Anda di halaman 1dari 6

Makalah Seminar Kerja Praktek

PENGUJIAN KABEL TANAH 3 INTI BERISOLASI XLPE DAN


BERSELUBUNG PVC DENGAN TEGANGAN PENGENAL 12/20 (24) KV
MENGGUNAKAN SPLN 43-5-4 : 1995 DAN 39-1 : 1981
DI QUALITY CONTROL LOW VOLTAGE – MEDIUM VOLTAGE
PT VOKSEL ELECTRIK TBK.

Okma Noviana (L2F007059)


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro

ABSTRAK - Dalam sistem tenaga listrik, pengujian peralatan yang digunakan pada saluran
distribusi dan transmisi daya listrik bertujuan untuk meneliti kemampuan peralatan tersebut dalam
penyaluran daya listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban. Hal ini menyangkut
kualitas daya listrik yang sampai ke pengguna, semakin baik peralatan penyaluran yang digunakan
maka akan semakin baik pula kualitas daya listrik yang tersalurkan.
Untuk menjamin kualitas daya listrik, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan
penyaluran yang akan digunakan sebelum terpasang pada saluran distribusi maupun transmisi daya
listrik. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi rugi tegangan dan rugi daya pada saluran,
sehingga daya listrik yang sampai ke pusat-pusat beban optimum. Dengan kata lain kebutuhan
pelanggan dapat terpenuhi. Salah satu peralatan penyaluran yang digunakan dalam sistem distribusi
dan transmisi adalah kabel.
Dengan demikian kabel-kabel yang digunakan pada sistem distribusi dan transmisi harus
memenuhi standar yang ditentukan. Baik dari segi konduktor yang digunakan, bahan isolasinya, serta
keseluruhan kontruksi dari kabel. Kabel tersebut dinyatakan lulus uji dan dapat digunakan atau
dipasang pada saluran distribusi dan transmisi apabila hasil pengujian yang diperoleh telah sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengacu pada standar tertentu serta bergantung
pula pada permintaan konsumen. Semua ini dilakukan dalam rangka mendukung terciptanya
stabilitas sistem tenaga listrik yang andal, baik secara teknis maupun ekonomis.

Kata kunci : Pengujian kabel, konduktor, isolasi, kabel, kualitas daya listrik, standar.

I. PENDAHULUAN isolasi dan kawat, pengujian Hot Set pada


1.1 Latar Belakang isolasi, parsial discharge, tahanan isolasi
PT Voksel Electric Tbk. merupakan dan konduktor, dan tegangan tinggi AC .
salah satu produsen kabel terkemuka di
Indonesia. Dalam peranannya menjamin 1.2 Tujuan
mutu kabel yang diproduksi, PT. Voksel Mengetahui dan mengikuti metode
Electric Tbk. telah melakukan pengujian- pengujian kabel tenaga tegangan menengah
pengujian pada setiap item penyusun kabel 20 kV. Mengetahui standar-standar yang
tersebut berdasarkan standar-standar terkini digunakan sebagai referensi dalam proses
yang diakui tidak hanya di dalam negeri, produksi kabel tenaga tegangan menengah
namun juga di dunia internasional. 20 kV dan mempelajari kondisi umum
Dalam Kerja Praktek yang penulis perusahaan. Meningkatkan pengetahuan
jalani di Quality Control Power Cable dan mempelajari bagaimana proses suatu
khususnya untuk kabel tenaga tegangan kabel tenaga diproduksi sampai dinyatakan
menengah 20 kV, dengan mengacu pada memenuhi standar dan lulus uji.
SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara)
39-1 : 1981, dan 43-5-4 : 1995, di antara 1.3 Pembatasan Masalah
sekian rangkaian pengujian yang harus Adapun mekanisme pengujian pada
dilakukan untuk menguji mutu kabel yang kabel tegangan menengah 20 kV dengan
diproduksi adalah pengujian diameter menggunakan SPLN (standar Perusahaan
kawat dan konduktor, langkah pilin, arah Listrik Negara) 39-1 : 1981 dan 43-5-4 :
pilin, tebal lapisan isolasi dan sheathed, 1995 terdiri dari berbagai jenis pengujian
pemuluran isolasi dan kawat, kuat tarik maupun metode pengujiannya. Oleh karena
2

itu, dalam kerja praktek ini masalah yang Apabila pada saat pengukuran
akan dianalisa dibatasi pada pengujian diperoleh nilai di bawah nilai minimum,
diameter kawat dan konduktor, langkah berarti langkah pilin tersebut tidak
pilin, arah pilin, tebal lapisan isolasi, dinyatakan tidak lulus uji.
pemuluran isolasi dan kawat, kuat tarik
isolasi dan kawat, parsial discharge, 3.3 Pengukuran Tebal Lapisan Isolasi
tahanan isolasi dan konduktor, dan dan Sheath (selubung)
tegangan tinggi AC. Sebagai contoh :
Pada kabel tegangan menengah 12/20 (24)
II. PT. Voksel Electric Tbk. kV, N2XSEYBY 3 X 95 mm2.
2.1 Gambaran Umum PT. Voksel Tabel 3. Hasil Pengujian Thickness insulation
Thickness (mm)
Electric Tbk. No Core Item Result
PT Voksel Electric Tbk. merupakan 1 2 3 4
Red Inner 0,62 0,68 0,75 0,82
perusahaan industri kabel perseroan dan 1 Ins 5,53 5,56 5,83 5,75
didirikan di Jakarta pada tanggal 19 April Outer 0,91 0,97 0,90 0,90
Yellow Inner 0,76 0,78 0,88 0,88
1971. PT Voksel Electric Tbk. berlokasi di 2 Ins 5,47 5,35 5,73 5,83
Jalan Raya Narogong Km.16 Cileungsi. Outer 0,85 0,94 0,81 0,81
Status perseroan berubah menjadi PMA Black Inner 0,65 0,61 0,65 0,62
3 Ins 5,51 5,73 5,83 5,85
setelah ditanda tanganinya persetujuan Outer 0,86 0,92 0,90 0,82
kerja sama dengan Showa Electric Wire & Thickness (mm)
Standard
No Result E
Cable Co. Ltd., perusahaan kabel 5 6 Avg Nom. Min.
terkemuka di Jepang. Kegiatan operasional 0,91 0,89 0,78 - 0,50 -
1 5,51 5,39 5,59 5,50 4,85 0,07
PT Voksel Electric Tbk. adalah 0,96 0,93 0,93 - 0,50 -
memproduksi kabel listrik, kabel 0,62 0,59 0,75 - 0,50 -
2 5,63 5,77 5,63 5,50 4,85 0,08
telekomunikasi, dan kabel serat optik. 0,93 0,90 0,87 - 0,50 -
0,78 0,60 0,65 - 0,50 -
3 5,59 5,46 5,66 5,50 4,85 0,07
III. Pengujian Kabel Tegangan 0,87 0,90 0,88 - 0,50 -
Menengah 20 kV Dari pengukuran thickness insulation
3.1 Pengukuran Diameter Kawat dan dapat dihitung Kemiringannya (Exentrisity).
Konduktor Rumus :
Pengukuran diameter kawat dan
konduktor dapat dilakukan dengan
menggunakan slide gauge (analog dan Contoh perhitungan :
Tabel 4. Hasil Pengujian Thickness insulation
digital) dan micrometer.
pada Core Red
Core Item Thickness (mm)
Sebagai contoh : Red Ins 5,5 5,5 5, 5,7 5,5 5,3 5,5
Pada kabel tegangan menengah 12/20 (24) 3 6 83 5 1 9 9
kV, NA2XSEYBY 3 X 95 mm2.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Konduktor Dari data di atas diperoleh thickness
fasa
Diameter Konduktor (mm) Rata- tertinggi = 5,83 mm dan thickness terendah
1 2 3 4 5 6 rata
1 11, 11, 11, 11, 11, 11,50 11,55
5,39 mm.
55 53 56 59 59 Sehingga dapat dihitung :
2 11, 11, 11, 11, 11, 11,55 11,53
54 57 50 50 50

3 11, 11, 11, 11, 11, 11,54 11,54
55 57 56 50 55

3.2 Pengukuran Langkah Pilin dan Arah


Pilin
Sebagai contoh :
Pada kabel tegangan menengah 12/20 (24) Pada pengujian tebal outer sheath dan
kV, N2XSEYBY 3 X 95 mm2 filler diambil sample kabel tegangan
Tabel 2. Desain Langkah Pilin dan Arah Pilin menengah 12/20 (24) kV, N2XSEYBY
No. Langkah Pilinan Min : Maks Arah 3 X 95 mm2.
Kawat Pilinan
1. Inti : 1 kawat 0 : 0 mm -
2. Lapisan 1 : 6 kawat 101 : 122 mm S
3. Lapisan 2 : 12 kawat 129 : 176 mm Z
3

Table 5. Hasil Pengujian Thickness Selubung


Thickness (mm)
No. Item Result
1 2 3 4
Outer
2,88 2,87 2,62 2,37
1 Sheath
Filler 2,56 2,77 2,60 -
No Thickness (mm)
Result
Standard 3.5 Pengujian Kuat Tarik Isolasi dan
5 6 Avg. Nom. Min. Kawat
1 2,92 2,78 2,74 3,20 2,36
- - 2,64 1,60 1,08
3.4.2 Pengujian Kuat Tarik Isolasi
Table 6. Overall Diameter Kabel Contoh : kabel tegangan menengah
No. Jenis Kabel Overall Diameter 12/20 (24) kV, N2XSEYBY 3 X 240
(mm) mm2.
N2XSEYBY 3 X Result Standard
1. 95 mm2 Avg Nom.
Tabel 9. Hasil Pengujian Kuat Tarik Isolasi
12/20 (24) kV Cross
70,50 67,85 Breaking Tensile
Width Thickness Section
Pengukuran diameter kabel secara No. Load Strength
(mm) (mm) Area
(kg) (N/mm2)
keseluruhan dilakukan dengan (mm2)
1. 4,0 1,14 4,56 8,2 17,6
menggunakan Measuring Tape (pita 2. 4,0 1,21 4,84 8,0 16,2
pengukur). 3. 4,0 1,15 4,6 8,5 18,1
Min 12,5

3.4 Pengujian Pemuluran (Elongation) Contoh perhitungan :


Isolasi dan Kawat
3.4.1 Pengujian Pemuluran (Elongation)
Isolasi
Contoh : Kabel tegangan menengah
12/20 (24) kV, N2XSEYBY 3 X 240
mm2. Tipe isolasi : Dumbell Type (bentuk
halter).
Tabel 7. Hasil Pengujian Elongation pada 3.4.2 Pengujian Kuat Tarik Kawat
Isolasi Contoh : Kawat baja (steel) dengan
Elongation
No.
Initial (mm) Final (mm) Percent (%)
luas penampang 1,8 mm dengan panjang 25
1. 20 131 555 cm.
2. 20 129 545 Table 10. Hasil Pengujian Kuat Tarik pada
3. 20 133 565 Kawat Baja
Min 200 Cross Section Breaking Tensile
Contoh Perhitungan : No. Area Load Strength
(mm2) (kN) (kg/mm2)
1. 2,54 81 3252,76
Perhitungan :

3.4.2 Pengujian Pemuluran (Elongation)


Kawat
Contoh : Kawat yang diukur
pemulurannya adalah steel (baja) dengan
luas diameter 1,8 mm dan panjang 25 cm.
Tabel 8. Hasil Pengujian Elongation pada
Kawat Steel
Elongation 3.6 Pengujian Hot Set pada Isolasi
No.
Initial (mm) Final (mm) Percent (%)
1. 25 26 4
Contoh : isolasi XLPE bentuk halter,
Perhitungan : p = 20 mm, dan ℓ = 4 mm.
4

Table 11. Hasil Pengujian Hot Set


Cross Hot Set Test
Width Thickness Section Shrinkage (penyusutan) maksimal adalah
No. Load
(mm) (mm) Area
(mm2)
(20 N/cm2) 15 %.
gr
1. 4,0 1,09 4,36 88,9
3.7 Pengujian Tegangan Tinggi AC
2. 4,0 1,13 4,52 92,2 Contoh : kabel tegangan menengah
3. 4,0 1,10 4,40 89,8 12/20 (24) kV 12/20 (24) kV,
Hot Set Test NA2XSEYBY 3 X 240 mm2.
No.
Elongation after
Shrinkage after cooling without load Contoh Pengujian Tegangan Tinggi AC :
15 min
Tabel 12. Hasil Pengujian Tegangan Tinggi AC
mm % mm %
Length AC High Voltage
1. 42 110 19,89 - 0,55
No. Core
(m) (42 kV/5 min)
2. 43 115 19,95 - 0,25 Red Withstand
1. Yellow 261 Withstand
3. 44 115 19,97 - 0,15
Black Withstand
Max : 175 Max : 15 No Breakdown
Contoh perhitungan : Dari hasil pengujian tegangan tinggi
AC di atas dapat dilihat bahwa tegangan
tetap dalam kondisi “Withstand” setelah
rentang waktu 5 menit.

3.8 Pengujian Parsial Discharge


Nilai 20,4 di atas berasal dari : Pengujian PD dapat dilakukan
1 N/cm2 = 0,102 kg/cm2 dengan menggunakan alat yang disebut
= 102 gr/cm2
Parsial Discharge Detector.
Contoh : kabel tegangan menengah
= 1,02 gr/mm2
12/20 (24) kV 12/20 (24) kV,
Karena beban (load) yang diinginkan 20 NA2XSEYBY 3 X 240 mm2. Dengan
N/cm2 maka : menggunakan SPLN 43-5-4 : 1995
= 1,02 gr/mm2 x 20 = 20,4 gr/mm2 Tabel 13. Hasil Pengujian Parsial Discharge
Karena beban yang digunakan pada
Length Parsial Discharge 21 kV
pengujian Hot Set menggunakan satuan gr, No. Core
(m) (pC)
maka : Red 2,14
Load = 20,4 gr/mm2 x 4,36 mm2 1. Yellow 261 2,10
= 88,9 gr Black 1,98
Max 10
Beban sebesar 88,9 gr ditimbang dengan
menggunakan neraca digital. Dari hasil pengujian Parsial
Dari hasil pengujian diperoleh Discharge di atas terlihat bahwa nilai PD
panjang final 42 mm, jadi : yang dihasilkan berada di bawah nilai
maksimal, sehingga dapat dinyatakan
bahwa kabel yang diuji memenuhi standar

3.9 Pengujian Tahanan Isolasi dan


Konduktor
3.9.1 Pengujian Tahanan Isolasi
Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan Megger MIT 485.
Pemuluran maksimal pada pengujian Hot Contoh : kabel tegangan menengah
Set adalah 175 %. 12/20 (24) kV 12/20 (24) kV,
Selanjutnya dilakukan pengujian NA2XSEYBY 3 X 240 mm2.
Shrinkage (penyusutan). Tabel 14. Hasil Pengujian Tahanan Isolasi
Dari hasil pengujian di atas dapat dihitung : Insulation Resistance at 20
Length o
No. Core C
(m)
(GΩ.km)
Red 100
1. Yellow 261 100
Black 100
Min 1000 MΩ
5

Dari hasil pengujian terlihat bahwa Misalkan konduktor yang diuji memiliki
tahanan isolasi yang diuji memiliki nilai panjang 0,5 m.
yang lebih besar dari 1000 MΩ, sehingga Sehingga dengan demikian dapat dihitung :
isolasi tersebut dapat dinyatakan lulus uji. R (AAC) = penunjukkan resistance adjust x
rating multiply x FKS x 2
3.9.2 Pengujian Tahanan Konduktor = 354,2 x 0,01 x 0,9575 x 2
3.9.2.1 Pengujian tahanan konduktor = 6,78293 Ω/m
dengan menggunakan Double Bridge Jadi R(AAC) per km = 6,78293/1000
Type 2752. = 6,78 x 10-3 Ω/km

Karena pengujian tahanan 3.9.2.1 Pengujian tahanan konduktor


konduktor dilakukan pada suhu ruangan dengan menggunakan Sefelec
(bukan 20 oC), maka perlu ada faktor Milliohmmeter MGR 10
koreksi suhu.
Rumus umum faktor koreksi suhu : Contoh : Misalkan Panjang Konduktor ( ) :
5 meter (Aluminium)
Pada layar tampak suhu Al = 26,4 oC (suhu
efektif Al)
Keterangan :
Range : 3 mΩ + 10,0 A (otomatis)
= reciprocal of the temperature
Filt : 20
coefficient of resistance (α) of the
Setelah dilakukan pengujian, pada layar
conductor (per oC at 0 oC)
Sefelec Milliohmmeter MGR 10 tampak
t = suhu ruangan pada saat pengujian
nilai tahanan : 467 mΩ/km
Karena konduktor yang diuji panjangnya 5
Tabel 15. Nilai pada masing-masing material
No. Material
m, maka nilai tahanan konduktor tersebut
1. Cu (tembaga) 234,5 adalah :
2. AAC (All Aluminium 228 RAl = Rtertera/
Conductor) RAl = 467/5
3. AAAC (All Aluminium 257,55
Alloy Conductor) RAl = 93,4 mΩ/km
4. Steel (baja) 202 Pembagian ini dilakukan karena 1 m
Sample yang digunakan adalah kabel penghantar yang diuji mewakili 1 km.
tegangan menengah 12/20 (24) kV 12/20 Jadi tahanan Aluminium sebesar 93,4
(24) kV, NA2XSEYBY 3 X 240 mm2. mΩ/km
Pada layar tertera filt : 20, maksudnya
Misalkan pada pengujian yang dilakukan adalah nilai tahanan yang diambil pada saat
diperoleh nilai tahanan : pengukuran adalah modus dari 20 x
Pada ”resistance adjust” 1 : menunjukkan pengukuran.
angka 3
Pada “resistance adjust” 2 : menunjukkan IV. PENUTUP
angka 5 4.1 Kesimpulan
Pada “resistance adjust” 3 : menunjukkan 1. Pengukuran diameter kawat dan
angka 4 konduktor dapat dilakukan dengan
Pada ”resistance adjust” 4 : menunjukkan menggunakan slide gauge.
angka 2 2. Cara pengukuran langkah pilin dan arah
pilin dapat dilakukan dengan
menggambar langkah pilinan
penghantar pada selembar kertas
3 5 4 2 dengan menggunakan kertas carbon.
Gambar 5. Penunjukkan pada Double Bridge 3. Pada pengujian thickness lapisan
Type 2752 isolasi, outer sheath, dan filler
Dan penunjukkan pada multiply : dilakukan dengan menggunakan Profile
0,01. Projector.
Setelah diukur dengan Thermometer 4. Pengukuran diameter kabel secara
ruangan suhu menunjukkan nilai 27 oC, keseluruhan dilakukan dengan
konduktor yang diukur adalah AAC. menggunakan Measuring Tape.
6

5. Pada pengukuran pemuluran isolasi, [6] Naidu, M. S., Kamaraju, V. 1991.


pemuluran yang terjadi langsung diukur High Voltage Engineering. New
pada saat yang sama ketika mesin Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing
menarik isolasi. Company Ltd.
6. Sebelum melakukan pengujian [7] Privezentsev, V., Grodnev, I.,
tegangan AC dan PD terlebih dahulu Kholodny, S., Ryazanov, I. 1973.
dilakukan terminasi pada kabel yang Fundamentals of Cable Engineering.
akan diuji. Moskow: Mir Publishers.
7. Pengujian tahanan isolasi pada kabel [8] Standar Perusahaan Umum Listrik
tegangan menengah dilakukan di udara Negara. 1995. SPLN 43-5-4. Jakarta:
terbuka dan pengujian tahanan Perusahaan Umum Listrik Negara.
konduktor dilakukan pada suhu ruangan [9] Standar Perusahaan Umum Listrik
(bukan 20 oC), maka perlu ada faktor Negara. 1981. SPLN 39-1. Jakarta:
koreksi suhu. Perusahaan Umum Listrik Negara.
[10] Tobing, Bonggas L. 2003. Dasar
4.2 Saran Teknik Pengujian Tegangan Tinggi.
1. Perlu dikembangkan lagi penelitian- Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
penelitian mengenai masalah pengujian [10] Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan
kabel tenaga listrik yang terbaharukan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT
sesuai dengan perkembangan terbaru di Gramedia Pustaka Utama.
dunia kelistrikan global. [11] ---, Power Cable,
2. PT Voksel Electric Tbk. diharapkan http://www.en.wikipedia.org/wiki/Po
dapat menambah unit-unit wer_Cables, February 2010.
perlengkapan pengujiannya, sehingga [12] ---, Macam-macam Kabel.
waktu pengerjaan pengujian akan lebih http://www.voksel.co.id. February
cepat dan efektif. 2010.
3. Diharapkan jumlah personil tenaga
kerja ataupun operator penguji dapat BIOGRAFI
ditambah agar peningkatan kerja lebih
efektif dan efisien. Okma Noviana lahir di
kota Bogor pada
DAFTAR PUSTAKA tanggal 20 Oktober
1989. Telah
[1] Arismunandar, A. 1994. Teknik menempuh pendidikan
Tegangan Tinggi. Jakarta : PT di TK Bustanul Athfal
Pradnya Paramita. Aisyisah-Sumatra
[2] Gonen, Turan. 1988. Electric Power Barat, SD Negeri 1
Transmission System Engineering – Cileungsi-Bogor, MTsN Padangpanjang-
Analysis and Design. New York: Sumatra Barat, SMA Negeri 1 Cileungsi-
Willy-Interscience Publication. Bogor, dan sekarang tengah menyelesaikan
[3] Hutahuruk, T.S. 1985. Transmisi pendidikan di Fakultas Teknik Jurusan
Daya Listrik. Jakarta: Erlangga. Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
[4] International Electrotechnical dengan konsentrasi Teknik Energi Listrik.
Commission, International Standard
IEC 60502-2 – Power cables with
extrunded insulation and their
accessories for rated voltages from 1 Menyetujui,
kV (Um = 1,2 kV) up to 30 kV (Um = Dosen Pembimbing
36 kV), Switzerland, 2005.
[5] International Electrotechnical
Commission, International Standard
IEC 694-96 – Common Specifications
for High-Voltage Switchgear and Ir. Agung Warsito, DHET
Controlgear Standards, Switzerland, NIP 195806171987031002
1996.

Anda mungkin juga menyukai