 Menetapkan dan menguasai teknik serta prosedur
keperawatan yang akan dilakukan.
 Melibatkan klien dan keluarganya.
 Melibatkan anggota tim kesehatan lainnya.
 Mengetahui latar belakang budaya dan agama klien.
 Mempertimbangkan lingkungan, sumber, dan fasilitas yang
tersedia.
 Memperhatikan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku.
Harus dapat menjamin rasa aman klien.
 Mengarah pada tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai.
 Bersifat realistik dan rasional.
 Rencana tindakan disusun secara berurutan sesuai prioritas.
Implementasi dalam Praktik
Keperawatan Mandiri
implemetasi keperawatan adalah kategori
serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan
anggota tim kesehatan lain untuk membantu
masalah kesehatan pasien yang sesuai
dengan perencanaan dan kriteria hasil yang
telah ditentukan dengan cara mengawasi
dan mencatat respon pasien terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Tujuan Implementasi
keperawatan

 Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan


untuk selanjutnya di evaluasi untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat
 Mempertahankan daya tahan tubuh
 Mencegah komplikasi
 Menemukan perubahan system tubuh
 Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
 Implementasi pesan dokter
Pedoman dalam Melaksanakan
Implementasi Keperawatan
1. Berdasarkan respons klien.
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar
pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi
Tipe Implementasi Keperawatan

Secara garis besar terdapat tiga kategori dari


implementasi keperawatan (Craven dan
Hirnle, 2000) antara lain:
1. Cognitive implementations
2. Interpersonal implementations
3. Technical implementations
Jenis Implementasi Keperawatan

Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis


implementasi keperawatan, antara lain:
1. Independent implementations
2. Interdependen/ Collaborative implementations
3. Dependent implementations
Prinsip Implementasi Keperawatan
Ada tiga prinsip pedoman implementasi
keperawatan yaitu :
1. Mempertahankan keamanan klien
2. Memberikan asuhan yang efektif
3. Memberikan asuhan seefisien
mungkin
Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dan Diperhatikan
Dalam Implementasi Keperawatan

Dalam Implementasi tindakan keperawatan memerlukan


beberapa pertimbangan, antara lain:
1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna
dasar dari suatu implementasi keperawatan yang akan
dilakukan.
2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi
yang dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan
psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan
intervensi.
3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak
menjadi lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.
5. Upayakan rasa aman dan bantuan kepada klien dalam
memenuhi kebutuhannnya.
6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala
kegiatan yang dilakukan kepada klien.
Metode Implementasi
 Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
 Konseling
 Penyuluhan
 Memberikan asuhan keperawatan langsung
KESIMPULAN
 Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat
profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif
baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya
memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan,
termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok.
 Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke
tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon,
1994).
 Terdapat 3 tipe intervensi yaitu intervensi perawat, intervensi
dokter dan intervensi kolaboratif.
 Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku
keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto,
2007).
 Dalam pelaksanaannya terdapat 3 jenis implementasi yakni
independent, intredependent dan dependent implementation.

Anda mungkin juga menyukai